Suprastruktur potk merupakan suatu embaga forma yang men|ad suatu
keharusan untuk keengkapan sstem bernegara. Suprastruktur dbag men|ad 3
keompok serng adanya perubahan sosa dan potk pada masa revous Perancs 1789-1799 kaa tu, sehngga pada dasarnya Negara tdak boeh dkuasa oeh satu tangan sa|a. Ha tuah yang mengndkaskan daam men|aankan suatu pemerntahan peru adanya pembagan tugas. Sean suprastruktur potk ada |uga yang dnamakan dengan nfrastruktur potk, yatu suatu embaga yang ahr dan tumbuh berkembang pada masyarakat. Contohnya Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), parta potk, meda massa, atau tokoh masyarakat. Suprastruktur Mengutf dar pendapat Prof. Sr sumantr, bahwa sstem potk adaah keembagaan dar hubungan antar manusa yang berupa hubungan antara supra struktur dan nfra struktur potk. Sstem potk tersebut menggambarkan hubungan antara dua embaga yang ada d daam Negara , yatu embaga supra dan nfra struktur potk. Supra struktur potk serng dsebut sebaga bangunan atas atau mesn potk resm, atau embaga pembuat keputusan potk yang sah. Lembaga tersebut bertugas mengkonverskan nput yang berupa tuntutan dan dukungan yang menghaskan suatu output berupa keb|akan pubk. Dbawah n merupakan 3 keompok suprastruktur gagasan Montesque 1. Eksekutf Kekuasaan eksekutf berada d tangan presden, presden adaah pemegang kekuasaan pemerntahan negara. Presden d bantu oeh wak presden dan menter-menter, untuk meaksanakan tugas sehar-har. Wewenang, kewa|ban, dan hak presden antara an : a. Memegang kekuasaan pemerntahan menurut UUD b. Menetapkan peraturan pemerntah c. Mengangkat memberhentkan menter-menter; d 2. Legsatf Indonesa menganut sstem bkamera. D tanda dengan adanya embaga perwakan, yatu DPR dan DPD. Dengan meru|uk asas tras potka. Kekuasaan egsatf teretak pada MPR dan DPD. 1. MPR Kewenangan : a. Mengubah menetapkan UUD b. Meantk presden dan wak presden d 2. DPR Tugas : a. Membentuk UU b. Membahas RAPBN bersama presden, d. Fungs : a. Fungs egsas b. Fungs anggaran c. Fungs pengawasan Hak-hak DPR a. Hak nterpeas b. Hak angket c. Hak menyampakan pendapat d. Hak menga|ukan pertanyaan e. Hak Imuntas f. Hak menga|ukan usu RUU 3. DPD Fungs : a. Mengawas atas peaksanaan UU tertentu b. Penga|uan usu 3. Yudkatf Pasa 24 UUD 1945 menyebutkan tentang kekuasaan kehakman dan memk tugas masng-masng. Kekuasaan kehakman dakukan oeh : 1. Mahkamah Agung (MA) 2. Mahkamah Konsttus (MK) 3. Koms Yudsa (KY) 4. Insfektf Suprastruktur Cka Baka ahrnya stah n adaah Perubahan Sosa dan Potk d Perancs pada tahun 1789-1799, atau yang ebh dkena dengan Revous Perancs. Pada ntnya, bahwa sstem kekuasaan negara tu tdak boeh dpegang oeh satu tangan, meankan harus dbag men|ad 1. Legesatf yakn Badan yang bertanggung |awab daam pembuatan undang undang (Pembuat Undang-Undang) 2. Eksekutf yakn Badan yang bertanggung |awab terhadap peaksanaan undang undang yang dbuat oeh Legesatf dan aturan-aturan turunannya, termasuk memper|eas/men|abarkan agar undang undang tsb bsa daksanakan dan dmengert oeh masyarakat. 3. Yudkatf, Badan yang mengawas peaksanaan undang-undang termasuk memberkan hukuman kepada warga masyarakat yang teah terbukt meanggar peraturan perundang-undangan. Suprastruktur Secara sederhana dapat dketahu bahwa penyeenggaraan kekuasaan negara d|aankan oeh 3 (tga) embaga yakn, () egsatf, () eksekutf, dan () yudkatf. Legsatf berfungs membuat undang-undang (egsate). Menurut teor kedauatan rakyat, maka rakyatah yang berdauat. Rakyat yang berdauat n mempunya kemauan (Rousseau menyebutnya dengan Voonte Generae atau Generae W). Rakyat memh beberapa orang untuk duduk d embaga egsatf sebaga wak rakyat guna merumuskan dan menyuarakan kemauan rakyat daam bentuk keb|aksanaan umum (pubc pocy). Lembaga n mempunya kekuasaan membentuk undang-undang sebaga cermnan dar keb|aksanaan-keb|aksanaan umum tad. Lembaga n serng dsebut sebaga dewan perwakan rakyat atau paremen. Lembaga penyeenggara kekuasaan negara berkutnya adaah embaga eksekutf yang berfungs men|aankan undang-undang. D negara-negara demokrats, secara sempt embaga eksekutf dartkan sebaga kekuasaan yang dpegang oeh ra|a atau presden, beserta menter-menternya (kabnetnya). Daam art uas, embaga eksekutf |uga mencakup para pegawa neger sp dan mter. Oeh karenanya sebutan mudah bag embaga eksekutf adaah pemerntah.Lembaga eksekutf d|aankan oeh Presden dan dbantu oeh para menter. |umah anggota eksekutf |auh ebh sedkt dbandngkan dengan |umah anggota egsatf, ha n bsa dmakna karena eksekutf berfungs hanya men|aankan undang-undang yang dbuat oeh egsatf. Peaksanaan undang-undang n tetap mash dawas oeh egsatf.Sean meaksanakan undang-undang, Eksekutf |uga mempunya tugas untuk meaksanakan: 1Kekuasaan dpomatk, yatu berkatan dengan peaksanaan hubungan uar neger; 2.Kekuasaan admnstratf, yatu berkatan dengan peaksanaan undang-undang dan admnstras negara; 3.Kekuasaan mter, yatu berkatan dengan organsas angkatan bersen|ata dan peaksanaan perang; 4.Kekuasaan yudkatf (kehakman), yatu menyangkut pemberan pengampunan, penangguhan hukum dan sebaganya terhadap peaku krmna atau narapdana; 5.Kekuasaan egsatf, yatu berkatan dengan penyusunan rancangan undang- undang dan mengatur pengesahannya men|ad undang-undang. Sstem peaksanaan ker|a dan pertanggung|awaban ekesekutf (pemerntah) ddasarkan atas dua mode sstem pemerntahan, sstem pemerntahan presdens dan sstem pemerntahan parementer. Sstem pemerntahan presdens (fxed executve) atau (non-parementary executve) adaah apaba ekesekutf bertanggung |awab secara angsung dengan perode waktu tertentu kepada suatu badan yang ebh uas dan tdak terkat pada pembubaran oeh tndakan paremen (egsatf). Lembaga penyeenggara kekuasaan negara ketga adaah embaga yudkatf (kehakman) yang berfungs mengad undang-undang. Supra-struktur potk merupakan embaga-embaga resm pemerntah negara. Supra-struktur potk d Indonesa dapat dcermat meau peaksanaan pemerntahannya. Peaksanaan pemerntahan d Indonesa secara keembagaan mebatkan embaga-embaga negara bak d tngkat pusat maupun d tngkat daerah. Infrastruktur potksebaga mesn potk nformas berasa dar kekuatan r masyarakat, sepert parta potk, kempok kepentngan keompok penekan, embaga swadaya masyarakat, dan meda massa. Konfguras nteraks para peaku potk akan berpangaruh daam mode sstem potk yang beraku. Dhat dar nput, proses konvers dan output yang terdapat daam sustau sstem potk dapat dgambarkan daam skema 1 sebaga berkut (Rusad Kantaprawra, 1999:215). Skema tersebut menun|ukkan, bahwa nput daam embaga-embaga potk oeh nfrastruktur potk. Proses konvers berangsung daam embaga-embaga potk yang berkedudukan sebaga suprastruktur potk. Dan output dar sstem potk berupa peraturan (perundang-undangan) yang dengkap anksnya, yang peaksanaannya dkeoa daam suatu brokras pemerntah. Output potk akan dcermat oeh masyarakat sebaga umpan bak yang sean|utnya akan dgunakan sebaga bahan untuk menentukan skap potknya daam skus sstem potk yang berkean|utan. Ka|an tentang struktur potk akan dapat memberkan pemahaman yang engkap apaba dakukan dengan sekagus memperaktekkan fungs yang d|aankan oeh struktur tersebut. Adapun fungs struktur potk adaah memenuh tugas dan tu|uan dar struktur potk. Suatu struktur potk dapat dkatakan berfungs apaba sebagan atau seuruh tugas teraksana dan tu|uan tercapa. Ada fungs yang tdak secara angsung terkat dengan pembuatan dan peakanaan keb|aksanaan pemerntah dan ada fungs yang secara angung terkat dengan pembuatan dan peaksanaan keb|aksanaan. Fungs yang tdak secara angsung terkat dengan pembuatan dan peaksanaan keb|aksanaan adaah fungs sosasas potk, fungs rekrutmen potk, fungs komunkas potk.