Anda di halaman 1dari 5

F.

DATA PENGAMATAN Percobaan 1 Vi (V) 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 VBE (V) 0 0,6 0,65 0,665 0,675 0,69 0,7 0,725 0,725 0,725 0,725 0,725 VCE (V) 0 0,0015 0,0015 0,0015 0,0015 0,0015 0,0016 0,0016 0,0017 0,0018 0,0019 0,0025 -

Percobaan 2 VCC 12 V VCE 7.5 V

Percobaan 3 VCC 12 V VA 2.8 V VBE 4.5 mV VC 3.05 V VE 2.3 V

G. TUGAS AKHIR 1. Percobaan I a. Menentukan nilai

Vi 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

VBE 0 0.6 0.65 0.665 0.675 0.69 0.7 0.725 0.725 0.725 0.725 0.725 -

VC 0 0.0015 0.0015 0.0015 0.0015 0.0015 0.0016 0.0016 0.0017 0.0018 0.0019 0.0025 -

IC IB 0.0012 0 0.00119985 0.000004 0.00119985 0.0000135 0.00119985 2.335E-05 0.00119985 3.325E-05 0.00119985 0.0000431 0.00119984 0.000053 0.00119984 6.275E-05 0.00119983 7.275E-05 0.00119982 8.275E-05 0.00119981 9.275E-05 0.00119975 0.0001028 -

Tidak Terdefinisi 299.9625 88.87777778 51.38543897 36.08571429 27.8387471 22.63849057 19.12095618 16.49250859 14.49933535 12.93595687 11.67639903 -

ave= i/I = 54.69 b. Titik saturasi dan cut-off Saturasi : IC= VCC/(RC+RB)= 0.000109 A; VCE= 0 V Cutoff : IC= 0 A; VCE=VCC= 12 V

c. Kurva hubungan IC dan VCE

2. Percobaan II Titik Q:
Q

3. Percobaan III Daerah kerja transistor: Saturasi : IC= VCC/(R1+R2)= 0.98 mA; VCE= 0 V Q Point Cutoff : IC= 2.7 mA; VCE= 0.75 V : IC= 0 A; VCE=VCC= 12 V

H. ANALISIS Pada percobaan pertama, rangkaian yang dibentuk adalah rangkaian transistor sederhana dengan beban pada base dan collector. Besar tegangan sumber DC yang digunakan yaitu sebesar 12 Volt dan dengan bantuan Potentiometer dengan Rmax = 1 k untuk mengatur besar dari tegangan Vi. Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui besar penguat arus () yang dimilik oleh transistor. Untuk mendapatkannya, terlebih dahulu diukur besar Vi, Vbe, dan Vc. Vi yang digunakan berbeda-beda, dimulai dari 0 V hingga 12 V dengan interval 1 V. Semakin besar Vi yang diberikan pada rangkaian maka nilai Vc juga akan semakin besar, demikian juga nilai Vbe semakin besar. Seharusnya nilai Vbe tetap, namun karena tingkat suhu bertambah tinggi maka nilai Vbe menjadi tidak tetap. Dengan nilai Vi, Vbe, dan Vc yang didapat, nilai Ic dan Ib

bisa ditentukan dan nilai penguat arus () juga bisa ditentukan. Dengan nilai Vi yang berbeda-beda, maka nilai penguat arus yang dihasilkan juga berbedabeda. Hasil eksperimen dengan hasil simulasi pada multisim didapatkan berbeda, dikarenakan pada multisim transistor yang digunakan tidak sama seperti transistor yang digunakan saat eksperimen yaitu transistor tipe BC 108. Pada percobaan kedua rangkaian yang dibentuk juga merupakan rangkaian transistor sederhana dengan hambatan hanya pada base dan collector. Percobaan ini bertujuan untuk menemukan daerah pengoperasian transistor atau titik Q pada kurva Vce dibandingkan terhadap Ic. Pada saat pengukuran ingin mengukur Vce, praktikan malah menghitung Vc, sehingga didapatkan nilai tegangan yang besar yaitu 7.5 V. Sementara nilai Vce yang benar berkisar nol koma sekian volt. Pada percobaan ketiga, rangkaian yang digunakan adalah rangkaian common emitter dengan hambatan R1, R2, RC, dan RE, juga kapasitor. Percobaan ini bertujuan untuk menganalisis rangkaian ekuivalen AC dan DC. Untuk analisis DC maka kapasitor harus opened sehingga sumber tegangan yang masuk hanya sumber tegangan DC. Pada analisis DC, nilai-nilai yang bisa didapat yaitu Vb, Vbe, Ve, Vc, Ie, dan Ic yang mana nilai-nilai ini akan digunakan untuk analisis AC. Pada analisis AC, maka kapasitor shorted sehingga sumber tegangan yang masuk tidak hanya sumer tegangan AC tetapi juga DC. Untuk analisis AC, tegangan pada hambatan beban bisa diketahui dan juga tegangan output. Gelombang tegangan input adalah gelombang sinusoidal, sementara gelombang tegangan output adalah garis lurus dikarenakan tegangan output menjadi tegangan rata-rata atau tegangan DC. Selama percobaan praktikan mengalami masalah seperti kesalahan

pengukuran, waktu eksperimen yang kurang dan juga alat yang tidak berfungsi dengan baik. Pada percobaan pertama, potentiometer yang praktikan gunakan adalaha potentiometer pada blackbox yang memiliki nilai Rmax = 10 k sementara Rmax yang diinginkan adalah 1 k, dikarenakan nilai 1 k yang tidak memberikan pengaruh apa-apa pada tegangan Vi setelah diputar kanan dan kiri. Karena data eksperimen yang didapat sangat fluktuatif, maka

praktikan menggunakan blackbox lain dengan Rmax 1 k berfungsi. Dengan blackbox yang berfungsi pada 1 k ini, praktikan hanya bisa menguji percobaan pertama, tidak untuk percobaan kedua dan ketiga karena waktu praktikum sudah selesai. Praktikan juga tidak sempat mencoba percobaan keempat.

I. KESIMPULAN Nilai transistor pada percobaan pertama yaitu sebesar 54.69. Pada percobaan kedua, titik pengoperasiaannya adalah Q(0.075, 0.001925). Garis beban merupakan fungsi garis linear dengan titik pengoperasian berada di tengah-tengah. Analisis DC berupaya untuk menganalisis rangkaian dengan sumber tengangan DC saja, dengan cara kapasitor opened. Analisis AC berupaya untuk menganalisis rangkaian dengan sumber tegangan DC juga AC, dengan cara kapasitor shorted. J. REFERENSI Malvino, Albert Paul. Eletronic Principles 6th Edition. Tata McGraw-Hill Publishing Company Limited. 1999.

Anda mungkin juga menyukai