0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
20 tayangan75 halaman
diare balita
3.1. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode survai analitik. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional yaitu pengukuran variable bebas dan variable terikat hanya satu kali pada satu saat (Notoatmojo, 2010).
3.2. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat atau ukuran yang dimiliki atau didapat oleh satuan penelitian tentang sesuatu konsep pengertian tertentu (Notoatmojo, 2003). Dalam penelitian ini variabelnya adalah :
3.2.1. Variabel Bebas
Variabel ini disebut juga variable bebas yaitu menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel independent (Sugiyono, 2007). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independent adalah faktor-faktor risiko yang mempengaruhi kejadian diare pada balita yang meliputi kebiasaan cuci tangan dengan sabun sesudah BAB, cuci tangan dengan sabun setelah membuang tinja anak, cuci tangan dengan sabun sebelum menyiapkan makanan anak, tidak mencuci botol susu sebelum digunakan.
3.2.2. Variabel Tergantung
Dalam penelitian ini variable dependent adalah kejadian diare akut pada balita kurang dari 2 tahun.
3.2.3. Variabel Terkendali
Faktor lingkungan dan faktor sosiodemografi
3.3. Definisi Operasional
3.3.1. Diare Akut
Diare akut adalah frekuensi buang air besar lebih dari tiga kali sehari terjadi secara mendadak dan berlangsung kurang dari 2 minggu hari dengan konsistensi feses encer, berwarna hijau atau dapat pula bercampur lendir.
Instrumen : Diukur dengan metode rekam medik
Kategori : Diagnosis dokter (Ya: 1/Tidak: 0)
a. Sering diare ≥ 3x / tahun
b. Jarang diare ≤ 3x / tahun
Skala ukur : Nominal
3.3.2. Faktor Perilaku Orang Tua
Kebiasaan orang tua yang tidak mencuci tangan dengan menggunakan sabun sesudah buang air besar, membuang tinja anak, menyiapkan makanan, dan tidak mencuci botol susu terlebih dahulu sebelum digunakan.
Instrumen : Diukur dengan metode kuesioner
1 : Responden Ya dalam menjawab pertanyaan
0 : Responden Tidak benar dalam menjawab pertanyaan
Kategorik : penilaian dengan menentukan :
a. Baik ≥ rata-rata
b. Kurang < rata-rata
Skala ukur : Nominal
Populasi dan Sampel
Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007). Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang berobat dan berkunjung di puskesmas kedungmundu Semarang. Dari bulan Januari-Desember tahun 2012 yaitu sebanyak 988
Sampel
Teknik pengambilan sampel adalah cara-cara yang ditempuh dalam pengambilan sampel, agar memperoleh sampel yang benar-benar sesuai dengan keseluruhan subyek penelitian (Nursalam, 2008).
Sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan teknik cluster sampling. Cluster Sampling adalah pengelompokan sampel berdasarkan wilayah atau lokasi populasi (Nursalam, 2008).
dengan cara berapa balita …. Dari ….. balita yang terbagi dalam 3 posyandu yang dikelola oleh beberapa bidan, yaitu :
Posyandu 1 =
Posyandu 2 =
Posyandu 3 =
Jumlah =
Kriteria Inklusi
Balita Usia 0-2 tahun
Semua Ibu yang membawa balita di Posyandu Kedungmundu Semarang
Balita dengan diagnose utama diare
Balita yang dalam satu tahun sakit lebih dari 3 kali
Mampu berkomunikasi (membaca dan menulis)
Kriteria Ekslusi
Data rekam medik yang tidak lengkap.
Balita yang datang ke posyandu diantar selain Ibunya.
Ibu yang berhalangan hadir saat dilakukan penelitian
Ibu yang membawa balita tidak bersedia.
Sampel penelitian dengan sanitasi yang baik diantaranya memiliki jamban, sanitasi air yang bersih, sarana pembuangan sampah baik, pengelolaan air limbah yang baik.
Sampek dengan tingkat pendidikan ibu yang tinggi, jenis pekerjaan ibu tidak ibu rumah tangga, penghasilan ibu tinggi, keadaan social ekonomi kurang memadai.
Instrument dan Bahan Penelitian
Instrument Data
Penelitian
diare balita
3.1. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode survai analitik. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional yaitu pengukuran variable bebas dan variable terikat hanya satu kali pada satu saat (Notoatmojo, 2010).
3.2. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat atau ukuran yang dimiliki atau didapat oleh satuan penelitian tentang sesuatu konsep pengertian tertentu (Notoatmojo, 2003). Dalam penelitian ini variabelnya adalah :
3.2.1. Variabel Bebas
Variabel ini disebut juga variable bebas yaitu menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel independent (Sugiyono, 2007). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independent adalah faktor-faktor risiko yang mempengaruhi kejadian diare pada balita yang meliputi kebiasaan cuci tangan dengan sabun sesudah BAB, cuci tangan dengan sabun setelah membuang tinja anak, cuci tangan dengan sabun sebelum menyiapkan makanan anak, tidak mencuci botol susu sebelum digunakan.
3.2.2. Variabel Tergantung
Dalam penelitian ini variable dependent adalah kejadian diare akut pada balita kurang dari 2 tahun.
3.2.3. Variabel Terkendali
Faktor lingkungan dan faktor sosiodemografi
3.3. Definisi Operasional
3.3.1. Diare Akut
Diare akut adalah frekuensi buang air besar lebih dari tiga kali sehari terjadi secara mendadak dan berlangsung kurang dari 2 minggu hari dengan konsistensi feses encer, berwarna hijau atau dapat pula bercampur lendir.
Instrumen : Diukur dengan metode rekam medik
Kategori : Diagnosis dokter (Ya: 1/Tidak: 0)
a. Sering diare ≥ 3x / tahun
b. Jarang diare ≤ 3x / tahun
Skala ukur : Nominal
3.3.2. Faktor Perilaku Orang Tua
Kebiasaan orang tua yang tidak mencuci tangan dengan menggunakan sabun sesudah buang air besar, membuang tinja anak, menyiapkan makanan, dan tidak mencuci botol susu terlebih dahulu sebelum digunakan.
Instrumen : Diukur dengan metode kuesioner
1 : Responden Ya dalam menjawab pertanyaan
0 : Responden Tidak benar dalam menjawab pertanyaan
Kategorik : penilaian dengan menentukan :
a. Baik ≥ rata-rata
b. Kurang < rata-rata
Skala ukur : Nominal
Populasi dan Sampel
Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007). Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang berobat dan berkunjung di puskesmas kedungmundu Semarang. Dari bulan Januari-Desember tahun 2012 yaitu sebanyak 988
Sampel
Teknik pengambilan sampel adalah cara-cara yang ditempuh dalam pengambilan sampel, agar memperoleh sampel yang benar-benar sesuai dengan keseluruhan subyek penelitian (Nursalam, 2008).
Sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan teknik cluster sampling. Cluster Sampling adalah pengelompokan sampel berdasarkan wilayah atau lokasi populasi (Nursalam, 2008).
dengan cara berapa balita …. Dari ….. balita yang terbagi dalam 3 posyandu yang dikelola oleh beberapa bidan, yaitu :
Posyandu 1 =
Posyandu 2 =
Posyandu 3 =
Jumlah =
Kriteria Inklusi
Balita Usia 0-2 tahun
Semua Ibu yang membawa balita di Posyandu Kedungmundu Semarang
Balita dengan diagnose utama diare
Balita yang dalam satu tahun sakit lebih dari 3 kali
Mampu berkomunikasi (membaca dan menulis)
Kriteria Ekslusi
Data rekam medik yang tidak lengkap.
Balita yang datang ke posyandu diantar selain Ibunya.
Ibu yang berhalangan hadir saat dilakukan penelitian
Ibu yang membawa balita tidak bersedia.
Sampel penelitian dengan sanitasi yang baik diantaranya memiliki jamban, sanitasi air yang bersih, sarana pembuangan sampah baik, pengelolaan air limbah yang baik.
Sampek dengan tingkat pendidikan ibu yang tinggi, jenis pekerjaan ibu tidak ibu rumah tangga, penghasilan ibu tinggi, keadaan social ekonomi kurang memadai.
Instrument dan Bahan Penelitian
Instrument Data
Penelitian
Hak Cipta:
Attribution Non-Commercial (BY-NC)
Format Tersedia
Unduh sebagai TXT, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
diare balita
3.1. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode survai analitik. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional yaitu pengukuran variable bebas dan variable terikat hanya satu kali pada satu saat (Notoatmojo, 2010).
3.2. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat atau ukuran yang dimiliki atau didapat oleh satuan penelitian tentang sesuatu konsep pengertian tertentu (Notoatmojo, 2003). Dalam penelitian ini variabelnya adalah :
3.2.1. Variabel Bebas
Variabel ini disebut juga variable bebas yaitu menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel independent (Sugiyono, 2007). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independent adalah faktor-faktor risiko yang mempengaruhi kejadian diare pada balita yang meliputi kebiasaan cuci tangan dengan sabun sesudah BAB, cuci tangan dengan sabun setelah membuang tinja anak, cuci tangan dengan sabun sebelum menyiapkan makanan anak, tidak mencuci botol susu sebelum digunakan.
3.2.2. Variabel Tergantung
Dalam penelitian ini variable dependent adalah kejadian diare akut pada balita kurang dari 2 tahun.
3.2.3. Variabel Terkendali
Faktor lingkungan dan faktor sosiodemografi
3.3. Definisi Operasional
3.3.1. Diare Akut
Diare akut adalah frekuensi buang air besar lebih dari tiga kali sehari terjadi secara mendadak dan berlangsung kurang dari 2 minggu hari dengan konsistensi feses encer, berwarna hijau atau dapat pula bercampur lendir.
Instrumen : Diukur dengan metode rekam medik
Kategori : Diagnosis dokter (Ya: 1/Tidak: 0)
a. Sering diare ≥ 3x / tahun
b. Jarang diare ≤ 3x / tahun
Skala ukur : Nominal
3.3.2. Faktor Perilaku Orang Tua
Kebiasaan orang tua yang tidak mencuci tangan dengan menggunakan sabun sesudah buang air besar, membuang tinja anak, menyiapkan makanan, dan tidak mencuci botol susu terlebih dahulu sebelum digunakan.
Instrumen : Diukur dengan metode kuesioner
1 : Responden Ya dalam menjawab pertanyaan
0 : Responden Tidak benar dalam menjawab pertanyaan
Kategorik : penilaian dengan menentukan :
a. Baik ≥ rata-rata
b. Kurang < rata-rata
Skala ukur : Nominal
Populasi dan Sampel
Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007). Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang berobat dan berkunjung di puskesmas kedungmundu Semarang. Dari bulan Januari-Desember tahun 2012 yaitu sebanyak 988
Sampel
Teknik pengambilan sampel adalah cara-cara yang ditempuh dalam pengambilan sampel, agar memperoleh sampel yang benar-benar sesuai dengan keseluruhan subyek penelitian (Nursalam, 2008).
Sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan teknik cluster sampling. Cluster Sampling adalah pengelompokan sampel berdasarkan wilayah atau lokasi populasi (Nursalam, 2008).
dengan cara berapa balita …. Dari ….. balita yang terbagi dalam 3 posyandu yang dikelola oleh beberapa bidan, yaitu :
Posyandu 1 =
Posyandu 2 =
Posyandu 3 =
Jumlah =
Kriteria Inklusi
Balita Usia 0-2 tahun
Semua Ibu yang membawa balita di Posyandu Kedungmundu Semarang
Balita dengan diagnose utama diare
Balita yang dalam satu tahun sakit lebih dari 3 kali
Mampu berkomunikasi (membaca dan menulis)
Kriteria Ekslusi
Data rekam medik yang tidak lengkap.
Balita yang datang ke posyandu diantar selain Ibunya.
Ibu yang berhalangan hadir saat dilakukan penelitian
Ibu yang membawa balita tidak bersedia.
Sampel penelitian dengan sanitasi yang baik diantaranya memiliki jamban, sanitasi air yang bersih, sarana pembuangan sampah baik, pengelolaan air limbah yang baik.
Sampek dengan tingkat pendidikan ibu yang tinggi, jenis pekerjaan ibu tidak ibu rumah tangga, penghasilan ibu tinggi, keadaan social ekonomi kurang memadai.
Instrument dan Bahan Penelitian
Instrument Data
Penelitian
Hak Cipta:
Attribution Non-Commercial (BY-NC)
Format Tersedia
Unduh sebagai TXT, PDF, TXT atau baca online dari Scribd