Anda di halaman 1dari 19

DEMOKRASI PANCASILA PADA MASA ORDE BARU

Kelompok 3 : Desela Sahra A Dinar Alam Dwi Putra R Dzikrina Puspita Indi Kamilia Nisrina Nur S Nurul Azmi Tara Setyawan S

ORDE BARU
Orde baru adalah sebutan bagi masa pemerintahan Presiden Soeharto di Indonesia, menggantikan Orde Lama yang merujuk kepada era pemerintahan presiden Soekarno. Orde baru ingin menjalankan rakyat, bangsa dan negara yang diletakkan kembali kepada pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen.

Berlangsung dari tahun 1966 hingga

Lahirnya Orde Baru diawali dengan dikeluarkannya Surat Perintah 11 Maret 1966.

Pada masa ini, Demokrasi Terpemimpin ditinggalkan, dan orang-orang menyebut Demokrasi Konstitusional (dipimpin oleh konstitusi; Pancasila & UUD 1945)

KEKURANGAN

Maraknya korupsi, kolusi, nepotisme. Pembangunan Indonesia yang tidak merata dan timbulnya kesenjangan pembangunan antara pusat dan daerah, sebagian disebabkan karena kekayaan daerah sebagian besar disedot ke pusat. Kecemburuan antara penduduk setempat dengan para transmigran yang memperoleh tunjangan pemerintah yang cukup besar pada tahun-tahun pertamanya. Kritik dibungkam dan oposisi diharamkan

Kebebasan perseorangan sangat terbatas, diwarnai oleh banyak koran dan majalah yang dibreidel. Penggunaan kekerasan untuk menciptakan keamanan, antara lain dengan program Penembakan Misterius (petrus). Tidak ada rencana suksesi (penurunan kekuasaan ke pemerintah/presiden selanjutnya). Hal ini bisa dilihat dari MPR yang melantik Soeharto sebagai presiden untuk masa jabatan 5 tahun; yaitu pada tahun 1968, 1973, 1983, 1988,1993, dan 1998. Warga Tionghoa dibatasi aktivitasnya sehingga

KELEBIHAN

Perkembangan GDP per kapita Indonesia yang pada tahun 1968 hanya AS$70 dan pada 1996 telah mencapai lebih dari AS$1.000. Sukses transmigrasi. Sukses KB. Sukses memerangi buta huruf. Sukses swasembada pangan. Pengangguran minimum. Sukses REPELITA (Rencana Pembangunan Lima Tahun). Sukses Gerakan Wajib Belajar.

Sukses Gerakan Nasional Orang-Tua Asuh. Sukses keamanan dalam negeri. Investor asing mau menanamkan modal di Indonesia. Sukses menumbuhkan rasa nasionalisme dan cinta produk dalam negeri. penurunan angka kemiskinan. Di pertengahan tahun 1980-an, Soeharto dijuluki sebagai bapak pembangunan.

Pemilihan Umum Orde Baru (1971)

Pemilu pertama setelah orde baru, dan diikuti oleh 9 Partai politik dan 1 organisasi masyarakat.

Lima besar dalam Pemilu ini adalah Golongan Karya, Nahdlatul Ulama, Parmusi, Partai Nasional Indonesia, dan Partai Syarikat Islam Indonesia.

Pada tahun 1975, melalui Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1975 tentang Partai Politik dan Golkar, diadakanlah fusi (penggabungan) partai-partai politik, menjadi hanya dua partai politik (yaitu PPP dan

Pemilihan Umum Orde Baru (1977-1997)

Dilangsungkan pada tahun 1977, 1982, 1987, 1992, dan 1997

Pemilu-Pemilu tersebut hanya diikuti dua partai politik (PDI dan PPP) dan Partai Golongan Karya. Pemilu-Pemilu tersebut kesemuanya dimenangkan oleh Golongan Karya.

Memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) serta anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD Tingkat I Propinsi maupun DPRD Tingkat II Kabupaten/Kotamadya) seIndonesia.

Pemilu ini diwarnai oleh aksi golput oleh Megawati Soekarnoputri, yang tersingkir sebagai Ketua Umum PDI yang tidak diakui rezim pemerintah waktu itu.
Tidak adanya pemilihan Presiden dan Wakil Presiden serta anggota Legislatif secara

Faktor-faktor Penyebab Jatuhnya Pemerintahan Orde Baru


1. Krisis Ekonomi dan Moneter - masalah utang luar negeri - penyimpangan terhadap pasal 33 UUD 1945 - pola pemerintahan yang sentralistik menyebabkan rapuhnya fondasi Indonesia dan banyaknya praktik KKN dan monopoli ekonomi, melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS. 2. Krisis Politik demokrasi yang tidak dilaksanakan dengan semestinya.

3. Krisis Kepercayaan kepercayaan masyarakat terhadap kepemimpinan Presiden Soeharto berkurang setelah Indonesia dilanda krisis multidimensi. 4. Krisis sosial gejolak politik yang tinggi yang menimbulkan berbagai potensi perpecahan social di masyarakat. 5. Krisis hukum pengadilan sangat sulit menwujudkan keadilan bagi seluruh rakyat karena sering terjadinya rekayasa dalam proses peradilan oleh para penguasa dan pejabt-pejabat negara.

Kronologi Jatuhnya Kekuasaan Orde Baru

22 Januari 1998 : Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS hingga mencapai Rp16.000,00. 10 Maret 1998 : Seoharto kembali terpilih menjadi presiden yang ke-7 kalinya, di damping wakil presiden B.J Habibie. 4 Mei 1998 : Harga bahan bakar minyak naik hingga 71%. 9 Mei 1998 : Presiden Soeharto berangkat ke Kairo, Mesir untuk menghadiri pertemuan negara-negara berkembang.

12 Mei 1998 : Tragedi Trisakti, 4 orang mahasiswa Trisakti tewas. 13 Mei 1998 : Kerusuhan massa terjadi di Jakarta dan Solo, Soeharto memutuskan untuk kembali ke Indonesia.
3 dari 4 korban yang meninggal dalam tragedi trisakti

Monumen tragedi 12 Mei

14 Mei 1998 : Demonstrasi bertambah besar hampir diseluruh kota-kota besar di Indonesia.

Demonstrasi besar-besaran terjadi dimanamana

18 Mei 1998 : Ketua MPR/DPR, ketua umum

Harmoko mengeluarkan pernyataan agar Soeharto mundur dari jabatannya, mahasiswa menduduki gedung MPR/DPR.

mahasiswa menduduki gedung MPR/DPR

19 Mei 1998 : Presiden Soeharto berbicara di depan TVRI ia menyatakan tidak akan mengundrukan diri tetapi akan merombak cabinet dan membentuk Komite Reformasi. 20 Mei 1998 : Amien Rais membatalkan rencana demonstrasi besar-besaran di Monas karena dijaga ketat. 21 Mei 1998 : Soeharto mengumumkan pengunduran dirinya pukul 19.00 WIB, wakil presiden B.J Habibie menjadi presiden yang baru

Pertanyaaan
Ruth : mengapa para demonstran berdemonstrasi

disaat presiden soeharto pergi ke luar negeri kenapaaaaaa??? k Fardan : kenapa soeharto yang awalnya ingin merombak kabinet malah mengundurkan diri dari jabatannya? Karena rakyat menginginkan Soeharto turun, bukan hanya perombakan kabinet. Gilang : Bagaimana Mendapatkan kesuksesan di Orde Ini? Indonesia memiliki hubungan baik dengan negara lain, Soeharto memiliki strategi dan program kerja yang bagus sehingga sukses di berbagai faktor.

Pertanyaan
Tien yulfiana : pengertian multi-dimensi? Krisis

diberbagai faktor Dhamma CP: apa isi repelita? Isi repelita ada 6 lloh Deviany : cermin dari demokrasi ini? Yusron: apa yang menyebabkan krisis moneter Ichwan : pasal 33????

Anda mungkin juga menyukai