Anda di halaman 1dari 18

PENGATURAN KADAR GULA DARAH PUASA

A. Latar Belakang Karbohidrat atau Hidrat Arang adalah suatu zat gizi yang fungsi utamanya sebagai penghasil energi, dimana setiap gramnya menghasilkan 4 kalori. Walaupun lemak menghasilkan energi lebih besar, namun karbohidrat lebih banyak di konsumsi sehari-hari sebagai bahan makanan pokok, terutama pada negara sedang berkembang. Di negara sedang berkembang karbohidrat dikonsumsi sekitar 7 -! " dari total kalori, bahkan pada daerah-daerah miskin bisa men#apai $ ". %edangkan pada negara ma&u karbohidrat dikonsumsi hanya sekitar 4 -' ". Hal ini disebabkan sumber bahan makanan yang mengandung karbohidrat lebih murah harganya dibandingkan sumber bahan makanan kaya lemak maupun protein. Karbohidrat yang sering kita &umpai adalah glukosa. (lukosa merupakan bahan uni)ersal bagi sel-sel tubuh manusia dan berfungsi sebagai sumber karbon untuk sintesis sebagian besar senya*a lainnya. %emua &enis sel manusia menggunakan glukosa untuk memperoleh energi. +mumnya makanan tiga unsur yaitu karbohidrat, lemak, dan protein. Dari ketiga unsur tersebut yang merupakan sumber energi utama adalah karbohidrat. Karbohidrat adalah senya*a organik dengan fungsi utama sebagai sumber energi bagi kebutuhan sel-sel dan &aringan tubuh. ,eran utama karbohidrat di dalam tubuh adalah menyediakan glukosa bagi sel-sel tubuh, kemudian diubah men&adi energi. (lukosa merupakan &enis karbohidrat terpenting bagi tubuh manusia. Karbohidrat dibutuhkan oleh tubuh sebagai sumber
-

utama tenaga untuk bergerak, membentuk glukosa otot sebagai energi #adangan tubuh, dan &uga membentuk protein dan lemak. Kebanyakan karbohidrat dalam makanan diserap ke dalam aliran darah sebagai glukosa, galaktosa, dan fruktosa, serta akan diubah men&adi glukosa di dalam hati. (lukosa yang beredar dalam aliran darah menyediakan . -7 " dari kebutuhan energi. /erdasarkan hal tersebut di atas, maka pada makalah ini akan dibahas tentang proses metabolisme karbohidrat dalam tubuh dan faktor-faktor yang mempengaruhi kadar gula darah. B. Pembahasan 1. Gula Darah Glukosa darah atau sering disebut gula darah adalah salah satu gula monosakarida dan salah satu sumber karbon terpenting yang digunakan sebagai sumber energi hewan dan tumbuhan. Umumnya kadar glukosa darah bertahan pada batas-batas yang sempit sepanjang hari, yaitu 4-8 mmol/L ( !-"#! mg/dL$. %adar ini meningkat setelah makan dan biasanya berada pada kadar terendah pada pagi hari sebelum makan. Glukosa juga merupakan prekursor pokok bagi senyawa nonkarbohidrat. Glukosa dapat diubah menjadi lemak termasuk asam lemak, kolesterol, dan hormon steroid, asam amino, dan asam nukleat. &alam tubuh manusia hanya senyawa-senyawa yang disintesis dari 'itamin, asam amino non-esensial, dan asam lemak esensial yang tidak dapat disintesis dari glukosa. 2. etab!l"sme Karb!h"#rat (etabolisme mengakar pada kata )metabole* dari bahasa +unani yang berarti berubah. &alam dunia ilmu pengetahuan, se,ara sederhana
0

metabolisme diartikan sebagai proses kimiawi yang berlangsung di dalam tubuh makhluk hidup yang bertujuan untuk menghasilkan energi. -roses metabolisme karbohidrat se,ara garis besar terdiri dari dua ,akupan yakni reaksi peme,ahan atau katabolisme dan reaksi pembentukan atau anabolisme. -ada proses pembentukan, salah satu unsur yang harus terpenuhi adalah energi. .nergi ini dihasilkan dari proses katabolisme. %arbohidrat dalam diet umumnya terdapat dalam bentuk /at pati, laktosa, sukrosa, dan selulosa. &i rongga mulut, en/im amilase sali'a bekerja pada /at pati se,ara a,ak menghasilkan maltosa, beberapa glukosa, dan unit-unit molekul pati yang ke,il atau dekstrin. &i dalam lambung, kerja amilase terhenti karena tingkat keasaman yang tinggi (012$. &i dalam usus halus, p0 bolus makanan menjadi alkali oleh sekresi pankreas. -en,ernaan dekstrin pati dilanjutkan oleh kerja en/im 3 amylase pankreas yang serupa dengan en/im dari sali'a. 4ila kerja 3 amilase menghidrolisis /at pati sempurna, lumen usus halus akan mengandung glukosa, maltosa, isomaltosa, serta laktosa dan sukrosa dari diet. 5elulosa yang dimakan ialah polisakarida yang tidak dapat di,ernakan pada manusia karena en/im yang menghidrolisisnya tidak dibentuk. &isakarida (maltosa, isomaltosa, laktosa$ akan dihidrolisis pada brush border mukosa usus halus. 5ementara itu, tahapan metabolisme sendiri terdiri atas beberapa bagian yakni glikolisis, oksidasi piru'at ke asetil-%o6, glikogenesis, glikogenolisis, he7ose monophosphate shunt dan terakhir adalah Glukoneogenesis. a. Glikolisis -roses glikolisis men,akup oksidasi glukosa atau glikogen yang diurai menjadi piru'at juga laktat dengan jalan emben-meyerhof Pathway atau biasa disingkat .(-. -roses glikolisis ini terjadi di semua jaringan. -roses selanjutnya adalah oksidasi piru'at ke asetik %o6. Langkah ini dibutuhkan sebelum proses masuknya hasil
1

glikolisis di dalam siklus asam nitrat yang merupakan jalan akhir oksidasi semua komponen senyawa protein, karbohidrat, dan juga lemak. 5ebelum asam piru'at memasuki asam nitrat, ia terlebih dahulu harus disalurkan ke mitokondria dengan jalan transport piru'at khusus yang membantu pasasi melewati membran di area mitokondria. 5etelah sampai di wilayah mitokondria, piru'at mengalami proses dekarboksilasi dan diolah menjadi senyawa asetil %o6. -roses dekarboksilasi ini terjadi karena bantuan tiamin di8os8at yang berperan sebagai deri'ate hidroksietil ,in,in tia/ol dan terkait dengan en/im. b. Glikogenesis 9ahap pertama metabolisme karbohidrat adalah peme,ahan glukosa (glikolisis$ menjadi piru'at. 5elanjutnya piru'at dioksidasi menjadi asetil %o6. 6khirnya asetil %o6 masuk ke dalam rangkaian siklus asam sitrat untuk dikatabolisir menjadi energi. -roses di atas terjadi jika kita membutuhkan energi, misalnya untuk berpikir, men,erna makanan, bekerja dan sebagainya. :ika jumlah glukosa melampaui kebutuhan, maka dirangkai menjadi glikogen untuk ,adangan makanan melalui proses glikogenesis. Glikogen merupakan simpanan karbohidrat dalam tubuh dan analog dengan amilum pada tumbuhan. Glikogen terdapat didalam hati (sampai ;<$ dan otot jarang melampaui jumlah "<. 9etapi karena massa otot jauh lebih besar daripada hati, maka besarnya simpanan glikogen di otot bisa men,apai tiga sampai empat kali lebih banyak. 5eperti amilum, glikogen merupakan polimer 3-&-Glukosa yang ber,abang. Glikogen otot adalah sumber heksosa untuk proses glikolisis di dalam otot itu sendiri. 5edangkan glikogen hati adalah simpanan sumber heksosa untuk dikirim keluar guna mempertahankan kadar glukosa darah, khususnya di antara waktu makan. 5etelah "=-"8 jam puasa, hampir semua simpanan glikogen hati terkuras. 9etapi
4

glikogen otot hanya terkuras setelah seseorang melakukan olahraga yang berat dan lama. >angkaian proses terjadinya glikogenesis digambarkan sebagai berikut? a$ Glukosa mengalami 8os8orilasi menjadi glukosa ;-8os8at (reaksi yang la/im terjadi juga pada lintasan glikolisis$. &i otot reaksi ini dikatalisir oleh heksokinase sedangkan di hati oleh glukokinase. b$ Glukosa ;-8os8at diubah menjadi glukosa "-8os8at dalam reaksi dengan bantuan katalisator en/im 8os8oglukomutase. .n/im itu sendiri akan mengalami 8os8orilasi dan gugus 8os8o akan mengambil ,$ bagian di dalam reaksi re'ersible yang intermediatnya adalah glukosa ",;-bi8os8at. 5elanjutnya glukosa "-8os8at bereaksi dengan uridin tri8os8at (U9-$ untuk membentuk uridin di8os8at glukosa (U&-Gl,$. >eaksi ini dikatalisir oleh en/im U&-Gl, piro8os8orilase. d$ 0idrolisis piro8os8at inorganik berikutnya oleh en/im piro8os8atase inorganik akan menarik reaksi kea rah kanan persamaan reaksi e$ 6tom 1" pada glukosa yang diakti8kan oleh U&-Gl, membentuk ikatan glikosidik dengan atom 14 pada residu glukosa terminal glikogen, sehingga membebaskan uridin di8os8at. >eaksi ini dikatalisir oleh en/im glikogen sintase. (olekul glikogen yang sudah ada sebelumnya (disebut glikogen primer$ harus ada untuk memulai reaksi ini. Glikogen primer selanjutnya dapat terbentuk pada primer protein yang dikenal sebagai glikogenin. >esidu glukosa yang lebih lanjut melekat pada posisi "@4 untuk membentuk rantai pendek yang diakti8kan oleh glikogen sintase. -ada otot rangka glikogenin tetap melekat pada pusat molekul glikogen, sedangkan di hati terdapat jumlah molekul glikogen yang melebihi jumlah molekul glikogenin.
.

8$

5etelah rantai dari glikogen primer diperpanjang dengan penambahan glukosa tersebut hingga men,apai minimal "" residu glukosa, maka en/im pembentuk ,abang memindahkan bagian dari rantai "@4 (panjang minimal ; residu glukosa$ pada rantai yang berdekatan untuk membentuk rangkaian "@; sehingga membuat titik ,abang pada molekul tersebut. 1abang,abang ini akan tumbuh dengan penambahan lebih lanjut "@ glukosil dan pembentukan ,abang selanjutnya. 5etelah jumlah residu terminal yang non redukti8 bertambah, jumlah total tapak reakti8 dalam molekul akan meningkat sehingga akan memper,epat glikogenesis maupun glikogenolisis.

,. Glikogenolisis Glikogen merupakan karbohidrat simpanan utama pada hewan, setara dengan pati atau kanji pada tumbuhan. Glikogen adalah polimer ber,abang 3-&-glukosa. Aat ini terutama ditemukan di hati dan otot. (eskipun kandungan glikogen hati lebih tinggi dari pada kandungan glikogen otot, namun karena massa otot tubuh total jauh lebih besar dari pada massa hati, sekitar tiga-perempat glikogen tubuh total berada di otot. Glikogen otot merupakan sumber glukosa yang ,epat digunakan untuk glikolisis di dalam otot itu sendiri. Glikogen hati ber8ungsi untuk menyimpan dan mengirim glukosa untuk mempertahankan kadar glukosa darah di antara waktu makan dan setelah "=-"8 jam berpuasa. &eretan reaksi hidrolisis glikogen menjadi glukosa merupakan proses katabolisme ,adangan sumber energi. .n/im utama yaitu glikogen 8os8orilase, meme,ah ikatan "-4 glikogen. 5elanjutnya, en/im trans8erase akan memindahkan tiga residu glukosil dari ,abang terluar ke ,abang lain. -emindahan ini menyebabkan titik ,abang "-; terpapar. 2katan "-; akan diputus oleh debranching enzyme (amino "; glukosidase$. 9rans8erase dan debranching enzyme akan mengubah struktur ber,abang glikogen menjadi lurus, yang membuka jalan
'

untuk peme,ahan selanjutnya oleh 8os8orilase dan menghasilkan glukosa " 8os8at. Glukosa " 8os8at se,epatnya diubah menjadi glukosa ; 8os8at di hepar dan ginjal. Glukosa ; 8os8atase mengeluarkan 8os8at dari Glukosa ; 8os8at sehingga glukosa berdi8usi dari sel ke darah yang berakibat kenaikan gula darah.

d. Glukoneogenesis -ada dasarnya glukoneogenesis ialah sintesis glukosa dari senyawa yang bukan karbohidrat, misalnya asam laktat dan beberapa asam amino. -roses glukoneogenesis berlangsung terutama di hati. 6sam laktat yang terjadi pada proses glikolisasi dapat dibawa oleh darah ke hati, dan diubah menjadi glukosa kembali melalui serangkaian reaksi dalam proses yaitu glukoneogenesis. Glukoneogenesis terkait dengan banyak en/im yang sama dengan glikolisis, tetapi glukoneogenesis bukan kebalikan dari proses glikolisis karena terdapat tiga tahap reaksi dalam glikolisis yang tidak re'ersibel, artinya perlu en/im lain untuk kebalikannya, yaitu glukokinase, 8os8o8ruktokinase, dan piru'atkinase. Glukagon merangsang glukoneogenesis dengan merangsang en/im-en/im tersebut terutama 8os8oenol piru'at karboksikinase. 4iosintesis en/im-en/im tersebut juga dipengaruhi oleh insulin dan hormon glukokortikoid. .8ek en/im glukoneogenesis menimbulkan hipoglikemia dan asidosis laktat. .nam ikatan 8os8at berenergi tinggi digunakan untuk pembentukan glukosa dalam reaksi ini. 5etelah transminasi atau deaminasi, asam-asam amino glukogenik menghasilkan piru'at atau /at-/at antara siklus asam sitrat. Bleh karena itu, reaksi ini dapat menyebabkan perubahan laktat maupun asam amino glukogenik menjadi glukosa dan glikogen. 5e,ara garis besar, proses metabolism karbohidrat dapat digambarkan sebagai berikut.
7

$. %akt!r&%akt!r 'ang

em(engaruh" Ka#ar Gula Darah

%arbohidrat merupakan sumber energi yang dibutuhkan oleh mahluk hidup. 2a berperan sebagai bahan bakar. -ada manusia, bahan bakar tersebut berupa glukosa sedangkan pada hewan disebut glikogen dan pada tumbuhan disebut pati. -ara ahli gi/i menyebut karbohidrat sebagai salah satu dari enam /at yang paling dibutuhkan oleh tubuh. %arena itu, diet yang bertujuan menghindari karbohidrat adalah jenis diet yang salah. 5elain sebagai sumber energi, man8aat karbohidrat lainnya adalah sebagai ,adangan tenaga yang biasanya disimpan dalam bentuk lemak di bawah jaringan kulit, memberi rasa kenyang, dan lainlain. %ekurangan karbohidrat bisa menyebabkan beberapa penyakit serius misalnya maramus, hypoglisemia dan lain-lain. -enyakit tersebut berbahaya dan harus dihindari. (eski demikian, 6nda juga tidak dianjurkan mengkonsumsi karbohidrat se,ara berlebihan. 5ebab dampak kelebihan karbohidrat juga berbahaya bagi tubuh kita. 5elama ini kita terkesan menyalahkan lemak sebagai pemi,u halhal yang mengganggu kesehatan manusia. -adahal, konsumsi karbohidrat yang berlebihan juga bisa memi,u penyakit pada seseorang. %arbohidrat berlebih bisa meningkatkan kadar gula di dalam darah dan berakibat pada resiko penyakit jantung yang semakin tinggi. 5enyawa 9rigliserida yakni jenis lemak yang biasanya dijumpai di dalam darah yang mengandung glukosa lebih. :ika kadar trigliserida tinggi dan 0&L rendah maka akan berpengaruh pada aterosklerosis dan berimbas pada penyakit jantung, stroke dan juga serangan jantung mendadak.
!

5elain itu, karbohidrat lebih juga akan memi,u penyakit diabetes mellitus. 1iri-,iri diabetes mellitus sendiri adalah buang air ke,il se,ara berlebihan, merasa terus menerus haus, lapar berlebihan, mulut terasa pahit dan lain-lain. %adar gula darah dalam tubuh dipengaruhi oleh beberapa 8aktor, yang tak hanya dengan mengkonsumsi kerbohidrat se,ara berlebih. Caktor ini bisa berupa 8aktor internal maupun 8aktor eksternal., 8aktor internal disini berasal dari dalam tubuh manusia itu sendiri, misalnya hormon. 5edangkan 8aktor eksternal adalah 8aktor yang berasal dari luar, yaitu akti'itas manusia dalam keseharian. a. Caktor 2nternal Glukagon dan epine8rin merupakan hormon yang berperan meningkatkan kadar gula darah, menghambat glikolisis, dan merangsang glukoneogenesis di hati dengan meningkatkan konsentrasi ,6(-. 0al ini akan mengakti8kan protein kinase tergantung piru'at kinase. %eduanya juga mempengaruhi konsentrasi 8ruktosa =,;-bis8os8at sehingga mempengaruhi glikolisis dan glukoneogenesis. %elenjar hipo8isis anterior menyekresi hormon-hormon yang ,enderung meningkatkan kadar gula darah sehingga melawan kerja insulin. 2nsulin merupakan hormon yang terdiri dari rangkaian asam amino, dihasilkan oleh sel beta kelenjar pankreas. &alam keadaan normal, bila ada rangsangan pada sel beta, insulin disintesis dan kemudian disekresikan ke dalam darah sesuai kebutuhan tubuh untuk keperluan regulasi glukosa darah. 5e,ara 8isiologis, regulasi glukosa darah yang baik diatur bersama dengan hormon glukagon yang disekresikan oleh sel al8a kelenjar pankreas. 5intesis insulin dimulai dalam bentuk preproinsulin (pre,ursor hormon insulin$ pada retikulum endoplasma sel beta. &engan bantuan en/im peptidase, preproinsulin mengalami peme,ahan sehingga terbentuk proinsulin, yang kemudian dihimpun dalam gelembung$

gelembung (secretory vesicles$ dalam sel tersebut. &i sini, sekali lagi dengan bantuan en/im peptidase, proinsulin diurai menjadi insulin dan peptida-1 (C-peptide$ yang keduanya sudah siap untuk disekresikan se,ara bersamaan melalui membran sel. (ekanisme di atas diperlukan bagi berlangsungnya proses metabolisme se,ara normal, karena 8ungsi insulin memang sangat dibutuhkan dalam proses utilisasi glukosa yang ada dalam darah. %adar glukosa darah yang meningkat, merupakan komponen utama yang memberi rangsangan terhadap sel beta dalam memproduksi insulin. &i samping glukosa, beberapa jenis asam amino dan obatobatan, dapat pula memiliki e8ek yang sama dalam rangsangan terhadap sel beta. (engenai bagaimana mekanisme sesungguhnya dari sintesis dan sekresi insulin setelah adanya rangsangan tersebut, merupakan hal yang ,ukup rumit dan belum sepenuhnya dapat dipahami se,ara jelas. &iketahui ada beberapa tahapan dalam proses sekresi insulin, setelah adanya rangsangan oleh molekul glukosa. 9ahap pertama adalah proses glukosa melewati membrane sel. Untuk dapat melewati membran sel beta dibutuhkan bantuan senyawa lain. Glucose transporter (GLU9$ adalah senyawa asam amino yang terdapat di dalam berbagai sel yang berperan dalam proses metabolisme glukosa. Cungsinya sebagai )kendaraan* pengangkut glukosa masuk dari luar kedalam sel jaringan tubuh. Glucose transporter = (GLU9 =$ yang terdapat dalam sel beta misalnya, diperlukan dalam proses masuknya glukosa dari dalam darah, melewati membran, ke dalam sel. -roses ini penting bagi tahapan selanjutnya yakni molekul glukosa akan mengalami proses glikolisis dan 8os8orilasi didalam sel dan kemudian membebaskan molekul 69-. (olekul 69- yang terbentuk, dibutuhkan untuk tahap selanjutnya yakni proses mengakti8kan penutupan % ,hannel pada membran sel. -enutupan ini berakibat terhambatnya pengeluaran ion % dari dalam sel yang menyebabkan
-

terjadinya tahap depolarisasi membran sel, yang diikuti kemudian oleh tahap pembukaan 1a ,hannel. %eadaan inilah yang memungkinkan masuknya ion 1a sehingga menyebabkan peningkatan kadar ion 1a intrasel. 5uasana ini dibutuhkan bagi proses sekresi insulin melalui mekanisme yang ,ukup rumit dan belum seutuhnya dapat dijelaskan. Gangguan, baik dari produksi maupun aksi insulin, menyebabkan gangguan pada metabolisme glukosa, dengan berbagai dampak yang ditimbulkannya. -ada dasarnya ini bermula dari hambatan dalam utilisasi glukosa yang kemudian diikuti oleh peningkatan kadar glukosa darah. 5e,ara klinis, gangguan tersebut dikenal sebagai gejala diabetes melitus. -ada diabetes melitus tipe = (&(9=$, yakni jenis diabetes yang paling sering ditemukan, gangguan metabolisme glukosa disebabkan oleh dua 8aktor utama yakni tidak adekuatnya sekresi insulin (de8isiensi insulin$ dan kurang sensiti8nya jaringan tubuh terhadap insulin (resistensi insulin$, disertai oleh 8aktor lingkungan ( en'ironment $. 5edangkan pada diabetes tipe " (&(9"$, gangguan tersebut murni disebabkan de8isiensi insulin se,ara absolut. Gangguan metabolisme glukosa yang terjadi, diawali oleh kelainan pada dinamika sekresi insulin berupa gangguan pada 8ase " sekresi insulin yang tidak sesuai kebutuhan (inadekuat$. &e8isiensi insulin ini se,ara langsung menimbulkan dampak buruk terhadap homeostasis glukosa darah. +ang pertama terjadi adalah hiperglikemia akut pas,aprandial (06-$ yakni peningkatan kadar glukosa darah segera ("!-D! menit$ setelah beban glukosa (makan atau minum$. %elainan berupa dis8ungsi sel beta dan resistensi insulin merupakan 8aktor etiologi yang bersi8at bawaan (genetik$. 5e,ara klinis, perjalanan penyakit ini bersi8at progressi8 dan ,enderung melibatkan pula gangguan metabolisme lemak ataupun protein. -eningkatan kadar glukosa darah oleh karena utilisasi yang tidak
--

berlangsung memun,ulkan

sempurna

pada

gilirannya dari kadar

se,ara lipid

klinis darah.

sering Untuk

abnormalitas

mendapatkan kadar glukosa yang normal dalam darah diperlukan obat-obatan yang dapat merangsang sel beta untuk peningkatan sekresi insulin (insulin secretagogue$ atau bila diperlukan se,ara substitusi insulin, di samping obat-obatan yang berkhasiat menurunkan resistensi insulin (insulin sensitizer$. 9idak adekuatnya 8ase ", yang kemudian diikuti peningkatan kinerja 8ase = sekresi insulin, pada tahap awal belum akan menimbulkan gangguan terhadap kadar glukosa darah. 5e,ara klinis, barulah pada tahap dekompensasi, dapat terdeteksi keadaan yang dinamakan 9oleransi Glukosa 9erganggu yang disebut juga sebagai prediabetic state. -ada tahap ini mekanisme kompensasi sudah mulai tidak adekuat lagi, tubuh mengalami de8isiensi yang mungkin se,ara relati8, terjadi peningkatan kadar glukosa darah postprandial. -ada toleransi glukosa terganggu (9G9$ didapatkan kadar glukosa darah postprandial, atau setelah diberi beban larutan # g glukosa dengan 9est 9oleransi Glukosa Bral (99GB$, berkisar diantara "4!-=!! mg/dL. :uga dinamakan sebagai prediabetes, bila kadar glukosa darah puasa antara "!! E "=; mg/dL, yang disebut juga sebagai Glukosa &arah -uasa 9erganggu (G&-9$. %eadaan hiperglikemia yang terjadi, baik se,ara kronis pada tahap diabetes, atau hiperglikemia akut postprandial yang terjadi berulangkali setiap hari sejak tahap 9G9, memberi dampak buruk terhadap jaringan yang se,ara jangka panjang menimbulkan komplikasi kronis dari diabetes.9ingginya kadar glukosa darah (glucotoxicity$ yang diikuti pula oleh dislipidemia (lipoto7i,ity$ bertanggung jawab terhadap kerusakan jaringan baik se,ara langsung melalui stres oksidati8, dan proses glikosilasi yang meluas. >esistensi insulin mulai menonjol peranannya semenjak perubahan atau kon'ersi 8ase 9G9 menjadi &(9=. &ikatakan bahwa
-0

pada saat tersebut 8aktor resistensi insulin mulai dominan sebagai penyebab hiperglikemia maupun berbagai kerusakan jaringan. 2ni terlihat dari kenyataan bahwa pada tahap awal &(9=, meskipun dengan kadar insulin serum yang ,ukup tinggi, namun hiperglikemia masih dapat terjadi. %erusakan jaringan yang terjadi, terutama mikro'askular, meningkat se,ara tajam pada tahap diabetes, sedangkan gangguan makro'askular telah mun,ul semenjak prediabetes. 5emakin tingginya tingkat resistensi insulin dapat terlihat pula dari peningkatan kadar glukosa darah puasa maupun postprandial. 5ejalan dengan itu, pada hepar semakin tinggi tingkat resistensi insulin, semakin rendah kemampuan inhibisinya terhadap proses glikogenolisis dan glukoneogenesis, menyebabkan semakin tinggi pula tingkat produksi glukosa dari hepar. :adi, dapat disimpulkan perjalanan penyakit &(9=, pada awalnya ditentukan oleh kinerja 8ase " yang kemudian memberi dampak negati8 terhadap kinerja 8ase =, dan berakibat langsung terhadap peningkatan kadar glukosa darah (hiperglikemia$. 0iperglikemia terjadi tidak hanya disebabkan oleh gangguan sekresi insulin (de8isiensi insulin$, tapi pada saat bersamaan juga oleh rendahnya respons jaringan tubuh terhadap insulin (resistensi insulin$. Gangguan atau pengaruh lingkungan seperti gaya hidup atau obesitas akan memper,epat progresi'itas perjalanan penyakit. Gangguan metabolisme glukosa akan berlanjut pada gangguan metabolisme lemak dan protein serta proses kerusakan berbagai jaringan tubuh. >angkaian kelainan yang dilatarbelakangi oleh resistensi insulin, selain daripada intoleransi terhadap glukosa beserta berbagai akibatnya, sering menimbulkan kumpulan gejala yang dinamakan sindroma metabolik. b. Caktor .ksternal 4erdasarkan dari &epartemen %esehatan >2, bahwa pada tahun =!"= diabetes melitus merupakan penyebab kematian ke = di daerah
-1

perkotaan. 5ehingga dalam halnya kadar gula darah dalam tubuh menjadi perhatian banyak pihak. 4eberapa pihak men,ari solusi untuk menanggulangi dampak dari kadar gula darah yang tidak normal (hipoglikemia maupun hiperglikemia$. 5eperti yang diungkapkan 9aruna 2krar, (&., -h&, 5pe,ialist and 5,ieintist dari Uni'ersity o8 1ali8ornia, 5,hool o8 (edi,ine, 2r'ine, U56, yang dikutip dari >epublika, bagi penyakit kardio'askuler, tidak ada penanggulangan yang lebih baik selain men,egahnya. 0al ini dapat dilakukan dengan memperbaiki gaya hidup sehat, melaksanakan pola makanan yang sehat (memperbanyak makan makanan berserat dan bersayur, serta tidak makan berlebihan makanan yang mengandung lemak dan kolesterol tinggi$, serta dilanjutkan dengan olah raga atau akti'itas yang teratur. Blahraga dapat mengatur gula darah melalui tiga mekanisme yaitu perangsangan akut transport gula otot, penguatan akut kerja insulin, dan up-regulation jalur jangka panjang insulin signal. -erbaikan kepekaan insulin merupakan dampak dari a8initas reseptor insulin, pengendalian gula mengarah pada penundaan penebalan membrane basal pembuluh darah. 4eberapa penelitian juga sudah dilakukan untuk hal tersebut. 5alah satunya adalah pengaruh latihan aerobik terhadap kadar gula darah puasa yang dilakukan oleh &ini (engga (>5U- %andou (anado$. -ada saat latihan aerobik terjadi kontraksi otot dan kontraksi otot ini memi,u penyisipan GLU9 E 4 ke membran plasma sel otot yang berkontraksi sehingga ketika otot berkontraksi gula darah bisa masuk kedalam sel walaupun tanpa insulin, karena otot rangka tidak bergantung pada insulin. %etika latihan aerobik glukosa yang berada dalam darah akan masuk kedalam sel sehingga gula darah akan turun. Gula darah turun mendadak saat berolahraga maka sistem homeostasis tubuh melakukan kompensasi umpan balik negati'e yaitu pankreas mensekresi glukagon dan menghambat sekresi insulin sehingga gula
-4

darah yang turun se,ara mendadak bisa meningkat dengan disekresinya glukagon. -enelitian serupa juga dilakukan oleh 0ani8 (Cakultas %edokteran Uni'ersitas Lampung$ bahwa 5enam jantung sehat merupakan salah satu jenis latihan aerobik intensitas sedang. Latihan aerobik durasi lama D!-;! menit dengan ;!E !< FB= maks dapat se,ara signi8ikan menurunkan konsentrasi glukosa darah. 0al ini disebabkan latihan aerobik intensitas sedang menggunakan glukosa sebagai sumber energi utama yang dominan. Latihan intensitas sedang selama D! menit dapat menurunkan tingkat glukosa darah lebih besar daripada latihan dengan intensitas tinggi. -enurunan kadar glukosa darah pada latihan dengan intensitas sedang lebih besar daripada intensitas tinggi disebabkan karena peningkatan jumlah hormon katekolamin dan growht hormon yang lebih besar pada latihan dengan intensitas tinggi, sehingga dapat meningkatkan kadar glukosa darah. Untuk men,egah terjadinya hipoglikemia maka selama melakukan latihan senam jantung sehat responden diberi minum dan sna,k. 0al ini juga dikemukakan oleh 2ndriyani (=!!4$ yaitu untuk men,egah hipoglikemia dalam melakukan latihan terutama latihan yang lama dan berat penting untuk menyediakan makanan tambahan yang mengandung karbohidrat selama dan sesudah latihan. 5ebenarnya pada berat badan normal / ideal tidak selalu disertai dengan kadar gula darah puasa yang normal pula. 5eperti halnya penelitian yang dilakukan oleh 0indri (Cakultas %edokteran Uni'ersitas 5am >atulangi (anado$, menyatakan bahwa status gi/i dan indeks masa tubuh normal selalu disertai kadar gula darah puasa yang normal. -ola hidup sangat berperan dalam status gi/i seseorang. &engan demikian kebiasaan makan dan akti8itas 8isik perlu diperhitungkan.

-.

5elain itu, hal yang dapat mengendalikan kadar gula darah adalah dengan ,ara berpuasa. 4eberapa penelitian menunjukkan saat puasa ramadan berpengaruh terhadap ritme penurunan distribusi sirkadian dari suhu tubuh, hormon kortisol, melatonin dan glisemia. 4erbagai perubahan yang meskipun ringan tersebut tampaknya juga berperanan bagi peningkatan kesehatan manusia. %eadaan psikologis yang tenang, teduh dan tidak dipenuhi rasa amarah saat puasa ternyata dapat menurunkan adrenalin. 5aat marah terjadi peningkatan jumlah adrenalin sebesar =!-D! kali lipat. 6drenalin akan memperke,il kontraksi otot empedu, menyempitkan pembuluh darah peri8er, meluaskan pebuluh darah koroner, meningkatkan tekanan darah rterial dan menambah 'olume darah ke jantung dan jumlah detak jantung. 6drenalin juga menambah pembentukan kolesterol dari lemak protein berkepadatan rendah. 4erbagai hal tersebut ternyata dapat meningkatkan resiko penyakit pembuluh darah, jantung dan otak seperti jantung koroner, stroke dan lainnya. -uasa bisa menurunkan kadar gula darah, kolesterol dan mengendalikan tekanan darah. 2tulah sebabnya, puasa sangat dianjurkan bagi perawatan mereka yang menderita penyakit diabetes, kolesterol tinggi, kegemukan dan darah tinggi. &alam kondisi tertentu, seorang pasien bahkan dibolehkan berpuasa, ke,uali mereka yang menderita sakit diabetes yang sudah parah, jantung koroner dan batu ginjal. -uasa dapat menjaga perut yang penuh disebabkan banyak makan adalah penyebab utama kepada berma,am-ma,am penyakit khususnya obesitas, hiperkolesterol, diabetes dan penyakit yang diakibatkan kelebihan nutrisi lainnya. -enghentian konsumsi air selama puasa sangat e8ekti8 meningkatkan konsentrasi urin dalam ginjal serta meningkatkan kekuatan osmosis urin hingga men,apai "!!! sampai "=.!!! ml osmosis/kg air. &alam keadaan tertentu hal ini akan member
-'

perlindungan terhadap 8ungsi ginjal. %ekurangan air dalam puasa ternyata dapat meminimalkan 'olume air dalam darah. %ondisi ini berakibat mema,u kinerja mekanisme lokal pengatur pembuluh darah dan menambah prostaglandin yang pada akhirnya mema,u 8ungsi dan kerja sel darah merah. &alam keadaan puasa ternyata dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. -enelitian menunjukkan saat puasa terjadi pengkatan lim8osit hingga sepuluh kali lipat. %endati keseluruhan sel darah putih tidak berubah ternyata sel 9 mengalani kenaikkan pesat. -erubahan aksidental lipoprotein yang berkepadatan rendah (L&L$, tanpa diikuti penambahan 0&L. L&L merupakan model lipoprotein yang meberika pengaruh stumulati8 bagi respon imunitas tubuh. -ada penelitian terbaru menunjukkan bahwa terjadi penurunan kadar apobetta, menaikkan kadar apoal8a" dibandingkan sebelum puasa. %ondisi tersebut dapat menjauhkan seragan penyakit jantung dan pembuluh darah. ). Kes"m(ulan (anusia tidak dapat lepas dari karbohidrat. %arbohidrat ini dibutuhkan manusia untuk memperoleh energi dalam melakukan akti8itasnya. Gamun perlu diperhatikan pula dalam hal mengkomsumsi karbohidrat, agar tidak menimbulkan dampak negati8 bagi tubuh seperti &iabetes mellitus. %adar gula darah puasa dapat dipengaruhi oleh beberapa 8aktor. 5elain se,ara alami hormon melakukan tugasnya untuk membantu mengolah karbohidrat menjadi energi, namun perlu diimbangi pula dengan akti8itas manusia yang berman8aat seperti makan teratur, olahraga dan puasa.

-7

DA%TAR PUSTAKA
4awono, (ukhamad Gur, Kontrol Hormon nsulin dan Glukagon dalam

Perubahan !etabolisme "elama #atihan dalam :urnal. &jakani, 0idri, Gambaran Kadar Gula $arah Puasa pada #aki-#aki %sia &'-() *ahun dalam :urnal e-4iomedik (e4($ Fol. ", Go. ", (aret =!"D. Cakhrudin, 0ani8, Pengaruh Pengaruh "enam +antung "ehat *erhadap Kadar Glukosa $arah Puasa pada #ansia di Panti "osial dan #an,ut %sia *resna -erdha. /atar #ampung "elatan dalam :urnal (6:B>29+ ((edi,al :ournal o8 Lampung Uni'ersity$ 255G =DD -D %ompas, !anfaat Puasa 0agi Kesehatan dalam %ompas == :uli =!"!. (ar8ianti, .rlina1 Perbedaan Kadar 2esistin pada 3bes dengan 2esistensi nsulin dan 3bes *anpa 2esistensi nsulin dalam :urnal %edokteran dan %esehatan 2ndonesia. (engga, &ini, Pengaruh #atihan 4erobik *erhadap Kadar Gula $arah Puasa pada $ewasa 3bes dalam :urnal. Gelson, &a'id L, 1o7, (i,hael (, Principles of 0iochemistry, Uni'ersity o8 His,onsinE(adison. 5ahrial, 6ndi, Puasa 0isa *urunkan Kadar Gula $arah1 Kolesterol dan Kendalika *ekanan $arah dalam >epublika Bnline. ;.

-!

Anda mungkin juga menyukai