Yusmala Helmy
Pendahuluan
SLE Penyakit autoimun multisistem Menghasilkan beragam manifestasi klinik Bersifat episodik diselingi oleh periode remisi
Epidemiologi
20% pasien SLE didiagnosis pada masa anak-anak. Onsetnya jarang pada usia dibawah 5 tahun. Yang terkena terutama perempuan Rasio perempuan : laki-laki = 3 : 1 saat pubertas Rasio perempuan : laki-laki = 9:1 setelah pubertas
3
Epidemiologi
Pengaruh ras Prevalensi lebih tinggi pada kulit hitam, amerika latin, asia dan asli amerika Cenderung lebih berat pada ras afrika-amerika dan hispanics
Etiologi
Penyebab pasti belum diketahui Multifaktor : Genetik Agen infeksi Endokrin Obat Lingkungan
5
Patogenesis
Perkembangan autoimun punya latar belakang genetik di hubungkan dengan pewarisan haplotip MHC tertentu terutama HLA-DR2 dan HLA-DR3 Faktor pemicu pada individu seperti predisposisi genetik menghasilkan abnormalitas sel T shg mengakibatkan hilangnya toleransi sel T thd self antigen sel T autoreaktif
Patogenesis
Respon imun dimulai dg ambilan antigen oleh sel fagosit. Antigen disajikan oleh APC interaksi limfosit T dg APC mengaktifkan respons autoimun berikutnya pembentukan limfosit CD4+/ T helper
T helper :
1 subsetbereaksi dengan limfosit b menghasilkan antibodi 1 subset memperbesar ambilan antigen/fagositosis 1 subset memicu perkembangan limfosit T sitolitik
Patogenesis
Autoantibodi yang telah terbentuk akan menyerang antigen terutama di nukleoplasma :DNA, RNA, Sm. Antibodi ini dikenal sbg ANA ANA + antigen spesifik kompleks imun terdeposit dijaringan mengikat komplemen mulai respon peradangan yg berakibat jejas jaringan
9
Manifestasi klinis
Gejala awal paling sering : demam, mucositis, arthritis, ruam. Kadang2 terdapat malaise dan penurunan berat badan.
10
Butterfly rash
Mucocutaneous
classic butterfly rash atau malar erytema Fotosensitif Tidak seperti roseola, malar rash pd SLE tidak ada pustula atau telangiektasis. Ruam vaskulitis Alopecia mulai dari daerah frontal permanen Ulcers yang tidak sakit
12
Figure 2. palatal erythema and ulcer Adopted by pediatrics in review vol.27 no.9 september 2006
13
Discoid rash
14
15
Kardiovaskular
Perikardium plg sering terserang perikarditis nyeri dada Miokarditis CHF, aritmia Libman sacks Endocarditis resiko subakut bakterial endokarditis . Raynaund fenomena Prematur atherosklerosis
16
Paru-paru
Pleuropulmonary disease pleuritic chest pain 60% penderita test fungsi parunya abnormal Shrinking lung syndrome Pneumonitis, pulmonary hemorrage, pulmonary hypertension
17
Gastrointestinal
Abdominal pain Mesentric vasculitis Peritonitis Hepatitis
18
Ginjal
Kelainan renal tdapat pada 75% penderita SLE Kelainan akan muncul dalam 2 tahun pertama penyakit. Penyebab terbanyak mortalitas pada SLE Kelainan : hematuria, proteinuria, penurunan GFR, peningkatan BUN dan kreatinin
19
Hematologi
Sitopenia : Leukopenia Anemia biasanya anemia normokrom normositer, tetapi bisa juga anemia hemolitik Trombositopenia ITP atau Evans Syndrome
20
Muskuloskletal
Arthralgia Arthritis mengenai baik sendi besar dan sendi kecil Jika terdapat demam + arthritis laboratorium titer antisteroptolisin O penting untuk menegakkan diagnosis definitif demam rematik akut.
21
Kriteria ARA
Malar rash Discoid rash Photosensitivity Oral ulcers Nonerosive arthritis Serositis: pleuritis or pericarditis Renal manifestations: persistent proteinuria or cellular casts Neurologic manifestations: seizure or psychosis
22
Hematologic manifestations: hemolytic anemia, leukopenia (<4,000/mm3), lymphopenia (<1,500/ mm3), thrombocytopenia (<100,000/mm3) Immunologic manifestations: positive antidoublestranded DNA or anti-Sm, false-positive serologic test for syphilis, evidence of antiphospholipid antibodies (elevated anticardiolipin immunoglobulin [Ig]G or IgM Ab or positive lupus anticoagulant test) Antinuclear antibody elevatio
23
Manifestasi laboratorium
Indikator fase akut inflamasi LED meningkat dan CRP Laboratorium rutin : anemia, leukopenia, trombositopenia Kadar BUN dan Creatinin darah meningkat insuffisiensi ginjal
24
Manifestasi laboratorium
Screening test ANA karena pasti positif pada semua pasien SLE walaupun jika ANA (+) belum tentu SLE. Test yg spesifik anti-ds DNA menyatakan indeks keparahan dan aktivitas Anti Sm, Anti RPN, Anti cardiolipin, anti SSB, anti SSA, anti fosfolipid Penurunan kadar C3 danC4 Krioglobulin
25
Diagnosis
Dibuat berdasarkan manifestasi klinik dan laboratorium yang ditemukan
26
Pengobatan
Terdiri dari : Profilaksis Penatalaksanaan infeksi Pemberian salisilat, anti malaria, kortikosteroid dan immunosupressan
27
Profilaksis
Mencegah keadaan yang menginduksi gejala lupus seperti : Menghindari pemakaian obat tertentu, perlindungan terhadap sinar matahari, kelelahan, mencegah infeksi dan mempertahankan fungsi organ tubuh secara optimal.
28