Anda di halaman 1dari 5

1. Pengertian Penangkaran Menurut Peraturan Pemerintah RI No.

28 Tahun 2011 tentang pengelolaan kawasan suaka alam dan kawasan pelestarian alam, penangkaran adalah upaya per anyakan melalui pengem ang iakan dan pem esaran enih! i it atau anakan dari tum uhan liar dan satwa liar, aik yang dilakukan di ha itatnya maupun di luar ha itatnya, dengan tetap memperhatikan dan mempertahankan kemurnian "enis dan genetik. Penangkaran tum uhan dan satwa er entuk # 1. Pengem ang iakan satwa, 2. Pem esaran satwa, yang merupakan pem esaran anakan dari telur yang diam il dari ha itat alam yang ditetaskan di dalam lingkungan terkontrol dan atau dari anakan yang diam il dari alam $ranching/rearing%, &. Per anyakan tum uhan se'ara $artificial propagation%. Pengem ang iakan satwa adalah kegiatan penangkaran erupa per anyakan indi(idu melalui 'ara reproduksi kawin $ sexual% maupun tidak kawin $asexual% dalam lingkungan uatan dan atau semi alami serta terkontrol dengan tetap mempertahankan kemurnian "enisnya. Pem esaran satwa adalah kegiatan penangkaran yang dilakukan dengan pemeliharaan dan pem esaran anakan atau penetasan telur satwa liar dari alam dengan tetap mempertahankan kemurnian "enisnya. Per anyakan tum uhan $artificial propagation% adalah kegiatan penangkaran yang dilakukan dengan 'ara memper anyak dan menum uhkan tum uhan di dalam kondisi yang terkontrol dari material seperti i"i, potongan $stek%, pemen'aran rumput, kultur "aringan, dan spora dengan tetap mempertahankan kemurnian "enisnya. Tu"uan penangkaran adalah untuk mendapatkan spesimen tum uhan dan satwa dalam "umlah, mutu, kemurnian "enis dan keanekaragaman genetik yang ter"amin, untuk kepentingan peman)aatan sehingga mengurangi tekanan langsung terhadap populasi alam dan mendapatkan kepastian se'ara administrati) maupun se'ara )isik ahwa peman)aatan spesimen tum uhan atau uatan dalam kondisi yang terkontrol

satwa yang dinyatakan erasal dari kegiatan penangkaran adalah enar* enar erasal dari kegiatan penangkaran. Induk satwa untuk keperluan penangkaran, dapat diperoleh dari # 1. Penangkapan satwa dari alam, 2. +um er*sum er lain yang sah meliputi # hasil penangkaran, ,uar Negeri, rampasan, penyerahan dari masyarakat, temuan dan dari ,em aga -onser(asi. Pengadaan induk dari hasil penangkaran generasi pertama $.1% untuk "enis yang dilindungi dan atau termasuk /ppendi0 I 1IT2+ dilakukan dengan i3in dari Menteri -ehutanan. 4enerasi kedua $.2% dan generasi erikutnya untuk "enis yang dilindungi dan atau termasuk /ppendi0 I 1IT2+, dilakukan dengan i3in dari 5irektur 6enderal P7-/. 6enis yang tidak dilindungi dan atau termasuk /ppendi0 II, III dan atau Non /ppendi0 1IT2+, dilakukan dengan i3in -epala 8alai -+5/. Pengadaan induk penangkaran dari luar negeri wa"i dilengkapi dengan +urat /ngkut Tum uhan dan +atwa ,iar ,uar Negeri $+/T+*,N Impor% dan agi "enis yang termasuk dalam /ppendi0 1IT2+, +/T+*,N 2kspor dari negara pengekspor. Induk penangkaran yang erasal dari luar negeri dan yang termasuk dalam /ppendi0 I 1IT2+ harus erasal dari unit usaha penangkaran di luar negeri yang telah terda)tar pada +kretariat 1IT2+ se agai penangkar "enis /ppendi0 I 1IT2+ untuk kepentingan komersial. Pengadaan induk penangkaran yang erasal dari hasil rampasan, penyerahan dari masyarakat atau temuan, hanya dapat dilakukan agi spesimen yang telah ditempatkan dan diseleksi di Pusat Penyelamatan +atwa $PP+% dan atau di tempat penampungan 8alai -+5/. Induk penangkaran tum uhan dan satwa yang dilindungi yang erasal dari ha itat alam $9% dinyatakan se agai milik negara dan merupakan titipan negara. Induk penangkaran satwa liar generasi pertama $.1% hasil penangkaran "enis satwa yang dilindungi dinyatakan se agai milik negara dan merupakan titipan negara. +pesimen induk satwa yang dilindungi yang erasal dari ha itat alam, dan atau hasil penangkaran generasi pertama $.1% satwa yang dilindungi, tidak dapat

diper"ual elikan dan wa"i diserahkan kepada negara apa ila sewaktu*waktu diperlukan. -ontrol hasil penangkaran dilakukan dalam rangka men"amin kemudahan, sehingga setiap anakan harus dipisahkan dari induk*induknya. Pemisahan anakan dari induk harus dapat dilakukan untuk mem edakan antar generasi dimana generasi pertama $.1% harus dapat di edakan dengan generasi* generasi erikutnya. :nit penangkaran dilarang melakukan pengem ang iakan silang $hi rida% aik antar "enis maupun antar anak "enis, agi "enis*"enis yang dilindungi yang mendukung ersasal dari ha itat alam. 7al ini dike'ualikan untuk udidaya peternakan atau perikanan. pengem angan

-eanekaragaman genetik "enis satwa dapat di"aga dengan 'ara, penangkaran satwa dilakukan dengan "umlah paling sedikit dua pasang atau agi "enis*"enis satwa yang poligamous minimal dua ekor "antan dan dilakukan dengan menghindari penggunaan induk*induk satwa yang mempunyai hu ungan kera at atau pasangan yang erasal dari satu garius keturunan. Pelaksana penangkaran wa"i melakukan penandaan dan serti)ikasi terhadap indukan maupun hasil penangkarannya. Penandaan pada hasil penangkaran merupakan pem erian tanda yang ersi)at permanen pada agian tum uhan maupun satwa dengan menggunakan teknik tagging/banding, 'ap $marking%, transponder, pemotongan mempunyai kode agian tu uh,tattoo dan la el yang erupa nomor, huru) atau ga ungan nomor dan huru).

Penandaan ertu"uan untuk mem edakan antara induk dengan induk lainnya, antara induk dengan anakan dan antara anakan dengan anakan lainnya serta antara spesimen hasil penangkaran dengan spesimen dari alam. :ntuk memudahkan penelusuran asal usul $tracking% spesimen tum uhan atau satwa, penandaan dilengkapi dengan serti)ikat. 8agi "enis*"enis yang karena si)at )isiknya tidak memungkinkan untuk di eri tanda hanya dilakukan pem erian serti)ikat. 5alam rangka perdagangan luar negeri, unit penangkaran "enis*"enis /ppendi0 I 1IT2+, yang dilakukan melalui kegiatan pengem ang iakan satwa di dalam lingkungan terkontrol $captive breeding% dan per anyakan tum uhan se'ara uatan dalam kondisi terkontrol $artificial propagation%, wa"i diregister

pada sekretariat 1IT2+. Registrasi hanya dapat dia"ukan oleh unit penangkaran yang telah memenuhi standar kuali)ikasi penangkaran. 2. Spesies yang dilindungi -ima $Tridacna/ Giant Clam% adalah kerang ter esar $kerang raksasa% dari seluruh "enis kerang*kerangan. :kuran esarnya dapat men'apai 1,; meter dengan erat sekitar 2;0 kg. .ungsi -ima pada kehidupan ekosistim dilautan sangat luar iasa. +istem )ilter yang dimilikinya, maka setiap ekor -ima mampu mem ersihkan puluhan ton air laut setiap hari. 7asil pem ersihannya terse ut kemudian men"adi penolong untuk pertum uhan dan pewarnaan terum u karang, ikan dan aneka iota laut lainnya. +elain itu, sel telur -ima yang "umlahnya "utaan ekor sekali ertelur, men"adi makanan agi ikan. -ele ihan lainnya, daging -ima dikenal erprotein tinggi, sehingga men"adi menu khusus dan mahal pada restoran terkenal di dunia. 9arna daging -ima hidup pun sangat mempesona, sehingga men"adi uruan untuk menghuni a<uarium pri adi dan men"adi koleksi andalan pada wahana di "aringan usaha Underwater Seaworld. =leh karena kele ihan yang dimilikinya, -ima di uru dan diekploitasi erle ihan. /ki atnya, -ima diam ang kepunahan, ahkan dise agian esar negara tropis, e erapa spe'ies -ima, utamanya Tridacna gigas dan T. Derasa, telah menghilang dari lautannya egitupun di Indonesia. Masa pertum uhan -ima sangat lam an. 8elum lagi, untuk dapat hidup, se"ak dari sel telur hingga memiliki 'angkang $-ima muda%, -ima sangat rentan terhadap predator. 5ari "utaan sel telur yang dihasilkan -ima dewasa, yang dapat hidup hingga memiliki 'angkang hanya puluhan ekor sa"a. +e agian esar sel telur terse ut men"adi santapan ikan dan setelah memiliki 'angkang, -ima masih men"adi makanan empuk agi kepiting, ikan karang dan gurita. -ima memiliki sem ilan spesies yaitu Tridacna gigas T. derasa T. s!uamosa T. maxima T. crocea T. tevoroa T. rosewate "ippopus hippopus dan "ippopus porcellanus. +pesies ini di edakan erdasarkan 'angkangnya yaitu ersisik, lunak, te al, tipis, esar dan ke'il. 5ari sem ilan "enis, tu"uh

diantaranya dapat ditemukan di Indonesia, yaitu Tridacna gigas T. derasa T. s!uamosa pocellanus. Perse aran -ima yaitu hanya ditemukan di +amudera 7india dan Pasi)ik +elatan $indo*pa'i)i'%, namun tidak semua wilayah erlaut hangat terse ut memiliki -ima, atau telah hilang dari lautannya. 5i daerah /sia, -ima hanya ditemukan di Indonesia, .ilipina, Malaysia, Thailand, >ietnam, -orea, India, 1hina agian timur dan pantai utara /ustralia serta Papua New 4uinea. +um er # Pemerintah RI. 2011. #eraturan #emerintah $epublik %ndonesia &omor '( Tahun ')** Tentang #engelolaan +awasan Suaka ,lam Dan +awasan #elestarian ,lam. 6akarta. &? hlm. 8-+5/ 8ali. 2012. #enangkaran Tumbuhan dan Satwa -iar. http#!!www.ksda* ali.go.id!@pageAidB&&. 5iakses pada +elasa, 1; =kto er 201& pukul 10.CD 9I8 6eni, N.+. 201&. +ima #ahlawan -autan .ang Terancam #unah. http#!!na il"eni. logspot.'om!201&!0;!pahlawan*lautan*yang*teran'am* punah.html. 5iakses pada +elasa, 1; =kto er 201& pukul 10.C? 9I8 T. maxima T. crocea "ippopus hippopus dan "ippopus

Anda mungkin juga menyukai