Anda di halaman 1dari 13

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Salah satu tuntutan terbesar bagi perawat sekarang ini adalah memenuhi kebutuhan keehatan bagi masyarakat. Dalam undang-undang praktik perawat dan dalam American nurses association standards of nursng practice dijelaskan bahwa pengajaran merupakan salah satu fungsi keperawatan yaitu fungsi perawat sebagai pendidik.jadi pendidikan kesehatan merupakan tanggung jawab perawat. Seorang perawat harus bisa memberikan pendidikan kesehatan dimanapun ia berada, baik dilingkungan yang terdapat individu sakit ataupun dilingkungan sehat. Semua kondisi dan situasi harus dimanfaatkan oleh perawat untuk membarikan pelayanan pendidikan kesehatan. Karena pentingnya pendidikan kesehatan dan merupakan salah satu tanggung jawab perawat maka disini penulis akan mengupas tentang pendidikan kesehatan itu sendiri agar kita bersama bisa memahami lebih dalam tentang pendidikan kesehatan.

1.2 Rumusan Masalah Rumusan Masalah dari judul makalah ini adalah sebagai berikut: 1.2.1 1.2.2 1.2.3 1.2.4 1.2.5 1.2.6 Pengertian Pendidikan Kesehatan Tujuan Pendidikan Kesehatan Ruang lingkup Pendidikan Kesehatan Peran perawat dalam Pendidikan Kesehatan Model-model dalam Pendidikan Kesehatn Membuat dan Merencanakan Pendidikan Kesehatan

1.3 Tujuan Penulisan Dari Rumusan Masalah di atas maka Tujuan dari Penulisan Makalah ini adalah: a. Bagi Penulis Agar penulis dapat memahami lebih baik lagi mengenai konsep pendidikan kesehatan itu sendiri. Sehingga nantinya di dalam proses belajar mengajar penulis dapat memberikan pemahaman yang lebih kepada orang lain mengenai konsep pendidikan kesehatan ini. b. Bagi Pembaca Agar pembaca dapat mengetahui secara rinci dan secara jelas mengenaikonsep pendidikan kesehatan dan diharapkan agar para pembaca dapat menerapkan konsep pendidikan kesehatan itu didalam kehdupan sehari-hari.

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengetian Pendidikan Kesehatan Berikut ini akan dikemukan beberapa pengertian pendidikan dikemukan oleh para ahli yaitu : Wood (1926) dalam defini yang dikemukakan (Hanlon, hlm. 578) yang dikutip Tafal, (1984) mengemukakan bahwa pendidikan kesehatan sebagai sekumpulan pengalaman yang mendukung kebiasan, sikap, dan pengetahuan yang berhubungan dengan kesehatan invidua, masyarakat, dan ras. yang

Nyswander (1947) yang dikutip Notoatmodjo menyatakan bahwa pendidikan kesehatan adalah proses perubahan perilaku yang dinamis, bukan proses pemindahan materi dari seseorang ke orang lain dan bukan pula seperengkat prosedur.

Pendidikan kesehatan adalah suatu upaya atau kegiatan untuk menciptakan perilaku masyarakat yang kondusif untuk kesehatan. Artinya, pendidikan kesehatan berupaya agar masyarakat menyadari atau mengetahui bagaimana cara memelihara kesehatan mereka, bagaimana menghindari atau mencegah hal hal yang merugikan kesehatan mereka dan kesehatan orang lain, kemana seharusnya mencari pengobatan jika sakit, dan sebagainya. (Notoatmodjo, 2007: 12)

Pendidikan kesehatan pada dasarnya untuk meningkatkan derajat kesehatan (kesejahteraan), menurunkan ketergantungan, dan memberikan kesempatan pada individu ,keluarga, kelompok dan komonitas untuk mengaktualisasikan dirinya dalam mempertahankan keadaan sehat yang optimal.
3

2.2 Tujuan Pendidikan Kesehatan

Pendidikan kesehatan dapat membantu individu yang sakit bisa beradaptasi dengan penyakitnya . (Brunner& suddarth, 2001) menuliskan bahwa tujuan pendidikan kesehatan adalah mengajarkan orang untuk hidup dalam kondisi yang terbaik yaitu berusaha keras untuk mencapai tingkat kesehatan maksimum. Sedangkan menurut (WHO, 1954) yang dikutip oleh Notoatmodjo (1997) bahwa tujuan dari pendidikan kesehatan ialah mengubah perilaku

individu/masyarakat dibidang kesehatan. Tujuan ini dapat diperinci yaitu menjadi : Menjadikan kesehatan sebagai sesuatu yang bernilai di masyarakat. Menolong individu agar mampu secara mandiri atau kelompok mengadakan kegiatan untuk mencapai tujuan hidup sehat. Mendorong oengembangan dan penggunaan secara tepat sarana pelayanan kesehatan yang ada. Tujuan pendidikan kesehatan adalah suatu perubahan sikap dan tingkah laku individu,keluarga,kelompok khusus,dan masyarakat dalam membina serta memelihara perilaku hidup sehat juga berperan aktif dalam mewujudkan derajat kesehatan yang optimal

2.3 Ruang lingkup Pendidikan Kesehatan Secara garis besar ruang lingkup pendidikan kesehatan di komonitas dijabarkan sebagai berikut : 1.dimensi sasaran pendidikan :individu,keluarga,kelompok khusus,masyarakat

2.dimensi tempat pelaksanaan:sekolah,pelayanan kesehatan,perusahaan ,tempat kerja 3. dimensi tingkat pelayanan kesehatan :berdasarkan lima tingkat pencegahan leavel dan clark: 1) promosi kesehatan 2) perlindungan khusus 3) diagnosis dini dan pengobatan segera 4) pembatasan kecacatan 5) rehabilitasi Ruang lingkup pendidikan kesehatan dapat dilihat dari berbagai dimensi, antara lain dimensi sasaran pendidikan kesehatan, tempat pelaksanaan pendidikan kesehatan, dan tingkat pelayanan pendidikan kesehatan. (Herawani dkk, 2001: 4)

a.

Sasaran pendidikan kesehatan Dari dimensi sasaran, ruang lingkup pendidikan kesehatan dapat dibagi

menjadi 3 kelompok yaitu: 1) Pendidikan kesehatan individual dengan sasaran individu 2) Pendidikan kesehatan kelompok dengan sasaran kelompok 3) Pendidikan kesehatan masyarakat dengan sasaran masyarakat

b. Tempat pelaksanaan pendidikan kesehatan Menurut dimensi pelaksanaannya, pendidikan kesehatan dapat

berlangsung diberbagai tempat sehingga dengan sendirinya sasarannya juga berbeda. Misalnya: 1) Pendidikan kesehatan di sekolah, dilakukan di sekolah dengan sasaran murid, yang pelaksanaannya diintegrasikan dalam upaya kesehatan sekolah (UKS)

2) Pendidikan kesehatan di pelayanan kesehatan, dilakukan di pusat kesehatan masyarakat, balai kesehatan, rumah sakit umum maupun khusus dengan sasaran pasien dan keluarga pasien 3) Pendidikan kesehatan di tempat tempat kerja dengan sasaran buruh atau karyawan.

c.

Tingkat pelayanan pendidikan kesehatan Dalam dimensi tingkat pelayanan kesehatan, pendidikan kesehatan

dapat dilakukan berdasarkan lima tingkat pencegahan (five levels of prevention) dari Leavel dan Clark, yaitu: 1) Promosi kesehatan (health promotion) Pada tingkat ini pendidikan kesehatan diperlukan misalnya dalam kebersihan perorangan, perbaikan sanitasi lingkungan, pemeriksaan kesehatan berkala, peningkatan gizi, dan kebiasaan hidup sehat. 2) Perlindungan khusus (specific protection) Pada tingkat ini pendidikan kesehatan diperlukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat. Misalnya tentang pentingnya imunisasi sebagai cara perlindungan terhadap penyakit, pada anak, maupun orang dewasa. 3) Diagnosa dini dan pengobatan segera

(early diagnosis and prompt treatment) Pada tingkat ini pendidikan kesehatan diperlukan karena rendahnya tingkat pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan kesehatan dan penyakit yang terjadi dimasyarakat. 4) Pembatasan cacat (disability limitation) Pada tingkat ini pendidikan kesehatan diperlukan karena masyarakat sering didapat tidak mau melanjutkan pengobatannya sampai tuntas atau tidak mau melakukan pemeriksaan dan pengobatan penyakitnya secara tuntas. Pada tingkat ini kegiatan meliputi perawatan untuk menghentikan penyakit, mencegah komplikasi lebih lanjut, serta fasilitas untuk mengatasi cacat dan mencegah kematian.

5) Rehabilitasi (rehabilitation) Pada tingkat ini pendidikan kesehatan diperlukan karena setelah sembuh dari suatu penyakit tertentu, seseorang mungkin menjadi cacat. Untuk memulihkan kecacatannya itu diperlukan latihan latihan. Untuk melakukan suatu latihan yang baik dan benar sesuai program yang ditentukan, diperlukan adanya pengertian dan kesadaran dari masyarakat yang bersangkutan.

2.4 Metode pendidikan kesehatan dalam mengubah prilaku Metode adalah prosedur penerapan seperangkat petunjuk untuk menghadapi situasi problematis.Motode pendidikan kesehatan adalah prosedur penerapan seperangkat petunjuk untuk menghadapi situasiproblematis di bidang kesehatn. Pemilihan metodependidikan kesehatan bergantung pada beberapa faktor yaitupemilihan metode pendidikan kesehatn bergantung pada beberapa faktor, yaitu: karakteristik sasaran/ pastisipan (jumlah,status sosial

ekonomi,umur,jenis kelamin),ketersedian waktu dan tempat,serta tujuan spesifik yang ingin dicapai dengan pendidikan kesehatan tersebut (perubahan pengetahuan ,sikap ,atau praktik partisipan) Dibawah ini akan diuraikan beberapa metode pendidikan individual, kelompok, dan massa (public). (Notoatmodjo, 2003: 104)

a. Metode pendidikan individual (perorangan) Dalam pendidikan kesehatan, metode pendidikan yang bersifat individual ini digunakan untuk membina perilaku baru, atau seseorang yang telah mulai tertarik kepada suatu perubahan perilaku atau inovasi. Dasar digunakannya pendekatan individual ini disebabkan karena setiap orang mempunyai masalah atau alasan yang berbeda beda sehubungan dengan penerimaan atau perilaku baru tersebut. Bentuk dari pendekatan ini antara lain

1) bimbingan dan penyuluhan (guidance and counseling), 2) wawancara (interview).

b. Metode pendidikan kelompok Dalam memilih metode pendidikan kelompok harus mengingat besarnya kelompok sasaran serta tingkat pendidikan formal pada sasaran. Untuk kelompok yang besar metodenya akan lain dengan kelompok kecil. Efektifitas suatu metode akan tergantung pula pada besarnya sasaran pendidikan. 1) Kelompok besar Yang dimaksud kelompok besar disini adalah apabila peserta penyuluhan itu lebih dari 15 orang. Metode yang baik untuk kelompok besar ini antara lain ceramah dan seminar. 2) Kelompok kecil Apabila peserta kegiatan itu kurang dari 15 orang disebut kelompok kecil. Metode metode yang cocok untuk kelompok kecil ini antara lain diskusi kelompok, curah kecil pendapat (brain kecil (bruzz storming), bola group), memainkan salju (snow peran(role

bolling), kelompok

play), permainan simulasi (simulation game).

c. Metode pendidikan massa (public) Metode pendidikan (pendekatan) massa untuk mengkomunikasikan pesan pesan kesehatan yang ditujukan kepada masyarakat yang sifatnya massa atau public, maka cara yang paling tepat adalah pendekatan massa. Pada umumnya bentuk pendekatan (cara) massa ini tidak langsung. Biasanya menggunakan atau melalui media massa. Contoh metode ini antara lain: ceramah umum (public speaking).

2.5 Peran perawat dalam Pendidikan Kesehatan Sebagai pendidik, perawat berperan dalam mendidik individu, keluarga, kelompok, masyarakat , tenaga kesehatan dan tenaga kesehatan lain. Beberapa peran perawat dalam pendidik kesehatan : 1. Mengenali dimensi dari pilihan-pilihan kesehatan 2. mempromosikan perawatan kesehatan 3. mengetahui sumber daya yang tersedia 4. memvasilitasi prilaku sehat Untuk dapat melaksanakan peran sebagai pendidik ,ada beberapa kemampuan yang harus dimiliki seorang perawat sebagai syarat utama: 1. wawasan ilmu pengetahuan yang luas 2. kemampuan berkomunikasi 3. pemahaman psikologis 4. kemampuan menjadi model / contoh

2.6 Membuat dan Merencanakan Pendidikan Kesehatan Tahap I .PERENCANAAN dan PEMILIHAN STRATEGI Tahap ini merupkan dasar dari proses komunikasi yang akan dilakukan oleh pendidik kesehatan.Juga merupakan kunci penting untuk memahami kebutuhan beljar sasaran dan mengetahui sasaran yang akan disampaikan . Pertanyaan yang membantu pada tahap ini: 1.siapa sasaran yang akan diberikan pendidikan kesehatan 2. apa yang telah diketahui oleh sasaran dan dari mana sumbernya
9

3. strategi apa yang akan digunakan Tindakan perawat yang perlu dilakukan 1. review data yang berhubungan dengan kesehatan,keluhan

,kepustakaan, media masa dan tokoh masyarakat 2. Cari data baru: wawancara,focus grup( dialog masalah yang dirasakan 3. Bedakan kebutuhan sasaran dan presepsi terhadap masalah kesehatan 4. Identifikasi kesenjangan pengetahuan kesehatan 5. Tulis tujuan yang spesifik ,dapat dilakukan, mengunakan prioritas dan jangka waktu 6. Kaji sumber-sumber yang tersedia(dana,sarana,manusia)

Tahap II .MELIH SALURAN dan MATERI atau media Saluran yang dapat digunakan adalah melalui kegiatan yang ada di masyarakat(arisan, keagamaan,sekolah, organisasi, ddl).Matri atau media yang digunakan di sesuaikan dengan kemampuan masyarakat sekitar Pertanyaan yang membantu pada tahap ini : 1.apakah saluran yang tepat 2.format apa yang digunakan 3.sumber apa yang digunakan Tindakan perawat yang perlu dilakukan: 1. identifikasi pesan dan media yang digunakan 2. gunakan media yang sudah ada / yang baru 3. pilih saluran dan caranya
10

Tahap III MENGEMBANGKAN MATERI dan UJI COBA Materi yang dibuat sebaiknya diuji coba apakah sudah sesuai dengan sasaran dan mendapat respon atau tidak.Pertanyaan yang m,embantu pada tahap ini adalah : 1. bagaimana cara menyampaikan pesan 2. bagaimana reaksi sasaran terhadap materi yang disampaikan 3. apakah sasaran akan memahami,menerima, dan mengadopsi pesan yang di sampaikan 4. apa perubahan yang akan didapat pada pesan ini Tindakan perawat yang perlu dilakukan 1. kembangkan materi yang relevan dengan sasaran 2. uji terlebihdahulu materi dan media.Hasiol uji coba akan membantu apakah meningkatkan pengetahuan, dapat diterima,dan sesuai dengan individu

Tahap IV. IMPLEMENTASI Merupakan tahap pelaksanaan pendidikan kesehatan. Pertanyaan yang membantu pada tahap ini adalah: 1. apakah pesan dan program dapat diterima oleh sasaran 2. apakah perlu mengubah saluran agar efektif 3. apakah kekuatan program yang akan dilakukan 4. apakah perubahan akan meningkatkan efektifitas

11

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan Pendidikan kesehatan pada dasarnya untuk meningkatkan derajat kesehatan (kesejahteraan), menurunkan ketergantungan, dan memberikan kesempatan pada individu ,keluarga, kelompok dan komonitas untuk mengaktualisasikan dirinya dalam mempertahankan keadaan sehat yang optimal. Tujuan pendidikan kesehatan adalah suatu perubahan sikap dan tingkah laku

individu,keluarga,kelompok khusus,dan masyarakat dalam membina serta memelihara perilaku hidup sehat juga berperan aktif dalam mewujudkan derajat kesehatan yang optimal Secara garis besar ruang lingkup pendidikan kesehatan di komonitas dijabarkan sebagai berikut :dimensi sasaran pendidikan ,dimensi tempat

pelaksanaan,dimensi tingkat pelayanan kesehatan. Peran perawat dalam pendidik kesehatan :Mengenali dimensi dari pilihanpilihan kesehatan,mempromosikan perawatan kesehatan,mengetahui sumber daya yang tersedia,memvasilitasi prilaku sehat

3.2 Saran Semoga pembaca dapat memahami, mengaplikasikan konsep

pendidikan kesehatan kedalam bentuk nyata serta dapat menjadikan makalah ini sebagai bahan bacaan .

12

DAFTAR PUSTAKA

Asmadi.Perawat Sebagai Pendidik. Diakses pada tanggal 21 Agustus 2013 dari http://books.google.co.id/books?id=O3y5bNnwND0C&pg=PA79&dq=peran+p erawat+sebagai+pendidik+kesehatan&hl=id&sa=X&ei=m8sVUszWBoK8rAfii 4DQBQ&ved=0CDoQ6AEwAw#v=onepage&q=peran%20perawat%20sebagai %20pendidik%20kesehatan&f=false

Brunner& Suddarth.2001.Keperawatan 1.Jakarta:EGC

Medikal

Bedah

edisi

vol

Notoatmodjo. 2007.Konsep Pendidikan Kesehatan.Di akses pada tanggal 21 Agustus 2013 dari http://sidedoang.blogspot.com/2012/12/konsep-pendidikankesehatan.html

Nursalam .Konsep Pendidikan Kesehatan.Diakses pada tanggal 21 Agustus 2013 dari


http://books.google.co.id/books?id=OPyf0ArEccMC&pg=PT203&dq=konsep+pendidik an+kesehatan&hl=en&sa=X&ei=ouYRUufHD4Gyrge4ooHwCQ&redir_esc=y#v=onepag e&q=konsep%20pendidikan%20kesehatan&f=false

13

Anda mungkin juga menyukai