Anda di halaman 1dari 25

Laporan Pratikum Instalasi Jaringan Komputer NAT, ICS dan DHCP.

Nama NIM

: Ahmad Sandy : 1106995/2011

Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang 2013

A. TUJUAN 1. Dengan mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapkan mampu mengenal dan memahami NAT, ICS dan DHCP. 2. Mahasiswa mampu melakukan sharing koneksi menggunakan fasilitas NAT. 3. Mahasiswa mampu melakukan sharing koneksi internet pada LAN menggunakan fasilitas ICS. 4. Mahasiswa mampu melakukan konfigurasi DHCP Server dan DHCP Client. B. ALAT DAN BAHAN 1. PC Router yang telah terinstall Windows Server. 2. PC Client. 3. Switch atau Hub. 4. Kabel UTP. 5. Layanan Internet. C. TEORI SINGKAT Protokol IP yang banyak digunakan saat ini adalah IP versi 4 (IPv4). Dengan internet pada jaringan lokal

panjang alamat 4 byte berarti terdapat 2 pangkat 32 = 4.294.967.296 alamat IP yang tersedia. Jumlah ini secara teoritis adalah jumlah komputer yang dapat langsung koneksi ke internet. Karena keterbatasan inilah sebagian besar ISP (Internet Service Provider) hanya akan mengalokasikan satu alamat untuk satu pengguna dan alamat ini bersifat dinamik, dalam arti alamat IP yang diberikan akan berbeda setiap kali user melakukan koneksi ke internet. Hal ini akan menyulitkan untuk bisnis golongan menengah ke bawah. Di satu sisi mereka membutuhkan banyak komputer yang terkoneksi ke internet, akan tetapi di sisi lain hanya tersedia satu alamat IP yang berarti hanya ada satu komputer yang bisa terkoneksi ke internet. Hal ini bisa diatasi dengan metode Sharing Koneksi Internet. Dengan fasilitas sharing koneksi yang dijalankan di salah satu komputer, satu alamat IP tersebut dapat dibagi ke beberapa komputer yang lain dan mereka bisa melakukan koneksi ke internet secara bersamaan. Di lingkungan sistem operasi Windows, sharing koneksi internet dapat

dilakukan dengan dua cara yaitu :

1. Network Address Translation (NAT) Network Address Translation atau yang lebih biasa disebut dengan NAT adalah suatu metode untuk menghubungkan lebih dari satu komputer ke jaringan internet dengan menggunakan satu alamat IP. Banyaknya penggunaan metode ini disebabkan karenaketersediaan alamat IP yang terbatas, kebutuhan akan keamanan (security), dan kemudahan serta fleksibilitas dalam administrasi jaringan. Alamat yang biasa sebagai alamat jaringan private atau yang disebut private address space (RFC 1918), yaitu: 10.0.0.0 - 10.255.255.255 (10/8 prefix) 172.16.0.0 - 172.31.255.255 (172.16/12 prefix) 192.168.0.0 - 192.168.255.255 (192.168/16 prefix) Karena alamat tersebut adalah private address yang dipakai untuk jaringan local tentunya tidak dapat berkomunikasi dengan jaringan lain di Internet, karena semua host yang ingin terkoneksi di Internet harus menggunakan alamat global atau public IP address. Untuk itu perlu men-translate IP address private menjadi public IP address. Alasan lain untuk menggunakan NAT adalah security. Seluruh alamat jaringan private/lokal (misal 254 PC), bisa di-translate menjadi 1 public IP. Teknik ini disebut many-to-one NAT atau biasa disebut Port Address Translation (PAT). Teknik ini sangat bermanfaat jika diinginginkan seluruh user di jaringan private meng-inisiasi koneksi ke Internet (browsing internet atau mengirim email misalnya), tapi sebaliknya tidak diinginkan host dari Internet untuk meng-inisiasi koneksi ke PC user di jaringan private. Host dari Internet tidak bisa meng-inisiasi koneksi ke internal host jaringan private karena hanya ada 1 public IP address yang terlihat di jaringan private, sedangkan jumlah PC yg sebenarnya lebih dari sat. Untuk kasus one-to-one NAT, dimana 1 private IP akan ditranslate menjadi 1 Public IP.

2. Internet Connection Sharing (ICS) Internet Connection Sharing adalah suatu aplikasi yang diterapkan untuk

menghubungkan beberapa komputer pada sebuah jaringan lokal (LAN) sehingga bisa melakukan akses internet. Aplikasi ini merupakan fasilitas bawaan Microsoft Windows.

Penerapan

atau

penginstallan

Internet

Connection

Sharing

(ICS)

hanya

dilakukan/dipasang di PC Router ber-sistem operasi Windows, sedangkan Client-nya mengikuti standard setting network biasa.

Kemampuan Internet Connection Sharing (ICS), antara lain : a. Mampu melakukan koneksi beberapa komputer sekaligus melalui jaringan LAN dengan akses internet hanya pada satu Internet Service Provider (ISP). b. Perlengkapan koneksi jaringan menggunakan Directory and Naming Service dan Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP). c. Tidak memerlukan adanya penambahan software untuk client, baik windows maupun non windows untuk bisa terkoneksi ke internet. d. Mampunyai support protocol yang meliputi banyak hal. Misalnya, Point-toPoint Tunneling Protocol (pPTP) dan Virtual Private Network (VPN). client

Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) merupakan layanan yang secara otomatis memberikan nomor IP kepada komputer yang memintanya. Komputer yang memberikan nomor IP disebut sebagai DHCP server, sedangkan komputer yang meminta nomor IP disebut sebagai DHCP Client. Dengan demikian administrator jaringan tidak perlu lagi harus memberikan nomor IP secara manual pada saat konfigurasi TCP/IP di setiap client, tapi cukup dengan memberikan referensi kepada DHCP Server. Pada saat DHCP client dihidupkan, maka komputer tersebut melakukan request ke DHCP-Server untuk mendapatkan nomor IP. DHCP Server menjawab dengan memberikan nomor IP yang ada di database DHCP. DHCP Server setelah memberikan nomor IP, maka server meminjamkan (lease) nomor IP yang ada ke DHCP-Client dan mencoret nomor IP tersebut dari daftar POOL. Nomor IP diberikan bersama dengan subnet mask dan default gateway. Jika tidak ada lagi nomor IP yang dapat diberikan, maka client tidak dapat menginisialisasi TCP/IP, dengan sendirinya tidak dapat tersambung pada jaringan tersebut. Setelah periode waktu tertentu, maka pemakaian DHCP Client tersebut dinyatakan selesai dan client tidak memperbaharui permintaan kembali, maka nomor IP tersebut dikembalikan kepada DHCP Server, dan server dapat memberikan nomor IP tersebut kepada Client yang membutuhkan. Lama periode ini dapat ditentukan dalam menit, jam, bulan atau selamanya. Jangka waktu disebut leased period.

Kelebihan DHCP : 1. Memudahkan dalam transfer data kepada PC client atau PC server lain. 2. DHCP menyediakan alamat-alamat IP secara dinamis. DHCP ini didesain untuk melayani network yang besar dan konfigurasi TCP/IP yang kompleks. 3. DHCP memungkinkan suatu client menggunakan alamat IP yang reusable,

artinya alamat IP tersebut bisa dipakai oleh client yang lain jika client tersebut tidak sedang menggunakannya (off). 4. DHCP memungkinkan suatu client menggunakan satu alamat IP untuk jangka waktu tertentu dari server. 5. DHCP akan memberikan satu alamat IP dan parameter-parameter kofigurasi lainnya kepada client.

Di jaringan komputer, dikenal dua macam IP yang digunakan, yaitu IP Private dan IP Public. IP Private adalah IP yang digunakan untuk jaringan yang tidak terhubung ke internet misalnya untuk LAN dan biasanya yang digunakan private address space (RFC 1918). Sedangkan IP Public adalah IP yang digunakan oleh jaringan yang

terhubung ke internet misalnya saat komputer kita terhubung ke internet akan mendapat IP publik dari ISP yang berupa IP dinamis dan jika diganti dengan IP private maka kita tidak bisa terhubung ke internet.

A. LANGKAH KERJA DAN HASIL PREATIKUM Dalam prakteknya, sharing koneksi internet pada system yang berbasis Microsoft, bisa menggunakan salah satu metode NAT atau ICS. Apabila sharing koneksi internet dilakukan dengan NAT, maka ICS tidak digunakan, atau sebaliknya. 1. Sharing Koneksi Internet dengan ICS Selain dengan dengan NAT, sharing koneksi internet di windows bisa juga dengan Internet Connection Sharing. Dalam proses konfigurasi, ICS bahkan lebih mudah dibandingkan NAT, hanya saja NAT menyediakan fitur yang lebih bagus. Tapi yang harus diperhatikan NAT dan ICS tidak bisa dipakai dalam waktu yang bersamaan. Berikut adalah langkah-langkah mengaktifkan ICS :

a. Bangun jaringan sebagai berikut :

b. Non-aktifkan NAT yang telah dikonfigurasi.

Klik kanan pada nama Server, lalu pilih Disable Routing and Remote Access. Tunggu sampai proses pe-nonaktifan selesai, ditandai dengan perubahan warna biru pada icon Server menjadi merah. c. Pada langkah koneksi dengan ICS ini kita akan ke koneksi ke ip unp 192.168.189.1 d. Kita konfigurasi eth0 dan eth1 pada pc router dimana kita beri ip sebagai berikut : Eth0 192.168.189.12 Netmask 255.255.255.192 Default gateway 192.168.189.1

Eth1 : 192.168.12.1 Netmask 255.255.255.224

e. Buka jendela Network Connections, klik kanan pada ikon eth0 lalu pilih Properties.

f. Kemudian akan muncul jendela eth0 Properties. Pada tab Advanced, centang pilihan Allow other network users to connect through this computers Internet connection

g. Kita beri ip salah satu host sebagai berikut : IP : 192.168.12.2 Subnet mask : 255.255.255.224 Default gateway : 192.168.12.1

Tes Koneksi Ping ke ip sendiri

Ping ke eth1 pada pc router(ping ke pusat LAN)

Ping ke dns unp

Hasil jika seluruhnya telah terkoneksi

Pada computer host, jika koneksi telah berhasil maka kita bisa membuak browser dan pergi ke sebuah alamat, contohnya google.com 2. NAT ( Network Address Translation) Lakukan configurasi pada lan dan wan sesuai yang ada pada modull.. tetapi gunakan ip yang sama pada proses ICS tadi.. pada client juga tetap. a. Bangun jaringan sebagai berikut :

b. Kita konfigurasi eth0 dan eth1 pada pc router dimana kita beri ip sebagai berikut : Eth0 192.168.189.12 Netmask 255.255.255.192 Default gateway 192.168.189.1

Eth1 : 192.168.12.1 Netmask 255.255.255.224

c. Langkah selanjutnya adalah mengaktifkan layanan Network Address Translation (NAT). Klik Start | Administrative Tools | Routing and Remote Access.

d. Melalui jendela Routing and Remote Access, klik kanan pada root Routing and Remote Access.

e. Kemudian klik Add Server.

f. Pada Jendela Add Server, pilih opsi This Computer.

g. Pada jendela Routing and remote Access akan muncul nama server yang akan dijadikan Router NAT.

h. Klik kanan pada nama Server, pilih Configure and Enable Routing and Remote Access.

i. Pada jendela Routing and Remote Access Setup Wizard, klik opsi Network address translation (NAT).

j. Selanjutnya muncul jendela NAT Internet Connection, pilih interface eth0, yaitu interface yang dipakai untuk menghubungkan router dengan jaringan luar yakni ke jaringan local Elektronika. Klik Next.

k. Tunggu sampai proses Setup Wizard selesai.

l. Pada jendela Routing and Remote Access akan tampil konfigurasi router NAT, seperti gambar berikut :

h. Proses konfigurasi NAT telah selesai. i. Langkah selanjutnya adalah melakukan konfigurasi IP Address pada setiap PC Client. j. Kita beri ip salah satu host sebagai berikut : IP : 192.168.12.2 Subnet mask : 255.255.255.224 Default gateway : 192.168.12.1 Tes Koneksi Ping ke ip sendiri

Ping ke eth1 pada pc router(ping ke pusat LAN)

Ping ke dns unp

k. Lakukan koneksi internet melalui PC Client hasil jika terkoneksi

3. DHCP konfigurasi pada server wizard lakukan konfigurasi : ipscope : 192.168.12.10 192.168.12.15 gate way : 192.168.12.1 subnet mask : 255.255.255.224

pada proses dhcp terlebih dahulu otomatiskan ip dan dns local area network a. Agar proses kkonfigurasi PC Client menjadi lebih mudah, jadikan PC Router sekaligus sebagai DHCP Server. Berikut langkah-langkah proses konfigurasi DHCP Server: Klik Start | Administrative Tools | Configure Your Server Wizard, klik.

b. Kemudian muncul jendela Configure Your Server Wizard, klik Next.

c. Selanjutnya muncul jendela Server Role, pilih DHCP server, lalu klik Next.

d. Tunggu sampai proses installasi layanan DHCP Server selesai.

e. Muncul jendela New Scope Wizard, klik Next.

f. Melalui Jendela Scope Name, buat nama scope range alamat IP DHCP pada jaringan lokal.

g. Masukkan range alamat IP DHCP, misalnya 192.168.12.10 sampai 192.168.12.15. Alamat yang berada pada range tersebut akan diberikan secara otomatis kepada PC Client yang me-request. Dan masukkan juga Prefix dan Subnet mask alamat jaringan lokal. Lalu klik Next.

h. Pada jendela Add Exclussions, masukkan range alamat yang akan dipakai untuk kebutuhan khusus (jika tidak ada, abaikan saja). Klik next.

i. Pada Jendela Lease Duration, setting waktu lease IP Address, yaitu masa penggunaan IP oleh DHCP Client.

j. Pada jendela Configure DHCP Options, pilih Opsi Yes, I want to configure these options now. Lalu klik Next.

k. Pada Jendela Router (Default gateway), masukkan alamat Router Lokal yang juga sekaligus menjadi Gateway bagi jaringan lokal, misalnya 192.168.1.1, klik Next.

l. Masukkan alamat DNS Server (di UNP alamat DNS Server yang dipakai adalah 10.1.1.1 dan 10.1.1.5)

m. Pada jendela Active Scope, pilih opsi Yes, I want to activate this scope now. Lalu klik Next.

n. Configurasi DHCP Server telah selesai. o. Langkah selanjutnya adalah mengaktifkan DHCP Client pada PC Client, dengan cara menjadikan IP Address dan dns server secara automatic

p. Lihat hasil konfigurasi pada network connection details

Tes koneksi pada client :

E. KESIMPULAN Komputer yang memberikan nomor IP disebut sebagai DHCP server Komputer yang meminta nomor IP disebut sebagai DHCP Client. IP Public adalah IP yang digunakan oleh jaringan yang terhubung ke internet misalnya saat komputer kita terhubung ke internet akan mendapat IP publik dari ISP yang berupa IP dinamis dan jika diganti dengan IP private maka kita tidak bisa terhubung ke internet. Network Address Translation atau yang lebih biasa disebut dengan NAT adalah suatu metode untuk menghubungkan lebih dari satu komputer ke jaringan internet dengan menggunakan satu alamat IP. Internet Connection Sharing adalah suatu aplikasi yang diterapkan untuk

menghubungkan beberapa komputer pada sebuah jaringan lokal (LAN) sehingga bisa melakukan akses internet. Aplikasi ini merupakan fasilitas bawaan Microsoft Windows.

Anda mungkin juga menyukai