Anda di halaman 1dari 5

BAB 2.

PEMBAHASAN

2.1

Definisi Dinamika Kelompok Dinamika kelompok merupakan suatu kelompok yang terdiri dari dua atau

lebih individu yang memiliki hubungan psikologi secara jelas antara anggota satu dengan yang lain yang dapat berlangsung dalam situasi yang dialami secara bersama. Dinamika kelompok juga dapat didefinisikan sebagai konsep yang

menggambarkan proses kelompok yang selalu bergerak, berkembang dan dapat menyesuaikan diri dengan keadaan yang selalu berubah-ubah. Definisi dinamika kelompok juga dikemukakan oleh beberapa ahli, diantaranya sebagai berikut. a. Jacobs, Harvill, dan Manson (1994) Dinamika kelompok adalah kekuatan yang saling mempengaruhi hubungan timbal balik kelompok dengan interaksi yang terjadi antara anggota kelompok dengan pemimpin yang diberi pengaruh kuat pada perkembangan kelompok. b. Benyamin B. Wolman Dinamika Kelompok adalah studi tentang hubungan sebab akibat yang ada di dalam kelompok, tentang perkembangan hubungan sebab akibat yang terjadi di dalam kelompok, tentang teknik-teknik untuk mengubah hubungan interpersonal dan attitude di dalam kelompok. c.
J.P. Chaplin

Dinamika Kelompok adalah suatu penyelidikan tentang hubungan sebab akibat di dalam kelompok; suatu penyelidikan tentang saling hubungan antar anggota di dalam kelompok; bagaimana kelompok terbentuk, dan bagaimana suatu kelompok berreaksi terhadap kelompok lain. Dinamika Kelompok juga mencakup studi tentang cohesiveness, leadership, proses pengambilan keputusan dan pembentukkan subkelompok.

d.

Slamet Santosa Dinamika Kelompok sebagai suatu kelompok yang teratur dari dua individu atau lebih yang mempunyai hubungan psikologis secara jelas antara anggota yang satu dengan yang lain, antar anggota kelompok mempunyai hubungan psikologis yang berlangsung dalam situasi yang dialami secara bersama-sama.

e.

Suardi Dinamika Kelompok adalah suatu Istilah yang digunakan untuk menghubungkan kekuatan-kekuatan aspek pekerjaan kelompok. Pada dasarnya, Dinamika Kelompok mengacu pada kekuatan Interaksional dalam kelompok yang ditata dan dilaksanakan untuk mencapai tujuan para anggota. Kemudian berdasarkan beberapa pendapat para ahli diatas, maka dapat

disimpulkan pengertian atau hakikat dari dinamika kelompok itu sendiri adalah studi tentang interaksi dan Interdependensi antara anggota kelompok yang satu dengan yang lain dengan adanya feed back dinamis atau keteraturan yang jelas dalam hubungan secara psikologis antar individu sebagai anggota kelompok dengan memiliki tujuan tertentu.

2.2

Tahapan Dalam Dinamika Kelompok Dalam dinamika kelompok tentu saja terdapat proses di dalamnya. Proses

dinamika kelompok mulai dari individu sebagai pribadi yang masuk ke dalam kelompok dengan latar belakang yang berbeda-beda, belum mengenal antar individu yang ada dalam kelompok akibatnya individu tersebut akan terdiam seperti halnya es yang beku, selanjutnya Individu yang bersangkutan akan berusaha untuk mengenal individu yang lain. Seperti halnya Es yang membeku lama-kelamaan mulai mencair, proses ini disebut sebagai ice breaking. Setelah saling mengenal, dimulailah berbagai diskusi kelompok, yang kadang diskusi bisa sampai memanas, proses ini disebut storming. Storming akan membawa perubahan pada sikap dan perilaku individu, pada proses ini individu mengalami

forming. Dalam setiap kelompok harus ada aturan main yang disepakati bersama oleh semua anggota kelompok dan pengatur perilaku semua anggota kelompok, proses ini disebut norming. Berdasarkan aturan inilah individu dan kelompok melakukan berbagai kegiatan, proses ini disebut performing. Secara singkat proses dinamika kelompok dapat dilihat pada gambar berikut. Individu Ice Breaking Storming Forming

Performing

Norming

2.3

Hasil Analisa Dinamika kelompok pasti terjadi dalam kehidupan sehari-hari, tidak

terkecuali di PSIK. Pada awalnya, saat menjadi mahasiswa baru, kebanyakan dari mahasiswa baru pasti merasa asing karena berada di lingkungan baru, suasana baru, dan teman-teman baru. Sebagian besar mahasiswa baru pasti akan mengintrepretasikan setiap teman-teman, tetapi mereka masih malu-malu. Individu-individu yang masuk ke dalam kelompok PSIK ini datang dari daerahdaerah yang berbeda dan memiliki latar belakang yang berbeda pula serta tidak mengenal satu sama lain. Hal itu mengakibatkan anggota kelompok tersebut saling diam, seperti es yang beku. Dengan adanya PK2, P2Maba, dan tugas kelompok yang diberikan para dosen, mau tidak mau mahasiswa baru harus mengenal teman-temannya. Dengan adanya kelompok-kelompok tersebut maka kita diberi kesempatan mengenal teman-teman kita lebih jauh dan kita dapat mengetahui karakter masing-masing. Rasa nyaman yang terjalin dalam kelompok menyebabkan hubungan yang intens dan pada saat itulah terjalin apa yang dinamakan ice breaking, dimana kita tidak merasa canggung dengan teman lainnya dan kita mulai berani terbuka dan merasa nyaman dengan teman-teman kita.

Di PSIK akan mengadakan suatu diskusi yang ditujukan untuk menentukan ketua yang akan memimpin kelompok tersebut atau angkatan tersebut. Pada tahap ini terkadang ada perbedaan pendapat yang berbeda yang terjadi antara satu sama lain di PSIK dan mungkin terjadi perbedaan pendapat satu sama lain yang terjadi. Hal tersebut jika tidak diatasi dengan sikap bijak akan menimbulkan perselisihan yang sampai memanas yang biasa disebut storming. Storming akan membawa perubahan pada sikap dan perilaku individu, pada proses ini individu mengalami forming. Contohnya, pada tahap ini telah ditentukan komting yang akan memimpin angkatan di PSIK. Ssetelah penentuan komting, maka harus ada hubungan saling percaya diantara setiap individu dan menghargai komting yang telah ditunjuk oleh satu angkatan. Pada tahap ini harus terjadi perubahan sikap pada setiap individu untuk menyesuaikan dengan lingkungan baru yang ada di PSIK. Dalam setiap kelompok harus ada aturan main yang disepakati bersama oleh semua anggota kelompok dan pengatur perilaku semua anggota kelompok. Proses ini disebut norming. Contohnya, Pada siklus ini maka mahasiswa yang ada di PSIK akan mengikuti peraturan yang berlaku di PSIK. Aturan-aturan itu dibentuk untuk kemajuan di PSIK dan aturan tersebut dibentuk untuk ditaati, bukan untuk dilanggar. Setelah adanya aturan yang berlaku di PSIK, maka aturan tersebut akan ditaati oleh setiap warga di PSIK. Berdasarkan aturan inilah individu dan kelompok melakukan berbagai kegiatan, proses ini disebut performing. Seiring dengan berjalannya waktu, tantangan dalam dinamika kelompok di PSIK akan semakin diuji. Bermacam tugas induvidu dan kelompok ynag ada bahkan tidak jarang menimbulkan perselisihan. Ada beberapa event yang sengaja diselenggarakan PSIK untuk mempererat tali persaudaraan sesama keluarga PSIK, seperti: Family day, PBL ke desa, dan acara toga. Beberapa acara tersebut merupakan sedikit contoh dari acara yang diselenggarakan guna mempererat tali persaudaraan keluarga besar PSIK. Dinamika kelompok di PSIK Universitas Jember dibutuhkan untuk

mahasiswa dalam melakukan kegiatan. Dalam melakukan dinamika kelompok diharapkan mahasiswa dapat mencapai tujuan bersama. Mahasiswa PSIK tidak

dapat hidup sendiri atau belajar sendiri tanpa bantuan dari orang lain karena manusia selalu melakukan interaksi dengan orang lain. Mahasiswa selalu berkelompok untuk menyelesaikan atau mecapai tujuan tertentu dengan harapan yang terbaik. Dalam suatu dinamika kelompok kecil setiap orang memiliki peranperan sendiri dalam mencapai tujuan tertentu, misalnya sebagai pemimpin, penasehat, elaburator, dan pemberi dorongan. Dalam dinamika kelompok yang memiliki peran tersebut harus melakukan fungsi dan peran nya dengan baik sehingga dapat berkomunikasi, dapat menentukan tujuan, dan mencapai sasaran. Fungsi yang dimiliki mahasiswa yang berbeda akan menghasilkan tujuan dan sasaran yang bervariasi. Mahasiswa PSIK Universitas Jember selalu melakukan dinamika kelompok karena dalam dinamika kelompok dianggap mahasiswa

sangat menarik, dapat meringankan tugas, dan dapat saling bertukar informasi. Dalam suatu kelompok, kekompakan dan saling berinteraksi harus selalu dijaga karena setiap orang memiliki karakteristik yang berbeda yang dapat memunculkan perselisihan yang sering kali muncul dalam suatu kelompok. Tujuan dalam

dinamika kelompok adalah mmbangkitkan kepekaan diri seorang anggota kelompok terhadap kelompok lain, menimbulkan rasa solidaritas anggota

sehingga dapat saling menghormati dan saling menghargai pendapat orang lain, menciptakan komunikasi yang terbuka, serta menimbulkan itikad baik diantara sesama kelompok. Dalam suatu kelompok yang berbeda harus beradaptasi satu sama lain sehingga tidak menimbulkan persepsi yang negatif sesama mahasiswa. Mahasiswa PSIK selalu membentuk dinamika kelompok karena memiliki alasan tersendiri, setiap mahasiswa tidak mungkin hidup sendiri dalam satu kampus, mahasiswa tidak akan mampu menyelesaikan tugas kelompok secara sendiri, dan dalam suatu organisasi diperlukan pembagian kelompok supaya kegiatan tersebut dapat terlaksana dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai