Anda di halaman 1dari 2

http://www.litbang.depkes.go.id/risbinkes/Buku%20Laporan%20Penelitian %202006/perilaku%20vaksinator.

htm Perilaku Vaksinator yang Berhubungan dengan Kepatuhan terhadap Standar Pelayanan Imunisasi di Kabupaten Oku Tahun 2006 Oleh Desi Kurnia Sari, Rusmini Wiyati, Lisdahayati, Zulicha Dyah dan Suharmasto Dinas Kesehatan Kabupaten OKU Program imunisasi mempunyai daya ungkit besar terhadap peningkatan derajat kesehatan masyarakat, karena sebagian besar angka kematian bayi dapat dicegah dengan intervensi imunisasi. Tujuan program munisasi dasar adalah turunnya ang!a !esa!itan,!ecacatan dan !ematian bayi a!ibat "enya!it yang Dapat Dicegah Dengan munisasi #"D$ %, seperti T&',Di(teri,pertusis, tetanus, )epatitis &, "olio dan campa!* Cakupan imunisasi di Kab. OKU tahun 2004 te ah cukup tinggi !"#$%, namun tidak sinkron dengan kasus P&'( dan angka &rop Out (munisasi yang masih tinggi. )ngka &O cakupan imunisasi engkap di Kab OKU sebesar *4$ sedangkan target +*0$ ,ingginya cakupan tidak cukup untuk mencapai tujuan akhir program imunisasi. Cakupan yang tinggi harus disertai dengan mutu program imunisasi yang tinggi pu a. Untuk meningkatkan mutu program imunisasi, maka per u diketahui -aktor apa saja yang berhubungan dengan kepatuhan vaksinator terhadap standar pe ayanan imunisasi. Pene itian ini bertujuan untuk mengidenti-ikasi peri aku vaksinator yang berhubungan dengan kepatuhan vaksinator terhadap standar pe ayanan imunisasi di Kab OKU tahun 200.. (n-ormasi yang dihasi kan dapat berman-aat sebagai dasar menyusun strategi intervensi peningkatan mutu pe ayanan imunisasi sehingga dapat memberikan kontribusi yang signi-ikan terhadap penurunan angka kematian, kesakitan dan kecacatan bayi yang diakibatkan o eh P&'(. &ari hasi pene itian dapat disimpu kan bah/a rata0rata tingkat kepatuhan vaksinator terhadap standar pe ayanan imunisasi masih rendah, hanya sebesar ..$ dan be um memenuhitarget &epkes !10$%. 2erdasarkan rata0rata tingkat kepatuhan tersebut,maka hanya #'$ vaksinator yang patuh terhadap standar pe ayanan imunisasi.,ingkat kepatuhan yang pa ing tinggi ada ah pada variabe sa-e injectie !31$%, anamnesa !3*$%, proses penyuntikan !."$%, dan yang pa ing rendah ada ah pada pemberian penyu uhan perorangan kepada ibu bayi pada saat memberikan pe ayanan imunisasi!2#$%. 4aktor predisposing vaksinator yang dapat disimpu kan ada ah usia rata0 rata '' tahun dengan usia termuda *" tahun dan usia tertua #2 tahun, rata0rata penga aman kerja se ama " tahun, pa ing cepat * tahun dan pa ing ama *" tahun, mayoritas responden berjenis ke amin perempuan, status kepega/aian responden yang terbanyak ada ah P56,se ebihnya secara berturut0turut ada ah P,,, 7onda!honor daerah% dan ,K6 !tenaga

kerja sukare a%. &ari ketiga okasi tempat tugas responden, yang terbanyak ada ah bekerja di puskesmas pembantu atau sebagai bidan desa. 2erdasarkan jenis pendidikan ternyata ditemukan adanya vaksinator yang bukan paramedic!.$%. 2erdasarkan tingkat pengetahuan ternyata masih ada responden yang kurang memahami tentang imunisasi yaitu sebanyak '"$.Pemahaman tentang imunisasi yang diga i pada saat /a/ancara ada ah tentang jad/a imunisasi, dosis,e-ek samping, kontraindikasi ,sakit ringan yang bo eh diimunisasi serta ha yang dapat merusak vaksin. 8ayoritas responden te ah memahami secara baik tentang jad/a dan dosis imunisasi, namun masih sangat sedikit seka i yang memahami tentang kontraindikasi vaksin serta bo ehnya sakit ringan diimunisasi. 9ebih dari sebagian responden pene itian bersikap posititerhadap standar imunisasi. 2erdasarkan -aktor enab ing yang dite iti yaitu ke engkapan sarana, hanya #'$ vaksinator yang te ah te ah meman-aatkan sarana imunisasi secara optima seperti meman-aatkan buku desa, sa-ety bo:, spuit yang sesuai dengan rekomendasi dari ;7O, termos dan batu es<co dpack. 6e anjutnya berdasarkan -aktor reon-orsing dapt disimpu kan bah/a hamper sebagian vaksinator be um pernah mendapat pengarahan dari pimpinan puskesmas tentang =ua ity assurance dan da-ar ti ik pe ayanan imunisasi serta be um pernah mendapat supervise dari pimpinan puskesmas tentang =ua ity assurance pada saat pe ayanan imunisasi baik di posyandu atau puskesmas pembantu. 8ayoritas vaksinator be um pernah di atih baik pe atihan teknis imunisasi maupun pe atihan =ua ity assurance !"4$%. &ari hasi uji bivariat ternyata tidak ada hubungan yang bermakna antara ukur, pendidikan, jenis ke amin, tempat tugas, jenis kepega/aian, pengetahuan, sikap dan peri aku serta penghargaan dengan kapatuhan terhadap standar pe ayanan imunisasi. 6edangkan variabe yang berhubungan ada ah variabe penga aman kerja , ke engkapan sarana,supervise dan pengarahan dari atasan. Untuk meningkatkan mutu pe ayanan imunisasi maka disarankan kepada vaksinator untuk bekerja sesuai dengan standard an meningkatkan penyu uhan imunisasi. 6upervise dan pengarahan dari atasan tentang mutu pe ayanan imunisasi sangat dianjurkan. 6edangkan bagi penge o a program imunisasi di kabupaten per u mengadakan pe atihan =ua ity assurance program imunisasi yang terakreditasi, pengadaan sarana imunisasi serta memberdayakan incinerator yang ada di &inas Kesehatan Kabupaten OKU . menjadikan mutu program imunisasi sebagai indicator kinerja pimpinan puskesmas dapat dijadikan sebagai suatu kebijakan dari Kadinkes.

Anda mungkin juga menyukai