Tujuan Pembelajaran
Mengenal jenis-jenis perusahaan asuransi; Mengidentifikasi departemen dan tugas-tugasnya dalam organisasi perusahaan asuransi.
49.1
49.1.2 Mutual
Kepemilikan: pemegang polis; Kerugian akan menyebabkan pengurangan uang pertanggungan sesuai dengan kontrak perusahaan; Distribusi surplus menjadi keuntungan pemegang polis.
49.2
Latihan 49.1
Berikut ini adalah indentifikasi dari bentuk hukum asuransi Mutual dan Perseroan Terbatas. Pilih benar atau salah untuk setiap pernyataan di bawah bawah ini. Pernyataan Perseroan Terbatas: Kerugian akan menyebabkan pengurangan uang pertanggungan sesuai dengan kontrak perusahaan Mutual: Distribusi surplus menjadi keuntungan pemegang polis. Perseroan Terbatas: Sisa surplus menjadi dividen pemegang saham. Mutual: Pemegang saham berperan sebagai pemberi modal perusahaan. Benar Salah
49.3
150
151
49.3.8 Audit
Mengaudit laporan akun perusahaan sebelum diserahkan kepada regulator atau rapat pemegang saham, yang sebelumnya telah disetujui oleh rapat pemegang saham.
152
49.4
Latihan 49.2
Di bawah ini adalah beberapa departemen dengan tugasnya masingmasing-masing. Masih ingatkah Anda departemen apa yang mengerjakan tugas berikut? berikut? Underwriting dan menerbitkan polis. Menginvestasikan dana sesuai dengan regulasi. Merekomendasikan tingkat bonus untuk dideklerasikan. Mengelola akun terkini dari pinjaman dan bunga, baik yang telah dibayar mau pun yang outstanding.
49.5
Regulator Asuransi
Berdasarkan Undang-undang dan Peraturan yang berlaku di Indonesia, setiap pihak yang menyelenggarakan usaha perasuransian wajib mendapat ijin usaha dari Menteri Keuangan RI. Dalam hal ini, Menteri Keuangan berperan sebagai regulator asuransi di Indonesia. Apakah tugasnya? Sebagai regulator, Menteri Keuangan melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap perusahaan asuransi. Menteri Keuangan juga melakukan pemeriksaan berkala atau setiap waktu, apabila diperlukan.
49.6
Intisari
Dalam bab ini Anda telah belajar mengenai: Jenis-jenis perusahaan asuransi: Perusahaan Perseroan; Mutual; Perseroan Terbatas; Koperasi. Departemen dan tugas-tugasnya dalam organisasi perusahaan asuransi: Departemen Keagenan; Departemen New Business/Underwriting; Departemen Pelayanan Polis; Departemen Legal dan Kepatuhan; Departemen Aktuaria; Departemen Akuntansi; Departemen Investasi; Audit; Departemen HRD/Sumber Daya Manusia; Departemen IT/Informasi Teknologi; Departemen Marketing dan Komunikasi; Departemen Kanal Distribusi Non Agen; Departemen Group dan Employee Benefit;
49.7
Jawaban Latihan
Latihan 49.1 Pernyataan Perseroan Terbatas: Kerugian akan menyebabkan pengurangan uang pertanggungan sesuai dengan kontrak perusahaan Mutual: Distribusi surplus menjadi keuntungan pemegang polis. Perseroan Terbatas: Sisa surplus menjadi dividen pemegang saham. Mutual: Pemegang saham berperan sebagai pemberi modal perusahaan. Benar Salah
153
Latihan 49.2
Departemen Group dan Employee Benefit Departemen Investasi Departemen Aktuaria Departemen Pelayanan Polis
154
Tujuan Pembelajaran
Pengenaan pajak; Aturan-aturan yang terkaitan dengan Undang-undang Asuransi; Lisensi Perusahaan Asuransi; Batas investasi; Penghitungan aset; Pengungkapan Informasi; Ketentuan klaim; Nilai minimum klaim kematian.
48.1
Pengantar
Sekarang, setelah Anda belajar tentang Asuransi Jiwa dan konsep-konsep yang berhubungan dengannya, mari kita alihkan perhatian pada pengenaan pajak dan aturan lain yang berkaitan dengan dunia Asuransi Jiwa di Indonesia. Mari kita masuk ke dunia perpajakan beserta aturan-aturannya yang kompleks.
48.2
Pengenaan Pajak
Peraturan perpajakan yang terkait dengan pajak penghasilan atas manfaat Asuransi Jiwa, termasuk Asuransi Jiwa Unit Link, (Merujuk pada: Peraturan Dirjen Pajak no. SE09/PJ42/1997, tertanggal 23 Juli 1997; yang menunjuk pada ketentuan Pasal 4 ayat (3) huruf e UU No.7 tahun 1983 (BN No. 3995) sebagaimana telah diubah dengan UU No.10 tahun 1994 tentang Pajak Penghasilan) menyatakan bahwa pembayaran dari perusahaan asuransi pada individu atas asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan, Asuransi Jiwa, asuransi tujuan ganda (two-purpose insurance) dan asuransi beasiswa tidak dikenakan pajak. Dengan dimungkinkannya pengkombinasian faktor risiko dan unsur tabungan, maka produk Asuransi Jiwa yang mengandung unsur tabungan terdiri dari dua jenis pembayaran, yaitu pembayaran manfaat risiko dan pembayaran manfaat tabungan. Dalam hal ini, nilai pembayaran manfaat lebih besar daripada keseluruhan premi yang dibayarkan. Dalam hal pembayaran Asuransi Jiwa dengan unsur tabungan yang telah jatuh tempo, jika pembayaran dari manfaat tabungan dilakukan dalam 3 tahun atau kurang dari itu, selisih dari manfaat tabungan yang diterima dan premi yang dibayarkan wajib dikenai pajak yang sama dengan pajak penghasilan atas bunga tabungan atau bunga deposito (berdasarkan persyaratan yang disebutkan pada pasal 1 ayat (1) dan (2) sekaligus ayat 3 Peraturan Pemerintah No. 51 tahun 1994 (BN No. 5655) tentang pajak penghasilan atas bunga deposito tetap dan tabungan serta diskonto Sertifikat Bank Indonesia yang bersifat final.
48.3
144
48.4
145
48.5
Batas Investasi
Batas dana yang dialokasikan untuk investasi diatur oleh Surat Keputusan Menteri Keuangan No.424/KMK06/2003 Bagian 5 Pasal 21 ayat 2. Kekayaan dari produk asuransi (yang terkait investasi) dapat diinvestasikan pada: a. Kas dan bank; b. Deposito Berjangka dan Sertifikat Deposito, termasuk deposit-on-call, serta deposito berjangka setahun atau kurang dari itu; c. Saham yang tercatat di Bursa Efek; d. Obligasi dan surat berharga jangka menengah (Medium term notes); e. Unit penyertaan reksadana; f. Surat berharga yang diterbitkan atau dijamin oleh Pemerintah atau Bank Indonesia. Jika perusahaan Asuransi Jiwa menginvestasikan dananya di luar negeri, nilai dari investasi dapat digunakan sebagai dasar penghitungan pembatasan, yang merupakan nilai dari semua jenis investasi kecuali kas dan bank (seperti diatur dalam Pasal 24 ayat (2) KMK Nomor 424/KMK06/2003 tanggal 30 September 2003): a. Saham yang tercatat di bursa efek, untuk semua emiten tidak melebihi 10% (sepuluh per seratus) dari jumlah investasi; b. Obligasi dan Medium Term Notes, untuk masing-masing penerbit tidak melebihi 10% (sepuluh per seratus) dari jumlah investasi; c. Penyertaan langsung (saham yang tidak tercatat di bursa efek), mengacu pembatasan investasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (1) huruf e dan Pasal 18 ayat (1) huruf e; d. Jumlah seluruh penempatan investasi di luar negeri tidak melebihi 20% (dua puluh per seratus) dari jumlah investasi.
48.6
48.7
146
Cara pembayaran premi; Tenggang waktu (grace period) pembayaran premi; Kurs yang digunakan untuk Polis Asuransi dengan mata uang asing apabila pembayaran premi dan manfaat dikaitkan dengan mata uang rupiah; f. Waktu yang diakui sebagai saat diterimanya pembayaran premi; g. Kebijakan perusahaan yang ditetapkan apabila pembayaran premi dilakukan melewati tenggang waktu yang disepakati; h. Periode di mana pihak perusahaan tidak dapat meninjau ulang keabsahan kontrak asuransi (incontestable period); i. Table nilai tunai untuk Polis Asuransi jiwa yang mengandung nilai tunai; j. Perhitungan dividen polis atau yang sejenis, bagi Polis Asuransi jiwa yang menjanjikan dividen polis atau yang sejenis; k. Penghentian pertanggungan, baik dari pihak penanggung mau pun dari pihak pemegang polis, termasuk syarat dan penyebabnya; l. Syarat dan tata cara pengajuan klaim, termasuk bukti pendukung yang diperlukan dalam mengajukan klaim; m. Pemilihan tempat penyelesaian perselisihan; n. Bahasa yang dijadikan acuan dalam hal terjadi sengketa atau beda pendapat, untuk Polis Asuransi yang dicetak dalam 2 (dua) bahasa atau lebih.
c. d. e.
48.8
Ketentuan Klaim
Ketentuan mengenai klaim diatur dalam Keputusan Menteri Keuangan No. 422/KMK.06/2003 Pasal 25, 26 dan 27.
147
d. e.
Memperlambat penunjukkan Perasuransian Penilai Kerugian Asuransi, apabila jasa Penilai Kerugian Asuransi dibutuhkan dalam proses penyelesaian klaim; Menerapkan prosedur penyelesaian klaim yang tidak sesuai dengan praktek usaha yang berlaku umum.
48.9
148
Pernyataan Perusahaan asuransi di Indonesia tidak diwajibkan mendaftarkan produk-produknya seperti Tujuan Ganda (Two purpose) dan Asuransi Berjangka (Term Insurance).
Benar
Salah
48.11 Intisari
Dalam bab ini Anda telah mempelajari hal-hal berikut: Pengenaan pajak; Aturan-aturan yang terkait; Lisensi perusahaan asuransi; Batas investasi; Penghitungan aset; Pengungkapan informasi; Ketentuan klaim; Nilai minimum klaim kematian.
149