Anda di halaman 1dari 20

DEPARTEMEN ENDOKRIN PSIK STIKES HUSADA JOMBANG OLEH. NS.

BREWIJAYA

PENGERTIAN
Sindrom Cushing adalah suatu keadaan yang disebabkan oleh efek metabolik gabungan dari peningkatan kadar glukokortikoid dalam darah yang menetap (Price, 2005). Sindrom cushing adalah suatu keadaan yang diakibatkan oleh efek metabolik gabungan dari peninggian kadar glukokortikoid dalam darah yang menetap. Kadar yang tinggi ini dapat terjadi secara spontan atau karena pemberian dosis farmakologik senyawa-senyawa glukokortikoid (Sylvia A. Price; Patofisiolgi, hal. 1088).

PENYEBAB
Sindromcushing disebabkan oleh sekresi kortisol atau kortikosteron yang berlebihan. Sindrom cusing dapat diakibatkan oleh pemberian glukortikoid jangka panjang dalam dosis farmakologik (latrogen) atau oleh sekresi kortisol yang berlebihan pada gangguan aksis hipotalamus-hipofiseadrenal (spontan)

TANDA DAN GEJALA


A. Gejala hipersekresi kortisol (hiperkortisisme) yaitu :

1. Obesitas yang sentrifetal dan moon face.


2. Kulit tipis sehingga muka tampak merah, timbul strie dan ekimosis. 3. Otot-otot mengecil karena efek katabolisme protein. 4. Osteoporosis yang dapat menimbulkan fraktur kompresi dan kifosis. 5. Aterosklerosis yang menimbulkan hipertensi.

6. Diabetes melitus.
7. Alkalosis, hipokalemia dan Hipokloremia.

CONT
B. Gejala hipersekresi ketosteroid : 1.Hirsutisme ( wanita menyerupai laki-laki ) 2.Suara dalam. 3.Timbul akne. 4.Amenore atau impotensi 5.Pembesaran klitoris. 6.Otot-otot bertambah (maskuli nisasi)

CONT

C. Gejala hipersekresi aldosteron : 1.Hipertensi. 2.Hipokalemia. 3.Hipernatremia. 4.Diabetes insipidus nefrogenik. 5.Edema (jarang)

Manifestasi Cushing Syndrome


1. Gejala sindrom cushing salah satunya adalah terjadi peningkatan berat badan yang cepat, terutama dari badan dan wajah dari anggota badan (obesitas sentral).

2. Tanda umum lainnya adalah pertumbuhan bantalan lemak di sepanjang tulang leher dan di bagian belakang leher (punuk kerbau) 3. dan wajah bulat sering disebut sebagai moon face.

Patofisiologi Cushing Syndrome


Penyebab cushing sindrom adalah peninggian kadar glukokortikoid dalam darah yang menetap. Untuk lebih memahami manifestasi klinik sindrom chusing, kita perlu membahas akibat-akibat metabolik dari kelebihan glikokorikoid. Korteks adrenal mensintesis dan mensekresi empat jenis hormon: 1. Glukokortikoid. Glukokortikoid fisiologis yang disekresi oleh adrenal manusia adalah kortisol 2. Mineralokortikoid. Mineralokortikoid yang fisiologis yang diproduksi adalah aldosteron, 3. Androgen 4. Estrogen

PENATALAKSANAAN
1.Operasi pengangkatan tumor melalui hipofisektomi transfenoidalis merupakan terapi pilihan yang utama dan angka keberhasilannya sangat tinggi (90%). Jika operasi ini dilakukan oleh tim bedah yang ahli. 2.Radiasi kelenjar hipofisis juga memberikan hasil yang memuaskan meskipun di perlukan waktu beberapa bulan untuk mengendalikan gejala. 3.Adrenalektomi merupakan terapi pilihan bagi pasien dengan hipertropi adrenal primer. 4.Terapi penggantian temporer dengan hidrokortison mungkin diperlukan selama beberapa bulan sampai kelenjar adrenal mulai memperlihatkan respon yang normal terhadap kebutuhan tubuh.

CONT
1.Jika Sindrom Cushing merupakan akibat dari pemberian kortikosteroid eksternal (eksogen), 2.Pemberian obat tersebut harus diupayakan untuk dikurangi atau dihentikan secara bertahap hingga tercapai dosis minimal yang adekuat untuk mengobati proses penyakit yang ada dibaliknya (misalnya, penyakit otoimun serta alergi dan penolakan terhadap organ yang ditransplantasikan). 3.Biasanya terapi yang dilakukan setiap dua hari sekali akan menurunkan gejala SindromCushingdan memungkinkan pemulihan daya responsif kelenjar adrenal terhadap ACTH.

Komplikasi Cushing Syndrome


1.Osteoporosis

2.Diabetes Melitus
3.Hipertensi

PEMERIKSAAN PENUNJANG
1.Uji supresi deksametason Mungkin diperlukan untuk membantu menegakkan diagnosis peyebab sindrom cushingtersebut, apakah hipopisis atau adrenal.

2.Pengambilan sample darah.


3.Pengumpulan urine 24 jam Untuk memerikasa kadar 17 hiroksikotikorsteroid serta 17 ketostoroid yang merupakan metabolik kortisol dan androgen dalam urine.

CONT
4.Stimulasi CRF Untuk membedakan tumor hipofisis dengan tempat tempat tropi. 5.Pemeriksaan radioimmunoassay Mengendalikan penyebab sindrom cushing

6.Pemindai CT, USG atau MRI Untuk menentukan lokasi jaringan adrenal dan mendeteksi tumor pada kelenjar adrenal.

Diagnose keperawatan Cushing Sindroma


1. Resiko terhadap cedera berhubungan dengan kelemahan dan perubahan metabolisme protein. 2. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan edema. 3. Gangguan citra tubuh berhubungan perubahan penampilan fisik. dengan

4. Perubahan proses pikir berhubungan dengan perubahan suasana hati, mudah tersinggung dan depresi. 5. Nyeri berhubungan dengan perlukaan pada mukosa lambung.

CONT
6.Resiko tinggi gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intak in adekuat. 7.Resiko : Hiperglikemia.

PENGKAJIAN
Keluhan Utama :

1. Adanya memar pada kulit,


2. Pasien Mengeluh lemah, kenaikan berat badan. terjadi

DATA SUBYEKTIF
1.Perubahan pada body proportion, berat badan, distribusi bulu-bulu tubuh, rambut kepala rontok atau menipis, pigmentasi kulit, memar, ecchymosis, luka sulit sembuh. Nyeri tulang-tulang terutama nyeri punggung 2.Riwayat infeksi : kulit, saluran pernafasan. 3.Neurological data : tingkah laku, konsentrasi, ingatan. 4.24 jam intake makanan dan cairan. 5.Peningkatan rasa haus, nafsu makan. 6.Perubahan output urine 7.Sexuality data : Wanita : perubahan menstruasi,ciri-ciri seksualitas sekunder,libido. Laki-laki : perubahan -perubahan libido,ciri-ciri seksualitas sekunder 8.Pengetahuan : perubahan penyakitnya,diagnostik test pengobatan

DATA OBYEKTIF
1.Adanya moon face,buffale hump,truncal obesity,lengan dan kaki kurus, hyperpigmentasi, striade, 2.ecchymosis, luka yang belum sembuh 3.Neurological:ketepatan situasi,konsentrasi,ingatan. emosi dengan

4.Cardivasculer : blood pressure ,weight, pulse, adanya edema, distensi jugular vein.
5.Nutritition:intake makanan dan cairan.

6.Musculoskeletal :muscle berdiri dari posisi duduk

mass,strenght,kemampuan

DAFTAR PUSTAKA
Arthur C. Hall, John E. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11 . Jakarta: EGC. Dorland, W.A Newman. 2002. Kamus Kedokteran Dorland Edisi 29 . Jakarta: EGC. Susanne C. Smeltzer; Buku Ajar Medikal Bedah Brunner-Suddart; EGC; Jakarta; 1999.

Sylvia A. Price. 1994.Patofisiolgi Konsep klinis Proses-Proses Penyakit . Jakarta: egc

Anda mungkin juga menyukai