Anda di halaman 1dari 21

PAJAK PENGHASILAN (PPh)

Pajak penghasilan adalah pajak yang dibebankan pada penghasilan perorangan, perusahaan atau badan hukum lainnya. Pajak penghasilan bisa diberlakukan progresif, proporsional, atau regresif. Menurut Undang-Undang Nomor 36 Tahun sebagai berikut# $. %ubyek pajak pribadi yaitu orang pribadi yang bertempat tinggal di &ndonesia, orang pribadi yang berada di &ndonesia lebih dari $"3 'seratus delapan puluh tiga( hari dalam jangka )aktu $ 'dua belas( bulan, atau orang pribadi yang dalam suatu tahun pajak berada di &ndonesia dan mempunyai niat untuk bertempat tinggal di &ndonesia. . %ubyek pajak harta )arisan belum dibagi yaitu )arisan dari seseorang yang sudah meninggal dan belum dibagi tetapi menghasilkan pendapatan, maka pendapatan itu dikenakan pajak. 3. %ubyek pajak badan badan yang didirikan atau bertempat kedudukan di &ndonesia, ke*uali unit tertentu dari badan pemerintah yang memenuhi kriteria# pembentukannya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan+ pembiayaannya bersumber dari ,nggaran Pendapatan dan -elanja Negara atau ,nggaran Pendapatan dan -elanja .aerah+ penerimaannya dimasukkan dalam anggaran Pemerintah Pusat atau Pemerintah .aerah+ dan pembukuannya diperiksa oleh aparat penga)asan fungsional negara+ dan !!", subyek pajak penghasilan adalah

/. -entuk usaha tetap yaitu bentuk usaha yang digunakan oleh orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di &ndonesia atau berada di indonesia tidak lebih dari $"3

hari dalam jangka )aktu dua belas bulan, atau badan yang tidak didirikan dan berkedudukan di &ndonesia, yang melakukan kegiatan di &ndonesia. Undang-Undang Nomor $0 Tahun !!! menjelaskan tentang apa yang tidak termasuk obyek pajak sebagai berikut# $. -adan per)akilan negara asing. . Pejabat per)akilan diplomatik dan konsulat atau pejabat - pejabat lain dari negara asing dan orang - orang yang diperbantukan kepada mereka yang bekerja pada dan bertempat tinggal bersama mereka dengan syarat bukan )arga negara indonesia dan negara yang bersangkutan memberikan perlakuan timbal balik. 3. 1rganisasi internasional yang ditetapkan oleh keputusan menteri keuangan dengan syarat &ndonesia ikut dalam organisasi tersebut dan organisasi tersebut tidak melakukan kegiatan usaha di &ndonesia. 2ontoh# 3T1, 4,1, UN&254. /. Pejabat per)akilan organisasi internasional yang ditetapkan oleh keputusan menteri keuangan dengan syarat bukan )arga negara indonesia dan tidak memperoleh penghasilan dari &ndonesia. 1bjek pajak penghasilan yaitu setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh )ajib pajak, baik yang berasal dari &ndonesia maupun dari luar &ndonesia, yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan )ajib pajak yang bersangkutan, dengan nama dan dalam bentuk apapun. %emua jenis penghasilan yang diterima atau diperoleh dalam suatu tahun pajak digabungkan untuk mendapatkan dasar pengenaan pajak. ,pabila dalam satu Tahun Pajak suatu usaha atau kegiatan menderita kerugian, maka kerugian tersebut dikompensasikan dengan penghasilan lainnya, ke*uali kerugian yang diderita di luar negeri. Namun demikian, apabila suatu jenis penghasilan dikenakan pajak dengan tarif yang bersifat final atau dike*ualikan dari 1bjek Pajak, maka penghasilan tersebut tidak boleh digabungkan dengan penghasilan lain yang dikenakan tarif umum.

Pajak Penghasilan Pasal 21 .asar hukum # Pasal $ Undang undang Pajak Penghasilan ,turan Pelaksanaan a. Peraturan Menteri 6euangan No. 7 8PM6.!38 !!" b. Peraturan .irjen Pajak Nomor 3$8P98 !!: *. Peraturan .irjen Pajak Nomor 708P98 !!: d. Peraturan Pemerintah Nomor 6" Tahun !!: Penghasilan yang dipotong PPh Pasal 21 Penghasilan yang dipotong PPh Pasal $ dan8atau PPh Pasal 6 adalah# penghasilan yang diterima atau diperoleh Pega)ai tetap, baik berupa penghasilan yang bersifat teratur maupun tidak teratur+ penghasilan yang diterima atau diperoleh Penerima pensiun se*ara teratur berupa uang pensiun atau penghasilan sejenisnya+ penghasilan sehubungan dengan pemutusan hubungan kerja dan penghasilan sehubungan dengan pensiun yang diterima se*ara sekaligus berupa uang pesangon, uang manfaat pensiun, tunjangan hari tua atau jaminan hari tua, dan pembayaran lain sejenis+ penghasilan pega)ai tidak tetap atau tenaga kerja lepas, berupa upah harian, upah mingguan, upah satuan, upah borongan atau upah yang dibayarkan se*ara bulanan+ imbalan kepada bukan pega)ai, antara lain berupa honorarium, komisi, fee, dan imbalan sehubungan dengan pekerjaan, jasa, dan kegiatan yang dilakukan+ imbalan kepada peserta kegiatan, antara lain berupa uang saku, uang representasi, uang rapat, honorarium, hadiah atau penghargaan dengan nama dan dalam bentuk apapun, dan imbalan sejenis dengan nama apapun. Penghasilan yang dipotong PPh Pasal $ dan8atau PPh Pasal 6 sebagaimana dimaksud pada ayat '$( termasuk pula penerimaan dalam bentuk natura dan8atau kenikmatan lainnya dengan nama dan dalam bentuk apapun yang diberikan oleh# $( bukan 3ajib pajak+ ( 3ajib Pajak yang dikenakan Pajak Penghasilan yang bersifat final+ atau 3( 3ajib Pajak yang dikenakan Pajak Penghasilan berdasarkan norma penghitungan khusus 'deemed profit(.

Pajak Penghasilan Pasal 21 Ditanggung Pemerintah -esarnya PPh pasal $ yang ditanggung pemerintah diberikan kepada pekerja yang

bekerja kepada pemberi kerja yang berusaha pada kategori usaha tertentu dengan jumlah penghasilan bruto di atas Penghasilan Tidak 6ena Pajak 'PT6P( dan tidak lebih dari ;p7.!!!.!!!,!! dalam satu bulan. Termasuk dalam pengertian usaha tertentu tersebut meliputi# $. 6ategori usaha pertanian . 6ategori usaha perikanan 3. 6ategori usaha industri pengolahan Pajak Penghasilan Pasal 22 PPh pasal adalah pajak yang dipungut oleh bendahara)an pemerintah baik pemerintah

pusat maupun pemerintah daerah, instansi atau lembaga pemerintah dan lembaga-lembaga negara lainnya berkenaan dengan pembayaran atas penyerahan barang, dan badan-badan tertentu baik badan pemerintah maupun s)asta berkenaan dengan kegiatan di bidang impor atau kegiatan usaha di bidang lain. .asar hukum # Pasal ,turan Pelaksanaan# a. 6eputusan Menter 6euangan Nomor 7/86M6.!38 !!$ b. 6eputusan Menteri 6euangan Nomor 3: 86M6.!38 !!$ *. 6eputusan Menteri 6euangan Nomor 3686M6.!38 !!3 d. Peraturan Menteri 6euangan Nomor $7/8PM6.!38 !!0 e. Peraturan Menteri 6euangan Nomor !"8PM6.!38 !!" f. Peraturan Menteri 6euangan Nomor $!8PM6.!38 !!" g. Peraturan Menteri 6euangan Nomor 738PM6.!38 !!" Undang undang Pajak Penghasilan

Pajak Penghasilan Pasal 2 PPh pasal 3 merupakan Pajak Penghasilan yang dipotong atas penghasilan yang

diterima atau diperoleh 3ajib Pajak dalam negeri dan bentuk usaha tetap yang berasal dari modal, penyerahan jasa, atau penyelenggaraan kegiatan selain yang telah dipotong Pajak Penghasilan Pasal $, yang dibayarkan atau terutang oleh badan pemerintah atau %ubjek Pajak dalam negeri, penyelenggara kegiatan, bentuk usaha tetap atau per)akilan perusahaan luar negeri lainnya. .asar <ukum # Pasal 3 Undang undang Pajak Penghasilan ,turan Pelaksanaan a. Peraturan .ir 9en Pajak Nomor Per-0!8P9.8 !!0 b. Peraturan Menteri 6euangan Nomor //8PM6.!38 !!" *. Peraturan .ir 9en Pajak Nomor Per-0!8P9.8 !!0 berlaku untuk penghitungan PPh Pasal 3 sampai dengan tahun pajak !!". d. Peraturan Menteri 6euangan Nomor //8PM6.!38 !!" berlaku untuk penghitungan PPh Pasal 3 mulai tahun pajak !!:. Uraian PPh Pasal 3 diba)ah ini didasarkan pada Peraturan Menteri 6euangan No. //8PM6.!38 !!" tentang 9enis 9asa =ain Pajak Penghasilan Pasal 2! .asar hukum # Pasal 6 UU PPh Pemotong PPh Pasal 26 -adan pemerintah,%ubyek Pajak dalam negeri,penyelenggara kegiatan,bentuk usaha tetap,atau per)akilan perusahaan luar negeri lainnya. Pemotongan pajak berdasarkan ketentuan ini )ajib dilakukan oleh pemotong yang melakukan pembayaran kepada 3ajib Pajak luar negeri selain bentuk usaha tetap di &ndonesia,dengan tarif sebesar !> 'dua puluh persen( dari jumlah bruto. Objek Pajak PPh Pasal 26 9enis-jenis penghasilan yang )ajib dilakukan pemotongan# a. di?iden b. bunga termasuk premium,diskonto, premi s)ap dan imbalan karena jaminan pengembalian utang,

*. royalti, se)a dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta+ d. imbalan sehubungan dengan jasa ,pekerjaan,dan kegiatan+ e. hadiah dan penghargaan+ f. pensiun dan pembayaran berkala lainnya. Penghasilan Kena Pajak sesudah dikurangi pajak Penghasilan 6ena Pajak sesudah dikurangi pajak dari suatu bentuk usaha tetap di &ndonesia dikenakan pajak sebesar !> 'dua puluh persen(,ke*uali penghasilan tersebut ditanamkan kembali di &ndonesia yang ketentuannya ditetapkan lebih lanjut dengan keputusan Menteri 6euangan . (Nomor 257/P K!"#/2""$ %! &i'at pemotongan Pemotongan pajak sebagaimana dimaksud diatas bersifat final, ke*uali # pemotongan atas penghasilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat '$( huruf b dan huruf * UU PPh + pemotongan atas penghasilan yang diterima atau diperoleh orang pribadi atau badan luar negeri yang berubah status menjadi 3ajib Pajak dalam negeri atau bentuk usaha tetap. Pajak Penghasilan "ang Di#a$ar Sen%iri& PPh Pasal 2' @akni -esarnya angsuran pajak dalam tahun pajak berjalan yang harus dibayar sendiri oleh 3ajib Pajak untuk setiap bulan adalah sebesar Pajak Penghasilan yang terutang menurut %urat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan tahun pajak yang lalu dikurangi dengan # Pajak Penghasilan yang dipotong sebagaimana dimaksud dalam Pasal $,dan Pasal 3 serta Pajak Penghasilan yang dipungut sebagaimana dimaksud dalam Pasal + dan Pajak Penghasilan yang dibayar atau terutang di luar negeri yang boleh dikreditkan sebagaimana dimaksud dalam Pasal /+ dibagi $ 'dua belas( atau banyaknya bulan dalam bagian tahun pajak.'Psl 7 ay '$((

KAS(S PPh P)* )ANI +AJ( (,Perusahaan-) adalah perusahaan manufaktur sekaligus perdagangan alat dan produk pertanian yang didirikan pada tanggal ! ,pril !!3 dan berkedudukan di daerah 2ikarang, 9a)a barat. Nomor Pokok 3ajib Pajak 'NP3P( dan Nomor Pengukuhan Pengusaha 6ena Pajak 'NPP6P( perusahaan# !$./:!.!76.:.! $.!!!. Pembukuan Perusahaan menggunakan -ahasa &ndonesia dan mata uang rupiah dengan metode akrual. %truktur kepemilikan Perusahaan adalah sebagai berikut# Nama PT. Makmur 9aya <arahap PT. 9aya Utama ,ni 6usuma Alamat 9l. 6alimantan No. $! , 9akarta $!3/! 9l. ,ntasari No. !, 9akarta 9ln. Thamrin No. 3, 9akarta 9ln. ,*eh No. $"!, 9akarta Persentase Ke.emilikan /!> "> !> $ >

PE/+ASALAHAN PE/PAJAKAN PE/(SAHAAN .oni merupakan Manajer Pajak baru di PT T,N& M,9U. %ebelum memutuskan untuk menerima ta)aran menjadi manajer pajak di PT T,N& M,9U, .1N& mendapatkan informasi a)al dari .irektur 6euangan bah)a Perusahaan dalam 7 tahun terakhir se*ara rutin diperiksa oleh 6antor Pelayanan Pajak. <asil dari setiap pemeriksaan pajak tersebut adalah adanya %6P6- PPh -adan yang menunjukkan bah)a Perusahaan selalu mengalami kurang bayar yang material untuk perhitungan PPh -adannya. .irektur 6euangan merasa bah)a adanya %6P6- PPh -adan selama 7 tahun berturut-turut tersebut menunjukkan bah)a terdapat permasalahan penanganan perpajakan di Perusahaan. 1leh karena itu, .irektur 6euangan berharap manajer pajak yang baru dapat mengindikasi permasalahan yang ada dan men*ari solusi peme*ahannya sehingga Perusahaan tidak lagi menerima %6P6- PPh -adan yang jumlahnya signifikan. .oni merasa tertantang dengan hal ini dan bersedia menerima pekerjaan sebagai Manajer Pajak di PT. T,N& M,9U. %ebagai manajer yang baru, salah satu hal yang .oni *oba pelajari adalah tentang pembagian tugas yang ada di .i?isi Perpajakan. Terdapat 3 staf perpajakan yang membantu tugas Manajer Pajak, dimana pembagian tugasnya adalah satu orang bertugas mengurus pajak potong8pungut '(ithholding ta)es( dan PPh Pasal 7, satu orang mengurusi PPN dan satu orang bertanggungja)ab atas perhitungan PPh badan dan pajak yang lain. Tugas staf pajak mulai dari

membuat dokumen pajak terkait dengan transaksi sampai dengan membuat laporan pajak dan menyimpannya sesuai dengan jenis pajak. .okumen perpajakan disimpan oleh masing-masing staf pajak sesuai dengan pembagian tugasnya. Penyimpanan dokumen dilakukan masing-masing staf dengan *ara yang menurut mereka masing-masing paling memudahkan dalam bekerja. DA)A PE/PAJAKAN PE/(SAHAAN )AH(N 2010 Terkait dengan perhitungan PPh badan tahun pajak !$!, .oni juga mulai mengumpulkan datadata yang dia rasa perlu dengan dibantu oleh staf yang bertugas untuk melakukan perhitungan PPh badan. -erikut adalah data-data yang berhasil dikumpulkan oleh stafnya tersebut# 1+SE) (SAHA -esarnya penghasilan usaha yang dilaporkan dalam laporan laba rugi komersial Perusahaan tahun !$! adalah ;p /,/ Milyar. -erdasarkan %PT Masa PPN yang dilaporkan Perusahaan selama tahun !$! terlihat# $. 1mset Penjualan .alam Negeri 1mset Penjualan 5kspor . Penjualan .alam Negeri yang menggunakan 4aktur Pajak %tandar 3. Penjualan .alam Negeri yang PPNnya dipungut sendiri Penjualan .alam Negeri yang PPNnya dibebaskan ;p 7 Milyar ;p ! Milyar ;p /,7 Milyar ;p 3,7 Milyar ;p $ Milyar

Penjualan .alam Negeri yang menggunakan 4aktur Pajak %ederhana ;p !,7 Milyar

-erikut adalah beberapa informasi lain terkait dengan omAet perusahaan tahun !$!#

Pada bulan .esember !!: Perusahaan melakukan penjualan alat pertanian senilai ;p /7! juta yang sampai dengan akhir .esember !!: belum diterima pembayarannya. 4aktur pajak dibuat Perusahaan pada bulan 9anuari !$!.

Pada bulan .esember !$! Perusahaan melakukan penjualan produk pertanian yang PPNnya dibebaskan senilai ;p !! juta yang sampai dengan akhir .esember !$! belum diterima pembayarannya.

Pada bulan 9uli !$! Perusahaan menggunakan sebagian persediaan produk pertanian yang dimilikinya senilai ;p 7! juta untuk ditanam di area kantor dan gudang Perusahaan. Pada tahun .aerah. !$! Perusahaan berperan serta mensukseskan <ari =ingkungan <idup

dengan menyumbangkan produk pertanian senilai ;p $!! juta kepada Pemerintah

2E2AN KA/"A3AN ;in*ian dari beban karya)an berdasarkan *eneral +edger adalah sebagai berikut# Kar$a4an )eta. Baji =embur Tunjangan Transportasi -onus dan T<; PPh $ 6arya)an Makan %iang -iaya pengobatan Pakaian %eragam ;p "07 juta ;p "0,7 juta ;p 7! juta ;p$07 juta ;p 37 juta ;p 0! juta ;p $ ! juta ;p 3! juta

.alam penghitungan PPh -adan, staf bagian pajak melakukan koreksi atas makan siang dan pakaian seragam. Menurut staf pajak tersebut, koreksi atas akun-akun ini sudah dilakukan Perusahaan sejak dahulu sehingga dia tetap melanjutkannya. .oni kemudian meminta informasi dari bagian akuntansi dan mendapatkan informasi bah)a makan siang hanya diberikan kepada karya)an bagian gudang sedangkan pakaian seragam diberikan kepada satpam yang menjaga gudang dan gedung kantor Perusahaan. &nformasi mengenai remunerasi karya)an juga diperoleh dari perhitungan PPh $ yang terdapat dalam %PT $0 $. -erikut adalah daftar penghasilan yang dimasukkan dalam perhitungan PPh $ perusahaan# Kar$a4an )eta. Baji =embur Tunjangan Transportasi -onus dan T<; ;p "07 juta ;p "0,7 juta ;p 7! juta ;p$07 juta

PPh $ 6arya)an tidak dimasukkan dalam perhitungan karena pajak ini dibayarkan langsung oleh Perusahaan ke kas negara. -iaya pengobatan juga tidak dimasukkan dalam perhitungan karena dibayarkan langsung oleh Perusahaan ke rumah sakit. %edangkan alasan tidak memasukkan makan siang dan pakaian seragam dalam perhitungan PPh $ karena merupakan natura bagi karya)an. 2E2AN 2(NGA Perusahaan mendapatkan pinjaman dari -ank ,-2 senilai ;p Milyar. Tingkat bunga $!> selama / tahun. 9umlah yang dibayar pada tahun !$! adalah sebesar ;p 0!! juta dimana ;p 7!! juta merupakan pembayaran pokok pinjaman dan sisanya adalah bunga. Perusahaan mengakui keseluruhan beban bunga tersebut dalam perhitungan laba fiskalnya. -erdasarkan rekapitulasi %PT PPh Pasal 3 tahun !$!, tidak ditemukan pemotongan PPh pasal 3 atas pembayaran bunga kepada -ank ,-2. 2E2AN JASA K1NS(L)ASI +ANAJE+EN Pada tahun !$! Perusahaan membayar beban jasa konsultasi manajemen kepada PT. 9aya Utama 'pemegang saham( sebesar ;p $!! juta. -esarnya nilai konsultasi manajemen yang sama dari perusahaan lain adalah ;p 07 juta. IN51/+ASI LAIN6LAIN %elain informasi tentang item-item di atas, .oni juga mendapatkan informasi lainnya bah)a# $. Perusahaan memiliki rata-rata deposito selama tahun !$! sebesar ;p Milyar. . Perusahaan tidak membagikan de?iden pada tahun !$! ini. 3. Terdapat beberapa jenis biaya yang selalu dikoreksi oleh pemeriksa pajak yaitu# Milyar sedangkan rata-rata pinjaman yang dimiliki Perusahaan 'pinjaman dari -ank ,-2( senilai ;p $,07

-eban perjalanan dinas, beban ini diberikan untuk pimpinan dan staf karya)an yang melakukan perjalanan dinas se*ara lump sum.

-eban

sumbangan,

dimana

Perusahaan

memberikan

sumbangan

kepada

perorangan8institusi yang memberikan proposal 8meminta langsung ke perusahaan maupun sumbangan kepada korban-konban ben*ana nasional di &ndonesia. /. Perusahaan seharusnya memiliki kredit pajak PPh Pasal 7. Namun, dokumen terkait dengan pajak ini belum berhasil ditemukan karena staf pajak yang mengurusi pajak ini *uti melahirkan selama 3 bulan.
2AHAN DISK(SI 7 $. Menyangkut staf karya)an pajak, menurut ,nda apakah ada yang perlu diperbaiki terkait dengan pembagian tugas dan pekerjaan merekaC Ja4a#an7 6elebihan adanya pembagian tugas dan pekerjaan staf# a. Terdapat spesialisasi pekerjaan, para staf fokus dengan pekerjaan mereka masing-masing sesuai job des,ription yang diberikan dan lebih terstruktur+ b. 6arena bersifat kontinuitas, penyelesaian pekerjaan akan menjadi lebih *epat+ *. ,danya tanggung ja)ab penuh terhadap pekerjaan masing-masing. 6elemahan adanya pembagian tugas dan pekerjaan staf# a. 6emungkinan staf menjadi tidak tahu pekerjaan lain di luar job des,ription yang mereka pegang+ b. Pekerjaan menjadi monoton+ *. ,pabila salah seorang tidak ada, tidak ada yang dapat menangani pekerjaan staf tersebut dan memegang data yang dimiliki.

Penyimpanan dokumen yang dilakukan masing-masing staf dengan *ara yang menurut mereka masing-masing paling memudahkan dalam bekerja tidak tepat. %eharusnya ada prosedur baku '&tandar Operating Pro,edure( yang dibuat, sehingga ketika ada staf yang tidak hadir atau berhalangan, dokumen perpajakan tidak ikut hilang bersamanya 'tidak dapat ditunjukkan( karena prosedur baku mengenai penyimpanan dokumen memungkinkan staf yang lain dapat men*ari dokumen perpajakan yang diperlukan. Meskipun terdapat pembagian tugas, harus ada koordinasi karena ada beberapa kondisi dimana tugas staf yang satu saling berkaitan dengan staf lainnya misalnya staf yang

mengurus pajak potong8pungut '(ithholding ta)( berkaitan dengan tugas staf yang mengurusi PPN seperti ketika staf PPN menerima faktur pajak atas jasa yang diberikan oleh 3P -adan .alam Negeri, ada kemungkinan timbul ke)ajiban pemotongan PPh pasal 3, sehingga diperlukan koordinasi dengan staf yang mengurusi (ithholding ta).
. Menyangkut omset perusahaan# a. ,pakah diperlukan koreksi fiskal atas penghasilan usaha yang dilaporkan dalam laporan laba rugi perusahaanC 9elaskan ja)aban ,ndaD Ja4a#an7 Penghasilan usaha yang dilaporkan dalam laba rugi perusahaan tidak perlu dikoreksi se*ara fiskal sepanjang penyebab perbedaan omset8.PP menurut PPN dengan omset menurut PPh bukan karena kesalahan 3ajib Pajak.. .alam hal terdapat perbedaan, maka penyebab perbedaan tersebut harus dapat dijelaskan. ;in*ian perhitungan untuk kasus pada soal adalah sbb# 1mset menurut PPN Penyebab perbedaan# $. Pendapatan tahun !!: dengan faktur pajak dibuat tahun !$! . Pemakaian sendiri produk pertanian 3. Pemberian *uma-*uma 'sumbangan( 1mset $ang %ila.8rkan %i SP) PPh Penjelasan# 1% Pada bulan -esember 2"". Perusahaan melakukan penjualan alat pertanian senilai /p 05" juta yang sampai dengan akhir -esember 2"". belum diterima pembayarannya! 1aktur pajak dibuat Perusahaan pada bulan 2anuari 2"1" Perusahaan menggunakan metode pembukuan akrual sehingga atas transaksi ini, pendapatan telah diakui di tahun !!: sehingga seharusnya s u%ah %ila.8rkan %i SP) PPh 200:. Menurut ketentuan UU PPN, saat terutang PPN adalah saat penyerahan '.esember !!:(. PPN yang terutang )ajib dipungut dengan menggunakan faktur pajak yang dibuat pada 9anuari !$! 'saat pembuatan faktur pajak menga*u kepada ketentuan sebelum diberlakukannya UU PPN No. / tahun !!:, yaitu paling lambat akhir bulan berikutnya setelah bulan penyerahan(. %elanjutnya, sesuai ketentuan UU PPN, faktur pajak yang dibuat pada 9anuari !$! akan %ila.8rkan %i SP) +asa PPN #ulan Januari 2010. '*000*000*000 '/7!.!!!.!!!( '7!.!!!.!!!( '$!!.!!!.!!!(

'6!!.!!!.!!!( 9*900*000*000

.engan demikian, pada tahun !$! omset PPN akan lebih tinggi /7! juta daripada omset menurut PPh. 2% Pada bulan -esember 2"1" Perusahaan melakukan penjualan produk pertanian yang PPNnya dibebaskan senilai /p 2"" juta yang sampai dengan akhir -esember 2"1" belum diterima pembayarannya! Perusahaan menggunakan metode pembukuan akrual sehingga atas transaksi ini, pendapatan telah diakui di tahun !$! sehingga seharusnya s u%ah %ila.8rkan %i SP) PPh 2010. Menurut ketentuan UU PPN, saat terutang PPN adalah saat penyerahan '.esember !$!(. PPN yang terutang )ajib dipungut dengan menggunakan faktur pajak yang dibuat pada .esember !$! 'menga*u ke UU PPN perubahan terakhir No. / tahun !!:(. %elanjutnya, faktur pajak yang dibuat pada .esember !$! akan %ila.8rkan %i SP) +asa PPN #ulan Desem#er 2010. .engan demikian, pada tahun !$! atas transaksi ini nilai omset PPN akan sama dengan PPh #% Pada bulan 2uli 2"1" Perusahaan menggunakan sebagian persediaan produk pertanian yang dimilikinya senilai /p 5" juta untuk ditanam di area kantor dan gudang Perusahaan! Pemakaian sendiri -arang 6ena Pajak terutang PPN 'Pasal $, ayat '$( huruf d UU PPN $:"/(, namun bukanlah omset menurut PPh. <al ini akan menyebabkan omset menurut PPN lebih tinggi sebesar 7! juta dari omset menurut PPh. Pada tahun 2"1" Perusahaan berperan serta mensukseskan 3ari +ingkungan 3idup dengan menyumbangkan produk pertanian senilai /p 1"" juta kepada Pemerintah -aerah! Pemberian *uma-*uma -arang 6ena Pajak terutang PPN 'Pasal $, ayat '$( huruf d UU PPN $:"/(, namun bukanlah omset menurut PPh. <al ini akan menyebabkan omset menurut PPN lebih tinggi sebesar $!! juta dari omset menurut PPh. .engan demikian, perusahaan pada tahun !$! sudah benar melaporkan omset menurut PPN yaitu ;p7 miliar dan penghasilan menurut PPh sebesar ;p/,/ miliar 'tidak perlu dilakukan koreksi fiskal(.

b. 9elaskan hal-hal yang menyebabkan terjadinya perbedaan omset usaha perusahaan dalam laporan laba rugi dengan yang terdapat di dalam %PT PPND Ja4a#an7 $( %alah satu hal yang dapat menyebabkan terjadinya perbedaan omset usaha perusahaan dalam laporan laba rugi dengan yang terdapat di dalam %PT PPN adalah adanya perbedaan pengakuan penghasilan se*ara fiskal dalam penentuan PPh dengan saat penerbitan faktur pajak. .alam kasus PT Tani Maju, misalnya untuk transaksi penjualan alat pertanian senilai ;p /7! juta pada bulan .esember !!:, jika se*ara komersial penghasilan tersebut sudah diakui di tahun !!: dan tidak bertentangan dengan ketentuan fiskal, maka akan terjadi perbedaan saat pengakuan penghasilan dengan saat penerbitan faktur pajak. Untuk transaksi tersebut berlaku ketentuan saat pembuatan faktur pajak sebagaimana diatur dalam Peraturan .irjen Pajak nomor $7:8P9.8 !!6 yaitu paling lama akhir bulan berikutnya setelah bulan terjadinya penyerahan -arang 6ena Pajak dan8atau 9asa 6ena Pajak dalam hal pembayaran diterima setelah akhir bulan berikutnya setelah bulan penyerahan -arang 6ena Pajak dan8atau 9asa 6ena Pajak. jadi penjualan tersebut masuk ke laporan laba rugi untuk perhitungan PPh tahun !!:, tetapi faktur pajak terbit dan dilaporkan di %PT masa PPN 9anuari !$! ( <al lain yang dapat menjadikan perbedaan adalah berdasarkan pasal $, ayat '$( huruf d UU PPN, pemakaian sendiri dan pemberian *uma-*uma -arang 6ena Pajak termasuk dalam pengertian penyerahan. .alam laporan laba-rugi, pemakaian sendiri dan pemberian *uma-*uma tidak masuk dalam EomsetF, akan tetapi harus diterbitkan 4aktur Pajak dan masuk dalam EperedaranF PPN. .isamping kedua hal diatas, yang dapat menjadikan perbedaan adalah adanya transaksi antar *abang ketika menganut prinsip desentralisasi 'diakui menurut PPN, namun tidak diakui menurut PPh( serta adanya penghasilan diterima di muka 'diakui menurut PPN, di*atat sebagai utang sehingga bukan pendapatan menurut PPh G basis pembukuan akrual(. *. Terkait pertanyaan 'b(, apakah tindakan yang harus dilakukan PT T,N& M,9UC Ja4a#an7 %epanjang penyebab perbedaannya dapat dijelaskan dan tidak bertentangan dengan ketentuan, PT Tani Maju tidak perlu melakukan tindakan apa-apa.

3. Terkait beban karya)an# a. ,pakah perusahaan melakukan kesalahan dalam pengakuan beban karya)an untuk menghitung laba fiskalC 9elaskan ja)aban ,ndaD Ja4a#an7 -eban Baji 6arya)an Baji, lembur, tunjangan transportasi, bonus dan T<; merupakan penghasilan yang dipotong PPh Pasal $ menurut PM6 7 8PM6.!38 !$3 Pasal 7 ,yat '$a(. .engan demikian biaya-biaya tersebut merupakan biaya yang dapat dikurangkan dalam menghitung penghasilan kena pajak perusahaan. -eban PPh Pasal $ Tindakan perusahaan yang tidak membebankan PPh Pasal $ dalam perhitungan PPh sudah tepat karena berdasarkan Pasal : ayat '$( huruf h UU PPh, Pajak Penghasilan tidak boleh dikurangkan -eban Makan %iang -erdasarkan Pasal : ayat '$( huruf e UU PPh, natura tidak dapat dikurangkan dari penghasilan bruto, tetapi ada penge*ualian, diantaranya penyediaan makanan dan minuman bagi seluruh pega)ai. Menurut PM6-"38PM6.!38 !!: Pasal $ Pemberian natura dan kenikmatan yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto pemberi kerja dan bukan merupakan penghasilan bagi Pega)ai yang menerimanya termasuk pemberian atau penyediaan makanan dan8atau minuman bagi seluruh pega)ai yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan Tindakan perusahaan yang tidak membebankan -eban makan siang dalam perhitungan PPh sudah tepat, tetapi alasannya tidak tepat. %eharusnya alasan tidak dibebankannya adalah karena pemberian makanan tersebut tidak diberikan kepada seluruh pega)ai, bukan karena alasan melanjutkan koreksi yang sudah terjadi sejak dahulu. -iaya pengobatan Tindakan perusahaan yang tidak membebankan biaya pengobatan dalam perhitungan PPh sudah tepat, karena berdasarkan Pasal : ayat '$( huruf e UU PPh, penggantian atau imbalan sehubungan dengan pekerjaan atau jasa yang diberikan dalam bentuk natura tidak dapat dikurangkan dalam perhitungan PPh '%-$" $8P9. $8$:"7 E 2ika biaya pengobatan karya(an dibayarkan langsung kepada Klinik4 -okter4 dan /umah &akit lain di luar perusahaan4 maka bagi karya(an merupakan kenikmatan4 yang tidak dikenakan

PPh4 dengan demikian biaya tersebut tidak boleh dikurangkan dalam menghitung penghasilan kena pajak perusahaanF( Pakaian seragam -erdasarkan pasal : ayat '$( huruf e UU PPh, pemberian seragam petugas keamanan dapat dikurangkan dari penghasilan bruto. Menurut PM6-"38PM6.!38 !!: Pasal 7 Pemberian natura dan kenikmatan yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto pemberi kerja dan bukan merupakan penghasilan bagi Pega)ai yang menerimanya meliputi meliputi pakaian dan peralatan untuk keselamatan kerja, pakaian seragam petugas keamanan 'satpam(, sarana antar jemput Pega)ai, serta penginapan untuk a)ak kapal, dan yang sejenisnya. %eharusnya PT Tani Maju dapat membebankan pengeluaran atas pakaian seragam tersebut b. -erikan masukan ,nda kepada perusahaan mengenai ke)ajiban perpajakan yang terkait dengan beban karya)anD Ja4a#an7 $( ,tas koreksi fiskal, staf pajak perlu diberikan pelatihan atau pemahaman lebih mendalam sehingga dasar dilakukan atau tidaknya koreksi fiskal adalah ketentuan peraturan perpajakan, bukan EtradisiF ( Perlu adanya pemahaman lebih lanjut terkait perbedaan perlakuan atas Natura, Tunjangan maupun Natura yang diberikan dalam bentuk Tunjangan. Perusahaan harus dapat memilih dan memilah jenis-jenis biaya mana yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto, misalnya mana yang harus perusahaan pilih antara memberikan tunjangan pengobatan atau pengobatan ditanggung perusahaan. .engan manajemen perpajakan seperti ini, beban pajak yang ditanggung perusahaan dapat berkurang. a( Natura 'menurut %urat 5daran .irjen Pajak Nomor %5-!38P9. 38$:"/, Undang G Undang Nomor 36 tahun !!", PM6-"38PM6.!38 !!:, PM67 8PM6.!38 !!"( Natura dan kenikmatan dari sisi biaya dapat dikelompokan menjadi dua yaitu natura yang sifatnya dedu,tible e)pense 'diperbolehkan untuk dibiayakan( serta natura yang sifatnya non dedu,tible e)pense 'tidak diperbolehkan menjadi biaya(. Natura yang sifatnya dedu,tible e)pense adalah pemberian makanan dan atau minuman untuk seluruh pega)ai, natura atau kenikmatan yang diberikan berkenaan dengan pelaksanaan pekerjaan di daerah tertentu dalam

rangka menunjang kebijakan pemerintah untuk mendorong pembangunan di daerah tersebut, dan natura dan kenikmatan yang merupakan keharusan dalam pelaksanaan pekerjaan sebagai sarana keselamatan kerja atau karena sifat pekerjaan tersebut mengharuskannya. Pemberian natura dan kenikmatan di luar tiga hal tadi merupakan non dedu,tible e)pense. Natura dari sisi penghasilan dapat dikelompokan menjadi natura yang ta)able 'terutang pajak penghasilan( dan natura yang non ta)able 'tidak terutang pajak penghasilan(. Natura sebagai penghasilan yang sifatnya ta)able 'terutang pajak penghasilan( adalah penerimaan dalam bentuk natura dan8atau kenikmatan lainnya dengan nama dan dalam bentuk apapun yang diberikan oleh bukan 3ajib pajak, 3ajib Pajak yang dikenakan Pajak Penghasilan yang bersifat final+ atau 3ajib Pajak yang dikenakan Pajak Penghasilan berdasarkan norma penghitungan khusus 'deemed pro'it(. b( Tunjangan 'UU 36 Tahun !!", PM6 Nomor 7 8PM6.!38 !!"( %egala ma*am tunjangan merupakan penghasilan bagi pega)ai tetap dan sifatnya taHable atau terutang serta )ajib dipotong Pajak Penghasilan. Tunjangan yang diberikan oleh pemberi kerja adalah biaya yang diperbolehkan menjadi pengurang penghasilan bruto karena merupakan biaya untuk mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan. *( Natura yang diberikan dalam bentuk Tunjangan Natura yang diberikan dalam bentuk tunjangan jika berpatokan pada pasal $ angka $7 dan $6 Peraturan Menteri 6euangan Nomor 7 8PM6.!38 !!" tentang Petunjuk Pelaksanaan Pemotongan Pajak atas Penghasilan %ehubungan .engan Pekerjaan, 9asa, dan 6egiatan 1rang Pribadi adalah bah)a segala ma*am tunjangan merupakan penghasilan yang diberikan oleh pemberi kerja kepada pega)ai tetap yang bersifat teratur maupun tidak teratur. 9ika pemberi kerja memberikan penghasilan berupa tunjangan kepada penerima penghasilan yang merupakan bukan pega)ai maka itu tidak dapat dibenarkan. /. Terkait beban bunga, apakah perusahaan melakukan kesalahan dalam pengakuan beban bunga untuk menghitung laba fiskalC 9elaskan ja)aban ,ndaD Ja4a#an7 -erdasarkan %urat 5daran .irjen Pajak Nomor %5 -/68P9./8$::7, apabila jumlah rata-rata pinjaman sama besarnya dengan atau lebih ke*il dari jumlah rata-rata dana yang ditempatkan

sebagai deposito berjangka atau tabungan lainnya,maka bunga yang dibayar atau terutang atas pinjaman tersebut seluruhnya tidak dapat dibebankan sebagai biaya. 6arena rata-rata pinjaman yang dimiliki Perusahaan senilai ;p $,07 Milyar lebih ke*il dari ratarata deposito selama tahun !$! sebesar ;p Milyar, bunga yang dibayar atau terutang atas pinjaman tersebut seluruhnya tidak dapat dibebankan sebagai biaya. 9adi, )alaupun bunga yang dibayarkan sudah tepat jumlahnya, namun menga*u aturan di atas maka perusahaan melakukan kesalahan karena mengakui seluruh beban bunga dalam perhitungan laba rugi fiskal. %eharusnya keseluruhan beban bunga tersebut tidak dapat dibebankan sebagai biaya dalam perhitungan laba rugi fiskal. 7. %ehubungan dengan beban konsultasi manajemen, jelaskan apakah diperlukan koreksi atas beban konsultasi manajemen yang diakui perusahaanC 9elaskan ja)aban ,ndaD Ja4a#an7 <ubungan &stime)a menurut ketentuan peraturan perundang-undangan pajak diatur dalam Pasal $" ayat '/( UU Nomor 0 tahun $:"3 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah terakhir dengan UU Nomor 36 Tahun !!" sebagai berikut# <ubungan istime)a dianggap ada apabila# a. 3ajib Pajak mempunyai penyertaan modal langsung atau tidak langsung paling rendah 7> 'dua puluh lima persen( pada 3ajib Pajak lain+ hubungan antara 3ajib Pajak dengan penyertaan paling rendah 7> 'dua puluh lima persen( pada dua 3ajib Pajak atau lebih+ atau hubungan di antara dua 3ajib Pajak atau lebih yang disebut terakhir+ b. 3ajib Pajak menguasai 3ajib Pajak lainnya atau dua atau lebih 3ajib Pajak berada di ba)ah penguasaan yang sama baik langsung maupun tidak langsung+ atau *. terdapat hubungan keluarga baik sedarah maupun semenda dalam garis keturunan lurus dan8atau ke samping satu derajat. 6arena kepemilikan PT 9aya Utama adalah !>, hubungan istime)a dianggap tidak terjadi. -erdasarkan pasal $! ayat '$( UU PPh, harga perolehannya untuk transaksi yang tidak dipengaruhi hubungan istime)a adalah jumlah yang sesungguhnya dikeluarkan. 9adi jika jumlah yang sesungguhnya dikeluarkan adalah ;p.$!! juta, tidak perlu dilakukan koreksi

6. %ehubungan dengan beban-beban yang sering dikoreksi# a. Menurut pendapat ,nda, apakah yang menyebabkan beban-beban tersebut dikoreksi oleh pemeriksa pajak selama iniC Ja4a#an7 $( Terkait -iaya Perjalanan .inas Terdapat dua kebijakan dalam biaya perjalanan dinas yaitu diberikan se*ara lump5sum dan reimbursement. -iaya perjalanan dinas se*ara lump5sum diberikan kepada karya)an di a)al atau sebelum karya)an tersebut melakukan perjalanan dinas bersangkutan berdasarkan perkiraan jumlah biaya dari kebutuhan dalam perjalanan seperti transportasi, akomodasi, dan uang saku yang kemudian karya)an tersebut harus memberikan laporan pertanggungja)aban atas penggunaan dana tersebut. -iaya perjalanan dinas se*ara reimbursement diberikan kepada karya)an di akhir atau setelah karya)an tersebut telah selesai melakukan perjalanan dinas bersangkutan, perusahaan memberikan penggantian kepada karya)an segala biaya yang telah dibayarkan oleh karya)an terkait kebutuhan dalam perjalanan berdasarkan bukti-bukti transaksi yang ada namun tetap harus dalam batas jumlah yang )ajar. 6edua kebijakan tersebut memang tidak diatur se*ara tegas dalam ketentuan perpajakan yang ada, namun reimbursement mendorong efisiensi perusahaan dan sistem kendali internal yang baik, karena untuk mendapat penggantian karya)an harus memiliki bukti transaksi yang sah terkait pengeluaran yang dibayarkannya, sementara lump-sum justru mendorong penghamburan dana perusahaan karena karya)an akan *enderung menghabiskan kas di tangan yang telah diberikan. ,papun kebijakan yang digunakan oleh perusahaan, biaya perjalanan dinas tersebut dapat diperhitungkan sebagai biaya untuk menentukan besarnya P6P sesuai Pasal 6 UU No. 36 Tahun !!! tentang Pajak Penghasilan, apabila terdapat dasar bukti transaksi yang jelas. Namun dalam praktiknya, dengan eksposur yang terdapat dalam pilihan kebijakan lump-sum bukti transaksi pengeluaran *enderung tidak *ukup memadai.. ( Terkait beban sumbangan -erdasarkan UU No. 0 Tahun $:"3 sebagaimana telah dilakukan perubahan terakhir yaitu UU No. 36 Tahun !!! tentang Pajak Penghasilan Pasal 6 ayat '$( huruf i, huruf j, huruf k, huruf l beban sumbangan dalam rangka penanggulangan ben*ana nasional, beban sumbangan dalam rangka penelitian dan pengembangan yang dilakukan di &ndonesia, biaya pembangunan infrastruktur sosial, dan sumbangan fasilitas pendidikan dapat diperhitungkan sebagai biaya untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan untuk menentukan

Penghasilan 6ena Pajak bagi 3P dalam negri atau bentuk usaha tetap, ketentuan teknis dari peraturan ini diatur dalam PP No. :3 Tahun !!!. %elanjutnya berdasarkan Pasal $ PP No. :3 Tahun !$! sumbangan dan8atau biaya yang dapat dikurangkan sampai jumlah tertentu dari penghasilan bruto dalam rangka penghitungan penghasilan kena pajak bagi 3P terdiri atas# a( %umbangan dalam rangka penanggulangan ben*ana nasional, yang merupakan sumbangan untuk korban ben*ana nasional yang disampaikan se*ara langsung melalui badan penanggulangan ben*ana atau disampaikan se*ara tidak langsung melalui lembaga atau pihak yang telah mendapat iAin dari instansi8lembaga yang ber)enang untuk pengumpulan dana penanggulangan ben*ana+ b( %umbangan dalam rangka penelitian dan pengembangan, yang merupakan sumbangan untuk penelitian dan pengembangan yang dilakukan di )ilayah ;epublik &ndonesia yang disampaikan melalui lembaga penelitian dan pengembangan+ *( %umbangan fasilitas pendidikan, yang merupakan sumbangan berupa fasilitas pendidikan yang disampaikan melalui lembaga pendidikan+ d( %umbangan dalam rangka pembinaan olahraga+ yang merupakan sumbangan untuk membina, mengembangkan dan mengoordinasikan suatu atau gabungan organisasi *abang8jenis olahraga prestasi yang disampaikan melalui lembaga pembinaan olahraga+ e( -iaya pembangunan infrastruktur sosial merupakan biaya yang dikeluarkan untuk keperluan membangun sarana dan prasarana untuk kepentingan umum dan bersifat nirlaba. -erdasarkan Pasal PP No.:3 Tahun !$!, sumbangan dan8atau biaya yang disebutkan tersebut dapat dikurangkan dari penghasilan bruto dengan syarat# a( 3P mempunyai penghasilan neto fiskal berdasarkan %PT Pajak Penghasilan Tahun Pajak sebelumnya+ b( Pemberian sumbangan dan8atau biaya tidak menyebabkan rugi pada Tahun Pajak sumbangan diberikan+ *( .idukung oleh bukti yang sah+ dan d( =embaga yang menerima sumbangan dan8atau biaya memiliki NP3P, ke*uali badan yang dike*ualikan sebagai subjek pajak sebagaimana diatur dalam UU tentang Pajak Penghasilan. Pasal 3 PP No. :3 Tahun !$! menyebutkan besarnya nilai sumbangan dan8atau biaya pembangunan infrastruktur sosial yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto sebagaimana

dimaksud dalam Pasal $ untuk $ 'satu( tahun dibatasi tidak melebihi 7> dari penghasilan neto fiskal Tahun Pajak sebelumnya. %elanjutnya berdasarkan Pasal 7 ayat '$(, sumbangan yang dimaksud dalam Pasal $ huruf a, huruf b, huruf *, dan huruf d 'yang telah dijelaskan di atas( dapat diberikan dalam bentuk uang dan8atau barang. Namun untuk biaya pembangunan infratruktur sosial diberikan hanya dalam bentuk sarana dan8atau prasarana. 9adi, koreksi atas beban-beban sumbangan yang dilakukan oleh pemeriksa pajak selama ini dapat terjadi karena sumbangan-sumbangan tersebut tidak memenuhi persyaratan dalam PP No. :3 Tahun !$! antara lain tidak diberikan kepada badan ber)enang atau lembaga yang telah mendapatkan iAin dari pemerintah untuk menyalurkan sumbangan-sumbangan tersebut dan8atau sumbangan-sumbangan tersebut tidak memenuhi syarat untuk dapat dikurangkan dari penghasilan bruto sesuai dengan Pasal PP No. :3 Tahun !$! dan8atau melebihi batas pemberian sumbangan sebagaimana disebutkan dalam Pasal 3 PP No. :3 Tahun !$! dan8atau bentuk sumbangan yang diberikan tidak sesuai dengan Pasal 7 PP No. :3 Tahun !$!. b. 9elaskan tindakan dan kebijakan apa yang harus diubah8dilakukan PT T,N& M,9U untuk menjamin koreksi sema*am itu tidak terjadi lagiC Ja4a#an7 $( perusahaan sebaiknya mengubah kebijakan pengeluaran biaya perjalanan dinas se*ara reimbursement yang dapat meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam lingkungan internal perusahaan ( Perusahaan harus lebih memahami ketentuan mengenai sumbangan yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto, sehingga dalam perhitungan pph tidak terjadi pembebanan yang tidak seharusnya atas sumbangan yang berdasarkan ketentuan tidak diperkenankan untuk dikurangkan dari penghasilan bruto.

Anda mungkin juga menyukai