Anda di halaman 1dari 3

Contoh : Gunakan pendekatan aturan Simpson I = dx = Hasilnya dapat dilihat pada tabel 5.4.

4. Kolom rasio menunjukkan konvergensinya yang jauh lebih rendah.

Tabel 5.4. Aturan Simpson untuk n 2 4 8 16 32 Error 2.860E 2 1.014E 2 3.587E 3 1.268E 3 4.485E 4 Rasio 2.82 2.83 2.83 2.83

Richardson Extrapolation Kembali pada perhitungan integral dengan kaidah trapesium, ( ) ( ) (fo + fn ) +h
( ) ()

h2, yabg dapat dinyatakan sebagai.

I(h) + Ch2 dengan I(h) adalah integral dengan menggunakan kaidah trapesium
( ) ( )

dengan jarak antar titik selebar h dan C = dapat kita tulis sebagai : ( ) I(h) + Chq ...................(1)

h2 . Secara umum, kaidah integral yg lain

Dengan C dan q adalah konstanta yang tidak bergantung pada h. Nilai q dapat ditentukan langsung dari orde galat integral, misalnya : Kaidah trapesium, O(h2) q =2 Kaidah titik tengah O(h2) q=4 Kaidah Simpson 1/3 O(h4) q= 4

Tujuan ekstrapolasi Richardson adalah menghitung nilai tengah yang lebih baik daripada I dengann jarak antar titik adalah h : J = I(h) + Chq................(2) Ekstrapolasikan h menjadi 2h, lalu hitung integral numeriknya,

J = I(2h) + C(2h)q..................................(3) Eliminasikan C dari kedua persmaaan dengan menyamakan persamaan (2) dengan (3) : I(h) + Chq = I(2h) + C(2h)q sehingga diperoleh bilai C yaitu : C=
( ) ( ( ) )

............................(4)

Substitusikan persamaan (4) kedalam persamaaan (2) untuk memperoleh : J = I(h) +


( ) ( ( ) )

.................. (5)

Persamaan (5) merupakan persamaan ekstrapolasi Richardson. Ekstrapolasi Rixhardson dapat diartikan sebagai : Mula-mula hitunglah integral dengan kaidah yang sudah baku dengan jarak antar titik selebar h untuk mendapatkan I(h), kemudian hitung kembali nilai integral dengan jarak antar titik selebar 2h unutk memperoleh I(2h). Akhirnya, hitung nilai integral yang lebih baik dengan menggunakan persamaan (5). Perhatikanlah bahwa jika pernyataan di atas dibalik, kita telah melakukan ekstrapolasi menuju h=0, yaitu kita hitung I(2h), lalu hitung I(h). Urutan pengerjaan (I(2h) atau I(h) lebih dulu) tidak mempengaruhi solusi akhir. Sebagai contoh bila I(h) dan I(2h) dihitung dengan kaidah trapesium (q=2) maka ekstrapolasi Richardsonnya adalah : J = I(h) + [I(h) I(2h)] ............... (6) Dan bila I(h) dan I(2h) dihitung dengan kaidah Simpson 1/3 (q=4), maka ekstrapolasi Richardson-nya adalah : J = I(h) + [I(h) I(2h)] ............... (7) [I(h) I(2h)] pada

Pehatikan bahwa suku [I(h) I(2h)] pada persamaan (6) dan suku

persamaaan (7) merupakan faktor koreksi. Artinya, nilai taksiran integral I(h) dapat ditingkatkan menjadi nilai yang lebih baik dengan menambahkan faktor koreksi tersebut.

INTEGRAL FUNGSI PERIODIK Suatu fungsi f(x) dikatakan periodik dengan periode jika f(x) = f(x + ), - < x < dan relasi ini tidak benar dengan nilai yang lebih kecil. Contoh :
( ) f(x) = periodik dengan = 2. Jika f(x) periodik dan differentiabel, maka derivativnya juga periodik dengan periode .

Coba integralkan I =

( )

dengan aturan trapesium atau aturan simpson dan asumsikan

b- a adalah perkalian integer dari period . Asumsikan f(x) mempunyai derivatif-derivatif dari semua order. Maka untuk semua derivatif f(x), periodesitas f(x) berimplikasi : f(k)(a) = f(k)(b), k 0 Jika kita liat ada asymptotic error formula untuk aturan trapesium dan Simpson, maka hasilnya nol. Makadari itu error formula (f) dan (f) akan mendekati nol lebih cepat saat f(x) adalah fungsi periodik. Dengan menggunakan pendekatan Euler-MacLaurin, kita dapat membuktikan bahwa error (f) dan (f) mendekati nol bahkan lebih cepat dari sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai