Anda di halaman 1dari 21

11.

BEDAH VASKULER

ISI :
1.

TRAUMA VASKULER ATAU CIDERA VASKULER

2.

DEEP VEIN THROMBOSIS (Okulasi Anggota Gerak = Vena Frofunda)

3.

ISCHEMIA AKUT DARI ANGGOTA GERAK (Syn. Oklusi Akut Arteri)

4.

ARTERIOVENOUS FISTULAS (Avs) Acquired

5.

THORAIC OUTLET SYNDROME

6.

VARICOSE VEINS

7.

ULCUS CRURIS, CHRONIC LEG ULCERS

8.

ANEURYSMA

9.

SYNDROMARAYNAUD

10.

BURGER = Tromboangitis Obliterans (TAO)

PENYUSUN,

Dr. ARY MBOEIK, SpB (K) BV

VARICOSE VEINS
1.

Nama penyakit
abnormal

Varicose veins merupakan semua pelebaran

dari vena-vena superficialis dari tungkai mulai dari sebesar


venous stars dan spider burst hingga kebentukan yang
melebar (dialtas turtous) atau yang sudah sangat melebar
dimana didalamnya telah terbentuk aliran darah retrograde
akibat dari katub-katub venanya yang inkompetent yang
secara klinis dapat diperlihatkan.
2.

Kriteria Diagnosis

: Penderita datang ke dokter biasanya disebabkan oleh


gangguan kosmetik, nyeri, perasaan berat di tungkai, cepat
lelah atau perasaan terbakar gejala-gejala ini sering
muncul atau semakin berat. Gejala-gejala tadi berkurang
bila kakinya ditinggikan. Umumnya pada setiap penderita
dapat nampak jelas kecuali pada mereka yang gemuk
yang hanya jelas pada palpasi. Terdapat serangkaian
clinical test untuk memeriksa keadaan katub-katub vena
spahena; femoral, atau vena perforantes (Trendelenburg I,
II : Parthes atau Linton test).

3.

Diagnosa Banding

: Tidak diperlukan

4.

Pem. Penunjang

: Doppler, Plethysmograpf (Impendance atau Straingauge :


Pnoto). Plebography : sudah jarang dikerjakan.

5.

Konsultasi

: Dirujuk ke Spesialis Bedah Vaskuler, Kardiologist.

6.

Perawatan RS

: - Rawat inap : kalau menjalani operasi


- Rawat jalan : kalau hanya Sclerosing therapy

7.

Terapi

: - Nonoperative treatment : Sclerotherapy


- Bagian varikosis yang kecil-kecil
- Operative treatment : Stripping excisional

8.

Penyulit

: Sclerotherapy :
Pigmentation
Intravaskuler hematoms
Phlebitis dan thrombophlebitis
Allergic reaction
Necrosis : sering karena paravenous injection
Accidental intra-arterial injection : sangat riskan
Operative treatment :
Infeksi
Kosmetik kurang baik
Harus dirawat

9.

Informed Concent

: Perlu

BUERGER = THROMBOANGITIS OBLITERANS (TAO)


1.

2.
3.

Kriteria Diagnosis

Diagnosa Banding
Pem. Penunjang

: a. Gejala-gejala ischemia perifer berupa kesemutan,


Perasaan dingin, banyak keringat, nyeri klaudikatio s/d
nyeri istirahat, nekrosis jaringan.
b. Progresive kearah proximal
c. Perokok
d. Umumnya pria, mulai timbul gejala pada umur kurang
dari 45 tahun
e. tidak terdapat sakit gula, penyakit autoimunt, trauma
atau sumber emboli
f. terdapat artery yang normal proximal dari a. Popliteal
dan b. Brachialis
g. Sering disertai thrombophlebitis superficialis
: Lesi atherosklesis, Lesi Diabetes Melitus
: Darah lengkap, Doppler
waveform),
Plethysmography, Arteriografi.

(segmental

presure

dan

4.

Konsultasi

: Dirujuk ke Spes. Bedah Vaskuler

5.

Perawatan RS

: Rawat inap segera

6.

Terapi

: a. Hentikan rokok segera


b. Analgetika (k.p. morphin)
c. Heparin infus 300 u/kgBB/hari, selama beberapa hari,
kontrol dengan clotting time.
d. Antibiotika : sesuai penemuan bakteriologis
e. Sympatectomy
f. Perawatan luka optimal dan teratur (nekrotomy, mild
soap dls)
g. Trental dan / Aspirin 325 mg/hari
h. Dapat dicoba kalu dapat : Bypass grafting
i. Amputasi (lengan : limited amputation, tungkai : diatas
dari transmetatarsal level sebaiknya bellow kneeamputation

7.

Penyulit

8.

Informed Concent

: Perlu

9.

Lama perawatan

: 2-3 minggu

10.

Masa pemulihan

: Infeksi sekunder

: 2 minggu

11.

Output

: Morbidity rendah, sukses pengobatan sangat tergantung


dari kesadaran penderita untuk benar-benar menghentikan
rokok (aktive or passive smoker)

12.

PA

: Artery dan vena

13.

Otopsi

: tidak perlu

DAFTAR PUSTAKA :
1. Ernst, stanley : Current therapy in vasculer surgery, second edition, 1991, B.C.
Decker Inc.
2. Haimovicis : vascular surgery, Third Edition, 1989, appleton & Large
3. Ary Mboeik : Penanggulangan Cidera Vaskuler, Penanggulangan Trauma di
Lapangan, Kumpulan Makalah Simposium Trauma 1987, RSPAD Gatot
Soebroto, Departemen Bedah 1987
4. Rutherford : Vascular Surgery, 1977, B.B. Saunders Company
5. I.G. Pollock : Tropical Reviews in Vascular Surgery, 1982, Wright PSG
6. Zehnder M.A. : Unfallmechanismus and Unfull Mechanik der Aortenruptur in
Geschlossenen Thorax trauma, thorax chirurgie 8 (1960) 47
7. Janke E.J., Jr. Seeley S.F. : Acute Vascular Injury in the Korean War, Am
analysis of 77 cocecutive Cases, Ann Surgery 138-1953
8. Jorg Vollmar : Reconstruktive chirurgie der Arterien, Georg Thieme Verlag
Stuttgart 83-107, 1975
9. John J. Began, James S.T. Yao : Surgery of the Veins, 1985, Grune & Stratton,
Inc
10. Hershey, Barnes, Summer : Noninvasive Diagnosis of Vascular Disease, 1984,
Butterworths & Appleton. Davis Inc.

TRAUMA VASKULER ATAU CIDERA VASKULER


1.

Kriteria Diagnosis

: a. Adanya trauma type sedang dan type berat


b. Pegangan 6-P :
Pale ( (pucat)
Pulelessnes (tidak teraba denyut nadi perlu
dibanding kiri dan kanan)
Pain (nyeri sangat/angina) dapat menimbulkan
shock, jangan digerakan

2.

Diagnosa Banding

: Thrombosis akute Artery tepi

3.

Pem. Penunjang

: Darah lengkap, soppler, Plethysmography, Thorax foto,


Arteriography (DSA)

4.

Konsultasi

: Dirujuk ke Spesialis Bedah Vaskuler

5.

Perawatan RS

: Rawat inap segera

6.

Terap

: Tindakan telah dilakukan sejak dilapangan (tempat


terjadi kecelakaan) berupa beban tekan (lapisan
kassa tebal mengandung obat bagian luka, cukup
tekanannya sehingga tidak terjadi perdarahan) juga
analgetika dan bidai fiksasi, infus cairan dan
antibiotika. Pasien segera di transport ke RS, disini
tindakan lanjut sebagai berikut :
Berantas shock (infus analgetika)
Disiapkan untuk anestesi dalam kamar bedah
Sayatan proksimal dan distal dari luka (balut jangan
dibuka), seluruh artery dan vena dicair da dilaso
Balutan dibuka, luka dicuci (wound toilet)
Dilakukan tindakan rekonstruksi :
o Pembuluh darah cukup dicari dan ditandai, kalau
perlu dipasang temporary shunt agar aliran
darah tetap.
o Rekonstruksi dilakukan berturutan sbb : tulang ,
artery dan vena sraf cukup ditandai untuk nanti
setelah beberapa saat disambung
o Pemberian Heparin infus
o Penyambungan artery dan vena menggunakan
autolog vein graft/dacron graft/umbilikal graft.

Pada perdarahan yang hebat dapat dikerjakan


autotransfusion
dengan
menggunakan
autotranfusion device yang berasal dari berbagai
merk a.l. Sorenses Trauma Autotransfusion
Baylor Rapid Autotranfuseir, Haemonetics Cell
Saver, Didacto dsb.
7.

Penyulit

: Infeksi sekunder

8.

Informed Concent

: Perlu

9.

Masa perawatan

: 1-2 minggu

10. Masa pemulihan

: 2 minggu

11. PA

: Tidak perlu

12. Otopsi

: Perlu

DEEP VEIN THROMBOSIS


(OKULASI VENA ANGGOTA GERAK + Vena Profunda)
1.

Kriteria Diagnosis

: Sangatlah non specifik kecuali massive iliofemoral


thrombosis (phlegmasia cerulea dolens)
Nyeri tungkai (tidak sehebat oklusi arteri)
Pembengkakkan (piting ederma)
Kulit mengkilat
Warna agak normal hingga cyanotis
Suhu biasa hingga agak panas
Nadi dapat teraba bila cairan edema tidak
mengganggu
Fungsi sensoris dan motorik biasanya masih
normal

2.

Diagnosa Banding

:-

3.

Pem. Penunjang

: Darah (lengkap dan koagulasi), Doppler,


Plethysmography (St raingauge), duplex scanning,
Venography

4.

Konsultasi

: Dirujuk ke Spes. Bedah Vaskuler, Kardiology,


Hematologist

5.

Perawatan RS

: Harus rawat inap

6.

Terapi

:-

Lympedema
Oklusi artery

Tungakai tersebut ditinggikan


Contious Heparin Infusion
Oral anticoagulants (Trantal, Aspirin, Coumadin)
Thrombolytic therapy : untuk trombus yang baru
Operative berupa venous thrombectomy dengan
atau tanpa dilakukan temporary arteriovenous
fistula
Fasciotomy bila terdapat Compartment Syndrome

7.

Penyulit

: Pulmonary embolism, perdarahan, komplikasi jantung,


sepsis

8.

Informed Concent

: Perlu

9.

Lama perawatan

: 2-3 minggu

10. Masa pemulihan

: 2-3 minggu

11. Output

: 60% patentyrate

12. PA

: Thrombus

13. Otopsi

: Perlu

ISCHEMIA AKUT DARI ANGGOTA GERAK


(Syn. Oklusi Akut Arteri)
1.

Kriteria Diagnosis

: Umumnya disebabkan oleh embolis yang berasal dari


ruangan jantung. Gejalanya sbb : tanda-tanga dari 6-P
yaitu :
Pain (nyeri hebat)
Pale (bagian perifer menjadi pucat)
Pulslessnes (nadi mengecil sampai tak teraba,
harus dibandingkan dengan sebelah)
Poikilothermia (dingin)
Parese/Paraesthesia
Paralysia (lumpuh)
Kulit disitu akan tampak terdapatnya bullae berisi
cairan yang bila dibiarkan akan timbul nekrosis
jaringan. Harus diperiksa jantung untuk mendapatkan
tanda-tanda gangguan fungsi berupa tachycardi atau
gangguan rhytmus.

2.

Diagnosa Banding

: Thrombosis arteri akut, oklusi vena akut

3.

Pem. Penunjang

: - Doppler, Plethhysmograph, Thorax foto ; ECG


- Laboratorium : darah (lengkap dan koagulasi),
Angiograph

4.

Konsultasi

: Dirujuk ke Spesialis Bedah Vaskuler, Kardiologi

5.

Perawatan RS

: Segera

6.

Terapi

: Tindakan segera berupa :


Analgetika (k.p. morphin)
Heparin 10.000-20.000 u.i.v nitial lalu diteruskan
dengan infus sebanyak 300 u/kg BB/hari
Kardiotonika
Pemberian cairan, mis : Plasmaexpander
Anggota tsb dibungkus kapas lemak (bag. Ujung)
Anggota tsb agak direndahkan letaknya
Pasien dipuasakan untuk disiapkan operasi

Tindakan operasi embolektomy dapat dikerjakan


dengan anestesi umum atau lokal anestesi
(memakai fogarty kateter)
Bila embolusnya masih baru dapat diberikan
fibriolytik therapy.

7.

Penyulit

: Perdarahan, infeksi sekunder, nekrosis jaringan


(terlambat), komplikasi jantung MCI

8.

Informed Concent

: Perlu

9.

Lama perawatan

: 1-2 minggu

10. Masa pemulihan

: 1-3 minggu, perlu di follow up ke bag. Kardiologi

11. Output

: Mortalitas tindakan embelektomy berkisar antara 12-28%

12. PA

: Embolus untuk melihat kemungkinan masa tumor


(mixoma jantung) atau lain sebagainya.

13. Otopsi

: Perlu

ARTERIOVENOUS FISTULAS (AVFs)


(Acquired)
1.

Kriteria Diagnosis

: Di atau sekitar trauma dapat diraba (palpasi) adanya


machinery murmer yang sangat khas (teraba
selama siklus dengan dominan selama sistolis) :
daerah disitu membengkak, terasa panas dan jelas
adanya pelebaran vena-vena (draining veins) seperti
varikosis. Juga lingkaran limb disitu ditambah.
Dengan melakukan test sederhana berupa
kompressi
temporer
terhadap
AVFs
akan
mengakibatkan denyutan jantung melambat dan
tekanan nadi mengecil.

2.

Diagnosa Banding

: Haematoma dan soft mass

3.

Pem. Penunjang

: -

Dupleks scanning
CT Scanning (contrast-enhanced)
MRI
Artiograph : merupakan pemeriksaan yang standar
bagi AVFs dengan pemeriksaan ini dapat
diperlihatkan arteri afferent yang melebar dan
turtuos
Penambahan inflow, pengisian yang dini dari venavena dan peningkatan pembuluh-pembuluh
kolateral disekitarnya.
Darah, foto thorax dan anggota ybs.

4.

Konsultasi

: Dirujuk ke Spesialis Bedah Vaskuler, Kardiologi, Radiologi

5.

Perawatan RS

: Rawat Inap

6.

Terapi

: Tindakan operasi dengan melakukan tindakan :


- Ligature semua kolateral (paling tidak 4 buah)
- Reseksi arteri dan vena (termasuk fiskula) dan
kemudian mengerjakan rekontruksi pembuluh
darah dengan vein graft atau arterificial vasculer
graft, atau cukup memakai angioplasty patch

Menyisipkan interposition of living tissue flap of


muscle/fascia diantara arteri dan vena, untuk
mencegah re-communication
Residiv disebabkan kurang bersih ligasinya
Perdarahan terutama dari bagian vena
Peripheral ganggren disebabkan oleh embolisasi
atau karena terlalu bersih ligasi yang dikerjakan

7.

Penyulit

: -

8.

Informed Concent

: Perlu

9.

Lama perawatan

: 1-2 minggu

10. Masa pemulihan

: 2 minggu setelah ini secara periodik perlu follow up


setiap 1 bulan, setahun, tiga tahun dan lima tahun

11. Output

: Bagus

12. PA

: AVF disertai arteri vena

13. Otopsi

: Mungkin saja perlu

THORACIC OUTLET SYNDROME


1.

Nama penyakit

: Thoracic outlet atau disingkat TOS adalah kelainan


dengan gejala-gejala pada tangan, lengan, bahu dan
leher yang disebabkan oleh penekanan (kompresi)
iritasi terhadap fleksus brachialis, arteri subclavia dan
vena subclavia (neurovascular bundle) ketika mereka
melalui thoracic outlet area di apex paru.

2.

Kriteria Diagnosis

: Tergantung dari segmen paling banyak mengalami


kompresi, gajala-gejalanya juga paralel :
- Neurological TOS : merupakan yang terbanyak
- Gejalanya adalah nyeri, paracsthesia dan paresis,
juga terdiri dari 2 jenis keluhan
- Berasal dari upper plexus involvement dan berasal
dari lower involvement
- Venous TOS : terdiri dari pembengkakkan,
cyanosis, cepat lelah lengan tsb, terasa berat serta
nyeri bila lengan diangkat terutama posisi abduksi
maka pelebaran vena cepat terjadi : juga bila
dilakukan exercise nampak stuwing vena-vena hal
tersebut disebabkan oleh kontraksi otot untuk
exercise dan elevasi lengan mengakibatkan
kontruksi vena semakin hebat
- Arterial TOS : Otot-otot mudah lelah dan kejang
teraba dingin, pucat dan cyanosis ujung-ujung jari
(akibat emboli) pada kasus yang extrem timbul
nyeri ischemia dan ganggren

3.

Diagnosa Banding

: -

Servical disk eyndrome di leher


Carpal tunnel syndrome di pergelangan tangan
Cubital tunnel syndrome di siku
Cervical arthritis (spondylitis)
Brachial plexitis
Inflamatory shoulder problem :
Bursitis
Tendinitis
Capsulitis
Angina pectoris

Central nervous system tumor


P-Multiple sclerosis ancosis tumor paru
4.

Pem. Penunjang

: a. Elevated arm atress test


b. Ancillary test :
Cervical
spineradiograph
series
(untuk
menemukan adanya kelainan-kelainan, mis.
Cervical ribelongated processus transversus,
exostosis callous dari clavicula atau rib pertama,
hypertrofi osteophyts dalam peural foramina dan
status intervertebral disk spaces)
Thoraks foto : AP dan lateral
MRI dan CT Scan tidak banyak berarti karena
tidak memperlihatkan kelainan dari soft tissue
(muiculus scaleni) yang menimbulkan kompressi.
Arteriogram maupun venogram secara rutin tidak
dianjurkan

5.

Konsultasi

6.

Perawatan RS

: Rawat Inap

7.

Terapi

:-

8.

Penyulit

: Pnemothorax, injury dari n. Phrenicus, brachial us injury dsb

9.

Informed Concent

: Perlu

10.

Lama perawatan

: 1-2 minggu

11.

Masa pemulihan

: 2 minggu

12.

Output

: Memuaskan

13.

PA

: Tidak perlu

14.

Otopsi

: Tidak perlu

: Dirujuk ke Spes. Bedah Vaskuler, Kardiologi, Neurolost,


Bedah Saraf

ULCUS CRURIS, CHRONICLE ULCERS


1.

Kriteria Diagnosis

2.

Diagnosa Banding

3.

Pem. Penunjang

4.

Terdapat didaerah cruris dimana kulitnya mengalami


dermatitis, indurasi, nyeri dan ulcerasi kelainan-kelainan
ini bersifat kronis sehingga kulit didaerah tersebut
mengalami penebalan, hyperpigmentasi dan lebih hangat
dari sekitarnya (statis dermatitis/eczema). Daerah yang
paling mengalami perubahan tersebut adalah sekitar
molleolus medialis. Vena-vena perforan dan peninggian
tekanan dalam vena profunda akan langsung di transmit
ke
jaringan
subcutis
sehingga
mengakibatkan
perubahan-perubahan tersebut diatas. Peninggian
tekanan vena-vena profunda diakibatkan oleh obstruksi
(thrombus) mengakibatkan katub-katub dalam v.v.
perforantus menjadi insuffisien sehingga tekanan vena
profunda yang tinggi dapat langsung diteruskan ke
jaringan subcutis.
- Congestive heart failure
- Chronic glomeruloephritis
- Chronic lymphedema
- Lipedema
- Dermatitis allergica
-

Doppler, Plethysmograph, Thorax foto, ECG


Laboratorium : darah lengkap
Venography, Venous presure measurement,
Dermatologist

Konsultasi

Spesialis Bed. Vaskuler, Kardiologist, Dermatologist

5.

Perawatan RS

Perlu rawat inap.

6.

Terapi

:
a.
b.
c.
d.

Non operative treatment :


Graded compression elastic stocking (lifelong)
Sering elevasi tungkai (terutama kalau tidur/istirahat)
Memakai Unnas boots
Merawat ulcus sol 0,25% allumunium subacetate
merawat eczema menggunakan lanolin solm
alumunium acetate, steroid preparat atau antibiotik.
Operative treatment :
a. Linton procedure/Dodd proceddure
b. Valvuloplasty
c. Venous valve transplantation

d. Femoro-femoral erossover grafts (plasma operation)


e. Saphenopopliteal Bypass Operation (May-HusniOperative).
7.

Penyulit

8.

Informed Concent

Perlu

9.

Lama perawatan

1-2 minggu

10.

Masa pemulihan

11.

Output

Good result 60-80% (dalam waktu 2 tahun) untuk


valvuloplasty) 90% untuk ligature procedure.

12.

PA

Tidak perlu

13.

Otopsi

Tidak perlu

Heart disease Thrombosis, infeksi

3 minggu

ANEURISMA
(adalah suatu dilatasi setempat dari artery yang sifatnya irreversible)
1.

Kriteria Diagnosis

Paling banyak ditemukan infrarenal aorta aneurisma


kemudian iliaca femoralis dan popliteal. Perkembangan
aneurisma abdominalis berjalan lambat selama bertahuntahun. Kecepatan pengembangannya sering tidak dapat
diperkirakan. Perkembangan tadi akan berakhir dengan
ruptur, perdarahan dan meninggal : atau dapat menjadi
sumber emboli ke seluruh tubuh. Banyak ahli
berpendapat bahwa kecenderungan untuk ruptur
ditentukan primer oleh besarnya aneurisma, bahkan
dapat oleh aneurisma abdominalis 30% di bulan pertama,
menjadi 74% dalam 6 bulan kemudian menjadi 80%
dalam waktu satu tahun. Bagi thoraco abdominal aortic
aneurisma : bila dibiarkan 95% mengalami dissecting dan
51% yang non dissecting akan mengalami ruptur. Hampir
semua aneurisma aorta abdominalis dapat dipalpasi
(pulsatile abdominalis mass). Pemeriksaan lain yaitu :
plain X-Rays, abdominalis sonogram, ultrasonograph, CT
Scannning, MRI (mahal, intolerans terhadap gangguan
bunyi, tidak dapat bagi penderita dengan pace maker),
Aorta graph. Umumnya pada lanjut usia.

2.

Diagnosa Banding

Tidak perlu

3.

Pem. Penunjang

Darah lengkap, thorax foto, Kardiologi, pemeriksaan


fungsi paru, pemeriksaan fungsi ginjal, fungsi hati, plain
foto abdomen, sonogram abdomen, transcranial doppler,
ultrasonograph abdomen, aortagraph (pool atas dan
bawah dari aneurisma harus terlihat jelas), MRI.

4.

Konsultasi

Seps.
Bedah
Vaskuler,
Pulmonologist, Neurologist.

5.

Perawatan RS

Harus rawat inap

6.

Terapi

Indikasi operasi
a. Operasi elektive : penderita resiko rendah dengan
aneurisma diameter lebih dari 6 cm atau aneurisma
yang lebih kecil tetapi berubah menjadi lunak atau
menjadi syptomatik.
b. Indikasi yang lebih urgent dari a, yaitu bila terbukti
adanya embolisasi ke kaki.

Kardiologist,

Internist,

c. Tindakan operasi emergensi bilamana aneurisma


akute melunak atau disertai abdoment atau nyeri
punggung.
d. Resusitas dan segera operasi bila menjadi ruptur dan
hock.
Tindakan aneurismectomy sbb :

Exposure melalui sayatan mediana panjang

Fungsi ginjal harus tetap dijaga dengan


pemberian cukup cairan dan 12,5 25 ogmanitol
sebelum klem aorta.

Heparin diberikan 5000 unit sebelum klem

Diseksi terbatas kantong aneurisma sublateral


dan posterior (Creech tecnique)

Memakai Dacron graft / goretex graft.

Retroperitoneal converage terhadap grafe.


7.

Penyulit

Penyakit jantung (MCI Pseudoaneurysma Emboli.

8.

Informed Concent

Perlu

9.

Lama perawatan

1-2 minggu

10.

Masa pemulihan

2 minggu

11.

Output

Memuaskan

12.

PA

Tidak perlu

13.

Otopsi

Tidak perlu

SYNDROMA RAYNAUD
Dibagi atas dua tipe :

VASOPASTIK

OBSTRUKTIF
1.

Kriteria Diagnosis

Serangan
episode
vasospasm
ujung-ujung
jari
disebabkan oleh suhu dingin dan stress (emosi) sehingga
menimbulkan perubahan warna triphasic color yaitu
menjadi putih, biru, merah; diantara serangan warna jari
normal.. Serangan ini disertai rasa kesemutan dan nyeri
hebat dan bahkan dapat mengakibatkan nekrosis
jaringan.

2.

Diagnosa Banding

a. Intra vaskuler : Cryglobulitemia, cold agglutius


b. Vaskuler :

Thrombongitis
obliterans (TAO)

Occupational trauma

Collagen disorders :
Sclederma, Dermatomyositis, sistemic lupus
erythematosus, polyarteritis

Frosbite, Immersion foot


c.
Extravaskuler :
Sympathetic outlet hyperactivity
Thoracic outlet syndrome
Causalgia

3.

Pem. Penunjang

Darah lengkap, doppler waveform dan pressures,


plethysmography, allen compression test, gold chalenge
test, arteriography.

4.

Konsultasi

Dirujuk ke Spesialis Bedah Vaskuler

5.

Perawatan RS

Rawat inap segera

6.

Terapi

a. Kebijaksanaan umum :
Berikan keterangan sejelasnya, kalau tidak
menemukan sesuatu kelainan lain berikan
support tidak akan di amputasi.
Hentikan merokok tanpa kompromi

b.

c.

d.

Hindari udara dingin (tempat dingin, minum air es,


mandi air dingin, dll).
Hindari pemakaian obat-obatan yang dapat
menimbulkan vasospasm misalnya : tablet KB,
ergot preparat dan beta adregregenic blockers.
Obat-obatan :
Symphatetic blocking agents
Calcium channel blockers
Direct smooth muscle relaxants.
Other medications
Tindakan operasi :
Cervicothoracic sympathectomy (endoscopy)
Digital arteric sympathectomy
Microvasculer reconstruction
Tindakan lain-lain :
Obati penyakit yang menyertai
Konsultasi untuk behavior modification
(Psycologist)
Biofeedback (temperature)
Pavlovian vasdilation conditioning
Plasmapheresis (mahal)
Transucutancous nerve stimulation (harapan)

7.

Penyulit

Pasien sulit menghindari persyaratan-persyaratan yang


diajukan, misalnya : merokok, stress dan lin-lain. Tidak
konsekwen melakukan latihan-latihan yang dianjurkan
misalnya : biofeed, pavlovian, vasodilation conditioning
dan lain-lain.

8.

Informed Concent

Perlu

9.

Lama perawatan

2-3 minggu

10.

Masa pemulihan

2 minggu mungkin lebih lama atau mutasi ke Bag lain

11.

Output

Morbidity minimal kecuali type OBSTRUCTIVE

12.

PA

Gangglion pada sympathectomy untuk memastikan


benar jaringan ganglion yang diambil (Vriesco).

13.

Otopsi

Mungkin perlu bagi jawaban diagnosis pasti.

Anda mungkin juga menyukai