Anda di halaman 1dari 10

Materi Tentang Hipertensi

Tekanan Darah Tinggi / Hipertensi


Tekanan darah adalah tekanan di dalam pembuluh darah ketika jantung memompakan darah keseluruh tubuh. Darah mengambil oksigen dari dalam paru-paru. Darah yang mengandung oksigen ini memasuki jantung dan kemudian dipompakan keseluruh tubuh melalui pembuluh darah yang disebut arteri. Pembuluh darah yang lebih besar bercabangcabang menjadi pembuluh-pembuluh darah yang lebih kecil hingga berukuran mikroskopik yang akhirnya membentuk jaringan yang terdiri dari pembuluh-pembuluh darah yang sangat kecil yang disebut kapiler. Jaringan ini mengalirkan darah ke sel-sel tubuh dan menghantarkan oksigen untuk menghasilkan energi yang dibutuhkan demi kelangsungan hidup. Kemudian darah yang tidak beroksigen kembali ke jantung melalui pembuluh darah vena, dan dipompa kembali ke paru-paru untuk mengambil oksigen lagi. Saat jantung berdetak, otot jantung berkontraksi untuk memompakan darah ke seluruh tubuh. Tekanan tertinggi saat otot jantung berkontraksi dikenal sebagai tekanan sistolik. Tekanan terendah saat otot jantung rileks sebelum kontraksi berikutnya disebut tekanan diastolik. Secara umum, tekanan darah normal untuk orang dewasa (18 tahun) adalah 120/80, angka 120 disebut tekanan sistolik, dan angka 80 disebut tekanan diastolik.
Kategori Optimal Normal Normal-tinggi Hipertensi Derajat 1 Derajat 2 Derajat 3 140 159 160 179 180 atau atau atau 90 99 100 109 110 Sistolik (mmHg) < 120 < 130 130 139 dan dan atau Diastolik (mmHg) < 80 < 85 85 89

Tabel 1. Klasifikasi tekanan darah untuk usia 18 tahun atau lebih menurut JNC (1997)

TEKANAN DARAH RENDAH Tekanan darah rendah adalah kondisi abnormal dimana tekanan darah seseorang jauh lebih rendah dari pada biasanya.

Rizqy Rahmatika Azzahra - 4611216108

Page 1

Materi Tentang Hipertensi


Tekanan darah rendah dapat menyebabkan gejala pusing / tidak bisa berpikir secara jernih atau tidak bisa bergerak dengan mantap. Jika tekanan darah terlampau rendah, aliran darah ke jantung, otak, dan organ vital lainnya tidak cukup. Penyebab tekanan darah rendah antara lain hipotensi ortostatik. Seharusnya pembuluh darah berespon terhadap gravitasi dengan kontraksi (menyempit), sehingga dapat meningkatkan tekanan darah jika kita berdiri dari posisi duduk atau berbaring. Hipotensi ortostatik berarti bahwa pembuluh darah tidak bisa menyesuaikan diri terhadap posisi berdiri, sehingga terjadi penurunan tekanan darah. Penyebab hipotensi orostatik meliputi : penyakit sistem saraf, istirahat di tempat tidur dalam waktu yang lama, irama jantung yang tidak teratur, penyakit kencing manis, dimana kerusakan saraf mengganggu refleks yang mengontrol tekanan darah. Penyebab tekanan darah rendah lainnya adalah dehidrasi / kekurangan cairan (saat tubuh bereaksi terhadap panas, darah akan berpindah ke pembuluh kulit sehingga memicu dehidrasi), gagal jantung, serangan jantung, perubahan irama jantung, pingsan (stress emosional, takut, rasa tidak aman / nyeri), anafilaksis (reaksi alergi yang mengancam jiwa), donor darah, pendarahan di dalam tubuh, kehilangan darah, kehamilan, etherosklerosis (pengerasan dinding arteri). TEKANAN DARAH TINGGI Tekanan darah tinggi / hipertensi adalah tekanan darah persisten dimana tekanan sistolik-nya diatas 140 mmHg dan tekanan diastolik-nya diatas 90 mmHg. Pada populasi lanjut usia, hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan tekanan diastolik 90 mmHg (Sheps, 2005). Menurut World Health Organization (WHO, 1978) dalam Susalit (2001) hipertensi adalah tekanan darah sama dengan atau di atas 160 / 90 mmHg. Menurut Joint National Committee on Detection, Evaluation and Treatment of High Blood Pressure (JNC, 1997) dalam Doenges (2000) hipertensi adalah tekanan darah yang lebih tinggi dari 140 / 90 mmHg dan diklasifikasikan sesuai derajat keparahannya, mempunyai

Rizqy Rahmatika Azzahra - 4611216108

Page 2

Materi Tentang Hipertensi


rentang dari tekanan darah (TD) normal, tinggi sampai hipertensi maligna (kenaikan tekanan darah dengan tekanan diastolik lebih dari 140 mmHg).
Kelompok usia Bayi Anak 7-11 th Remaja 12-19 th Dewasa 20-45 th Dewasa 45- 65 th Dewasa > 65 th Normal (mmHg) 80 / 40 100 / 60 115 / 70 120-125 / 75-80 135-140 / 85 150 / 85 Hipertensi (mmHg) 90 / 60 120 / 80 130 / 80 135 / 95 140 / 90 160 / 95 160 / 95

Tabel 2. Klasifikasi Hipertensi berdasarkan perbedaan kelompok usia menurut Tambayong, 2000

HIPERTENSI PRIMER Hipertensi primer adalah suatu kondisi yang lebih sering terjadi pada banyak orang. Penyebab dasar yang mendasarinya tidak selalu diketahui, namun dapat terdiri dari beberapa faktor antara lain : 1. Tekanan darah tidak terdeteksi (sistolik > 105 mmHg dan diastolik < 90 mmHg) 2. Peningkatan kolesterol plasma (> 240-250 mg/dl) 3. Kebiasaan merokok / alkohol 4. Kelebihan Berat Badan / Kegemukan / Obesitas 5. Kurang olah raga 6. Penggunaan garam yang berlebihan 7. Peradangan ditandai peningkatan C reactive 8. Gagal ginjal (renal insufficiency) 9. Faktor genetik / keturunan 10. Usia HIPERTENSI SEKUNDER Hipertensi sekunder disebabkan oleh suatu kelainan spesifik dari suatu organ tertentu atau pembuluh darah, seperti ginjal, kelenjar adrenal, atau arteri aorta. Beberapa faktor yang mempengaruhi antara lain :

Rizqy Rahmatika Azzahra - 4611216108

Page 3

Materi Tentang Hipertensi


1. Peningkatan trigliserida plasma 2. Kelebihan Berat Badan / Kegemukan / Obesitas 3. Penyakit Kencing Manis / Diabetes 4. Stress kronis 5. Pil KB 6. Vasektomi 7. Kebiasaan merokok / alkohol 8. Kelainan spesifik dari suatu organ tertentu atau pembuluh darah, seperti ginjal, tumor kelenjar adrenal, dan kelainan aorta GEJALA HIPERTENSI Hipertensi sederhana umumnya terjadi tanpa gejala-gejala apapun (diam-diam). Hipertensi dapat berlanjut pada komplikasi penyakit jantung atau stroke. Hipertensi sederhana mungkin hadir dan tetap tidak diketahui untuk bertahun-tahun, bahkan sampai dekade-dekade (puluhan tahun). Beberapa penderita sampai pada kondisi Malignant hypertension yaitu kondisi darurat dan memerlukan perawatan yang mendesak untuk mencegah stroke / kerusakan otak. Beberapa penderita Malignant hypertension umumnya merasakan gejala: 1. Sakit kepala berat 2. Pusing-pusing 3. Kehabisan napas 4. Penglihatan kabur 5. Mual 6. Kadangkala gagal ginjal KOMPLIKASI / KERUSAKAN ORGAN TUBUH AKIBAT HIPERTENSI Suatu peningkatan dari tekanan darah sistolik dan atau diastolik meningkatkan risiko terjadinya penyakit lain pada penderita. Komplikasi hipertensi sering dirujuk sebagai kerusakan akhir organ akibat tekanan darah tinggi kronis. Untuk itu, monitor tekanan darah tinggi sangat

Rizqy Rahmatika Azzahra - 4611216108

Page 4

Materi Tentang Hipertensi


penting dilakukan secara rutin dan berkelanjutan sehingga dapat mengupayakan tekanan darah normal dan mencegah komplikasi beberapa penyakit ini : 1. Gangguan jantung (Cardiac) Peningkatan tekanan darah pada arteri diseluruh jaringan tubuhnya, dimana mengakibatkan otot jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah melalui pembuluh darah ini yang mengakibatkan pembesaran otot jantung. Hal ini dapat menjadi suatu pertanda dari gagal jantung, penyakit jantung koroner, dan suatu kelainan irama jantung (cardiac arrhythmias). 2. Pengerasan dari arteri-arteri (atherosclerosis atau arteriosclerosis) Peningkatan tekanan darah pada arteri diseluruh jaringan tubuh yang terlalu sering akan membuat arteri menjadi keras. 3. Gangguan ginjal (renal) Tekanan darah yang tinggi dimana meningkatnya kadar serum kreatinin dapat mengakibatkan kerusakan ginjal. Selain itu adanya protein didalam air seni (proteinuria) merefleksikan kerusakan ginjal. 4. Kerusakan mata Peningkatan tekanan darah mengakibatkan penyempitan arteri kecil, kebocoran retina, dan pembengkakkan saraf mata 5. Kerusakan otak (stroke) Hipertensi yang tidak terkontrol dapat menyebabkan stroke, yang dapat menjurus pada kerusakkan otak atau saraf hingga hemorrhage (kebocoran darah / leaking blood) atau suatu gumpalan darah (thrombosis) dari pembuluh darah yang mensuplai darah ke otak. GIZI DAN AKTIVITAS YANG DIBUTUHKAN Mempertahankan tekanan darah ideal pada 120/80 perlu menjadi perhatian tidak saja bagi penderita penyakit hipertensi melainkan juga oleh setiap orang. Hal terpenting yang mempengaruhi tekanan darah adalah gizi seimbang dari makanan yang dikonsumsi.

Rizqy Rahmatika Azzahra - 4611216108

Page 5

Materi Tentang Hipertensi


Beberapa aktivitas yang dibutuhkan untuk mencegah hipertensi antara lain : 1. Istirahat / tidur yang cukup Istirahat merupakan suatu kesempatan untuk memperoleh energi sel dalam tubuh. Istirahat dapat dilakukan dengan meluangkan waktu. Meluangkan waktu tidak berarti minta istirahat lebih banyak daripada bekerja produktif sampai melebihi kepatuhan. Meluangkan waktu istirahat perlu dilakukan secara rutin diantara ketegangan jam sibuk bekerja sehari-hari. Bersantai juga bukan berarti melakukan rekreasi yang melelahkan, tetapi dimaksudkan dengan istirahat yaitu usaha untuk mengembalikan stamina tubuh dan mengendalikan keseimbangan hormon dalam tubuh. 2. Hiburan dan penyaluran hobi yang seimbang dengan tugas dan kewajiban 3. Menghindari stress Stress dapat menyebabkan hipertensi yang menetap, tapi stress berat dapat menyebabkan kenaikan tekanan darah yang bersifat sementara yang sangat tinggi. Jika periode stress sering terjadi maka akan mengalami kerusakan pada pembuluh darah, jantung dan ginjal sama halnya seperti yang menetap. 4. Olahraga teratur Dianjurkan 2 3 kali seminggu sekurangnya 30 menit setiap kali olahraga. Manfaat olahraga yang sering disebut olahraga isotonik seperti jalan kaki, joging, berenang dan bersepeda sangat mampu meredam hipertensi. Pada olahraga isotonik mampu menyusutkan hormon noradrenalin dan hormon-hormon lain penyebab naiknya tekanan darah. Hindari olahraga isometrik seperti angkat beban karena justru dapat menaikkan tekanan darah. 5. Berhenti merokok Nikotin yang terdapat didalam rokok dapat memicu hormon adrenalin yang menyebabkan tekanan darah meningkat. Nikotin diserap oleh pembuluh-pembuluh darah didalam paru dan diedarkan keseluruh aliran darah lainnya sehingga terjadi penyempitan pembuluh darah. Hal ini menyebabkan kerja jantung semakin meningkat untuk memompa darah keseluruh tubuh melalui pembuluh darah yang sempit. Jika masih merokok, obat yang dikonsumsi tidak akan bekerja secara optimal.

Rizqy Rahmatika Azzahra - 4611216108

Page 6

Materi Tentang Hipertensi


6. Menghindari alkohol Alkohol dalam darah merangsang adrenalin dan hormon-hormon lain yang membuat pembuluh darah menyempit atau menyebabkan penumpukan natrium dan air. Minum minuman beralkohol yang berlebih dapat menyebabkan kekurangan gizi yaitu penurunan kadar kalsium. Mengurangi alkohol dapat menurunkan tekanan sistolik 10 mmHg dan diastolik 7 mmHg. 7. Mengatur menu makanan Bisa juga dengan menggunakan metode diet untuk menanggulangi atau minimal mempertahankan keadaan tekanan darah. Ada empat macam diet untuk penderita hipertensi antara lain : a. Diet rendah garam Tujuan diet rendah garam adalah untuk menurunkan tekanan darah dan untuk mencegah edema (pembengkakan yang dapat diamati dari akumulasi cairan dalam jaringan-jaringan tubuh) dan penyakit jantung (lemah jantung). Rendah garam bukan hanya membatasi konsumsi garam dapur tetapi mengkonsumsi makanan rendah sodium dan natrium (Na). Oleh karena itu yang sangat penting untuk diperhatikan dalam melakukan diet rendah garam adalah komposisi makanan yang harus mengandung cukup zat zat gizi baik kalori, protein, mineral maupun vitamin dan rendah sodium dan natrium. Sumber sodium antara lain makanan yang mengandung soda kue, baking powder, Mono Sodium Glutamat (MSG), pengawet makanan atau natrium benzoat (biasanya terdapat didalam saos, kecap, selai, jelly ), makanan yang dibuat dari mentega serta obat yang mengandung natrium (obat sakit kepala). Bagi penderita hipertensi, biasakan penggunaan obat dikonsultasikan dengan dokter terlebih dahulu. Cara memasak untuk mengeluarkan garam natrium antara lain : 1. Pada ikan asin direndam dan dicuci terlebih dahulu 2. Untuk mengeluarkan garam natrium dari margarin dengan mencampur margarin dengan air, lalu masak sampai mendidih, margarin akan mencair dan garam natrium akan larut dalam air. Dinginkan cairan kembali dengan memasukkan

Rizqy Rahmatika Azzahra - 4611216108

Page 7

Materi Tentang Hipertensi


panci ke dalam kulkas. Margarin akan keras kembali dan buang air yang mengandung garam natrium. Lakukan ini 2 kali. b. Diet rendah kolesterol dan lemak terbatas Di dalam tubuh terdapat tiga bagian lemak yaitu : kolestrol, trigeserida, dan pospolipid. Tubuh memperoleh kolestrol dari makanan sehari hari dan dari hasil sintesis dalam hati. Kolestrol dapat berbahaya jika dikonsumsi lebih banyak daripada yang dibutuhkan oleh tubuh. Peningkatan kolestrol dapat terjadi karena terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung kolestrol tinggi dan tubuh akan mengkonsumsi sekitar 25% 50% dari setiap makanan. c. Diet tinggi serat Serat terdiri dari dua jenis yaitu serat kasar (crude fiber) dan serat makanan. Serat kasar banyak terdapat pada sayuran dan buah buahan, sedangkan serat makanan terdapat pada makanan karbohidrat yaitu : kentang, beras, singkong dan kacang hijau. Serat kasar dapat berfungsi mencegah penyakit tekanan darah tinggi karena serat kasar mampu mengikat kolestrol maupun asam empedu dan selanjutnya membuangnya bersama kotoran. Keadaan ini dapat dicapai jika makanan yang dikonsumsi mengandung serat kasar yang cukup tinggi. d. Diet rendah kalori Diet rendah kalori dianjurkan bagi orang yang kelebihan berat badan. Kelebihan berat badan atau obesitas akan berisiko tinggi terkena hipertensi. Demikian juga dengan orang yang berusia 40 tahun mudah terkena hipertensi. Dalam perencanaan diet, perlu diperhatikan hal hal berikut : 1. Asupan kalori dikurangi sekitar 25% dari kebutuhan energi atau 500 kalori untuk penurunan 500 gram atau 0.5 kg berat badan per minggu 2. Menu makanan harus seimbang dan memenuhi kebutuhan gizi 3. Perlu dilakukan aktifitas olahraga ringan

Rizqy Rahmatika Azzahra - 4611216108

Page 8

Materi Tentang Hipertensi


Piramida dibawah ini menggambarkan komposisi makanan yang dianjurkan :

Gambar 1. Komposisi makanan yang dianjurkan

Semakin kebawah piramida, dianjurkan untuk semakin banyak dikonsumsi.

Daftar bahan pangan dari komposisi makanan yang dianjurkan : 1. Serelia dan umbi-umbian serta hasil olahannya Contoh : beras, jagung, sorgum, sagu, ubi, singkong, kentang, talas, mie, roti, bihun 2. Sayuran a. Sayur daun : kangkung, bayam, pucuk labu, sawi, katuk, daun singkong, daun papaya, daun kacang, daun mengkudu, dll b. Sayur buah : kacang panjang, labu, mentimun, kecipir, tomat, nangka muda, dll c. Sayur akar : wortel, lobak, bit, dll

Rizqy Rahmatika Azzahra - 4611216108

Page 9

Materi Tentang Hipertensi


3. Buah Contoh : jambu biji, papaya, jeruk, nanas, alpukat, belimbing, salak, mengkudu, semangka, melon, sawo, mangga 4. Kacang-kacangan dan hasil olahannya Contoh : tempe, tahu, polong-polongan 5. Daging Putih (ikan, unggas), Putih Telur 6. Daging Merah, Kuning Telur 7. Minyak, Santan, Lemak, Jeroan, Margarin, Susu dan Produk Susu Ada beberapa tanaman obat tradisional yang dapat digunakan untuk penderita hipertensi antara lain : 1. Bawang putih 2. Seledri 3. Belimbing wuluh 4. Belimbing 5. Teh 6. Wortel 7. Mengkudu 8. Mentimun 9. dll Penyajiannya dapat dimakan langsung, disajikan dengan dibuat jus untuk diambil sarinya, diolah menjadi obat ramuan ataupun dimasak sebagai pelengkap menu sehari-hari. Pemanfaatan mentimun bagi penderita hipertensi yaitu dengan cara mengeluarkan cairan tubuh (melalui air seni). Mentimun mengandung mineral kalium, magnesium (berperan melancarkan aliran darah dan menenangkan saraf), dan serat didalam mentimun bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah.

Rizqy Rahmatika Azzahra - 4611216108

Page 10

Anda mungkin juga menyukai