Anda di halaman 1dari 15

M.

Edward Saputra (07523335) Nina Purisani (07523325)

Pendahuluan
Untuk mengelola suatu jaringan diperlukan adanya sistem operasi jaringan. Sistem operasi jaringan dibedakan menjadi dua berdasarkan tipe jaringannnya, yaitu sistem operasi client-server dan sistem operasi jaringan peer to peer.

Client Server (Domain)


Pada jaringan tipe ini terdapat sebuah PC

server yang berfungsi untuk mengatur, dan membagikan informasi kesetiap PC client yang terhubung dengannya. Hanya satu komputer yang bertugas sebagai server dan komputer lain berperan sebagai workstation.

Client Server (Domain) Cont


Server dijaringan tipe client-server disebut

dengan Dedicated Server dan server tersebut tidak dapat berperan sebagai workstation.Server hanya bertugas melayani komputer-komputer lain (client). Server (pelayan) menyediakan sarana untuk client (pemakaijasa) untuk mengambil data, sharing perangkat keras dan mengkonfigurasi security pada suatu jaringan.

Client Server (Domain) Cont

Peer to Peer (Workgroup)


Jaringan P2P (peer-to-peer) adalah sebuah

jaringan yang memungkinkan semua komputer dalam lingkungannya bertindak / berstatus sebagai server yang memiliki kemampuan untuk mendistribusikan sekaligus menerima berkas-berkas atau sumber daya (resource) yang ada dalam komputer mereka ke komputer lainnya.

Peer to Peer (P2P) Cont


Setiap komputer yang terhubung kejaringan dapat bertindak baik sebagai workstation maupun server. Server di jaringan tipe peer to peer disebut nondedicated server, karena server tidak berperan sebagai server murni, tetapi sekaligus dapat berperan sebagai workstation. Pada jaringan tipe ini semua komputer berkedudukan sama, dapat bertindak sebagai sebuah PC client (information requestor) maupun PC server (information provider).

Klasifikasi P2P
Berdasarkan

tingkat/derajat sentralisasinya, jaringan P2P terbagi ke dalam 2 tipe, yakni: 1. P2P Murni (Pure P2P) 2. P2P Hybrid (Hybrid P2P)

Pure P2P
Masing-masing peer berstatus setara (egaliter), setiap peer berstatus sebagai client juga server.
Tidak ada server pusat yang mengatur jaringan.

Tidak ada router yang menjadi pusat jaringan.


Biasanya terdiri dari 2 PC

Hybrid P2P
Mempunyai server pusat yang memantau dan menjaga informasi yang berada di setiap peer sekaligus merespon peer ketika ada yang meminta informasi itu. Setiap peer bertanggung jawab untuk menyediakan resource yang tersedia. Hal ini terjadi karena server pusat tentu diatur sedemikian rupa untuk tidak memilikinya. Selain itu, hal ini juga dilakukan agar server pusat tersebut dapat mengetahui resource apa saja yang akan didistribusikan di dalam jaringan.

Hybrid P2P cont


Ada router yang menjadi pusat jaringan.

Keunggulan Peer to Peer (P2P)


Antar komputer dalam jaringan dapat saling berbagi-pakai

fasilitas yang dimilikinya seperti: harddisk, drive, fax/modem, printer. Biaya operasional relatif lebih murah dibandingkan dengan tipe jaringan client-server, salah satunya karena tidak memerlukan adanya server yang memiliki kemampuan khusus untuk mengorganisasikan dan menyediakan fasilitas jaringan. Kelangsungan kerja jaringan tidak tergantung pada satu server. Sehingga bila salah satu komputer/peer mati atau rusak, jaringansecara keseluruhan tidak akan mengalami gangguan.

Software P2P
Beberapa software P2P antara lain yaitu :

4shared desktop, bitTorrent, KazaA media Desktop, Morpheus, dll. Selain dari itu, lebih dari 130 jenis software P2P bisa kita download dari www.download.com, baik yang berupa freeware maupun shareware. Kalau kita cermati dari software-software P2P diatas, fokus P2P saat ini bukan lagi hanya untuk sharing file musik mp3, tapi juga merambah ke hampir seluruh jenis file elektronik yang ada, video, audio, software, dokumen, images, dsb.

Kelemahan Peer to Peer (P2P)


Troubleshooting jaringan relatif lebih sulit, karena pada jaringan tipe peer to peer setiap komputer dimungkinkan untuk terlibat dalam komunikasi yang ada. Di jaringan client-server, komunikasi adalah antara server dengan workstation. Unjuk kerja lebih rendah dibandingkan dengan

jaringan client-server, karena setiap komputer/peer disamping harus mengelola pemakaian fasilitas jaringan juga harus mengelola pekerjaan atauaplikasi sendiri.

Kelemahan Peer to Peer (P2P) Cont


Sistem keamanan jaringan ditentukan oleh

masing-masing user dengan mengatur keamanan masing-masing fasilitas yang dimiliki. Karena data jaringan tersebar di masingmasing komputer dalam jaringan, maka backup harus dilakukan oleh masing-masing komputer tersebut.

Anda mungkin juga menyukai