Anda di halaman 1dari 8

PANAS PELARUTAN

I.

Tujuan Dapat menentukan panas pelarutan CuSO4.5H2O dan CuSO4 Dapat menghitung panas reaksi dengan menggunakan hukum Hess

II.

Alat yang digunakan Kalorimeter Thermometer Gelas Kimia Heater Stopwatch Aquadest Spatula Kaca arloji

III.

Bahan yang digunakan CuSO4.5H2O CuSO4

IV.

Dasar Teori Perubahan entalpi yang menyertai pelarutan suatu senyawa disebut panas pelarutan. Panas pelarutan ini dapat meliputi panas hidrasi yang menyertai pencampuran secara kimia, energy ionisasi bila senyawa yang dilarutkan mengalami peristiwa ionisasi. Pada umumnya panas pelarutan untuk garam-garam netral dan tidak mengalami dissosiasi adalah positif, sehingga reaksinya isotermis atau larutan akan menjadi dingin dan proses pelarutan berlangsung sacara adiabatis. Panas hidrasi, khususnya dalam system berair, biasanya negative dan relative besar. Perubahan entalpi pada pelarutan suatu senyawa tergantung pada

jumlah, sifat zat terlarut dan pelarutnya, temperature dan konsentrasi awal dan akhir dari larutannya.

Jadi panas pelarut standar didefinisikan sebagai perubahan entalpi yang terjadi pada suatu system apabila 1 mol zat terlarut dilarutkan dalam n1mol pelarut pada temperature 25 C dan tekanan 1 atmosfer. Kalor pelarutan adalah entalpi dari suatu larutan yang mengandung 1 mol zat terlarut, relative terhadap zat terlarut atau pelarut murni pada suhu dan tekanan sama. Entalpi suatu larutan pada suhu T relative terhadap pelarut dan zat terlarut murni pada suhu T0 dinyatakan sebagai : H = n1H1 + n2H2 + n2 Hs2 Dimana : H = entalpi dari n1 + n2 mol larutan dari komponen 1 dan 2 pada suhu T relative terhadap temperature T0. Hs2 = panas pelarutan integral dari komponen 2 pada suhu T. Pada percobaan ini pelarut yang digunakan sangat terbatas, dan mencari panas pelarutan dua senyawa yaitu tembaga (III) sulfat.5H2O dan tembaga (II) sulfat anhidrat. Dengan menggunakan Hukum HESS dapat dihitung panas reaksi : CuSO4 (s) + aq CuSO4.5H2O

Menurut hukum HESS bahwa perubahan entalpi suatu reaksi kimia tidak bergantung pada jalannya reaksi, tetapi hanya tergantung kepada keadaan awal dan akhir dari suatu reaksi. Sebagai contoh penggunaan Hukum HESS : CuSO4 (s) + CuSO4 (aq) = a kj CuSO4.5H2O (s) + CuSO4 (aq) + 5H2O (aq) = b kj Sehingga : CuSO4 (s) + CuSO4.5H2O (s) = (a - b) kj

V.

Langkah Kerja 1. Menentukan tetapan harga calorimeter


Memasukkan aquadest ke dalam calorimeter sebanyak 50ml. Mengukur dan mencatat suhu air dalam calorimeter (t1). Memanaskan air sebanyak 50ml ke dalam gelas kimia 100ml 10 di atas temperature kamar (t2).

Menuangkan air yang telah dipanaskan ke dalam calorimeter.

Mengaduk dan mencatat suhu campuran yang merupakan suhu tertinggi (t3).

2. Menentukan panas pelarutan dan panas reaksi (CuSO4.5H2O)

Memasukkan aquades ke dalam calorimeter sebanyak 100ml dan mengaduknya.

Suhu mula-mula dicatat. Menambahkan 5 gram CuSO4.5H2O mengaduknya. ke dalam calorimeter dan

Mencatat perubahan suhu setiap 30 detik sampai suhu konstan

3. Menentukan panas pelarutan dan panas reaksi (CuSO4)

Memasukkan aquades ke dalam calorimeter sebanyak 100ml dan mengaduknya.

Suhu mula-mula dicatat. Menambahkan 5 gram CuSO4 ke dalam calorimeter dan mengaduknya.

Mencatat perubahan suhu setiap 30 detik sampai suhu konstan

VI.

Data Pengamatan 1. Penentuan tetapan harga calorimeter T1 T2 T3 = = = 30C 40C 38C

2. Penentuan panas pelarutan dan panas reaksi (CuSO4.5H2O) T1 T2 = = 30C 31C

3. Penentuan panas pelarutan dan panas reaksi (CuSO4) T1 T2 = = 29C 30C

VII.

Perhitungan 1. Penentuan tetapan harga calorimeter Qlepas m.Cp.T 50 gram . 4,184 J/gC . 2C 4,18,4 J/C X
= Qterima

= = =

m.Cp. T

x. T + x . 8C

50 gram . 4,184 J/gC . 8C 1673, 6 J/C + 8x

= -156,9 J/C

2. Penentuan panas pelarutan dan panas reaksi (CuSO4.5H2O) Q = = = m.Cp.( T1 - T2) + x ( T1 - T2) 50 gram . 4,184 J/gC . 1C + (-156,9 J/C) . 1C 52,3 J

Mol

gr CuSO4.5H2O BM 10 gram 249,68 gr/mol

0,04 mol

Q pelarutan

52,3 J 0,04 mol

1307,5 J/mol

3. Penentuan panas pelarutan dan panas reaksi (CuSO4) Q = = = m.Cp.( T1 - T2) + x ( T1 - T2) 50 gram . 4,184 J/gC . 2C + (-156,9 J/C) . 2C 106,4 J

Mol

gr CuSO4.5H2O BM 10 gram 159,5 gr/mol

0,06 mol

Q pelarutan

106,4 J 0,06 mol

1773,33 J/mol

VIII. Analisa Data Dari percobaan yang telah dilakukan yaitu panas pelarutan, merupakan perubahan entalpi yang menyertai pelarutan suatu senyawa. Untuk menentukan tetapan harga calorimeter yang dilakukan adalah memasukkan air dingin ke dalam calorimeter, mengukur suhunya, dan air panas diukur juga suhunya sampai naik 10C lebih tinggi dari suhu sebelumnya, kemudian mencampurkannya dengan air dingin dalam calorimeter lalu mengaduknya sampai didapatkan suhu yaitu T1 = 30C, T2 = 40C T3 = 38C. setelah itu menghitung X calorimeter yang hasilnya yaitu -156,9 J/C. Pada penentuan panas pelarutan dan panas reaksi (CuSO4.5H2O), air aquadest 100 ml dimasukkan ke dalam calorimeter dan mengukur suhunya kemudian menambahkan CuSO4.5H2O 5 gram dan mengaduknya setelah 30 detik menukur kembali suhunya sehingga didapatkan data T1 = 29C dan T2 = 30,5C.Q yang didapat adalah 52,3 J, dengan mol sebesar 0,04 mol, dan Q pelarutan sebesar 1307,5 J/mol. Pada penentuan panas pelarutan dan panas reaksi (CuSO4), air aquadest 100 ml dimasukkan ke dalam calorimeter dan mengukur suhunya kemudian menambahkan CuSO45 gram dan mengaduknya setelah 30 detik menukur kembali suhunya sehingga didapatkan data T1 = 29C dan T2 = 31C.Q yang didapat adalah 106,4 J, dengan mol sebesar 0,06 mol, dan Q pelarutan sebesar 1773,33 J/mol.

IX.

Kesimpulan Setelah melakukan percobaan maka dapat disimppulkan bahwa : panas pelarutan merupakan perubahan entalpi yang menyertai pelarutan suatu senyawa. Penentuan tetapan harga calorimeter untuk T1 = 30C, T2 = 40C T3 = 38C dan X calorimeter yang hasilnya yaitu -156,9 J/C. Penentuan panas pelarutan dan panas reaksi (CuSO4.5H2O) yaitu T1 = 30C dan T2 = 31C. Q yang didapat adalah 52,3 J, dengan mol sebesar 0,04 mol, dan Q pelarutan sebesar 1307,5 J/mol. Penentuan panas pelarutan dan panas reaksi (CuSO4) yaitu T1 = 29C dan T2 = 31C.Q yang didapat adalah 106,4 J, dengan mol sebesar 0,06 mol, dan Q pelarutan sebesar 1773,33 J/mol.

X.

DAFTAR PUSTAKA Jobsheet Penuntun Pratikum Fisika Terapan Politeknik Negeri Sriwijya 2012 www.google.com

XI.

GAMBAR ALAT

Gelas kimia

Termometer

Kaca arloji

Botol Aquadest

Spatula

Anda mungkin juga menyukai