Anda di halaman 1dari 5

Nama : Muhammad Akmaluddin NIM : 094211064 Sejarah, Perkembangan dan Varian Hermeneutika Hermeneutics, berasal dari kata dalam

bahasa Yunani hermeneuine dan hermenia yang masing berarti menafsirkan dan !enafsiran " #ers$alannya% kata latin hermeneutica belum mun&ul sam!ai abad ke'1(% namun baru mun&ul !ertama kali saat di!erkenalkan $leh se$rang te$l$g )trasb$rg bernama *$hann +$nrad ,anhauer -160.'1666/ dalam bukunya yang ber*udul: Hermeneutica sacra, Sive methodus Eksponendarums Sacrarum Litterarum, yamg menilai bah0a hermeneutika adalah syarat ter!enting bagi setia! ilmu !engetahuan yang mendasarkan keabsahannya !ada inter!retasi teks'teks" Ia se&ara terbuka mendeskri!sikan ins!irasinya dari 1isalah Peri hermeneias (de interpretations) Arist$teles% yang mengklain bah0a ilmu inter!retasi yang baru berlaku tidak lain men*adi !elengka! dari Organon Arist$telian" Istilah hermeneutika !ada masa ini mengandung dua !engertian% yaitu hermeneutika sebagai se!erangkat !rinsi! met$d$l$gis !enafsiran dan sebagai !enggalian fil$s$fis dari sifat dan k$ndisi yang tidak bisa dihindari dari kegiatan memahami" 2ilhelm ,ilthey% se*ara0an !ertama tradisi hermeneutika% menyatakan bah0a hermenetika telah mun&ul satu abad lebih a0al $leh #r$testantisme% sesaat setelah lahirnya !rinsi! Sila Scriptura 3uther" Namun dari la!$ran ,ilthey% kita akan kesulitan menemukan dari tulisan'tulisan a!a yang da!at disebut hermeneutika dalam semangat 3uther" 4aru dalam karya !ara !engikut 3uther se!erti #hili!! Melan&ht$n -149('1560/ dan 6la&ius Illyri&ius -1520'15(5/" #ada gilirannya se$rang fil$s$f !engikut #r$testan berkebangsaan 7erman )&hleierma&her dinilai sebagai $rang yang bertanggung *a0ab memba0a hermeneutika dari ruang biblical studies ke ruang lingku! filsafat% sehingga ia kemudian diangga! sebagai !emrakarsa hermeneutika m$dern " Menurutnya a!a sa*a yang berbentuk teks da!at men*adi $b*ek hermeneutika% dan tidak terbatas hanya !ada teks kitab su&i" )elan*utnya hermeneutika dikembangkan $leh 2ilhelm ,ilthey sendiri yang menggagas hermeneutika sebagsi landasan ilmu'ilmu kemanusiaan% lalu 8ans'9e$rg 9adamer yang mengembangkannya men*adi met$de filsafat% dan dilan*utkan $leh !ara fil$s$f k$ntem!$rer se!erti #aul 1i&$eur% 7urgen 8abermas% 7a&:ues ,errida% Mi&hel 6$u&ault% 3y$tard% 7ean 4audrillard% dan yang lain" )ementara dalam filsafat kun$ sebetulnya telah terlihat tradisi men&ari hal'ih0al yang da!at diangga! sebagai hermeneutika dalam teks'teks klasik se!erti De Interpretation Arist$teles% yang sering diter*emahkan dalam bahasa 7erman dengan ermeneutika Arist$teles " ;rang Yunani menggunakan kata hermenia! untuk mendeskri!sikan a!a yang sekarang kita sebut sebagai !ener*emahan% atau lebih te!at diartikan sebagai !enafsiran" +etika ketika bahasa tulis -teks/ mun&ul% Arist$tels menegaskan bah0a tanda'tanda tertulis itu hanyalah simb$l bagi u&a!an lisan % sebagaimana !enegasan #lat$ tentang hal ini% bah0a 0a&ana tertulis% yang !aling baik sekali!un% teta! sa*a berfungsi sebagai re'mem$rasi " ,i sini% keduanya se!akat untuk mengembalikan media tertulis ke kata yang teru&a!% sedangkan kata teru&a! ini adalah simb$l bagi kata batin (inner "ord)# Kata Batin Kata Terucap Kata Tertulis. ,ari tiga h$ri<$n ini% Arist$teles mengasumsikan bah0a tidak ada yang benar'benar hilang dalan rangkaian transmisinya" Artinya% kata tertulis tanda yang dengan !ersis me0akili kata batin"

)ementara #lat$ menekankan !erbedaan antara h$ri<$n'h$ris$n itu% menurutnya tidak ada *aminan bah0a kata tertulis akan da!at di!ahami dengan te!at" Varian Hermeneutika 8ermeneutika tidak se&ara tiba'tiba men*adi satu disi!lin ilmu dalam kha<anah filsafat% namun !ada a0alnya ia hanya sebatas subdisi!lin te$l$gi yang sudah mun&ul se*ak a0al dalam se*arah !eradaban manusia yang men&aku! ka*ian met$d$l$gis tentang autentitas dan !enafsiran teks" Namun dalam kurun berikutnya% hermeneutika !erkembang men*adi ka*ian !enafsiran se&ara menyeluruh dengan ruang lingku! yang lebih luas" ,an !ada bagian ini% !enulis senga*a akan sedikit mengungka!kan bebera!a inf$rmasi hist$ris yang akan menekankan !ada !erkembangan hermeneutika men*adi berbagai =arian'=arian !rinsi! dan met$d$l$gis" 8al ini disebabkan $leh keadaran bah0a dalam 0ilayah filsafat k$ntem!$rer yang ter!e&ah'!e&ah% yang ber&irikan inter!retasi" 6ilsafat yang men&$ba menghada!i situasi se!erti ini bisa disebut sebagai hermeneutika " 1 Hermeneutika Romantis )ebagai sistem met$d$l$gi !emahaman% hermeneutika r$mantis berangkat dari !ertanyaan sederhana: sebenarnya bagaimana !emahaman manusia dan bagaimana !emahaman itu ter*adi> " ,an *a0aban bagi !ertanyaan ini% menurut !ers!ektif hermeneutika *enis ini% ada !ada lima unsur yang terlibat dalam !r$ses memahami sebuah 0a&ana% yaitu: !enafsir% teks% maksud !engarang% k$nteks hist$ris% dan k$nteks kultural" ?$k$h dari !emahaman ini adalah 6riedri&h @rnst ,aniel )&hleierma&her -1(6A'1A.4/% se$rang fil$s$f% te$l$g% fil$l$g dan t$k$h sekaligus !endiri #r$testanisme 3iberal berkebangsaan 7erman" ia diangga! sebagai !emrakarsa hermeneutika m$dern karena men*adi fil$s$f *erman !ertama yang terus'terus menerus memikirkan hermeneutika% sehingga da!at menghidu!kannya kembali sebagai seni !enafsiran dalam tradisi gere*a" +etertarikannya !ada ka*ian ini menguat se*ak di Bni=ersitas 8alle% ketika ia bertemu dengan tiga serangkai !emikir lainnya% yaitu 6"A" 2$lf se$rang fil$l$g klasik% 1eil se$rang !r$fess$r ked$kteran dan )teffens se$rang fil$s$f" Mengenai !ertanyaan di atas% )&hleierma&her menga*ukan dua te$ri !emahaman hermeneutikanya: pertama: !emahaman ketatabahasaan(grammatical understanding) terhada! semua eks!resi% dan kedua: !emahaman !sik$l$gis terhada! !engarang" 4er!i*ak dari keduanya% hermeneutika men*adi sebuah intuitive understanding, yang bertugas untuk merek$nstruksi !ikiran !engarang" )ehingga !emahaman hanya da!at di!er$leh tidak hanya dari !emahaman kese*arahan dan budaya !engarang sa*a% namun lebih dari itu harus melibatkan sub*ekti=itas !engarang" 7adi !r$ses !enafsiran bera0al dari !enafsir ke teks melalui k$nteks se*arah dan &ultural untuk menangka! kembali maksud !enulis aslinya" ,an !enafsiran akan semakin baik% *ika dilandasi dengan !engetahuan tentang latar belakang se*arah !engarang teks" )ebagaimana dinyatakan ?hiselt$n yang dikuti! Mud*ia% $he more "e learn about an author, the better e%uipped "e are &or interpretation! " Menurut )&hleierma&her% dalam setia! kalimat yang diu&a!kan terda!at dua m$men !embahasan% yaitu a!a yang dikatakan dalam k$nteks bahasa dan a!a yang di!ikirkan $leh !embi&ara" 8al ini karena bisa sa*a ter*adi a!a yang dikatakan !enutur bahasa tidak sama dengan yang ia !ikirkan" )elain itu% !embi&ara mem!unyai as!ek tem!at dan 0aktu% dan bahasa yang &enderung dim$difikasi menurut kedua hal itu" )ehingga makna bukan sekedar a!a yang diba0a $leh bahasa% sebab bahasa da!at mengungka! sebuah realitas dengan sangat *elas% ta!i !ada saat yang sama da!at menyembunyikannya ra!at'ra!at% ini tergantung !emakainya"

#ers!ektif se!erti ini yang membuatnya disebut sebagai hermeneutika r$mantis% yang dalam bahasa 9adamer disebut historical romanticism# ,imana !engarang dan segala latar belakang sub*ekti=itasnya men*adi sentral kebenaran dari !emahaman suatu teks" ,an !emahaman harus mengikuti hukum bah0a kesalah!ahamanlah yang *ustru mun&ul se&ara $t$matis atau alamiah% sedangkan !emahaman harus di&ari" ;leh karena itu !emahaman da!at di&ari dengan &ara menelusuri segala kesalah!ahaman yang da!at dan mungkin ter*adi" )e&ara ringkas% m$del ker*a hermeneutika r$mantis meli!uti dua hal: pertama adalah !emahaman teks melalui !enguasaan terhada! aturan'aturan sintaksis bahasa !engarang% dan kedua adalah !enangka!an muatan em$si$nal dan batiniah !engarang se&ara intuitif dengan menem!atkan diri !enafsiran dalam dunia batin !engarang" 2 Hermeneutika etodis 8ermeneutika Met$dis adalah teknik memahami aks!resi tentang kehidu!an yang tersusun dalam bentuk tulisan " )ebagaimana te$ri sebelumnya dalam hermeneutika r$mantis% hermeneutika met$dis *uga menekankan !ada sisi !sik$l$gis !engarang untuk memahami suatu !ernyataan" Namun !erbedaannya% hermeneutika met$dis lebih menekankan !ada sisi se*arah (histor') !engarang" 8ermeneutika met$dis bera0al dari kritik ta*am terhada! te$ri )&hleierma&her dalam hermeneutika r$mantisnya yang menyatakan bah0a manusia adalah makhluk bahasa" +ritik ini dil$ntarkan $leh 2illhem ,ilthey -1A..'1911/ se$rang fil$s$fis hist$ris dari 7erman% ia sebenarnya !engagum berat )&hleierma&her dengan kemam!uannya dalam menggabungkan te$l$gi dan kesusastraan dengan karya'karya filsafat" Namun dalam hal ini% ia berbeda dengan )&hleierma&her% menurutnya% manusia tidak sekedar makhluk bahasa% yang hanya mendengar% menulis dan memba&a untuk kemudian mehamami dan menafsirkan" namun lebih dari itu% manusia meru!akan makhluk eksistensial% yang memahami dan menafsirkan dalam setia! as!ek kehidu!annya% dimana eks!resi kebahasaan adalah hasil dari !engalaman !enutur bahasa" ,an manusia akan da!at memahami se*arah% karena ia adalah !en&i!ta se*arahnya sendiri" Maka sisi !sik$l$gi manusia tidak da!at di!isahkan dari sisi eksternal'nya % karena manusia adalah !r$duk system s$&ial yang membentuknya sedemikian ru!a" )ehingga !ada akhirnya% menurutnya% hermeneutika !ada dasarnya bersifat menye*arah% yang berarti bah0a makna itu sendiri tidak !ernah berhenti !ada satu masa sa*a % teta!i selalu berubah menurut m$difikasi se*arah" Mud*ia meny$nt$hkan !enulisan se*arah Ind$nesia yang tidak hanya ditulis sekali untuk selamanya" . Hermeneutika !enomenologis 8ermeneutika fen$men$l$gi adalah !emahaman teks dengan &ara membebaskan diri dari !rasangka dan membiarkan teks berbi&ara sendiri" Artinya% teks merefleksikan kerangka mentalnya sendiri% dan !enafsir harus netral dan men*auhkan diri dari unsure'unsur sub*ektifnya atas $b*ek" ?$k$h !enggagas te$ri ini adalah @dmund 8usserl -1AA9'19.A/% se$rang fil$s$f aliran fen$men$l$gi% yang sebenarnya *ika ada sumbangsih'nya !ada hermeneutika% da!at di!astikan itu diluar maksud utamanya" +arena% 0alau!un tidak se!enuhnya% 8usserl alergi terhada! !emikiran yang kita !andang sebagai hermeneutika % gagasannya tentang te$ri inter!retasi fen$mena bukan yang fundamental% akan teta!i fen$mena itu sendiri yang menarik baginya" Mengenai fen$mena% 8usserl mengangga! bah0a !engetahuan dunia $b*ektif bersifat tidak !asti" Menurutnya% a!a yang kita andaikan sebagai dunia $b*ektif sudah di0arnai $leh a!!aratus sens$r yang tidak sem!urna dari tubuh manusia dan dari akti=itas'akti=itas rasi$nal mau!un dari abstraksi !ikiran" ,engan begitu% ketika berusaha meraih !engetahuan yang !asti tentang dunia $b*ektif% sesungguhnya kita sedang memastikan dunia !erse!si kita C dunia fen$mena "

8usserl mena0arkan fen$men$l$gi untuk mela&ak keteraturan sistemik dalam !erse!si dan !emahaman melalui ke!astian terhada! !engetahuan dunia $b*ektif" Yaitu dengan &ara menerima a!a yang sebenarnya terlihat dalam fen$mena% dan menggambarkannya se&ara *u*ur" 4 Hermeneutika "ialektis 8ermeneutika dialektis adalah u!aya inte!retasi dengan asumsi bah0a !emahaman adalah sesuatu yang mun&ul dan sudah ada mendahului k$gnisi" +arena itu% menurut te$ri ini% untuk memahami teks% tidak hanya dengan mela&ak makna yang letakkan $leh !engarang dalam teks% namun *uga harus dikaitkan antara keberadaan kita dengan sesuatu yang ditun*ukkan $leh teks tersebut" Ini berarti makna bukan sesuatu yang tunggal% namun yang ada adalah keragaman makna dan dinamika eksistensial" ,engan demikian% !emba&aan dan !enafsiran akan selalu meru!akan !emba&aan ulang dan !enafsiran ulang% sehingga !emba&aan satu teks se&ara baru akan mendatangkan !emahaman dengan makna yang baru !ula" ?$k$h te$ri ini adalah Martin 8eidegger -1AA9'19(6/% salah satu murid 8usserl yang se*ak a0al tertarik dengan filsafat% khususnya fen$men$l$gi 8usserl" Namun kendati demikian% ia adalah fil$s$f yang dengan keras menentang hermeneutika fen$men$l$gi 8usserl% yang mengharuskan netralitas !enafsir" Menurutnya% !emahaman harus didahului dengan !rasangka'!rasangkan akan $b*ek" 5 Hermeneutika "ialogis 8ermeneutika dial$gis adalah inter!retasi dengan asumsi bah0a !emahaman yang benar akan da!at di&a!ai malalui dialektika dengan menga*ukan banyak !ertanyaan" Artinya% !ikiran !enafsir *uga men&eburkan diri kedalam !embangkitan kembali makna teks" ,engan demikian% !r$ses !emahaman adalah !r$ses !eleburan antara sekurang'kurangnya dua h$ri<$n" #engarang dan k$nteks hist$ris dari teks di!ertimbangkan dalam !r$ses itu bersama dengan !rasangka'!rasangka !enafsir se!erti tradisi% ke!entingan !raktis bahasa dan budaya" ?$k$h dari te$ri ini adalah murid Martin 8eidegger sendiri% se$rang fil$s$f kelahiran Marbug bernama 8ans'9e$rg 9adamer -1900'2002/" +arier !un&ak 9adamer !ada tahun 1960 ketika ia manulis karya yang &uku! m$numental ber*udul (ahrheit und )ethode -kebenaran dan met$de/ yang kemudian men*adi ru*ukan ka*ian hermeneutika k$ntem!$rer sam!ai saat ini" 6 Hermeneutika Kritis 8ermeneutika kritus adalah inter!retasi dengan !emahaman yang ditentukan $leh ke!entingan s$&ial (social interest) yang melibatkan ke!entingan kekuasaan (po"er interest) sang inter!reter" )e&ara met$d$l$gis% te$ri ini dibangun di atas klaim bah0a setia! bentuk !enafsiran di!astikan ada bias'bias dan unsure'unsur ke!entingan !$litik% ek$n$mi% s$&ial% termasuk bias strata kelas% suku% dan gender" Artinya% dengan menggunakan met$de ini% k$nsekkuensinya kita harus &uriga dan 0as!ada -kritis/ terhad! bentuk ta&sir% !engetahuan atau *arg$n'*arg$n yang di!akai dalam sains dan agama" ?$k$h dari te$ri ini adalah 7urgen 8abermas -1929'/ se$rang fil$s$f 7erman yang *uga bela*ar !$litik" )e*alan dengan 9adamer, ia *uga menem!atkan bahasa sebagai unsure fundamental hermeneutika" )ebab% analisis suatu fakta dilakukan melalui hubungan simb$l'simb$l sebagai simb$l dari fakta" 8anya sa*a hermeneutika dial$gis 9adamer diangga!nya kurang memiliki kesadaran s$&ial yang kritis" +alau menurut 9adamer% !emahaman didahului dengan !ra'!enilaian (pre*+udgement)% maka bagi 8abermas !emahaman didahului $leh ke!entingan" Artinya te$ri ini lebih mengede!ankan refleksi kritis !enafsir dan men$lak kehadiran !rasangka dan tradisi" )ehingga untuk memahami suatu

teks% se$rang !enafsir harus mam!u mengambil *arak atau melangkah keluar dari tradisi dan !rasangka" ( Hermeneutika "ekonstruksionis 8ermeneutika dek$nstruksi$nis adalah !emahaman yang dida!atkan melalui u!aya membangun relasi sederhana antara !ananda dan !etanda% dengan asumsi bah0a% bahasa dan sistem simb$l lainnya meru!akan sesuatu yang tidak stabil" Makna tulisan akan selalu mengalami !erubahan% tergantung !ada k$nteks dan !emba&anya" meaning is conte,tuali-ed to the relationship bet"een the te,t and its reader!# ?$k$h dari te$ri ini adalah 7a&:ues ,errida -19.0'/ se$rang fil$s$f !$st'strukturalisme kelahiran Al*a<air" ,alam filsafat bahasa% ,errida membedakan antara tanda dan simb$l " ,an dalam kaitannya dengan teks% ia memberikan analisis yang &uku! &ermat" Menurutnya% $b*ek timbul dalam *aringan tanda% dan *aringan atau ra*utan tanda ini disebut teks " ?idak ada sesuatu diluar teks% sebab segala sesuatu yang ada selalu ditandai dengan tekstualitas" !ungsi dan etodologi ?ugas hermeneutika% dari se*ak !lat$ sam!ai sekarang% adalah untuk mem!ertahankan makna hakiki kata% baik yang tertulis atau!un yang teru&a!% dengan menghubungkan kembali ke!ada maksud% makna asli% &aku!an dan k$nteksnya" 7ika demikian% maka yang men*adi !ertanyaan adalah% a!a sebenarnya makna >" #ertanyaan ini adalah *antung !embahasan hermeneutika" Makna atau dalam bahasa inggris meaning!% berasal dari bahasa 7erman meinen!% yang menun*uk !ada !engertian: ada di !ikira atau benar " Sejarah dan Perkembangan Hermeneutika Abdurrahman, S.H.I.htm - _ftn40 Makna adalah tanda linguisti&% yang tia! tanda terdiri atas dua unsure% yang diartikan -unsure makna/ dan yang mengartikan -unsure bunyi/" +eduanya disebut sebagai intralingual dan meru*uk !ada suatu referen -se!erti maksud/ yang meru!akan unsure ekstralingual" ,an !ada umumnya% kata memiliki makna ma*emuk" )etia! kata memiliki makna den$tati=e% yaitu makna yang=tidak mengandung arti tambahan% dan makna k$n$tatif% yaitu makna yang mengandung arti tambahan% !erasaan tertentu% atau nilai rasa tertentu disam!ing makna dasar yang umum" Itu sebabnya makan sbuah teks bias lebih luas dari !ada maksud !enulis sekali!un" )ebab% ta&sir atas teks nyaris tidak terbatas dan tidak se!enuhnya bias dik$ntr$l $leh si !enulis sendiri" 4ahkan% 1i&$eur menegaskan% maksud si !enulis !un bukan satu'satunya ta&sir terbaik" 4erdasarkan *enisnya% !aling tidak terda!at tiga *enis maknaD 1/ makna referensial% yaitu makna suatu istilah yang beru!a $b*ek% !ikiran% idea tau k$nse!% 2/ arti istulah itu sendiri% dimana lambang atau istilah itu berarti se*auh ia berhubungan dengan istilah atau k$nse! lain% dan ./ makna intensi$nal% yaitu arti suatu istilah% lambang% atau teks tergantung !ada maksud !r$dusernya sendiri"

Anda mungkin juga menyukai