======================================
Kekekalan semen
Waktu ikat awal dan konsistensi normal : 60 120 menit
Catatan : semen di pasaran pada umumnya sudah memenuhi spesifikasi.
b. Aggregate Kasar;
Jenis batu : alam (koral) & buatan (batu pecah)
Ukuran batu
Kekerasan batu diperiksa dengan Los Angeles
Gradasi : analisa saringan
Kandungan Lumpur : maximum 1 %
Kandungan organis
FAS =
Berat air
Berat semen
Penuangan Beton :
Pada pekerjaan kolom dan dinding, perlu diperhatikan tinggi jatuh bebas dari
beton, yaitu maksimal 1,5 m; atau untuk tinggi jatuh yang sangat besar dengan
Talang Cor atau Klep Cor
Jika tidak akan terjadi Segregasi Beton (keropos), dimana bahan yang terberat
dan terbesar akan jatuh terlebih dahulu. Lebih jelasnya dapat dilihat pada
illustrasi gambar berikut :
Pemadatan :
Bertujuan untuk mengurangi volume udara terjebak dalam beton :
Cara-cara pemadatan :
Menusuk dengan sepotong kayu atau batang lain pada beton
Menumbuk, dengan cara mengetuk bekisting.
Penggetar;
Macamnya :
Jarum penggetar, penggetar permukaan, penggetar bekisting
Meja penggetar, dan balok penggetar.
Catatan :
Pada saat melakukan pemadatan dengan penggetar, penggetar tidak boleh
menyentuh tulangan, dapat menyebabkan beton dengan tulangan tidak lekat.
CONTOH :
Langkah langkah :
1. Menggabungkan Aggregate
2. Mencari nilai bm
bm
bk + 1,64 Sr
Contoh perhitungan :
Rencanakan Mix Design Beton dengan cara DOE, dengan ketentuan sebagai
berikut :
Mutu beton K-300 dan konstruksi digunakan di lokasi yang terjamah air
tanah yang mengandung Sulfat (SO4).
Faktor Air Semen max = 0,52 dan kadar semen minimum = 375 Kg/m3.
= 2,65 ton/m3.
= 2,60 ton/m3.
= 2,1 %
= 2,2 %
= 3,2 %
= 1,5 %
% Tertahan Ayakan
Pasir
Bt. Pecah
0
0
0
65,8
0
18,4
0
15,8
25
0
25
0
28,6
0
16,7
0
4,7
0
% Lolos Komulatif
Pasir
Bt. Pecah
100
100
100
34,2
100
15,8
100
0
75
0
50
0
21,4
0
4,7
0
0
0
PENYELESAIAN :
1) Menggabungkan Aggregat :
Syarat : Saringan diameter 9,6 lolos komulatif campuran 36 %
Saringan diameter 0,6 lolos komulatif campuran 7 %
Ayakan 9,6 mm lolos 36 %
36 =100 X x + (100 x) X 15,8
100
36 X 100
3600 - 1580
2020
100
84,2
Ket.
36 %
7%
21,4 X x
100
(100 x) X 0
100
700 = 21,4 x
700
x = 21,4 = 32,7 %
x rata rata =
24% + 32,7%
2
= 28,35 % ~ 28 %
Maka diperoleh:
Prosentase Pasir
= 28 %
Prosentase Split
= 72 %
= 70
bm
kg
/cm
bk + 1,64 Sr
Kg
/cm
Fas = 0,53
Grafik 1
Aggregate
Alami
200
280
400
460
Batu Pecah
230
320
450
630
Alami atau
Batu Pecah
130
190
310
420
Bentuk
Tipe Semen
Tipe I Biasa
Tipe II
Setengah
Tahan Sulfat
Jumlah
semen
minimum
Nilai f.a.s
maks
27
325
0,60
0,52
325
375
0,60
0,60
325
375
0,65
0,52
275
375
0,57
0,52
0 10
Lebih 12
10 30
6 12
30 60
36
60 180
03
10
Alami
Batu pecah
150
180
180
205
205
230
225
250
20
Alami
Batu pecah
135
170
160
190
160
210
195
225
40
Alami
Batu pecah
115
155
140
175
160
190
175
205
Catatan: Bila aggregat kasar dan aggregate halus berbeda bentuknya, jumlah
air pengaduk diperkirakan sebagai berikut :
2
/3 jumlah air aggregat halus menurut bentuknya, + 1/3 jumlah air
aggregate kasar menurut bentuknya
Jumlah
semen
minimum
Nilai f.a.s
maks
27
325
0,60
0,52
325
375
0,60
0,60
325
375
0,65
0,52
275
375
0,57
0,52
5) Mencari Aggregat :
Agg. Gabungan
BJ 606 (Grafik 2)
= 2,61 t/m
= 2,61 t/m
= 2350 Kg/m
= 1751 Kg
Berat Pasir
= 28 % X 1751 = 490 Kg
Berat Split
= 72 % X 1751 = 1261 Kg
BJ Gabungan : 2,61
= 2,1 %
Split :
Penyerapan air
= 2,2 %
1,1
= 490 + ( 100 X 490 )
= 495 Kg
Split terkoreki
0,7
= 1261 ( 100 X 1261 )
= 1261 9 Kg = 1252 Kg
1,1
= 205 (
100
X 490 ) + (
0,7
X 1261 )
100
= 205 5 + 9 Kg = 209 Kg
Semen : pasir : split = 394 : 495 : 1252
= 1 : 1,26 : 3,18
Perbandingan volume :
Semen
394
: 1,31 = 300,76 Kg
Pasir
495
: 1,59 = 311,32 Kg
Split
= 1252
: 1,37 = 913,87 Kg
Pasir
300,76
= 300,76 = 1
311,32
= 300,76 = 1,04
Split
913,87
= 300,76 = 3,04
Semen
Daftar Pustaka :
Gideon, dkk, Pedoman Pengerjaan Beton. Penerbit Erlangga, Jakarta : 1993
Purwanto, Materi Kuliah Lab. Konstruksi.
Daftar Notasi :
No.
Notasi
1.
Sr
2.
bm
3.
bk
Keterangan
Satuan