Anda di halaman 1dari 16

MODEL DASAR Persamaan Linier Metode Grafis

Maksimumkan atau minimumkan:


Z = c1x1 + c2x2 + .+ cnxn

(1)

Memenuhi kendala-kendala:
a11x1 + a12x2 + . + a1nxn atau b1

(2)

a21x1 + a22x2 + . + a2nxn atau b2


.
.
am1x1 + am2x2 + . + amnxn atau bm
dan xj 0 untuk j = 1,2,,n.

(3)

Alternatif Penyelesaian
Contoh 3.a :
Seorang pengusaha Laptop membuat dua macam tipe, yaitu tipe portable touchscreen (A1) dan
tipe flip standar (A2). Kedua jenis laptop dibuat dari bahan yang sama yaitu X dan Y, dengan
komposisi yang berbeda.
Setiap tipe laptop portable touchscreen dibuat dari campuran 1 unit bahan X dan 3 bahan Y,
sedangkan setiap tipe laptop flip standar dibuat dari campuran 2 unit bahan X dan 1 unit bahan
Y. Karena keterbatasan pasokan, setiap hari ia hanya memperoleh 20 unit bahan X dan 20 unit
bahan Y.
Untuk setiap laptop tipe portable touchscreen yang ia buat, ia memperoleh keuntungan sebesar
300.000. Untuk setiap laptop tipe flip standar, ia memperoleh keuntungan sebesar 200.000.

Jika diasumsikan bahwa semua laptop laku terjual, berapa laptop masing-masing tipe harus ia
buat agar keuntungan yang didapatkan maksimum?
Penyelesaian:
Sistem tabel pemodelan

Bahan

Laptop

tipeLaptop tipe flip standar

portabletouchscreen (A1) (A2)

Pasokan Maksimum

20

20

Untung

300.000

200.000

Maksimumkan, f(x1, x2) = 300.000 x1 + 200.000 x2 3 x1 + 2 x2 (dalam ratusan ribu)


Kendala :
x1 + 2 x2 20
3 x1 + x2 20
x1, x2 0
Penggambaran kendala x1 + 2 x2 20, 3 x1 + x2 20 dan x1, x2 0

Kasus 1.1
Perpotongan bidang yang memenuhi semua kendala disebut daerah fisibel. Daerah fisibel dalam
kasus ini disebut daerah fisibel AEDO (bagian yang diarsir pada bagian perpotongan bidang
AOB dan bidang COD).

Koordinat E dapat dicari dari perpotongan x1 + 2 x2 20 dan 3 x1 + x2 20 sehingga diperoleh


E(4,8).
Titik-titik sudut daerah fisibel dapat melihat keuntungan maksimum yang ingin dicapai
pengusaha:
Titik-titik sudut daerah fisibel

Nilai fungsi , f(x1, x2) = 3 x1 + 2 x2


3 x1 + 2 x2 (dalam ratusan ribu)

O (0,0)

3(0) + 2(0) = 0

A (0,10)

3(0) + 2 (10) = 20

E (4,8)

3(4) + 2(8) = 12 + 16 = 28

D (20/3,0)

3(20/3) + 2(0) = 20

Keuntungan maksimum yang ingin dicapai pengusaha adalah 2.800.000.

Model Matematika
1. Fungsi Tujuan :
Maksimumkan/Minimumkan
Z = C1X1+C2X2+ . . . . +CnXn
2. Fungsi Pembatas :
a11X11 + a12X12+ . . . +a1nXn atau b1
a21X21 + a22X22+ . . . +a2nXn atau b2

am1X21 + am2X22+ . . . +amnXn atau bm

Syarat Non Negatif : X1,X2, . . . , Xn 0

ALGORITMA METODE SIMPLEK

Untuk menyelsaikan persoalan dalam pemrograman linier yang dilakukan dengan menggunakan
metode simpleks dengan langkah-langkah/algoritma sebagai berikut :

Langkah 1 : Merubah fungsi tujuan dan batasan-batasan

Fungsi tujuan dirubah menjadi fungsi implisit, artinya semua Cj Xij kita geser ke kiri.
Misalnya fungsi tujuan Z= 3X1 + 5X2

dirubah menjadi Z- 3X1 5 X2 = 0.

Pada bentuk standar, semua batasan mempunyai tanda <=. Ketidaksamaan ini harus dirubah
menjadi kesamaan. Caranya dengan menambah variabel semu (slack variable). Varibel semu ini
adalah Xn+1, Xn+2,..Xn+m. Karena tingkat atau hasil kegiatan-kegiatan yang ada diwakili
oleh X1 dan X2, maka variabel semu dimulai dari X3,X4 dan seterusnya.

Misal untuk contoh

Maks
kendala

Z = 3X1 + 5X2
2X1

<= 8

3 X2

<= 15
6X1 + 5X2 <= 30

X1,X2 > 0

Berdasarkan perubahan persamaan-persamaan di atas dapat disusun formulasi yang dirubah


menjadi :
Maksimum Z 3X1 5 X2
Kendala

(1) 2X1 + X3
(2)

3X2 + X4

=8
= 15

(3) 6X1 + 5 X2 + X5 = 30

Langkah 2: Menyusun persamaan-persamaan di dalam tabel

Setelah formulasi dirubah kemudian disusun ke dalam tabel, dalam bentuk simbol seperti berikut
ini :
Tabel 1. Tabel Simpleks dalam bentuk simbol

-------------------------------------------------------------------------------------------Varibel

X1

X2 .

Xn

Xn+1

X n+2 .. Xn+m

Nk

Dasar
-------------------------------------------------------------------------------------------Z

-C1

-C2

. Cn

X n+1

a11

a12

a1n

.. 0

b1

X n+2

a21

a22

a2n

.. 0

b2

X n+m

am1

am2 ...

Amn

bm

---------------------------------------------------------------------------------------------

Nk adalah nilai kanan persamaan, yaitu nilai di belakang tanda sama dengan (=). Untuk
batasan 1 sebesar 8, batasan 2 sebesar 15 dan batasan 3 sebesar 30. Variabel dasar adalah
variabel yang nilainya sama dengan sisi kanan dari persamaan. Pada persamaan 2X1 + X3 = 8,
kalau belum kegiatan apa-apa, berarti nilai X1 = 0 dan semua kapasitas masih menganggur,
maka pengangguran ada 8 satuan atau nilai X3 = 8.

Pada tersebut nilai variabel dasar (X3, X4, X5) pada fungsi tujuan pada tabel permulaan ini
harus 0, dan nilainya pada batasan-batasan bertanda positf. Sehingga data contoh di atas bila
disusun ke dalam tabel diperoleh data seperti tabel berikut ini :

Tabel 2. Tabel Simpleks yang pertama

-------------------------------------------------------------------------------------------Varibel

X1

X2

X3

X4

X5

Nk

Dasar
-------------------------------------------------------------------------------------------Z

-3

-5

X3

X4

15

X5

30

---------------------------------------------------------------------------------------------

Setelah data disusun di dalam tabel di atas kemudian diadakan perubahan-perubahan agar dapat
mencapai titik optimal, dengan langkah-langkah berikutnya.

Langkah 3 : Memilih kolom kunci

Kolom kunci adalah kolom yang merupakn dasar untuk merubah tabel di atas. Pilihlah
kolom yang mempunyai nilai pada garis fungsi tujuan yang bernilai negatif dengan angka
terbesar. Dalam hal ini kolom X2 dengan nilai pada baris persamaan tujuan 5. Berilah tanda
segi empat pada kolom X2, seperti tabel berikut ini. Kalau suatu tabel sudah tidak memiliki nilai
negatif pada fungsi tujuan, berarti tabel itu tidak bisa dioptimalkan lagi (sudah optimal)

Tabel 3. Pemilihan kolom kunci pada tabel yang pertama

-------------------------------------------------------------------------------------------Varibel

X1

X2

X3

X4

X5

Nk

Dasar
-------------------------------------------------------------------------------------------Z

-3

-5

X3

X4

15

X5

30

---------------------------------------------------------------------------------------------

Langkah 4 : Memilih baris kunci

Baris kunci adalah baris yang merupakan dasar untuk merubah tabel tersebut di atas. Untuk itu
terlebih dahulu carilah index tiap-tiap baris dengan cara membagi nila-nilai pada kolom Nk
dengan nilai yang sebaris pada kolom kunci.

Nilai kolom Nk

Index = ---------------------Nilai kolom kunci

Untuk baris batasan 1 besarnya index =8/0 = ~, baris batasan 2 = 15/3=5 dan baris
batasan 3 = 30/5=6. Pilihlah baris yang mempunyai index positif dengan angka terkecil. Berilah
tanda segi empat pada baris kunci. Berilah tanda segi empat pada baris kunci. Nilai yang masuk
dalam kolom kunci dan juga termasuk dalam baris kunci disebut angka kunci.

Tabel 4. Cara merubah nilai baris kunci

-------------------------------------------------------------------------------------------Varibel

X1

X2

X3

X4

X5

Nk

Dasar
-------------------------------------------------------------------------------------------Z

-3

-5

X3

X4

15

X5

30

-------------------------------------------------------------------------------------------Z

X3

X2

0
X5

1/2

--------------------------------------------------------------------------------------------

Langkah 5 : Merubah nilai-nilai baris kunci

Nilai baris kunci dirubah dengan cara membaginya dengan angka kunci, seperti terlihat pada
tabel 3 bagian bawah (0/3=0; 3/3=1; 0/3=0; 1/3=1/3; 0; 15/3=5). Gantilah varibel dasar pada
baris itu dengan varibel yang terdapat di bagian atas kolom kunci (X2)

Langkah 6: Merubah nilai-nilai selain pada baris kunci

Nilai-nilai baris yang lain, selain pada baris kunci dapat dirubah dengan rumus sebagai berikut

Baris baru = baris lama (koef pada kolom kunci) x nilai baru baris kunci

Untuk data di atas, nilai baru baris pertama (Z) sebagai berikut :

Baris ke 2 (batasan 1):

[2

0,

8]

(0) [ 0

1/3

0,

5 ] (-)

-----------------------------------------------------------------------------------------------nilai baru

= [2

0,

8]

Baris ke 4 (batasan 3):

[ 6
(5) [ 0

5
1

1,

30 ]

1/3

0,

5 ] (-)

-----------------------------------------------------------------------------------------------nilai baru

= [6

-5/3

1,

5]

Nilai-nilai baru di atas di pakai untuk melengkapi isi tabel 3 bagian bawah, sehingga diperoleh
tabel berikut ini.

Tabel 5. Tabel pertama nilai lama dan kedua nilai baru

-------------------------------------------------------------------------------------------Varibel

X1

X2

X3

X4

X5

Nk

Dasar
-------------------------------------------------------------------------------------------Z

-3

-5

X3

X4

15

X5

30

-------------------------------------------------------------------------------------------Z

-3

5/3

25

X3

X2

1/3

X5

-5/3

--------------------------------------------------------------------------------------------

Langkah 7 : Melanjutkan perbaikan-perbaikan/perubahan

Ulangilah langkah-langkah perbaikan mulai langkah 3 sampai langkah ke 6 untuk memperbaiki


tabel-tabel yang telah dirubah/diperbaiki nilainya. Perubahan baru berhenti setelah pada baris
pertama (fungsi tujuan) tidak ada yang bernilai negatif.

Kalau tabel kedua (hasil perubahan) pada bagian bawah diubah lagi, maka kolom dan baris
kuncinya seperti terlihat pada tabel 6.

X3

X2

0
X1

-5/18

1/6

5/6

--------------------------------------------------------------------------------------------

Nilai baru baris-baris yang lain kecuali baris kunci sebagai berikut :

Baris ke 1 :

[ -3
(-3) [ 1

0
0

5/3

0,

25 ]

-5/18

1/6,

5/6 ] (-)

-----------------------------------------------------------------------------------------------nilai baru

= [0

5/6

1/2,

55/2]

Baris ke 2 :

[2
(2) [ 1

0
0

0,

8]

-5/18

1/6,

5/6 ] (-)

-----------------------------------------------------------------------------------------------nilai baru

= [0

5/9

-1/3,

19/3]

Baris ke 3 : tidak berubah, karena nilai pada kolom kunci = 0

Kalau hasil perubahan di atas kita masukkan ke dalam tabel 5, bagian bawah hasilnya seperti
terlihat dalam tabel 6

Tabel 6. Hasil perubahan/perbaikan kedua

-------------------------------------------------------------------------------------------Varibel

X1

X2

X3

X4

X5

Nk

Dasar
-------------------------------------------------------------------------------------------Z

5/6

1/2

55/2

X3

5/9

-1/3

19/3

X2

1/3

X5

-5/18

1/6

5/6

--------------------------------------------------------------------------------------------

Kalau dilihat baris pertama (Z) pada tabel di atas tidak ada lagi yang bernilai negatif, semuanya
positif. Berarti tabel itu tidak dapat dioptimalkan lagi, sehingga hasil dari tabel tersebut sudah
merupakan solusi optimal dengan harga sebagai berikut :
X1 = 5/6 ; X2 = 5 dengan Z maksimum = 55/2.

Anda mungkin juga menyukai