Anda di halaman 1dari 0

99

BAB IV
PAPARAN DATA

A. Deskripsi Lokasi Penelitian
1) Sejarah Singkat Berdirinya SMA Negeri 1 Malang
1.1 Masa Pendudukan Tentara Jepang
Kota Malang tidak segera memiliki sekolah lanjutan setelah tentara
Jepang menguasai Indonesia. Pada tahun 1944 Kepala Pemerintahan Umum
Tentara Pendudukan Jepang meminta kepada Mr. Raspio, pegawai
pemerintah Jepang bagian pendiri koperasi di daerah-daerah, untuk
mendirikan Sekolah Menengah Tinggi (SMT). SMT yang memiliki 90 orang
murid laki-laki dan perempuan menempatigedung di Jalan Celaket 55
Malang, yang sekarang menjadi SMAK Cor Jesu.
1.2 Masa Pendudukan Tentara Belanda
Pada saat Belanda melancarkan Aksi Militer yang pertama pada bulan
Juli 1947, Belanda berhasil merebut kotra Malang. Banyak gedung di kota
Malang yang dibumihanguskan, termasuk gedung SMT di Alun-Alun
Bundar. Riwayat SMT bentukan Jepang tamat dan digantikan oleh VHO
(Voorberindend Hoger Ondewijs=Persiapan Pendidikan yang lebih tinggi)
yang didirikan oleh Belanda. Setelah Malang dikuasai oleh pihak Republik
Indonesia, sekolah tersebut dinasionalisasikan menjadi SMA B, di bawah
pimpinan Bapak Poewadi dan akhirnya menjadi SMA Negeri 1 seperti
sekarang ini.
100
Selain itu , juga terdapat SMPT yang tumbuh bersamaan dengan SMT.
Saat itu SMPT menempati gedung tetap di jalan Kelud. Dr. Poedyo Soemanto
memijamkan rumah kembarnya yang berlantai dua untuk kedua sekolah
tersebut. Belanda memiliki akal licik agar tetap bias mngawasi kedua sekolah
tersebut, Belanda menjanjikan akan memberikan subsidi. Jika sekolah tidak
mau menerima subsidi, maka sekolah tersebut harus ditutup. Bendera merah
putih yang berkibar di halaman sekolah tersebut merupakan bendera merah
putih pertama yang berkibar di kota Malang sejak kota ini diduduki oleh
Belanda pada tahun 1947. Selanjutnya SMT PGI berpindah ke jalan Arjuno,
di gedung SMP Negeri 8 Malang sekarang. Sedangkan SMP PGI tetep di
Kidul Pasar. Tidak lama kemudian SMT PGI menempati gedung di Jalan
Alun-Alun Bundar dan setalah mengalami jatuh bangun memperjuangkan
kelangsungan sekolah, maka pada hari Senin Kliwon tanggal 17 April 1950,
SMT PGI diresmikan sebgai SMA Negeri oleh Pemerintah Repoblik
Indonesia.
1.3 Masa Kemerdekaan Republik Indonesia
Pada tahun 1950, SMA Negeri di Jalan Alun-Alun Bundar terdapat
tiga sekolah, yaitu sebagai berikut.
a. SMA Negeri pimpinan Bapak G.B. Pasariboe, yang pada waktu itu
sikenal sebagaiSMA Republik
b. SMA Negeri pimpinan Bapak Poerwadi
c. SMA OPeralihan terdiri dari pejuang yang tergabung dalam TRIP dan
Kesatuan Tentara Pelajar klainnya.
101
Pada hari Selasa, 16 September 1958, SMA Negeti I-A/C dipecah
menjadi dua, maka lahirlah SMA IV-A/C, yang dipimpin oleh Bapak
Goenadi. Sekolah tersebut bertempat di Jalan Kota Lama 34, sekarang
menjadi SMA Negeri 2 Malang. Pada tanggal 1 Aprol 1977, filial SMA
Negeri Kepanjen diresmikan dengan Kepala Sekolah yang pertama Bapak
Drs. M. Moenawar.
Demikianlah paparan sejarah singkat berdirinya SMA Negeri 1
Malang yang juga mengungkapkan lahirnya sekolah-sekolah yang terkait,
sehingga kita dapat mengetahui bahwa sekolah-sekolah di Malang merupakan
saudara. Hal tersebut penting untuk membangun kerja sama antar sekolah
guna memupuk rasa persatuan demi kemajuan bersama.
2) VISI dan MISI SMAN 1 Malang
Visi dan misi merupakan gambaran visual yang dinyatakan dalam
kata-kata. Visi merupakan gambaran kemana sebuah organisasi hendak pergi.
Visi bagi organisasi merupakan segalanya, yang tidak pernah berakhir, tidak
ada batas waktu, dan tidak terukur, tidak demikian halnya dengan misi. Misi
harus memiliki titik akhir yang dapat diukur dan dapat dicapai. Misi
menyediakan fokus dan kejelasan dan mungkin menjadi tinjauan ulang yang
berharga dalam mencari sebuah visi masa depan yang bermanfaat.
Adapun visi dan misi dari SMA Negeri 1 Malang dapat disebutkan
antara lain:


102
2.1 Visi
Terwujudnya lulusan yang berkualitas,unggul, berdasarkan imtaq, dan
menguasai IPTEK serta berjiwa MITREKA SATATA.
2.2 Misi
1. Terciptanya budaya disiplin, demokratis, dan beretos kerja tinggi.
2. Terlaksananya pembelajaran yang efektif dan efisien.
3. Terwujudnya lulusan yang ber-IMTAQ dan menguasai IPTEK serta
mampu bersaing di era global.
4. Terwujudnya sarana dan prasarana sekolah yang memadai.
5. Terwujudnya manajemen sekolah yang mandiri, partisipatif,
demokratis, tranparasi, dan akuntabel.
6. Terwujudnya pengembangan wawasan guru dan karyan dalam
mengikuti kemajuan IPTEK.
7. Terwujudnyakesejahteraan lahir batin bagi warga sekolah.
8. Terwujudnya hubungan yang harmonis antara warga sekolah yang
berjiwa MITREKA SATATA.
9. Terwujudnya pelayanan yang cepat, tepat, dan memuaskan pada
masyarakat.
10. Terwujudnya budaya jujur, ikhlas, sapa, senyum, dan santun.
11. Terwujudnya pengembangan kreativitas siswa dalam PIR, keilmuan,
seni, social, olahraga, dan keagamaan.
12. Terwujudnya hubungan kerja sama yang saling menguntungkan
dengan instansi lain.
103
13. Terwujudnya pelaksanaan 7K.
Visi tersebut di atas mencerminkan cita-cita sekolah yang berorientasi
ke depan dengan memperhatikan potensi kekikinian, sesuai dengan norma dan
harapan masyarakat.
3) Tujuan Sekolah
a. Mengacu pada Visi dan Misi di atas, maka tujuan SMA Negeri 1
Malang dapat dirumuskan sebagai berikut :
b. Mempersiapkan peserta didik yang bertaqwa kepada Allah Tuhan
Yang Maha Esa dan berakhlak mulia.
c. Mempersiapkan peserta didik agar menjadi manusia yang beretika,
cerdas, berkualitas dan berprestasi dalam bidang akademis, olahraga
dan seni.
d. Membekali peserta didik agar memiliki ketrampilan teknologi
informasi dan komunikasi serta mampu mengembangkan diri secara
mandiri.
e. Membentuk sikap gigih dan ulet dalam berkompetisi, beradaptasi
dengan lingkungan dan mengembangkan sikap sportifitas
f. Membekali peserta didik dengan kemampuan menggali ilmu
pengetahuan, teknologi dan ketrampilan agar mampu bersaing untuk
melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
g. Terlaksananya budaya disiplin, beretos kerja tinggi, dan bertanggung
jawab
104
h. Terlaksananya pembelajaran yang efektif, efisien, profesional,
kompetitif dan menyenangkan.
i. Mewujudkan lulusan yang ber-IMTAQ dan menguasai IPTEKS serta
mampu bersaing di era globalisasi.
j. Mewujudkan sarana prasarana sekolah yang standar.
k. Mewujudkan manajemen sekolah yang partisipatif, transparan dan
akuntable.
l. Mewujudkan pengembangan wawasan guru dan karyawan dalam
mengikuti kemajuan IPTEKS
m. Mewujudkan kesejahteraan lahir dan batin bagi warga sekolah.
4) Standar Kompetensi Lulusan
Untuk mencapai standar mutu pendidikan yang dapat
dipertanggungjawabkan secara nasional, kegiatan pembelajaran di sekolah
mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan yang telah ditetapkan oleh BSNP
sebagai berikut ini.
1. Berperilaku sesuai dengan ajaran agama yang dianut sesuai dengan
perkembangan remaja
2. Mengembangkan diri secara optimal dengan memanfaatkan kelebihan
diri serta memperbaiki kekurangannya
3. Menunjukkan sikap percaya diri dan bertanggung jawab atas perilaku,
perbuatan, dan pekerjaannya
4. Berpartisipasi dalam penegakan aturan-aturan sosial
105
5. Menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, dan golongan
sosial ekonomi dalam lingkup global
6. Membangun dan menerapkan informasi dan pengetahuan secara logis,
kritis, kreatif, dan inovatif
7. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif
dalam pengambilan keputusan
8. Menunjukkan kemampuan mengembangkan budaya belajar untuk
pemberdayaan diri
9. Menunjukkan sikap kompetitif dan sportif untuk mendapatkan hasil
yang terbaik
10. Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah
kompleks
11. Menunjukkan kemampuan menganalisis gejala alam dan sosial
12. Memanfaatkan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab
13. Berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara secara demokratis dalam wadah Negara Kesatuan Republik
Indonesia
14. Mengekspresikan diri melalui kegiatan seni dan budaya
15. Mengapresiasi karya seni dan budaya
16. Menghasilkan karya kreatif, baik individual maupun kelompok
17. Menjaga kesehatan dan keamanan diri, kebugaran jasmani, serta
kebersihan lingkungan
18. Berkomunikasi lisan dan tulisan secara efektif dan santun
106
19. Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di
masyarakat
20. Menghargai adanya perbedaan pendapat dan berempati terhadap orang
lain
21. Menunjukkan ketrampilan membaca dan menulis naskah secara
sistematis dan estetis
22. Menunjukkan ketrampilan menyimak, membaca, menulis, dan berbicara
dalam bahasa Indonesia dan Inggris
23. Menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk mengikuti pendidikan
tinggi
Dilihat dari segi fisik , pada saat ini SMA Negeri 01 Malang memiliki:
1. Sarana dan Prasarana.
a. Tanah dan Halaman
Tanah sekolah sepenuhnya milik negara. Luas areal seluruhnya
10.200 m
2
. Sekitar sekolah dikelilingi oleh pagar sepanjang 350 m.
Keadaan Tanah Sekolah SMA Negeri 1 Malang
Status : Milik Negara
Luas Tanah : 10.200 m
2

Luas Bangunan : 2.026 m
2

Luas Halaman : 878 m
2

Luas Lap.
Olahraga
: 400 m
2

Luas Kebun : 6.336 m
2

107
Lain-lain : 560 m
2

b. Gedung Sekolah
Bangunan sekolah pada umumnya dalam kondisi baik. Jumlah ruang
kelas untuk menunjang kegiatan belajar memadai.
Keadaan Gedung Sekolah SMA Negeri 1 Malang
Luas Bangunan : 2.026 m
2

Ruang Kepala Sekolah : 1 Baik
Ruang TU : 1 Baik
Ruang Guru : 1 Baik
Ruang Kelas : 15 Baik
Ruang Lab. IPA : 1 Baik
Ruang Lab. Komputer : 1 Baik
Ruang Perpustakaan : 1 Baik
Ruang Serba Guna : 1 Baik
Musholla : 1 Baik
Ruang Osis : 1 Baik
Ruang Olahraga : 1 Baik

c. Struktur Organisasi, Tugas dan Fungsi Pengelola SMAN 1 Malang
Struktur organisasi, tugas dan fungsi pengelola merupakan suatu
kerangka atau susunan yang menunjukkan hubungan antara komponen yang satu
dengan yang lain, sehingga jelas tugasnya, wewenang dan tanggung jawab
masing-masing dalam suatu kebulatan yang teratur.
108
Struktur organisasi SMA Negeri 1 Malang disusun secara sistematis.
Sekolah juga bekerja sama dengan komite sekolah. Dalam struktur organisasi
sekolah, peran Kepala Sekolah merupakan pimpinan tertinggi dalam suatu
sekolah. Dalam menjalankan tugasnya, Kepala Sekolah dibantu oleh empat wakil
kepala sekolah, yaitu wakil kepala sekolah bagian kurikulum, bagian kesiswaan,
bagian sarana dan prasarana, dan bagian hubungan masyarakat. Kepala sekolah
juga memiliki hubungan koordinasi dengan Bimbingan dan Konseling dan semua
personil sekolah yang bekerja berdasarkan garis komando dan garis koordinasi.
Bagan struktur organisasi dapat dilihat dalam lampiran 1.
Adapun tugas dari masing-masing komponen tersebut adalah sebagai
berikut.
No. Pelaksana Uraian Tugas
1. Kepala Sekolah 1.1 Melaksanakan kegiatan rutin pengelolaan
kelas yang terdiri dari;
a. Kegiatan harian
b. Kegiatan mingguan
c. Kegiatan bulanan
d. Kegiatan Akhir Semester
e. Kegiatan Akhir Tahun Pelajaran
1.2 Mengorganisasi, mengkoordinasi dan
membina kegiatan pendidikan yang
dilakasanakan staf sekolah, yaitu Wakil
Kepala Sekolah dan Staf Wakasek,
109
Pengelola/Pembina, dan Kelompok KIR/PIR.
1.3 Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan
pendidikan yang meliputi perencanaan,
pembinaan, pengorganisasian dan
pengkoordinasian kegiatan pendidikan.
1.4 Membuat laporan kepada atasan langsung.
2. Wakil Kepala
Sekolah
Wakil Kepala Sekolah terdiri dari empat bagian
yang memiliki tugas masing-masing, yaitu:
2.1 Waka Urusan Kurikulum
2.2 Wakasek Urusan Kesiswaan
2.3 Waka Urusan Hubungan Kerjasama dengan
Masyarakat (Hukermas)
2.4 Waka Urusan Sarana dan Prasarana
3. Staf Wakasek Membantu Wakil Kepala Sekolah sesuai dengan
tugas pokok dan fungsinya.
4. Koordinator
Laboratorium
4.1 Sebagai koordinator pengelola Laboratorium
IPA dan Bahasa
4.2 Melengkapi sarana pendukung laboratorium
4.3 Sebagai penanggung jawab Laboratorium IPS.
5. Ketua MGMP 5.2 Sebagai ketua MGMP Sekolah
5.3 Sebagai pembina klub mata pelajaran
6. Wali Kelas 6.1 Sebagai Supervisor
6.2 Sebagai Administrator
110
6.3 Memahami 12 langkah kepemimpinan
6.4 Membantu Kepala Sekolah dalam kelancaran
dan ketertiban pelaksanaan kegiatan-kegiatan
sekolah baik rutin maupun incidental
6.5 Membantu Kepala Sekolah dalam hubungan
dengan kerjasama antar sekolah dengan orang
tua
7. Guru 7.1 Melakukan perencanaan
7.2 Melaksanakan KBM
7.3 Melakukan evaluasi pengajaran
7.4 Melakukan analisis hasil evaluasi dalam hal
kegiatan harian
7.5 Melakukan program tindak lanjut
7.6 Membantu Kepala Sekolah dalam pembinaan
siswa
7.7 Melakukan analisis hasil evaluasi yang
berhubungan dengan kegitan upaya
meningkatkan kualitas pendidik
7.8 Memberitahukan dan menyiapkan tugas
apabila tidak dapat hadir dan melaksanakan
kegiatan KBM
7.9 Ikut membantu pelaksanaan ketertiban dan
disiplin siswa
111
8. Guru BP/BK 8.1 Sebagai koordinator Bimbingan Konseling/BK
8.2 Sebagai guru pembimbing
9. Pembina OSIS Mengadakan pembinaan terhadap delapan seksi
yang ada di OSIS.
10. Tim Penelitian dan
Pengembangan
Sekolah
(LITBANG)
10.1 Membantu Kepala Sekolah secara periodik
10.2 Mengadakan penelitian tindakan secara
periodik.
10.3 Membantu Kepala Sekolah menilai guru
teladan sekolah.
10.4 Mengadakan seminar
10.5 Mengumumkan hasil penilaian pada setiap
peringatan ulang tahun sekolah.
10.6 Secara periodik memberikan laporan kepada
Kepala Sekolah.
(Tabel 1 : Data-data tentang SMAN 1 Malang dengan tugas-tugasnya)
Denah lokasi dan semua dokumentasi SMAN 1 Malng dapat dilihat pada
lampiran-7
B. Paparan Data Sebelum Tindakan
1) Observasi
Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti mengadakan pertemuan
pada hari sabtu tanggal 7 Februari 2011 dengan kepala sekolah dan guru
sosiologi SMA Negeri 1 Malang. Dalam pertemuan itu peneliti
menyampaikan tujuan untuk melaksanakan penelitian di sekolah tersebut.
112
Kepala sekolah dan waka kurikulum serta guru mata pelajaran Sosiologi
memberikan ijin pelaksanaan penelitian. Kemudian peneliti dan guru
sosiologi berdiskusi mengenai rencana penelitian yang dilaksanakan, dan
disepakati bahwa kelas X-7 yang dijadikan sumber data penelitian.
Dengan pertimbangan bahwa kelas X-7 termasuk kelas yang mempunyai
kemampuan yang heterogen dan juga merupakan kelas yang baik dalam
kedisiplinan dan mempunyai rasa tanggung jawab yang besar terhadap apa
yang diamanatkan oleh setiap guru.
Sebelum pelaksanaan tindakan, peneliti terlebih dahulu berdiskusi
dengan wali kelas X-7, peneliti meminta data tentang kelas X-7, yaitu data
tentang kemampuan belajar siswa, sebagai tolak ukur dalam
pengelompokan belajar dengan menggunakan metode Everyone Is
Teachear Here yang akan dilaksanakan dikelas X-7.
2) Pre Test
Sebelum tindakan dimulai, terlebih dahulu peneliti mengadakan
pre test . pre test dilaksanakan pada hari kamis tanggal 10 februari 2011
dengan menggunakan pembelajaran secara umum, yaitu dengan metode
ceramah.
3) Hasil Pre test
Pada pelaksanaan pre test, siswa terlihat kurang antusias terhadap
mata pelajaran, mereka terlihat kurang dapat mengikuti kegiatan belajar
mengajar dengan baik. Hal tersebut dapat diketahui tentang dari kurangnya
rasa keingintahuan mereka terhadap materi yang akan diberikan.
113
Kebanyakan dari mereka kelihatannya jenuh terhadap pelajaran, karena
motivasi siswa terhadap pelajaran kurang, maka prestasi belajar mereka
juga kurang maksimal. Dari hasil evaluasi pada saat pre test, didapatkan
rata-rata kelas sebesar 61,8. (Hasil pre test dapat dilihat pada lampiran 10)
C. Siklus I
1. Siklus Pertama
Siklus pertama terdiri dari empat tahap, yakni perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan dan refleksi yang dilakukan sebanyak dua (2)
kali pertemuan.
a. Perencanaan
Adapun beberapa hal yang peneliti lakukan dalam tahap ini adalah:
1). Merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan dalam proses
belajar mengajar.
2). Membuat atau menyiapkan materi tentang :
a) Pengertian sikap-sikap antisocial
1) Penyebab sikap anti sosial
2) Nilai sosial sebagai kontrol sikap anti sosial
3) Pengawasan sosial
b) Faktor-faktor sikap antisocial
c) Perilaku anti sosial berdasarkan sifatnya
3) . Membagikan kartu indeks kepada siswa untuk di isi dengan
pertanyaan.
114
4). Mempersiapkan instrumen penelitian yang digunakan untuk
meneliti peningkatan motivasi siswa terhadap materi yang telah
dijelaskan dengan menggunakan metode Every one Is Teachere
Here.
5). Membuat langkah-langkah pembelajaran pada siklus I yang
meliputi:
1. Pendahuluan
a) Mengucapkan salam dan dilanjutkan dengan bacaan doa.
b) Perkenalan antara peneliti dengan siswa.
c) Guru mengadakan apersepsi dengan cara menghubungkan
pengetahuan siswa dengan materi yang akan disampaikan.
d) Guru menjelaskan rencana kegiatan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
a) Guru memberikan materi atau bahan belajar dan meminta
siswa-siswi membaca materi tersebut.
b) Guru memberikan kartu indeks kepada tiap siswa dan
memerintahkan siswa untuk menulis pertanyaan yang mereka
pahami tentang materi yang dipelajari.
c) Guru mengumpulkan pertanyaan yang ditulis pada kartu tadi,
kemudian dikocok dan guru membagikan satu-satu kepada
siswa. Guru menyuruh siswa untuk membacanya dalam hati
pertanyaan yang mereka terima dan memikirkan jawabannya.
115
d) Guru memanggil beberapa siswa untuk membacakan kartu
yang mereka dapatkan dan memberikan jawabannya.
e) Setelah memberikan jawaban, kemudian memberi
kesempatan kepada siswa yang lain untuk memberikan
tambahan atas apa yang dikemukakan oleh siswa yang
membacakan kartu pertanyaan tadi.
f) Siswa melakukan diskusi, tanya jawab, saling Sharing antar
teman.
g) Selama kegiatan pembelajaran tersebut berlangsung guru
melakukan penilaian.
3. Penutup atau refleksi
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mengungkapkan pembelajaran di dalam kelas, serta memberi
kesempatan untuk bertanya pada guru mengenai materi yang di
pelajari didalam kelas tersebut. Peneliti disini juga mengambil
langkah-langkah dalam proses pembelajaran tersebut. Antara lain
sebagai berikut :
a) Memberikan motivasi kepada siswa-siswi untuk berani
mengungkapkan gagasan bertanya terhadap materi yang
sedang dipelajari.
b) Memacu siswa untuk lebih banyak membaca buku-buku yang
terkait dengan materi yang sedang dipelajari siswa serta
116
memberi mereka untuk berkonsultasi pada guru mata pelajaran
diluar jam mengajar.
b. Pelaksanaan Tindakan
Pada siklus pertama ini, diadakan dua kali pertemuan yaitu pada
tanggal 10 dan tanggal 17 Februari 2011. Pembelajaran berlangsung
selama 2 X 45 menit untuk setiap pertemuan. Adapun langkah-langkah
pembelajarannya tersebut sebagaimana yang telah direncanakan dalam
rencana penelitian yaitu sebagai berikut :
Pertemuan 1 : 2 x 45 menit (10 Februari 2011).
1) Pendahuluan
Secara garis besar, pada pertemuan pertama dengan alokasi waktu
90 menit meliputi :
a. Salam Pembuka dan doa
b. Perkenalan anatara guru dengan murid
c. Memotivasi siswa dan apersepsi dengan cara
menghubungkan pengetahuan siswa yang dikaitkan dengan
materi pembelajaran
d. Guru memberikan rencana kegiatan pembelajaran pada saat
itu materi yang akan dipelajari adalah pengertian sikap-sikap
antisosial dan faktor-faktor sikap antisosial



117
2. Kegiatan Inti
a. Guru memberikan materi bahan ajar yang akan dipelajari
tentang pengertian sikap-sikap antisosial dan faktor-faktor
sikap antisosial.
b. Guru membantu siswa yang belum memahami langkah-
langkah strategi everyone is a teacher here
c. Guru memberikan kartu indeks kepada tiap siswa dan
memerintahkan siswa untuk menulis pertanyaan yang
mereka pahami tentang materi yang dipelajari.
d. guru mengumpulkan pertanyaan yang ditulis pada kartu
tadi, kemudian dikocok dan guru membagikan satu-satu
kepada siswa. Guru menyuruh siswa untuk membacanya
dalam hati pertanyaan yang mereka terima dan memikirkan
jawabannya.
e. Guru memanggil beberapa siswa untuk membacakan kartu
yang mereka dapatkan dan memberikan jawabannya.
f. Setelah memberikan jawaban, kemudian memberi
kesempatan kepada siswa yang lain untuk memberikan
tambahan atas apa yang dikemukakan oleh siswa yang
membacakan kartu pertanyaan tadi.
g. Siswa melakukan diskusi, tanya jawab, saling Sharing antar
teman.
118
h. Selama kegiatan pembelajaran tersebut berlangsung guru
melakukan penilaian.
3. Penutup atau Refleksi
a) Mengadakan refleksi terhadap proses dan hasil belajar hari itu
tentang beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian dari
sebuah rencana kegiatan pembelajaran.
b) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mengungkapkan pengalaman atau fenomena realitas sosial yang
ada pada sekitar siswa tersebut yang terkait dengan sikap anti
sosial
c) Guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya terkait dengan
materi yang dipelajari.
d) Guru memberikan kesimpulan dari materi yang telah disampaikan
e) Guru memotivasi dan mengharapkan pda siswa untuk belajar dan
membaca materi yang akan dibahas selanjutnya
f) Menutup pembelajaran
Pertemuan ke-II : 2 X 45 menit (17 Februari 2011)
A. Pendahuluan
1). Salam Pembuka dan doa
2). Sikap siswa siap dalam memulai pelajaran
3). Guru Memotivasi siswa dan appersepsi dengan cara menghubungkan
pengetahuan siswa yang dikaitkan dengan materi pembelajaran.
119
4). Guru memberikan rencana kegiatan pembelajaran pada saat itu materi
yang akan dipelajari adalah pengertian perilaku menyimpang dan
faktor-faktor perilaku menyimpang.
b. Kegiatan Inti
a). Guru memberikan slide tentang materi bahan ajar yang akan dipelajari
tentang pengertian perilaku menyimpang dan faktor-faktor perilaku
menyimpang.
b). Guru memberikan kartu indeks kepada tiap siswa dan memerintahkan
siswa untuk menulis pertanyaan yang mereka pahami tentang materi
yang dipelajari.
c). guru mengumpulkan pertanyaan yang ditulis pada kartu tadi, kemudian
dikocok dan guru membagikan satu-satu kepada siswa. Guru menyuruh
siswa untuk membacanya dalam hati pertanyaan yang mereka terima
dan memikirkan jawabannya.
d). Guru memanggil beberapa siswa untuk membacakan kartu yang
mereka dapatkan dan memberikan jawabannya.
e). Setelah memberikan jawaban, kemudian memberi kesempatan kepada
siswa yang lain untuk memberikan tambahan atas apa yang
dikemukakan oleh siswa yang membacakan kartu pertanyaan tadi.
f). Siswa melakukan diskusi, tanya jawab, saling Sharing antar teman.
g). Selama kegiatan pembelajaran tersebut berlangsung guru melakukan
penilaian.

120
c. Penutup atau Refleksi
1) Mengadakan refleksi terhadap proses dan hasil belajar hari itu tentang
beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian dari sebuah rencana
kegiatan pembelajaran.
2) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan
pengalaman atau fenomena realitas sosial yang ada pada sekitar siswa
tersebut yang terkait dengan sikap anti sosial
3) Guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya terkait dengan materi
yang dipelajari.
4) Guru memberikan kesimpulan dari materi yang telah disampaikan
5) Guru memotivasi dan mengharapkan pda siswa untuk belajar dan
membaca materi yang akan dibahas selanjutnya
6) Menutup pembelajaran.
3. Observasi Siklus I
Pada siklus I ini, selama pelaksanaan pembelajaran sosiologi didalam
kelas dengan menggunakan model pembelajaran Everyone Is Teachere Here,
terlihat bahwasahnya siswa sudah mulai merespon positif, hal ini dapat dilihat dari
adanya peningkatan motivasi belajar siswa dibandingkan pada saat pre-tes dan
dari pertemuan ke-1 sampai peretmuan ke-2, hal ini dapat dilihat dari aktifitas
bertanya siswa pada saat pre test dan pada saaat pertemuan pertama mereka masi
malu-malu dan takut salah akan jawabannya, pada siklus I ini mereka sudah bisa
menerima metode dan sudah bisa bertanya meskipun bobot pertanyaan tersebut
masih belum mencapai seperti yang diharapkan. Pada saat kegiatan belajar
121
mengajar berlangsung, para siswa tampak gembira dan senang, hal ini dapat
dilihat dari ekspresi muka dan kelakuan mereka yang menunjukkan semangat dan
antusias untuk belajar meskipun masih ada beberapa siswa yang belum terbiasa
dengan model pembelajaran yang diterapkan oleh peneliti.
Selama pelaksanaan pembelajaran, peneliti bertindak sebagai pengajar
atau guru sekaligus sebagai observer yang mencatat lembar pengamatan pada
pedoman observasi tentang motivasi siswa. Hasil pengamatan pada tahap
pendahuluan, terdapat sedikit peningkatan motivasi, hal ini dikarenakan siswa
merasa mendapatkan penyegaran dalam kegiatan belajar mengajar, sehingga
siswa-siswi tersebut berusaha memusatkan perhatian selama pembelajaran
berlangsung. Akan tetapi, memasuki kegiatan penjelasan materi secara global,
aktivitas siswa dalam mengajukan pertanyaan masih kurang, hal ini dikarenakan
siswa masi belum terbiasa untuk mengajukan pertanyaan. Sebaliknya, mereka
lebih suka menjawab pertanyaan.
Memasuki tahap kegiatan inti, peneliti memberikan materi atau bahan ajar
dan meminta peserta untuk membaca dan mempelajari materi dalam bahan
pembelajaran tersebut, serta membagikan kartu indeks, kemudian peneliti
memberikan tugas kepada setiap siswa dan menyuruh siswa untuk menuliskan
pertanyaan yang mereka miliki tentang materi belajar yang tengah dipelajari
dikelas, dan kemudian siswa mengumpulkan pertanyaan yang ditulis pada kartu
tadi kemudian dikocok, dan peneliti membagikan satu-persatu kepada siswa.
Peneliti menyuruh siswa untuk membaca dalam hati pertanyaan yang mereka
terima memikirkan jawabannya, setiap siswa nampak sibuk dengan membuka
122
buku paket dan LKS soiologi merekaa dan setelah mempresentasikan jawaban,
kemudian memberikan kesempatan kepada siswa lain untuk memberikan
tambahan atas apa yang dikemukakan oleh siswa pada saat mempresentasikan
jawabannya.
Berdasarkan hasil pengamatan tersebut, diketahui bahwa motivasi belajar
siswa masih belum seperti yang diharapkan atau bisa dikatakan masih rendah. Ini
dapat dilihat dari lembar observasi motivasi siswa yang menunjukkan bahwa,
aktivitas kinerja siswa yang menunjukkan belum mencapai apa yang seharusnya
diharapkan.pada kegiatan belajar mengajar ini masih didominasi oleh para siswa
yang memang sudah aktif, sedangkan mereka yang pasif cenderung mengikuti
hasil yang telah dikerjakan oleh teman-temannya. Hal tersebut dikarenakan
adanya perbedaan individual pada masing-masing siswa, mereka yang aktif adalah
mayortitas merupakan yang memiliki prestasi didalam kelas tersebut, dan mereka
yang pasif merupakan yang kurang berprestasi dikelas dan cenderung kurang
percaya diri pada kemampuannya sendiri.
Selanjutnya untuk mengetahui tingkat motivasi belajar siswa terhadap
materi sosiologi, peneliti memberikan tugas mengilustrasikan atau memberi
contoh dalam lingkungan pada siswa tersebut tinggal yang berkaitan dengan
perilaku menyimpang sehingga siswa dapat termotivasi dalam proses belajar
mengajar. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa dengan tugas seperti itu siswa
dapat belajar dengan menyenangkan dan bahkan prestasi belajar mereka juga
mulai bertambah, hal ini terlihat dari hasil belajar mereka yang menunjukkan
peningkatan.
123
Pada akhir pembelajaran, siswa diberikan evaluasi berupa kuis, yang
berisikan pertanyaan-pertanyaan untuk setiap siswa, mereka berlomba-lomba
untuk bisa menjawab pertanyaan dari peneliti meskipun ada sebagian jawaban
dari siswa yang masi kurang berbobot dalam menjawab pertanyaan dari peneliti
akan tetapi, tidak telihat dari mereka rasa jenuh atau mengantuk, bahkan mereka
terlihat menikmati setiap pertanyaan yang peneliti berikan. Dalam hal ini peneliti
ingin melihat dan mengukur seberapa besar tingkat motivasi dan prestasi siswa
dalam proses belajar mengajar.
Indikator peningkatan motivasi belajar siswa tercermin dalam semangat,
antusias, dan rasa ingin tahu dari siswa itu sendiri dalam kegiatan belajar mengaja.
Sedangkan indikator peningkatan prestasi belajar siswa terlihat dari hasil belajar
siswa.
d..Refleksi Siklus I
Pelaksanaan pembelajaran pada siklus I ini, bertujuan untuk meningkatkan
motivasi siswa dan prestasi belajar siswa terhadap mata pelajaran sosiologi. Pada
pertama kali pertemuan dengan menggunakan metode Every One Is Teacher Here
para siswa dikelas X-7 masih kebanyakan bingung dan merasa canggung, apalagi
waktu siswa mengerjakan tugas awal dari metode tersebut, yakni berupa menulis
pertanyaan di kartu indeks dan pertanyaan tersebut diambil dari materi pelajaran
sosiologi yang mereka pelajari pada saat itu, mereka kelihatan bingung dan
berusaha untuk tidak menerimanya, dan akhirnya dengan pengarahan guru dan
peneliti mereka dapat menerimanya. Metode Everyone Is Teacher Here
124
merupakan suatu metode belajar yang berpusatkan pada siswa dan guru sebagai
fasilitator, mediator, motivator dalam proses kegiatan belajar mengajar.
Kembali kepada tujuan peneliti menerapkan metode pembelajaran dengan
pendekatan Metode Everyone Is Teacher Here adalah untuk meningkatkan
motivasi belajar siswa terhadap materi sosiologi melalui pembelajaran yang
melibatkan siswa secara aktif, maka peneliti menyimpulkan bahwa pada siklus I
tersebut, siswa masih belum menunjukkan motivasinya hanya siswa yang aktif
yang dapat berperan dalam proses kegiatan belajar mengajar. Hal ini dapat dilihat
dari :
a. Kegiatan siswa dalam mengungkapkan jawaban didepan yang dilontarkan
oleh pertanyaan temannya sendiri , kurang bisa mengemukakan pendapat
untuk bisa menjawab pertanyaan tersebut.
b. Motivasi belajar siswa terhadap materi sosiologi hanya dimiliki mereka
yang sebagian memiliki prestasi di kelas tersebut, sedangkan mereka yang
berprestasi kurang cenderung pasif dalam kegiatan belajar mengajar.
Berdasarkan dari hasil analisis dan refleksi dari siklus I tersebut, maka
peneliti akan melanjutkan pembelajaran pada siklus ke II dengan mengambil
langkah-langkah sebagai berikut :
a. Guru lebih banyak memberikan dorongan dan motivasi kepada siswa,
terutama siswa yang masi cenderung pasif yang ada di kelas X-7 tersebut
serta siswa yang aktif juga memotivasi temannya yang pasif dalam proses
kegiatan belajar mengajar.
b. Memotivasi siswa agar lebih berani dalam berpendapat.
125
c. Memberikan pengertrian kepada siswa tentang pentingnya bekerja sama
dalam kegiatan belajar mengajar.
d. Memacu siswa agar banyak membaca buku, baik itu dari perpustakaan,
koran atau media internet
D. .Siklus II
1. Perencanaan dalam Tindakan Siklus II
Dalam perencanaan tindakan pada siklus II, peneliti telah menetapkan
melakukan perbaikan teknik atau cara dari metode Everyone Is Teacher Here
yaitu secara kelompok dan variatif. Hal ini diharapkan, dengan melakukan
kegiatan tersebut yang dilakukan secara kelompok akan meningkatkan
pemahaman dan motivasi siswa, mengingat setelah dilakukan siklus I ternyata
hasil yang dicapai belum memuaskan. Sebagaimana halnya dengan pelaksanaan
siklus I, pada siklus II ini dimulai dengan tahap sebagai berikut :
1. Membuat perencanaan pembelajaran (RPP)
2. Membagi siswa menjadi enam kelompok
3. Membagi materi kelompok, menjadi dua bagian:
1). Pengertian perilaku menyimpang
a) pengertian perilaku menyimpang menurut para ahli
b). Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku yang menyimpang
c). Faktor internal
d). Fakrtor eksternal
2). Klasifikasi perilaku menyimpang
a). Jenis-jenis penyimpangan sosial.
126
b). Teori-teori penyimpangan sosial
4. Mempersiapkan instrumen penelitian yang digunakan untuk meneliti
peningkatan motivasi siswa kelas X-7.
5. Membuat langkah-langkah pembelajaran pada siklus II yang meliputi:
1) Membuka pelajaran
a) Salam Pembuka dan doa
b) Sikap siswa siap dalam memulai pelajaran
c) Guru Memotivasi siswa dan appersepsi dengan cara
menghubungkan pengetahuan siswa yang dikaitkan dengan materi
pembelajaran.
d) Guru memberikan rencana kegiatan pembelajaran pada saat itu
materi yang akan dipelajari.
2). Pengembangan pembelajaran.
a) Guru membagi murid menjadi enam (6) kelompok, masing-
masing kelompok terdiri atas enam atau tujuh orang anggota
siswa-siswi anggota kelompok (tiap kelompok memiliki anggota
yang heterogen, baik jenis kelamin maupun kemampuannya).
b) Guru memberikan materi bahan ajar dan meminta semua
kelompok untuk membaca dan memahami materi pada kelompok
tersebut.
c) Guru memberikan kartu indeks kepada kelompok untuk
menuliskan pertanyaan yang mereka miliki tentang materi yang
dipelajari dikelas.
127
d) Setiap kelompok melaksanakan tugas yang diberikan guru, yaitu:
(1) Mempelajari dan memahami materi yang diberikan oleh guru
serta menulis pertanyaan di kartu indeks.
(2) Diskusi perkelompok dimulai
(3) Masing-masing kelompok secara bergilir mempresentasikan
hasil kerja kelompok mereka.
(4) Kelompok yang lain memberikan pertanyaan, sanggahan,
masukan, tanggapan atas presentasi kelompok yang sedang
mempresentasikan hasil kelompoknya.
(5) Melakukan masukan dan berbagi antar kelompok dan
disimpulkan.
e). Selama kegiatan berlangsung guru melakukan penelitian.
f). Guru dan peneliti (berkolaborasi dalam proses kegiatan belajar
mengajar di kelas X-7) memberikan pujian bagi salah satu
kelompok yang bisa berperan aktif.
3). Penutup
a). Mengadakan refleksi terhadap proses dan hasil belajar hari itu
tentang beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian dari sebuah
rencana kegiatan pembelajaran.
b). Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan
pengalaman atau fenomena realitas sosial yang ada pada sekitar
siswa tersebut yang terkait dengan sikap anti sosial
128
c). Guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya terkait dengan
materi yang dipelajari.
d). Guru memberikan kesimpulan dari materi yang telah disampaikan
dan Guru memotivasi dan mengharapkan pda siswa untuk belajar
dan membaca materi yang akan dibahas selanjutnya
2. Pelaksanaan Siklus II
Sebagaimana pada siklus I, pelaksanaan siklus II diadakan sebanyak dua
kali pertemuan, yaitu pada tanggal 24 Februari dan Tanggal 3 Maret 2011.
Pembelajarannya juga berlangsung selama 2 X 45 menit untuk satu
pertemuannya. Pada pelaksanaan siklus II ini, langkah-langkah pembelajaran
dilakukan sebagaimana skenario pembelajaran yang terdapat dalam rencana
pembelajaran (RPP) yaitu sebagai berikut:
Pertemuan I : 2 X 45 menit (24 Februari 2011)
a. Pendahuluan
1) Salam Pembuka dan doa
2) Sikap siswa siap dalam memulai pelajaran
3) Guru Memotivasi siswa dan appersepsi dengan cara menghubungkan
pengetahuan siswa yang dikaitkan dengan materi pembelajaran.
4) Guru memberikan rencana kegiatan pembelajaran pada saat itu materi yang akan
dipelajari adalah perilaku menyimpang dan faktor-faktor perilaku menyimpang.
b. Kegiatan Inti
1).Guru membagi murid menjadi enam (6) kelompok, masing-masing
kelompok terdiri atas enam atau tujuh orang anggota siswa-siswi anggota
129
kelompok (tiap kelompok memiliki anggota yang heterogen, baik jenis
kelamin maupun kemampuannya).
2) Guru memberikan materi bahan ajar dan meminta semua kelompok untuk
membaca dan memahami materi pada kelompok tersebut.
3) Guru memberikan kartu indeks kepada kelompok untuk menuliskan
pertanyaan yang mereka miliki tentang materi yang dipelajari dikelas.
4) Setiap kelompok melaksanakan tugas yang diberikan guru, yaitu:
(a) Mempelajari dan memahami materi yang diberikan oleh guru serta
menulis pertanyaan di kartu indeks.
(b) Diskusi perkelompok dimulai
(c) Masing-masing kelompok secara bergilir mempresentasikan hasil kerja
kelompok mereka.
(d) Kelompok yang lain memberikan pertanyaan, sanggahan, masukan,
tanggapan atas presentasi kelompok yang sedang mempresentasikan
hasil kelompoknya.
(e) Melakukan masukan dan berbagi antar kelompok dan disimpulkan.
5). Selama kegiatan berlangsung guru melakukan penelitian.
6). Guru dan peneliti (berkolaborasi dalam proses kegiatan belajar mengajar di
kelas X-7) memberikan pujian bagi salah satu kelompok yang bisa berperan
aktif.



130
c. Penutup atau Refleksi
1) Mengadakan refleksi terhadap proses dan hasil belajar hari itu tentang
beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian dari sebuah rencana
kegiatan pembelajaran.
2) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan
pengalaman atau fenomena realitas sosial yang ada pada sekitar siswa
tersebut yang terkait dengan sikap anti sosial
3) Guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya terkait dengan materi
yang dipelajari.
4) Guru memberikan kesimpulan dari materi yang telah disampaikan
5) Guru memotivasi dan mengharapkan pda siswa untuk belajar dan
membaca materi yang akan dibahas selanjutnya
6) Menutup pembelajaran.
Pertemuan II: 2 X 45 menit (3 Maret 2011)
a.Pendahuluan
1) Salam Pembuka dan doa
2) Sikap siswa siap dalam memulai pelajaran
3) Guru Memotivasi siswa dan appersepsi dengan cara menghubungkan
pengetahuan siswa yang dikaitkan dengan materi pembelajaran.
4) Guru memberikan rencana kegiatan pembelajaran pada saat itu materi yang akan
dipelajari adalah klasifikasi perilaku menyimpang dan perilaku menyimpang
yang tidak sempurna.


131
b. Kegiatan Inti
1).Guru membagi murid menjadi enam (6) kelompok, masing-masing
kelompok terdiri atas enam atau tujuh orang anggota siswa-siswi anggota
kelompok (tiap kelompok memiliki anggota yang heterogen, baik jenis
kelamin maupun kemampuannya).
2) Guru memberikan materi bahan ajar dan meminta semua kelompok untuk
membaca dan memahami materi pada kelompok tersebut.
3) Guru memberikan kartu indeks kepada kelompok untuk menuliskan
pertanyaan yang mereka miliki tentang materi yang dipelajari dikelas.
4) Setiap kelompok melaksanakan tugas yang diberikan guru, yaitu:
(a) Mempelajari dan memahami materi yang diberikan oleh guru serta
menulis pertanyaan di kartu indeks.
(b) Diskusi perkelompok dimulai
(c) Masing-masing kelompok secara bergilir mempresentasikan hasil kerja
kelompok mereka.
(d) Kelompok yang lain memberikan pertanyaan, sanggahan, masukan,
tanggapan atas presentasi kelompok yang sedang mempresentasikan
hasil kelompoknya.
(e) Melakukan masukan dan berbagi antar kelompok dan disimpulkan.
5). Selama kegiatan berlangsung guru melakukan penelitian.
6). Guru dan peneliti (berkolaborasi dalam proses kegiatan belajar mengajar di
kelas X-7) memberikan pujian bagi salah satu kelompok yang bisa berperan
aktif.
132
c. Penutup atau Refleksi
1) Mengadakan refleksi terhadap proses dan hasil belajar hari itu tentang
beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian dari sebuah rencana
kegiatan pembelajaran.
2) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan
pengalaman atau fenomena realitas sosial yang ada pada sekitar siswa
tersebut yang terkait dengan sikap anti sosial
3) Guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya terkait dengan materi
yang dipelajari.
4) Guru memberikan kesimpulan dari materi yang telah disampaikan
5) Guru memotivasi dan mengharapkan pada siswa untuk belajar dan
membaca materi yang akan dibahas selanjutnya
6) Menutup pembelajaran.
3.Observasi Siklus II
Pada siklus II ini, hasil pengamatan menunjukkan bahwa siswa mengalami
peningkatan motivasi belajar yang cukup tinggi dalam mengikuti kegiatan belajar
mengajar dikelas dan siswa sudah mulai terbiasa bertanya dan mengemukakan
pendapatnya apabila peneliti memberikan suatu permasalahan dan juga siswa
sudah faham dan mengerti tenytang konsep metode belajar Everyone Is Teacher
Here ini,sehingga siswa langsung tanggap akan langkah-langkah dari metode
tersebut.
Memasuki kegiatan inti, hasil pengamatan menunjukkan bahwa siswa
begitu antusias untuk berlomba mencadpai hasil yang lebih baik antar sesama
133
teman atau dengan anggota kelompok yang lain. Ketika peneliti memberikan
tugas pada masing-masing kelompok, siswa menerima tugas tersebut dengan
senang dan atas anjuran peneliti mereka berusaha untuk saling membantu dan
memahami materi yang diberikan pada masing-masing kelompok. Peneliti
mendengar pertanyaan dari siswa-siswi atau anggota kelompok sudah begitu
berbobot dan hasil diskusi yang memuaskan. Sudah ada komunikasi dan
kerjasama yang cukup baik pada diskusi antar anggota kelompok tersebut. Karena
masing masing siswa sudah mulai bisa menghilangkan rasa malunya dan
pernyataan takut salah akan jawabannya sendiri dalam mengajukan pendapatnya.
Mayoritas dari siswa tersebut sudah mulai terbiasa demngan model pembelajaran
yang peneliti terapkan dalam kelas X-7 tersebut, ditambah lagi pada siklus II ini,
peneliti dan guru sosiologi (berkolaboratif) berusaha memberikan pujian pada
salah satu kelompok atas prestasi dan partisipasi yang diraih oleh siswa,
dengannitu maka akan menjadi penyemangat bagi kelompok lain yang belum
pernah mendapatkan pujian dari peneliti sehingga kelompok yang lain juga akan
ikut terangsang untuk jadi lebih baik dibandingkan dengan kelopok yang sudah
maju dalam presentasinya tersebut.
Pada akhir pembelajaran, peneliti mencoba mengadakan tanya jawab
dengan siswa terkait dengan studi kasusu yang terjadi pada realitas kehidupan
yang ada didaerah siswa itu sendiri dan peneliti mencoba untuk memberikan
pertanyaan yang sesuai dengan kasus yang ada pada lingkungan siswa tersebut,
dan rata-rata mereka dapat menjawab dengan baik. Mereka juga dapat mengetahui
134
perihal tentang perbuatan mana yang menyimpang dan yang tidak serta macam-
macam dari perilaku menyimpang itu sendiri.
Indikator peningkatan motivasi siswa tercermin dalam bertambahnya
semangat dan antusias serta rasa keingin tahuan dari siswa tersebut dalam
kegiatan belajar mengajar.
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan terdapat peningkatan
motivasi siswa kelas X-7 yang semula nilai rata-rata kelas dari siklus ke-I dan
siklus-II, pada siklus-I nilai rata-rata kelas sebesar 51,5 dan nilai rata-rata pada
siklus-II,meningkat`menjadi 74
Hasil nilai hasil motivasi siswa dapat dilihat pada lampiran 9.
4. Refleksi Siklus II
Pelaksanaan pembelajaran pada siklus-II ini tetap sama dengan siklus-I,
yaitu bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa terdapat mata
pelajaran sosiologi. Pada siklus II ini, siswa sudah mulai mengerti dan bahkan
mayoritas dari mereka sudah mulai terbiasa dengan model pembelajaran yang
peneliti lakukan di kelas X-7 tersebut. Pada waktu mengerjakan soal para siswa
sudah mulai bisa bertukar pendapat dengan teman keompoknya, dengan demikian
tugas yang dikerjakan secara individu atau kelompok sudah mulai mereka
kerjakan bersama-sama dengan sungguh-sungguh.
Kembali pada tujuan, peneliti menerapkan pendidikan dengan pendekatan
pembelajaran aktif dengan teknik Everyone Is Teacher Here adalah untuk
meningkatkan motivasi belajar siswa terhadap materi sosiologi melalui
pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif, maka peneliti menyimpulkan
135
bahwa pada siklus II ini penerapan pendidikan dengan teknik Everyone Is Teacher
Here, dapat meningkatkan motivasi belajar siswa yang cukup tinggi, hal ini dapat
dilihat dari :
a. Kegiatan diskusi kelompok yang sudah dapat membawa siswa untu kaktif berbicara
mengemukakan pendapat, bertanya dan menjawab.
b. Sebagian siswa sudah dapat mengandalkan kemampuan menyikapi atau memecahkan
persoalan, untuk mensinkronkan materi dengan kehidupan nyata.
c. Motivasi belajar siswa terhadap materi sosiologi dimiliki hampir semua siswa kelas
X-7, jadi bukan hanya mereka yang memiliki prestasi di kelas, tetapi juga mereka
yang berprestasi rendah / kurang.
d. Hasil dari menjawab pertanyaan dari peneliti yang hampir semua siswa mendapatkan
nilai A dan B, itu menunjukkan bahwa motivasi belajar dapat membuat mereka
benar-benar memahami apa yang mereka pelajari.
Berdasarkan hasil analisis dan refleksi dari siklus II, maka peneliti akan
melanjutkan pembelajaran pada siklus III dengan mengambil langkah-langkah
sebagai berikut.
a. Guru tetap memberikan dorongan tentang manfaat materi pelajaran yang
dipelajari, terutama pada kelompok uang masih pasif dan kurang bersemangat
dalam proses pembelajaran.
b. Memotivasi siswa agar lebih berani mengungkapkan gagasannya.
c. Memberi pengertian akan pentingnya kerjasama dalam kelompok.
d. Memacu siswa untuk lebih banyak membaca buku, baik di perpustakaan atau
buku pendukung lainnya.

136
E. SIKLUS III
1. Rencana Tindakan Siklus III
Berbeda dengan siklus I dan II, pada siklus III pertemuan hanya
dilakukan dua kali pertemuan, yaitu pada tanggal 10 Mei dan 17 maret
2011 rencana tindakan siklus III peneliti tetap menerapkan teknik
Everyone Is Teacher Here pada mata pelajaran Sosiologi, dengan model
pembelajaran ini diharapkan dapat membantuk untuk lebih meningkatkan
motivasi belajar siswa. Sama halnya dengan siklus sebelumnya, sebelum
siklus III dilaksanakan, peneliti melakukan beberapa tahap persiapan,
antara lain :
1. Membuat perencanaan pembelajaran
2. Membagi siswa menjadi enam kelompok
3. Membuat atau menyiapkan materi tentang.
1. Perilaku menyimpang
a. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku menyimpang.
b. Teori-teori penyimpangan.
4. Mempersiapkan instrumen penelitian yang digunakan untuk meneliti
peningkatan motivasi belajar siswa.
5. Membuat langkah-langkah pembelajaran pada siklus III meliputi :
1. Membuka pelajaran
a. Mengucapkan salam dilanjutkan dengan bacaan doa dan salah
satu surat pendek.
b. Sikap siswa siap memulai pelajaran.
137
c. Guru mengadakan apersepsi dengan cara menghubungkan
pengetahuan siswa dikaitkan dengan materi yang akan
disampaikan.
d. Guru menjelaskan rencana kegiatan pembelajaran saat itu.
2. Pengembangan pembelajaran
a. Guru membagi murid menjadi enam kelompok, masing-masing
kelompok terdiri atas enam / tujuh orang anggota kelompok (tiap
kelompok memiliki anggota yang heterogen, baik jenis kelamin
maupun kemampuannya).
b. Guru memberikan materi atau bahan belajar dan meminta semua
kelompok untuk membaca dan memahami materi tersebut.
c. Guru membagikan kartu indek pada setiap kelompok untuk
menuliskan pertanyaan yang mereka miliki tentang materi yang
dipelajari dikelas.
d. Tiap kelompok melaksanakan tugas yang diberikan guru, yaitu :
(1) Mempelajari dan memahami materi yang diberikan oleh
guru tadi serta menulis pertanyaan pada kartu indeks sesuai
dengan materi yang dipelajari.
(2) Bekerjasama dengan seluruh anggota kelompok masing-
masing (yang pandai mengajari yang lemah).
(3) Semua anggota kelompok bertanggungjawab atas
kelompokna masing-masing.
138
(4) Masing-masing kelompok secara bergilir mempresentasikan
hasil kerja kelompok di depan kelas.
(5) Memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk
memberikan sanggahan atau tambahan atas jawaban yang
dikemukakan didepan.
(6) Melakukan sharing antar kelompok.
e. Selama kegiatan berlangsung guru melakukan penilaian.
f. Memberikan pujian kepada salah satu kelompok atas prestasi
yang diraih.
3. Penutup pembelajaran
a. Mengadakan refleksi terhadap proses dan hasil belajar hari itu
tentang beberapa hal yang perlu mendapat perhatian dari sesbuah
rencana kegiatan pembelajaran.
b. Guru memberi kesempatan siswa mengungkapkan pengalaman
mereka, yang berkaitan dengan materi saat itu.
c. Guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya dan memberi
kesempatan pada siswa untuk merencanakan tindakan yang akan
mereka lakukan terkait dengan materi yang dipelajari.
2. Pelaksanaan Tindakan Siklus III
Pada siklus III diadakan dua kali pertemuan yaitu pada tanggal 10 dan
17 Maret 2011. Pembelajaran berlangsung selama 2 x 45 menit untuk setiap
pertemuan. Adapun langkah-langkah pembelajaran sebagaimana yang telah
direncakan dalam rencana penelitian yaitu sebagai berikut :
139
Pertemuan I : 2 x 45 menit (10 maret 2011)
a. Pendahuluan
1) Mengucapkan salam dilanjutkan dengan bacaan doa dan salah satu
surat pendek.
2) Sikap siswa siap memulai pelajaran.
3) Guru mengadakan apersepsi dengan cara menghubungkan
pengetahuan siswa dikaitkan dengan materi yang akan disampaikan.
4) Guru menjelaskan rencana kegiatan pembelajaran saat itu, yaitu
mengkaji bersama topik pembahasan tentang anti sosial dan perilaku
menyimpang.
b. Kegiatan Inti
1) Guru membagi murid menjadi enam kelompok, masing-masing
kelompok terdiri atas enam/tujuh orang anggota kelompok (tiap
kelompok memiliki anggota yang heterogen, baik jenis kelamin
maupun kemampuannya).
2) Guru memberikan materi atau bahan belajar tentang penyimpangan
sosial dan anti sosial, dan meminta semua kelompok untuk membaca
dan memahami materi tersebut.
3) Guru membagikan kartu indek pada setiap kelompok untuk
menuliskan pertanyaan yang mereka miliki terkait dengan materi yang
dipelajari dikelas.
4) Tiap kelompok melaksanakan tugas yang diberikan, yaitu :
140
(1) Mempelajari dan memahami materi yang diberikan oleh guru tadi
serta menulis pertanyaan pada kartu indeks sesuai dengan materi
yang dipelajari.
(2) Bekerjasama dengan seluruh anggota kelompok masing-masing
(yang pandai mengajari yang lemah).
(3) Semua anggota kelompok bertanggungjawab atas kelompoknya
masing-masing.
(4) Masing-masing kelompok sec ara bergilir mempresentasikan hasil
kerja kelompok di depan kelas.
(5) Memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk
memberikan sanggahan atau tambahan atas jawaban yang
dikemukakan didepan.
(6) Melakukan sharing antar kelompok
5) Selama kegiatan berlangsung guru melakukan penilaian.
6) Memberikan pujian kepada salah satu kelompok atas prestasi yang
diraih.
c. Penutup / Refleksi
1) Mengadakan refleksi terhadap proses dan hasil belajar hari itu tentang
beberapa hal yang perlu mendapat perhatian dari sebuah rencana
kegiatan pembelajaran.
2) Guru memberi kesempatan siswa mengungkapkan pengalaman
mereka, yang berkaitan dengan materi saat itu.
141
3) Guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya dan memberi
kesempatan pada siswa untuk merencanakan tindakan yang akan
mereka lakukan terkait dengan materi yang dipelajari.
Pertemuan II : 2 x 45 menit (17 Maret 2011)
a. Pendahuluan
1) Mengucapkan salam dilanjutkan dengan bacaan doa dan salah satu
surat pendek.
2) Sikap siswa siap memulai pelajaran.
3) Guru mengadakan apersepsi dengan cara menghubungkan
pengetahuan siswa dikaitkan dengan materi yang akan disampaikan.
4) Guru menjelaskan rencana kegiatan pembelajaran saat itu, yaitu
mengkaji bersama topik pembahasan tentang penyimpangan sosial
dan anti social.
b. Kegiatan Inti
1) Guru membagi murid menjadi enam kelompok, masing-masing
kelompok terdiri atas enam/tujuh orang anggota kelompok (tiap
kelompok memiliki anggota yang heterogen, baik jenis kelamin
maupun kemampuannya).
2) Guru memberikan materi atau bahan belajar tentang kebudayaan dan
kepribadian, dan meminta semua kelompok untuk membaca dan
memahami materi tersebut.
142
3) Guru membagikan kartu indek pada setiap kelompok untuk
menuliskan pertanyaan yang mereka miliki terkait dengan materi yang
dipelajari dikelas.
4) Tiap kelompok melaksanakan tugas yang diberikan, yaitu :
(1) Mempelajari dan memahami materi yang diberikan oleh guru tadi
serta menulis pertanyaan pada kartu indeks sesuai dengan materi
yang dipelajari.
(2) Bekerjasama dengan seluruh anggota kelompok masing-masing
(yang pandai mengajari yang lemah).
(3) Semua anggota kelompok bertanggungjawab atas kelompoknya
masing-masing.
(4) Masing-masing kelompok sec ara bergilir mempresentasikan hasil
kerja kelompok di depan kelas.
(5) Memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk
memberikan sanggahan atau tambahan atas jawaban yang
dikemukakan didepan.
(6) Melakukan sharing antar kelompok
5) Selama kegiatan berlangsung guru melakukan penilaian.
6) Memberikan pujian kepada salah satu kelompok atas prestasi yang
diraih.



143
c. Penutup / Refleksi
1) Mengadakan refleksi terhadap proses dan hasil belajar hari itu tentang
beberapa hal yang perlu mendapat perhatian dari sebuah rencana
kegiatan pembelajaran.
2) Guru memberi kesempatan siswa mengungkapkan pengalaman
mereka, yang berkaitan dengan materi saat itu.
3) Guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya dan memberi
kesempatan pada siswa untuk merencanakan tindakan yang akan
mereka lakukan terkait dengan materi yang dipelajari.
3. Observasi Siklus III
Pada siklus III ini, hasil pengamanatan menunnjukkan bahwa siswa
mengalami peningkatan motivasi belajar yang cukup menggembirakan dalam
mengikuti kegiatan belajar mengajar, siswa sudah terbiasa menjawab
pertanyaan dari kartu indeks tersebut, dan memberi sanggahan atau tambahan
untuk temannya, setelah temannya menjawab pertanyaan. Dan tidak hanya
motivasi belajar siswa yang mengalami peningkatan.
Pada tahap pendahuluan, kegiatan siswa cukup bagus. Hal ini dapat
dilihat dari.
a. Siswa sangat antusias mengikuti kegiatan belajar mengajar.
b. Pada saat penjelasan materi secara global siswa juga berani mengajukan
pertanyaan dan pendapat.
Memasuki kegiatan inti, ketika guru membentuk kelompok, masing-
masing kelompok diberi materi untuk dipelajari dna dikuasai. Ketika peneliti
144
memberi tugas atau pembagian materi pada masing-masing kelompok, siswa
menerima tugas dengan senang hati dan atas anjuran peneliti mereka berusaha
untuk saling membantu memahami materi yang dibebankan pada masing-
masing kelompok, mereka tampak bersemangat dalam mengerjakan tugas,
mereka saling membantu memahami materi yang diberikna. Mereka saling
melontarkan pertanyaan demi tercapainya hasil belajar yang memuaskan serta
terus berdiskusi dalam waktu yang ditentukan, serta menampakkan rasa
gembira dan senang selama mengikuti pembelajaran. Tidak tampak rasa letih
dari roman muka mereka, bahkan ketika peneliti memberi kesempatan untuk
menjawab pertanyaan yang mereka pegang, dengan serentak para siswa
berebut mengacungkan tangan untuk menjawabnya.
Peneliti menangkap komunikasi dan kerjasama yang sudah sangat
baik bahkan dapat dikatakan begitu dinamis dan sempurna pada diskusi antar
sesama anggota kelompok, karena masing-masing siswa merasa tidak ada
beban rasa malu dan takut salah dalam menjawab pertanyaan atau mengajukan
pendapat. Selain itu hampir 95% dari mereka sudah sangat terbiasa dan
menyatu dengan model pembelajaran yang peneliti terapkan di kelas X-7 ini,
bahkan mereka mengarapkan agar teknik ini dapat diterapkan pada semua
mata pelajarna.
Indikator peningkatan motivasi belajar siswa tercermin dalam
bertambahnya semangat, antusias dan rasa ingin tahu siswa dalam KBM dan
meningkatnya hasil belajar siswa.
145
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilaksanakan terdapat
peningkatan motivasi ada pada tabel sebagai berikut.
Jumlah nilai rata-rata peningkatan motivasi







(Tabel. 3 Jumlah nilai rata-rata peningkatan motivasi )
Nilai tersebut diperoleh dari hasil observasi motivasi siswa yang dapat dilihat
di tabel pada lampiran 8 dan tabel nilai motivasi rekap ada pada lampiran 9 .
4. Refleksi Siklus III
Pelaksanaa pembelajaran pada siklus III ini tetap sama dengan siklus-
siklus sebelumnya yaitu bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa
terhadap mata pelajaran Sosiologi. Pada siklus III ini, 95% dari siswa sudah
sangat mengerti dan cocok dengan model pembelajaran yang diterapkan
peneliti. Bahkan mayoritas dari mereka sudah sangat terbiasa dengan model
pembelajaran yang peneliti terapkan di kelas X ini. Pada waktu mengerjakan
soal para siswa sudah merasa nyaman berdiskusi dengan teman kelompoknya,
dengan demikian tugas yang dikerjakan secara kelompok sudah mereka
kerjakan dengan sungguh-sungguh, dan sudah tidak ada lagi dominasi dari
Siklus Jumlah nilai Rata-rata
Pri test 2038 61,8
Siklus I 309,5 51,5
Siklus II 444 74
Siklus III 638,5 107,4
Post tes 2338 71.2
146
siswa yang lebih unggul. Mereka mengerjakan tugas dengan roman muka
yang gembira, dan tidak terlihat letih ataupun bermalas-malasan.
Seperti disebutkan di atas, bahwa tujuan peneliti menerapkan
pendidikan dengan pendekatan pembelajaran aktif dengan teknik Everyone Is
Teacher Here adalah untuk meningkatkan motivasi belajar siswa terhadap
mata pelajaran Sosiologi melalui pembelajaran yang melibatkan siswa secara
aktif, maka peneliti menyimpulkan bahwa pada siklus III ini penerapan
pendidikan dengan teknik Everyone Is Teacher Here, dapat meningkatkan
motivasi belajar siswa yang sangat menggembirakan, hal ini dapat dilihat dari:
a. Kegiatan diskusi kelompok yang dapat membawa semua siswa untuk aktif
berbicara mengemukakan pendapat, bertanya, dan menjawab pertanyaan.
b. Siswa sudah dapat mengandalkan kemampuan menyikapi atau
memecahkan persoalan, dan mensinkronkan materi dengan kehidupan
nyata.
c. Motivasi belajar siswa terhadap mata pelajaran Sosiologi yang ada pada
siklus I dan II hanya dimiliki siswa sekarang sudah mencapai hampir 95%
yang ada pada kelas X-7.

Anda mungkin juga menyukai