Anda di halaman 1dari 2

Prestasi SBY di Bidang Ekonomi Dr.

Faisal Basri mengatakan bahwa ekonomi Indonesia yang tumbuh cepat itu tidak bersifat bubble, artinya pertumbuhan itu adalah pertumbuhan yang riil yang diiringi dengan penguatan fondasi ekonomi. Ini dibuktikan dengan adanya pendapatan per kapita yg melampaui 3.000 USD, yg merefleksikan kemajuan pembangunan suatu Negara. Bandingkan dengan ekonomi bubble dan korup Orba yg hanya mencapai pendapatan per kapita 500 USD itu pun disertai dengan penjualan sumber daya alam tak terbarukan kepada perusahaan asing, Kuatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia terlihat oleh dunia internasional, dalam hal ini para investor asing. Tahun ini saja ada 25 Miliar USD yang masuk, dan ini makin menambah cadangan devisa kita. Optimisme mereka menggarisbawahi keberhasilan ekonomi Indonesia. Sumber : www.kompasiana.com Angka Inflasi Indonesia pada kuartal IV tahun 2011 berada pada angka 3,79 persen, atau terendah di kawasan Asia Pasifik. Ekspor tembus angka psikologis yaitu 200 miliar dolar AS. Selain itu, pendapatan nasional yang mencapai 102,5 persen dari yang ditetapkan pada APBNP tahun 2011 jumlahnya Rp 1.199,5 triliun sedangkan belanja nasional mencapai 97,6 persen atau Rp 1.289.6 triliun. APBN-P 2011 defisit ditetapkan sebesar 2,09 persen atau Rp 150,8 triliun. Namun realisasinya defisit hanya tercatat 1,27 persen dengan besaran Rp 90,1 triliun. Terlihat defisit anggaran pemerintah lebih kecil dari yang diperkirakan sedangkan pendapatan negara lebih besar dari yang diperkirakan. Menurut Menkeu Agus Martowardojo, per September 2012, defisit anggaran negara berada di kisaran 1% dari PDB. Kepala BPS Suryamin menjelaskan laju inflasi tahun kalender (JanuariSeptember 2012) sebesar 3,49 persen dan inflasi tahunan (year on year) sebesar 4,31 persen. Badan Pusat Statistik (BPS) merilis laju inflasi sepanjang bulan September 2012 sebesar 0,01 persen. Angka ini merupakan inflasi terendah selama lima tahun terakhir McKinsey & Co mengatakan bahwa tahun 2012 ini, skala ekonomi Indonesia menempati posisi 16 besar dunia dengan pertumbuhan yang relatif stabil, yaitu sekitar 6,5% setiap tahun. Indonesia juga mampu melewati masa krisis ekonomi yang melanda dunia. Indikasi lainnya, Indonesia mampu meningkatkan jumlah investasi asing dalam beberapa tahun terakhir, sebagai misal US$ 20 miliar pada tahun 2011 dan proyeksi sebesar US$ 28 miliar untuk tahun 2012. Sumber : www.suaramerdeka.com

Prestasi SBY di Bidang Kesejahteraan Rakyat Inflasi dan kemiskinan adalah dua hal yang beriringan. WBPS menyatakan bahwa jumlah penduduk miskin turun dari 31,02 juta (13,33 persen) per maret 2010 menjadi 30,02 juta orang (12,49) per Maret 2011. Periode Januari 2010-Juni 2011, kenaikan kekayaan orang Indonesia ditaksir mencapai USD 420 miliar atau sekitar Rp 3.738 triliun. Hal itu menjadikan total kekayaan orang Indonesia pada pertengahan 2011 mencapai USD 1,8 triliun atau sekitar Rp 16.000 triliun. Efek peningkatan kekayaan itu menempatkan Indonesia duduk pada posisi ketiga di kawasan Asia dan posisi ke-14 di dunia sebagai negara kontributor tertinggi bagi pertumbuhan kekayaan global. Sumber : www.feb.ub.ac.id Menurut Menkes Endang Rahayu Sedyaningsih, Tahun 1990-an insiden Tuberkulosis 443 per 100 ribu, sekarang sudah turun menjadi 244 per 100 ribu. Cakupan penemuan kasus baru sekarang 71 persen, tingkat keberhasilan pengobatan 88,4 persen. Itu sudah melampaui target global. Indonesia adalah negara pertama di Asia Tenggara yang berhasil mencapai target penemuan kasus dan keberhasilan pengobatan global. Sedangkan Wamen Pendidikan Musliar Kasim mengatakan bahwa seratus anak yang harusnya bersekolah di SMA, masih 25 anak yang tidak bersekolah berkat bantuan dana BOS. Sumber : www.menkokesra.go.id

Anda mungkin juga menyukai