Disusun Oleh: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Retno Wulandari Aprilia Rizki Ghaisani Ikramina Aiffah Yuli Ernawati Rizka Azurien Aina Herlinda Rizka Kumala Devy Anindita Yodha Syahrin
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KE MENKESSURABAYA JURUSAN KEBIDANAN PRODI KEBIDANAN KAMPUS SUTOMO SURABAYA 2012/2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya. Makalah ini berisikan tentang informasi mengenai gangguan dan pencegahan serta penanggulangan pada potensi seks pria maupun wanita. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..i Daftar Isi....ii BAB I Pendahuluan..1 1.1 Latar Belakang1 1.2 Tujuan Masalah...1 BAB II Pembahasan..2 2.1 Pengertian Gangguan Potensi Seks .2 2.2 Macam-macam Gangguan Potensi Seks Pria......2 2.3 Macam-macam Gangguan Potensi Seks Wanita.....7 BAB III Penutup......15 3.1 Kesimpulan....15
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG Infertilitas merupakan suatu masalah yang dapat mempengaruhi pria dan wanita di seluruh dunia. Kurang lebih 10% dari pasangan suami istri (pasutri) pernah mengalami masalah infertilitas ini semasa usia reproduksinya dan diperkirakan tiap tahun akan bertambah dua juta pasangan infertil. Masalah infertilitas merupakan masalah pasutri. Data menunjukkan bahwa 30-40% penyebab infertilitas adalah akibat faktor suami-istri, dimana faktor istri sekitar 55%, sedangkan faktor pria sekitar 45%. Infertilitas merupakan masalah yang perlu perhatian serius, karena kenyataannya infertilitas yang mencapai prosentase yang cukup besar yang salah satunya adalah gangguan potensi seksual. Selain itu penanganan infertilitas merupakan masalah yang cukup kompleks dan rumit. Gangguan potensi seksual seringkali menimbulkan problema pada pasutri. Gangguan potensi seksual pada pria terdiri dari 4 kelompok yaitu : 1. gangguan gairah seksual, 2. gangguan ereksi, 3. gangguan ejakulasi, 4. gangguan orgasme. Sedangkan pada wanita, gangguan potensi seksual terdiri dari : 1. Anorgasmia, 2. Frigiditas, 3. Vaginismus, 4. Disparunia, 5. Masalah menopause , 6. Sakit setelah melahirkan. Adapun beberapa faktor yang menjadi penyebab gangguan potensi seksual pada pria dan wanita antara lain: faktor psikis, fisik, dan sosiokultural.
1.2 TUJUAN 1.2.1 1.2.2 1.2.3 Untuk mengetahui pengertian gangguan potensi seks Untuk mengetahui macam-macam gangguan potensi seks pria Untuk mengetahui macam-macam gangguan potensi seks wanita
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Gangguan Potensi Seks Potensi seks adalah kempuan seseorang untuk memulai mempertahankan dan menyelesaikan koitus dengan memperoleh kepuasan seks. Dengan demikian, gangguan potensi seks memiliki arti suatu masalah yang menimbulkan ketidakmampuan seseorang untuk memperoleh kepuasan seks.
2.2 Macam-macam Gangguan Potensi Seks pada Pria Secara umum, gangguan potensi seks pada pria di bagi menjadi 4. Berikut diantaranya: 2.2.1 Disfungsi Ereksi Disfungsi ereksi adalah keadaan di mana penis tidak bisa mencapai ereksi yang cukup keras pada saat melakukan aktivitas seksual, sendiri ataupun bersama pasangan selama 1 bulan berturutturut. Disfungsi ereksi pada umumnya disebabkan oleh dua hal yatu faktor fisik dan psikis.
Ciri-ciri seseorang mengidap disfungsi ereksi: 1. Saat melakukan kontak seksual, seperti bercumbu
dengan pasangan misalnya berciuman, berpelukan dan terutama bila penis dirangsang oleh pasangan seharusnya penis akan ereksi cukup keras dan cukup cepat, 2. Sesudah penis ereksi pada saat bercumbu, suami akan
melakukan penetrasi ke vagina. Ereksi penis berlangsung terus sampai berhasil menembus vagina 3. Sesudah penetrasi, penis ditarik dan didorong di dalam
sampai ejakulasi. Sesudah ejakulasi, barulah ereksi menurun secara perlahan-lahan. Disfungsi ereksi dapat di sebabkan beberapa factor diantaranya: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Penyakit diabetes, Penyakit ginjal, Multiple sclerosis, Penyakit pembuluh darah, Penyakit neurologis. Ifeksi prostat atau kanker prostate. Faktor psikologis juga dapat menjadi penyebab
disfungsi ereksi seperti misalnya stres, kecemasan, rasa bersalah, depresi, harga diri yang rendah, atau bisa juga rasa takut gagal dalam hubungan seksual. Cara Mengatasi disfungsi ereksi: 1. Rutin untuk melakukan olahraga Olah raga akan meningkatkan kesehatan jantung anda, meningkatkan stamina dan kelenturan fisik, serta memperbaiki kondisi sirkulasi darah. Faktor- faktor tersebut merupakan faktor penting dalam upaya memuaskan pasangan anda di ranjang. 2.Membatasi mengonsumsi alcohol Mengonsumsi segelas dua gelas alkohol sehari mungkin akan dapat membuat anda lebih bergairah, namun bila lebih dari itu anda dapat mengalami gangguan ereksi.
3. Berhenti merokok Merokok akan menganggu sirkulasi darah. Riset terakhir menyebutkan bahwa sekitar 30% dari perokok mengalami gangguan impotensi bila dibandingkan dengan mereka yang tidak merokok. Dan jika merokok tidak baik, menggunakan narkoba jauh lebih tidak baik lagi. Sama hal dengan merokok, narkoba juga akan menyebabkan anda impoten. 4. Mengurangi stress dan kecemasan Laki laki yang sedang stress dan cemas, tidak akan mempunyai gairah untuk berhubungan seksual. Jika ingin mengembalikan gairah seksual ke dalam hidup, maka sebaiknya harus mencoba bagaimana mengurangi stress dan kecemasan dalam hidup. Liburan, relaksasi, dan pemijatan merupakan beberapa hal yang dapat membantu mengurangi ketegangan hidup.
2.1.2 Ejakulasi Dini Ejakulasi dini adalah disfungsi seksual laki-laki yang di tandai dengan ejakulasi yang selalu terjadi sebelum waktu sekitar 1 menit setelah penetrasi vagina, dan ketidakmampuan menunda ejakulasi pada semua penetrasi vagina dengan konsekuensi priadi yang negative, seperti kesedihan, stress, dan ,menghindar dari keintiman seksual.
Bertujuan untuk mengkondisikan tubuh dan fikiran pria agar dapat mengendalikan ejakulasi. Terapi ini di lakukan dengan bantuan istri. b. Terapi secara psikologis c. Menggunakan obat-obatan Contohnya adalah obat-obatan anti depresi yang dapat meningkatkan kadar serotin, hormone serotin sangat berperan ketika sedang bersenggama.
2.1.3 Rendahnya Libido Bila mengalami penurunan hasrat terhadap aktivitas seksual yang menetap / hilang timbul hingga menimbulkan penderitaan dalam diri atau masalah dalam pasangan Nyeri saat berhubungan seks (disapareunia) atau kemampuan untuk orgasme merupakan salah satu penyebab fisik. Sementara penurunan hormo dianggap bertaggungjawab dalam penurunan hasrat seksual. Masalah kesehatan mental juga banyak mengambil peran dalam penurunan hasrat seksual. Kurangnya kedekatan emosional dan buruknya komunikasi yang berkaitan dengan kebutuhan dan preferensi seksual sering akan menjadi pemicu gangguan libido. Cara mngobati rendahnya libido: pendidikan seks, konseling, perubahan gaya hidup, dan kadang-kadang dengan pengobatan .
2.1.4 Somatopause Somatopause adalah defisiensi Human Growth Hormone (HGH) dan Insuline Like Growth Hormone (IGF-1). Somatopause adalah fase kemerosotan usia pertengahan di dalam hidup manusia
dimana terjadi pengurangan HGH, menyebabkan penurunan fungsi fisiologi yang jelas termasuk peningkatan lemak badan, kemerosotan daya tahan, warna kulit yang berbeda daripada sebelumnya, kemerosotan keinginan seksual, dan simptom-simptom lain yang lazim dikaitkan denga usia lanjut. Menjelang usia 70 hingga 80 tahun, pada asasnya seseorang itu akan kekurangan hormon pertumbuhan, mengakibatkannya mengalami SDS (Sindrom Defisiensi Somatotropin). HGH biasanya dilepaskan semasa tidur dalam bentuk denyutan sebagai tindak balas terhadap isyarat positif, seperti tindakan faktor pelepasan hormon pertumbuhan GRF (Growth Releasing Hormone) dan isyarat negatif daripada hipotalamus. Apabila pituitari melepaskan hormon tersebut, HGH bergerak dari pituitari ke dalam aliran darah dan ia menduduki ruang penerima didalam setiap sel, khususnya sel hati, yang sebenarnya akan menggunakan kimia ini. Apabila HGH mengaktifkan ruang penerima di dalam hati, kimia yang dikenali IGF-1 dikeluarkan. HGH memperkuatkan kesan anabolik diseluruh tubuh melalui penghantar bersama IGF-1, membantu pertumbuhan jaringan, tulang rawan, dan otot-otot. Justru dengan menentukan kepekatan IGF-1 di dalam darah, kita boleh mengukur kadar rembesan HGH di dalam tubuh kita.
Cara pengobatan somatopause: 1.Senam yang dilakukan secara rutin adalah penting untuk melewatkan penuaan. Untuk meningkatkan pelepasan HGH, program latihan ketat seperti angkat berat dan senam aerobik diperlukan. 2. Pil oral. Obat yang lazim digunakan adalah Levadopa, Hydergine, clonidine, dan dilantin yang bekerja untuk merangsang
pelepasan HGH dan meningkatkan feed back-nya. Walaupun obatobatan ini diluluskan oleh FDA yang mana keselamatan dan kegunaannya telah disahkan, nnama tidak ada satupun telah diluluskan untuk tujuan meningkatkan kadar HGH.
2.2 Macam-macam Gangguan Potensi Seks pada Wanita 2.2.1 Frigiditas Frigiditas adalah suatu keadaan saat seorang wanita tidak bisa menikmati orgasme melalui berbagai macam teknik perangsangan seksual atau singkatnya, hilangnya libido seorang wanita untuk melakukan hubungan seksual. Frigiditas juga memasukkan kondisi penghindaran hubungan seksual (sexual aversion disorder) dan kondisi yang menyebabkan rasa sakit saat berhubungan seks (sexual pain disorder). Frigiditas yang oleh karena menurunnya libido seorang wanita untuk melakukan seks, secara fisiologis didapat beberapa gejala di bawah ini: payudara Ketiadaan atau berkurangnya lubrikasi vagina Ketiadaan atau berkurangnya pelebaran atau
peristiwa ereksinya penis pada pria) Penurunan sensasi di daerah genital atau puting
Frigiditas umumnya adalah akibat suatu masalah dari berbagai macam faktor yang tidak hanya faktor secara fisik saja, namun juga termasuk di dalamnya akibat dari faktor emosional dan bahkan faktor sosial, maka dalam penanganan masalah frigiditas ini membutuhkan
waktu dan kesabaran serta pengertian dari pasangannya untuk mau mendengarkan keluhan sang wanita.
Cara pencegahan frigiditas : Selalu saling terbuka dan jujur mengenai masalah
seksualitas. Komunikasikanlah ketidakpuasan yang dirasakan saat melakukan hubungan seksual. Variasikanlah teknik bercinta untuk mencegah
timbulnya kebosanan. Variasi dapat dilakukan mengganti posisi bercinta, mencari suasana baru dengan melakukan seks di tempat lain selain kamar tidur atau selain di rumah. Perpanjang waktu untuk melakukan foreplay, kenalilah
daerah daerah erotis pasangan dan bermainlah dengan zona zona tersebut untuk membangkitkan gairah pasangan Anda. Gunakan lubrikasi tambahan bila diperlukan, jangan
tunggu sampai terjadi nyeri. Bila masalah tidak juga teratasi, jangan ragu untuk
segera meminta bantuan ahli. 2.2.2 Dispareunia Dispareunia adalah rasa nyeri berulang atau menetap pada daerah genitaliasebelum, selama (yang paling sering) , atau setelah berhubungan seksual. Penyebab organik pada dispareunia meliputi adanya sisa himen, tumor pelvis, dan vestibulitis vulva.Keadaan hipoestrogen yang berhubungan dengan menopause, periode awal postpartum, penggunaan kontrasepsi oral dalam dosis yang sangat rendah, dan pengobatan kemoterapi juga dapat menyebabkan dispareunia. Masalah psikososial yang menyebabkan dispareunia dapat meliputi kurangnya kepercayaan diri, persepsi terhadap tubuh yang buruk, rasa
bersalah, dan riwayat pelecehan atau trauma seksual. Faktor interpersonal pada pasangan termasuk kemarahan, rasa tidak percaya, dan komunikasi yang kurang juga bisa menjadi penyebab.
Cara Pengobatan Dispareunia Psikoterapi dapat bermanfaat pada terapi dispareunia dengan etiologi non organik. Psikoterapi juga dapat bermanfaat sebagai terapi tambahan untuk mereka yang mengalami kelainan dengan penyebab organik.
2.2.3 Vaginismus Wanita dengan vaginismus mengalami spasme involunter berulang pada otot-otot pelvis sepertiga atas liang vagina, dengan tingkat keparahan sampai menyebabkan hubungan seksual terasa menyakitkan atau tidak mungkin dilakukan. Vaginismus disebabkan oleh masalah organik maupun psikolosial. Kelainan organik yang mendasari vaginismus sama seperti yang terjadi pada dispareunia. Sebagian besar ahli yakin bahwa vaginismus diawali sebagai dispareunia yang kemudian berlanjut menjadi vaginismus. Seorang wanita pada awalnya mengalami rasa nyeri saat berhubungan seksual (stimulus yang tidak disengaja), dan hal ini menyebabkan proteksi diri alamiah berupa pengencangan otot-otot vagina (respons yang disengaja). Selanjutnya, stimulus yang berhubungan dengan penetrasi vagina dapat menjadi stimulus yang disengaja dan mencetuskan refleks spasme otot yang disengaja. Tidak semua kasus vaginismus secara klasik disebabkan oleh masalah organik. Berbagai peranan psikolosial telah diketahui, termasuk rasa bersalah, batasan agama, respons terhadap disfungsi seksual yang dialami pasangannya, pascatrauma seksual, pikiran
mengenai orientasi seksual dan ketakutan akan kehamilan, penyakit menular seksual, dan trauma.
Cara pengobatan vaginismus evaluasi dan koreksi setiap masalah organik yang mendasari serta psikoterapi.
2.2.4 Anorgasmia Anorgasmia adalah ketidakmampuan persisten atau berulang dari seorang wanita untuk mengalami orgasme setelah gairah seksual dan stimulasi seksual yang memadai. Kondisi ini memengaruhi kualitas pengalaman seksual wanita. Anorgasmia dapat disebabkan oleh factor fisiologis dan psikologis. Penyebab lainnya antara lain: 1. Gangguan dari vasogenic seperti tekanan darah tinggi,
kolesterol, merokok dan penyakit jantung. 2. belakang. 3. Hormonal seperti menopause,kegagalan ovarium Neurogenik seperti diabetes dan cedera tulang
premature dan pil KB aupan kronis. 4. Sistem musculogenic seperti masalah otot panggul yang
pengurangan estrogen. 8. menular. 9. pasangan. Kelelahan fisik, stress,depresi, kesulitan berinteraksi dengan Ketakutan seperti takut hamil dan takut tertular penyakit
10.
Cara pengobatan anorgasmia Anorgasmia sulit untuk diobati. Rencana pengobatan tergantung pada penyebab yang mendasari gejala.
2.2.5 Menopause merupakan berhentinya siklus menstruasi secara pemanen dan merupakan suatu titik balik dan bukan penyakit. Akan tetapi, kondisi ini bisa memengaruhi kesejahteraan hidup perempuan. Usia merupakan pemicu utama menopause. Kondisi ini merupakan sisi lain dari pubertas, akhir dari usia subur, yang disebabkan oleh melambatnya fungsi ovarium. Selain itu, menopause juga disebabkan operasi tertentu dan pengobatan medis. Penanganan medis ini termasuk pengangkatan ovarium, kemoterapi, dan terapi radiasi panggul. Pengangkatan rahim tanpa mengangkat ovarium kemungkinan tidak akan memicu menopause. Rata-rata perempuan mengalami menopause secara alami di usia 51. Tapi menopause bisa mulai lebih awal. Beberapa perempuan mulai mengalami menopause di usia 40 dan sangat sedikit perempuan yang menopause di akhir usia 60-an. Perempuan yang merokok cenderung mengalami menopause beberapa tahun lebih awal dibandingkan mereka yang tidak merokok. Belum ada cara pasti memperhitungkan usia menopause. Hanya perempuan yang tidak mengalami menstruasi selama 12 bulan berturut-turut, tanpa penyebab yang jelas, yang bisa dikatakan sudah menopause. Sebelum menopause (perimenopause). Menopause alami terjadi secara bertahap. Ovarium tidak berhenti dengan tiba-tiba, tetapi melambat secara perlahan. Masa perubahan ke menopause dikenal dengan perimenopause. Selama masa perimenopause, Anda masih memiliki kemungkinan hamil. Meskipun menstruasi tidak bisa diprediksi, ovarium masih berfungsi dan Anda masih bisa ovulasi.
Gejala menopause. Begitu menopause mendekat, periode menstruasi akan berubah. Tapi perubahan tersebut bisa bervariasi pada setiap perempuan. Ada yang semakin pendek atau lama, semakin banyak atau berkurang, dengan waktu yang lebih lama atau lebih singkat di antara periode. Perubahan seperti ini normal. Tapi jika Anda mengalami perdarahan berat atau jarak periode terlalu dekat, ada baiknya berkonsultasi dengan dokter.
Cara mengurangi/mencegah menopause Jika terjadi hot flashes lakukan olahraga teratur,
gunakan pakaian yang tipis dan coba untuk mencari pemicunya. Pemicunya umumnya berasal dari makanan yang panas, makanan pedas, minuman beralkohol, cuaca atau ruangan yang panas. Gunakan pelumas vagina atau pelembabjika vagina
kering atau jika merasa tidak nyaman saat berhubungan. Hubungan seksual yang tetap aktif juga dapat membantu mengatasi masalah ini. Jika timbul gangguan tidur, hindari makanan
berkafeindan berolahraga sebelum tidur. Jika berkeringat pada malam hari, pakai pakaian tipis
dan berbahan katun. Senam otot panggul. Disebut juga senam Kegel, dapat
memperbaiki inkontinensia urin. Makan makanan yang seimbang termasuk buah, sayuran,
biji-bijian. Batasi diet berlemak dan manis. Perhatikan pula asupan kalsium minimal 1,200 - 1,500 mg. Stop merokok. Rokok meningkatkan resiko penyakit
jantung, stroke, kanker dan banyak penyakit lain. Juga menyebabkan hot flashes dan memicu menopause dini.
dapat mencegah mencegah penyakit jantung, kencing manis dan tulang rapuh juga membantu menurunkan stres. Kombinasikan olahraga yang bersifat aerobik seperti jalan cepat, jogging dan menari, dan olahraga angkat beban. Pemeriksaan kesehatan berkala.
Konsultasi dengan dokter saat menopause perlu dilakukan untuk menjaga kesehatan serta untuk mencegah timbulnya penyakit karena bertambahnya usia. Meskipun beberapa problem kesehatan karena usia tidak dapat dihindari, tetapi banyak juga diantaranya yang dapat dicegah dengan mengubah gaya hidup dan pemberian obatobatan.
3.1 KESIMPULAN Potensi seks adalah kempuan seseorang untuk memulai mempertahankan dan menyelesaikan koitus dengan memperoleh kepuasan seks. Dengan demikian, gangguan potensi seks memiliki arti suatu masalah yang menimbulkan ketidakmampuan seseorang untuk memperoleh kepuasan seks. Gangguan potensi seks dapat terjadi pada pria dan pada wanita. Gangguan potensi seks pada laki-laki antara lain: disfungsi ereksi, ejakulasi dini,rendahnya libido, somatopause. Seangkan gangguan potensi seks pada wanita antara lain yaitu, anorgasmia, frigidities, viginigmus, dispereunia, dan monopouse.
DAFTAR PUSTAKA
Heffner, Linda J dan Danny J. 2005. At a Glance Sistem Reproduksi Edisi Kedua. Jakarta:Erlangga. http://gairahmaya.blogspot.com/2012/05/penyebab-rendahnya-libido.html. http://id.shvoong.com/medicine-and-health/2152787-pengertian-dan-penyebabimpotensi/. http:// id.wikipedia.org/wikimenopause. http://www.searchqu.com/web?src=hbvw&v=4.6.1.01&9=majalahkesehatan.com&si stemid=430&appid=106.