Mochamad Miftachul Arif 101910201024

Latar Belakang
1. Krisis Energi Listrik. Jika dicermati, krisis persediaan energi listrik berjalan seiring dengan krisis bahan bakar fosil seperti minyak bumi, gas alam, dan batu bara. Relevansi krisis energi listrik dengan krisis bahan bakar fosil terjadi karena banyak pembangkit tenaga listrik menggunakan bahan bakar fosil sebagai bahan bakar utamanya. Sedangkan bahan bakar fosil termasuk dalam sumber daya yang tidak dapat diperbarui sehingga perlu dicarikan dan diciptakan sumber energi alternatif yang dapat diperbarui. Pertumbuhan kendaraan yang cukup besar Hal ini menjadi masalah karena tidak seimbang dengan pertumbuhan jalan. Akibatnya akan timbul kemacetan dan meningkatkan polusi udara.

2.

Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro

PLT Mikrohidro pada prinsipnya memanfaatkan beda ketinggian dan jumlah debit air per detik yang ada pada aliran air saluran irigasi, sungai atau air terjun. Aliran air ini akan memutar poros turbin sehingga menghasilkan energi mekanik. Energi ini selanjutnya menggerakkan generator dan menghasilkan listrik.

Beberapa komponen yang digunakan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro baik komponen utama maupun bangunan penunjang antara lain :
Dam/bendungan pengalih (intake), bak pengendap, saluran pembawa, bak penenang, pipa pesat, turbin, pipa hisap, generator dan panel kontrol.

Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro

Keuntungan PLT Mikrohidro Dibandingkan dengan pembangkit listrik jenis yang lain, PLTMH ini cukup murah karena menggunakan energi alam. Memiliki konstruksi yang sederhana dan dapat dioperasikan di daerah terpencil dengan tenaga terampil penduduk daerah setempat dengan sedikit latihan. Tidak menimbulkan pencemaran. Dapat dipadukan dengan program lainnya seperti irigasi dan perikanan.

Turbin Air
Turbin berfungsi mengubah energi potensial fluida menjadi energi mekanik yang kemudian diubah lagi menjadi energi listrik pada generator. Turbin air dapat diklasifikasikan berdasarkan prinsip kerjanya sebagai berikut: Turbin impuls (impulse turbine), yaitu Turbin Impuls adalah Turbin yang memanfaatkan energi potensial air diubah menjadi energi kinetik dengan nozel. Air keluar nozel yang mempunyai kecepatan tinggi membentur sudu turbin. Akibatnya roda turbin akan berputar. Jenis-jenis turbin impuls adalah turbin Pelton, turbin Turgo, dan turbin Crossflow. Tubin reaksi (reaction turbine), yaitu Turbin reaksi adalah turbin yang memanfaatkan energi potensial untuk menghasikan energi gerak. Runner (bagian turbin yang berputar) turbin reaksi sepenuhnya tercelup dalam air dan berada dalam rumah turbin. Jenis-jenis turbin reaksi adalah turbin Propeler, turbin Kaplan, dan turbin Francis.

Turbin Air
Turbin gravitasi (gravity turbine), yaitu turbin yang secara sederhana digerakkan oleh gaya berat air yang memasuki bagian atas turbin dan mengalir atau jatuh ke bagian bawah keluaran (outlet) turbin. Jenis ini merupakan jenis turbin berkecepatan rendah. Jenis-jenis turbin gravitasi adalah turbin ulir (Arhimedes Screw turbine) dan overshoot waterwheel.

Generator
Generator pada unit Pembangkit adalah suatu alat yang berfungsi merubah energi mekanik menjadi energi listrik. Dimana energi mekanik berasal dari penggerak mula yang memutar rotor, sedangkan energi listrik dihasilkan dari proses induksi elektromagnetik yang terjadi pada kumparan-kumparan stator. Disini penulis menggunakan generator sinkron 3 fasa. Disebut sinkron, karena frekuensi listrik yang dihasilkannya sinkron dengan putaran mekanis generator tersebut.

Pipa Tekan
Prinsip kerjanya hampir sama seperti pompa udara manual yang biasanya ada di rumah-rumah. Namun, hanya saja outputnya adalah air. Jadi, saat mendapat tekanan dari atas maka pipa ini akan mendorong air keluar melalui lubang yang ukurannya lebih kecil sehingga menghasilkan semprotan yang deras.

Modifikasi PLT Mikrohidro dengan Pipa Tekan

Teknologi yang akan kami buat di aplikasikan di jalan raya yaitu diletakkan di bawah jalan itu sendiri. Dari sini dapat dilihat jika teknologi ini tidak mengandalkan air sungai namun memakai kolam penampung air yang di dapat dari PDAM sehingga tidak memerlukan bak pengendap untuk mengendapkan pasir karena telah bersih. Kolam penampung air inilah yang menyuplai air ke pipa tekan. Oleh karena itu, kami tidak perlu beberapa komponen yang ada di Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro seperti bendungan, bak pengendap, saluran pembawa, bak penenang dan pipa pesat tidak diperlukan lagi. Maka, teknologi ini di klaim biaya pembuatannya lebih terjangkau daripada PLT Mikrohidro karena biaya investasi awal pada PLT Mikrohidro yang termahal terletak pada pembangunan bendungan dan lainlain tidak terdapat pada Modifikasi Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro Menggunakan Pipa Tekan.

Modifikasi PLT Mikrohidro dengan Pipa Tekan

Cara kerjanya adalah saat kendaraan lewat jalan tersebut maka secara otomatis akan menekan pipa tekan ini. Lalu, pada pipa tekan yang sebelumnya sudah terisi air dari kolam penampungan air akan bergeraka ke bawah mendorong air keluar melalui lubang yang kecil sehingga outputnya berupa semprotan yang deras. Semprotan air ini akan mengenai sudu-sudu turbin yang akan dirubah menjadi energi mekanis. Oleh karena turbin ini dihubungkan langsung ke generator sinkron maka energi mekanis tersebut akan segera di ubah ke energi listrik oleh generator sinkron yang berupa tegangan AC 3 fasa. Dan untuk selanjutnya listrik ini bisa langsung dimanfaatkan untuk penerangan jalan atau bisa juga disimpan pada baterai terlebih dahulu.

Modifikasi PLT Mikrohidro dengan Pipa Tekan

Tampak Atas
kolam penampung air

jalan raya

papan yang di bawahnya ada pipa tekan

Modifikasi PLT Mikrohidro dengan Pipa Tekan

Tampak Samping
pegas pipa tekan kolam penampung air

turbin

generator sinkron

Modifikasi PLT Mikrohidro dengan Pipa Tekan

Kelebihan : o Biaya investasi awal lebih murah daripada PLT Mikrohidro o Tidak perlu riset kontur lokasi, debit sungai, dan lain-lain terlebih dahulu. o Tidak mengandalkan air sungai sehingga bisa bekerja pada musim apapun. o Konstruksinya sederhana o Mudah dalam perawatan dan persediaan suku cadang Kelemahan : o Menimbulkan kepadatan hingga kemacetan sebelum area pembangkit karena kendaraan harus mengurangi kecepatan sampai 20 km/jam. o Tiap bulannya terdapat biaya air PDAM o Sangat bergantung pada kontinyuitas kendaraan yang lewat.