Anda di halaman 1dari 30

ANALISA PROSES

TAHAPAN DALAM ANALISA PROSES a. b. c. d. e. ANALISA PRODUK PENENTUAN OPERASI PERANCANGAN PROSES PRODUKSI PENENTUAN MESIN DAN PERALATAN PENENTUAN KAPASITAS

DESKRIPSI SEDERHANA PROSES PRODUKSI

Suppliers
$

Manufacturing Material
CACAT

Manufacturing

CACAT

RECYCLE

RECYCLE WIP Stotage WIP Stotage WIP Stotage

Inventory

Quality Assurance Manufacturing


CACAT CACAT RECYCLE

Inventory Distribution

DATA DASAR DALAM ANALISA PROSES


Sebelum analisa proses dilakukan maka analisa mengenai produk yang akan diproduksi harus sudah dilakukan terlebih dahulu

Specification

a.Dimension, Weight, Material & Drawing b.Quality of product c.Specific requirement Production quantity & variation a.Flow process. b.Assembly process. c.Processing time. d.Machine, jig, tool and other.

Volume Parts Breakdown

GAMBAR PRODUK 2 DIMENSI

Gambar Produk
POWARM (DONGKRAK)

SISTEM PENOMORAN PRODUK DAN KOMPONEN (CONTOH)


DIGIT 1 DIGIT 2 DIGIT 3 DIGIT 4 DIGIT 5 DIGIT 6 Length DIGIT 7 DIGIT 8 DIGIT 9

Class of compone nt 1 Diam

Bentuk luar 0 Licin

Bangun dalam 0 Lubang buntu 1 Ulir 2 Kerucut

Surface Treatment 0 without treatment 1 Bidang luar 2 Cekungan dalam 3 Poligon

Lubang & Gigi 0 Tanpa lubang & gigi 1 Lubang radial 2 Roda gigi lurus 3 Lubang dalam 4 Roda gigi spiral

Outside diameter (D) 0 D<1m m 1 D<1.5 mm 2 D<2m m 3 D<2.5 mm 4 D<3m m 5 D3m m

Material

Bentuk material 0 Tube

0 4 mm 1 6 mm 2 10m m 3 > 10m m

0 Besi tulang 1 Baja>30 2 Baja paduan 3 Tembaga paduan 4 Paduan seng & Al. 5 Lain-lain

2 Berput ar 3 Berget ar

1 Ulir 2 Keruc ut 3 Poros

1 Bar

2 Hexagon bar 3 Sheet

3 Poros

4 Lekuk an

4 Lekukan

4 Pasak luar

4 Cetakan

5 Alur luar

5 Semi finish

6 Lainlain

Contoh : Part No (P/N) : 2142-03130 Deskripsi part : Part digunakan pada produk yang mengalami proses perputaran Bentuk luar part memiliki ulir Terdapat lekukan pada bagian dalam Bagian permukaan terdapat cekungan kedalam. Tidak terdapat lubang dan roda gigi Panjang part = 10 mm Diameter luar < 1 mm Material = tembaga paduan Material berbentuk pipa berlubang

Jenis-jenis Proses Produksi


Karakteristik 1. Produk Akhir Mass Production Baku/Sama Job Order Banyak Variasi Proyek Spesifik

2. Jumlah produksi
3. Jenis Peralatan 4. Susunan Peralatan 5. Material Handling

Besar
Special & Kompleks By Product Conveyor

Kecil
General Purpose By Process Alat pemindah (alat berat)

Biasanya hanya satu


General Purpose By Process Alat pemindah (alat berat)

6. Inventory Level
7. Labor Skill 8. Tingkat Kesulitan Pekerjaan 9. Keluwesan

Rendah
Rendah Mudah Sangat sedikit

Tinggi
Relatif Tinggi Sulit Tinggi

Tinggi untuk item tertentu


Tinggi Sangat Sulit Tinggi

10. Nilai product per satuan


Contoh :

Rendah
- Perakitan Mobil - Pabrik kain - Pabrik Gula

Tinggi
- Bengkel Mesin - Pabrik perkakas mesin

Sangat tinggi
- Riset/Penelitian - Pembuatan Jalan/Jembatan - Pembangunan Gedung

PERANCANGAN PROSES
OPERASI Langkah-langkah dalam membuat produk atau jasa PROSES Suatu urutan dari operasi dan kegiatan yang berkaitan RANCANGAN PROSES Pekerjaan yang melibatkan analisa produk atau jasa dan penentuan proses dan peralatan yang diperlukan TUJUAN Menentukan proses-proses dan peralatan yang dibutuhkan dan bagaimana pola aliran bahan/material akan terjadi

Tahapan perancangan proses


Rencanakan operasi Tetapkan langkah-langkah Tentukan alternatif yang terbaik Tentukan Mesin dan Peralatan Tetapkan standard-standard produksi

SIMBOL ASME
(American Society of Mechanical Engineering)
OPERASI INSPEKSI TRANSPORTASI MENUNGGU(DELAY)

MENYIMPAN(STORAGE) AKTIVITASGANDA

1. PETA PROSES OPERASI


(OPERATION PROCESS CHART)

Peta proses operasi (OPC) : langkah-langkah secara kronologis dari semua operasi inspeksi, waktu longgar dan bahan baku yang digunakan dalam proses manufacturing (mulai dari datangnya bahan baku sampai pada proses pengemasan)
Peta ini akan mendeskripsikan peta operasi dari seluruh komponenkomponen dan dari sub-assembly sampai dengan main assembly. Dalam OPC digunakan dua simbol ASME yaitu simbol operasi dan simpol inspeksi.

Garis vertikal Menggambarkan aliran umum dari proses yang dilakukan


Garis horizontal (menuju kearah garis vertikal) Menunjukkan adanya material yang akan bergabung dengan komponen yang akan dibuat.

Arah material yang masuk ke dalam proses produksi


Langkah-langkah operasi yang diatur sesuai dengan urutannya

Material yang dibeli

Material yang dibeli

Material yang dibeli

Material yang dibeli

Material dimana kegiatan dilaksanakan

Material dimana kegiatan dilaksanakan

Material dimana kegiatan dilaksanakan

Material yang dibeli

Komponen (produk) dengan jumlah operasi pengerjaannya terbanyak

Su b-asse mbl y atau komponen y a n g a ka n d i r a ki t kan d e n g a n komponen atau sub -asse mb l y lainnya

Su b-asse mbl y atau komponen y a n g a ka n d i r a ki t kan d e n g a n ko m p o n e n utama

Aturan dasar dalam pembuatan OPC


1. Pada baris paling atas dituliskan PETA PROSES OPERASI dan identifikasi kerja lainnya seperti : nama obyek, nomor gambar kerja, dll. 2. Nama dan spesifikasi material yang akan diproses diletakkan diatas garis horizontal yang menunjukkan bahwa material tersebut masuk dalam proses operasi kerja. 3. Simbol ASME ditetapkan dalam arah vertikal secara berurutan yang menunjukkan terjadinya perubahan proses untuk setiap simbolnya. 4. Penomoran operasi diberikan secara berurutan sesuai urutan proses. Penomoran untuk kegiatan inspeksi diberikan tersendiri. 5. Produk yang memerlukan langkah proses paling banyak dipetakan pertama kali disisi paling kanan dengan arah vertikal.

4 3

DONGKRAK MEKANIK
1. Penyangga 2. Poros Ulir 3. Tuas 4. Tutup Ulir 5. Cincin (Washer)

Tuas (4) 1201-12011 Pemotongan

Cincing (5) 1202-11201 Perautan diameter luar O-16

Tutup Ulir (3) 1203-14202 Drill &penghalusan permukaan O-12

Tutup Ulir (3) 1204-12211 Centre dill permukaan O-4

Penyangga (1) 1205-24102 Perataan permukaan & O-1 pembuatan lubang Pembubutan, pembuatan ulir dan perataan bagian sisi

O-20

PETA PROSES OPERASI

Pembentukan ujung

O-21

Pembuatan lubang

O-17

Perataan permukaan

O-13

perautan diameter & knurling

O-5

O-2

Penghalusan

O-22

Pemotongan

O-18

Perautan diameter

O-14

Penghalusan & Pembuatan Celah

O-6

Pelebaran lubang & penghalusan ulir

O-3

Pembuatan Celah

O-15

Pembuatan Ulir

O-7

Pembuatan lubang

O-8

Perakitan I

O-9

Perataan permukaan

O-10

Perautan diameter luar

O-11

Perakitan II

O-19

Inspeksi, Pengemasan, Penyimpanan

O-23

2. Flow Process Chart


Peta proses ini lebih detail dibandingkan dengan O.P.C yang hanya menampilkan operasi dan inspeksi. Peta proses menampilkan adanya proses, inspeksi, transportasi, delay dan storage.

Flow Process Chart


1. Landasan digudang ke mesin dimesin bubut muka bawah ke pengangkut
10
20 40

Assembly

20

30

3. DIAGRAM ALIRAN
(FLOW DIAGRAM)

Diagram aliran bukan saja menampilkan peta aliran proses akan tetapi juga layout/denah sebenarnya dari proses produksi.

DIAGRAM ALIR (FLOW DIAGRAM)


PENERIMAAN
PENGIRIMAN

MESIN FRAIS

MESIN BUBUT
3

MEJA

Peluncur Bahan 6

MESIN BOR
3

MESIN BOR
2

Peluncur Bahan

7
6

ASSEMBLING

FINISHING

Peluncur Bahan
11

PEMANGGANG
16

PENGEMASAN

17

MEJA PERAKITAN

15

Peluncur Bahan
9

Peluncur Bahan
10

18

8 Peluncur Bahan
12

GUDANG

12

11

13

Peluncur Bahan

20

Peluncur Bahan
7

PAINTING

14

PENYIMPANAN ALAT
18
13

MEJA
4

Peluncur Bahan
2

Swimlane Diagram untuk mendokumentasikan proses layanan

PENENTUAN KAPASITAS
Kapasitas Produksi diperhitungkan dari output maksimum susunan unit-unit fisik yang terpasang dalam proses produksi. Aliran proses yang kompleks dapat menimbulkan bottleneck akibat adanya perbedaan kapasitas dari tiap mesin. Sehingga diperlukan pengaturan keseimbangan lintasan/aliran, working process storage atau pemasangan aliran paralel.

Informasi Yang Diperlukan Dalam Menentukan Kapasitas


Target Investasi Market Demand dan Competitors current supply Data kapasitas mesin Tipe Teknologi (Tipe Aliran dan Automatisasi peralatan) Process bottleneck Kebijakan Sentralisasi/Desentralisasi Sub-Kontrak

Efisiensi Proses (E)


DT S T H E (1 ) D D
H : Running time per periode D : Lama waktu kerja per periode (8 jam/hari untuk satu shift kerja) DT : Down Time ST : Set up Time per periode

Jumlah Mesin (N)

T P N x 60 DxE

Pg (1 p )

P : Output produk per periode Pg : Output produk yang tidak cacat (Inspection OK) T : Total waktu produksi D : Waktu kerja p : Persentase produk cacat (%)

LIHAT CONTOH

CONTOH PERHITUNGAN KEBUTUHAN JUMLAH MESIN


Jika diketahui informasi jam kerja dan waktu proses seperti tabel berikut ini :

Proses Mesin

Jam Waktu Down Set up Kerja Produksi Time Time (jam) (menit) (menit) (menit) 8 15 70 16

% cacat

Bubut

II
III

Frais
Drill

8
8

40
20

80
40

12
8

4
9

Efisiensi Proses :

DI S I 70 16 EI 1 1 D 60 x8

70 16 E II 1 60 x8 70 16 ; E III 1 60 x8
;

EI = 0.82 ; EII = 0.81 ; EIII = 0.90 Output proses : P3 = 150/ (1-0,09) = 164,84 165 pcs P4 = 165/ (1-0.04) = 171,88 172 pcs P5 = 172/ (1-0.06) = 182,98 183 pcs

Jumlah Mesin :

15 183 NI x 6,97 7unit 60 8 x0,82 40 172 N II x 17 ,69 18unit 60 8 x0,81

N III

20 165 x 7,64 8unit 60 8 x0,90

Aliran Proses Produksi


P2 = 165 2 3

Po = 183

P1 = 172 1

P3 = 150

11

15

Anda mungkin juga menyukai