Pada sebuah struktur, khususnya struktur jembatan, pada umumnya beban lalu lintas tidak langsung didukung oleh struktur pendukung utama jembatan, melainkan didukung melalui elemen-elemen sekunder yg meneruskannya ke struktur utama.
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik, Universitas Gadjahmada ANALISIS TRUKTUR I Program S1
Balok Melintang
Single track
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik, Universitas Gadjahmada ANALISIS TRUKTUR I Program S1
Double track
Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo 06 - 02
F E E F
Bagi balok induk EF, beban2 yg bekerja di atas lantai (dek) merupakan beban tidak langsung, karena beban tsb ditransfer ke balok induk EF melalui balok2 anak A, B, C dan D
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik, Universitas Gadjahmada ANALISIS TRUKTUR I Program S1 Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo 06 - 03
Reaksi
Reaksi
Beban roda depan dan belakang truk disalurkan melalui plat lantai jembatan ke balok memanjang sekunder kemudian ke balok melintang, selanjutnya ke balok utama, sehingga distribusi beban truk pada balok utama menjadi sbb.:
Hitungan reaksi dan gaya-gaya dalam selanjutnya dapat dilakukan seperti halnya pada simple beam seperti telah dijelaskan di muka.
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik, Universitas Gadjahmada ANALISIS TRUKTUR I Program S1 Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo 06 - 04
F Reaksi
Reaksi L1 L2 L3 L4 L5
L6
L Beban merata q ( a.l. dari berat sendiri plat beton lantai jembatan, lapis aspal, genangan air) dan beban terpusat P (dari roda kendaraan) ditahan oleh balok -balok memanjang sekunder AB, BC, CD, . Balok2 ini masing2 dapat ditinjau sebagai balok sederhana (simple beam), selanjutnya reaksi dari balok2 ini diterima sebagai beban titik oleh balok2 melintang (cross beam), yg selanjutnya meneruskan beban-beban tsb ke balok utama (girder) sebagai beban2 titik.
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik, Universitas Gadjahmada ANALISIS TRUKTUR I Program S1 Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo 06 - 05
q C
P1 D
L3
q D
P2 E
L4
...
...
C
L3
D
L4
L1
L2
L3
L4
L5
L6
Selanjutnya balok utama AG dapat ditinjau sebagai simple beam dengan beban2 titik di A, B, C, G serta beban merata akibat berat sendiri balok AG.
CONTOH 1
5 kN
A 2m
B 2m
C 2m
D 2m
8m
4 kN 3 kN B 3 kN C
2,4 kN 3 kN A 2m B 2m C
1,6 kN
2m
8m
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik, Universitas Gadjahmada ANALISIS TRUKTUR I Program S1 Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo 06 - 08
RAH = 3 kN
8m
RAV = 2,6 kN 3 REV = 1,4 kN NFD, SFD dan BMD seandainya beban P = 5 kN (miring) bekerja langsung pada balok AE
NFD (kN)
()
2,6
SFD (kN)
(+)
0,2
()
1,4
5,6
A 2,5 m
B 2,5 m
C 2,5 m
D 2,5 m
10 m
3 kN/m A B 3 kN/m C 3 kN/m E 3 kN/m F
3,75 kN
3,75 kN
3,75 kN
3,75 kN A 2,5 m
7,5 kN
2,5 m
10 m
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik, Universitas Gadjahmada ANALISIS TRUKTUR I Program S1 Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo 06 - 10
B 2,5 m
10 m
RAV = 15 kN REV = 15 kN 0
15 11,25
SFD (kN)
NFD, SFD dan BMD seandainya beban merata q = 3 kN/m bekerja langsung pada balok AE
3,75
()
11,25 15
28,125 37,5
12 kN A
5m
7 kN/m 10 kN/m
D
5m
B
3m
I S
I E
1m 1m 1m 1m 4x2m
10m
11m
1. Hitung reaksi2 pada tumpuan A, B, dan C 2. Hitung dan gambarkan NFD, SFD dan BMD 3. Jika beban satuan P = 1 kN (vertikal ke bawah) berjalan sepanjang struktur tsb, hitung dan gambarkan Garis Pengaruh untuk: b. Reaksi vertikal pada tumpuan B dan C a. SF dan BM pada titik D dan E
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik, Universitas Gadjahmada ANALISIS TRUKTUR I Program S1 Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo 06 - 12