BAB I PENGANTAR E-COMMERCE Pertemuan 1 1.1 Pengertian E-commerce Electronic Commerce (Perniagaan Elektronik), sebagai bagian dari Electronic Business (bisnis yang dilakukan dengan menggunakan electronic transmission), oleh para ahli dan pelaku bisnis dicoba dirumuskan definisinya. Secara umum e-commerce dapat didefinisikan sebagai segala bentuk transaksi perdagangan/perniagaan barang atau jasa (trade of goods and service) dengan menggunakan media elektronik. Jelas, selain dari yang telah disebutkan di atas, bahwa kegiatan perniagaan tersebut merupakan bagian dari kegiatan bisnis. Kesimpulannya, "e-commerce is a part of e- business E-commerce adalah kegiatan-kegiatan bisnis yang menyangkut konsumen (consumers), manufaktur (manufactures), service providers dan pedagang perantara (intermediaries) dengan menggunakan jaringan-jaringan komputer (komputer networks) yaitu internet. Penggunaan internet dipilih oleh kebanyakan orang sekarang ini karena kemudahan-kemudahan yang dimiliki oleh jaringan internet, yaitu: 1. nternet sebagai jaringan public yang sangat besar (huge/widespread network), layaknya dimiliki suatu jaringan public elektronik yaitu murah, cepat dan kemudahan akses 2. Menggunakan electronic data sebagai media penyimpanan pesan/data sehingga dapat dilakukan pengiriman dan penerimaan informasi secara mudah dan ringkas baik dalam bentuk data elektronik analog maupun digital. Pengertian E-commerce menurut beberapa pendapat para pakar: a. Julian Ding dalam bukunya E-commerce: Law & Practice, mengemukakan bahwa e-commerce sebagai suatu konsep yang tidak dapat didefinisikan. E-commerce memiliki arti yang berbeda bagi orang yang berbeda b. Sedangkan Onno W. Purbo dan Aang Wahyudi yang mengutip pendapatnya David Baum, menyebutkan bahwa: "e-commerce is a dynamic set of technologies, aplications, and business procces that link enterprises, consumers, and communities through electronic transaction and the electronic exchange of goods, services, and information. Bahwa e-commerce merupakan suatu set dinamis teknologi, aplikasi dan proses v[v Tvnvvvn cv]v 1(O^^1)(1 STMIK TRIGUNA DHARMA |/( |.i: |:j /.:. 2 bisnis yang menghubungkan perusahaan, konsumen dan komunitas melalui transaksi elektronik dan perdagangan barang, pelayanan dan informasi yang dilakukan secara elektronik. 1.2 Ruang Lingkup E-commerce Technology Marketing and "New Consumer Processes Economic Electronic Linkage nformation Value Adding Market Making Service nfrastructure Legal, privacy, and public policy Dari karakteristik e-commerce terlihat jelas, bahwa pada dasarnya E- Commerce merupakan dampak dari berkembangnya teknologi informasi dan telekomunikasi, sehingga secara signifikan merubah cara manusia melakukan interaksi dengan lingkungannya, yang dalam hal ini adalah terkait dengan mekanisme dagang Semakin meningkatnya komunitas bisnis yang mempergunakan internet dalam melakukan aktivitasnya sehari-hari secara tidak langsung telah menciptakan sebuah domain dunia baru yang kerap diistilahkan sebagai "cyberspace atau dunia maya. Berbeda dengan dunia nyata (real world), cyberspace memiliki karakteristik yang unik dimana seorang manusia dapat dengan mudah berinteraksi dengan siapa saja di dunia ini sejauh yang bersangkutan terhubung ke internet. Hilangnya batasan dunia yang memungkinkan seseorang berkomunikasi dengan orang lain secara efisien dan efektif ini secara langsung merubah cara perusahaan dalam melakukan bisnis dengan perusahaan lain atau konsumen. Peter Fingar mengungkapkan bahwa pada prinsipnya E-Commerce menyediakan infrastruktur bagi perusahaan untuk melakukan ekspansi proses bisnis internal menuju lingkungan eksternal tanpa harus menghadapi rintangan waktu dan ruang (time and space) yang selama ini menjadi isu utama. Peluang untuk membangun jejaring dengan berbagai institusi lain tersebut harus dimanfaatkan karena dewasa ini persaingan sesungguhnya terletak pada bagaimana sebuah perusahaan dapat memanfaatkan E-Commerce untuk meningkatkan kinerja dalam bisnis inti yang digelutinya. v[v Tvnvvvn cv]v 1(O^^1)(1 STMIK TRIGUNA DHARMA |/( |.i: |:j /.:. 3 Jika dilihat secara seksama, pada dasarnya ada 4 (empat) jenis relasi dalam dunia bisnis yang biasa dijalin oleh sebuah perusahaan (Fingar, 2000): 1. Relasi dengan pemasok (supplier); 2. Relasi dengan distributor; 3. Relasi dengan rekanan (partner); dan 4. Relasi dengan konsumen (customer). Berdasarkan bisnis intinya, masing-masing perusahaan memiliki urutan proses utamanya sendiri-sendiri (core processes), dimana pada berbagai titik sub- proses, terjadi interaksi antara perusahaan dengan salah satu entiti relasi di atas. Jika dahulu kebanyakan relasi hanya dapat terjalin secara "one-to-one relationship karena alasan efisiensi, maka dengan adanya E-Commerce, hubungan antar perusahaan dengan entiti eksternal lainnya dapat dilakukan secara "many-to-many relationship dengan lebih cepat, lebih baik, dan lebih murah. 0|8TR|UT0R8 8UPPL|ER8 6U8T0HER8 PARTNER8 F|nance and Hanagement Hanufactur|ng and Product|on R&0 and Eng|neer|ng Procurement 0|str|but|on 8upp|y 6ha|n Log|st|cs Harket|ng Advert|s|ng 8a|es 6ustomer 6are |nward Focused 6ore us|ness Process and App||cat|ons |nternet||ntranet|Extranet 0|8TR|UT0R8 8UPPL|ER8 6U8T0HER8 PARTNER8 F|nance and Hanagement Hanufactur|ng and Product|on R&0 and Eng|neer|ng Procurement 0|str|but|on 8upp|y 6ha|n Log|st|cs Harket|ng Advert|s|ng 8a|es 6ustomer 6are |nward Focused 6ore us|ness Process and App||cat|ons |nternet||ntranet|Extranet Sumber: Peter Fingar et al, 2 Tiga jenis jaringan teknologi informasi biasanya dibangun pada sebuah perusahaan, yaitu: internet, intranet, dan ekstranet. nternet merupakan jaringan komputer yang dapat menghubungkan perusahaan dengan domain publik, seperti individu, komunitas, institusi, dan organisasi. Jalur ini merupakan jalur termurah yang dapat digunakan perusahaan untuk menjalin komunikasi efektif dengan konsumen. Mulai dari tukar menukar data dan informasi sampai dengan transaksi pembayaran dapat dilakukan dengan cepat v[v Tvnvvvn cv]v 1(O^^1)(1 STMIK TRIGUNA DHARMA |/( |.i: |:j /.:. 4 dan murah melalui internet. Jenis E-Commerce yang cocok memakai jalur internet ini adalah B-to-C. ntranet merupakan infrastruktur jaringan komputer yang menghubungkan semua sumber daya manusia, baik manajmen maupun staf, dalam sebuah perusahaan sehingga dengan mudah mereka dapat saling berkomunikasi untuk menunjang aktivitas bisnis sehari-hari. Aplikasi-aplikasi yang berhubungan dengan komunikasi, kolaborasi, dan kooperasi biasanya diimplementasikan di dalam sistem intranet ini. Sementara Ekstranet merupakan sebuah infrastruktur jaringan yang menghubungkan perusahaan dengan para pemasok dan rekanan bisnisnya. Jika dahulu teknologi ED (Electronic Data nterchange) banyak dipergunakan untuk keperluan ini, tipe E-Commerce B-to-B merupakan pilihan tepat untuk membangun sistem ekstranet di perusahaan. Pada akhirnya, E-Commerce bukanlah sekedar mekanisme penjualan barang atau jasa melalui medium internet, tetapi lebih pada sebuah transformasi bisnis yang merubah cara-cara perusahaan dalam melakukan aktivitas usahanya sehari-hari. Perubahan mendasar dan redefinisi ulang terhadap bisnis inti perusahaan sering kali harus dilakukan sehubungan dengan fenomena ini, karena berbagai paradigma baru telah mengubur prinsip-prinsip manajemen konvensional yang jika masih terus dilaksanakan akan justru menjadi hal yang merugikan perusahaan (disadvantage). 1.3Keuntungan Dan Kerugian E-Commerce Keuntungan 1. Bagi Perusahaan, memperpendek jarak, perluasan pasar, perluasan jeringan mitra bisnis dan efisiensi, dengan kata lain mempercepat pelayanan ke pelanggan, dan pelayanan lebih responsif, serta mengurangi biaya-biaya yang berhubungan dengan kertas, seperti biaya pos surat, pencetakan, report, dan sebagainya sehingga dapat meningkatkan pendapatan. 2. Bagi Consumen, efektif, aman secara fisik dan flexible 3. Bagi Masyarakat Umum, mengurangi polusi dan pencemaran lingkungan, membuka peluang kerja baru, menguntungkan dunia akademis, meningkatkan kualitas SDM Kerugian 1. Meningkatkan NDVDUALSME, pada perdagangan elektronik v[v Tvnvvvn cv]v 1(O^^1)(1 STMIK TRIGUNA DHARMA |/( |.i: |:j /.:. 5 seseorang dapat bertransaksi dan mendapatan barang/jasa yang diperlukan tanpa bertemu dengan siapapun. 2. Terkadang Menimbulkan Kekecewaan, apa yang dilihat dilayar monitor komputer kadang berbeda dengan apa yang dilihat secara kasat mata 1.4 PeIuang E-commerce a. PeIuang e-commerce di Indonesia Siklus Penjualan Pasar Konvesional (Manggunakan berbagai Media) E-Commerce (Menggunakan Internet) Mencari inIormasi barang/jasa yang diperlukan Majalah, katalog, surat kabar Situs WEB Memerikasa harga Katalog tercetak Katalog ON-LINE Memeriksa ketersediaan barang & harganya Telepon, Iaksimili Situs WEB Melakukan pemesanan Surat, Iaksimili e-mail Mengirimkan pesanan Surat, Iaksimili e-mail, halaman WEB Mengurutkan pesanan Manual Basisdata Memeriksa barang di gudang Bentuk tercetak, telepon, Iaksimili Basisdata, halaman WEB Menjadwalkan pengiriman Bentuk tercetak e-mail, basisdata Membuat INVOICE mengirimkan pesanan Bentuk tercetak pengirim Basisdata pengirim KonIirmasi pesanan Surat, telepon, Iaksimili e-mail Mengirim dan menerima INVOICE Surat e-mail, EDI (Electronic Data Interchange) Jadwal Pembayaran Bentuk tercetak Basisdata, EDI Mengirim dan menerima bukti pembayaran Surat e-mail, EDI Penyedia layanan e-Commerce di ndonesia baru mencapai 3% meski pengguna nternet diperkirakan telah mencapai sebanyak 31 juta orang dan 159 juta orang lainnya nternet berbasis nirkabel. Pertumbuhan e-commerce di ndonesia masih besar peluangnya v[v Tvnvvvn cv]v 1(O^^1)(1 STMIK TRIGUNA DHARMA |/( |.i: |:j /.:. 6 b. SepuIuh prospek E-business di Indonesia 1. E-Business Type Dilihat dari jenis eBusiness, nampaknya perkembangan pemakaian alat-alat elektronik dan digital sebagai medium komunikasi dan relasi bisnis (digital relationship) jauh lebih cepat dibandingkan dengan penggunaan cara yang sama untuk melakukan perdagangan atau transaksi jual beli (eCommerce). Berdasarkan fenomena ini, prospek atau peluang bisnis nampak bagi perusahaan-perusahaan yang dapat membantu manajemen perusahaan dalam mengimplementasikan berbagai jenis komunikasi, kolaborasi, dan kooperasi digital yang terjadi pada backoffice. Sebutlah misalnya konsep backoffice semacam e-Procurement, e-Supply Chain, ERP, dan lain sebagainya yang pada prinsipnya dipergunakan perusahaan untuk meningkatkan kualitas komunikasi antara divisi maupun antara perusahaan dengan mitra bisnisnya. Kecenderungan meningkatnya jenis eBusiness ini didasarkan pada suatu riset yang mengatakan bahwa ternyata kurang lebih 40% dari biaya total perusahaan habis dialokasikan untuk mengurusi hal-hal yang berkaitan dengan lalu lintas informasi secara konvensional. 2. Community Berdasarkan pengalaman, agaknya lebih mudah menciptakan kebutuhan (demand creation) kepada kalangan generasi muda, dibandingkan dengan usaha untuk merubah pola hidup para generasi dewasa dan tua untuk mulai menggunakan berbagai teknologi informasi berbasis internet. Dengan kata lain, sukses terbesar lebih mudah diperoleh bagi mereka yang berkonsentrasi pada eBusiness untuk menciptakan produk atau jasa yang dapat dijual kepada kalangan baru ini (net generation) karena teknologi informasi telah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari hidup mereka. Jika perusahaan tetap ingin mencoba untuk menjual produk atau jasa kepada pasar lama (pengguna dewasa dan generasi lama), maka harus mencoba menggunakan medium teknologi konvensional untuk menjualnya, seperti melalui telepon atau faksimili. Contohnya adalah dengan menjual fasilitas jasa semacam chatting atau game kepada para mahasiswa dan remaja; sementara untuk para orang tua ditawarkan fasilitas SMS (Short Message System) melalui medium handphone. 3. Content Dengan adanya internet, ternyata yang paling banyak mengeruk keuntungan secara finansial bukanlah para pengguna individual (end users), melainkan sejumlah perusahaan yang membutuhkan berbagai informasi yang tersedia di internet sebagai bahan baku langsung maupun tidak langsung terhadap produk atau jasa yang diciptakan perusahaan tersebut. Contohnya adalah menjamurnya berbagai koran-koran yang terbit di daerah-daerah tingkat dua v[v Tvnvvvn cv]v 1(O^^1)(1 STMIK TRIGUNA DHARMA |/( |.i: |:j /.:. 7 di tanah air, yang sebagian besar beritanya ternyata diambil dari informasi yang didapat oleh para wartawannya melalui internet. Contoh lain yang telah mendatangkan industri tersendiri adalah penjualan ribuan CD (Compact Disc) yang berisi program-program gratis (freeware) yang dapat didownload dengan mudah dan cuma-cuma dari situs semacam www.download.com. Dengan dipergunakannya internet sebagai medium infomediary ini, maka jelas terbuka peluang bagi eBusiness yang dapat memberikan isi atau jenis data maupun informasi (content) yang eksklusif bagi yang membutuhkan dan menjualnya dengan harga premium (semacam Reuters, AOL, atau Compuserve). Content yang dijual tersebut dapat diperjual-belikan dalam bentuk data mentah, maupun yang telah diolah menjadi informasi dan/atau knowledge yang memiliki value atau nilai tinggi. 4.TechnoIogy Devices Lambat laun, teknologi berkomunikasi digital melalui PC akan ditinggalkan karena peralatan tersebut dinilai cukup sulit untuk dipelajari dan digunakan oleh kaum awam. Sebagai penggantinya, sejumlah teknologi pervasive computing (barang elektronik dengan teknologi digital dan mikroprosesor di dalamnya) yang mudah dibawa kemana-mana (mobile) akan secara luas dipasarkan. Yang belakangan ini telah menjadi trend adalah PDA (Personal Digital Assistant) atau Palm OS Organizer yang memungkinkan pengguna untuk melakukan hubungan langsung ke internet dan melakukan browsing dari alat-alat tersebut. Dengan kata lain, peluang eBusienss terbuka lebar bagi mereka yang bergerak pada penyediaan berbagai perlengkapan teknologi, hardware maupun software, yang berkaitan langsung dengan kebutuhan di atas. Sebutlah misalnya teknologi berbasis WAP (Wireless Application Protocols) akan menjadi primadona dalam waktu dekat ini; terlebih-lebih jika melihat geografis ndonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia. 5.Access ChanneIs Berkembangnya teknologi informasi (komputer dan telekomunikasi) semacam internet dan website menawarkan berbagai keuntungan bagi perusahaan yang berniat mengimplementasikan kanal akses tersebut. Dengan mempertimbangkan bahwa teknologi tersebut masih tergolong baru dikenal di negara berkembang, maka perusahaan cenderung memperlakukan teknologi tersebut sebagai media alternatif dalam berkomunikasi (internal maupun eksternal) disamping media konvensional lain yang masih efektif dipergunakan. Jika pada akhirnya mereka yang berkepentingan secara perlahan-lahan beralih mempergunakan teknologi yang baru, maka perusahaan akan secara gradual mulai meninggalkan media konvensional yang cenderung lebih v[v Tvnvvvn cv]v 1(O^^1)(1 STMIK TRIGUNA DHARMA |/( |.i: |:j /.:. 8 lambat dan mahal. Contohnya adalah ATM yang dipergunakan oleh industri perbankan yang masih Coco-existC dengan kehadiran teller dan kantor cabang. Namun di beberapa tempat dimana pelanggan mulai terbiasa melakukan transaksi melalui ATM, maka keberadaan kantor cabang dapat mulai ditiadakan. Melihat kenyataan ini, maka perusahaan eBusiness yang dapat menyediakan berbagai cara untuk menunjang pengembangan kanal akses-kanal akses baru akan memiliki pasar yang relatif besar di industri. 6. ReguIation Dengan berpegang pada prinsip bahwa eBusiness berkaitan erat dengan serangkaian aktivitas pencarian laba finansial (wealth maximization), maka pemerintah ndonesia akan mengikuti negara-negara maju lainnya dalam menerapkan prinsip-prinsip pengaturan (regulasi) eBusiness yang kondusif. Seperti yang terjadi di ndonesia, eBusiness akan sepenuhnya menjadi tanggung jawab para pelaku bisnis yang mayoritas dipegang oleh industri swasta. Karena mekanisme peraturan akan sangat bergantung dan ditentukan oleh mayoritas pelaku bisnis, maka perusahaan-perusahaan yang sejauh ini bergantung pada perlindungan pemerintah harus mulai merubah strateginya. Dalam sebuah arena dimana peraturan akan ditentukan oleh pasar (self regulated market), maka peluang sukses terbesar hanya akan dimiliki oleh perusahaan-perusahaan eBusiness yang benar-benar memiliki keuggulan kompetitif (competitive advantage) dibandingkan dengan para pesaingnya. 7. Organization Kajian yang mendalam terhadap fenomena eBusiness di tanah air memperlihatkan bahwa tantangan implementasi konsep baru ini lebih dikarenakan alasan-alasan sosiologis dibandingkan dengan aspek teknologinya. Artinya, faktor-faktor budaya, pendidikan, sosial, dan perilaku memegang peranan penting yang menentukan sukses tidaknya sosialisasi penggunaan teknologi informasi di dalam perusahaan. Dengan berpegang pada prinsip old habit is hard to die dan people are hard to change, maka aspek manajemen perubahan (change management) harus benar-benar diperhatikan pelaksanaannya. Kenyataan ini sebenarnya merupakan prospek eBusiness yang sangat besar untuk digarap, karena terbukti bahwa mereka yang mampu membantu perusahaan untuk dapat secara efektif bertransformasi ke konsep eBusiness akan dipercaya oleh manajemen dalam mengembangkan konsep tersebut di perusahaannya. Artinya, peluang besar akan diperoleh oleh perusahaan yang memiliki pendekatan dan metodologi v[v Tvnvvvn cv]v 1(O^^1)(1 STMIK TRIGUNA DHARMA |/( |.i: |:j /.:. 9 eBusiness yang sesuai dengan tantangan sosiologis yang terdapat pada perusahaan-perusahaan tradisional. 8. Change Strategy Transformasi dari model bisnis konvensional menuju eBusiness adalah permasalahan metodologi perubahan. Perusahaan-perusahaan di negara- negara berkembang, karena alasan budaya dan aspek-aspek lainnya, lebih memilih metode evolusi dibandingkan dengan revolusi dalam mengimplementasikan perubahan tersebut. Yang menjadi pertimbangan utama tidak saja dari segi efektif tidaknya penerapan konsep baru di dalam organisasi, namun lebih jauh berkaitan dengan besar-kecilnya resiko yang harus dihadapi perusahaan dalam masa transisi tersebut (misalnya berkaitan dengan model bisnis baru yang ingin diimplementasikan). Hal ini berarti merupakan prospek besar bagi mereka yang memiliki metode penerapan eBusiness secara bertahap, terbukti efektif, dan memiliki resiko kegagalan yang kecil. Dalam kaitan ini, seringkali perusahaan eBusiness bekerja-sama dengan perusahaan konsultan manajemen untuk membangun metodologi yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan tertentu. 9. Busines Process Dari sekian banyak perusahaan eBusiness yang berkembang di tanah air, terbukti bahwa perusahaan yang sukses ternyata diraih oleh mereka yang mampu mengawinkan konsep traditional physical value chain (rangkaian proses bisnis konvensional) dengan virtual value chain (rangkaian proses bisnis virtual). Di mata pelanggan eBusiness, ada tiga alur yang sangat penting, yaitu alur produk atau barang yang dibeli, alur informasi dokumen jual-beli, dan alur pembayaran transaksi. Dapat dilihat di sini bahwa alur produk atau barang biasanya ditangani oleh rangkaian proses bisnis konvensional (gudang dan distribusi), sementara untuk alur informasi dan pembayaran ditangani secara virtual (melalui internet). Untuk dapat sukses, perusahaan harus handal dalam menangani ketiga alur entiti tersebut. Prospek besar tersedia bagi mereka yang memiliki produk atau jasa berkaitan dengan penggabungan traditional physical value chain dengan virtual value chain seperti yang dikemukakan di atas. 10. System Approach Aspek terakhir yang tidak kalah pentingnya untuk dipertimbangkan adalah kenyataan bahwa eBusiness baru dapat berkembang jika komponen- komponen lain dalam lingkungan sistem eBusiness turut tumbuh dan berkembang secara serentak. Apalah artinya sebuah komunitas internet yang besar dan kebutuhan transaksi eCommerce yang tinggi misalnya, namun tidak dibarengi dengan kesiapan infrastruktur, ketersediaan hukum, dan jaminan keamanan yang memadai bagi para pelaku eBusiness. Dengan kata v[v Tvnvvvn cv]v 1(O^^1)(1 STMIK TRIGUNA DHARMA |/( |.i: |:j /.:. 10 lain, kesempatan berbisnis masih terbuka lebar bagi mereka yang dapat menutupi kepincangan-kepincangan perkembangan sistem eBusiness secara keseluruhan ini, terutama yang menyangkut mengenai infrastruktur dan suprastruktur eBusiness di ndonesia. Latihan: Bagian I : Essay 1. Tuliskan pengertian e-commerce! Apakah perbedaan antara ecommerce dengan perdagangan konvensional? 2. Tuliskan dan jelaskan mengenai konsep dasar e-commerce! 3. Tuliskan dan jelaskan mengenai ruang lingkup e-commerce! 4. Sebutkan empat jenis relasi dalam dunia bisnis dan jelaskan dengan kata- kata Anda sendiri! 5. Jelaskan mengenai keuntungan dan kerugian dari e-commerce! 6. Sebutkan sepuluh prospek bisnis di ndonesia! Bagian II : PiIihan Berganda 1. Kegiatan bisnis (perniagaan/perdagangan) atau jasa yang berhubungan era dengan konsumen, manufaktur,SP dan pedagang perantara dengan menggunakan media elektronik adalah pengertian dari.. a. E-Commerce b. Publising c. nteraction d. Transaction 2 . Berikut ini adalah konsep dasar dari E -Commerce,kecuali... a. Automation b. Streamlining c. Publishing d. ntermediateries 3. Pertukaran informasi / data antar pelaku bisnis dengan meminimalisasikan human Error disebut: a. interaksion b. transaction c. automation d. publishing 4. Berikut ini adalah ruang lingkup e -comerce adalah : a. business to business v[v Tvnvvvn cv]v 1(O^^1)(1 STMIK TRIGUNA DHARMA |/( |.i: |:j /.:. 11 b. business to consumers c. comsumer to comsumer d. a,b,c benar 5. Pengertian e-commerce? a. online shoping b. beli brg secara manual c. jawaban a benar d. salah smua 6. sebutkan item untuk membeli barang? a. shop chart b. buy c. main d. salah semua 7. Tujuan dari membuat e-commerce? a. mempermudah alur transaksi jual beli b. untuk belanja online c. untuk belanja gila-gila an d. jawaban b benar 8. Contoh web e- commerce? a. www.glodok-shop.com b. www.friendster.com c. www.yahoo.com d. www.hiphopindo.net 9. Sebutkan web e-commerce yang sudah mendunia? a. www.amazon.com b. www.myspace.com c. www.slibe.com d. www.ngeceng.com 10. Jenis E-Commerce yang cocok memakai jalur internet ini adalah? a. B2B b. B2C c. C2C d. C2B
Pendekatan sederhana untuk komunikasi profesional: Panduan praktis untuk komunikasi profesional dan strategi komunikasi bisnis tertulis dan interpersonal terbaik