Anda di halaman 1dari 10

2

1. Ciri-ciri Remaja Menurut (Zulkifli, 2006) adalah: a. Pertumbuhan fisik Pertumbuhan fisik mengalami perubahan dengan cepat, lebih cepat dibandingkan dengan masa kanak-kanak dan masa dewasa. b. Perkembangan seksual Seksual mengalami perkembangan yang kadang-kadang menimbulkan masalah dan menjadi penyebab timbulnya perkelahian, bunuh diri, dan sebagainya. Tanda-tanda perkembangan seksual pada anak laki-laki diantaranya: alat produksi spermanya mulai berproduksi, ia mengalami masa mimpi yang pertama, yang tanpa sadar mengeluarkan sperma. Sedangkan pada anak perempuan bila rahimnya sudah bisa dibuahi karena ia sudah mendapatkan menstruasi (datang bulan) yang pertama. c. Cara berfikir kausalitas Cara berfikir kausalitas yaitu menyangkut hubungan sebab dan akibat. Misalnya remaja sudah mulai berfikir kritis sehingga ia akan melawan bila orang tua, guru, lingkungan, masih menganggapnya sebagai anak kecil. Bila guru dan orang tua tidak memahami cara berfikir remaja, akibatnya timbullah kenakalan remaja berupa perkelahian antar pelajar yang sering terjadi di kota-kota besar. d. Emosi yang meluap-meluap Keadaan remaja masih labil karena erat hubungannya dengan keadaan hormon. Suatu saat ia bisa sedih sekali, di lain waktu ia bisa marah sekali. Hal ini terlihat pada remaja yang baru putus cinta atau remaja yang tersinggung perasaannya karena, misalnya, dipelototi. e. Mulai tertarik dengan lawan jenisnya Secara biologis manusia terbagi atas dua jenis, yaitu laki-laki dan perempuan. Dalam kehidupan sosial remaja, mereka mulai tertarik kepada lawan jenisnya dan mulai berpacaran. Jika dalam hal ini orang tua kurang mengerti, kemudian melarangnya, akan menimbulkan masalah, dan remaja akan bersikap tertutup terhadap orang tuanya. f. Menrik perhatian lingkungan Pada masa ini remaja mulai mencari perhatian dari lingkungannya, berusaha mendapatkan status dan peranan seperti kegiatan remaja di kampung-kampung yang diberi peranan. Misalnya mengumpulkan dana atau sumbangan kampung,pasti ia akan melaksanakan dengan baik. g. Terikat dengan kelompok Remaja dalam kehidupan sosial sangat tertarik kepada kelompok sebayanya sehingga tidak jarang orang tua dinomorduakan sedangkan kelompoknya dinomorsatukan. 2. Ciri-ciri kejiwaan dan psikososial remaja (Arifin, 2003) dalam Kusmiran(2011). a. Usia Remaja Muda(12-15 tahun) yaitu : b. Sikap protes terhadap orang tua

Remaja pada usia ini cenderung tidak menyetujui nlai-nilai hidup orangtuanya, sehingga sering menunjukkan sikap perotes terhadap orang tuanya. h. Preokupasi dengan badan sendiri Tubuh seorang remaja pada usia ini mengalami perubahan yang cepat sekali. Perubahan-perubahan ini menjadi perhatian khusus bagi diri remaja. i. Kesetiakawanan dengan kelompok seusia Para remaja pada kelompok umur ini merasakan keterikatan dan kebersamaan dengan kelompok seusia dalam mencari kelompok senasib. j. Kemampuan berfikir secara abstrak Daya kemampuan berfikir seorang remaja mulai berkembang dan dimanifestasikan dalam bentuk diskusi untuk mempertajam kepercayaan diri. k. Perilaku yang labil dan berubah-ubah Remaja sering memperlihatkan perilaku yang berubah-ubah. Pada sewaktu-waktu nampak bertanggung jawab, tetapi dalam waktu lain nampak masa bodoh dan tidak bertanggung jawab. a. Usia Remaja Penuh (16-19 tahun) - Kebebasan dari orangtua Dorongan untuk menjauhkan diri dari orangtua menjadi realitas.Remaja mulai merasakan kebebasan, tetapi juga merasa kurang menyenangkan. Pada diri remaja timbul kebutuhan untuk terikat dengan orang lain melalui ikatan cinta yang stabil. a. Ikatan terhadap pekerjaan atau tugas Sering kali remaja menunjukkan minat pada suatu tugas tertentu yang dikenal secara mendalam. Terjadi pengembangan akan cita-cita masa depan yaitu mulai memikirkan melanjutkan sekolan atau langsung bekerja untuk menvari nafkah. - Pengembangan nilai moral dan etis yang mantap Remaja mulai menyusun nilai-nilai moral dan etis sesuai dengan citacita. - Pengembangan hubungan pribadi yang labil Adanya tokoh panutan dan hubungan cinta yang stabil menyebabkan terbentuknya kestabilan diri remaja. - Penghargaan kembali pada orangtua dalam kedudukan yang sejajar 3. Aspek-aspek perkembangan pada masa remaja menurut (Widyastuti, 2009) Pada masa remaja, terjadi suatu perubahan fisik yang cepat disertai banyak perubahan, termasuk didalamnya pertumbuhan organ-organ reproduksi (seksual) sehingga tercapainya kematangan yang ditunjukkan dengan kemampuan melaksanakan fungsi reproduksi. Perubahan yang terjadi pada pertumbuhan tersebut diikuti munculnya tanda-tanda sebagai berikut Tanda-tanda seks primer adalah berfungsinya organ- organ seks. Pada lakilaki ditandai dengan mimpi basah, artinya bermimpi mengenai hal-hal yang

berkaitan dengan hubungan seksual, sehingga mengeluarkan sperma. Pada perempuan, tanda kematangan organ reproduksinya adalah datangnya haid. Ini adalah permulaan dari serangkaian pengeluaran darah, lender dan jaringan sel yang hancur dari uterus secara berkala, yang akan terjadi kira-kira setiap 28 hari. Tanda-tanda seks sekunder adalah tanda jasmaniah yang tidak langsung berhubungan dengan tubuh dan proses reproduksi, namun merupakan tanda yang khas pada perempuan dan laki-laki. Tanda tersebut berupa perubahan fisik antara lain : pada laki-laki, tumbuhnya rambut kemaluan, kulit menjadi lebih kasar, kelenjar lemak dan kelenjar keringat menjadi lebih aktif sehingga seringkali menimbulkan jerawat, otot makin bertambah besar dan kuat, volume suara meningkat, pada perempuan juga tumbuh rambut kemaluan, kelenjar lemak dan keringat menjadi lebih aktif, pinggul menjadi berkembang, membesar, membulat, payudara membesar dan putting susu menonjol, kulit menjadi lebih lembut, suara menjadi lebih merdu. I. Personal Hygiene Dalam kehidupan sehari-hari, kebersihan merupakan hal yang sangat penting dan harus diperhatikan karena kebersihan akan mempengaruhi kesehatan dan psikis seseorang. Kebersihan itu sendiri sangat dipengaruhi oleh nilai individu dan kebiasaan. Hal-hal yang sangat berpengaruh itu diantaranya kebudayaan, sosial, keluarga, pendidikan, persepsi, seseorang terhadap kesehatan, serta tingkat perkembangan. Jika seseorang sakit, biasanya masalah kebersihan kurang diperhatikan. Hal ini terjadi karena kita menganggap masalah kebersihan adalah masalah sepele, padahal jika hal tersebut dibiarkan terus-menerus dapat mempengaruhi kesehatan secara umum. Personal hygiene berasal dari bahasa yunani, yaitu personal yang artinya perorangan dan hygiene berarti sehat. Kebersihan perorangan adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis (Tarwoto, 2010). Hygiene pada saat menstruasi merupakan komponen hygiene perorangan yang memegang peranan penting dalam status perilaku kesehatan seseorang, termasuk menghindari adanaya gangguan pada fungsi alat reproduksi. Pada saat menstruasi pembuluh darah dalam rahim sangat mudah terinfeksi. Oleh karena itu kebersihan alat kelamin harus lebih dijaga karena kuman mudah sekali masuk dan dapat menimbulkan Infeksi Saluran Reproduksi (ISR). Tujuan dari perawatan selama menstruasi adalah untuk pemeliharaan kebersihan dan kesehatan individu yang dilakukan selaama masa menstruasi sehingga mendapakan kesejahteraan fisik dan psikis serta dapat meningkatkan derajat kesehatan seseorang (Kusmiran, 2011). Penyebab infeksi saluran reproduksi adalah sisa kotoran yang tertinggal karena pembasuhan setelah buang air besar yang kurang sempurna, kesehatan umum yang rendah, kurangnya kebersihan alat kelamin, terutama pada saat haid, perkawinan pada usia terlalu muda dan berganti-ganti pasangan dan hubungan seksual dengan penderita infeksi (Depkes,2002).

Perempuan lebih mudah terkena ISR dibandingkan laki-laki karena saluran reproduksi perempuan lebih luas permukaannya. Pada perempuan, ISR dapat menyababkan kehamilan di luar kandungan, kemndulan, kanker leher rahim, kelainan pada janin/bayi, misalnya berat bayi lahir rendah(BBLR), infeksi bawaan sejak lahir. Bayi lahir mati dan bayi lahir belum cukup umur. ISR pada perempuan juga lebih sering tidak diketahui, karena gejalanya kurang jelas dibandingkan dengan gejala ISR pada laki-laki (Depkes, 2002). Hal yang perlu diperhatikan oleh remaja putri saat menstruasi adalah: - Perawatan kulit dan wajah merupakan bagian yang paling sensitive bagi seorang remaja terutama remaja putri. Masalah jerawat pada remaja terkait dengan penampilan mereka. Pada saat menstruasi kerja dari kelenjar sebaseus akan meningkat sehingga produksi keringat meningkat. Pada saat menstruasi sangat bermanfaat untuk membersihkan muka dua sampai tiga kali sehari guna membantu mencegah timbulnya jerawat. - Kebersihan rambut. Menjaga kebersihan rambut sangatlah penting karena pada saat menstruasi kulit kepala lebih berminyak dan berkeringat sehingga akan memudahkan timbulnya ketombe dan mikroorganisme lainnya. - Kebersihan tubuh pada saat menstruasi juga sangat penting diperhatikan, dan sebaiknya mandi 2 kali sehari, dengan sabun mandi biasa, pada saat mandi organ reproduksi luar perlu cermat dibersihkan. Cara membersihkan daerah kewanitaan yang terbaik ialah membasuhnya dengan air bersih. Satu hal yang harus diperhatikan dalam membasuh daerah kewanitaan kita, terutama setelah buang air besar (BAB), yaitu dengan membasuhnya dari arah depan ke belakang (dari vagina ke arah anus), bukan sebaliknya. Karena apabila terbalik arah membasuhnya, maka kuman dari daerah anus akan terbawa ke depan dan dapat masuk ke dalam vagina. Pada saat membersihkan alat kelamin, tidak perlu dibersihkan dengan cairan pembersih atau cairan lain dan douche karena cairan tersebut akan semakin merangsang bakteri yang menyebabkan infeksi. Apabila menggunakan sabun, sebaiknya gunakan sabun yang lunak (dengan pH 3,5), misalnya sabun bayi yang biasanya ber-pH netral. Setelah memakai sabun, hendaklah dibasuh dengan air sampai bersih (sampai tidak ada lagi sisa sabun yang tertinggal), sebab bila masih ada sisa sabun yang tertinggal malah dapat menimbulkan penyakit. Setelah dibasuh, harus dikeringkan dengan handuk atau tissue, tetapi jangan digosok-gosok. Dengan menjaga kebersihan tubuh dapat memberikan kesegaran bagi tubuh dan memperlancar peredaran darah. - Kebersihan pakaian sehari-hari. Mengganti pakaian setiap hari sangatlah penting terutama pakaian dalam, gunakan pakaian dalam yang kering dan menyerap keringat karena pakaian dalam yang basah akan mempermudah tumbuhnya jamur. Pakaian dalam yang telah terkena darah sebaiknya direndam terlebih dahulu dan setelah kering disetrika. Pemakaian celana yang terlalu ketat sebaiknya dihindari,

karena hal ini menyebabkan kulit susah bernafas dan akhirnya bisa menyebabkan daerah kewanitaan menjadi lembab dan teriritasi. Untuk pemilihan bahan, sebaiknya gunakan bahan yang nyaman dan menyerap keringat, seperti misalnya katun. Pemakaian pantyliner setiap hari secara terus menerus juga tidak dianjurkan. Pantyliner sebaiknya hanya digunakan pada saat keputihan banyak saja, dan sebaiknya jangan memilih pantyliner yang berparfum karena dapat menimbulkan iritasi kulit. - Penggunaan pembalut. Pada saat menstruasi, pembuluh darah dalam rahim sangat mudah terinfeksi, oleh karena itu kebersihan alat kelamin harus lebih dijaga karena kuman mudah sekali masuk dan dapat menimbulkan penyakit pada saluran reproduksi. Pilihlah pembalut yang daya serapnya tinggi,sehingga tetap merasa nyaman selama menggunakannya. Sebaiknya pilih pembalut yang tidak mengandung gel, sebab gel dalam pembalut kebanyakan dapat menyebabkan iritasi dan menyebabkan timbulnya rasa gatal. Pembalut selama menstruasi harus diganti secara teratur 4-5 kali atau setiap setelah mandi dan buang air kecil. Penggantian pembalut yang tepat adalah apabila di permukaan pembalut telah ada gumpalan darah. Alasannya ialah karena gumpalan darah yang terdapat di permukaan pembalut tersebut merupakan tempat yang sangat baik untuk perkembangan bakteri dan jamur. Jika menggunakan pembalut sekali pakai sebaiknya dibersihkan dulu sebelum dibungkus lalu dibuang ke tempat sampah. Adapun kesalahan yang sering dilakukan saat pemakaian pembalut: - Membuka dan memasang pembalut tanpa mencuci tangan terlebih dahulu. - Menyimpan pembalut di tempat lembab seperti kamar mandi. - Menggunakan pembalut yang telah kadaluarsa. - Pemilihan pembalut tanpa mempertimbangkan kualitas pembalut. - Memakai pembalut yang mengandung bahan penghilang bau. - Pemakaian pembalut yang terlalu lama. Perawatan pada saat menstruasi juga perlu dilakukan karena pada saat menstruasi pembuluh dalam rahim sangat mudah terkena infeksi. Kebersihan harus sangat dijaga karena kuman mudah sekali masuk dan dapat menimbulkan penyakit pada saluran reproduksi. Pembalut tidak boleh dipakai lebih dari enam jam atau harus diganti sesering mungkin bila sudah penuh oleh darah menstruasi (Kusmiran,2011). Faktor-faktor yang mempengaruhi Personal hygiene a. Citra tubuh Gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi kebersihan diri. Misalnya, karena adanya perubahan fisik sehingga individu tidak peduli terhadap kebersihannya. b. Praktik sosial Pada anak-anak yang selalu dimanja dalam hal kebersihan diri, maka kemungkinan akan terjadi perubahan pola personal hygiene. c. Status sosioekonomi

d.

e.

f.

g.

Personal hygiene memerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta gigi, sikat gigi, sampo, dan alat mandi yang semuanya memerlukan uang untuk menyediakannya. Pengetahuan Pengetahuan tentang personal hygiene sangat penting karena pengetahuan yang baik dapat meningkatkan kesehatan. Misalnya pada pasien penderita diabetes militus yang harus selalu menjaga kebersihan kakinya. Budaya Di sebagian masyarakat, jika individu memiliki penyakit tertentu tidak bolehdimandikan. Kebiasaan seseorang Ada kebiasaan orang yang menggunakan produk tertentu dalam perawatan diri, seperti penggunaan sabun, sampo, dan lain-lain. Kondisi fisik Pada keadaan sakit tentu kemampuan untuk merawat diri berkurang dan perlu bantuan untuk melakukannya (Tarwoto,2010).

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Personal Hygiene Saat Menstruasi menurut Notoatmodjo(2007) dapat dibedakan menjadi 2 yaitu: 1. Faktor internal : yaitu karakteristik orang yang bersangkutan, yang bersifa given atau bawaan,misalnya tingkat pendidikan, usia. 2. Faktor eksternal : yaitu lingkungan, baik lingkungan sekolah, keluarga, masyarakat dan sebagainya. Faktor lingkungan ini merupakan faktor yang dominan yang mewarnai perilaku seseorang dalam menjaga kesehatan organ reproduksi, karena seseorang akan cenderung menyesuaikan dan mengikuti perilaku personal hygiene organ reproduksi sesuai dengan kebiasaan yang ada di lingkungannya. II. Menstruasi

Menstruasi adalah proses alamiah yang terjadi pada perempuan. Menstruasi merupakan perdarahan yang teratur dari uterus sebagai tanda bahwa organ kandungan telah berfungsi matang. Umumnya, remaja yang mengalami menarche adalah pada usia 12 sampai dengan 16 tahun. Periode ini akan mengubah perilaku dari beberapa aspek, misalnya psikologi dan yang lainnya. Pada wanita biasanya pertama kali mengalami menstruasi (menarche) pada umur 12-16 tahun. Siklus menstruasi normal terjadi setiap 22-35 hari, dengan lamanya menstruasi selama 27 hari (Kusmiran, 2011) Umumnya siklus menstruasi terjadi secara periodik setiap 28 hari (ada pula setiap 21 dan 30 hari), yaitu pada hari 1-14 terjadi pertumbuhan dan perkembangan folikel primer yang dirangsang oleh hormon FSH. Pada saat tersebut, sel oosit primer akan membelah dan menghasilkan ovum yang haploid. Saat folikel berkembang menjadi folikel de graaf yang masak, folikel ini juga menghasilkan hormon estrogen yang merangsang keluarnya LH dari hipofisis.

Estrogen yang keluar berfungsi merangsang perbaikan dinding uterus, yaitu endometrium, yang habis terkelupas saat menstruasi. Selain itu, estrogen menghambat pembentukan FSH dan memerintahkan hipofisis menghasilkan LH yang berfungsi merangsang folikel de Graaf yang masak untuk mengadakan ovulasi yang terjadi pada hari ke-14. Waktu disekitar terjadinya ovulasi disebut fase estrus.Selain itu, LH merangsang folikel yang telah kosong untuk berubah menjadi badan kuning(corpus luteum). Badan kuning menghasilkan hormon progesteron yang berfungsi mempertebal lapisan endometrium yang kaya dengan pembuluh darah untuk mempersiapkan datangnya embrio.Periode ini disebut fase luteal. Selain itu, progesteron juga berfungsi menghambat pembentukan FSH dan LH, akibatnya korpus luteum mengecil dan menghilang.Pembentukan progesteron berhenti sehingga pemberian nutrisi kepada endometrium berhenti. Endometrium menjadi mengering dan selanjutnya akan terkelupas dan terjadilah perdarahan (menstruasi) pada hari ke-28. Fase ini disebut fase perdarahan atau fase menstruasi (Kusmiran, 2011) 5. Fisiologi Menstruasi (Kusmiran, 2011) Stadium ini berlangsung selama 3-7 hari. Pada saat itu, endometrium (selaput rahim) dilepaskan sehingga timbul perdarahan. Hormon-hormon ovarium berada pada kadar paling rendah. - Stadium proliferasi Stadium ini berlangsung pada 7-9 hari. Dimulai sejak berhentinya darah menstruasi sampai hari ke-14. Setelah menstruasi berakhir, dimulailah fase proliferasi dimana terjadi pertumbuhan dari desidua fungsionalis yang mempersiapkan rahim untuk perlekatan janin.Pada fase ini endometrium tumbuh kembali. Antara hari ke-12 sampai 14 dapat terjadi pelepasan sel telur dari indung telur(disebut ovulasi). - Stadium sekresi Stadium sekresi berlangsung 11 hari. Masa sekresi adalah masa sesudah terjadinya ovulasi. Hormon progesteron dikeluarkan dan mempengaruhi pertumbuhan endometrium untuk membuat kondisi rahim siap untuk implantasi (perlekatan janin ke rahim). - Stadium premenstruasi Stadium yang berlangsung selama 3 hari. Ada infiltrasi sel-sel darah putih, bisa sel bulat. Stroma mengalami disintegrasi dengan hilangnya cairan dan sekret sehingga akan terjadi kolap dari kelenjar dan arteri. Pada saat ini terjadi vasokontriksi, kemudian pembuluh darah itu berelaksasi dan akhirnya pecah. 6. Faktor yang mempengaruhi menstruasi (Kusmiran, 2011) a. Faktor hormon. Hormon-hormon yang mempengaruhi terjadinya haid pada seorang wanita yaitu follicle Stimulating Hormon (FSH) yang dikeluarkan oleh hipofisis, estrogen yang dihasilkan oleh ovarium, Luteinizing Hormone (LH) yang dihasilkan oleh hipofisis, serta progesteron yang dihasilkan oleh ovarium. b. Faktor enzim

Enzim hidrolitik yang terdapat dalam endometrium merusak sel yang berperan dalam sintesis protein, yang menggangu metabolisme sehingga mengakibatkan regresi endometrium dan perdarahan. c. Faktor vaskular Saat fase proliferasi, terjadi pembentukan sistem vaskularisasi dalam lapisan fungsional endometrium. Pada pertumbuhan endometrium ikut tumbuh pula arteri-erteri, vena-vena dan hubungan diantara keduanya. Dengan regrasi endometrium, timbul statis dalam vena-vena serta saluran-saluran yang menghubungkannya dengan arteri, dan akhirnya terjadi nekrosis dan perdarahan dengan pembentukan hematoma, baik dari arteri maupun vena. d. Faktor prostaglandin Endometrium mengandung prostaglandin E2 dAn F2. Dengan adanya desintegrasi endometrium, protaglandinterlepas dan menyebabkan kontraksi miometrium sebagai suatu faktor untuk membatasi perdarahan pada haid. 7. Beberapa gangguan menstruasi sebagai berikut ( Manuaba, 2009 ). Hipermenorea ( menoragia) adalah jumlah darah yang dikeluarkan cukup banyak dan terlihat dari jumlah pembalut yang dipakai dan gumpalan darahnya. Penyebab terjadinya menoragia kemungkinan terdapat mioma uteri (pembesaran rahim), polip endometrium atau 9rogesteron endometrium ( penebalan dinding rahim ). Diagnosa kelainan ini dapat ditetapkan dengan cara pemeriksaan dalam, ultrasonografi (USG). yang sering terjadi dan abnormal. Dimana siklus menstruasi melebihi 35 hari jumlah perdarahan mungkin sama, penyebabnya adalah gangguan hormonal. Amenorea yaitu keterlambatan menstruasi lebih dari tiga bulan berturut-turut, menstruasi wanita teratur setelah mencapai usia 18 tahun. Perdarahan diluar haid yang disebut dengan metrogia. Perdarahan ini dapat disebabkan oleh keadaan yang bersifat hormonal dan kelainan anatomis. Pada kelainan hormonal terjadi gangguan poros hipotalamushipofise, ovarium (indungg telur), dan rangsangan estrogen dan 9rogesterone dengan bentuk perdarahan yang bersifat bercak dan terus- menerus, terjadi diluar menstruasi, dan pedarahan berkepanjangan. Prementrual tension yaitu gangguan ketegangan sebelum haid, keluhan mulai terjadi sekitar seminggu sebelum dan sesudah haid. Terjadi karena ketidakseimbangan estrogen dan 9rogesterone menjelang menstruasi. Imastodinia yaitu terasa pembengkakan dan pembesaran payudara sebelum menstruasi. Ini disebabkan oleh peningkatan estrogen sehingga terjadi retensi air dan garam. Mittelschmeez (rasa nyeri saat ovulasi), ini terjadi karena pecahnya folikel graff, dapat disertai perdarahan, lamanya sekitar beberapa jam sampai 2-3 hari

10

Disminorea (rasa nyeri saat menstruasi) yang berupa kram ringan pada bagian kemaluan sampai terjadi gangguan dalam tugas sehari-hari.

11

Anda mungkin juga menyukai