Anda di halaman 1dari 46

BAB I LAPORAN KASUS

1.1. IDENTIFIKASI a. b. c. d. e. . !. h. i. Nama Umur : Liliana H : 5 tahun

Jeniskelamin : Perempuan Nama ayah : M. Basri Rustam Namaibu Ban!sa $!ama $lamat : Ny. Yuli : "nd#nesia : "slam : Jl.%at&ih Usman 'el ( ulu Palemban!

MR) tan!!al : * )eptember *+(, -Pkl. **.., /"B0

1.2. ANAMNESIS 1an!!al 2iberikan 3leh : , )eptember *+(, : "bu Pasien

Riwayat penyakit sekaran ! 'eluhan Utama 'eluhan 1ambahan Ri4ayat Per5alanan Penyakit : kaki dan tan!an din!in : :

)e5ak 6 , )MR) penderita demam tin!!i7 mendadak7 terus8menerus7 demam tanpa disertai men!!i!il dan berkerin!at banyak. Batuk tidak ada7 pilek tidak ada7 nyeri menelan tidak ada7 sakit kepala tidak ada7 nyeri #t#t ada7 nyeri sendi tidak ada7 sakit belakan! b#la mata tidak ada7 nyeri perut
1

tidak ada. Mual dan muntah tidak ada7 B$B hitam tidak ada7 B$B merah tidak ada7 nyeri saat B$B tidak ada7 B$' seperti cucian da!in! tidak ada7 nyeri saat berkemih tidak ada. Penderita hanya diberi #bat penurun panas -"n9ana07 tetapi tidak ada perubahan. Penderita masih demam dan penderita diba4a ber#bat ke d#kter umum7 dikatakan sakit radan! ten!!#r#kan dan diberi , macam #bat7 yaitu #bat penurun panas7 #bat batuk7 dan antibi#tik7 tetapi keluhan berkuran!. )e5ak 6 : hari )MR)7 penderita demam tin!!i7 terus menerus7 nyeri ulu hati ada7 sakit kepala ada7 nyeri sendi ada. Bintik8bintik merah di kulit ada7 mimisan ada7 perdarahan !usi tidak ada7 sakit belakan! b#la mata tidak ada. B$B hitam tidak ada7 7 B$B merah tidak ada7 nyeri saat B$B tidak ada7 B$' seperti cucian da!in! tidak ada 7 nyeri saat berkemih tidak ada. Penderita diba4a ber#bat ke d#kter umum dan diberikan satu 5enis #bat -thiamphenic#l0 dan disarankan memba4a anak ke rumah sakit terdekat apabila demam tidak turun dan keadaan anak semakin lemah. )e5ak 6 ( 5am )MR) penderita tampak semakin lemas7 kaki dan tan!an penderita din!in. Penderita diba4a ber#bat ke ";2 R)U2 Palemban! Bari. Riwayat penyakit "a#$%$ ! Ri4ayat menderita penyakit yan! sama sebelumnya tidak ada. Ri4ayat sakit malaria disan!kal. Ri4ayat beper!ian ke daerah endemik malaria disan!kal. Riwayat Penyakit "a%a& Ke%$ar a! Ri4ayat keluar!a dan tetan!!a yan! menderita 2B2 disan!kal. 1.'. RI(A)AT KE*AMILAN DAN KELA*IRAN a. Masa 'ehamilan : < bulan -aterm0 dari ibu ;.P,$+
2

b. Partus c. 1empat d. 2it#l#n!#leh e. 1an!!al . BB !. PB

: )p#ntan : R)R' =haritas : 2#kter : (> 3kt#ber *++? : *:++ !ram : .: cm

1.+. RI(A)AT MAKANAN a. $)" b. )usu #rmula b. Bubur susu c. Nasi tim d. Nasi biasa e. 2a!in! atau ayam . 1elur !. "kan h. )ayuran i. Pisan!C5erukCpepayaCapel 5. )usu : +8* tahun @ tidak ter5ad4al : . bulan A (tahun : (+ bulan : ( tahun : ( tahun 8sekaran! : ( p#t#n!an sedan!7 tiap hari : ( butir7 tiap hari : ( ek#r ukuran kecil7 *BCmin!!u : D man!kuk kecil7 .BCmin!!u : ( buah7 tiap hari : ( !elasChari

Kesan! k$a%itas "an k$antitas &akanan k$ran . 1.,. RI(A)AT IMUNISASI B=; : ( kali P#li# Hepatitis : * kali : , kali 2P1 : , kali

=ampak : 1idak dilakukan Kesan

! I&$nisasi "asar ti"ak %en kap.


3

1.-. RI(A)AT KELUAR.A a. Perka4inan b. Umur c. Pendidikan : ( kali : ayah : ,, tahun7 ibu : ,+ tahun : ayah : )M$ -tamat07ibu : )M$ -tamat0

d. Penyakit yan! pernah diderita : ayah : asma 7 ibu : tidak ada e. )audara 1n. B C thC)M$ thnC)M$C"R1 : tidak ada Ny. Ny.Y C

(, thn (+ thn

? thn Penderita -5thn0

1./. RI(A)AT PERKEMBAN.AN FISIK a. ;i!i pertama : b. Berbalik c. 1en!kurap d. Meran!kak e. 2uduk . Berdiri !. Ber5alan h. Berbicara : bulan : , bulan : . bulan : > bulan : ? bulan : (( bulan : (* bulan : (? bulan

Kesan

! Perke&0an an "a%a& 0atas n1r&a%

1.2. RI(A)AT PERKEMBAN.AN MENTAL a. "sap Jemp#l b. N!#mp#l c. )erin!mimpi d. $ktiEitas e. Memban!kan! . 'etakutan 1.3. STATUS .I4I BB PB a. BBCU b. 1BCU c. BBC1B : ((75 '! : (+* cm : ((75 k!C(? k! B (++F G :,F : (+* cm C(+> cm B (++F G <5F : ((75 k!C(? k! B (++F G :,F : 1idak ada kelainan : 1idak ada kelainan : 1idak ada kelainan : 1idak ada kelainan : 1idak ada kelainan : 1idak ada kelainan

Kesan ! .i5i k$ran 1.16. RI(A)AT PEN)AKIT )AN. PERNA* DIDERITA a. =ampak pada umur > bulan7 ber#bat dan sembuh. b. Batuk dan pilek. 1.11. ANAMNESA OR.AN 'epala Mata Hidun! ;i!i dan Mulut : tidak ada keluhan : tidak ada keluhan : sputum -H0 4arna : putih benin! : tidak ada keluhan
5

1elin!a 1en!!#r#kan Jantun! dan paru Hepar ;in5al dan ur!enital Lambun! dan usus Ind#krin

: tidak ada keluhan : tidak ada keluhan : tidak ada keluhan : tidak ada keluhan : tidak ada keluhan : ( hari )MR) tidak ada na su makan. : tidak ada keluhan

EKSTREMITAS SUPERIOR "nspeksi : tidak ada keluhan

Pemeriksaan neur#l#!is : tidak ada keluhan EKSTREMITAS INFERIOR "nspeksi : tidak ada keluhan

Pemeriksaan Neur#l#!is : tidak ada keluhan )yara dan #t#t $lat kelamin : tidak ada keluhan : tidak ada keluhan

1.12. PEMERIKSAAN FISIK 7' Septe&0er 261'8 A. PEMERIKSAAN UMUM (. 'eadaan umum *. 'esadaran ,. P#sisi .. BB : tampak sakit sedan! : k#mp#s mentis : )upinasi : ((75 k!

5. PB :. ;i9i >. Idema ?. )ian#sis <. 2ispnea (+. "kterus ((. $nemia (*. )uhu (,. RR (.. 1ur!#r (5. 1ekanan 2arah (:. Nadi (>. 'ulit B. KEADAAN SPESIFIK Kepa%a 'esan kepala UUB Lin!kar kepala Rambut Mata

: (+* cm : ;i9i kuran! : tidak ada : tidak ada : tidak ada : tidak ada : tidak ada : ,:7:J= : *: BCmin : baik -cubitan perut se!era kembali0 : <+C>+ mmH! : (+* BCmin7 re!ular7isidan te!an!an cukup. : n#rmal7 tur!#r baik.

: Brachi#cephali : Menutup : .> cm : Hitam7 lurus7 tidak mudah dicabut : '#n5un!tiEa anemis -807 sklera ikterik -807 edema palpebra -807 re leks cahaya HCH7 pupil bulat7

is#k#r7 diameter , mm7 mata cekun! -80 Hidun! 1elin!a Mulut : )ekret -807 na as cupin! hidun! -80 : )ekret -80 : )t#matitis an!ularis -807 atr# i papil lidah -807 muk#sa bibir dan mulut kerin! -H07 sian#sis

sirkum #ral -807 typhoid tongue -80 1en!!#r#kan Le#er : arin! hiperemis -807 t#nsil 1(81( hiperemis : tidak terdapat pembesaran kelen5ar !etah benin!7 tekanan Eena 5u!ularis tidak menin!kat T#1ra9 Par$:par$ "nspeksi : )tatis K dinamis simetris7 retraksi -80 interk#stal7 epi!astrium Palpasi Perkusi $uskultasi ;ant$n "nspeksi Palpasi Perkusi $uskultasi : Pulsasi tidak terlihat7 iktus k#rdis tidak terlihat : "ktus k#rdis tidak teraba : Batas 5antun! dalam batas n#rmal : HR (*+BCmenit7 re!uler7 murmur -807 !all#p -80
8

: )tem remitus kanan dan kiri sama : )#n#r. : Lesikuler -H0 n#rmal74hee9in! -807 r#nkhi -80

A0"1&en "nspeksi Palpasi : =embun! : 1e!an!7 nyeri tekan -807 hepar dan lien sulit tidak teraba besar Perkusi $uskultasi : Shifting Dulllness -80 : Bisin! usus -H0 n#rmal

Ke%en<ar .eta# Benin : 1idak ada pembesaran Ekstre&itas : $kral din!in -8C807 edema -8C807 sian#sis -807 ptechiae sp#ntan -807 hemat#m -H07 =R1 M * detik =. STATUS NEUROLO.IS Len an Kanan Kiri F$n si &1t1rik =ukup =ukup H5 H5 Iut#ni Iut#ni N 8 8 N N N N N N 8 8 F$n si Sens1rik N N N N N T$n kai Kanan Kiri =ukup H5 Iut#ni 8 N 8 8 N N N N N =ukup H5 Iut#ni 8 N 8 8 N N N N N

.erakan Kek$atan T1n$s K%1n$s Re>%e9 >isi1%1 is Re>%e9 pat1%1 is Re>%e9 pri&iti> Nyeri Ra0a S$#$ Sens1rik Ner?e Krania%is I: @II

.e<a%a Ran san Menin ea% 'akukuduk Lase&ue 'erni& Brud9inki 8 8 8 8

D. PEMERIKSAAN FISIK "i I.D 71 Septe&0er 261' pk%.2'.+, (IB8 a. 'eadaan umum b. 'esadaran c. 1ekanan darah d. RR e. Nadi . HR !. )uhu h. $bd#men i. Ikstremitas : tampak sakit sedan! : k#mp#s mentis : (++C?+ mmH! : *: BCmin : ili #rmis : (*. BCm : ,:7.J= : nyeri tekan epi!astrium ada : akral din!in

Sete%a# res$sitasi Aairan 72 Septe&0er 261' pk%.66.1, (IB8 a. 'eadaan umum b. 'esadaran c. 1ekanan darah d. Nadi e. $kral : tampak sakit sedan! : k#mp#s mentis : <+C>+ mmH! : (*. BCmenit7 isi dan te!an!an cukup : han!at

10

1.1'. PEMERIKSAAN LABORATORIUM La0 Hb -!rCdl0 Hemat#krit -F0 Leuk#sit -Cmm,0 1r#mb#sit-Cmm,0 2i =#unt 2B3B1' Pk%.66.66 (IB (.7* .+ (*.*++ >>.+++ +C,C.C:<C*+C(+ 'B3B1' Pk%.6-.66 (IB (*7? ,< (>.<++ 5,.+++ 8 'B3B1' Pk%.12.66 (IB (,7+ ,5 8 5?.+++ 8 'B3B1' Pk%.12.66 (IB (*7. ,, 8 .>.+++ 8

1.1+. DIA.NOSIS BANDIN. a. 2emam Berdarah 2en!ue b. "n eksi )aluran 'emih 1.1,. DIA.NOSIS KER;A 2emam Berdarah 2en!ue !rade """ p#st resusitasiH !i9i kuran! H arin!itis akut 1.1-. TERAPI : I.D 7pk%.2'.+, (IB8 a. 3ksi!en kanul * literCmenit
11

b. Resusitasi cairan *+ccCk!BB secepatnya *,+ cc c. 'eadaan membaik maintenance cairan : "L%2 RL -(+ccCk!BBC5am0 ((5 ccC5am !tt ,+Cmenit d. "n5eksi ranitidin ( B *5 m! i.E. e. =ek darah rutin . 3bserEasi tanda8tanda perdarahan7 #bserEasi tanda8tanda Eital (58*+ menit.

: Ban sa% a. 3ksi!en kanul ( literCmenit b. "L%2 RL -(+ccCk!BBC5am0 ((5 ccC5am !tt ,+Cmenit sampai pkl.(,.++ /"B c. "L%2 RL -:ccCk!BBC5am0 :<ccC5am !tt ,+Cmenit sampai pkl.(<.++ /"B d. "L%2 RL -.ccCk!BBC5am0 .: ccC5am !tt ,+Cmenit sampai pkl.+(.++ /"B e. =e triaB#ne (B ??+ m! . Paracetam#l , B ( cth !. "n5eksi ranitidin ( B *5 m! i.E. h. =ek Hem#!l#bin7 Hemat#krit7 1r#mb#sit serial per : 5am7 setelah 'U membaik pemeriksaan per (* 5am i. 3bserEasi tanda8tanda perdarahan7 #bserEasi tanda8tanda Eital (58*+ menit. 5. M#nit#rin! input7 #utput cairan -Balance cairan per : 5am0 k. 'urEa suhu per : 5am l. $n5uran untuk banyak minum 1.1/. PEMERIKSAAN AN;URAN a. Urin rutin b. )er#l#!i den!ue : "!; dan "!M
12

c. N)8( $! 1.12. PRO.NOSIS Nu# ad Eitam Nua ad un!ti#nam : b#nam : b#nam.

1.13. FOLLO( UP Tan a% Keteran an

13

. )eptember *+(, Pkl.+>.++ /"B BB : ((75 k!

): tidak ada 3: 12 G (++C>+ mmH! N G <? BCmenit -isi dan te!an!an cukup0 RR G *5 BCmenit 1 G ,:75 += 'eadaan spesi ik: 'epala : Napas cupin! hidun! -807 sklera ikterik -807 k#n5un!tiEa palpebra pucat -807 edema k#n5un!tiEa -80 1h#raB : )imetris7 retraksi -80 =#r : BJ " dan "" n#rmal7 bisin! -80 Pulm# : stem remitus kanan dan kiri sama7 perkusi s#n#r7 Eesikuler -H0 n#rmal7 r#nkhi -H07 4hee9in! -80 $bd#men : =embun!7 lemas7 hepar dan lien tidak teraba besar7 bisin! usus -H0 n#rmal Ikstremitas : akral han!at7 =R1 O*P B$L$N=I =$"R$N : -++.++8+:.++0 B G H>*+ cc 2: *7+: -+:.++8(*.++0 B G 8 .5+ cc 2: (,7+. -(*.++8(?.++0 B G H(++ cc 2: :75 -(?.++8++.++0 B G H(++cc 2: :75 $: 2B2 ;rade """ p#st resusitasi H arin!itis akut P: 8 "L%2 RL .ccCk!BBC5am .: ccC5am !tt ((Cm 8 =e triaB#ne ( B ??+ m! 8 "n5. Ranitidin (B*5 m! i.E 8 Paracetam#l , B ( cth bila demam 8 %ur#semide (B(( m! i.E. 8 =ek Hb7 Ht7 1r#mb#sis serial 8 Balance cairan per : 5am 8 'urEa suhu per : 5am

14

5 )eptember *+(, Pkl.+>.++ /"B BB : (* k!

): tidak ada 3: 12 G (++C>+ mmH! N G <?, BCmenit -isi dan te!an!an cukup0 RR G *: BCmenit 1 G ,:7, += 'eadaan spesi ik: 'epala : Napas cupin! hidun! -807 sklera ikterik -807 k#n5un!tiEa palpebra pucat -807 edema k#n5un!tiEa -80 1h#raB : )imetris7 retraksi -80 =#r : BJ " dan "" n#rmal7 bisin! -80 Pulm# : stem remitus kanan dan kiri sama7 perkusi s#n#r7 Eesikuler -H0 n#rmal7 r#nkhi -807 4hee9in! -80 $bd#men : datar7 lemas7 hepar dan lien tidak teraba besar7 bisin! usus -H0 n#rmal Ikstremitas : akral han!at7 =R1 O*P $: 2B2 ;rade """ p#st resusitasi H arin!itis akut P: 8 "L%2 RL .ccCk!BBC5am .: ccC5am !tt ((Cm 8 =e triaB#ne ( B ??+ m! 8 Paracetam#l , B ( cth bila demam 8 "n5. Ranitidin (B*5 m! i.E 8 =ek Hb7 Ht7 1r#mb#sis serial 8 Balance cairan per : 5am 8 'urEa suhu per : 5am 8 R#nt!en th#raB

15

BAB II TIN;AUAN PUSTAKA


2.1. De>inisi Sy1k )y#k dide inisikan seba!ai !an!!uan sirkulasi yan! men!akibatkan penurunan kritis per usi 5arin!an Eital atau menurunnya E#lume darah yan! bersirkulasi secara e ekti . 'ekuran!an #ksi!en dalam keadaan sy#k ini akan diimban!i dan dik#mpensasi #leh metab#lisme anaer#b. Bila kekuran!an per usi tidak dapat diperbaiki7 lama kelamaan metab#lisme anaer#b den!an !luk#sa akan menimbulkan asidum laktikum dan asidum piruEikum7 sehin!!a ter5adi asid#sis metab#lik.2en!an demikian7 hip#ksia 5arin!an akibat kekuran!an per usi yan! berlan!sun! terlalu lama dan pr#!resi akan merusak sel8sel dan akhirnya akan menyebabkan kematian.( 2.2. K%asi>ikasi Sy1k Menurut Hinsha4 dan =#B -(<>*07 klasi ikasi dari sy#k yaitu:(7* (. )y#k hip#E#lemik7 merupakan 5enis sy#k yan! palin! serin! ter5adi akibat E#lume sirkulasi yan! tidak mencukupi. Merupakan penyebab utama hilan!nya cairan dari sirkulasi7 baik itu karena perdarahan7 adanya istula7 luka bakar yan! luas7 ataupun pada penyakit demam berdarah den!ue !rade """. *. )y#k kardi#!enik7 merupakan tipe sy#k yan! disebabkan karena !a!alnya 5antun! untuk mem#mpa secara e ekti . Hal ini bisa disebabkan karena kerusakan dari #t#t 5antun!7 yaitu ter5adi my#kard in ark yan! luas. Penyebab lain dari sy#k kardi#!enik yaitu aritmia 5antun!7 cardi#mi#pati7 !a!al 5antun! k#n!esti -=H%07 contusio cordis7 ataupun kelainan katup. ,. )y#k distributi 7 merupakan sy#k hip#E#lemik yan! disebabkan karena E#lume darah yan! tidak mencukupi di dalam sirkulasi. Merupakan 5enis sy#k yan! disebabkan #leh dilatasi pembuluh darah. $dapun c#nt#h dari sy#k tipe ini yaitu:

16

a. )y#k septik7 disebabkan #leh in eksi kuman dalam 5umlah besar yan! menyebabkan ter5adinya Eas#dilatasi. Bakteri !ram ne!ati 7 c#nt#hnya Escherichia coli, spesies Pr#teus7 Klebsiella pneumoniae yan! men!eluarkan end#t#ksin yan! menyebabkan perubahan bi#kimia7 imun#l#!i7 dan biasanya e ek neur#l#!i yan! berbahaya pada tubuh. ;ram p#siti c#ccus7 seperti pneum#c#ccus dan strept#c#ccus serta 5amur yan! dapat men!hasilkan t#ksin yan! hampir mirip den!an t#ksin !ram p#siti yan! men!hasilkan sindr#m yan! mirip den!an end#t#ksin. b. )y#k ana ilaktik7 disebabkan karena reaksi ana ilaktik yan! berat terhadap aller!en7 anti!en7 #bat atau pr#tein asin! yan! memicu terlepasnya histamin sehin!!a ter5adi Eas#dilatasi yan! meluas menyebabkan hip#tensi dan penin!katan permeabilitas kapiler. c. )y#k neur#!enik7 merupakan sy#k yan! palin! 5aran! ter5adi. )y#k ini disebabkan #leh trauma pada spinal cord sehin!!a hilan!nya re leks #t#n#m dan m#t#rik secara tiba8tiba pada 4ilayah diba4ah se!men yan! cedera. 1anpa adanya stimulasi dari sistem sara simpatis7 maka relaksasi dindin! pembuluh darah tidak terk#ntr#l7 menyebabkan ter5adi penin!katan resistensi pembuluh darah peri er secara tiba8tiba sehin!!a ter5adi Eas#dilatasi dan hip#tensi. .. 2.'. )y#k 3bstrukti 7 pada k#ndisi ini ter5adi #bstruksi aliran darah yan! men!hambat sirkulasi dan dapat menyebabkan circulatory arrest. De>inisi "n eksi den!ue adalah suatu in eksi $rb#Eirus akut7 ditularkan #leh nyamuk spesies $edes7 dan sekaran! telah dapat diis#lasi . ser#tipe di "nd#nesia7 yaitu 2IN8(7 2IN8*7 2IN8, dan 2IN8..( 2emam den!ue -220 adalah penyakit demam akut den!an berba!ai macam mai estasi klinis diantaranya demam rin!an atau demam tin!!i mendadak7 bintik kemerahan7 sakit kepala7 nyeri belakan! b#la mata7 nyeri #t#t7 tulan!7 sendi7 mual7 dan muntah.(

17

2emam berdarah den!ue -2B20 ditandai den!an empat kriteria yaitu7 demam tin!!i akut7 mani estasi perdarahan diantaranya den!an u5i bendun!7 perdarahan di ba4ah kulit7 muk#sa7 dan perdarahan saluran !astr#intestinal7 tr#mb#sit#penia7 dan mani estasi plasma leaka!e7 yaitu hem#k#sentrasi7 timbunan cairan di paru atau abd#men. 2era5at 2B2 diba!i men5adi empat yaitu dera5at (7 *7 ,7 dan .. 2era5at , disebut 5u!a Dengue shock syndrome -2))0 yaitu7 sindr#m sy#k yan! ter5adi pada penderita Dengue Hemorhagic Fever -2H%0 atau 2emam Berdarah 2en!ue.( 2.+. Epi"e&i1%1 i 2B2 masih men5adi masalah kesehatan utama di $sia dan Pasi ik khususnya "nd#nesia. $n!ka kematian 2)) di rumah sakit masih tin!!i. 2ata di 2epartemen "lmu 'esehatan $nak %'U"CR)=M antara ( Januari *++, sampai den!an ,+ Juni *++. didapatkan 5umlah kasus 2B2 yan! dira4at sebanyak *:, pasien. Jumlah kasus 2)) pada peri#de tersebut sebesar ,(7>F 2B2 dera5at """7 diikuti 2B2 dera5at "" sebesar ,+7>F dan 2B2 ense al#pati pada 2B2 dera5at "L sebesar (F.* )e5ak tahun *++. kasus 2B2 terus menin!kat dan meluas sampai lebih dari ,5+ kabupatenCk#ta. Peta insiden 2B2 di "nd#nesia pada tahun *++< memperlihatkan seluruh 4ilayah 5a4a insidensinya lebih dari ,75 per (+.+++ penduduk dan di Ja4a 1en!ah sendiri sebesar 57:C (+.+++ penduduk. Meski se5ak tahun *++> an!ka kematian sudah berada di ba4ah *F7 namun yan! di5adikan indikat#r nasi#nal adalah masih diatas (F.* 2.,. Eti1%1 i 2emam berdarah den!ue disebabkan #leh Eirus den!ue7 yan! termasuk dalam !enus %laEiEirus7 keluar!a %laEiEiridae. %laEiEirus merupakan Eirus den!an diameter ,+ nm terdiri dari asam rib#nukleat rantai tun!!al den!an berat m#lekul . B (+:. 1erdapat . ser#tipe Eirus yaitu 2IN8(7 2IN8*7 2IN8,7 2IN8.. "n eksi #leh salah satu 5enis

18

ser#tipe ini akan memberikan kekebalan seumur hidup tetapi tidak menimbulkan kekebalan terhadap ser#tipe yan! lain. )ehin!!a sese#ran! yan! hidup di daerah endemis 2H% dapat men!alami in eksi sebanyak . kali seumur hidupnya. 2en!ue adalah penyakit daerah tr#pis dan ditularkan #leh nyamuk $edes ae!ypti. Nyamuk ini adalah nyamuk rumah yan! men!!i!it pada sian! hari. %akt#r resik# pentin! pada 2H% adalah ser#tipe Eirus7 dan akt#r penderita seperti umur7 status imunitas7 dan predisp#sisi !enetik.( 2.-. Pat1>isi1%1 i "mun#pat#!enesis 2B2 dan 2)) masih merupakan masalah yan! k#ntr#Eersial. 2ua te#ri yan! di!unakan untuk men5elaskan perubahan pat#!enesis pada 2B2 dan 2)) yaitu hip#tesis in eksi sekunder -secondary heterologous infection0 dan hypothesis antibody dependent enhancement -$2I0., (0 1e#ri "n eksi )ekunder -secondary heterologous infection0 1e#ri in eksi sekunder menyebutkan bah4a apabila sese#ran! mendapatkan in eksi primer den!an satu 5enis Eirus7 akan ter5adi pr#ses kekebalan terhadap in eksi terhadap 5enis Eirus tersebut untuk 5an!ka 4aktu yan! lama. Pen!ertian ini akan lebih 5elas bila dikemukakan seba!ai sese#ran! yan! pernah mendapat in eksi primer Eirus den!ue7 akan mempunyai antib#di yan! dapat menetralisir anti!en yan! sama -h#m#l#!#us0.,7. 1etapi 5ika #ran! tersebut mendapatkan in eksi sekunder den!an ser#tipe Eirus yan! berbeda7 maka ter5adi in eksi yan! berat. Hal ini disebabkan karena pada in eksi selan5utnya7 antib#di heter#l#!#us yan! telah terbentuk dari in eksi primer akan membentuk k#mpleks den!an Eirus den!ue baru yan! berbeda ser#tipe7 namun tidak dapat dinetralisir. Lirus baru bahkan membentuk k#mpleks yan! in eksius. ,7.

19

$kibat adanya in eksi sekunder #leh Eirus yan! heter#l#! -Eirus den!an ser#tipe lain atau Eirus lain0 karena adanya non neutralising antibody, maka partikel Eirus 2IN -den!ue0 dan m#lekul antib#di "!; membentuk k#mpleks Eirus8antib#di dan ikatan antara k#mpleks tersebut den!an resept#r %c !ama pada sel melalui ba!ian %c dari "!; menimbulkan penin!katan -enhancement0 in eksi Eirus 2IN. '#mpleks Eirus antib#di meliputi sel makr# a! yan! beredar dan antib#di tersebut akan bersi at #ps#nisasi7 internalisasi7 sehin!!a makr# a! mudah terin eksi sehin!!a akan teraktiEasi dan akan mempr#duksi "L8(7 "L8: dan 1N% alpha dan 5u!a Q Platelet Activating FactorP -P$%0. ,7. 'arena antib#di bersi at heter#l#!7 maka Eirus tidak dapat di neutralisasi tetapi bebas bereplikasi di dalam makr# a!. 1N% alpha baik yan! teran!san! "N% !ama maupun dari makr# a! teraktiEasi anti!en antib#di k#mpleks7 dan selan5utnya akan menyebabkan keb#c#ran dindin! pembuluh darah7 merembesnya cairan plasma ke 5arin!an tubuh yan! disebabkan kerusakan end#thel pembuluh darah yan! mekanismenya sampai saat ini belum 5elas. Hal tersebut akan men!akibatkan sy#k. ,7. Lirus8$b k#mpleks -k#mpleks imun0 yan! terbentuk akan meran!san! k#mplemen7 yan! armak#l#!is cepat dan pendek. Bahan ini bersi at Eas#akti dan pr#k#a!ulan sehin!!a menimbulkan keb#c#ran plasma -sy#k hip#E#lemik0 dan perdarahan. ,7. Pada anak umur diba4ah * tahun7 yan! lahir dari ibu den!an ri4ayat pernah terin eksi Eirus 2IN7 dimana ter5adi in eksi Eirus dari ibu ke anak maka dalam tubuh anak tersebut telah ter5adi QN#n Neutrali9in! $ntib#diesP akibat adanya in eksi yan! persisten7 sehin!!a in eksi baru pertama kali sudah ter5adi pr#ses QInhancin!P yan! akan memacu makr# a! sehin!!a mudah terin eksi dan teraktiEasi dan akan

20

men!eluarkan "L8(7 "L8: dan 1N% alpha 5u!a P$%. Bahan8 bahan mediat#r tersebut akan mempen!aruhi sel8sel end#tel dindin! pembuluh darah dan system hem#statik yan! selan5utnya men!akibatkan keb#c#ran plasma dan perdarahan. ,7. *0 1e#ri $2I -antibody dependent enhancement0. Pada te#ri kedua -$2I07 menyebutkan ti!a ha7l yaitu antibodies enhance infection7 !cells enhance infection7 serta lim #sit 1 dan m#n#sit akan melepaskan sit#kin yan! berk#ntribusi terhadap ter5adinya 2B2 dan 2)). )in!katnya secara umum $2I di5elaskan seba!ai berikut7 bah4a 5ika terdapat antib#di spesi ik terhadap 5enis Eirus tertentu7 maka antib#di tersebut dapat mence!ah penyakit7 tetapi sebaliknya apabila antib#di yan! terdapat dalam tubuh merupakan antib#di yan! tidak dapat menetralisasi Eirus7 5ustru dapat menimbulkan penyakit yan! berat. ,7. 'inetik dari kelas imun#!l#bulin spesi ik terhadap Eirus den!ue di dalam serum pasien 227 2B2 dan 2)) ternyata did#minasi #leh "!M7 "!;( dan "!;,7 sedan!kan "!$ leEel tertin!!i di5umpai pada ase akut dari 2)). 2ikatakan pula bah4a "!$7 "!;( dan "!;. dapat di!unakan seba!ai marker dari risik# berkemban!nya 2B2 dan 2))7 #leh karenanya pen!ukuran kadar imun#!l#bulin tersebut se5ak a4al pen!#batan dapat membantu men!etahui perkemban!an penyakit. ,7. ,0 1e#ri Eirulensi Eirus 2isampin! kedua te#ri tersebut masih ada te#ri8te#ri lain tentan! pat#!enesis dari 2B27 diantaranya adalah te#ri Eirulensi Eirus yan! mendasarkan pada perbedaan ser#tipe Eirus den!ue 2en8(7 2en8*7 2en8, dan 2en8. yan! kesemuanya dapat ditemukan pada kasus8kasus yan! atal7 tetapi berbeda antara daerah yan! satu den!an yan! lain. ,7. .0 1e#ri anti!en8antib#di

21

1e#ri anti!en8antib#di7 dimana pada te#ri ini berdasarkan kenyataan bah4a pada penderita 2B2 ter5adi penurunan aktiEitas sistem k#mplemen yan! ditandai den!an penurunan dari kadar =,7 =. dan =5. 2isampin! itu .?8>*F penderita 2B2 terbentuk k#mpleks imun antara "!; den!an Eirus 2en!ue7 selan5utnya k#mpleks imun tersebut dapat menempel pada tr#mb#sit7 sel B7 dan sel8sel dalam #r!an tubuh lain. 1erbentuknya k#mpleks imun tersebut akan mempen!aruhi aktiEitas k#mp#nen sistem imun yan! lain. ,7.

50 1e#ri mediat#r Menurut te#ri mediat#r7 makr# a! yan! terin eksi Eirus 2en!ue akan melepas berba!ai mediat#r seperti inter er#n7 "L8(7 "L8:7 "L8(*7 1N% dll. 2iperkirakan mediat#r dan end#t#ksin bertan!!un! 5a4ab atas ter5adinya sy#k septik7 demam dan penin!katan permeabilitas kapiler. ,7. Pada in eksi Eirus den!ue7 Eiremia ter5adi san!at cepat7 hanya berselan! beberapa hari dapat ter5adi in eksi di beberapa tempat7 akan tetapi dera5ad kerusakan 5arin!an -tissue destructi#n0 yan! ditimbulkan tidak cukup untuk men5adikan penyebab kematian dari in eksi Eirus tersebut melainkan lebih disebabkan #leh !an!!uan metab#lik. 2iketahui 5u!a bah4a akibat dari replikasi Eirus di dalam sel mulai dari ter5adinya stres dari sel sampai kematian sel ap#pt#tik7 baik in Eitr# maupun in EiE#. Mekanisme pertahanan tubuh melalui ap#pt#sis dan aktiEasi sel8sel a!#sit dapat menimbulkan 5e5as 5arin!an l#kal -l#cal tissue in5ury0 atau ketidakseimban!an h#me#stasis dan selan5utnya memicu e ek yan! lain. ,7. )istem HL$CMH= pada umumnya berperan dalam pen!a4asan dan re!ulasi resp#ns imun. Peran dalam re!ulasi resp#ns imun berupa pr#ses pen!enalan anti!en7 yan! berlan5ut pada pr#ses aktiEasi sistem
22

imun dan pr#ses sit#t#ksisitas anti!en berdasarkan ekspresi m#lekul HL$CMH= kelas " -l#kus $7B7=0 dan kelas "" -l#kus 2C2R72N72P0. Penelitian membuktikan bah4a pat#!enesis 2B2C2)) umumnya disebabkan #leh disre!ulasi resp#n imun#l#!ik. M#n#sitCmakr# a! yan! terin eksi Eirus 2en!ue akan mensekresi m#n#kin yan! berperan dalam pr#ses pat#!enesis dan !ambaran klinis 2B2C2)). ,7. Pada penelitian inEitr# dendritic =ell yan! terin eksi Eirus den!ue dapat men!ekspresi anti!en HL$ B>8(7 B>8*7 HL$82R7 =2((b dan =2?,. $nehnya 2= yan! terin eksi Eirus den!ue ini san!!up mempr#duksi 1N%8R dan "%N8R7 namun tidak mensekresi "L8: dan "L8(*. 3berh#l9er dkk7 *++*7 men5elaskan bah4a "L8(+ dapat menekan pr#li erasi sel 1.Jadi "L8(+ seba!ai sit#kin pr#in lamasi tampaknya berperan dalam resp#ns imun yan! diperantarai lim #sit 1h(7 yan! dikatakan berperan pada in eksi Eirus pada umumnya. ,7. Pada in eksi ase akut ter5adi penurunan dari p#pulasi lim #sit =2*H dan berba!ai subsetnya =2.H dan =2?H. Ju!a ter5adi penurunan resp#n pr#li erati dari sel8sel m#n#nuklear baik terhadap ran!san!an mit#!en maupun anti!en Eirus 2en!ue7 sebaliknya pada k#nEalesen resp#n pr#li erati kembali n#rmal. ,7. 1er5adi penin!katan k#nsentrasi "%N8R7 1N%8R7 "L8(+ dan resept#r 1N% terlarut di dalam plasma pasien 2B2C2)). Penin!katan 1N%8R berk#relasi den!an mani estasi hem#ra!ik7 sedan!kan kenaikan "L8(+ berhubun!an den!an platelet decay. 2isimpulkan bah4a pada in eksi Eirus 2en!ue ase akut ter5adi penekanan 5umlah maupun un!si dari lim #sit 17 sedan!kan sit#kin pr#in lamasi 1N%8R berperan pentin! dalam seEerity dan pat#!enesis 2B2C2))7 be!itu 5u!a menin!katnya "L8(+ akan menurunkan un!si lim #sit 1 dan un!si tr#mb#sit. ,7. Hip#tesis tentan! pat#!enesis 2B2C2)) seperti antib#dy8 dependent enhancement7 Eirus Eirulence7 dan imun#pat#!enesis yan!
23

ase

diprakarsai #leh "%N8RC1N%8R dian!!ap belum cukup untuk men5a4ab ter5adinya tr#mb#sit#penia dan hem#k#nsentrasi pada 2B2C2)). "n eksi Eirus den!ue akan mempen!aruhi sistem imun tubuh berupa perubahan dari rasi# =2.C=2?7 #Eerpr#duksi dari sit#kin dan dapat men!in eksi sel8sel end#tel dan hepat#sit den!an akibat ter5adinya ap#pt#sis serta dis un!si dari sel8sel tersebut. ,7. Be!itu 5u!a sistem k#a!ulasi dan ibrin#lisis ikut teraktiEasi selama in eksi Eirus den!ue. ;an!!uan terhadap resp#n imun tidak hanya berupa !an!!uan dalam membersihkan Eirus dari dalam tubuh7 akan tetapi #Eer pr#duksi sit#kin dapat mempen!aruhi sel8sel end#tel7 m#n#sit dan hepat#sit. 'erusakan tr#mb#sit akibat dari reaksi silan! #t#antib#di anti8tr#mb#sit7 karena #Eerpr#duksi "L8: yan! berperan besar dalam terbentuknya #t#antib#di anti8tr#mb#sit dan anti8sel end#tel7 serta menin!katnya leEel dari tP$ dan de isiensi k#a!ulasi. ,7. 2isimpulkan bah4a penyebab dari keb#c#ran plasma yan! khas ter5adi pada pasien 2B2 dan 2)) disebabkan #leh ker5a bersama seperti suatu k#nser dari aktiEasi k#mplemen7 induksi kem#kin dan kematian sel ap#pt#tik. 2ihip#tesiskan bah4a penin!katan sintesis "L8? meme!an! peran pentin! dalam ter5adinya keb#c#ran plasma pada pasien 2B2 dan 2)). Hal ini dapat dilihat dalam serum pasien 2B2C2)) berat ter5adi penin!katan leEel "L8?. )ecara in Eitr# melalui kultur primer dari m#n#sit manusia yan! diin eksi den!an Eirus den!ue tipe *7 ter5adi penin!katan leEel "L8? dalam supernatan kultur7 yan! diperkirakan karena ter5adi penin!katan aktiEasi dari N%8kappa B. ,7. Penelitian terhadap anak di Lietnam den!an 2B2 dan 2)) menyebutkan bah4a pada anak den!an 2))7 leEel "L8: dan s#luble intercellular adhesi#n m#lecule8( rendah. Hal ini mere leksikan adanya kehilan!an pr#tein dalam sirkulasi karena keb#c#ran kapiler dan hanya

24

leEel dari resept#r 1N% terlarut -1N%R0 yan! menin!!i seirin! den!an beratnya penyakit. ,7. 2./. Mani>estasi K%inis a0 2emam 2en!ue Masa tunas berkisar antara ,85 hari -pada umumnya 58? hari07 kepustakaan lain (8> hari. a4al penyakit biasanya mendadak7 disetai !e5ala pr#dr#mal meliputi nyeri kepala7 nyeri berba!ai ba!ian tubuh7 an#reksia7 rasa men!!i!il dan malaise. 1erdapat trias yaitu demam tin!!i7 nyeri an!!#ta badan dan timbul ruam. Ruam timbul pada :8(* 5am sebelum suhu naik pertama kali yaitu pada hari sakit ke ,85 berlan!sun! ,8. hari7 kepustakaan lain menyebutkan *.8.? 5am setelah timbul demam. Ruam bersi at makul#papular7 !eneralis dan men!hilan! pada tekanan..75 Pada lebih dari separuh pasien7 !e5ala yan! timbul mendadak disertai kenaikan suhu7 nyeri kepala hebat7 nyeri dibelakan! b#la mata7 pun!!un!7 #t#t7 sendi disertai rasa men!!i!il. Beberapa penderita di5umpai demam bi asik atau menyerupai pelana kuda7 tetapi tidak dian!!ap pat#!n#m#nik karena tidak di5umpai pada setiap pasien.5 )erin! pula di5umpai an#reksia7 #bstipasi7 rasa tak nyaman epi!astrium disertai nyeri k#lik dan perut lembek. Pula #t# #bi7 kerin!at bercucuran7 serak7 batuk7 epistaksis dan disuria. 'elainan darah tepi berupa leuk#peni selama peri#de prademam dan demam7 neut# ilia relati dan lim #penia7 disusul #leh neutr#penia relati dan lim #sit#sis pada peri#de puncak penyakit dan pada masa k#nEalesen. I#sin# il menurun dan men!hilan! pada permulaan dan pada puncak penyakit 7 hitun! 5enis neutr# il ber!eser ke kiri selama peri#de demam7 sel plasma menin!kat pada peri#de memuncaknya penyakit den!an terdapatnya t#mb#sit#peni. 2arah tepi men5adi n#rmal kembali dalam satu min!!u.57:

25

b0 2emam Berdarah 2en!ue 2itandai #leh . mani estasi klinis7 yaitu demam tin!!i mendadak dan terus8menerus7 perdarahan7 terutama perdarahan kulit7 hepat#me!ali dan ke!a!alan peredaran darah. Lama demam *8> hari7 suhu dapat mencapai .+8.(S=. Ju!a dapat ditemui u5i t#urniket yan! p#siti 7 memar dan perdarahan pada tempat pen!ambilan darah Eena. Ipistaksis dan perdarahan !usi 5aran! ditemui terlebih perdarahan saluran cerna yan! biasanya timbul setelah ren5atan yan! tidak dapat diatasi. Perdarahan lain7 seperti perdarahan subk#n5un!tiEal kadan!8 kadan! ditemukan. Pada masa k#nEalesen serin!kali ditemukan eritema pada telapak tan!anCtelapak kaki.57: /H3 men!!unakan kriteria seba!ai berikut untuk mendia!n#sis demam den!ue dan demam berdarah den!ue:> 2emam den!ue ditandai !e5ala klinis berupa demam diikuti T * !e5ala : nyeri kepala7 muntah7nyeri perut7 nyeri #t#t7 nyeri sendi7 rashU mun!kin disertai mani estasi perdarahan berupa u5i t#urniket p#siti danCatau perdarahan sp#ntanU tidak terbukti ter5adinya penin!katan permeabilitas pembuluh darah7 nilai hemat#krit maksimal M ..FU mun!kin terdapat tr#mb#sit#peni. )edan!kan pada demam berdarah den!ue !e5ala klinis harus disertai mani estasi perdarahan baik den!an u5i t#urniket p#siti danCatau perdarahan sp#ntanU terbukti ter5adinya penin!katan permeabilitas kapiler den!an nilai hemat#krit maksimal T ..FU hitun! tr#mb#sit mimimal V (++.+++Cmm,.5 c" Dengue Shock Syndrome Pada 2)) setelah demam berlan!sun! selama beberapa hari keadaan umum tiba8tiba memburuk7 hal ini biasanya ter5adi pada saat atau setelah demam menurun7 yaitu pada hari sakit ke ,8>. Hal ini dapat diteran!kan den!an hip#tesis menin!katnya reaksi imun#l#!is. Pada seba!ian besar kasus ditemukan tanda ke!a!alan peredaran darah7 kulit

26

teraba lembab dan din!in7 sian#sis sekitar mulut7 nadi men5adi cepat dan lembut. $nak tampak lesu7 !elisah dan secara cepat masuk dalam ase sy#k. Pasien serin!kali men!eluh nyeri didaerah perut sesaat sebelum sy#k. Nyeri perut hebat serin!kali mendahului perdarahan !astr#intestinal. Nyeri daerah retr#sternal tanpa sebab yan! 5elas dapat memberi petun5uk adanya perdarahan !astr#intestinal yan! hebat. )y#k yan! ter5adi selama peri#de demam biasanya mempunyai pr#!n#sis yan! buruk. 2isampin! ke!a!alan sirkulasi sy#k ditandai #leh nadi lembut7 cepat7 kecil7 sampai tidak dapat diraba. 1ekanan nadi menurun sampai *+ mmH! atau kuran! dan tekanan sist#lik menurun sampai ?+ mmH! atau lebih rendah.57: 2.2. Pene akan Dia n1sis Hin!!a kini dia!n#sis 2B2C2)) masih didasarkan atas pat#kan yan! telah dirumuskan #leh /H3 pada tahun (<>5 yan! terdiri dari . kriteria klinik dan * kriteria lab#rat#rik den!an syarat bila kriteria lab#rat#rik terpenuhi ditambah minimal * kriteria klinik pertama7 den!an ketepatan dia!n#sis >+8<+F atau ?>F.> 'riteria 'linik: 2emam tin!!i den!an mendadak dan terus menerus selama *8> hari7 den!an sebab tidak 5elas dan hampir tidak dapat dipen!aruhi #leh antipiretik maupun surface cooling. Mani estasi perdarahan : a. 2en!an manipulasi yaitu u5i t#urniket p#siti b. )p#ntan yaitu petekie7 ekim#sis7 epistaksis7 perdarahan !usi7 hematemesis dan melena. c. Pembesaran hati d. )y#k yan! ditandai den!an nadi yan! lemah dan cepat sampai tak teraba7 tekanan nadi menurun men5adi *+ mmH! atau sampai n#l7 tekanan darah -sist#lik0 menurun men5adi ?+ mmH! atau sampai
27

n#l7 disertai kulit yan! teraba lembab dan din!in terutama pada u5un! 5ari tan!an7 kaki dan hidun!7 penderita men5adi lemah7 !elisah sampai menurunnya kesadaran dan timbul sian#sis di sekitar mulut. 'riteria Lab#rat#rik : a. 1r#mb#sit#peni : 5umlah tr#mb#sit V (++.+++Cmm. b. Hem#k#nsentrasi : menin!!inya nilai hemat#krit atau Ht T *+F dibandin!kan den!an nilai pada masa k#nEalesen. Men!in!at dera5at beratnya penyakit berEariasi dan san!at erat kaitannya den!an pen!el#laan dan pr#!n#sis7 maka /H3 memba!i 2B2 dalam . dera5at setelah kriteria lab#rat#rik terpenuhi yaitu:> a. 2era5at " : 2emam mendadak *8> hari disertai !e5ala tidak khas dan

satu8satunya mani estasi perdarahan adalah u5i t#urniket p#siti . b. 2era5at "" : 2era5at " disertai den!an perdarahan sp#ntan dikulit dan atau perdarahan lain. c. 2era5at """ : 2era5at "" ditambah ke!a!alan sirkulasi rin!an yaitu nadi cepat dan lemah7 tekanan nadi menurun -V *+ mmH!0 atau hip#tensi -sist#lik V ?+ mmH!0 disertai kulit yan! din!in7 lembab dan penderita !elisah. d. 2era5at "L : 2era5at """ ditambah sy#k berat den!an nadi yan! tak teraba dan tekanan darah yan! tak terukur7 dapat disertai den!an penurunan kesadaran7 sian#sis dan asid#sis. 2era5at " dan "" disebut 2B2C2H% tanpa ren5atan sedan! dera5at """ dan "L disebut 2B2C2H% den!an ren5atan atau 2)). 2.3. Pe&eriksaan Pen$n<an a. Lab#rat#rium Pemeriksaan darah yan! rutin dilakukan untuk menapis pasien tersan!ka demam den!ue adalah melalui pemeriksaan kadar hem#!l#bin7 hemat#krit7 5umlah tr#mb#sit dan hapusan darah tepi

28

untuk melihat adanya lim #sit#sis relatiEe disertai !ambaran lim #sit plasma biru.? 2ia!n#sis pasti didapatkan dari hasil is#lasi Eirus den!ue -cell culture0 ataupun deteksi anti!en Eirus RN$ den!ue den!an teknik R18 P=R -ReserEe 1ranscriptase P#lymerase =hain Reacti#n07 namun karena teknik yan! lebih rumit7 saat ini tes ser#l#!is yan! mendeteksi adanya antib#dy spesi ik terhadap den!ue berupa antib#di t#tal7 "!M maupun "!;. Parameter Lab#rat#ris yan! dapat diperiksa antara lain: Leuk#sit: dapat n#rmal atau menurun. Mulai hari ke8, dapat ditemui lim #sit#sis relatiEe -O.5F dari t#tal leuk#sit0 disertai adanya lim #sit plasma biru -LPB0 O (5F dari 5umlah t#tal leuk#sit yan! pada ase sy#k akan menin!kat. 1r#mb#sit: umumnya terdapat tr#mb#sit#penia pada hari ke ,8?. Hemat#krit: 'eb#c#ran plasma dibuktikan den!an ditemukannya penin!katan hemat#krit T *+F dari hemat#krit a4al7 umumnya dimulai pada hari ke8, demam. Hem#stasis: 2ilakukan pemeriksaan P17 $P117 %ibrin#!en7 28 2imer7 atau %2P pada keadaan yan! dicuri!ai ter5adi perdarahan atau kelainan pembekuan darah. Pr#teinCalbumin: 2apat ter5adi hip#pr#teinemia akibat keb#c#ran plasma. );31C);P1 -serum alanin amin#trans erase0: dapat menin!kat. Ureum7 'reatinin: bila didapatkan !an!!uan un!si !in5al. Ilektr#lit: seba!ai parameter pemantauan pemberian cairan. ;#l#n!an darah: dan cr#ss macth -u5i c#c#k serasi0: bila akan diberikan trans usi darah atau k#mp#nen darah.

29

"mun# ser#l#!i dilakukan pemeriksaan "!M dan "!; terhadap den!ue. "!M: terdeksi mulai hari ke ,857 menin!kat sampai min!!u ke8,7 men!hilan! setelah :+8<+ hari. "!;: pada in eksi primer7 "!; mulai terdeteksi pada hari ke8(.7 pada in eksi sekunder "!; mulai terdeteksi hari ke8*. U5i """: 2ilakukan pen!ambilan bahan pada hari pertama serta saat pulan! dari pera4atan7 u5i ini di!unakan untuk kepentin!an surEeilans.> Pemeriksaan N)8( $; Pemeriksaan lab#rat#rium yan! lebih can!!ih yaitu pemeriksaan I M "an I . anti "en $e untuk mendeteksi antib#di tubuh yan! timbul akibat in eksi den!ue. 2an pemeriksaan NS1 A -n#n struktural ( anti!en den!ue0. Pemeriksaan NS1 A penurunan tr#mb#sit N)( adalah !lik#pr#tein n#nstrukturalden!an berat m#lekul .:85+ k2 dan merupakan !lik#pr#tein yan! san!at c#nserEed. Pada a4alnya N)( di!ambarkan seba!ai anti!en )#luble =#mplement %iBin! -)=%0 pada kultur sel yan! terin eksi. N)( diperlukan untuk kelan!sun!an hidup Eirus namun belum diketahui aktiEitas bi#l#!isnya. 2ari bukti yan! sudah ada menun5ukkan bah4a N)( terlibat dalam pr#ses replikasi Eirus. N)( sendiri dihasilkan dalam * bentuk yaitu membran ass#ciated dan secreted #rm. )elama in eksi sel7 N)( ditemukan berkaitan den!an #r!anel8#r!anel intrasel atau ditrans er melalui 5alur sekresi ke permukaan sel -membran sit#plasma0. N)( bukan ba!ian dari struktur Eirus tapi diekspresikan pada permukaan sel yan! terin eksi dan memiliki determinan8determinan yan! spesi ik !r#up dan tipenya.peran N)( dalam imun#pat#!enesis
30

dapat

mendeteksi adanya in eksi den!ue bahkan sebelum ter5adinya

5u!a telah disampaikan berdasarkan temuan anti8)=% antib#dies dalam serum pasien8pasien den!an in eksi sekunder tapi tidak pada in eksi primer. N)( den!ue disekresikan ke dalam system sirkulasi darah pada indiEidu yan! ter5an!kit Eirus den!ue den!an k#nsentrasi yan! tin!!i pada in eksi primer maupun sekunder selama ase klinik sakit dan hari8hari pertama masa k#nEalesen -pemulihan0. b. Pemeriksaan radi#l#!is Pada #t# dada didapatkan e usi pleura7 terutama pada hemit#raks kanan tetapi apabila ter5adi perembesan plasma hebat7 e usi pleura dapat di5umpai pada kedua hemit#raks. Pemeriksaan #t# r#nt!en dada sebaiknya dalam p#sisi lateral dekubitus kanan -pasien tidur pada sisi badan sebelah kanan0. $sites dan e usi pleura dapat pula dideteksi den!an pemeriksaan U);.> 2.16. Dia n1sis Ban"in 2emam pada ase akut mencakup spektrum in eksi bakteri dan Eirus yan! luas. Pada hari8hari pertama dia!n#sis 2B2 sulit dibedakan dari m#rbili dan "1P yan! disertai demam. Pada hari demam ke ,8.7 kemun!kinan dia!n#sis 2B2 akan semakin besar7 apabila !e5ala klinis lain seperti mani estasi perdarahan dan pembesaran hati men5adi nyata. 'esulitan kadan!8kadan! dialami dalam membedakan sy#k pada 2B2 den!an sepsisU dalam hal ini tr#mb#sit#peni dan hem#k#nsentrasi disampin! penilaian !e5ala klinis lain seperti tipe dan lama demam dapat membantu.57: )emua penyakit den!an demam tin!!i mendadak meliputi: %arin!itis akutU ")' akutU "n eksi susunan sara akutU MalariaU Pr#ses supurasiU =hikun!nya dapat dipertimban!kan seba!ai dia!n#sis bandin!.? 2.11. Penata%aksanaan Prinsip pen!#batan meliputi: atasi se!era hip#E#lemi7 lan5utkan pen!!antian cairan yan! masih terus keluar dari pembuluh darah selama

31

(*8*. 5am 7 atau palin! lama .? 5am7 k#reksi keseimban!an asam8basa7 beri darah se!ar bila ada perdarahan hebat.>7? (. Men!atasi ren5atan. )ebaiknya diberikan cairan kristal#id yan! is#t#nis atau yan! sedikit hipert#nis. =airan yan! dapat dipakai: Rin!er Laktat -RL0U ;luk#se 5F dalam hal stren!th N$=L +7<FU RL8257 dibuat den!an menambahkan :7*5 cc RL den!an :7*5 cc 2.+FU atau Na=l +7<F : 2(+ ditambahkan Natrium bikarb#nas >75F sebanyak * ccCk!BB. >7? PlasmaCplasma ekspander. 2iperlukan pada penderita ren5atan berat atau bila tidak se!era men!alami perbaikan den!an cairan kristal#id diatas. Bila dapat cepat disiapkan7 diberikan seba!ai pen!!anti cairan pertama lalu setelah itu cairan pertama dilan5utkan la!i. Bila setelah pemberian cairan pertama nilai hemat#krit masih tin!!i dan hitun! tr#mb#sit masih rendah. 2#sis (+8*+ ccCk!BB dalam (8* 5am. Bila nadiCtekanan darah masih 5elek atau Ht masih tin!!i7 dapat ditambahkan plasma (+ ccCk!BB setiap 5am sampai t#tal .+ ccCk!BB. Yan! di!unakan seperti Plasbumin -Human albumin *5F07 Plasmanate -plasma pr#tein racti#n 5F07 plasma uchsin7 2ekstran L.+.
>7?

2#sisCkecepatan pemberian cairan kristal#id. 2#sis yan! biasa diberikan ialah *+8.+ ccCk!BB diberikan secepat mun!kin dalam (8* 5am. Untuk ren5atan yan! tidak berat7 cairan diberikan den!an kecepatan *+ ccCk!BBC5am dan dapat diulan! hin!!a * kali7 bahkan bila Eena k#laps dimana pemberian yan! diharapkan tidak dapat dicapai7 maka dapat diberikan den!an semprit secara cepat sebanyak (++8*++ cc. Untuk menentukan !uyur tidaknya pemberian cairan7 maka dilakukan pen!ukuran central Een#us pressure -=LPCJLP0 den!an pemasan!an kateter Eena sentralis biasanya pada E. Basilica len!an kiri

32

atau kanan7 apabila nilai kuran! dari 5 maka cairan di!uyur sampai nilaiG5 dan dipertahankan antara 58? cm H*+. >7? *. =airan maintenance>7? Jenis cairan yan! dapat diberikan: 25C(+ : Na=l +7< G ,:(7 untuk anak besar dan anak bayi .:( 25 dalam Na=l +7**5 7 kedalam cairan ini ditambahkan '=l (+ mI&7 Litamin B k#mplek dan Eitamin = secukupnya. 25C(+ H '=l (+ mI&Cb#t#l7 bila kadar natrium dan kl#rida dalam serum tin!!i. Na=l +7< : 2(+ aa W cairan kristal#id H X cairan plasma ekspander

$tau cairan rek#mendasi dari /H37 berupa: Rin!er laktat -RL07 atau dekstr#sa 5F dalam rin!er laktat -25CRL0 Rin!er asetat -R$07 atau dekstr#sa 5F dalalm rin!er asetat -25CR$0 Na=L +7<F -!aram aaliG;%07 atau dekstr#sa 5F dalam !aram aali -25C;%0 ,. 'ecepatanC2#sis cairan maintenance )etelah ren5atan teratasi dan penderita mulai masuk kedalam stadium penyembuhan7 maka pemberian cairan hendaknya dilakukan secara hati8hati karena dapat ter5adi hiperE#lemia7 hal ini karena cairan yan! terdapat di ruan! ekstraEaskular mulai direabs#rbsi kedalam Eascular. 2#sis yan! serin! di!unakan ialah (++8(5+ mlCk!BBC*. 5am.
>7?

.. 1ran usi darah

33

)ebaiknya darah se!arU pada perdarahan hebat baik hematemesis7 melena atau epistaksis yan! memerlukan tamp#nadeU bila setelah *.8.? 5am setelah pen!#batan ren5atan anak 5atuh ke dalam ren5atan la!i 4alaupun belum terlihat perdarahanU pada kadar hemat#krit yan! rendah -M ,58.+F0 tetapi anak masih sy#kU 2#sis (+8*+ mlCk!BB7 dapat ditambah bila perdarahan berlan!sun! terus*. Pada perdarahan !astr#intestinal hebat -kadan! dapat didu!a dari menurunnya Hb dan Ht sedan! perdarahan sendiri tidak kelihatan0. >7? 5. 3bat8#batan $ntibi#tik. 2iberikan bila pr#l#n!ed sh#ck7 ada in eksi sekunder7 seba!ai pr# ilaksis. 2apat di!unakan : $mpisilin .++8?++ m!Ck!BBChari "L atau ;entamisin * B 5m!Ck!BBChari "L. >7? $ntiEirus. )eperti is#prin#sin. Masih k#ntr#Eersial7 mun!kin berman aat pada stadium dini. >7? Heparin diberikan pada penderita pr#l#n!ed sh#ck dimana 2"= didu!a seba!ai penyebab perdarahan 5am.>7? 2ipyridam#l dan aset#sal. Maksud pemberian #bat ini adalah untuk mence!ah adhesi dan a!re!asi tr#mb#sit dalam kapiler7 pula mence!ah permulaan ter5adinya 2"=. )umarm# pada -(<?,0 tidak den!an men!an5urkan pemakaian aset#sal penderita -penurunan tr#mb#sit M >5+++CmmY dan ibrin#!en M (++m!F07 d#sis +75 m!Ck!BB "L tiap .8:

kecenderun!an perdarahan. =arba9#chr#m )#dium )ul #nat -$= (>0. Beberapa peneliti men!!unakan #bat ini pada penderita 2)) yan! disertai den!an perdarahan saluran cerna yan! hebat. =ara ker5a #bat ini adalah menekan penin!katan permeabilitas pembuluh darah7 memiliki aktiEitas plasma ekspander7 mempersin!kat 4aktu perdarahan. %unahara dkk.

34

-(<?:0 serta )u!iyant# dkk. -(<?>0 memberikan preparat ini den!an cara berikut: Hari " : suntikan *5 m! "L dilan5utkan in us secara k#ntinyu den!an d#sis ,++ m!Chari dalam larutan RL selama *. 5am. Hari "" Hari """ Hari "L : in us $= (> den!an d#sis , B (++ m!Chari : in us den!an d#sis , B 5+ m!Chari : pemberian #bat dihentikan. e ektiEitas cukup memuaskan den!an menekan

1ernyata

keb#c#ran plasma dan men!uran!i perdarahan. )edan!kan )achr# dkk. -(<?>0 di )emaran! tidak mendapat perbedaan yan! bermakna antara kel#mp#k k#ntr#l dan kel#mp#k perlakuan. 2#pamin. dipertimban!kan pada penderita 2)) den!an ren5atan yan! belum dapat teratasi7 4alau telah diberikan cairan yan! adekuat. 2#sis 58(+ mc!Ck!BBCmenit "L setiap .8: 5am. )edatiEa dan antik#nEulsan. 2iberikan pada penderita 2)) yan! amat !elisah dan ke5an!. 2apat diberikan 2ia9epam +7,8+75 m!Ck!BBCd#sis "L atau 'l#rhidrat (*7585+ m!Ck!BB 3ral atau Rektal hanya satu kali -d#sis maksimal ( !r0. $ntasida. 2ipertimban!kan pemberiannya pada penderita 2)) den!an muntah8muntah hebat dan nyeri epi!astrium yan! tidak 5elas dan disebabkan #leh pembesaran hati yan! pr#!resi . 2iuretika. %ur#semida diberikan den!an d#sis ( m!Ck!BBCB7 ( B sehari bila ada tandaC!e5ala #Eerhidrasi.

35

2i!italisasi

cepat

dapat diberikan

pada penderita

den!an

!e5alaCtanda ke!a!alan 5antun!. 2#sis +7+, m!Ck!BB untuk hari ". :. 3bserEasi penderita Pen!a4asan dan pemantauan ketat merupakan hal terpentin! untuk mencapai keberhasilan.meliputi : keadaan umum7 tanda8tanda perdarahan -luar maupun #r!an dalam07 rasa lemas7 kerin!at din!in7 kesadaran. 11L dipantau tiap 5am den!an chart $bd#men : hepat#me!ali7 a4asi nyeri epi!astrium -a4al sy#k0 3r!an lain: 5antun! -takikardi supraEentikular07 paru -e usi pleura7 perna asan kussmaul7 edema paru akibat #Eerhidrasi0 Urin tampun! untuk memantau perbaikan per usi !in5al

-keberhasilan therapy0 Lab#rat#rium: Ht setiap * 5am selama keadaan masih !a4at7 makin 5aran! sampai ( atau * kali per *. 5am bila keadaan membaik. 1r#mb#sit bila perlu tiap : 5am7 minimal setiap hari. Plasma pr#tein -bila bisa0 untuk menentukan keperluan pemberian plasma. 'emun!kinan 2"=: masa perdarahan7 masa pembekuan7 tr#mb#sit#peni7 m#r #l#!i eritr#sit -burr cell7 ra!ment#sit7 helmet cell07 bila ada perdarahan merembes.

36

TATALAKSANA KASUS DSS ATAU DBD

DBD Derajat III

DERA;AT III DAN IC

DBD Derajat IV

(. *.

3ksi!enasi -berikan 3* *8. ltCmenit0 Pen!!antian E#lume plasma se!era -cairan kristal#id is#t#nis0 Rin!er laktatC Rin!er asetatC Nacl +7<F *+ mlCk!BB secepatnya -b#lus dalam ,+ menit0

37

IEaluasi ,+ menit7 apakah sy#k teratasiZ

Pantau tanda Eital tiap (+ menit =atat balans cairan selam pemberian cairan intraEena

)y#k teratasi

)y#k tidak teratasi

'eadaaan membaik Nadi teraba kuat 1ekanan nadi O*+ mmH! 1idak sesak na asCsian#sis Ikstremitas han!at 2iuresis cukup * mlCk!BBC5am =airan dan tetesan disesuaikan

'eadaan memburuk Nadi lembutCtidak teraba 1ekanan nadi M*+ mmH! 2istres perna asanCsian#sis 'ulit din!in dan lembab Ikstremitas din!in (. Lan5utkan cairan kristal#id *+ mlCk!BBC5am

(+ mlCk!BBC5am

*.1ambahan k#l#idCplasma

dekstranC%PP IEaluasi ketat (+8*+ -maB ,+0 mlCk!BBC5am

1anda Eital 1anda perdarahan 2iuresis Pantau Hb7 Ht7 1r#mb#sit IEaluasi ( 5am ,. '#reksi asid#sis

)tabil dalam *. 5am

1etesan 5 mlCk!BBC5am

)y#k belum teratasi

38

1etesan , mlCk!BBC5am

)y#k teratasi

Ht turun

Ht tetap tin!!iCnaik

"n us st#p tidak melebihi .? 5am )etelah sy#k teratasi

1rans usi darah se!ar (+ mlCk!BB

k#l#id *+ mlCk!BB

2iulan! sesuai kebutuhan

Gambar 11. Tatalaksana kasus DSS (DBD derajat III dan IV)

Keteran an a&0ar 11 (. )e!era beri in us kristal#id -Rin!er Laktat atau Na=l +7<F 0 *+ mlCk!BB secepatnya- diberikan dalam l#bus selama ,+ menit0 dan #ksi!en * literCmenit. Untuk 2)) berat -2B2 dera5at "L7 nadi tidak teraba dan tensi tidak terukur7 diberikan rin!er laktat *+ m!Ck!BB bersama k#l#id0. 3bserEasi tensi dan nadi tiap (5 menit7 hemat#krit dan tr#mb#sit tiap .8: 5am. Periksa elektr#lit dan !ula darah. *. $pabila dalam 4aktu , menit sy#k belum teratasi7 tetesan rin!er laktat belum dilan5utkan *+ mlCk!BB7 ditambah plasma #fresh fro$en plasma0 atau k#l#id -dekstran .+0 sebanyak (+8*+ mlCk!BB7 maksimal ,+ mlCk!BB -k#l#id diberikan pada 5alur in us yan! sama den!an kristal#id7 diberikan secepatnya. 3bserEasi keadaan umum7 tekanan darah7keadaan nadi tiap (5

39

menit7 dan periksa hemat#krit tiap .8: 5am. '#treksi asid#sis7elektr#lit dan !ula darah. 2.12. Pr1 n1sis 1er!antun! dari beberapa akt#r seperti7 lama dan beratnya ren5atan7 4aktu7 met#de7 adekuat tidaknya penan!ananU ada tidaknya rekuren sy#k yan! ter5adi terutama dalam : 5am pertama pemberian in us dimulai7 panas selama ren5atan7 tanda8tanda serebral.? 2.1'. K1&p%ikasi '#mplikasi yan! dapat ter5adi berupa sy#k rin!anCberat7 sy#k berulan!7 ke!a!alan perna asan akibat edema paru atau k#laps paru7 e usi pleura7 asites7 ense al#pati den!ue7 ke!a!alan 5antun!7 sepsis.?

BAB III ANALISIS KASUS

2ari hasil anamnesis didapatkan anak Lilianan7 perempuan7 5 tahun datan! den!an keluhan utama kaki dan tan!an yan! din!in. )ebelumnya7 se5ak , hari yan! lalu pasien men!alami demam tin!!i. artinya penderita terseran! in eksi7 bisa berupa in eksi bakteri -in eksi saluran na as7 in eksi saluran kemih07 in eksi Eirus -demam den!ue7 2H%07 atau in eksi parasit -misal malaria0. 2emam pada malaria memiliki karateristik disertai berkerin!at banyak dan men!!i!il7 namun pada pasien tidak ditemukan !e5ala ini. )elain itu7 tidak

40

ditemukan 5u!a ri4ayat berper!ian ke daerah endemik malaria sebelumnya. Maka malaria dapat disin!kirkan. 1idak adanya batuk7 pilek7 dan sesak napas men!uran!i kemun!kinan adanya in eksi di saluran napas. 1idak adanya keluhan pada pr#ses buan! air kecil 5u!a dapat menyin!kirkan dia!n#sis bandin! in eksi saluran kemih. Pada demam berdarah den!ue -2B207 demam tin!!i timbul secara

mendadak selama *8> hari yan! diselin!i ase turunnya demam - ase kritis0 pada hari ke ,7 . atau 5 demam. )eperti yan! ter5adi pada pasien ini dimana demam dimulai pada , hari )MR). Pada pasien 5u!a ditemukan mani estasi perdarahan7 berupa epistaksis dan bintik8bintik merah dikulit p#siti . 2ari !e5ala diatas maka kriteria 2emam 2en!ue dapat dite!akkan. 2en!an adanya demam tanda8tanda mani estasi perdarahan maka pasien dapat dikatakan memasuki ase kritis. Hasil pemeriksaan darah rutin yan! pertama -,C<C*+(, pkl. ++.+++ /"B0 menun5ukkan nilai Ht adalah .+ E#lF dan tr#mb#sit >>.+++ Cmm,7 dan didapatkan 5u!a leuk#sit#sis. 2ari mani estasi klinis dan pemeriksaan lab#rat#rium di atas7 maka dia!n#sis 2emam Berdarah 2en!ue dapat dite!akkan. Menurut /H37 untuk mene!akkan dia!n#sis 2B27 pada pasien harus terdapat: (. 2emam akut selama *8> hari. *. $danya minimal satu dari mani estasi perdarahan -u5i t#rni&uet p#siti 7 ekim#sis7 purpura7 petekie7 perdarahan pada muk#sa7 traktus !astr#intestinal7 lebam pada bekas suntikan7 hematemesis7 dan melena0 ,. 1r#mb#sit#penia -V (++.+++ selC mm,0 .. $danya bukti keb#c#ran plasma7 ditandai den!an:
41

'enaikan hemat#krit T*+F dari hemat#krit n#rmal pasien. Penurunan hemat#krit T*+F setelah resusitasi cairan. $danya e usi pleura7 asites7 hip#pr#teinemia. Untuk membuktikan pene!akkan dia!n#sis 2B27 maka pemeriksaan ser#l#!i dapat dilakukan berupa pemeriksaan "!; dan "!M yan! dapat dian5urkan pada pasien ini pada demam hari ke : dan ke >. )elain itu 5u!a dapat dilakukan pemeriksaan N)8( $!. 1atalaksana a4al yan! diberikan adalah pemberian #ksi!en ( LC menit dan resusitasi cairan Rin!er Laktat sebanyak (+8*+ ccC'!BB secepatnya dalam b#lus dalam ,+ menit. 'emudian dilakukan pemeriksaan lab#rat#rium darah rutin tiap : 5am untuk mem#nit#r penin!katan atau penurunan hemat#krit7 dan tr#mb#sit serta dilakukan kurEa suhu untuk men!etahui p#la demam dan balance cairan untuk men!etahui diuresis seba!ai resp#n pen!#batan. )erta eEaluasi tanda8 tanda Eital dan tanda8tanda perdarahan. Pada kasus pasien datan! den!an keadaan ke!a!alan sirkulasi den!an tanda nadi ili #rmis tekanan nadi menyempit7 dan akral din!in. Penatalaksanaan a4al yan! harus dilakukan berupa #ksi!enisasi -3* nasal * literCmenit07 pen!!antian E#lume plasma se!era -cairan kristal#id is#t#nis0 "L%2 RL *+ccCk!BBCsecepatnya7 setelah itu dilakukan eEaluasi. )etelah dilakukan resusitasi7 keadaan sy#k pada pasien ini dapat diatasi yan! ditandai den!an keadaan membaik7 nadi teraba kuat7 tidak sesak na asCsian#sis7 ekstremitas han!at7 diuresis cukup. 'emudian pasien dipindahkan ke ban!sal7 setelah keadaan stabil pada pukul (<.++ /"B -, )eptember *+(,0 diberikan "L%2 RL :ccCk!BBC5am -:< ccC5am0. )etelah keadaan stabil dalam 4aktu : 5am7 dilan5utkan "L%2 RL . ccCk!BBC5am -.: ccC5am0. "n us sebaiknya tidak melebihi .? 5am setelah sy#k teratasi. Pada pasien ini 5u!a keadaan leuk#sit#sis7 hal ini dapat disebabkan karena didapatkan arin! hiperemis. arin!itis akut. 2ari pemeriksaan Penatalaksanaannya diberikan arin! antibi#tik

ce triaB#ne ( B ??+ m! iE. Ranitidine (B*5 m! iE diberikan untuk mence!ahstress ulcer karena dari anamnesis didapatkan B$B ber4arna hitam
42

-anamnesis setelah pasien dira4at di R)0. IEalusi Hb7 Ht7 dan tr#mb#sit serial dilakukan setiap : 5am dan dapat dilakukan setap (* 5am setelah keadaan pasien stabil. "ndikasi ra4at inap pada pasien 2B27 yaitu : 8 Penderita tersan!ka demam berdarah dera5at " den!an pana , hari atau lebih dian5urkan untuk dira4at. 8 1ersan!ka demam berdarah dera5at " disertai hiperpireksia atau tidak mau makan atau muntah8muntah atau ke5an!8ke5an!7 atau Ht cenderun! mein!kat dan tr#mb#sit cenderun! turun dan atau M (++.+++ harus dira4at. 8 Penderita demam berdarah dera5at " pada follo% up berikutnya

ditemukan status perubahan mental7 nadi men5adi cepat dan kecil7 kai tan!an din!in7 tekanan darah menurun7 #li!uria harus dira4at. 8 )eluruh dera5t ""7 """7 dan "L

Pasien pada kasus ini harus dira4at inap karena pasien ini menderita 2B2 dera5at """. Pada follo% up tan!!al . )eptember *+(, didapatkan adanya r#nki pada auskultasi paru8paru. Hal ini dicuri!ai adanya kelebihan input cairan7 #leh sebab itu untuk men!atasinya pasien diberikan ur#semide ( B (( m! iE dan di#bserEasi. )erta direncanakan r#nt!en dada untuk menyin!kirkan kemun!kinan edema paru. 2ilakukan #ll#4 up selama * hari7 dari hasil #ll#4 up didapatkan adanya tanda8tanda resp#n terhadap terapi diantaranya7 dari hasil pemeriksaan isik retraksi tidak ada7 perdarahan saluran cerna tidak ada. 2ari hasil pemeriksaan lab#rat#rium7 hemat#krit yan! cenderun! n#rmal7 namun belum penin!katan tr#mb#sit belum stabil. 3leh sebab itu7 pasien belum dapat dipulan!kan. "ndikasi pulan! pada pasien 2B27 seba!ai berikut :

43

'eadaan umum baik [na su makan membaik7 status hem#dinamik stabil7 #utput urin O ( ccCk!BBC5am.

8 8 8 8

1idak demam palin! sedikit .? 5am tanpa antipiretik. 1idak di5umpai distress pernapasan minimal , hari setelah sy#k teratasi. Hemat#krit stabil. 1r#mb#sit O 5+.+++Cmm, den!an kecenderun!an menin!kat.

Pr#!n#sis &u# ad Eitam pada pasien dubia ad b#nam7 karena k#ndisi pasien bel#m mele4ati ase kritis7 namun sudah terdapat resp#n pen!#batan pada pasien berupa perubahan k#ndisi yan! men5adi stabil.

44

DAFTAR PUSTAKA

(. /#rld Health 3r!ani9ati#n7 *++5. Dengue, Dengue Hemorrhagic Fever, and Dengue Shock Syndrome in the &onte't of the (ntegrated )anagement of &hildhood (llness. /#rld Health 3r!ani9ati#n. *. Rampen!an7 1H7 Laurent97 "R. Penyakit (nfeksi ropik Pada Anak. I;=. Jakarta: (<<,. ,. Puspan5#n#7 M1 dkk. &omparison of serial blood lactate level bet%een dengue shock syndrome and dengue hemorrhagic fever #evaluation of prognostic value" . Paediatrica "nd#nesiana7 L#l .>7 N# .7 Juli *++>. .. IEid7 =. Dengue Haemorrhagic or Dengue Shock Syndrome in &hildren . PM=*<+>?(*: *++<. 5. )#e!i5ant# ) 7 *++. . Demam berdarah dengue. $irlan!!a UniEersity Press )urabaya. Hal <<. :. Pr#ber7 =harles ;. (lmu Kesehatan Anak *E++S,* -ilid .7 edisi bahasa "nd#nesia edisi (5. Jakarta: (<<<. >. )umarm#7 )7 dkk. /uku A0ar (lmu Kesehatan Anak (nfeksi Dan Penyakit ropis, Id. Pertama7 "katan 2#kter $nak "nd#nesia7 Jakarta7 *++*. ?. )ta Pen!a5ar "lmu 'esehatan $nak %'U". Buku 'uliah * "lmu 'esehatan $nak. Jakarta: (<?5.

45

46

Anda mungkin juga menyukai