Anda di halaman 1dari 5

BERITA UTAMA Terkait fasilitas Soal fasilitas, itu beberapa kali minta dengan birokrasi sampai sekarang ternyata

belum terpenuhi. Seperti computer, kalo wacana tahun lalu, itu perlantai akan ada computer. Tp ternyata sampe sekarang belum terealisasi. Kemudian masalah wifi, sekarang kita masih di php, termasuk persoalan gudang. Secara rincinya saya tidak tau, tapi paling nggak ada internet dan komputer itu dulu dia pernah bilang, orang-orang dekanat itu pernah bilang. Tapi sekarang wifi aja di PKM nggak aktif, terus kabel-kabel LAN itu terbengkalai, semuanya terbengkalai nggak ada yang genah. Nggak ada. Dari dulu sampai sekarang ya ini semakin runtuh, lampu mati dibiarin. Ya kita mau laporan gimana? Laporan aja Cuma ya mereka bilang ya, nggak ada gerak-gerak. Ya biasalah untuk ngadem-ngadem biasanya.
+ ya itu tanggung jawab fakultas asal ada laporan ke kasubag fakultas. Itu komp mati hari sabtu aja saya ke situ kok. Hari sabtu kompa mati. Anak-anak ada kegiatan. Ya sudah saya panggilkan tukang pompa itu . tapi waktu itu masalahnya agak anu nyari matinya dimana. Kalau jelas mesinnya yang mati gampang to, tapi matinya dimana. Kabel nya yang putus itu dimana itu yang bikin lama . itu kan sempat hari sabtu minggu anak-anak berkegiatan kalau gak ada air kan ya. Kalau air aja kan gampang bkakan PLA bisa

Pembangunan buat kita ya memang penting , sejelek-jeleknya sapi sekotor-kotornya hewan pasti punya kandang , wadah yang kita gunakan disini menurut kita ya masih kurang tapi kita udah mendapat rujukan udah dapat penggantinya, sehingga ruang lantai 3 pkm ini kita gunakan sebagai gudang penyimpanan karya , sebagai kantor dan proses berkesenian juga ga lepas dari jurusan seni kita pasti berkesenian nah itu butuh wadah atau tempat disini, sehingga ini adalah penggunaan gudang untuk penyimpanan karya . Dulu sebelum ada semua hima disatukan di PKM tu kita punya hima sendiri dan itu tempatnya sekitar 3x3, itu kita dulunya merasa ga adil, jadi yang ruang itunya kita jadikan gudang Dulunya memanjang empat kalilipat di pkm lama, dan kita masih termajinalkan dalam kualitas fasilitas, sekarang dirasa sudah cukuplah untuk ini, Cuma masalah tempat penyimpanan malah kuncinya ilang , jadi ga bisa dimasukinke dalem karya-karyanya ,kita udah ngerujuk BEM tapi BEM ga punya kunci cadangan. Untuk proses, mulai dari gambar, tempat rumah singgah kedua, kaya abis kuliah capek lesehan, di sini juga ruang diskusi kita, ruang rapat , untuk organisasi, dll. jadi anda kalau bertanya ke siapa dikonfirmasi dulu. walaupun kami tahu itu kebutuhan, ini saya semakin melacak computer yang lama itu kemana. jadi supaya ada masa pendadaran, supaya mereka tahu tanggungjawabnya. karena dari yang pkm lama itu gak ada bekasnya sama sekali meja kursipun gak ada. jadi kami dari fakultas juga ada visi pembelajarannya. kalau mereka ngelist lalu diajukan ke fakultas listnya dikirim kemana gitu, yang jelas ndak sampai saya itu

+ya, nanti kita (gak jelas) ya kita belajar tanggung jawab. apa artinya fasilitas ada, gedung baru(gak jelas). coba gedung baru, cat baru, tembok , apa yang terjadi di sana? anda tahu gak sebagai jurnalis. apa?

Terkait Kebersihan Ya nggak lah, mereka nggak ada orang kok. Mereka nggak pernah ikut srawung kita, lha kita mau ngajak siapa? Kalo mau disalahin siapa yang salah? Kayak gitu. Terus kita ya semuanya kan harusnya tau to kalau itu kotoran ya harus dibersihkan, tapi mereka diam aja ya kita ambil sikaplah. Kita nanti ndak dituduh apa-apa, padahal yo.. saya tidak menyalahkan, yo Cuma pengertian ajalah. Nggak ada. Nggak pernah. FOM itu tidak pernah membahas yang namanya lingkungan FBS itu seperti apa, PKM seperti apa itu nggak pernah. Cuma sekali doang dulu kita menuntut gudang doang. Sekali itu udah. FOM cuma ngurusi yang lain-lain, ya undang-undanglah terus ada masalah apalah, Ospeklah, KPUlah dan yang lain yang lain. Yang penting kalau masalah kebersihan nggak pernah sama sekali. Kelompok piket itu menurut saya sih, tiap lantai kan ada penanggungjawabnya. Tanggungjawabnya kan dari ormawa-ormawa yang diblantik (sedengerku itu, lupa tanya maksudnya apa)itu. Ya kalau mau dipiketkan ya monggo aja. Kalo saya dilantai tiga ya saya akan membersihkan lantai tiga. Pas hari libur pastinya bukan pas hari anu (kuliah). jadi kan ini sebenernya tanggung jawab kebersihan dan sebagainya itu tanggung jawab bersama, karena semua ormawa punya sekre masing2. Jd semua bukan tanggung jawab Bem. Kemudian kalo koordinasi di awal masing2 sekre itu tanggung jawab masing2 ormawa. Kalo koordinasi keseluruhan itu sebenernya sifatnya koordinatif dengan Bem. Jd karna Bem itu kan langsung dengan birokrasi, jd Bem yg diminta mengkoordinir teman2. itu udah dikoordinasi juga dari awal . kan kita jg ada orang yg bantuin untuk ngebersihin pkm setiap pagi . hanya memang persoalannya kemaren yg kita mi situ kan untuk pembagian pj perlantai. Nah itu harusnya akan lebih mudah. Mungkin dri kita, ormawa jg belum ada perjanjian seperti itu. Jd untuk perlantai perlu ada perjanjian itu untuk masing2 sekre tanggung jawab. Jd saya sepakat apa yg dikatakan bu kun di aksara kemaren, jd hrsnya kita saling menghormati org2 yg sudah membantu membersihkan. Karna ibaratnya mereka bukan pelayan, kita bukan tuan mereka. Harusnya kita sama2 sadar lah. Tp yg jelas kalo dr Bem dan temen2 yg lain, yg di lantai 1 berusaha menjaga agar selalu rapih.

Terkait Parkir
+jangankan malam mas siang aja satpam ad di situ. Disuruh masukkan aja gak mau. Permasalahnnya dimana kalau seperti itu. Siang aja di depan PKM pakai parker, padahal di situ kalau dimasukkan itu ada

yang jaga parkirnya. Jadi konsep permasalhannya dimana kalau sperti itu?orangnya atau apanya?ketawa. apalagi malam, kalau malam kan kosong di situ. Alangkah tertibnya kalau mau ke situ. Minta lampu di pintu masuk, sudah saya beri lampu, katanya dipakai malam ya, lampu diperbrui eee apa yang control parkir sudah diperbarui sudah di cat lagi . walaupun diorek-orek ya kita cat lagi. Ya kita sudah cukup sabar itu melayani +ya silahkan, itu lebih baikdaripada di depan PKM gak teratur . itu lebih baik, gak papa. Wong ya sudah dikasih lampu kok, itu parker sampai timur kan sudah ada lampunya juga. Lampu itu artinya fakultas juga membolehkan untuk mlam, kalau gak boleh ya udahlah gak usah dikasih lampu

BERITA PENDAMPING Kenapa bisa ada barang2, karna kita kekurangan tempat untuk menaruh. Dan itu sudah saya sampaikan ke birokrasi kalo kita butuh gudang. Hanya memang sampa sekarang itu realisasi untuk pengadaan gudang, belum ada. Kalo kemaren malah sempat diberikan opsi sementara sih, jadi dibawah tangga ini akan ditutupi pake tirai. Itu cuma opsi, kita belum getok palu. Dan kalo bicara fungsi sebenarnya di bawah tangga itu but apa sebenarnya? Itu sebenernya ada mushola. Itu settingan ibu kun. Beliau menyampaikan itu sebenernya ingin dibuat mushola. Tp karna kita sampai sekarang belum punya gudang akhirnya diputuskan oleh teman2 naro barang disitu. Karna itu kan mayoritas punya temen2 seni, kalo ditaro di sekre akan penuh sekali. Ataupun kalo misalnya ada yg tugu jogja kalo ga salah kan itu punya salah satu hima bahasa saya lupa bds atau bhs Indonesia, kalo dimasukin kan otomatis langsung penuh sekrenya. Sementara barang2 yg biasa kita pakai kan ga Cuma sekali pake, jd bisa berkali-kali pake. Jd kalo kita bicara soal keluhan ke birokrasi sebenernya banyak, dan sudah kita sampaikan.
Ya kita flash back aja emang kita disini kuliah sebagai guru, pendidikan guru, guru yang berkualitas itu seperti apa sesuai bidangnya. Ketika disini sudah wayaeh tempat kampus seni rupa, misalkan guru seni rupa harus menguasai wacana seni rupa, teknik seni rupa , berarti kita butuh wadah, kita butuh tempat dan fasilitas, tapi dirasa kita udah cukup Cuma tinggal apresiasi (image) tentang dunia seni harus dirubah, terkadang kita ga punya ciri khas baik sastra maupun seni jadi FBS Nampak mati . aktifitas semacam dikekang gitu, mungkin dari pihak dekanat juga adalah posisi di tengah-tengah dia mungkin ga enak sama atasannya yang rektorat juga ga enak sama mahasiswa, sehingga gak berani atau kita katakan main aman dalam artian aman dari rektorat atau aman dari mahasiswa, jadi inilah potret FBS sekarang,

di bilang pendidikan yo pendidikan seperti apa, pendidikan yang berkarakter seperti apa , pendidikan yang berkarakter .. nah kita orang FBS fakultas bahasa dan seni , karakter kita dalam berbahasa dan berkesenian itu yang seperti apa kita kan gak tau, Nah itu untuk pendidikannya seperti apa? Banyak juga mahasiswa yang lulus cepet, ga bisa apa-apa, dank e depannya gmna? Itu dosa besar lo bagi seorang pendidik, ketika kualitas guru ga sepadan dengan bidangnya dia, kaya guru bahasa gak dong bahasa, atau guru senirupa gak dong seni rupa. Jadi harus ada keseimbangan lah semacam juga wadah , fasilitas, sarana prasarana yang menunjang harus jadi kegelisahan bagi dekanat.

Ya tentang peningkatan fasilitas aja ,misalnya aku berbicara secara umum misalnya disini kita punya sastra, kita punya teater,kita punya music, seni rupa, kayak seni rupa kita butuhnya ruang proses, ruang pameran, ya tolong berikanlah yang sesuai. Kyak teater missal, butuh gedung teater , berikanlah kebutuhan yang mereka butuhkan. Kayak anak teater missal butuh pendopo, tapi itu pendopo tari, kayak stage tari itu emang secara umum punya FBS tapi mau make masa rebutan, gentian, Satu lagi kayak jam malam , di PKM, ketika siang kan kita harus kuliah sebagai mahasiswa ketika jam 7-9 garap tugas. Nah diluar jam segitu kan kita berproses kreatif, ya manajemen waktunya memang berat yang penting kan gak ganggu jam kerja.

ee itu bertahap jadi kan ee pertama kita itu memperoleh kesempatan membangun gedung itu karena kita mengajukan proposal ke IDB Islamic Development (gak mudeng aku ). Ya alhamdulilah FBS itu mendapatkan dua gedung . dua gedung itu yang satu adalah lab musik dan tari yang dibelakang PLA ini dan itu tahun depan akan dibangun walaupun itu dana secara keseluruhan dari IDb, tapi asal dana murniya dana dari Government of Indonesian. Jadi tu dana pendamping dari pemerintah Indonesia. jadi kalau kit dapat bantuan itu biasanya dari pihak yang sponsor itu minta ke kita sebagai dana pendamping. Satu-satunya pendamping yang ada di UNY adalah ini lab music dan tari itu nanti empat lantai. Makanya di sini kan sekarang kita bebaskan tidak dipakai gitu. Kalau kemudian yang lab prtunjukan itu nanti di 2015. Oleh karena itu keadan yang seperti itu sementara masih pakai kita mau rehab besar-besaran ya rugi uangnya dan akhirnya tambal sulam untuk sementara. Dan warna catnya ya sudah biar sja. Walaupun sekarang pendopo sudah rapi sudah kita bersihkan, gedung c13,15 , lab karawitansudah di cat sekarang gedung seni rupa juga sedang proses di cat proses dikerjakan , semua kita rapikan . nnti tahun depan juga nanti PLA ini, baru kn tetapi catnya sudah pudar ini, teknis ya biasa proyek rekanan itu kn kejar waktu , deadline waktu, tembok belum kering sudah di cat nh akhirnya itu. Kan ada standarnya.

Tembok itu kalau sudah kering ee ada ukurannya ada standarnyakalau sudah memenuhi standarnya baru boleh di cat. kalau masalah mekanisme itu hanya pengaturan penggunaaan ruang supaya tidak tabrakan. Jadi mekanisme itu dimaknai jangan birokrasi, jadi supaya tidak tabrakan. Dan pemakaiannya sepeti itu sudah e..kalau ini ya file ini disini kita bisa lihat dari awal januari 2013 sampai desember saya ada catatan Cuman mana dipkai siapa untuk keprlun apa, jadi sya tau sendiri. Jadi mahasiswa yg mau pake pameran disana sering , seni rupa gituu..

Anda mungkin juga menyukai