Anda di halaman 1dari 7

TUGAS : II PERALATAN DAN TAMBANG BAWAH TANAH

OLEH:

LAURENTIUS PATTYN (2008 31 096) RIPAN R TANDUNG (2008 31 015) HARTATY LABONGKENG (2008 31 037) ERUL LISAN (2008 31 126) YURDI ANDI MAKKARUMPA (2008 31 065) SAIF RIDFAN RUMATA (2008 31 031) MURNIATI RUMAHDAUL (2008 31 038)

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS VETERAN REPUBLIK INDONESIA MAKASSAR

2012
1. Jelaskan pengertian, peralatan, proses : a) Blasting (Pembongkaran) b) Mucking (Pemuatan) c) Hauling (Pengangkutan) Jawab : a) Blasting (Pembongkaran) Pembongkaran merupakan suatu kegiatan untuk melepaskan batuan dari batuan induknya dengan menggunakan bahan peledak atau untuk memperkecil ukuran agar lebih mudah diangkut. Dalam pemilihan perlengkapan peledakan seperti bahan peledak, ini harus sangat

diperhatikan. Kondisi lapangan harus mendukung dengan bahan peladak yang dipilih. Misalnya pada tambang batubara harus digunakan bahan peledak jenis permissible explosive dengan campuran tertentu agar tidak mengeluarkan gas beracun. .Perbedaan utama antara peledakan terowongan dan peledakan jenjang adalah pada peledakan

terowongan peledakan dilakukan dengan mengarah pada satu bidang bebas (free face) yang dibuat (Empty Hole) sedangkan pada peledakan jenjang peledakan dapat di desain menuju ke lebih dari satu bidang bebas (free face). Peralatan peledakan antara lain : Blasting Machine (sumber energi listrik DC), Cap Crimper (sejenis tang khusus untuk peledakan)

Kabel Utama (bus wire, leading wire) yaitu kabel yang menghubungkan blasting machine (exploder) ke rangkaian peledakan listrik. Tamper ( sejenis linggis untuk memadatkan lubang ledak) Lighter ( untuk menyalakan sumbu api ) b) Pemuatan (Mucking) Pemuatan adalah kegiatan yang dilakukan untuk memasukkan atau mengisikan material atau endapan bahan galian hasil pembongkaran ke dalam alat angkut. Kegiatan pemuatan dilakukan setelah kegiatan penggusuran, pemuatan dilakukan dengan menggunakan alat muat Wheel Loader dan diisikan ke dalam alat angkut. Kegiatan pemuatan bertujuan untuk memindahkan batugamping hasil pembongkaran kedalam alat angkut. Pengangkutan dilakukan dengan sistem siklus, artinya truck yang telah dimuati langsung berangkat tanpa harus menunggu truck yang lain dan setelah membongkar muatan langsung kembali ke lokasi penambangan untuk dimuati kembali. Peralatan pemuatan antara lain : Whell Loader Backhoe Front Shovel Dragline Clamshell

c) Pengangkutan (Hauling) Pengangkutan adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengangkut atau membawa material atau endapan bahan galian dari front penambangan dibawa ke tempat pengolahan untuk proses lebih lanjut. Kegiatan pengangkutan menggunakan Dump Truck yang kemudian dibawa ke tempat pengolahan untuk dilakukan proses peremukan (crushing), jumlah truk yang akan digunakan tergantung dari banyaknya material batugamping hasil peledakan yang akan diangkut. Untuk kegiatan pembongkaran batugamping menggunakan pemboran yang kemudian dilakukan peledakan. setelah batuan diledakkan kemudian digusur menggunakan alat bulldozer, yang kemudian dikumpulkan di tepi batas penambangan atau tepi jalan tambang tiap blok. Banyaknya batugamping yang dibongkar tiap-tiap blok tidak sama, tergantung persyaratan kualitas yang diminta oleh konsumen. Peralatan pengangkutan antara lain : Dump Truk Side Dump Bottom Dump Tractor Wagon .

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan peledakan : Jawab : a) Jenis Batuan Kebanyakan jenis batuan memiliki kekuatan tekan 8 sampai 10 kali lebih besar dari kekuatan tarik. Sedangkan kepadatan batu yang tinggi biasanya sulit untuk meledak dari batu kepadatan rendah. Salah satu alasan tersebut bahwa batu kepadatan tinggi adalah lebih berat untuk bergerak pada detonasi. Kecepatan seismik dari berbagai jenis batuan bervariasi 1500 6000 m/s. Hard rock dengan kecepatan seismik yang tinggi akan menembak lebih mudah, khususnya ketika bahan peledak dengan kecepatan tinggi sedang digunakan. b) Density Batuan Density batuan adalah berat batuan per volume artinya makin besar density akan semakin berat batuan tersebut dibandingkan density yang rendah untuk volume yang sama. Batuan dengan density tinggi cenderung memiliki powder faktor yang tinggi untuk menghasilkan fragmentasi hasil peledakan yang baik. c) Kekuatan Batuan Batuan mempunyai dua sifat kekuatan yaitu sifat kuat tekan dan kuat tarik. Sifat batuan ini juga digunakan dalam penggolongan terhadap mudah atau tidaknya batuan untukdibongkar. Batuan akan hancur atau lepas dari batuan induknya apabila bahan peledak yang digunakan memiliki kuat tekan yang lebih besar daripada kuat tarik batuan itu sendiri.

d) Struktur Batuan Meliputi perlapisan batuan (stratigrafi batuan) yang menyusun lapisan overburden dan ada tidaknya kekar pada area peledakan. Dengan adanya struktur rekahan ini maka energi gelombang tekan dari bahan peledak akan mengalami penurunan yang disebabkan adanya gas-gas hasil reaksi peledakan yang menerobos melalui rekahan sehingga mengakibatkan penurunan daya tekan terhadap batuan yang akan diledakkan. Kondisi massa batuan dapat diklasifikasikan berdasarkan spasi kekarnya. Sedangkan struktur perlapisan juga mempengaruhi hasil peledakan.Jika lubang ledak dibuat searah dengan arah kemiringan perlapisan maka batuan akan terlempar jauh, timbul backbreak lebih besar, lantai jenjang rata dan fragmentasi batuan tidak seragam. Bila dibandingkan dengan lubang ledak yang dibuat berlawanan dengan kemiring struktur perlapisan, lemparan batuan tidak terlalu jauh, kemungkinan terjadinya backbreak kecil, lantai jenjang tidak rata dan fragmentasi batuan seragam. e) Jenis Bahan Peledak Jenis bahan peledak yang digunakan akan mempengaruhi fragmen material yang diinginkan. Densitas bahan peledak berkisar antara 0,60 1,70 gr/cc, sebagai contoh densitas ANFO antara 0,80 0,85 gr/cc. Biasanya bahan peledak yang mempunyai densitas tinggi akan menghasilkan kecepatan detonasi dan tekanan yang tinggi. Bila diharapkan fragmentasi hasil peledakan berukuran kecil-kecil diperlukan bahan peledak dengan densitas tinggi, dan bila sebaliknya digunakan bahan peledak dengan densitas

rendah. Demikian pula, bila batuan yang akan diledakkan berbentuk massif atau keras, maka digunakan bahan peledak yang mempunyai densitas tinggi, sebaliknya pada batuan berstrutur atau lunak dapat dugunakan bahan peledak dengan densitas rendah. f) Cara atau teknik peledakan Terdapat perbedaan antara teknik peledakan pada sistem penambangan terbuka dengan sistem penambangan bawah tanah, perbedaan itu disebabkan oleh beberapa faktor :

Faktor Luas area

Tambang Bawah Tanah Terbatas, sesuai dimensi bukaan luasnya dipengaruhi oleh kestabilan bukaan tersebut Terbatas karena dibatasi luas permukaan bukaan, diameter mata bor dan kedalaman pengeboran

Volume hasil peledakan

Suplai udara segar Keselamatan kerja

Tergantung pada system ventilasi yang baik Kritis, diakibatkan oleh ruang yang terbatas, guguran batu dari atap , tempat penyelamatan diri terbatas

Tambang Terbuka Lebih luas karena terdapat di permukaan bumi dan dapat memilih area yang cocok Lebih besar bisa mencapai ratusan ribu meter kubik per peledakan, sehingga dapat direncanakan target yang besar Tidak bermasalah karena dilakukan pada udara terbuka Relative lebih aman karena seluruh pekerjaan dilakukan pada area terbuka

Anda mungkin juga menyukai

  • Metode Geofisika
    Metode Geofisika
    Dokumen5 halaman
    Metode Geofisika
    Muhammad Azmi Rahman
    Belum ada peringkat
  • CV
    CV
    Dokumen11 halaman
    CV
    A Miftakhudin Hk
    Belum ada peringkat
  • CV 12
    CV 12
    Dokumen11 halaman
    CV 12
    A Miftakhudin Hk
    Belum ada peringkat
  • CV 12
    CV 12
    Dokumen11 halaman
    CV 12
    A Miftakhudin Hk
    Belum ada peringkat
  • 64 186 1 PB PDF
    64 186 1 PB PDF
    Dokumen12 halaman
    64 186 1 PB PDF
    A Miftakhudin Hk
    Belum ada peringkat
  • Bahan Galian Industri (Konsep)
    Bahan Galian Industri (Konsep)
    Dokumen2 halaman
    Bahan Galian Industri (Konsep)
    A Miftakhudin Hk
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen2 halaman
    Daftar Isi
    A Miftakhudin Hk
    Belum ada peringkat
  • Eksplorasi Dengan Metode Magnetik
    Eksplorasi Dengan Metode Magnetik
    Dokumen25 halaman
    Eksplorasi Dengan Metode Magnetik
    sandiaga swahyu kusuma
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen5 halaman
    Bab I
    A Miftakhudin Hk
    Belum ada peringkat
  • Daftar Tabel
    Daftar Tabel
    Dokumen1 halaman
    Daftar Tabel
    A Miftakhudin Hk
    Belum ada peringkat
  • Pak Mansur
    Pak Mansur
    Dokumen1 halaman
    Pak Mansur
    hkmiftah
    Belum ada peringkat
  • Metode Eksplorasi
    Metode Eksplorasi
    Dokumen32 halaman
    Metode Eksplorasi
    A A Ichsan Cr
    100% (4)
  • Gambut 45
    Gambut 45
    Dokumen6 halaman
    Gambut 45
    hkmiftah
    Belum ada peringkat
  • Soal UAS SMT Genap 2012
    Soal UAS SMT Genap 2012
    Dokumen3 halaman
    Soal UAS SMT Genap 2012
    A Miftakhudin Hk
    Belum ada peringkat
  • Nikel
    Nikel
    Dokumen4 halaman
    Nikel
    A Miftakhudin Hk
    Belum ada peringkat
  • Tugas pENGGERAK MULA
    Tugas pENGGERAK MULA
    Dokumen7 halaman
    Tugas pENGGERAK MULA
    A Miftakhudin Hk
    100% (1)
  • Tugas Peralatan 1
    Tugas Peralatan 1
    Dokumen14 halaman
    Tugas Peralatan 1
    A Miftakhudin Hk
    Belum ada peringkat
  • Tambang Bawah Tanah
    Tambang Bawah Tanah
    Dokumen1 halaman
    Tambang Bawah Tanah
    A Miftakhudin Hk
    Belum ada peringkat
  • Analisis Investasi
    Analisis Investasi
    Dokumen56 halaman
    Analisis Investasi
    A Miftakhudin Hk
    Belum ada peringkat
  • Tambang Bawah Tanah
    Tambang Bawah Tanah
    Dokumen1 halaman
    Tambang Bawah Tanah
    A Miftakhudin Hk
    Belum ada peringkat
  • Nikel
    Nikel
    Dokumen4 halaman
    Nikel
    A Miftakhudin Hk
    Belum ada peringkat
  • Pemahaman
    Pemahaman
    Dokumen2 halaman
    Pemahaman
    A Miftakhudin Hk
    Belum ada peringkat