Anda di halaman 1dari 45

Memahami dan Menjelaskan nyeri Definisi Menurut International Association for Study of Pain (IASP), nyeri adalah sensori

subyektif dan emosional yang tidak menyenangkan yang didapat terkait dengan kerusakan jaringan aktual maupun potensial, atau menggambarkan kondisi terjadinya kerusakan Teori Specificity suggest menyatakan bahwa nyeri adalah sensori spesifik yang muncul karena adanya injury dan informasi ini didapat melalui sistem saraf perifer dan sentral melalui reseptor nyeri di saraf nyeri perifer dan spesifik di spinal cord. Secara umum keperawatanmendefinisikan nyeri sebagai apapun yg menyakitkan tubuh yg dikatakan individu yg mengalaminya, yg ada kapanpun individu mengatakannya. Klasifikasi 1. Menurut Tempat a. Periferal Pain 1 Superfisial Pain !"yeri Permukaan # $eep Pain !"yeri $alam % &effered Pain !"yeri 'lihan nyeri yang dirasakan pada area yang bukan merupakan sumber nyerinya. b. (entral Pain Terjadi karena perangsangan pada susunan saraf pusat, spinal cord, batang otak dll c. Psychogenic Pain "yeri dirasakan tanpa penyebab organik, tetapi akibat dari trauma psikologis. d. Phantom Pain Phantom Pain merupakan perasaan pada bagian tubuh yang sudah tak ada lagi, contohnya pada amputasi. Phantom pain timbul akibat dari stimulasi dendrit yang berat dibandingkan dengan stimulasi reseptor biasanya. )leh karena itu, orang tersebut akan merasa nyeri pada area yang telah diangkat. e. &adiating Pain "yeri yang dirasakan pada sumbernya yang meluas ke jaringan sekitar. #. Menurut Sifat a. *nsidentil + timbul sewaktu,waktu dan kemudian menghilang b. Steady + nyeri timbul menetap dan dirasakan dalam waktu yang lama c. Paro-ysmal + nyeri dirasakan berintensitas tinggi dan kuat sekali dan biasanya menetap 1. / 10 menit, lalu menghilang dan kemudian timbul kembali. d. *ntractable Pain + nyeri yang resisten dengan diobati atau dikurangi. (ontoh pada arthritis, pemberian analgetik narkotik merupakan kontraindikasi akibat dari lamanya penyakit yang dapat mengakibatkan kecanduan. %. a. b. c. 2. Menurut 1erat &ingannya "yeri ringan + dalam intensitas rendah "yeri sedang + menimbulkan suatu reaksi fisiologis dan psikologis "yeri 1erat + dalam intensitas tinggi Menurut 3aktu Serangan Terdapat beberapa cara untuk mengklasifikasikan tipe nyeri. Pada tahun 1456, The "ational *nstitutes of 7ealth (oncencus (onference of Pain mengkategorikan nyeri menurut penyebabnya. Partisipan dari konferensi tersebut mengidentifikasi % !tiga tipe dari nyeri +

akut, 8ronik Malignan dan 8ronik "onmalignan."yeri akut timbul akibat dari cedera akut, penyakit atau pembedahan. "yeri 8ronik "onmalignan diasosiasikan dengan cedera jaringan yang tidak progresif atau yang menyembuh. "yeri yang berhubungan dengan kanker atau penyakit progresif disebut (hronic Malignant Pain. Meskipun demikian, perawat biasanya berpegangan terhadap dua tipe nyeri dalam prakteknya yaitu akut dan kronis + 1. "yeri 'kut "yeri akut biasanya berlangsung singkat, misalnya nyeri pada fraktur. 8lien yang mengalami nyeri akut baisanya menunjukkan gejala,gejala antara lain + perspirasi meningkat, $enyut jantung dan Tekanan darah meningkat, dan pallor #. "yeri 8ronis "yeri kronis berkembang lebih lambat dan terjadi dalam waktu lebih lama dan klien sering sulit mengingat sejak kapan nyeri mulai dirasakan. SIFAT-SIFAT NYERI "yeri melelahkan dan membutuhkan banyak energi "yeri bersifat subyektif dan individual "yeri tak dapat dinilai secara objektif seperti sinar 9 atau lab darah Perawat hanya dapat mengkaji nyeri pasien dengan melihat perubahan fisiologis tingkah laku dan dari pernyataan klien 7anya klien yang mengetahui kapan nyeri timbul dan seperti apa rasanya "yeri merupakan mekanisme pertahanan fisiologis "yeri merupakan tanda peringatan adanya kerusakan jaringan "yeri mengawali ketidakmampuan Persepsi yang salah tentang nyeri menyebabkan manajemen nyeri jadi tidak optimal Secara ringkas, MAHON mengemukakan atribut nyeri sebagai berikut+ "yeri bersifat individu "yeri tidak menyenangkan Merupakan suatu kekuatan yg mendominasi 1ersifat tidak berkesudahan

Pa !fisi!l!"i #ne$r!ana !mi % ne$r!fisi!l!"i Ne$r!ana !mi "yeri merupakan mekanisme untuk melindungi tubuh terhadap suatu gangguan dan kerusakan di jaringan seperti peradangan, infeksi jasad renik dan kejang otot dengan pembebasan mediator nyeri yang meliputi prostaglandin, bradikinin, serotonin, histamine, ion kalsium dan asetilkolin !Tjay dan &ahardja, #..# . Menurut International Assosiation for The Study of Pain !*'SP , nyeri didefinisikan sebagai sensasi yang tidak mengenakkan dan

biasanya diikuti oleh pengalaman tertentu yang erat kaitannya dengan derajat kerusakan. "yeri seringkali dikatakan sebagai respon terhadap stimulus yang merusak jaringan !misalnya+ trauma fisik, mekanik, kimiawi, termal dan kemudian menimbulkan aktivasi reseptor nyeri !nosiseptor !Sujatno, 1445 . "osiseptor berupa akhiran saraf bebas tersebar di kulit, periosteum, dinding arteri, permukaan sendi, falk dan tentorium, rongga kranium. "osiseptor mempunyai sifat tidak beradaptasi terhadap rangsang sehingga reseptor tetap dapat memberitahukan kepada individu tersebut akan adanya rangsang yang merusak !Mutchler, 1441 . Ternyata, pada beberapa kondisi, eksitasi serabut rasa nyeri semakin bertambah secara progresif, terutama pada nyeri lambat, karena stimulus rasa nyeri berlangsung terus,menerus. 8eadaan ini dapat meningkatkan sensitifitas reseptor rasa nyeri yang disebut hiperalgesia. &eseptor nyeri kebanyakan sensitif terhadap lebih dari satu stimulus walaupun ada beberapa reseptor nyeri yang hanya sensitif terhadap satu jenis stimulus !:uyton, #... . Menurut Mutchler !1441 reseptor sensorik secara fungsional dibedakan menjadi+ 1. 8emoreseptor, reseptor ini peka terhadap rangsang kimiawi dan impulsnya diteruskan melalui serabut (. #. Mekanoreseptor dan termoreseptor, reseptor ini peka terhadap rangsang mekanik dan termal impulsnya diteruskan melalui serabut saraf ' delta. Transmisi impuls dari nosiseptor dilakukan melalui serabut aferen ' delta dan serabut aferen ( !:anong, #... . Serabut ' delta merupakan serabut bermielin, besar, konduksi cepat, menghasilkan nyeri yang jelas, tajam dan terlokalisasi. Sedangkan serabut aferen ( merupakan serabut yang tidak bermielin, kecil, konduksi lambat dan menghasilkan nyeri yang tumpul, persisten. ventral, tempat keluarnya serabut motorik. 7al ini menjelaskan rasa nyeri yang timbul pada perangsangan di ventral dan menetapnya rasa nyeri walau telah terjadi transeksi dari serabut saraf dorsalis !rhy;otomi . Serabut saraf nyeri yang berasal dari daerah kepala dibawa oleh saraf cranial Trigeminus !< , =asial !<** , :lossofaringeal !*9 , dan <agal !9 . 1adan sarafnya terletak pada, secara berurutan, ganglia gasserian, ganglia genikulata, ganglia superior dan petrosa, serta ganglion jugular !somatic dan nodusum !visceral . Pada dasarnya semua akson, baik yang bermielin atau tidak, diselubungi oleh lapisan myelin. 1eberapa serabut yang tidak bermielin diselubungi oleh satu lapis myelin dari satu sel schwan, sedangkan akson yang bermielin diselubungi oleh beberapa lapisan myelin dari satu sel schwan. 'kson yang dilapisi sel mielin ini memiliki jeda atau bagian yang tidak bermielin, dimana lapisan myelin selanjutnya berasal dari sel schwan yang berbeda. >eda ini disebut nodus ranvier. ?jung saraf aferen primer yang berfungsi menerima rangsangan nyeri dikenal sebagai nosiseptor. "osiseptor ini dapat berupa interoseptor, yang menerima rangsangan di organ dalam, atau eksteroseptor, yang menerima rangsangan dari luar tubuh. 1eberapa nosiseptor berbentuk reseptor khusus, sisanya berupa ujung saraf bebas. 1adan pacini dan muscle spindle adalah nosiseptor yang menerima rangsangan berupa distorsi mekanik ambang rendah dari jaringan, secara berurutan letaknya ada di kulit dan otot rangka. ?jung saraf bebas berfungsi sebagai nosiseptor terhadap distorsi mekanik ambang tinggi pada jaringan juga rangsangan yang disebabkan oleh suhu dan kimia !disebut juga alogen , seperti asam, peningkatan kadar kalium, asam lemak, dan bermacam peptida !serotonin, bradykinin dan prostaglandin .dan (. &angsangan noksius di viseral agak sedikit berbeda yaitu distensi dari organ berlumen, spasme otot polos, tarikan pada mesenterium, iskemia, dan kimia endogen yang berkaitan dengan inflamasi.%,5 yang berbentuk badan pacini pada mesenterium, umumnya adalah ujung saraf bebas dari serabut ' "osiseptor yang terletak di viseral, selain serabut saraf tipe '.

tipe ( memiliki ukuran kurang dari #, yang secara berurutan menggambarkan derajat mielinisasi dari paling tinggi ke rendah. Serabut tipe 1 adalah serabut bermielin yang lebih kecil, berukuran #,2 dan ', 'm. serabut ini bermielin, dan memiliki kecepatan hantar 12. meter per detik !mps . Serabut tipe ' dibagi lagi menjadi serabut ' 'kson diklasifikasikan berdasarkan hubungan dari ukuran, derajat mielinisasi, dan kecepatan hantaran. Serabut tipe ', memiliki serabut paling besar yaitu 2,#. yang biasanya menyampaikan informasi sentuhan terkadang dapat pula berperan sebagai nosiseptor bila disensitisasi.1 Serabut saraf aferen untuk tipe ' dapat juga diklasifikasikan menjadi tipe 1 dan tipe #. Sifat dari dua tipe ini dapat dilihat pada tabel 1. memberikan informasi dengan frekuensi impuls yang lebih, hantaran yang lebih cepat dan informasinya lebih spesifik atau lebih mudah didiskriminasikan, sering juga disebut @first painA, sedangkan serabut ( sebaliknya atau sering disebut @second painA . Serabut ' dan (, nosiseptor 'menghantarkan informasi tentang stimulus mekanik baik yang ambang rendah atau yang ambang tinggi sering kali memiliki ujung saraf khusus. Sebagian yang lain juga menghantarkan sensasi dari rangsang suhu. Serabut ( menghantarkan impuls dari stimulus mekanik ambang tinggi, suhu dan kimia. ?jungnya umumnya tidak berdiferensiasi khusus. Sering disebut (,polimodal nosiseptor. Secara mudahnya sebagai aturan umum untuk membuat perbedaan antara nosiseptor ' dan (.1,0,6,B Serabut ', dan (. yang umumnya mengantarkan impuls nosiseptif adalah serabut saraf ', 'Serabut saraf sensorik biasanya adalah serabut saraf tipe '. Pada saat akan memasuki kornu dorsalis, serabut saraf secara teratur memiliki tendensi untuk berkumpul dengan golongannya. Serabut yang besar akan masuk dengan posisi di medial sedangkan yang kecil akan ada di lateral.%,6 1eberapa dapat naik atau turun 1,% segmen medulaspinalis membentuk traktus dorsolateralis !lissauer sebelum akhirnya berhubungan dengan neuron di kornu dorsalis !neuron )rdo # melalui sinaps "euron di kornu dorsalis berperan menghantarkan impuls dari kornu dorsalis ke bagisn, bagian yang lebih tinggi di SSP. *mpuls yang telah melalui proses modulasi di kornu dorsalis akan dihantarkan melalui bundle yang disebut traktus ascenden. $ari kornu dorsalis, beberapa serabut saraf yang memprojeksikan sinyal ke thalamus melalui traktus spinotalamikus. >aras ini dianggap sebagai jaras utama penghantaran nyeri. 'da pula yang memprojeksikan ke formasio reticularis, mesensefalon, hipothalamus, thelensefalon, dan nucleus servikalis lateral, melalui traktus spinoretikular, spinomesensefalik dan spinohipothalamik, spinothelensefalik serta spinoservikalis. >aras,jaras ini dianggap sebagai jaras alternatif, namun tidak kalah penting. 'da pula beberapa serabut di kolumna dorsalis, yang terutama menghantarkan input sensorik non,nosiseptif, yang responsive terhadap nyeri. Selain berprojeksi dengan neuron yang akan menghantarkan impuls ke susunan saraf pusat yang diatas, serabut saraf aferen primer juga berprojeksi dengan dengan serabut motorik baik somatik ataupun simpatis, baik secara langsung ataupun melalui interneuron. 7ubungan ini memperantarai terjadinya reflek respon segmental, yaitu aktifitas otot, vasokonstriksi, menurunnya tonus atau spasme otot gastrointestinal dan traktus urinarius dan pelepasan katekolamin. Stimulus yang dapat menimbulkan rasa nyeri diantaranya adalah fisis, kimia, mekanik dan elektrik. Stimulus tersebut dapat berupa pemotongan, peregangan, kompresi, iskemi atau dapat berasal dari ;at kimiawi seperti asam, basa dan garam. Termal yang menyebabkan nyeri sebesar 20.( , sebanding dengan kerusakan jaringan. "yeri oleh karena kimiawi juga dapat disebabkan penyuntikan bradikinin, ion 8, dan en;im proteolitik dibawah kulit. 'danya stimulus,stimulus tersebut akan menyebabkan keluarnya mediator nyeri yakni prostaglandin !8asper, #..0 .

Prostaglandin adalah semua kelompok yang diturunkan dari asam lemak #.,karbon tak jenuh, terutama asam arakidonat melalui jalur siklooksigenaseC prostaglandin terlibat dalam berbagai proses fisiologis !$orland, #..0 . Prostaglandin akan merangsang akhiran saraf dan diteruskan ke pusat sensasi nyeri oleh apparatus nyeri yang berupa jaringan serabut saraf sensorik hingga timbul sensasi nyeri !8asper, #..0 . &angsang nyeri yang berupa kimiawi dan termik akan menyebabkan kerusakan jaringan yang akan diikuti oleh pelepasan mediator nyeri yang akan merangsang reseptor nyeri. &angsang ini lalu diteruskan ke radi- dorsalis medulla spinalis melalui serabut saraf aferen. Serabut,serabut saraf aferen berakhir di formasio retikularis. $ari formasio retikularis ini, impuls nyeri dihantarkan ke thalamus opticus, kemudian ke korteks serebri !untuk mengetahui lokasi nyeri , dari sini impuls juga akan dikirimkan ke serebellum. Serebrum dan Serebellum bersama,sama melakukan reaksi pertahanan dan perlindungan yang terkoordinasi !Mutchler, 1441 . 3ilmana !1440 menyebutkan mekanisme penghambatan P: dengan penghambatan kerja en;im siklooksigenase yang berfungsi mengubah asam arakidonat menjadi endoperoksida sehingga sintesa P: dihambat. )bat analgesic yang efektif dalam memblok biosintesis prostaglandin ini misalnya aspirin. )bat ini merupakan golongan obat analgesic nonopioid yang dapat dipakai dalam menilai efek obat sejenis. 8arena sistem persarafan rasa nyeri ini bersifat rangkap, maka stimulus rasa nyeri yang hebat dan datangnya mendadak akan menimbulkan sensasi nyeri yang sifatnya @rangkapA + rasa nyeri tajam yang dijalarkan ke otak oleh jaras serabut ',delta, yang selanjutnya akan diikuti oleh sedetik atau lebih rasa nyeri lambat yang dijalarkan oleh jaras serabut (. Sewaktu memasuki medulla spinalis dari radiks spinalis dorsalis, sinyal rasa nyeri melewati dua jaras ke otak, melalui tractus neospino,talamikus dan melalui tractus paleospinotalamicus. Tractus neospinotalamikus untuk rasa nyeri cepat. Serabut tipe ',delta berakhir pada lamina * !lamina marginalis pada kornu dorsalis dan merangsang neuron pengantar kedua dari tractus neospinotalamikus. "euron ini akan mengirimkan sinyal ke serabut panjang yang terletak di sisi lain medulla spinalis dalam komisura anterior dan selanjutnya naik ke otak dalam kolumna anterolateralis. 1eberapa serabut tractus neospinotalamikus berakhir didaerah retikularis batang otak, tetapi sebagian besar melewati semua jalur ketalamus berakhir di komplek ventrobasal disepanjang kolumna dorsalis tractus lemniscus medialis untuk sensasi raba. $ari sini sinyal akan dijalarkan ke daerah lain pada basal otak dan juga ke korteks somatosensoris. >aras paleospinotalamicus untuk menjalarkan nyeri lambat. Serabut nyeri tipe ( di perifer hamper seluruhnya berakhir di lamina ** dan *** kornu dorsalis, yang bersama,sama disebut substantia gelatinosa. Sebagian besar sinyal kemudian melewati satu atau lebih neuron,neuron serabut pendek tambahan didalam kornu dorsalisnya sebelum memasuki lamina < melalui lamina <**, juga dikornu dorsalis. $ari percobaan penelitian diduga ujung serabut nyeri tioe ( yang memasuki medulla spinalis mungkin mengeluarkan transmiter glutamate dan transmiter substansi P. Transmiter glutamate bekerja secara segera dan dan hanya berlangsung berapa milidetik saja. Sebaliknya substansi P dilepaskan jauh lebih lambat, mencapai pemekatan dalam waktu berapa detik bahkan menit. 8enyataannya ada dua nyeri @gandaA yang dirasakan seseorang setelah tusukan jarum !pinprick . >aras paleospinotalamicus berakhir secara luas dalam batang otak. 7anya sepersepuluh sampai seperempat serabut yang melewati seluruh jalur ke thalamus. "amun demilian, secara prinsip, serabut,serabut ini berakhir disatu dari tiga daerah berikut ini + 1. "ukleus &etikularis medulla, pons dan mesensefalon. #. 'rea tektal dari mesensefalon dalam sampai kolikuli superior dan inferior.

%. $aerah substantia abu,abu periaDuaductal yang mengelilingi aDueductus sylvius. $aerah yang lebih rendah dari batang otak ini tampaknya penting dalam mengapresiasikan rasa sakit dari nyeri. $ari area nyeri batang otak, banyak neuron,neuron serabut pendek yang memancarkan sinyal nyeri naik ke intra laminar dan nucleus lateral pusat dari thalamus dan kedalam bagian tertentu hipotalamus dan daerah lain yang berdekatan didasar otak. $erajat reaksi seseorang terhadap rasa nyeri !pain suppression sangat bervariasi. 8eadaan ini disebabkan oleh kemampuan otak dalam menekan E menahan besarnya sinyal nyeri yang masuk ke dalam system saraf, yaitu dengan mengaktifkan system pengatur rasa nyeri atau system analgesia. Sistem analgesia terdiri dari % komponen+ 1. PeriaDaeductal grisea dan periventrikuler + dari mesensefalon dan bagian atas pons yang mengelilingi aDuaductus sylvius dan bagian yang berdekatan dengan ventrikel % dan 2 signal dari neuron,neuron dikirim ke #. "ukleus rafe magnus !di bagian bawah pons dan bagian atas medula dan nucleus reticularis paragigantoselularis. diteruskan turun ke %. 8ompleks penghambat rasa nyeri di kornu dorsalis medula spinalis &angsang elektrik+ dibawa ke periaDaeduct dan nukleus rafe magnus dapat menekan signal sakit !kuat pada waktu masuk ke dorsal spinal roots. PeriaDaeduct, periventrikuler menekan sakit tidak terlalu kuat. 8emudian neurotransmitter yang terlibat dalam system analgesia menekan rasa sakit yaitu + Fnkefalin dan Serotonin. "uklei periventrikuler dan periaDaeduct mensekresikan enkefalin, juga rafe magnus mensekresikan enkefalin. Serabut,serabut yang berasal dari nuklei ini dan berakhir di kornu dorsalis medula spinalis mensekresikan serotonin pada ujung,ujungnya. Serotonin secara setempat merangsang sekresi enkefalin. Pada serabut,serabut sakit tipe ' dan ( sinapsnya di kornu dorsalis dengan cara presinaps inhibisi dan memblok kanal ion (a, maka ion (a melepas transmiter di sinaps dan memblok presinaps inhibisi. Sistem ini bekerja dalam hitungan menit sampai jam. Selain itu sistem analgesia dapat menghambat transmisi sakit di perjalanan di nuklei retikuler, batang otak, dan thalamus. Menurut kualitasnya, nyeri dibedakan menjadi # yaitu+ 1. "yeri cepat !nyeri akut, tajam, tertusuk , sinyal nyeri ini dijalarkan melalui saraf perifer menuju ke medula spinalis oleh saraf tipe ' delta pada kecepatan penjalaran antara 6,%. mEdtk. #. "yeri lambat !nyeri kronik, terbakar, pegal , Sinyal nyeri ini dijalarkan serabut saraf tipe ( dengan kecepatan penjalaran antara .,0,#mEdtk !:uyton, #... Menurut tempat terjadinya, nyeri dibagi atas nyeri somatik dan visceral. "yeri somatik dibagi menjadi nyeri permukaan dan nyeri dalam. "yeri permukaan adalah nyeri yang dirasakan dalam kulit, tulang dan jaringan ikat. "yeri visceral terjadi antara lain karena ketegangan organ perut, kejang otot polos, aliran darah kurang atau penyakit yang menyebabkan radang !Mutchler, 1441 . NE&ROFISIO'O(I 1anyak teori berusaha untuk menjelaskan dasar neurologis dari nyeri, meskipun tidak ada satu teori yang menjelaskan secara sempurna bagaimana nyeri ditransmisikan atau diserap. ?ntuk memudahkan memahami fisiologi nyeri, maka perlu mempelajari % !tiga komponen fisiologis berikut ini+ &esepsi + proses perjalanan nyeri Persepsi + kesadaran seseorang terhadap nyeri &eaksi + respon fisiologis G perilaku setelah mempersepsikan nyeri

RESEPSI 'danya stimulus yang mengenai tubuh !mekanik, termal, kimia akan menyebabkan pelepasan substansi kimia seperti histamin, bradikinin, kalium. Substansi tersebut menyebabkan nosiseptor bereaksi, apabila nosiseptor mencapai ambang nyeri, maka akan timbul impuls syaraf yang akan dibawa oleh serabut saraf perifer. Serabut syaraf perifer yang akan membawa impuls syaraf ada dua jenis, yaitu sera)$ A-del a dan sera)$ *+ impuls syaraf akan di bawa sepanjang serabut syaraf sampai ke kornu dorsalis medulla spinalis. *mpuls syaraf tersebut akan menyebabkan kornu dorsalis melepaskan neurotrasmiter !substansi P . Substansi P ini menyebabkan transmisi sinapis dari saraf perifer ke saraf traktus spinotalamus. 7al ini memungkinkan impuls syaraf ditransmisikan lebih jauh ke dalam system saraf pusat. Setelah impuls syaraf sampai di otak, otak mengolah impuls syaraf kemudian akan timbul respon reflek protektif. *!n !h, Apabila tangan terkena setrika, maka akan merasakan sensasi terbakar, tangan juga melakukan reflek dengan menarik tangan dari permukaan setrika. Proses ini akan berjalan jika system saraf perifer dan medulla spinalis utuh atau berfungsi normal. 'da beberapa factor yang menggangu proses resepsi nyeri, diantaranya sebagai berikut+ Trauma )bat,obatan Pertumbuhan tumor :angguan metabolic !penyakit diabetes mellitus Ti-e sera)$ saraf -erifer Sera)$ saraf A-del a , Merupakan serabut bermyelin Mengirimkan pesan secara cepat Menghantarkan sensasi yang tajam, jelas sumber dan lokasi nyerinya &eseptor berupa ujung,ujung saraf bebas di kulit dan struktur dalam seperti , otot tendon dll 1iasanya sering ada pada injury akut $iameternya besar Sera)$ saraf *

Tidak bermyelin $iameternya sangat kecil Hambat dalam menghantarkan impuls Hokasinya jarang, biasanya dipermukaan dan impulsnya bersifat persisten Menghantarkan sensasi berupa sentuhan, getaran, suhu hangat, dan tekanan halus

&eseptor terletak distruktur permukaan. "F?&)&F:?H'T)& Substansi yang memberikan efek pada transmisi stimulus saraf, berperan penting pada pengalaman nyeri Substansi ini titemukan pada nocicepItor yaitu pada akhir saraf dalam kornu dorsalis medula spinalis dan pada tempat reseptor dalam saluran spinotalamik "euroregulator ada dua macam yaitu ne$r! ransmi er dan ne$r!m!d$la !r Ne$r! ransmi er mengirimkan impuls elektrik melewati celah synaptik antara dua serabut saraf .!n !h+ substansi P, serotonin, prostaglandin Ne$r!m!d$la !r memodifikasi aktivitas saraf dan mengatur transmisi stimulus saraf tanpa mentrasfer secara langsung sinyal saraf yang melalui synaps. *!n !h, endorphin, bradikinin "euromodulator diyakini aktifitasnya secara tidak langsung bisa meningkatkan atau menurunkan efek sebagian neurotransmitter Te!ri "a e .!n r!l $ikemukanan oleh Mel;ack dan wall pada tahun 1460 Teori ini mengusulkan bahwa impuls nyeri dapat diatur atau bahkan dihambat oleh mekanisme pertahanan di sepanjang sistem saraf pusat. $alam teori ini dijelaskan bahwa Substansi gelatinosa !S: yg ada pada bagian ujung dorsal serabut saraf spinal cord mempunyai peran sebagai pintu gerbang !gating Mechanism , mekanisme gate control ini dapat memodifikasi dan merubah sensasi nyeri yang datang sebelum mereka sampai di korteks serebri dan menimbulkan nyeri. *mpuls nyeri bisa lewat jika pintu gerbang terbuka dan impuls akan di blok ketika pintu gerbang tertutup Menutupnya pintu gerbang merupakan dasar terapi mengatasi nyeri 1erdasarkan teori ini perawat bisa menggunakannya untuk memanage nyeri pasien "euromodulator bisa menutup pintu gerbang dengan cara menghambat pembentukan substansi P. Menurut teori ini, tindakan massase diyakini bisa menutup gerbang nyeri. PERSEPSI =ase ini merupakan titik kesadaran seseorang terhadap nyeri, pada saat individu menjadi sadar akan nyeri, maka akan terjadi reaksi yang komplek. Persepsi menyadarkan individu dan mengartikan nyeri itu sehingga kemudian individu dapat bereaksi Proses persepsi secara ringkas adalah sebagai berikut+ Stimulus nyeri ditransmisikan ke medula spinalis, naik ke talamus, selanjutnya serabut mentrasmisikan nyeri ke seluruh bagian otak, termasuk area limbik. 'rea ini mengandung

sel,sel yang yang bisa mengontrol emosi !khususnya ansietas . 'rea limbik yang akan berperan dalam memproses reaksi emosi terhadap nyeri. Setelah transmisi syaraf berakhir di pusat otak, maka individu akan mempersepsikan nyeri. REAKSI &eaksi terhadap nyeri merupakan respon fisioligis dan perilaku yang terjadi setelah mempersepsikan nyeri. "yeri dengan intensitas ringan hingga sedang dan nyeri yang superfisial menimbulkan reaksi Aflight atau fight, yang merupakan sindrom adaptasi umum Stimulasi pada cabang simpatis pada saraf otonom menghasilkan respon fisiologis, apabila nyeri berlangsung terus menerus, maka sistem parasimpatis akan bereaksi Secara ringkas proses reaksi adalah sebagai berikut+ *mpuls nyeri ditransmisikan ke medula spinalis menutju ke batang otak dan talamus. Sistem saraf otonom menjadi terstimulasi, saraf simpatis dan parasimpatis bereaksi, maka akan timbul respon fisiologis dan akan muncul perilaku. D+ RESPON FISIO'O(IS TERHADAP NYERI A+ S im$lasi Sim-a ik+!nyeri ringan, moderat, dan superficial $ilatasi saluran bronkhial dan peningkatan respirasi rate Peningkatan heart rate <asokonstriksi perifer, peningkatan 1P Peningkatan nilai gula darah $iaphoresis Peningkatan kekuatan otot $ilatasi pupil Penurunan motilitas :* /+ S im$l$s Parasim-a ik !nyeri berat dan dalam Muka pucat )tot mengeras Penurunan 7& dan 1P "afas cepat dan irreguler "ausea dan vomitus 8elelahan dan keletihan RESPON TIN(KAH 'AK& TERHADAP NYERI &espon perilaku terhadap nyeri dapat mencakup+ Pernyataan verbal !Mengaduh, Menangis, Sesak "afas, Mendengkur Fkspresi wajah !Meringis, Menggeletukkan gigi, Menggigit bibir :erakan tubuh !:elisah, *mobilisasi, 8etegangan otot, peningkatan gerakan jari G tangan 8ontak dengan orang lainEinteraksi sosial !Menghindari percakapan, Menghindari kontak sosial, Penurunan rentang perhatian, =okus pd aktivitas menghilangkan nyeri *ndividu yang mengalami nyeri dengan awitan mendadak dapat bereaksi sangat berbeda terhadap nyeri yang berlangsung selama beberapa menit atau menjadi kronis. "yeri dapat menyebabkan keletihan dan membuat individu terlalu letih untuk merintih atau menangis. Pasien dapat tidur, bahkan dengan nyeri hebat. Pasien dapat tampak rileks dan terlibat dalam aktivitas karena menjadi mahir dalam mengalihkan perhatian terhadap nyeri.

Meinhar % M.*affery mendiskri-sikan 0 fase -en"alaman nyeri, a. Fase an isi-asi,,,,,terjadi sebelum nyeri diterima. =ase ini mungkin bukan merupakan fase yg paling penting, karena fase ini bisa mempengaruhi dua fase lain. Pada fase ini memungkinnkan seseorang belajar tentang nyeri dan upaya untuk menghilangkan nyeri tersebut. Peran perawat dalam fase ini sangat penting, terutama dalam memberikan informasi pada klien. *!n !h+ sebelum dilakukan tindakan bedah, perawat menjelaskan tentang nyeri yang nantinya akan dialami oleh klien pasca pembedahan, dengan begitu klien akan menjadi lebih siap dengan nyeri yang nanti akan dihadapi. b. Fase sensasi,,,,,terjadi saat nyeri terasa. =ase ini terjadi ketika klien merasakan nyeri. karena nyeri itu bersifat subyektif, maka tiap orang dalam menyikapi nyeri juga berbeda,beda. Toleraransi terhadap nyeri juga akan berbeda antara satu orang dengan orang lain. orang yang mempunyai tingkat toleransi tinggi terhadap nyeri tidak akan mengeluh nyeri dengan stimulus kecil, sebaliknya orang yang toleransi terhadap nyerinya rendah akan mudah merasa nyeri dengan stimulus nyeri kecil. 8lien dengan tingkat toleransi tinggi terhadap nyeri mampu menahan nyeri tanpa bantuan, sebaliknya orang yang toleransi terhadap nyerinya rendah sudah mencari upay pencegah nyeri, sebelum nyeri datang. 8eberadaan enkefalin dan endorfin membantu menjelaskan bagaimana orang yang berbeda merasakan tingkat nyeri dari stimulus yang sama. 8adar endorfin berbeda tiap individu, individu dengan endorfin tinggi sedikit merasakan nyeri dan individu dengan sedikit endorfin merasakan nyeri lebih besar. 8lien bisa mengungkapkan nyerinya dengan berbagai jalan, mulai dari ekspresi wajah, vokalisasi dan gerakan tubuh. Fkspresi yang ditunjukan klien itulah yang digunakan perawat untuk mengenali pola perilaku yang menunjukkan nyeri. Perawat harus melakukan pengkajian secara teliti apabila klien sedikit mengekspresikan nyerinya, karena belum tentu orang yang tidak mengekspresikan nyeri itu tidak mengalami nyeri. 8asus,kasus seperti itu tentunya membutuhkan bantuan perawat untuk membantu klien mengkomunikasikan nyeri secara efektif. c. Fase aki)a (aftermath)------terjadi ketika nyeri berkurang atau berhenti =ase ini terjadi saat nyeri sudah berkurang atau hilang. Pada fase ini klien masih membutuhkan kontrol dari perawat, karena nyeri bersifat krisis, sehingga dimungkinkan klien mengalami gejala sisa pasca nyeri. 'pabila klien mengalami episode nyeri berulang, maka respon akibat !(aftermath dapat menjadi masalah kesehatan yang berat. Perawat berperan dalam membantu memperoleh kontrol diri untuk meminimalkan rasa takut akan kemungkinan nyeri berulang. E i!l!"i 1. Trauma a. Mekanik &asa nyeri timbul akibat ujung,ujung saraf bebas mengalami kerusakan, misalnya akibat benturan, gesekan, luka dan lain,lain. b. Thermis "yeri timbul karena ujung saraf reseptor mendapat rangsangan akibat panas, dingin, misal karena api dan air. c. 8hemis Timbul karena kontak dengan ;at kimia yang bersifat asam atau basa kuat

d. Flektrik Timbul karena pengaruh aliran listrik yang kuat mengenai reseptor rasa nyeri yang menimbulkan kekejangan otot dan luka bakar. #. "eoplasma a. >inak b. :anas %. Peradangan "yeri terjadi karena kerusakan ujung,ujung saraf reseptor akibat adanya peradangan atau terjepit oleh pembengkakan. Misalnya + abses 2. :angguan sirkulasi darah dan kelainan pembuluh darah 0. Trauma psikologis =aktor Jang Mempengaruhi &espon "yeri 1 ?sia 'nak belum bisa mengungkapkan nyeri, sehingga perawat harus mengkaji respon nyeri pada anak. Pada orang dewasa kadang melaporkan nyeri jika sudah patologis dan mengalami kerusakan fungsi. Pada lansia cenderung memendam nyeri yang dialami, karena mereka mengangnggap nyeri adalah hal alamiah yang harus dijalani dan mereka takut kalau mengalami penyakit berat atau meninggal jika nyeri diperiksakan. # >enis kelamin :ill !144. mengungkapkan laki,laki dan wnita tidak berbeda secara signifikan dalam merespon nyeri, justru lebih dipengaruhi faktor budaya !e-+ tidak pantas kalo laki,laki mengeluh nyeri, wanita boleh mengeluh nyeri . % 8ultur )rang belajar dari budayanya, bagaimana seharusnya mereka berespon terhadap nyeri misalnya seperti suatu daerah menganut kepercayaan bahwa nyeri adalah akibat yang harus diterima karena mereka melakukan kesalahan, jadi mereka tidak mengeluh jika ada nyeri. 2 Makna nyeri 1erhubungan dengan bagaimana pengalaman seseorang terhadap nyeri dan dan bagaimana mengatasinya. 0 Perhatian Tingkat seorang klien memfokuskan perhatiannya pada nyeri dapat mempengaruhi persepsi nyeri. Menurut :ill !144. , perhatian yang meningkat dihubungkan dengan nyeri yang meningkat, sedangkan upaya distraksi dihubungkan dengan respon nyeri yang menurun. Tehnik relaksasi, guided imagery merupakan tehnik untuk mengatasi nyeri. 6 'nsietas (emas meningkatkan persepsi terhadap nyeri dan nyeri bisa menyebabkan seseorang cemas. B Pengalaman masa lalu Seseorang yang pernah berhasil mengatasi nyeri dimasa lampau, dan saat ini nyeri yang sama timbul, maka ia akan lebih mudah mengatasi nyerinya. Mudah tidaknya seseorang mengatasi nyeri tergantung pengalaman di masa lalu dalam mengatasi nyeri. Dia"n!sis $ikarenakan nyeri merupakan pengalaman interpersonal, perawat harus menanyakannya secara langsung kepada klien 8arakteristik a. Hokasi Pengkajian lokasi nyeri mencakup # dimensi + Tingkat nyeri, nyeri dalam atau superfisial Posisi atau lokasi nyeri

"yeri superfisial biasanya dapat secara akurat ditunjukkan oleh klienC sedangkan nyeri yang timbul dari bagian dalam !viscera lebih dirasakan secara umum."yeri dapat pula dijelaskan menjadi empat kategori, yang berhubungan dengan lokasi + "yeri terlokalisir + nyeri dapat jelas terlihat pada area asalnya "yeri Terproyeksi + nyeri sepanjang saraf atau serabut saraf spesifik "yeri &adiasi + penyebaran nyeri sepanjang area asal yang tidak dapat dilokalisir &effered Pain !"yeri alih + nyeri dipersepsikan pada area yang jauh dari area rangsang nyeri. b. *ntensitas 1eberapa faktor yang mempengaruhi nyeri + $istraksi atau konsentrasi dari klien pada suatu kejadian Status kesadaran klien 7arapan klien "yeri dapat berupa + ringan, sedang, berat atau tak tertahankan. Perubahan dari intensitas nyeri dapat menandakan adanya perubahan kondisi patologis dari klien. c. 3aktu dan Hama !Time G $uration Perawat perlu mengetahuiEmencatat kapan nyeri mulai timbulC berapa lamaC bagaimana timbulnya dan juga interval tanpa nyeri dan kapan nyeri terakhir timbul. d. 8ualitas $eskripsi menolong orang mengkomunikasikan kualitas dari nyeri. 'njurkan pasien menggunakan bahasa yang dia ketahui+ nyeri kepala mungkin dikatakan @ada yang membentur kepalanyaA, nyeri abdominal dikatakan @seperti teriris pisauA. e. Perilaku "on <erbal 1eberapa perilaku nonverbal yang dapat kita amati antara lain + ekspresi wajah, gemeretak gigi, menggigit bibir bawah dan lain,lain. f. =aktor Presipitasi 1eberapa faktor presipitasi yang akan meningkatkan nyeri + lingkungan, suhu ekstrim, kegiatan yang tiba,tiba, stressor fisik dan emosi. g. c'lat Pengukur "yeri In ensi as Nyeri *ntensitas nyeri adalah gambaran tentang seberapa parah nyeri dirasakan oleh individu, pengukuran intensitas nyeri sangat subjektif dan individual dan kemungkinan nyeri dalam intensitas yang sama dirasakan sangat berbeda oleh dua orang yang berbeda Pengukuran nyeri dengan pendekatan objektif yang paling mungkin adalah menggunakan respon fisiologik tubuh terhadap nyeri itu sendiri. "amun, pengukuran dengan tehnik ini juga tidak dapat memberikan gambaran pasti tentang nyeri itu sendiri !Tamsuri, #..B . 1. =ace Pain &ating Scale Menurut 3ong dan 1aker !1445 pengukuran skala nyeri untuk anak usia pra sekolah dan sekolah, pengukuran skala nyeri menggunakan Fa.e Pain Ra in" S.ale yaitu terdiri dari 6 wajah kartun mulai dari wajah yang tersenyum untuk @tidak ada nyeriA hingga wajah yang menangis untuk @nyeri beratA.

#.

3ord :rapic &ating Scale Menggunakan deskripsi kata untuk menggambarkan intensitas nyeri, biasanya dipakai untuk anak 2,1B tahun !Testler G )ther, 144%C <an (leve G Savendra, 144% dikutip dari 3ong G 3haleys, 1446 . Tidak nyeri ringan sedang cukup sangat nyeri nyeri hebat

%. Skala intensitas nyeri numerik

2. Skala nyeri menurut bourbanis

Perawat dapat menanyakan kepada klien tentang nilai nyerinya dengan menggunakan skala . sampai 1. atau skala yang serupa lainnya yang membantu menerangkan bagaimana intensitas nyerinya. "yeri yang ditanyakan pada skala tersebut adalah sebelum dan sesudah dilakukan intervensi nyeri untuk mengevaluasi keefektifannya !Mc 8inney et al, #... . >ika klien mengerti dalam penggunaan skala dan dapat menjawabnya serta gambaran,gambaran yang

diungkapkan atau ditunjukkan tersebut diseleksi dengan hati,hati, setiap instrumen tersebut dapat menjadi valid dan dapat dipercaya !:racely G 3olskee,145%C 7oudede, 145#C Sriwatanakul, 8elvie G Hasagna, 145# dikutip oleh >aco-, et al, 1442 . Menurut smelt;er, S.( bare 1.: !#..# adalah sebagai berikut + 1 Skala intensitas nyeri deskritif # Skala identitas nyeri numerik % Skala analog visual 2 Skala nyeri menurut bourbanis

8eterangan + . +Tidak nyeri 1,% + "yeri ringan + secara obyektif klien dapat berkomunikasi dengan baik. 2,6 + "yeri sedang + Secara obyektif klien mendesis, menyeringai, dapat menunjukkan lokasi nyeri, dapat mendeskripsikannya, dapat mengikuti perintah dengan baik. B,4 + "yeri berat + secara obyektif klien terkadang tidak dapat mengikuti perintah tapi masih respon terhadap tindakan, dapat menunjukkan lokasi nyeri, tidak dapat mendeskripsikannya, tidak dapat diatasi dengan alih posisi nafas panjang dan distraksi 1. + "yeri sangat berat + Pasien sudah tidak mampu lagi berkomunikasi, memukul. 1. Ta alaksana Tindakan =armakologis Terapi farmakologis untuk menanggulangi nyeri dengan cara memblokade transmisi stimulan nyeri agar terjadi perubahan persepsi dan dengan mengurangi respon kortikal terhadap nyeri. 'dapun obat yang digunakan untuk terapi nyeri adalah a. 'nalgesik "arkotik "arkotik menghilangkan nyeri dengan merubah aspek emosional dari pengalaman nyeri !misal + persepsi nyeri . Perubahan mood dan perilaku dan perasaan sehat membuat seseorang merasa lebih nyaman meskipun nyerinya masih timbul. $erivat )piat !morphin dan codein merupakan obat yang paling umum digunakan untuk mengatasi nyeri pada klien, untuk nyeri sedang hingga nyeri yang sangat berat. Pengaruhnya sangat bervariasi tergantung fisiologi klen itu sendri. 8lien yang sangat muda dan sangat tua adalah yang sensitif terhadap pemberian analgesik ini, dan hanya memerlukan dosis yang sangat rendah untuk meringankan nyeri !long,1446 . b. 'nalgesik Hokal analgesik bekerja dengan memblokade konduksi saraf saat diberikan langsung keserabut saraf. c. 'nalgesik yang dikontrol klien sistem analgesik yang dikontrol klien terdiri dari impus yang diisi narotika menurut resep, dipasang dengan pengatur pada lubang injeksi intravena. d. )bat / obat nonsteroid

obat.obat non steroid non inflamasi bekerja terutama terhadap penghambat sintesa prostaglandin. Pada dosis rendah obat,obat ini bersifat analgesik. Pada dosis tinggi obat ini bersifat anti inflamatori,sebagai tambahan dari khasiat analgesik. #. Tindakan "on =armakologis Menurut Tamsuri !#..6 , selain tindakan farmakologis untuk menanggulangi nyeri ada pula tindakan nonfarmakologis untuk mengatasi nyeri terdiri dari beberapa tindakan penaganan berdasarkan + Penanganan fisikEstimulasi fisik meliputi + 1. Stimulasi kulit Masase kulit memberikan efek penurunan kecemasan dan ketegangan otot, rangsangan masase otot ini dipercaya akan merangsang serabut berdiameter besar, sehingga mampu memblok atau menurunkan impuls nyeri. 1eberapa teknik untuk stimulasi kulit antara lain + a. 8ompres dingin b. 'nalgesics ointments c. (ounteriritan, seperti plester hangat. d. (ontralateral Stimulation, yaitu massage kulit pada area yang berlawanan dengan area yang nyeri. #. Stimulasi electric !TF"S TF"S merupakan stimulasi pada kulit dengan mnggunakan arus listrik ringan yang dihantarkan melalui elektroda dari luar. %. 'kupuntur 'kupuntur merupakan pengobatan yang sudah lama dilakukan untuk mengobati nyeri, jarum, jarum kecil yang ditusukkan pada kulit, bertjuan untuk menyentuh titik,titik tertentu, tergantung pada lokasi nyeri, yang dapat memblok transmisi ke otak. 2. Plasebo $alam bahasa latin berarti Asaya ingin menyenangkan merupakan Kat tanpa kegiatan farmakologik dalam bentuk yang dikenal klien sebagai obat, seperti tablet,kapsul, cairan injeksi dan sebagainyaA. Plasebo merupakan jenis dari tindakan, seperti pada intervensi keperawatan yang menghasilkan efek pada klien dikarenakan adanya suatu kepercayaan daripada kandungan fisik atau kimianya !Mc(affery, 145#+## . Pengobatannya tidak mengandung komponen obat analgesik !seperti + gula, larutan garamEnormal saline, atau air tetapi hal ini dapat menurunkan nyeri. ?ntuk memberikan plasebo ini perawat harus mempunyai i;in dari dokter. 0. *ntervensi Secara umum intervensi yang dapat dilakukan untuk mengatasi nyeri dibagi menjadi # bagian besar, yaitu + 1. "on =armakologik intervention + $istraksi, &elaksasi, Stimulasi 8utaneus #. =armakologi *ntervention 6. $istraksi 1eberapa teknik distraksi, antara lain + "afas lambat, berirama Massage and Slow, &hythmic 1reathing &hytmic Singing and Tapping 'ctive Histening :uide *magery B. &elaksasi Teknik relaksasi terutama efektif untuk nyeri kronik dan memberikan beberapa keuntungan, antara lain + 1. &elaksasi akan menurunkan ansietas yang berhubungan dengan nyeri atau stres

#. Menurunkan nyeri otot %. Menolong individu untuk melupakan nyeri 2. Meningkatkan periode istirahat dan tidur 0. Meningkatkan keefektifan terapi nyeri lain 6. Menurunkan perasaan tak berdaya dan depresi yang timbul akibat nyeri Stewart !14B6+ 404 , menganjurkan beberapa teknik relaksasi berikut + 1. 8lien menarik nafas dalam dan menahannya di dalam paru #. Secara perlahan,lahan keluarkan udara dan rasakan tubuh menjadi kendor dan rasakan betapa nyaman hal tersebut %. 8lien bernafas dengan irama normal dalam beberapa waktu 2. 8lien mengambil nafas dalam kembali dan keluarkan secara perlahan,lahan, pada saat ini biarkan telapak kaki relaks. Perawat minta kepada klien untuk mengkonsentrasikan fikiran pada kakinya yang terasa ringan dan hangat. 0. ?langi langkah 2 dan konsentrasikan fikiran pada lengan, perut, punggung dan kelompok otot,otot lain 6. Setelah klien merasa relaks, klien dianjurkan bernafas secara perlahan. 1ila nyeri menjadi hebat klien dapat bernafas secara dangkal dan cepat. 5. Stimulasi 8ulit !(utaneus 1eberapa teknik untuk stimulasi kulit antara lain + a. 8ompres dingin b. 'nalgesics ointments c. (ounteriritan, seperti plester hangat. d. (ontralateral Stimulation, yaitu massage kulit pada area yang berlawanan dengan area yang nyeri. Memahami % menjelaskan nyeri ke-ala Definisi gejala bukan penyakit dan dapat menunjukkan penyakit organik !neurologi atau penyakit lain , respon stress, vasodilatasi !migren , tegangan otot rangka !sakit kepala tegang atau kombinasi respon tersebut !1runner G Suddan Klasifikasi 8lasifikasi sakit kepala yang paling baru dikeluarkan oleh Headache Classification Cimitte of the International Headache Society sebagai berikut+ Migren !dengan atau tanpa aura Sakit kepala tegang Sakit kepala klaster dan hemikrania paroksismal 1erbagai sakit kepala yang dikaitkan dengan lesi struktural. Sakit kepala dikaitkan dengan trauma kepala. Sakit kepala dihubungkan dengan gangguan vaskuler !mis. Perdarahan subarakhnoid . Sakit kepala dihubungkan dengan gangguan intrakranial non vaskuler ! mis. Tumor otak Sakit kepala dihubungkan dengan penggunaan ;at kimia tau putus obat. Sakit kepala dihubungkan dengan infeksi non sefalik. Sakit kepala yang dihubungkan dengan gangguan metabolik !hipoglikemia . Sakit kepala atau nyeri wajah yang dihubungkan dengan gangguan kepala, leher atau struktur sekitar kepala ! mis. :laukoma akut

"euralgia kranial !nyeri menetap berasal dari saraf kranial >enis jenis sakit kepala dan tanda tanda lain yang menyertainya + 1. Migrain ?mumC sifat nyeri berdenyut !nyut,nyutan , lokasinya bisa unilateralEsebelah saja atau bilateralE keduabelah sisi, lamanya nyeri antara 6 sEd 25 jam, frekuensinya sporadicEbeberapa kali dalam sebulan, gejala penyerta mual, muntah, malaiseElemas, fotofobiaEtakut cahayaEmudah silau. #. Migrain 8lasikC sifat nyeri berdenyut !nyut,nyutan , lokasinya unilateralEsebelah sisi saja, lamanya nyeri antara % sEd 1# jam, frekuensinya sporadicEbeberapa kali dalam sebulan, gejala penyerta prodromal visual, mual, muntah, malaise dan fotofobia. %. (lusterEklasterC sifat nyeri tajam, menjemukan, lokasinya unilateral dan orbital!seputar mata , lamanya nyeri antara 10 menit sEd 1#. menit, frekuensinya serangan berkelompok dengan remisi lama, gejala penyerta lakrimasi ipsilateral!mata berair pada sisi yang sama dari nyeri kepala yang timbul , wajah merah, hidung tersumbatEhorner. Type TegangC sifat nyeri tumpul, seperti ditekan, lokasinya difusEmerata atau bilateral, lama nyerinya terus menerus, frekuensinya konstan, gejala penyerta depresi, ansietasEgelisah. "euralgia trigeminusC sifat nyeri ditusuk,tusuk, lokasinya dermatom saraf ke, 0Esesuai perjalanan syaraf trigeminusEsyarafke,0, lamanya nyeri singkat antara 10 sEd 6. detik, frekuensinya beberapa kali dalam sehari, gejala peyerta sesuai ;ona pemicu nyeri. 'tipikalE'typic C sifat nyeri tumpul, lokasinya unilateralEbilateral, lamanya nyeri terus menerus, frekuensinya konstan, gejala penyerta depresi kadang kadang psikosis. SinusC sifat nyeri tumpulEtajam, lokasinya diatas sinusErongga hidung diantara # alis mata, lamanya nyeri bervariasi, frekuensinya sporadic atau konstan, gejala penyerta rinoreEhidung berairEmelerEpilek. Hesi desak ruangC sifat nyeri bervariasi, lokasinya unilateral!fase awal dan bilateral!fase lanjut , lamanya nyeri bervariasi dan progresif, frekuensinya bervariasi dan semakin sering, gejala penyerta papil,edemaEmembengkaknya syaraf dalam bola mata, deficit neurology fokal, gangguan kesadaranEmentalEperilkaku, kejang, muntah proyektilEmenyembur dan lain lain. Fak !r -en.e $s

2. 0.

6. B.

5.

$emam selesema yang biasa, influen;a. $emam yang disebabkan virus Terlalu sedikit atau terlalu banyak tidur Makanan seperti pemanis tiruan, pisang, minuman beralkohol, kopi, the, daging yang telah diawet dan monosodium glutamate 8ecederaan pada kepala E posttraumatic 1erlaku jangkitan di kepala atau leher Pendedahan terhadap bahan kimia atau pencemaran 8eracunan

8esan,kesan sampingan daripada obat,obatan seperti *ndomethacin, nitrat dan agen vasodilasi !agen yang menyebabkan salur darah menjadi lebih besar Perubahan hormon contohnya sindrom sebelum haid !PMS Tekanan :igi bernanah 8esan,kesan akibat berhenti mengambil kopi, ubat,ubatan simpatomimetik atau ubatubatan lain 8esan akibat berhenti dariapda mengambil dadah jalanan. Pengambilan alkohol yang melampau Pa !fisi!l!"i Nyeri ke-ala+ Pada nyeri kepala, sensitisasi terdapat di nosiseptor meningeal dan neuron trigeminal sentral. =enomena pengurangan nilai ambang dari kulit dan kutaneus allodynia didapat pada penderita yang mendapat serangan migren dan nyeri kepala kronik lain yang disangkakan sebagai refleksi pemberatan respons dari neuron trigeminalsentral. lnervasi sensoris pembuluh darah intrakranial sebahagian besar berasal dari ganglion trigeminal dari didalam serabut sensoris tersebut mengandung neuropeptid dimana jumlah dan peranannya adalah yang paling besar adalah (:&P!(alcitonin:ene &elated Peptide , kemudian diikuti oleh SP!substance P , "8'!"eurokinin ' ,pituitary adenylate cyclase activating peptide !P'('P nitrico-ide !") , molekul prostaglandin F# !P:F># bradikinin, serotonin!0,7T dan adenosin triphosphat !'TP ,mengaktivasi atau mensensitisasi nosiseptor#. 8husus untuk nyeri kepala klaster clan chronic paro-,ysmal headache ada lagi pelepasan <*P!vasoactive intestine peptide yang berperan dalam timbulnya gejala nasal congestion dan rhinorrhea. Marker pain sensing nerves lain yang berperan dalam proses nyeri adalah opioid dynorphin, sensory neuron,specific sodium channel!"av 1.5 , purinergic reseptors!P#9% , isolectin 12 !*12 , neuropeptide J , galanin dan artemin reseptor ! :=&, % L :$"= :lial (ell $erived "eourotrophic =actor family receptor,% . Sistem ascending dan descending pain pathway yang berperan dalam transmisi dan modulasi nyeri terletak dibatang otak. 1atang otak memainkan peranan yang paling penting sebagai dalam pembawa impuls nosiseptif dan juga sebagai modulator impuls tersebut. Modulasi transmisi sensoris sebahagian besar berpusat di batangotak !misalnya periaDuaductal grey matter, locus coeruleus, nukleus raphe magnus dan reticular formation , ia mengatur integrasi nyeri, emosi dan respons otonomik yang melibatkan konvergensi kerja dari korteks somatosensorik, hipotalamus, anterior cyngulate corte-, dan struktur sistem limbik lainnya. $engan demikianbatang otak disebut juga sebagai generator dan modulator sefalgi. Stimuli elektrode, atau deposisi ;at besi =e yang berlebihan padaperiaDuaduct grey!P': matter pada midbrain dapat mencetuskan timbulnya nyerikepala seperti migren !migraine like headache .Pada penelitian M&*!Magnetic&esonance *maging terhadap keterlibatan batang otak pada penderita migren, ($7!(hronic $aily 7eadache dan sampel kontrol yang non sefalgi, didapat bukti adanya peninggian deposisi =e di P': pada penderita migren dan ($7 dibandingkan dengan kontrol.

Patofisiologi ($7 belumlah diketahui dengan jelas .Pada ($7 justru yang paling berperan adalah proses sensitisasi sentral. 8eterlibatan aktivasi reseptor "M$'!",metil,$,'spartat , produksi ") dan supersensitivitas akan menaikkan produksi neuropeptide sensoris yang bertahan lama. 8enaikan nitrit Hikuor serebrospinal ternyata bersamaan dengan kenaikan kadar c:MP!cytoplasmic :uanosine Mono phosphat di likuor. 8adar (:&P, SP maupun "8' juga tampak meninggi pada likuor pasien ($7. &eseptor opioid di down regulated oleh penggunaan konsumsi opioid analgetik yang cenderung menaik setiap harinya. Pada saat serangan akut migren, terjadi disregulasi dari sistem opoid endogen, akan tetapi dengan adanya analgesic overusedmaka terjadi desensitisasi yang berperan dalam perubahan dari migren menjadi ($7.10 'danya inflamasi steril pada nyeri kepala ditandai dengan pelepasan kaskade ;at substansi dari perbagai sel. Makrofag melepaskan sitokin lH1 !*nterleukin .1 , lH6 dan T"= !Tumor "ecroti;ing =actor dan ":= !"erve :rowth =actor . Mast cell melepasEmengasingkan metabolit histamin, serotonin, prostaglandin dan arachidonic acid dengan kemampuan melakukan sensitisasi terminal sel saraf. Pada saat proses inflamasi, terjadi proses upregulasi beberapa reseptor !<&1, sensory specific sodiumES"S, dan S"S,# dan peptides!(:&P, SP . Pa !fisi!l!"i Mi"ren (utaneous allodynia!(' adalah nafsu nyeri yang ditimibulkan oleh stimulus non no-ious terhadap kulit normal SaatseranganEmigren B4M pasien menunjukkan cutaneus allodynia!(' di daerah kepala ipsilateral dan kemudian dapat menyebar kedaerah kontralateral dan kedua lengan. 'da % hipotesa dalam hal patofisiologi migren yaitu+ Pada migren yang tidak disertai (', berarti sensitisasi neuron ganglion trigeminal sensoris yang menginervasi duramater Pada migren yang menunjukkan adanya (' hanya pada daerah referred pain, berarti terjadi sensitisasi perifer dari reseptor meninggal!first order dan sensitisasi sentral dari neuron komu dorsalis medula spinalis!second order dengan daerah reseptifperiorbital. Pada migren yang disertai (' yang meluas keluar dari area referred pain, terdiri atas penumpukan dan pertambahan sensitisasi neuron talamik!third order yang meliputi daerah reseptif seluruh tubuh. Pada penderita migren, disamping terdapat nyeri intrakranial juga disertaipeninggian sensitivitas kulit. Sehingga patofisiologi migren diduga bukan hanya adanya iritasi pain fiber perifer yang terdapat di pembuluh darah intrakranial, akan tetapi juga terjadi kenaikan sensitisasi set safar sentral terutama pada sistemtrigeminal, yang memproses informasi yang berasal dari struktur intrakranial dan kulit Pada beberapa penelitian terhadap penderita migren dengan aura, pada saat paling awal serangan migren diketemukan adanya penurunan cerebral blood flow!(1= yang dimulai pada daerah oksipital dan meluas pelan# ke depan sebagai seperti suatu gelombang !Nspreading oligemiaOC dan dapat menyeberang korteks dengan kecepatan #,% mm per menit. hal ini berlangsung beberapa jam dan kemudian barulah diikuti proses hiperemia. Pembuluh darah vasodilatasi, blood flow berkurang, kemudian terjadi reaktif hiperglikemia dan oligemia pada daerah oksipital, kejadian depolarisasi set saraf menghasilkan gejala scintillating aura, kemudian aktifitas set safar menurun menimbulkan gejala skotoma. Peristiwa kejadian tersebut disebut suatu cortical spreading depression !($S . ($S menyebabkan hiperemia yang berlama didalam duramater, edema neurogenik didalam meningens dan aktivasi neuronal didalam T"( !trigeminal nucleus caudalis ipsilateral.

Timbulnya (S$ dan aura migren tersebut mempunyai kontribusi pada aktivasi trigeminal, yang akan mencetuskan timbulnya nyeri kepala Pada serangan migren, akan terjadi fenomena pain pathway pada sistem trigeminovaskuler, dimana terjadi aktivasi reseptor "M$', yang kemudian diikuti peninggian (a sebagai penghantar yang menaikkan aktivasi proteinkinase seperti misalnya 0,7T, bradykinine, prostaglandin, dan juga mengaktivasi en;ym ")S. Proses tersebutlah sebagai penyebab adanya penyebaran nyeri, allodynia dan hiperalgesia pada penderita migren. =ase sentral sensitisasi padamigren, induksi nyeri ditimbulkan oleh komponen inflamasi yang dilepas dari dura, seperti oleh ion potasium, protons, histamin,07T!serotonin , bradikin, prostaglandin Fdi pembuluh darah serebral, dan serabut safar yang dapat menimbulkan nyeri kepala. Pengalih komponen inflamasi tersebut terhadap reseptor ( fiber di meningens dapat dihambat dengan obat#an "S'*$s!non steroid anti inflammation drugs dan 0,7T 11E1$ agonist, yang memblokade reseptor vanilloid dan reseptor acid,sensittive ion channel yang juga berperan melepaskan unsur protein inflamator =ase berikutnya dari sensitisasi sentral dimediasi oleh aktivasi reseptor presinap "M$' purinergic yang mengikat adenosine triphosphat!reseptor P#9% dan reseptor 0,7T *1E*$ pada terminal sentral dari nosiseptor ( tiber. "osiseptor (,fiber memperbanyak pelepasan transmitter. >adi obat#an yang mengurangi pelepasan transmitter seperti mu,opiate, adenosine dan 0,7T *1E*$ reseptor agonist, dapat mengurangi induksi daripada sensitisasi sentral. Proses sensitisasi di reseptor meningeal perivaskuler mengakibatkan hipersensitivitas intrakranial dengan manifestasi sebagai perasaan nyeri yang ditimbulkan oleh berbatuk, rasa mengikat dikepala, atau pada saat menolehkan kepala. Sedangkan sensitivitas pada sentral neuron trigeminal menerangkan proses timbulnya nyeri tekan pada daerah ektrakranial dan cutaneus allodynia. Sehingga ada pendapat bahwa adanya cutaneus allodynia !(' dapat sebagai marker dari adanya sentral sensitisasi pada migren. Pada pemberian sumaptriptan maka aktivitas batang otak akan stabil dan menyebabkan gejala migrenpun akan menghilang sesuai dengan pengurangan aktivasi di cingulate, auditory dan visual association cortical. 7al itu menunjukkan bahwa patogenesis migren sehubungan dengan adanya aktivitas yang imbalance antara brain stem nuclei regulating antinoception dengan vascular control. >uga diduga bahwa adanya aktivasi batang otak yang menetap itu berkaitan dengan durasi serangan migren dan adanya serangan ulang migren sesudah efek obat sumatriptan tersebut menghilang. HIPOKONDRIASIS 7ipokondriasis adalah keterpakuan pada ketakutan menderita, atau keyakinan bahwa seseorang memiliki penyakit medis yang serius, meski tidak ada dasar medis untuk keluhan yang dapat ditemukan. (iri,ciri dari 7ipokondriasis ini adalah+ )rang tersebut terpaku pada ketakutan memiliki penyakit serius atau pada keyakinan bahwa dirinya memiliki penyakit serius. 8etakutan terhadap suatu penyakit fisik, atau keyakinan memiliki suatu penyakit fisik, yang tetap ada meski telah diyakinkan secara medis. 8eterpakuan tidak pada intensitas khayalan dan tidak terbatas pada kekhawatiran akan penampilan. :angguan telah bertahan selama 6 bulan atau lebih. 8eterpakuan tidak muncul secara eksklusif dalam konteks gangguan mental lainnya.

E-idemi!l!"i Satu penelitian terakhir melaporkan pravalensi enam bulan sebesar 2,6M pada populasi klinik medis umum. Haki,laki dan wanita memiliki perbandingan yang sama. )nset gejala dapat terjadi pada setiap usia, onset paling sering antara usia #. dan %. tahun. 1eberapa bukti menyatakan bahwa diagnosis adalah lebih sering diantara kelompok kulit hitam dibandingkan kulit putih, tetapi posisi social, tingkat pendidikan, dan status perkawinan tampaknya tidak mempengaruhi diagnosis. E i!l!"i Misinterpretasi gejala,gejala tubuh )rang hipokondriakal meningkatkan dan membesarkan sensasi somatiknya. Mereka memiliki ambang dan toleransi yang lebih rendah dari umumnya terhadap gangguan fisik, dan menjadi tersinyal oleh hal tersebut karena skema kognitif yang keliru. Model belajar sosial :ejala hipokondriasis dipandang sebagai keinginan untuk mendapatkan peranan sakit oleh seseorang untuk menghadapi masalah yang tampaknya berat dan tidak dapat dipecahkan. <arian dari gangguan mental lain :angguan yang paling sering dihipotesiskan berhubungan dengan hipokondriasis adalah gangguan depresif dan gangguan kecemasan. Psikodinamika Menyatakan bahwa harapan agresif dan permusuhan terhadap oranglain dipindahkan !melalui represi dan pengalihan kepada keluhan fisik. 7ipokondriasis juga dipandang sebagai pertahanan dan rasa bersalah, rasa keburukan yang melekat, suatu ekspresi harga diri yang rendah, dan tanda perhatian terhadap diri sendiri !self,concern yang berlebihan. Dia"n!sis Menurut $iagnostic and Statistical Manual of Mental $isorder *<, simtom hipokondriasis meliputi+ '. Preokupasi dengan ketakutan menderita, atau ide bahwa ia menderita, suatu penyakit serius didasarkan pada interpretasi keliru orang tersebut terhadap gejalaPgejala tubuh. 1. Preokupasi menetap walaupun telah dilakukan pemeriksaan medis yang tepat dan penentraman. (. 8eyakinan dalam kriteria ' tidak memiliki intensitas waham !seperti gangguan delusional, tipe somatik dan tidakterbatas pada kekhawatiran tentang penampilan !seperti pada gangguan dismorfik tubuh . $. Preokupasi menyebabkan penderitaan yang bermakna secara kilnis atau gangguan dalam fungsi sosial, pekerjaan, atau fungsi penting lain. F. Hama gangguan sekurangnya 6 bulan. =. Preokupasi tidak dapat diterangkan lebih baik oleh gangguan kecemasan umum, gangguan obsesif,kompulsif, gangguan panik, gangguan depresif berat, cemas perpisahan, atau gangguan somatoform lain. (am)aran klinis Penderita percaya bahwa mereka menderita penyakit yang parah yang belum dapat dideteksi, dan mereka dapat mempertahankan suatu keyakinan bahwa mereka memiliki penyakit tertentu, atau dengan berjalnanya waktu, mereka mungkin mengubah keyakinan tentang penyakit tertentu. 8eyakinan tersebut menetap walaupun hasil laboratorium adalah negatif. Tetapi keyakinan tersebut tidak sangat terpaku sehingga merupakan suatu waham.

7ipokondriasis seringkali disertai oleh gejala depresi dan kecemasan, dan seringkali ditemukan bersama,sama dengan gangguan depresif atau kecemasan. (AN((&AN KON1ERSI $efinisi adalah suatu tipe gangguan somatoform yang ditandai oleh kehilangan atau kendala dalam fungsi fisik, namun tidak ada penyebab organis yang jelas. :angguan ini dinamakan konversi karena adanya keyakinan psikodinamika bahwa gangguan tersebut mencerminkan penyaluran, atau konversi, dari energi seksual atau agresif yang direpresikan ke simtom fisik. Simtom,simtom itu tidak dibuat secara sengaja atau yang disebutmalingering. Simtom fisik biasanya muncul tiba,tiba dalam situasi yang penuh tekanan. Tangan seorang tentara dapat menjadi @lumpuhA saat pertempuran yang hebat, misalnya. $inamakan gangguan konversi karena adanya keyakinan psikodinamika bahwa gangguan tersebut mencerminkan penyaluran, atau konversi, dari energi seksual atau agresif yang direpresikan ke simtom fisik. :angguan ini sebelumnya disebut neurosis histerikal atauhisteria dan memainkan peranan penting dalam perkembangan psikoanalisis =reud. Menurut$SM, simtom konversi menyerupai kondisi neurologis atau medis umum yang melibatkan masalah dengan fungsi motorik !gerakan yang volunter atau fungsi sensoris. 1eberapa pola simtom yang klasik melibatkan kelumpuhan, epilepsi, masalah dalam koordinasi, kebutaan, dan tunnel vision !hanya bisa melihat apa yang berada tepat di depan mata , kehilangan indra pendengaran atau penciuman, atau kehilangan rasa pada anggota badan !anastesi . Simtom,simtom tubuh yang ditemukan dalam gangguan konversi sering kali tidak sesuai dengan kondisi medis yang mengacu. Misalnya konversi epilepsi, tidak seperti pasien epilepsi yang sebenarnya, dapat mempertahankan kontrol pembuangan saat kambuhC konversi kebutaan, orang yang penglihatannya seharusnya mengalami hendaya dapat berjalan ke kantor dokter tanpa membentur mebelC orang yang menjadi @tidak mampuA berdiri atau berjalan di lain pihak dapat melakukan gerakan kaki lainnya secara normal. E i!l!"i Teori psikoanalisis, !1540E145# , 1reuer dan freud + disebabkan ketika seseorang mengalami peristiwa yang menimbulkan peningkatan emosi yang besar, namun afeknya tidak dapat diekspresikan dan ingatan tentang peristiwa tersebut dihilangkan dari kesadaran. Teori behavioral, ?llmanG8rasner !dalam $avidson, "eale, 8ring, #..2 , terjadi karena individu mengadopsi simtom untuk mencapai suatu tujuan. *ndividu berusaha untuk berperilaku sesuai dengan pandangan mereka mengenai bagaimana seseorang dengan penyakit yang mempengaruhi kemampuan motorik atau sensorik, akan bereaksi. Kri eria dia"n!s ik $n $k (an""$an K!n2ersi

Satu atau lebih gejalaEdefisit yang mengenai fungsi motorik volunter atau sensorik yang mengarah pada kondisi neurologis atau kondisi medis lain, disertai dengan kejangEkonvulsi. =aktor psikologis dipertimbangkan berhubungan dengan gejalaEdefisit karena awal atau eksaserbasi dari gangguan ini biasanya didahului oleh konflik atau stresor lain. Tidak ditimbulkkan secara sengaja atau dibuat,buat

:ejala atau defisis !setelah penelitian yang diperlukan tidak dapat dijelaskan sepenuhnya oleh kondisi medis umum, atau oleh efek langsung suatu ;at, atau sebagai perilaku atau pengalaman yang diterima secara kultural. :ejala atau defisit menyebabkan penderitaan yang bermakna secara klinis atau gangguan dalam fungsi sosial, pekerjaan, atau fungsi penting lain atau memerlukan pemeriksaan medis. :ejala atau defisit tidak terbatas pada nyeri atau disfungsi seksual, tidak terjadi semata,mata selama perjalanan gangguan somatisasi, dan tidak dapat diterangkan dengan lebih baik oleh gangguan mental lain.

Manifes asi klinis :ambaran klinikEsymptomnya meliputi + 1. Hamanya serangan, berkaitan dengan waktu timbulnya serangan. #. 1entuk serangan !paroksismal, periodic atau terus menerus %. lain 2. 0. 6. Sifat nyeri !berdenyut,denyut, rasa berat, menusuk,nusuk, seperti dipukul benda keras dan lain lain Prodromal 'daEtidaknya faktor presipitasi, faktor yang mengurangi !seperti kalau dibawa tidur agak enakan atau memperberat nyeri kepala !seperti kalau batuk tambah nyut,nyut, atau kalau buang air besar dengan mengedan keras tambah nyut,nyut =aktor stressEemosional, adaEtidaknya riwayat keluarga, adaEtidaknya riwayat trauma kepalaE benturan kepala. 'daEtidaknya faktor penyakit medis !peradangan selaput otak, tekanan darah tinggiEhypertensi, demam typhoidEtyfus, sinusitis, glaucomaEtekanan bola mata tinggi, gangguan tajam penglihatan mataEvisus, pola haid pada wanita, riwayat alergi dan lain lain. 'daEtidaknya riwayat penggunaan obat obatan medis !analgetik, narkotik, penenang, .vasodilator atau non medis !herbalErempah rempah, jamu,jamuan Dia"n!sis ANAMNESIS M$la im)$l "yeri kepala yang dimulai sejak masa kanak,kanak, masa remaja atau dewasa muda biasanya migrenC jenis ini umumnya berhenti pada saat menopause, meskipun pada beberapa kasus justru mulai dirasakan pada masa tersebut. "yeri kepala tipe tegang dapat mulai diderita setiap saatC Sedangkan nyeri kepala yang baru mulai dirasakan pada usia yang lebih lanjut harus diselidiki kemungkinan penyebab organiknya seperti arteritis temporalis, gangguan peredaran darah otak atau tumor. 7ati,hati terhadap nyeri kepala yang progresif memberat karena mungkin didasari kelainan organikC makin lama nyeri kepala diderita tanpaberubah sifat, makin besar kemungkinan, nya disebabkan oleh faktor,faktor yang jinak !benign . Hokasi nyeri ! separuh kepala, seluruh kepala, didepan dan dibelakang kepala dan lain

B. 5.

4.

'!kasi "yeri kepala migren dapat dirasakan di manapun, paling sering di daerah temporal !pelipis , bisa unilateral, bilateral atau berganti,ganti. "yeri kepala unilateral di sekitar orbita dapat disebabkan oleh nyeri kepala klaster. "yeri kepala akibat gangguan gigi,geligi, sinus atau mata biasanya dirasakan di daerah frontal, dapat menjalar ke oksipital dan >eher, sedangkan nyeri bitemporal dapat disebabkan oleh tumor sellaEparasella. "yeri kepala akibat tumor, bergantung letaknya, bila supratentorial umumnya dirasakan di frontal atau verte-, sedangkan bila letaknya infratentorialEfossa posterior biasanya dirasakan di oksipital. 1ila tumor itu melibatkan dura atau tulang, maka nyerinya dirasakan setempat. 7ematoma subdural dapat menyebabkan nyeri kepala yang sedang, dirasakan di sekitar lesi, umumnya di daerah fronto, parietalC bersifat khronis, intermiten, dimulai sejak trauma ter, jadi. Meskipun nyeri kepala tipe tegang terutama dirasakan di daerah oksipital, leher dan sekitar bahu, kadang,kadang juga bisa dirasakan di frontal, bisa unilateral maupun bilateral. "yeri daerah leher danEatau bahu harus dibedakan dengan yang di, sebabkan oleh gangguan diafragma atau iskemi miokard. Frek$ensi Pola serangan nyeri dapat merupakan petunjuk diagnosis, terutama tipe klaster yang khas, berupa serangan,serangan singkat antara %.4. menit, berulang #6 kali sehari selama beberapa hari, kemudian dapat remisi selama beberapa minggu sampai beberapa tahun. Migren juga dapat bersifat sporadik, sedangkan nyeri ke, pala tipe tegang umumnya bersifat menetap, berangsur,angsur memberat atau berfluktuasi selama berhari,hari. Sifa "yeri berdenyut dapat disebabkan oleh demam, migren, hipertensi atau tumor hemangioma. "yeri kepala akibat tumor atau meningitis biasanya menetap dan nyeri, kadang,kadang juga terasa berdenyut. "yeri kepala tipe tegang dirasakan me, nekan, persisten dan kadang,kadang dirasakan seperti diikat. "yeri paling hebat disebabkan oleh pecahnya aneurisma, meningitis, demam, migren atau yang berhubungan dengan hipentensi malignaC nyeri hebat dan mendadak !thunderclap , apalagi bila disusul dengan rasa lemah dan penurunan kesadaran harus dicurigai disebabkan oleh aneunisma intrakranial yang pecahC di lain pihak, perdarahan yang tenlokalisasi di parenkim otak tidak akan menyebabkan nyeri kepala, kecuali bila bocor ke ruang ventrikel atau subanakhnoid. "yeri kepala akibat tumor atau abses biasanya bersifat Se,dang, demikian juga dengan nyeri yang disebabkan oleh proses di daerah sinus, gigi geligi atau mata. "yeri kepala migren jarang berlangsung lebih dari 12 jam, yang khas ialah adanya periode bebas keluhan di antara seranganC sedangkan nyeri kepala tipe tegang dapat berlangsung berhari, hari, bahkan bertahun,tahun. "yeri yang terutama dirasakan di pagi hari, selain yang disebabkan oleh tumor, juga dapat ditimbulkan oleh hipertensi, atau migren biasa. Mignen timbul di saat ketegangan emosional, cuaca panas, kesibukan yang meningkatC sedangkan nyeri kepala yang ber,hubungan dengan sinus muncul saat infeksi saluran napas, di saat pergantian musim atau berkaitan dengan alergi. (ejala -enyer a :ejala prodromal berupa perubahan suasana hati atau nafsu makan dapat dirasakan 1 # hari sebelum serangan migrenC selain itu juga migren kadang,kadang didahului semacam aura berupa skotoma danEatau parestesi Pembengkakan mukosa hidung danEatau injeksi konjungtiva, selain disebabkan oleh alergi juga dapat ditemukan pada serangan migrenC tetapi bila unilateral, umumnya berkaitan dengan nyeri kepala klaster. 8eluhan gastrointestinal

berupa anoreksia, mual, muntah biasanya dikaitkan dengan migrenC meskipun demikian Sebenarnya dapat ditemukan pada setiap jenis nyeri kepalaC makin berat nyeri kepala, makin sering gejala,gejala tersebut dirasakan. Muntah tanpa didahului mual dapat merupakan gejala tumor intrakranial, terutama yang terletak di fossa posteriorC pada migren dapat ditemukan gejala mual danEatau munt saja tanpa nyeri kepala yang berartiC selain itu pernah dijumpai keluhan, keluhan lain seperti diare, konstipasi dan rasa kembung. Poliuri merupakan gejala yang berkaitan dengan migren, sedangkan pada tipe tegang, yang meningkat adalah frekuensinya. :ejala,gejala psikik seperti insomnia, rasa *elah, anoreksi, malaise dan gangguan libido merupakan gejala,gejala depresi yang umum menyertai penyakit,penyakit kronisC perlu diwas, padai adanya gangguan kebiasaan atau pola pikir yang dapat berkaitan dengan tumor intrakranial, seperti apati, keadaan ge, lisah atau euforia. Pasien yang sedang menderita migren biasanya lebih suka tidak diganggu, sedangkan nyeri kepala tipe tegang dapat di,ringankan dengan massage. 8eluhan,keluhan neurologik yang mungkin ditemukan berupa rasa lemah, parestesi, afasi, diplopi, gangguan visus, vertigoC adanya gejala,gejala tersebut, selain dapat merupakan bagian dari serangan migren, juga dapat menandakan adanya lesi organik. <ertigo juga kadang,kadang dirasakan, dapat menyertai nyeri kepala pasca trauma atau tipe tegang. Fak !r -en.e $s Migren dapat dicetuskan oleh banyak haQ, seperti alkohol, obat,obatan, cahaya terang, rasa lelah, kurang tidur, stres, hipo, glikemiC selain itu juga sering berkaitan dengan menstruasi dan dalam banyak kasus sembuh selama hamil. "yeri kepala yang dicetuskan oleh e ercise atau orgasme dapat disebabkan oleh pecahnya aneurisma. Penderita migren lebih suka duduk tegak, berbeda dengan nyeri kepala akibat tumor yang penderitanya lebih suka ber, baring dan menghindari perubahan posisi, terutama bangkit dari tidur. Mengejan atau batuk dapat mencetuskan semua jenis nyeri kepala, kecuali tipe tegang. Pasien nyeri kepala kiaster tidak dapat tenang selama serangan, bahkan dapat kelihatan panikC tanda ini khas karena tidak ditemui pada nyeri kepala jenis lain. :uncangan kepala !head !olt memperberat nyeri kepala, terutama akibat tumorC kadang, kadang dijumpai juga pada nyeri kepala di saat demam, pasca trauma atau meningitisC nyeri kepala tipe tegang tidak banyak dipengaruhi. :angguan tidur yang menyertai nyeri kepala biasanya di, sebabkan oleh an-ietas atau depresi. &iwayat keluarga umumnya dijumpai di kalangan pasien migren. KEADAAN DAR&RAT PASIEN NYERI KEPA'A "yeri kepala dapat menandakan keadaan darurat pada beberapa kasus, yang tersering ialah yang berkaitan dengan penyakit sistemikC biasanya bersifat akut disertai gejala penyakit yang mendasarinya. 8eluhan yang sebaiknya diperhatikan lebih lanjut ialah yang bersifat

"yeri kepala yang pertama atau terberat dirasakan selama ini, apalagi bila bersifat akut dan disertai gangguan neurologik. R "yeri kepala subakut yang memberat secara progresif dalam beberapa hariEminggu. "yeri kepala yang disertai demam, mual dan muntah yang tidak berkaitan dengan penyakit sistemik. "yeri kepala disertai gangguan neurologik fokal, papil, edema, gangguanEperubahan kesadaran danEatau kaku kuduk.

PEMERIKSAAN FISIK Meliputi pemeriksaan umum berupa pencatatan fungsi vital tekanan darah, frekuensi nadi, pernapasan, suhu tubuh untuk menyingkirkan penyakit,penyakit sistemikC funduskopi penting untuk mendeteksi adanya papiledema danEatau tanda,tanda hipertensi. Palpasi daerah kepala dan leher dilakukan untuk mendeteksi kelainan lokal. &asa nyeri di daerah kepala, sinus danEatau gigi geligi bisa menyertai serangan migren dan beberapa saat sesudahnyaC otot,otot juga bisa terasa nyeri, baik pada migren maupun pada nyeri kepala tipe tegangC kadang, kadang nyeri ditimbulkan saat menyisir rambut. &asa nyeri ini perlu dibedakan dengan yang disebabkan oleh miositis. Pada tumor atau hematoma subdural, kadang,kadang nyeri dapat dibangkitkan oQeh perkusi di daerah yang terkena. "yeri fokal dapat dijumpai di daerah bekas luka kepala. Penekanan daerah arteri seperti di daerah temporal, supraorbital atau oksipital dapat mengurangi nyeri kepala migren atau yang berkaitan dengan hipertensi. "yeri kepala tipe tegang dapat dikurangi dengan massage danEatau kompres hangat di daerah otot,otot kepalaEleher, sebaliknya memberat bila ototE daerah tersebut dimanipulasi terlalu keras. Pemeriksaan neurologik, selain funduskopi, meliputi pemeriksaan tanda rangsang meningeal !8ernig, 1rud;insky, kaku kuduk , fungsi saraf otak !pupil, gerak bola mata, sensibilitas wajah , kekuatan motorik dan refleks, fungsi sensorikEsensibilitas dan fungsi mental terutama perubahan tingkah laku dan kebiasaan. Ptosis dapat menyertai serangan migren !oftalmoplegik , tetapi harus diwaspadai kemungkinan disebabkan oleh tumor, aneurisma, terutama bila disertai midriasis dan refleks cahaya melambat. "yeri kepala tipe kiaster kadang,kadang dapat menyebabkan sindrom 7omer !miosis, ptosis, enoftalmus , sedangkan foto,fobia dapat disertai injeksi skleraEkonjungtiva pada meningitis, kelainan sinusEmata, tumor, migren atau nyeri kepala tipe tegang. Papiledema merupakan tanda adanya massa intrakranial !tumor, hematom , kadang,kadang ditemukan pada ensefalopati nipertensif. PEMERIKSAAN TAM/AHAN "yeri kepala merupakan keluhan yang sering dijumpai dalam praktek sehari,hariC sekalipun demikian, jarang yang disebabkan oleh kelainan struktural otak.1ila anamnesisEriwayat penyakitnya sesuai dengan salah satu jenis nyeri kepala, dan pemeriksaan fisik dan neurologik tidak menemukan kelainan, umumnya tidak diperlukan pemeriksaan tambahan. Pemeriksaan tambahan seperti pemeriksaan radiologik !foto &Sntgen kepala, (T scan , pemeriksaan elektrofisiologik !FF:, FM:, potensial cetusan atau pemeriksaan laboratorium lain dilakukan hanya bila terdapat kecurigaan adanya penyakitlgangguan struktural otak atau penyakit sistemik yang mendasarinya. $iagnosis umumnya ditegakkan terutama berdasarkan anainnesisC pemeriksaan fisik dan neurologik dilakukan untuk mendeteksi adanya kelainan yang !mungkin mendasari keluhan tersebut. 8eluhan nyeri kepala yang perlu diwaspadai ialah yang berubah sifatnya dan keluhan sebelumnya, yang progresif, disertai dengan gejala !neurologik lain dan yang disertai gejala,gejala sistemik. $alam kaitan ini, perlu selalu diingat bahwa seseorang yang telah diketahui menderita !salah satu jenis nyeri kepala selama bertahun,tahun, suatu saat dapat terkena gangguan lain yang salah satu gejalanyajuga berupa nyeri kepalaC oleh karena itu harus diwaspadai, terutama pada orang,orang yang mengalami perubahan sifat nyeri kepalanya danlatau yang disertai gangguan neurologik. Ta alaksana )bat saraf dan otot golongan analgesik atau obat yang dapat menghilangkan rasa sakitE obat nyeri sedangkan obat antipiretik adalah obat yang dapat menurunkan suhu tubuh. Anal"esik sendiri di)a"i d$a yai $ ,

1.

Analgesik opioid analgesik narkotika Analgesik opioid merupakan kelompok obat yang memiliki sifat,sifat seperti opium atau morfin. :olongan obat ini terutama digunakan untuk meredakan atau menghilangkan rasa nyeri.

Tetap semua analgesik opioid menimbulkan adiksiEketergantungan, maka usaha untuk mendapatkan suatu analgesik yang ideal masih tetap diteruskan dengan tujuan mendapatkan analgesik yang sama kuat dengan morfin tanpa bahaya adiksi. Ada 0 "!l!n"an !)a ini yai $ , 1. )bat yang berasal dari opium,morfin, #. Senyawa semisintetik morfin, dan %. #. Senyawa sintetik yang berefek seperti morfin. Analgesik lainnya, Seperti golongan salisilat seperti aspirin, golongan para amino fenol seperti paracetamol, dan golongan lainnya seperti ibuprofen, asam mefenamat, naproksenEnapro-en dan banyak lagi. /erik$ .!n !h !)a -!)a anal"esik an i-ire ik yan" )eredar di Ind!nesia , Para.e am!l4a.e amin!-hen

3+

Merupakan derivat para amino fenol. $i *ndonesia penggunaan parasetamol sebagai analgesik dan antipiretik, telah menggantikan penggunaan salisilat. Sebagai analgesik, parasetamol sebaiknya tidak digunakan terlalu lama karena dapat menimbulkan nefropati analgesik. >ika dosis terapi tidak memberi manfaat, biasanya dosis lebih besar tidak menolong. $alam sediaannya sering dikombinasi dengan cofein yang berfungsi meningkatkan efektivitasnya tanpa perlu meningkatkan dosisnya. 5+ I)$-r!fen *buprofen merupakan derivat asam propionat yang diperkenalkan banyak negara. )bat ini bersifat analgesik dengan daya antiinflamasi yang tidak terlalu kuat. Ffek analgesiknya sama dengan aspirin. *buprofen tidak dianjurkan diminum oleh wanita hamil dan menyusui. 0+ Asam mefenama 'sam mefenamat digunakan sebagai analgesik. 'sam mefenamat sangat kuat terikat pada protein plasma, sehingga interaksi dengan obat antikoagulan harus diperhatikan. Ffek

samping terhadap saluran cerna sering timbul misalnya dispepsia dan gejala iritasi lain terhadap mukosa lambung. 6+ Tramad!l Tramadol adalah senyawa sintetik yang berefek seperti morfin. Tramadol digunakan untuk sakit nyeri menengah hingga parah. Sediaan tramadol pelepasan lambat digunakan untuk menangani nyeri menengah hingga parah yang memerlukan waktu yang lama. Minumlah tramadol sesuai dosis yang diberikan, jangan minum dengan dosis lebih besar atau lebih lama dari yang diresepkan dokter. >angan minum tramadol lebih dari %.. mg sehari. 7+ /en!ryla e 1enorylate adalah kombinasi dari parasetamol dan ester aspirin. )bat ini digunakan sebagai obat antiinflamasi dan antipiretik. ?ntuk pengobatan demam pada anak obat ini bekerja lebih baik dibanding dengan parasetamol dan aspirin dalam penggunaan yang terpisah. 8arena obat ini derivat dari aspirin maka obat ini tidak boleh digunakan untuk anak yang mengidap Sindrom &eye. 8+ Fen anyl =entanyl termasuk obat golongan analgesik narkotika. 'nalgesik narkotika digunakan sebagai penghilang nyeri. $alam bentuk sediaan injeksi *M !intramuskular =entanyl digunakan untuk menghilangkan sakit yang disebabkan kanker. Menghilangkan periode sakit pada kanker adalah dengan menghilangkan rasa sakit secara menyeluruh dengan obat untuk mengontrol rasa sakit yang persistenEmenetap. )bat =entanyl digunakan hanya untuk pasien yang siap menggunakan analgesik narkotika. =entanyl bekerja di dalam sistem syaraf pusat untuk menghilangkan rasa sakit. 1eberapa efek samping juga disebabkan oleh aksinya di dalam sistem syaraf pusat. Pada pemakaian yang lama dapat menyebabkan ketergantungan tetapi tidak sering terjadi bila pemakaiannya sesuai dengan aturan. 8etergantungan biasa terjadi jika pengobatan dihentikan secara mendadak. Sehingga untuk mencegah efek samping tersebut perlu dilakukan penurunan dosis secara bertahap dengan periode tertentu sebelum pengobatan dihentikan. 9+ Na-r!:en "apro-en termasuk dalam golongan antiinflamasi nonsteroid. "apro-en bekerja dengan cara menurunkan hormon yang menyebabkan pembengkakan dan rasa nyeri di tubuh. ;+ O)a lainnya Metami;ol, 'spirin !'setosalE 'sam asetil salisilat , $ypironeEMethampiron, =loctafenine, "ovaminsulfonicum, dan Sufentanil. Pen"!)a an farmak!l!"ik $n $k nyeri ke-ala -rimer+ Pr!s-ek !)a 5 )ar$ Serotonin agonist, opioids, baclofen!:'1'1 agonist dan clonidine menginhibisi pelepasan antidromic SP dengan cara mengaktivasi presinaps. "M$' reseptor memainkan peran dalam fenomena wind,up dan f sensitisasi sentral. Pemberian ketamine secara sistemik dapat mengurangi allodynia dan hyperalgesia.12 8etamine adalah suatu "M$' antagonis dapat dipakai untuk memodulasi nyeri kronik.11 'kan tetapi berdasarkan penelitian akhir ternyata golongan "M$' bloker seperti 8etamine, de-trophan, dan memantine tidak bermanfaat terhadap migren, sehingga tidak direkomendasikan sebagai obat r migren

'rtemin adalah salah satu jenis family dari :lial cell,$erived "eurotrophic =actor!:$"= mempunyai efek antihyperalgesik dan antiallodynic effect dengan cara menormalisasi pelepasan (:&P, SP dan P#9% receptors, neuropeptide J. &eseptor yang selektif terhadap artemin belum dapat secara pasti diidentifikasi. 'rtemin diProduksi ljuga disepanjang pembuluh darah yang melayani akson simpatis )bat#an non selective serotonin reuptake inhibitor!"SS&i seperti + amitriptilin secara signifikan dapat sebagai profilaksis thd nyeri TT7 kronik, mengurangi intensitas, durasi dan frekwensi sekitar %.M . sedangkan obat antidepresan lain seperti highly selective S7T reuptake inhibitor!citalopram hanya mengurangi 1#M saja secara tidak signifikan. 'ntidepresan juga mempunyai efek analgetik secara langsung dengan menghambat serotonin reuptake, ternyata amitriptilin mempunyai efek analgetik lebih besar dibandingkan obat#an SS&*s dan noradrenaline reuptake inhibitors. $iduga efek analgetiknya terutama dari ,efeknya sebagai "M$' reseptor antagonis. 'mitriptilin juga mempunyai fungsi potensiasi terhadap efek opioid endogen. $ibuktikan bahwa kadar Met,enkephalin di likuor serebrospinal penderita TT7 kronik meninggi, akan tetapi kadar Tendorphin normal. ()9,# *nhibitor juga berperan di mekanisme nosiseptif sentral. ()9 # *nhibitor dapat mengurangi proses neuronal spreading depression dan nociceptive e-cito-icity yang di mediasi oleh "M$'.0 Selektif ()9,# inhibitor yang dapat menembus otak juga mempunyai efek terapeutik yang baik.12 ()9,# inhibitor mempunyai potensi analgetik inti inflamasi yang sama dengan indometasin dan mempunyai tolerabilitas yang lebih baik (apsaicin sistemik berperan sebagai neurotoksin sensoris yang menurunkan kadar S=, immunoreactive nerve fibers.dan "8' immunoreactive nerve fibers di cerebral vasculature. Seperti diketahui bahwa letak SP bersama sama dengan "8' di cerebrovascular nerve fibers dan di sel bodies dalam ganglion trigeminal. 1. (apsaicin secara akut atau kronik dapat menurunkan neurotransmitter SP di sensory fibers, terutama pemberian secara topikal.12 (apsaicin olesan mengaktivasi gerbang reseptor vanilloid!<&,* sehingga kation dapat melewati sel11 "itric )-ide Synthase!")S inhibitor !H,"'MF pengobatan migren akut dan TT7 kronikU#,1#,1% telah terbukti efektif untuk

Pada akhir# ini sudah mulai dibuat percobaan suatu (:&P bloker untuk pengobatan migren. Sudah dimulai penelitian mengenai penggunaan Substance P antagonist, "8 1 antagonis untuk pengobatan untuk menginhibisi inflamasi neurogenik, nyeri dan depresi maupun an-iety. )bat#an 07T *1*$ reseptor agonist seperti sumatriptan dapat menurunkan kadar (:&P. >ika stimulasi daripada 0,7T *1,*$ oleh goltriptan maka dapat menghilangkan serangan akut migren 'ntikonvulsan seperti (arbama;epin, phenytoin, lidocaine !dan analog oralnya + me-iletine memblokade sodium channel secara tidak spesifik dan mengurangi e-citabilitas neuron di ( nosiseptor yang telah mengalami sensitisasi. Hamotrigine menstabilkan salah subtype dari sodium channel, karena itu dapat menghambat mengurangi pelepasan glutamat :abapentin yang mempunyai struktur analog dengan :'1' !meskipun reseptornya maupun fungsi biokimiawinya belum diketahui dengan jelas ternyata mempunyai efek untuk

pelepasan :'1' ataupun sintesa :'1'. Sehingga gabapentin dapat digunakan untuk pengobatan postherpetik neuralgia, neuropatik pain syndroma lainnya dan migren.12

<alproic acid suatu :'1' agonist menaikkan efektifitas :'1' dengan cara menginhibisi katabolisme :'1' dan menghambat ekstravasasi plasma diduramater. <alproate sekarang ini dipakai untuk profilaksis migren dan nyeri neuropatik di ?S'.12.#2 1utalbital !barbiturate yang beraksi dengan cara potensiasi pada :'1' reseptor juga digunakan untuk pengobatan migren.12 Topiramate telah diteliti keberhasilannya untuk pengobatan ($7 yang terdiri atas kronik migren dan analgesic overused, didapati dapat mengurangi frekwensi nyeri kepala pasien!pV.....B %1 Mepyramine adalah suatu 71 antagonis yang dapat meblokade proses histamine induced headache, sedangkan untuk "T:!nitriglycerine induced headache dapat diblokade dengan steroid yang dapat menginhibisi i")S!inducable "itric )-ide Synthase sehingga dapat menurunkan produksi ") inducable,1# Pen"!)a an mi"ren+ ?S 7eadache (onsortium !dikutip dari 'merican 'cademy of "eurology #... merekomendasikan beberapa macam obat untuk terapi migren akut berdasarkan data evidens penelitian paling tidakEsedikitnya ada # double blind, placebo controlled studies, plus a positive clinical impression of effect sebagai berikut #B + 1. 'cetaminophen plus aspirin and caffeine #. oral aspirin %. oral ibuprofen 2. oral napro-en sodium 0. intranasal butorphanol 6. dihydroergotamine S(, *M, *< B. dihydroergotamine and antiemetic *< 5. intranasal dihydroergotamine 4. prochlorpera;ine 1.. oral ri;atriptan 11. oral naratriptan 1#. sumatriptan S(, intrasanal, oral 1%. oral ;olmitriptan $i ?S' saat ini obat triptan yang beredar dan telah di approved oleh =$'!=ood and $rug 'dministration ialah sumatriptan, ;olmitripta natatriptan, ri;atriptan, almotriptan, frovatriptan, eletriptan. Triptan adalah selektif 0 7T agonist, yaitu pada 07T 11 reseptor di arteri intrakranial dan pada 07T1$reseptor di trigeminal nerve terminal arteri#. Triptan# tsb dapat menghambat proses sentral sensitisasi dan memblokade perkembangan ('.#B O)a 5an yan" serin" di-akai % mekanismenya , 1. 'cetaminophen+ inhibisi sintesa prostaglandin di ("S, inhibisi aktifitas nosiseptif via reseptor 07T #. 'spirin+ inhibisi sintesa prostaglandin dan leukotriene %. "S'*$s + inhibisi sintesa cycloo-ygenase, prostaglandin, lipo-ygenase G leukotriene, prostaglandin receptor antagonism 2. (affeine+ Stimulasi reseptor adenosine, enhanced analgesia, memperbesar potensi absorbsi gastrointestinal 0. Frgots!ergotarnine tartrate, dihydroergotamine + suatu selektif arterial konstriktor yang kuat dan mempunyai daya ikat kuat melalui otot dinding arteri.

6. )pioids+ stimulasi reseptor opioid endogen B. Triptans + berikatan dengan reseptor 07T11, 07T1$, 07T1=, menginhibisi neuronal dengan cara blokade aferen sensoris pada n.trigeminal, memblokade pelepasan vasoactive peptide dan juga proses inflamasi neurovaskuler di dura maupun meningens. >uga mempunyai efek vasokonstruksi dari pembuluh darah serebral dan dural yang mengakibatkan pengaruhnya terhadap cerebral blood flow. 5. steroids+ anti inflamasi terhadap neurogenik inflamasi steril, mengurangi edema vasogenik, inhibisi terhadap dorsal raphe nuclei. 4. 1etabloker + *nhibisi pelepasan "F dengan cara blokade pre junctional beta receptors, memperlambat reduksi dari aktivitas tyropsine hydro-ylase dalam hal sintesa "F, efek agonis pada 07T1 reseptor, efek antagonis pada 07T# 1.. (a (hannel antagonis + mempengaruhi (a influ- dalam mencegah vasokonstruksi dan pelepasan SP 11. (yproheptadine+ Potent 07T1 G 07T# antagonist 1#. Pi;otifen + 07T# antagonist 1%. SS&* antidepresan+ Selective serotonin reuptake inhibitor Memahami % Menjelaskan "an""$an s!ma !f!rm Definisi :angguan somatoform adalah suatu kelompok gangguan yang memiliki gejala fisik !sebagai contohnya, nyeri, mual, dan pusing di mana tidak dapat ditemukan penjelasan medis yang adekuat. :ejala dan keluhan somatik adalah cukup serius untuk menyebabkan penderitaan emosional yang bermakna pada pasien atau gangguan pada kemampuan pasien untuk berfungsi di dalam peranan sosial atau pekerjaan. Suatu diagnosis gangguan somatoform mencerminkan penilaian klinisi bahwa faktor psikologis adalah suatu penyumbang besar untuk onset, keparahan, dan durasi gejala. :angguan somatoform adalah tidak disebabkan oleh pura,pura yang disadari atau gangguan buatan. Klasifikasi % (am)aran klinik :angguan somatisasi ditandai oleh banyak keluhan fisik yang mengenai banyak sistem organ. :angguan konversi ditandai oleh satu atau dua keluhan neurologis. 7ipokondriasis ditandai oleh fokus gejala yang lebih ringan dan pada kepercayaan pasien bahwa ia menderita penyakit tertentu. :angguan dismorfik tubuh ditandai oleh kepercayaan palsu atau persepsi yang berlebih,lebihan bahwa suatu bagian tubuh mengalami cacat. :angguan nyeri ditandai oleh gejala nyeri yang semata,mata berhubungan dengan faktor psikologis atau secara bermakna dieksaserbasi oleh faktor psikologis. $SM,*< juga memiliki dua kategori diagnostik residual untuk gangguan somatoform+ ?ndiferrentiated somatoform, termasuk gangguan somatoform, digolongkan salah satu diatas, yang ada selama enam bulan atau lebih. yang tidak

Fak !r-fak !r -enye)a) a. Psikososial,supresi atau represi atas rasa marah terhadap orang lain, maupun rasa marah terhadap diri sendiri, dapat menjadi salah satu penyebab dari gangguan ini. 8urangnya rasa menghargai diri sendiri juga dapat menjadi salah satu penyebab gangguan ini. )rang tua yang memiliki gangguan ini juga dapat mempengaruhi sebab terjadinya gangguan pada pasien. 1eberapa diantaranya memiliki sebab yang sama seperti sebab pada depresi.

b. :enetik,&iwayat dari keluarga yang positif mengalami gangguan ini + Saat ini 1.,#.M yang terkena adalah ibu dan anak perempuanC pada kembar,indeks rata,rata adalah #4M pada kembar mono;igot dan 1.M pada kembar di;igot. HIPOKONDRIASIS 7ipokondriasis adalah keterpakuan pada ketakutan menderita, atau keyakinan bahwa seseorang memiliki penyakit medis yang serius, meski tidak ada dasar medis untuk keluhan yang dapat ditemukan. (iri,ciri dari 7ipokondriasis ini adalah+ )rang tersebut terpaku pada ketakutan memiliki penyakit serius atau pada keyakinan bahwa dirinya memiliki penyakit serius. 8etakutan terhadap suatu penyakit fisik, atau keyakinan memiliki suatu penyakit fisik, yang tetap ada meski telah diyakinkan secara medis. 8eterpakuan tidak pada intensitas khayalan dan tidak terbatas pada kekhawatiran akan penampilan. :angguan telah bertahan selama 6 bulan atau lebih. 8eterpakuan tidak muncul secara eksklusif dalam konteks gangguan mental lainnya. E-idemi!l!"i Satu penelitian terakhir melaporkan pravalensi enam bulan sebesar 2,6M pada populasi klinik medis umum. Haki,laki dan wanita memiliki perbandingan yang sama. )nset gejala dapat terjadi pada setiap usia, onset paling sering antara usia #. dan %. tahun. 1eberapa bukti menyatakan bahwa diagnosis adalah lebih sering diantara kelompok kulit hitam dibandingkan kulit putih, tetapi posisi social, tingkat pendidikan, dan status perkawinan tampaknya tidak mempengaruhi diagnosis. E i!l!"i Misinterpretasi gejala,gejala tubuh )rang hipokondriakal meningkatkan dan membesarkan sensasi somatiknya. Mereka memiliki ambang dan toleransi yang lebih rendah dari umumnya terhadap gangguan fisik, dan menjadi tersinyal oleh hal tersebut karena skema kognitif yang keliru. Model belajar sosial :ejala hipokondriasis dipandang sebagai keinginan untuk mendapatkan peranan sakit oleh seseorang untuk menghadapi masalah yang tampaknya berat dan tidak dapat dipecahkan. <arian dari gangguan mental lain :angguan yang paling sering dihipotesiskan berhubungan dengan hipokondriasis adalah gangguan depresif dan gangguan kecemasan. Psikodinamika Menyatakan bahwa harapan agresif dan permusuhan terhadap oranglain dipindahkan !melalui represi dan pengalihan kepada keluhan fisik. 7ipokondriasis juga dipandang sebagai pertahanan dan rasa bersalah, rasa keburukan yang melekat, suatu ekspresi harga diri yang rendah, dan tanda perhatian terhadap diri sendiri !self,concern yang berlebihan. Dia"n!sis Menurut $iagnostic and Statistical Manual of Mental $isorder *<, simtom hipokondriasis meliputi+ '. Preokupasi dengan ketakutan menderita, atau ide bahwa ia menderita, suatu penyakit serius didasarkan pada interpretasi keliru orang tersebut terhadap gejalaPgejala tubuh.

1. Preokupasi menetap walaupun telah dilakukan pemeriksaan medis yang tepat dan penentraman. (. 8eyakinan dalam kriteria ' tidak memiliki intensitas waham !seperti gangguan delusional, tipe somatik dan tidakterbatas pada kekhawatiran tentang penampilan !seperti pada gangguan dismorfik tubuh . $. Preokupasi menyebabkan penderitaan yang bermakna secara kilnis atau gangguan dalam fungsi sosial, pekerjaan, atau fungsi penting lain. F. Hama gangguan sekurangnya 6 bulan. =. Preokupasi tidak dapat diterangkan lebih baik oleh gangguan kecemasan umum, gangguan obsesif,kompulsif, gangguan panik, gangguan depresif berat, cemas perpisahan, atau gangguan somatoform lain. (am)aran klinis Penderita percaya bahwa mereka menderita penyakit yang parah yang belum dapat dideteksi, dan mereka dapat mempertahankan suatu keyakinan bahwa mereka memiliki penyakit tertentu, atau dengan berjalnanya waktu, mereka mungkin mengubah keyakinan tentang penyakit tertentu. 8eyakinan tersebut menetap walaupun hasil laboratorium adalah negatif. Tetapi keyakinan tersebut tidak sangat terpaku sehingga merupakan suatu waham. 7ipokondriasis seringkali disertai oleh gejala depresi dan kecemasan, dan seringkali ditemukan bersama,sama dengan gangguan depresif atau kecemasan. (AN((&AN KON1ERSI $efinisi adalah suatu tipe gangguan somatoform yang ditandai oleh kehilangan atau kendala dalam fungsi fisik, namun tidak ada penyebab organis yang jelas. :angguan ini dinamakan konversi karena adanya keyakinan psikodinamika bahwa gangguan tersebut mencerminkan penyaluran, atau konversi, dari energi seksual atau agresif yang direpresikan ke simtom fisik. Simtom,simtom itu tidak dibuat secara sengaja atau yang disebutmalingering. Simtom fisik biasanya muncul tiba,tiba dalam situasi yang penuh tekanan. Tangan seorang tentara dapat menjadi @lumpuhA saat pertempuran yang hebat, misalnya. $inamakan gangguan konversi karena adanya keyakinan psikodinamika bahwa gangguan tersebut mencerminkan penyaluran, atau konversi, dari energi seksual atau agresif yang direpresikan ke simtom fisik. :angguan ini sebelumnya disebut neurosis histerikal atauhisteria dan memainkan peranan penting dalam perkembangan psikoanalisis =reud. Menurut$SM, simtom konversi menyerupai kondisi neurologis atau medis umum yang melibatkan masalah dengan fungsi motorik !gerakan yang volunter atau fungsi sensoris. 1eberapa pola simtom yang klasik melibatkan kelumpuhan, epilepsi, masalah dalam koordinasi, kebutaan, dan tunnel vision !hanya bisa melihat apa yang berada tepat di depan mata , kehilangan indra pendengaran atau penciuman, atau kehilangan rasa pada anggota badan !anastesi . Simtom,simtom tubuh yang ditemukan dalam gangguan konversi sering kali tidak sesuai dengan kondisi medis yang mengacu. Misalnya konversi epilepsi, tidak seperti pasien epilepsi yang sebenarnya, dapat mempertahankan kontrol pembuangan saat kambuhC konversi kebutaan, orang yang penglihatannya seharusnya mengalami hendaya dapat berjalan ke kantor dokter tanpa membentur mebelC orang yang menjadi @tidak mampuA berdiri atau berjalan di lain pihak dapat melakukan gerakan kaki lainnya secara normal. Ftiologi Teori psikoanalisis, !1540E145# , 1reuer dan freud + disebabkan

ketika seseorang mengalami peristiwa yang menimbulkan peningkatan emosi yang besar, namun afeknya tidak dapat diekspresikan dan ingatan tentang peristiwa tersebut dihilangkan dari kesadaran. Teori behavioral, ?llmanG8rasner !dalam $avidson, "eale, 8ring, #..2 , terjadi karena individu mengadopsi simtom untuk mencapai suatu tujuan. *ndividu berusaha untuk berperilaku sesuai dengan pandangan mereka mengenai bagaimana seseorang dengan penyakit yang mempengaruhi kemampuan motorik atau sensorik, akan bereaksi. 8riteria diagnostik untuk :angguan 8onversi Kri eria dia"n!sis Kri eria dia"n!s ik $n $k (an""$an S!ma isasi 1. &iwayat banyak keluhan fisik yang dimulai sebelum usia %. tahun yang terjadi selama periode beberapa tahun dan membutuhkan terapi, yang menyebabkan gangguan bermakna dalam fungsi sosial, pekerjaan, atau fungsi penting lain. #. Tiap kriteria berikut ini harus ditemukan, dengan gejala individual yang terjadi pada sembarang waktu selama perjalanan gangguan+ 1. Fmpat gejala nyeri+ riwayat nyeri yang berhubungan dengan sekurangnya empat tempat atau fungsi yang berlainan !misalnya kepala, perut, punggung, sendi, anggota gerak, dada, rektum, selama menstruasi, selama hubungan seksual, atau selama miksi $ua gejala gastrointestinal+ riwayat sekurangnya dua gejala gastrointestinal selain nyeri !misalnya mual, kembung, muntah selain dari selama kehamilan, diare, atau intoleransi terhadap beberapa jenis makanan Satu gejala seksual+ riwayat sekurangnya satu gejala seksual atau reproduktif selain dari nyeri !misalnya indiferensi seksual, disfungsi erektil atau ejakulasi, menstruasi tidak teratur, perdarahan menstruasi berlebihan, muntah sepanjang kehamilan . Satu gejala pseudoneurologis+ riwayat sekurangnya satu gejala atau defisit yang mengarahkan pada kondisi neurologis yang tidak terbatas pada nyeri !gejala konversi seperti gangguan koordinasi atau keseimbangan, paralisis atau kelemahan setempat, sulit menelan atau benjolan di tenggorokan, afonia, retensi urin, halusinasi, hilangnya sensasi atau nyeri, pandangan ganda, kebutaan, ketulian, kejangC gejala disosiatif seperti amnesiaC atau hilangnya kesadaran selain pingsan . Salah satu !1 atau !# + Setelah penelitian yang diperlukan, tiap gejala dalam kriteria 1 tidak dapat dijelaskan sepenuhnya oleh sebuah kondisi medis umum yang dikenal atau efek langsung dan suatu ;at !misalnya efek cedera, medikasi, obat, atau alkohol >ika terdapat kondisi medis umum, keluhan fisik atau gangguan sosial atau pekerjaan yang ditimbulkannya adalah melebihi apa yang diperkirakan dan riwayat penyakit, pemeriksaan fisik, atau temuan laboratorium. :ejala tidak ditimbulkan secara sengaja atau dibuat,buat !seperti gangguan buatan atau pura,pura .

#.

%.

2.

%. 1.

#.

2.

Kri eria dia"n!s ik $n $k (an""$an K!n2ersi 1. Satu atau lebih gejala atau defisit yang mengenai fungsi motorik volunter atau sensorik yang mengarahkan pada kondisi neurologis atau kondisi medis lain.

#. %. 2.

=aktor psikologis dipertimbangkan berhubungan dengan gejala atau defisit karena awal atau eksaserbasi gejala atau defisit adalah didahului oleh konflik atau stresor lain. :ejala atau defisit tidak ditimbulkkan secara sengaja atau dibuat,buat !seperti pada gangguan buatan atau berpura,pura . :ejala atau defisit tidak dapat, setelah penelitian yang diperlukan, dijelaskan sepenuhnya oleh kondisi medis umum, atau oleh efek langsung suatu ;at, atau sebagai perilaku atau pengalaman yang diterima secara kultural. :ejala atau defisit menyebabkan penderitaan yang bermakna secara klinis atau gangguan dalam fungsi sosial, pekerjaan, atau fungsi penting lain atau memerlukan pemeriksaan medis. :ejala atau defisit tidak terbatas pada nyeri atau disfungsi seksual, tidak terjadi semata,mata selama perjalanan gangguan somatisasi, dan tidak dapat diterangkan dengan lebih baik oleh gangguan mental lain.

0.

6.

Sebutkan tipe gejala atau defisit+ $engan gejata atau defisit motorik $engan gejala atau defisit sensorik $engan kejang atau konvulsi $engan gambaran campuran Kri eria Dia"n!s ik $n $k Hi-!k!ndriasis 1. Pereokupasi dengan ketakutan menderita, atau ide bahwa ia menderita, suatu penyakit serius didasarkan pada interpretasi keliru orang tersebut terhadap gejalagejala tubuh. #. Perokupasi menetap walaupun telah dilakukan pemeriksaan medis yang tepat dan penentraman. %. 8eyakinan dalam kriteria ' tidak memiliki intensitas waham !seperti gangguan delusional, tipe somatik dan tidakterbatas pada kekhawatiran tentang penampilan !seperti pada gangguan dismorfik tubuh . Preokupasi menyebabkan penderitaan yang bermakna secara kilnis atau gangguan dalam fungsi sosial, pekerjaan, atau fungsi penting lain. Hama gangguan sekurangnya 6 bulan. Preokupasi tidak dapat diterangkan lebih baik oleh gangguan kecemasan umum, gangguan obsesif,kompulsif, gangguan panik, gangguan depresif berat, cemas perpisahan, atau gangguan somatoform lain. Se)$ kan jika, $engan tilikan buruk+ jika untuk sebagian besar waktu selama episode berakhir, orang tidak menyadari bahwa kekhawatirannya tentang menderita penyakit serius adalah berlebihan atau tidak beralasan. Kri eria Dia"n!s ik $n $k (an""$an Dism!rfik T$)$h 1. Preokupasi dengan bayangan cacat dalam penampilan. >ika ditemukan sedikit anomali tubuh, kekhawatiran orang tersebut adalah berlebihan dengan nyat. #. Preokupasi menyebabkan penderitaan yang bermakna secara klinis atau gangguan dalam fungsi sosial, pekerjaan, atau fungsi penting lainnya.

2. 0. 6.

%.

Preokupasi tidak dapat diterangkan lebih baik oleh gangguan mental lain !misalnya, ketidakpuasan dengan bentuk dan ukuran tubuh pada anore-ia nervosa .

Kri eria Dia"n!s ik $n $k (an""$an Nyeri "yeri pada satu atau lebih tempat anatomis merupakan pusat gambaran klinis dan cukup parah untuk memerlukan perhatian klinis. #. "yeri menyebabkan penderitaan yang bermakna secara klinis atau gangguan dalam fungsi sosial, pekerjaan, atau fungsi penting lain. 1. %. 2. 0. =aktor psikologis dianggap memiliki kemarahan, eksaserbasi atau bertahannnya nyeri. peranan penting dalam onset,

:ejala atau defisit tidak ditimbulkan secara sengaja atau dibuat,buat !seperti pada gangguan buatan atau berpura,pura . "yeri tidak dapat diterangkan lebih baik oleh gangguan mood, kecemasan, atau gangguan psikotik dan tidak memenuhi kriteria dispareunia. Tuliskan seperti berikut+ (an""$an nyeri )erh$)$n"an den"an fak !r -sik!l!"is, faktor psikologis dianggap memiliki peranan besar dalam onset, keparahan, eksaserbasi, dan bertahannya nyeri. Sebutkan jika+ 'kut+ durasi kurang dari 6 bulan 8ronis+ durasi 6 bulan atau lebih (an""$an nyeri )erh$)$n"an )aik den"an fak !r -sik!l!"ls ma$-$n k!ndisi medis $m$m Sebutkan jika+ 'kut+ durasi kurang dari 6 bulan 8ronis+ durasi 6 bulan atau lebih (atatan+ yang berikut ini tidak dianggap merupakan gangguan mental dan dimasukkan untuk mempermudah diagnosis banding.

Kri eria Dia"n!s ik $n $k (an""$an S!ma !f!rm yan" Tidak Di"!l!n"kan Satu atau lebih keluhan fisik !misalnya kelelahan, hilangnya nafsu makan, keluhan gastrointestinal atau saluran kemih #. Salah satu !1 atau !# 1. 1. Setelah pemeriksaan yang tepat, gejala tidak dapat dijelaskan sepenuhnya oleh kondisi medis umum yang diketahui atau oleh efek langsung dan suatu ;at !misalnya efek cedera, medikasi, obat, atau alkohol >ika terdapat kondisi medis umum yang berhubungan, keluhan fisik atau gangguan sosial atau pekerjaan yang ditimbulkannya adalah melebihi apa yang diperkirakan menurut riwayat penyakit, pemeriksaan fisik, atau temuan laboratonium. :ejala menyebabkan penderitaan yang bermakna secara klinis atau gangguan dalam fungsi sosial, pekerjaan, atau fungsi penting lainnya. $urasi gangguan sekurangnya enam bulan.

#.

%. 2.

0.

:angguan tidak dapat diterangkan lebih baik oleh gangguan mental lain !misalnya gangguan somatoform, disfungsi seksual, gangguan mood, gangguan kecemasan, gangguan tidur, atau gangguan psikotik . :ejala tidak ditimbulkan dengan sengaja atau dibuat,buat !seperti pada gangguan buatan atau berpura,pura (AN((&AN PSIKOSOMATIK Penggunaan kata Npsikosomatik Nbaru digunakan pada awal tahun 145.,an. *stilah tersebut dapat ditemukan pada abad ke,14 pada penulisan oleh seorang psikiater >erman <!hann *hris ian Heinr! h dan -sikia er ln""ns <!hn *harles /$.knill+ N!s!l!"i DSM #Dia"n!s i. and S a is i.al Man$al !f Men al Dis!rders= Psik!s!ma is ?ntuk membuat kategori secara klinis, $SM,*< mengandung format subkategorisasi yang membuat dokter dapat menspesifikasikan jenis faktor psikologis atau tingkah laku yang mempengaruhi kondisi medis pasien. =aktor,faktor tersebut dirancang sedemikian mencakup jangkauan yang luas dari fenomena psikologis dan tingkah laku yang tampaknya mempenganuhi kesehatan fisik.

6.

Kri eria Dia"n!s ik Fak !r Psik!l!"is yan" Mem-en"ar$hi K!ndisi Medis 1. 'danya suatu kondisi medis umum !dikodekan dalam 'ksis *** #. =aktor psikologis yang mempengaruhi kondisi medis umum dengan salah satu cara berikut+ 1. =aktor yang mempengaruhi perjalanan kondisi medis umum ditunjukkan hubungan erat antara faktor psikologis dan perkembangan eksaserbasi dan, atau keterlambatan penyembuhan dan, kondisi medis umum. =aktor yang mengganggu pengobatan kondisi medis umum. =aktor yang membuat risiko kesehatan tambahan bagi individu. &espons fisiologis yang berhubungan dengan stres menyebabkan atau mengeksaserbasi gejala,gejala kondisi medis umum. Pilihlah nama bendasarkan sifat faktor psikologis !bila terdapat lebih dan satu faktor, nyatakan yang paling menonjol (an""$an men al mem-en"ar$hi k!ndisi medis !seperti gangguan depresif berat memperiambat pemulihan dan infark miokardium (ejala -sik!l!"is mem-en"ar$hi k!ndisi medis !misalnya gejala depresif memperlambat pemulihan dan pembedahanC kecemasan mengeksaserbasi asthma Sifa ke-ri)adlan a a$ "aya men"hada-i masalah mem-en"ar$hi k!ndisi medis !misalnya penyangkaian psikologis terhadap pembedahan pada seorang pasien kanker, perilaku bermusuhan dan tertekan menyebabkan penyakit kandiovaskular . Perilak$ keseha an malada- if mem-en"ar$hi k!ndisi medis !misalnya tidak olahraga, seks yang tidak aman, makan benlebihan . Res-!n fisi!l!"is yan" )erh$)$n"an den"an s res mem-en"ar$hi k!ndisi medis $m$m !misalnya eksaserbasi ulkus, hipertensi, aritmia, atau tension headache yang berhubungan dengan stres . oleh atau

#. %. 2.

Fak !r -sik!l!"is lain yan" idak di en $kan mem-en"ar$hi k!ndisi medis !misalnya faktor interpersonal, kultural, atau religius

/A(AN DIA(NOSIS /ANDIN( (AN((&AN SOMATOFORM

Ta alaksana /a"an -en"!)a an kesel$r$han (an""$an T$j$an -en"!)a an s!ma !f!rm

S ra e"i dan eknik -sik! era-i dan -sik!s!sial

S ra e"i dan eknik farmak!l!"ikal dan fisik

1. mencegah adopsi dari rasa1. pengobatan yang sakit, invalidasi !tidakkonsisiten, ditangani membenrakan oleh dokter yang sama pemikiranEmeyakinkan nahwa#. buat jadwal regular 1. diberikan hanya bila indikasinya gejala hanya ada dlam pikiranddengan interval jelas tidak untuk kehidupan nyata waktu kedatangan yang memadai #. hindari obat,obatan yang #. meminimalisir biaya bersifat addiksi dan komplikasi dengan%. memfokuskan terapi menghindari tes,tes diagnosis,secara gradual dari treatment, dan obat,obatan yanggejala ke personal dan tidak perlu ke masalah sosial %. melakukan kontrol farmakologis terhadap sindrom comorbid !memperparah kondisi (an""$an 1,#,% s!ma isasi (an""$an 1,#,% s!ma isasi ak er-erin.i hi-!k!ndriasi 1,#,% 1,#,% 1,#,% 1,#, anti an-ietas dan antidepressan

(an""$an nyeri mene a-

(an""$an k!n2ersi

1 dan # , obat anti an-ietas dan anti depresan !jika perlu 1,#,% # ?sahakan untuk Therapi kognitiv,mengurangi gejalahipokondriacal behaviour dengan SS&* !=luo-etine 6.,5. mgE hari dibandingkan dengan obat lain 1,#,% 1,#,% 1 dan # >ika nyeri nya akut !V 6 bulan ,"yeri kronik +'kut + acetaminophen dan tambahkan obt simptomatikpertimbangkan terapi"S'*$S !tidak dicampur atau untuk gejala yang timbul fisik dan pekerjaan,sebagai yambahan pda opioid serta terapi kognitif,8ronik + Trisiklik anti depresan, >ika nyeri bersifat kronik !W6behavioural acetaminophen dan "S'*$ bulan , fokus pada pertahankan Pertimbangkan akupunnktur fungsi dan motilitas tubuh daripada fokus pada penyembuhan nyeri 1,#,% Ak$ + yakinkan,1 dan # sugesti pasien untuk mengurangi gejala Pertimbangkan narcoanalisis Pertimbangkan !sedative hipnotic narcoanalisis !sedativ hipnotis , hipnoterapi, behavioural terapi

Kr!nik + 1,#, dan % Fksplorasi lebih lanjut mengenai konflik yang bersifat unterpersonal pada pasien (an""$an dism!rfik $)$h 1,#,% 8hususnya pembedahan 1,#,% menghindariTerapi behavioural

# ?sahakan untuk mengurangi kognitif,gejala hipokondriacal dengan SS&* !=luo-etine 6.,5. mgE hari dibandingkan dengan obat lain

Memahami % Menjelaskan A"ama Nilai -erka>inan Manusia dalam kehidupannya dilengkapi dengan hawa nafsu. Salah satu hawa nafsunya adalah nafsu syahwat. ?ntuk melakukan penyalurannya, 'llah swt menetapkan aturan main yaitu melakukan pernikahan sebagaimana firman"ya+ @!an di antara tanda"tanda kekuasaan"#ya iala$ !ia menciptakan untukmu istri"istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan"#ya di antaramu rasa kasi$ dan sayang. Sesunggu$nya pada yang demikian itu benar"benar terdapat tanda" tanda bagi kaum yang berpikirA !'r,&um+#1 . $alam ajaran *slam, maksud utama dari pernikahan adalah sebagai ibadah dan untuk membangun ikatan keluarga yang langgeng !mitsa"an ghalid#ha yang dipenuhi dengan sinar kedamaian !sa$inah , saling cinta !mawaddah , dan saling kasih,sayang !%arahmah . Sebuah keluarga yang mempuyai keturunan yang sah yang dapat melanjutkan tongkat estapet !eksistensinya dimuka bumi sepanjang masa. Pernikahan yang dilakukan secara *slam tentu mendapat rahmat dan hidayah dari 'llah swt karena sesuai dengan tuntunannya. Pernikahan juga dapat berarti adanya sebuah perjanjian tertentu !aDad antara seorang laki,laki dengan perempuan yang harus dipatuhi antara keduanya, baik hak maupun kewajiban. Pernikahan merupakan sunnah "abi sebagaimana sabdanya+ @&ahai segenap pemuda' barangsiapa yang mampu memi$ul beban $eluarga henda$lah $a%in( Sesungguhnya per$a%inan itu lebih dapat meredam ge!ola$ mata dan nafsu syah%at' tapi barangsiapa yang belum mampu henda$lah dia berpuasa $arena (puasa itu) benteng (pen!agaan) baginya. !7&. 1ukhari . 1agi umat *slam yang telah mampu menanggung beban baik lahir maupun batin maka segeralah menikah dan bila belum mampu maka kita dianjurkan berpuasa. *slam melarang keras per;inaan yaitu melakukan penyaluran syahwat kepada bukan isterinya !wanita yang dinakahi secara sah menurut *slam sebagaimana yang banyak terjadi di dunia ini. *slam juga melarang prostitusi, pergaulan bebas, homo se-, lesbian dan perbuatan lain yang keji dan mungkar. 8ita diwajibkan menjaga pergaulan yang sesuai syariat karena akan memberikan kedamaian dan ketentraman hidup, tidak akan terjadinya perkosaan, hamil di luar nikah, penghinaan terhadap perempuan. 1agi umat *slam yang tidak mau nikah atau membujang selamanya maka dianggap bukan umatnya, apa pun alasannya baik ingin taDwa !beribadah terus menerus , mengelak dari tanggungjawab !padahal mampu , takut dosa, sebagimana sabdanya+ @XU )emi Allah' sungguh a$u adalah orang yang paling ta$ut dan paling ta"%a dari $alian' a$an tetapi a$u shalat dan a$u tidur' a$u puasa dan a$u berbu$a' dan a$u meni$ahi %anita( *a$a barang siapa yang membenci pada sunnah$u' ma$a dia tida$ termasu$ golngan$u UA. !7&. 1ukhari dan Muslim . 'dapun kesimpulan yang dapat dihimpun dari sebuah perkawinan, antaranya+

1. #. %. 2. 0.

"ikah itu wajib bagi yang mampu $apat menjaga kemaluan dan pergaulan Melahirkan keturunan yang sah Melahirkan kasih sayang yang abadi !mawaddah wa rahmah Mengikuti sunnah "abi dan membangun syiar *slam. @Marilah kita galakkan pernikahan dan menjauhkan diri dari per;inaanA Mari al .!$nselin" dan .ara mem)ina kel$ar"a sakinah? ma>addah dan >arrahmah 1*M1*":'" &'S?H?HH'7 $'H'M 8F7i$?P'" 1F&?M'7 T'"::' &asulullah shalallahu Oalaihi wasallam selaku uswatun hasanah !suri tauladan yang baik yang patut dicontoh telah membimbing umatnya dalam hidup berumah tangga agar tercapai sebuah kehidupan rumah tangga yang sakinah mawaddah warohmah. 1imbingan tersebut baik secara lisan melalui sabda beliau shalallahu Oalaihi wasallam maupun secara amaliah, yakni dengan perbuatanEcontoh yang beliau shalallahu Oalaihi wasallam lakukan. $iantaranya adalah &asulullah shalallahu Oalaihi wasallam senantiasa menghasung seorang suami dan isteri untuk saling taOawun !tolong menolong, bahu membahu, bantu membantu dan bekerja sama dalam bentuk saling menasehati dan saling mengingatkan dalam kebaikan dan ketakwaan, sebagaimana sabda beliau shalallahu Oalaihi wasallam+ Z[ Y \ ]^ \_ Z ]` \a b ]c \d Ze \f \g Zh ij \ a bf \e Z ]k \d \ a bl b mn if bo \ p Zq \r \g Zs it \b uv \w Z\ xy iz \{ | `} ~t i ~ Z \ \ \w Zx \g h ij \ y z \ i Z i o Z n \z i b \x \e Zl \` Z} g s it \ i k \ | ` i } b Zc \ Z} k i \ |` i } b Zc \ Z t \ \ \w Zx \ N"asehatilah isteri,isteri kalian dengan cara yang baik, karena sesungguhnya para wanita diciptakan dari tulang rusuk yang bengkok dan yang paling bengkok dari tulang rusuk adalah bagian atasnya !paling atas , maka jika kalian !para suami keras dalam meluruskannya !membimbingnya , pasti kalian akan mematahkannya. $an jika kalian membiarkannya !yakni tidak membimbingnya , maka tetap akan bengkok. "asehatilah isteri,isteri !para wanita dengan cara yang baik.N !MuttafaDun Oalaihi. 7adits shohih, dari shahabat 'bu 7urairah radhiallahu Oanhu $alam hadits tersebut, kita melihat bagaimana &asulullah shalallahu Oalaihi wasallam membimbing para suami untuk senantiasa mendidik dan menasehati isteri,isteri mereka dengan cara yang baik, lembut dan terus,menerus atau berkesinambungan dalam menasehatinya. 7al ini ditunjukkan dengan sabda beliau shalallahu Oalaihi wasallam+ \ \w Zx \Y Z[ \^ \_ Z` \a bc \d Ze \f \g Zh ij \ yakni Njika kalian para suami tidak menasehati mereka !para isteri , maka mereka tetap dalam keadaan bengkok,N artinya tetap dalam keadaan salah dan keliru. 8arena memang wanita itu lemah dan kurang akal dan agamanya, serta mempunyai sifat kebengkokan karena diciptakan dari tulang rusuk yang bengkok sebagaimana disebutkan dalam hadits tadi, sehingga senantiasa butuh terhadap nasehat. 'kan tetapi tidak menutup kemungkinan juga bahkan ini dianjurkan bagi seorang isteri untuk memberikan nasehat kepada suaminya dengan cara yang baik pula, karena nasehat sangat dibutuhkan bagi siapa saja. $an bagi siapa saja yang mampu hendaklah dilakukan. 'llah subhanahu wataOala berfirman !artinya +

N$an nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.N !'l O'shr+ % &asulullah shalallahu Oalaihi wasallam bersabda+ b \m Z i `} b^ Z | `} N'gama itu nasehat.N !7&. Muslim no. 00 Maka sebuah rumah tangga akan tetap kokoh dan akan meraih suatu kehidupan yang sakinah, insya 'llah, dengan adanya sikap saling menasehati dalam kebaikan dan ketakwaan. $*'"T'&' T*PSE('&' MF&'*7 8F7*$?P'" J'": S'8*"'7 1. 1erd;ikir 8etahuilah, dengan berd;ikir dan memperbanyak d;ikir kepada 'llah, maka seseorang akan memperoleh ketenangan dalam hidup !sakinah . 'llah subhanahu wataOala berfirman !artinya + N8etahuilah, dengan berd;ikir kepada 'llah, !maka hati !jiwa akan !menjadi tenang.N !'r &aOd+#5 1aik d;ikir dengan makna khusus, yaitu dengan melafa;hkan d;ikir,d;ikir tertentu yang telah disyariatkan, misal+ }e b i Zc \ ]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]] Zx \ , dan lain,lain, maupun d;ikir dengan makna umum, yaitu mengingat, sehingga mencakupEmeliputi segala jenis ibadah atau kekuatan yang dilakukan seorang hamba dalam rangka mengingat 'llah subhanahu wataOala, seperti sholat, shoum !puasa , shodaDoh, dan lain,lain. #. Menuntut ilmu agama &asulullah shalallahu Oalaihi wasallam bersabda+ b \m Z ik `} _ b im Zz \w \ o Z ` \[ \ \ h i_ Z b \m Z \a b \ b \ } \c \^ \j \ i } \ c \d i g \ z bc Z^ \ i } i m b b Z i o m Z \ ~t i Z \y \l \c \ Z } \ NTidaklah berkumpul suatu kaumEkelompok disalah satu rumah dari rumah,rumah 'llah !masjid , !yang mana mereka membaca 'l uran dan mengkajinya diantara mereka, kecuali akan turun !dari sisi 'llah subhanahu wataOala kepada mereka as sakinah !ketenangan .N !MuttafaDun Oalaihi. 7adits shohih, dari shahabat 'bu 7urairah radhiallahu Oanhu $alam hadits diatas, &asulullah shalallahu Oalaihi wasallam memberikan kabar gembira bagi mereka yang mempelajari 'l uran !ilmu agama , baik dengan mempelajari cara membaca maupun dengan membaca sekaligus mengaji makna serta tafsirnya, yaitu bahwasanya 'llah akan menurunkan as sakinah !ketenangan jiwa pada mereka. DAFTAR P&STAKA Priguna Sidharta, 1442, +eurogi ,linis dalam Pra$te$ -mum' $ian &akyat, >akarta. Susan Martin Tucker, 1445, Standar Pera%atan Pasien . Proses Pera%atan' )iagnosa dan /0aluasi' Fdisi <, <ol #, F:(, >akarta. Sylvia :. Price, 144B, Patofisologi, $onsep $lini$ proses - proses penya$it( F:(, >akarta

:uyton, '. (. !#... . 1u$u A!ar 2isiologi ,edo$teran. >akarta+ F:(, 0#.,0#%. :anong, 3. =. !#..% . 2isiologi ,edo$teran !edisi 1. . >akarta+ F:(, %2.,%2#. 1runner G Suddarth. #..#. 8eperawatan Medikal 1edah. <ol + 1. >akarta+ F:( 8o;ier. . =undamental )f "ursing. Potter G Perry . #..6. =undamental 8eperawatan. <ol+ #. >akarta + F:(.
http://arsipmoslem.wordpress.com/2007/02/11/ringkasan-tata-cara-perkawinandalam-islam/ http://www.syamblog.com/2010/01/makna-sakinahmawaddahwa-rahmah.html

Anda mungkin juga menyukai