OKTOBER 2013
INKONTINENSIA URINE
Oleh: Nor Ain Ghazali C111 08 799 Pembimbing: dr. Inggrid C. Mahama Supervisor: dr. Trika Irianta, SpOG (K) Bagian Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Makassar 2013
Pendahuluan
Inkontinensia urine didefinisikan oleh International Continence Society sebagai kehilangan urine secara involunter Terdapat empat jenis inkontinensia urine yang didefinisikan dalam Clinical Practice Guideline yang dikeluarkan oleh Agency for Health Care Policy and Research, yaitu; stress, urge, mixed dan overflow.
Epidemiologi
Inkontinensia urine diperkirakan mengena 10 - 13 juta penduduk di Amerika Serikat dan sekitar 200 juta individu di seluruh dunia. Inkontinensia urine tipe stress merupakan kondisi yang paling umum ditemukan, mewakili 29 - 75% dari keseluruhan kasus.
Aktivitas yang berlebihan dari otot detrusor menyumbang hingga 33% kasus inkontinensia, sedangkan sisanya disebabkan oleh bentuk campuran.
Anatomi
Faktor Resiko
Kehamilan Persalinan per vaginam Usia lanjut Menopause
Diagnosis
Anamnesis
Keluhan:
kencing keluar pada saat batuk, tertawa, dan bersin keluarnya kencing yang tidak dapat ditahan kencing keluar menetes pada saat kandung kemih penuh
Bladder diary
Urinary diary
Pemeriksaan Fisis
Refleks bulbocavernous, refleks anocutaneous Tes Q-tip Tes pad Sistometri
Simple Multichannel
Sistometri simple
Tes Q-tip
Sudut yang lebih dari 30 di atas garis horizontal menandakan hipermobilitas uretra.
Penatalaksanaan
Konservatif
Latihan otot dasar panggul Stimulasi listrik Pessarium
Operasi
Retropubic urethropexy Pubovaginal sling Midurethra sling