Anda di halaman 1dari 7

Adanya abrasi pantai yang menyebabkan kerugian para petani tambak Adanya sedimentasi sungai yang menyebabkan banjir

di musim hujan Kurangnya fasilitas dan sarana utilitas sesuai kebutuhan masyarakat dan persebarannya yang tidak merata Rendahnya tingkat pendapatan masyarakat kota Kendal sebagai kota pesisir sehingga tingkat kesejahteraan masyarakat rendah Rendahnya tingkat SDM masyarakat sehingga kemajuan kota Kendal sebagai kota pesisir kurang maju

Kabupaten Kendal mempunyai 20 kelurahan dimana terdiri dari 2 kecamatan yaitu kecamatan Kendal yang mempjunyai17 kelurahan dan kecamatan Patebon yang mempunyai 3 kelurahan. Kabupaten Kendal merupakan daerah pantura yang mempunyai jalur jalan regional yang menghubungkan kota Semarang dengan kota Jakarta sehingga daerahnya ramai sebagai kota singgah, jasa dan perdagangan. Namun keadaan ini tidak didukung oleh beberapa pihak seperti: Banyaknya para PKl disepanjang trotoar, dan penggunaan lahan yang tidak sesuai dengan pemanfaatan lahah dan penataan ruang Sarana dan utilitas yang belum tercukupi sesuai dengan kebutuhan masyarakatnya

KABUPATEN KENDAL dengan Ibukotanya Kota Kendal , dengan luas wilayah 1.002,23 km. Kondisi geografis wilayah Kota Kendal bagian utara didominasi oleh dataran rendah, bagian selatan merupakan dataran tinggi, terletak pada 6 30 - 70 24 Lintang Selatan 109 40 100 18 Bujur Timur, posisi kebupaten Kendal disebalah timur berbatasan dengan Kota Semarang, disebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Batang, disebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Semarang dan Kabupaten Temanggung dan sebelah utara Laut Jawa. Daya tarik Kabupaten Kendal antara lain : wisata alam: Air Terjun Curug Sewu, Pemandian Air Panas Gonoharjo, Pantai Jomblom, Pantai Sendang Sikucing, Goa Kiskendo, Agro Wisata Kebun Teh Medini, Wisata Alam kedu Utara, Muara Kenanga, Agro Wisata, Kampung Jawa Sekatul, Wisata Budaya Goa Maria Besokor, Wisata Buatan : Kolam Renang Boja, Kolam Renang Tirta Arum.

Saat ini sektor perekonomian didominasi oleh sektor industri sebesar 35,26% dan dan sektor pertanian sebesar 24,22%. adanya kecenderungan penurunan lahan sawah. Selain penurunan lahan sawah, Kabupaten Kendal juga memiliki daerah dengan rawan kekeringan dan air bersih. Permasalahan inilah yang membuat Kabupaten Kendal harus segera melakukan pengendalian tata ruang wilayahnya. Antara lain dengan menerapkan pengembangan kawasan agropolitan di bagian selatan, pengembangan kegiatan pertanian produktif di bagian utara, serta pengembangan kawasan budidaya tanaman tahunan hasil non kayu untuk mendukung sistem agropolitan di kawasan penyangga, ujar Bupati Kendal, Widya Kandi Susanti.

Kerusakan ekosistem pesisir di Kabupaten Kendal berupa abrasi seluas 1.151 Ha dan akresi seluas 330 Ha meliputi 23 desa di tujuh

kecamatan yaitu Kecamatan Rowosari, Kangkung, Cepiring, Patebon, Kota Kendal, Brangsong, dan Kaliwungu. isyaratkan RTH minimal 30% dari luas kota, namun sampai dengan tahun 2011 baru tercapai 20,37 Ha dari target Perda sebesar 2.683 Ha. Kemiskinan merupakan permasalahan yang harus mendapatkan perhatian dan prioritas penanganan dalam pembangunan di Kabupaten Kendal tahun 2013. Permasalahan sosial di Kabupaten Kendal pada tahun 2011 menunjukkan angka yang tinggi, khususnya pada masalah sosial penyandang cacat, anak terlantar, wanita rawan sosial ekonomi, lanjut usia terlantar, keluarga fakir miskin, dan keluarga berumah tak layak huni. Dari data permasalahan yang ditangani oleh Dinas Sosial, penanganan masalah sosial di Kabupaten Kendal masih minim. Diperlukan fokus dan prioritas dalam penanganan masalah sosial serta prioritas penganggaran. Masalah yang terkait dengan ketenagakerjaan adalah kurangnya pengetahuan tentang peraturan perundangan mengenai buruh migran, tingkat pendidikan yang rendah, kurangnya keterampilan, minimnya perlindungan dan jaminan sosial tenaga kerja. masih maraknya alih fungsi lahan pertanian untuk pemanfaatan non pertanian.

Menurunnya kualitas lingkungan perairan sungai, mata air dan air tanah.

Rendahnya luasan ruang terbuka hijau yang dapat digunakan untuk mempertahankan proses-proses alamiah dan menjaga keseimbangan lingkungan hidup

Sebagai upaya perwujudan ruang wilayah yang berkelanjutan, Kabupaten Kendal mendukung pertanian yang produktif dan prospektif, melalui penguatan ekonomi

Kabupaten Kendal memiliki karakteristik daerah yang cukup baik dan menjanjikan untuk dikembangkan dalam berbagai sektor pembangunan, juga merupakan salah satu Kabupaten

yang terletak di jalur utama Pantai Utara Pulau Jawa atau yang lebih dikenal sebagai daerah Pantura. Letak Kabupaten Kendal yang berbatasan langsung dengan Kota Semarang sebagai Ibukota Propinsi Jawa Tengah sedikit banyak memberikan pengaruh bagi perkembangan wilayah Kabupaten Kendal. 1.1. Sistematika Pembahasan Sistematika pembahasan dalam Studio II Perencanan Kabupaten Kendal yaitu :

BAB I

PENDAHULUAN Memuat latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan sasaran, ruang lingkup (materi dan wilayah), pendekatan studi dan sistematika pembahasan.

BAB II

KERANGKA

TEORITIS

DAN

KEBIJAKSANAAN

TATA

RUANG

WILAYAH KABUPATEN KENDAL Memuat kajian teori teori yang akan digunakan sebagai dasar analisa dan seluruh kebijakan yang akan digunakan sebagai pedoman penyusunan rencana tata ruang diantaranya mencakup: a. Tinjauan umum b. Tinjauan khusus BAB III TINJAUAN UMUM LOKASI STUDI Dalam bab ini akan dipaparkan tentang kondisi fisik alam dan lingkungan, tata guna lahan, perekonomian wilayah, sosial budaya, sarana dan prasarana wilayah, transportasi, sistem kelembagaan, serta potensi dan masalah. (dilengkapi dengan peta dan foto eksisting) BAB IV DATA DAN ANALISA Dalam bab ini akan dipaparkan analisis fisik alam, analisis sosial buadaya, analisis tata guna lahan, analisis perekonomian wilayah, analisis sarana dan prasarana wilayah, analisis sistem transportasi, analisis kelembagaan masyarakat, analisis potensi dan masalah, dan analisis rencana pengembangan wilayah.

BAB V

TEMUAN STUDI Dalam bab ini akan dipaparkan mengenai temuan studi dan rencana pengembangan wilayah studi

BAB VI

PENUTUP Kesimpulan dari hasil analisis penggunaan lahan wilayah Kabupaten Kendal dan saran / rekomendasi.

DAFTAR PUSTAKA

Bagan Kerangka Pemikiran

Arahan Pemanfaatan Ruang

INPUT

Wilayah Pesisir Kabupaten Jepara

Kondisi Fisik

Rencana Tata Ruang dan Kebijakan

Non-fisik

Kondisi fisik dasar

Tata guna lahan

Sarana dan prasarana dasar

Perekonomian wilayah

Sosial budaya

Sarana dan prasarana

Sistem Kelembagaan

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------PROSES

Analisis Data

Analisis Fisik Analisis Regional, Analisis Sumber Daya Alam dan Buatan, Analisis Penggunaan Lahan, Analisis Permukiman

Analisis Non Fisik Analisisi Kebijaksanaan Pembangunan, Analisis perekonomian wilayah, analisis social budaya, analisis sarana prasarana, dan analisis system kelembagaan.

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Temuan Studi

Kesimpulan, Rekomendasi

OUTPUT

Anda mungkin juga menyukai