Anda di halaman 1dari 12

BAB III LANDASAN TEORI

KUNYIT ( Curcuma domestica Val. )

SEJARAH SINGKAT Kunyit merupakan tanaman obat berupa semak dan bersifat tahunan(perenial) yang tersebar di seluruh daerah tropis. Tanaman kunyit tumbuh subur dan liar disekitar hutan/bekas kebun.Diperkirakan berasal dari Binar pada ketinggian 1300-1600 m dpl, ada juga yang mengatakan bahwa kunyit berasal dari India.Kata Curcuma berasal dari bahasa Arab Kurkum dan Yunani Karkom. Pada tahun 77-78 SM, Dioscorides menyebut tanaman ini sebagai Cyperus menyerupai jahe, tetapi pahit, kelat, dan sedikit pedas, tetapi tidak beracun. Tanaman ini banyak dibudidayakan di Asia Selatan khususnya di India, Cina Selatan, Taiwan, Indonesia (Jawa), dan Filipina.

URAIAN TANAMAN Klasifikasi Divisio : Spermatophyta Sub-diviso : Angiospermae Kelas : Monocotyledoneae Ordo : Zingiberales
1

Famili : Zungiberaceae Genus : Curcuma Species : Curcuma domestica Valet NAMA LOKAL :

Saffron (Inggris) Kurkuma (Belanda) Kunyit (Indonesia) Kunir (Jawa) Koneng (Sunda) Konyet (Madura)

Morfologi Tanaman Tanaman kunyit adalah terna berumur panjang dengan daun besarberbentuk elips, 3-8 buah, panjang sampai 85 cm, lebar sampai 25 cm,pangkal daun meruncing, berwarna hijau seragam. Batang semu berwarnahijau atau agak keunguan, tinggi sampai 1,60 m. Perbungaan muncul langsungdari rimpang, terletak di tengah-tengah batang, ibu tangkai bunga berambutkasar dan rapat, saat kering tebalnya 2-5 mm, panjang 16-40 cm, daun kelopakberambut berbentuk lanset panjang 4-8 cm, lebar 2-3,5 cm, yang paling bawahberwarna hijau, berbentuk bulat telur, makin ke atas makin menyempit danmemanjang, warna putih atau putih keunguan, tajuk bagian ujung berbelahbelah,warna putih atau merah jambu (Sudarsono dkk., 1996).Bentuk bunga majemuk bulir silindris. Mahkota bunga berwarna putih.Bagian di dalam tanah berupa rimpang yang mempunyai struktur berbeda dengan Zingiber (yaitu berupa induk rimpang tebal berdaging, yangmembentuk anakan, rimpang lebih panjang dan langsing) warna bagian dalamkuning jingga atau pusatnya lebih pucat (Sudarsono dkk., 1996). Habitat: Tanaman kunyit tumbuh dan ditanam di Asia Selatan, Cina Selatan, Taiwan, Indonesia, dan Filipina.Tanaman kunyit tumbuh dengan baik di tanah yang baik tata pengairannya, curah hujan yang cukup banyak dan di tempat yang sedikit kenaungan, tetapi untuk menghasilkan rimpang yang lebih besar dan baik ditanam di tempat yang terbuka (Prawiro, 1977).
2

Tumbuh di ladang dan di hutan, terutama di hutan jati.Banyak juga ditanam di perkarangan.dapat tumbuh di dataran rendah sampai ketinggian 2000 m dpl Bagian tanaman yang digunakan: Rimpang Kandungan kimia: Minyak atsiri 2-5% terdiri dari seskuiterpen dan turunan phenylpropane (I)yang meliputi turmeron, ar-turmeron, - dan -turmeron, curlon, curcumol,atlanton, turmerol, bisabolen, -sesquiphellandren, zingiberen, arcurcumene,humulen, arabinosa, fruktosa, glukosa, pati, tanin dan damar, sertamineral yaitu Mg, Mn, Fe, Cu, Ca, Na, K, Pb, Zn, Co, Al dan Bi. Zat warnacurcuminoid suatu senyawa diarylheptanoide 3-4% terdiri dari curcumin,dihydrocurcumin, desmethoxy curcumin dan bisdesmethoxy-curcumin(Sudarsono dkk., 1996). Tanin terdapat luas dalam tumbuhan berpembuluh, dalam angiospermae,terdapat khusus dalam jaringan kayu (Harborne, 1987).Tanin tersebar dalamsetiap tanaman yang berbatang dan berada dalam jumlah tertentu, biasanyaberada pada bagian spesifik tanaman, seperti daun, buah, akar dan batang.Tanin merupakan senyawa kompleks, biasanya merupakan campuranpolifenol yang sukar untuk dipisahkan karena tidak dalam bentuk kristal (Robbers dkk., 1996). Nama simplesia: Curcumae domesticae Rhizoma Jenis Tanaman Jenis Curcuma domestica Val, C. domestica Rumph, C. longa Auct, u C. longa Linn, Amomum curcuma Murs.Ini merupakan jenis kunyit yang paling terkenal dari jenis kunyit lainnya.

MANFAAT TANAMAN Secara tradisional rimpang kunyit digunakan untuk penambah nafsu makan, peluruh empedu, obat luka dan gatal, anti radang, sesak nafas, antidiare, dan merangsang keluarnya
3

angin perut.Di daerah Jawa, kunyit banyak digunakan sebagai ramuan jamu karena berkhasiat menyejukkan, membersihkan, mengeringkan, menghilangkan gatal, dan menyembuhkan kesemutan. Manfaat utama tanaman kunyit, yaitu: sebagai bahan obat tradisional, bahan baku industri jamu dan kosmetik, bahan bumbu masak, peternakan dll. Disamping itu rimpang tanaman kunyit itu juga bermanfaat sebagai anti inflamasi, anti oksidan, anti mikroba, pencegah kanker, anti tumor, dan menurunkan kadar lemak darah dankolesterol, serta sebagai pembersih darah.Secara umum rimpang kunyit digunakan untuk stimulansia, pemberi warna masakan, dan minuman serta digunakan sebagai bumbu dapur (Sudarsono dkk., 1996).

Sifat Rimpang kunyit mempunyai bau khas aromatik, rasa agak pahit, agak pedas dan dapat bertindak sebagai astringensia (Prawiro, 1977).Astringensia merupakan zat yang bekerja lokal yaitu dengan mengkoagulasi protein tetapi demikian kecil daya penetrasinya sehingga hanya permukaan sel yang dipengaruhi.Akibat dari aksi tersebut permeabilitas membran mukosa yang kontak dengan astringen menurun sehingga kepekaan bagian tersebut menurun pula (Santoso, 1993).

Lokasi dan Waktu Pengambilan Ciri dan Waktu Panen : Tanaman kunyit siap dipanen pada umur 8-18 bulan, saat panen yang terbaik adalah pada umur tanaman 11-12 bulan, yaitu pada saat gugurnya daun kedua. Saat itu produksi yang diperoleh lebih besar dan lebih banyak bila dibandingkan dengan masa panen pada umur kunyit 7-8 bulan. Ciri-ciri tanaman kunyit yang siap panen ditandai dengan berakhirnya pertumbuhan vegetatif, seperti terjadi kelayuan/perubahan warna daun dan batang yang semula hijau berubah menjadi kuning (tanaman kelihatan mati). Periode Panen : Panen kunyit yang baik adalah pada musim kemarau karena pada saat itu sari/zat yang terkandung didalamnya mengumpul.

Kegunaan Tumbuhan Secara Tradisional Kunyit (Curcuma domestic) termasuk salah satu tanaman rempah dan obat Hampir setiap orang Indonesia dan India serta bangsa Asia umumnya pernah mengkonsumsi tanaman rempah ini, baik sebagai pelengkap bumbu masakan, jamu atau untuk menjaga kesehatan dan kecantikan.Kunyit memiliki banyak sekali manfaat diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Mengobati diabetes mellitus 2. Mengobati Tifus
4

3. Usus buntu 4. Mengobati Disentri 5. Mengobati sakit keputihan 6. Mengobati haid yang tidak lancer 7. Mengurangi perut mulas pada saat haid 8. Memperlancar ASI. 9. Amandel 10. Berak lendir 11. Morbili 12. Menghilangkan gatal 13. Menyembuhkan kesemutan

Metode Pengujian Antidiare Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menguji khasiat antidiare adalah metode castor oil induced diarrhea atau metode proteksi terhadap diare oleh oleum ricini. Prinsip dari metode ini adalah kandungan utama dari oleum ricini, yakni trigliserida dari asam risinoleat akan mengalami hidrolisis di dalam usus halus oleh lipase pankreas menjadi gliserida dan asam risinoleat. Sebagai surfaktan anionik, zat ini bekerja mengurangi absorpsi neto cairan dan elektrolit serta menstimulasi peristaltik usus, sehingga berkhasiat sebagai laksansia. Obat yang berkhasiat sebagai antidiare akan dapat melindungi hewan uji yang telah diinduksi dengan oleum ricini terhadap diare (Santoso, 1993).

Bagian Kunyit Yang Diteliti Susunan kunyit terdiri atas akar, rimpang, batang semu, pelepah daun, daun, tangkai bunga dan kuntum bunga. Dan bagian yang akan diteliti adalah bagian rimpang kunyi,karena bagian rimpang merupakan bagian yang memiliki banyak kandungan senyawa kimia yang berkhasiat.

Informasi Kimia Dari Senyawa Kurkumin Karakteristik SenyawaKurkumin Komponen utama yang terpenting dalam rimpang kunyit adalah

kurkuminoid. Berdasarkan hasil penelitian Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (Balittro) bahwa kandungan kurkumin rimpang kunyit

rata-rata adalah sebesar 10,92 %. Kurkumin mempunyai rumus molekul C23H2006 dengan BM 368,37 serta titik lebur 183C, tidak larut dalam air dan eter, larut dalam etil asetat, metanol, etanol, benzena, asam asetat glasial, aseton dan alkali hidroksida (Kiko, 1983). Kurkumin merupakan senyawa yang peka terhadap lingkungan terutama karena pengaruh ph, suhu, cahaya serta radikal-radikal.Sifat kurkumin yang menarik adalah perubahan warna akibat perubahan ph lingkungan. Dalam suasana asam kurkumin berwarna kuning atau kuning jingga sedangkan dalam suasana basa berwarna merah. Sifat kurkumin yang penting adalan sensitivitasnya pada cahaya. Kurkumin akan mengalami dekomposisi jika terkena cahaya. Produk degradasinya yang utama adalah asam ferulat, aldehid ferulat, dehidroksinaftalen, vinilquaikol, vanilin dan asam vanilat.

Biosintesis Senyawa Fenilpropanoid Biosintesa senyawa fenilpropanoida yang berasal dari jalur shikimat pertama kali ditemukan dalam mikroorganisme seperti bakteri,kapang,dan ragi.Sedangkan asam shikimat pertama kali ditemukan pada tahun 1885 dari tumbuhan Illicium religiosum dan kemudian ditemukan dalam banyak tumbuhan. Pokok-pokok reaksi biosintesa dari jalur shikimat adalah sebagai berikut: Pembntukan asam shikimat dimulai dari kondensasi aldol antara suatu tetrosa yaitu eritrosa dan asam fosfoenolpiruvat. Pada kondensasi ini,gugus metilen C=CH dari asam fosfoepiruvat berlaku sebagai nukleofil dan beradisi dengan gugus karbonil C=O dari eritrosa menghasilkan suatu gula yang terdiri dari 7atom karbon. Selanjutnya reaksi yang analog (intramolekuler) menghasilkan asam 5- dehidrokuinat yang mempunyai lingkar sikloheksana yang kemudian diubah menjadi asam shikimat. Asam prefenat terbentuk oleh adisi asam fosfoenolpiruvat kepada asam shikimat. Berikutnya aromatisasi dari asam prefenat menghasilkan fenitpiruvat yang menghasilkan fenilalanin melalui reaksi reduktif aminasi. Akhirnya, deaminasi dari fenilalanin menghasilkan asam sinamat. Reaksi parallel yang sejenis terhadap tirosin yang mempunyai tingkat oksidasi yang lebih tinggi menghasilkan asam perusahaan-kumarat dan selanjutnya asam sinamat, mengalami transformasi biogenetik, menghasilkan turunan fenilpropa-noid. Mekanisme reaksi biosintesa fenilpropanoid adalah sebagai berikut :

Kalsifikasi Senyawa Fenilpropanoida Senyawa fenilpropanoid merupakan salah satu kelompok senyawa fenol utama yang berasal dari jalur shikimat. Senyawa senyawa fenol ini mempunyai kerangka dasar karbon yang terdiri dari cincin benzen (C6) yang terikat pada ujung rantai karbon propana (C3)

Struktur Dasar Fenilpropanoid

Beberapa jenis senyawa yang termasuk fenilpropanoid ialah : 1. Turunan Sinamat

2. Turunan kumarin 3. Turunan Propenilfenol

4. Turunan Alifenol

Struktur beberapa jenis senyawa fenilpropanoid tersebut menunjukan kerangka dasar fenilpropanoid yang nyata dan kerangka karbon ini mempunyai oksidasi maksimal trihidroksida. Kemungkinan lain dari pola oksidasi 3,4-hidroksi atau 4 hidroksi atau tidak teoksidasi sama sekali.

Aktifitas Biologi Senyawa Kurkumin merupakan bagian pigmen kuning yang terdapat dalam rimpang kunyit yang memiliki berbagai aktifitas biologis salah satunya sebagai antiinflamasi. Mekanisme anti-inflamasi terjadi melalui efek penghambatan jalur metabolisme asam arachidonat dalam pembentukan prostaglandin yang dapat diperantarai dengan penghambatan aktifitas enzim siklooksigenase. Melalui mekanisme tersebut, sel lebih terlindung dari pengaruh negatif, sehingga dapat meningkatkan viabilitas sel. Informasi Metode Pemisahan Teknik Pemisahan Salah satu cara pengambilan kurkumin dari rimpangnya adalah dengan cara ekstraksi. Ekstraksi merupakan salah satu metode pemisahan berdasarkan perbedaan kelarutan. Secara umum ekstraksi dapat didefinisikan sebagai proses pemisahan terhadap kelompok senyawa dari kelompok senyawa lainnya atau jaringan tumbuhan berdasarkan kemampuan larut terhadap pelarut tertentu. Dalam hal ini fraksi padat yang diinginkan bersifat larut dalam pelarut (solvent), sedangkan fraksi padat lainnya tidak dapat larut. Proses tersebut akan menjadi sempurna jika solute dipisahkan dari pelarutnya, misalnya dengan cara distilasi/penguapan. Persiapan Bahan Kunyit mula-mula dipilih dan dibersihkan, kemudian dipotong kecil-kecil/ tipis-tipis/ ditumbuk. Selanjutnya kunyit tersebut ditimbang x gram untuk persiapan ekstraksi. Ekstraksi Kurkumin Maserasi

Kunyit sebanyak x gram dimasukkan ke dalam labu leher tiga ditambah pelarut chloroform:methanol (98:2) dengan jumlah volume dan waktu ekstraksi tertentu. Pemanas dihidupkan dan pendingin balik diaktifkan. Waktu nol dari ekstraksi ditentukan pada saat campuran chloroform:methanol (98:2) mencapai titik didihnya dan diakhiri pada waktu yang telah ditentukan. Hasil ekstraksi didinginkan dan disaring menggunakan kertas saring. Filtratnya didistilasi sedangkan residunya dibuang.
9

Destilasi Uap

Filtrat yang diperoleh dari hasil ekstraksi dimasukkan ke dalam labu distilasi untuk memisahkan kurkumin dari pelarut. Pemanas dihidupkan dan diperoleh hasilnya berupa pelarut dan residu. Residu dikeringkan di dalam oven dengan suhu 120C untuk menghilangkan sisa campuran chloroform:methanol yang masih terdapat dalam kurkumin. Analisis data dari hasil destilasi dilakukan dengan menggunakan kromatografi lapis tipis (KLT),yaitu : 1. Hasil distilasi yang telah dikeringkan sampai diperoleh suatu kekentalan. 2. Untuk pemisahan digunakan kromtografi kolom dengan fase diam silica gel 60 dan fase gerak chloroform:methanol = 98:2. 3. Muncul 3 spot warna kuning divisibel, mulai dari Rf tinggi: curcumin, demetoksi curcumin dan bisdemetoksi curcumin. Tak perlu pereaksi semprot karena curcuminoid ada divisible. Teknik Pemurnian Pemurnian untuk mendapatkan senyawa kurkumin ( senyawa murni ) dilakukan dengan kromatografi kolom dan fraction collector. Isolasi menggunakan kromtografi kolom dan fraction collector. Ekstrak hasil evaporasi tadi diabsorbansikan dengan silica kolom (230- 400 mesh ASTM), dimasukkan diatas permukaan silica setebal 5mm. panjang fase diam kolom 40cm, diameter kolom 35mm. Diatur kecepatan alir eluen sekitar 20 tetes/menit Eluen tetap chloroform:methanol (98:2). Tabung yang mengandung curcumin dievaporasi, baru didapat kurkumin murni (bukan campuran kurkuminoid).

10

C Keterangan:

A : Proses penimbangan sampel (kunyit) B : Proses filtrasi C : Residu diupakan untuk menghilangkan sisa campuran chloroform: methanol yang masih terdapat dalam kurkumin. D : Hasil penguapan sampel siap dianalisis.

Skema Kerja Tekhnik Pemisahan


Rimpang kunyit Dibersihkan Dipotong tipis-tipis Ditumbuk dimaserasi Hasil maserasi Diekstraksi dengan chloroform methanol ekstrak Di dinginkan Di saring filtrat Di destilasi uap residu Di uapkan sampai kental Di analisis dengn KLT Di peroleh Kurkumin,demetoksi kurkumin & bisdemetoksi kurkumin ( campuran kurkuminoid) 11

Tekhnik Pemurnian
Campuran kurkuminoid Kromatografi kolom Fration colletor Tabung berisi kurkumin Di evaporasi Kurkumin murni

Landasan Teori Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Hastuti (1997) ekstrak air rimpang kunyit dengan konsentrasi 15% memiliki efek antidiare yang signifikan pada tikus putih jantan dewasa galur Charles River yang telah diinduksi oleum ricini. Dengan mengacu pada penelitian yang sudah ada, dilakukan penelitian lanjutan, pada penelitian ini rimpang kunyit diuji efek antidiarenya dengan pelarut yang berbeda, karena dimungkinkan senyawa kimia rimpang kunyit yang berpotensi sebagai antidiare tersebut juga dapat tersari dengan pelarut etanol 96% sehingga diharapkan ekstrak etanol rimpang kunyit ini juga mempunyai efek antidiare dengan menggunakan hewan uji mencit. Kandungan senyawa kimia yang terdapat dalam rimpang kunyit antara lain minyak atsiri 2-5 %, kurkuminoid, pati, tanin, damar (Prawiro, 1977). Tanin bersifat mengendapkan zat putih telur dan berkhasiat sebagai adstringens, yaitu dapat meringankan diare dengan menciutkan selaput lendir usus (Tjay dan Rahardja, 2002). Tanin tidak larut dalam pelarut organik non polar seperti benzene atau kloroform, tetapi larut dalam air terutama air panas akan membentuk larutan koloid bukan larutan sebenarnya (Robinson, 1995). Tanin juga dapat larut dalam etanol 96% (Santoso, 1993).

Hipotesis Ekstrak etanol 96% rimpang kunyit (Curcuma domestica Val.) secara peroral diduga mempunyai efek antidiare pada mencit jantan galur Swiss Webster yang diinduksi oleum ricini.

12

Anda mungkin juga menyukai