Ekg 1
Ekg 1
Dr.Carmonthy H SpJP
Definisi
Elektro : listrik Kardio : jantung Elektrokardiograf : alat untuk merekam aktivitas listrik jantung Elektrokardiogram : grafik hasil perekaman potensial listrik yang ditimbulkan oleh jantung (elektrocardigram (EKG) adalah suatu grafik yang menggambarkan rekaman listrik jantung
ELEKTROCARDIOGARFIE
Elektrocardiografi adalah ilmu yang mempelajari aktifitas listrik jantung Kegiatan listrik jantung dalam tubuh dapat dicatat dan direkam melalui elektroda yang dipasang pada permukaan tubuh.
Akan tetapi klinis pasien tetap lebih penting di bandingkan dengan EKG, sebab sering kelaian EKG ditemukan pada orang normal atau kebalikan gambaran EKG normal dapat ditemukan paeda orang yang mengalami kelainan jantung
Manfaat EKG
Aktivitas listrik siklus jantung dapat di rekam dan dipakai sebagai alat diagnostik Alat pemeriksaan penunjang Deteksi gangguan kelistrikan jantung :
Hipertrofi Infark myocard Disritmia Gangguan elektrolit , Kalium
Nama anda, jika pasien bukan pasien anda Posisi anda Alasan mengerjakan pemeriksaan ini Jelaskan apa yang akan anda lakukan. Tekankan bahwa pemeriksaan ini tidak menimbulkan rasa nyeri. Ceritakan kepada pasien manfaat pemeriksaan ini. Sebagian pasien psikiatri akan mengira mereka akan menjalani ECT, jelaskan perbedaan. Ajak bicara pasien agar mereka bisa santai
Sekarang untuk persiapan fisik sebenarnya. Pasien harus buka pakaian sampai setinggi pinggang untuk memaparkan dada. Pergelangan kaki pasien juga harus terpapar. Jika anda menggunakan alat yang dilengkapi stiker logam, penting untuk menggosok kulit pasien dengan kapas alkohol sebelum aplikasi untuk menjamin kontak listrik yang baik.
Jika alat anda memiliki suction cups, maka semprotan elektrolit harus dikenakan ke daerah kulit di mana elektrode akan ditempelkan. Pria dengan bulu dada tebal mungkin memerlukan elektrolit gel untuk menempelkan, atau perlu dicukur..
Terakhir usahakan pasien berbaring, nyaman dan santai.
ANATOMI JANTUNG DAN SISTEM KONDUKSI Jantung terdiri dari empat ruang yang berfungsi sebagai pompa yaitu Atrium kanan & kiri serta ventrikel kanan & kiri. Hubungan fungsional antar atrium dan ventrikel diselenggarakan oleh suatu sistem jaringan susunan hantar khusus yang menghantarkan impuls listrik dari atrium ke ventrikel yang terdiri dari Nodus SA (SA Node), Nodus AV (AV Node), Berkas HIS dan Serabut Purkinje
1. SA Node Terletak pada pertemuan antara vena kava superior dengan atrium kanan. Sel dalam Nodus SA secara otomatis dan teratur mengeluarkan impuls dengan frekuensi 60-100 X/ menit. 2. AV Node Terletak pada sinus koronarius pada dinding posterior atrium kanan. Sel dalam Nodus AV mengeluarkan impuls lebih rendah dari Nodus SA yaitu 40-60 X/menit.
3. Berkas HIS Nodus AV kemudian menjadi berkas HIS yang menembus jaringan pemisah MIokardium atrium dan Miokardium Ventrikel, dan berjalan pada Septum Ventrikel yang kemudian bercabang dua menjadi berkas kanan (Righ Bundle Branch) dan berkas kiri (Left Bundle Branch). RBB dan LBB kemudian menuju endokardium ventrikel kanan dan kiri. Berkas tersebut bercabang menjadi serabut serabut purkinje.
4. Serabut PURKINJE Serabut purkinje mampu mengeluarkan impuls frekuensi 20-40 X/menit.
Fisiologi dasar dari ECG Kontraksi otot jantung diatur oleh suatu titik di atrium kanan yang dikenal sebagai sinus node. Sel-sel otot jantung memiliki sifat khusus. Sel-sel ini mengalami depolarisasi spontan pada laju berbeda-beda(yakni muatan pada membran sel berubah pada laju tertentu tanpa rangsang eksternal). Sel-sel sinus node kebetulan mengalami depolarisasi lebih cepat dibandingkan sel-sel otot jantung lainnya, sehingga frekuensi denyut jantung ditentukan di sini.
Impuls listrik yang ditimbulkan di sinus node menyebar melalui kedua atrium, sehingga menyebabkan kontraksi kedua atrium. Ketika impuls mencapai septum atrio-ventricular , impuls disaring oleh annulus fibrosis, sehingga hanya berjalan sepanjang struktur yang dikenal sebagai "bundle of His". Struktur ini bekerja sebagai penunda ( delay box), menghasilkan "PQ" interval. Kemudian impuls berjalan sepanjang cabang berkas kanan dan kiri, dan disalurkan ke miokard ventrtikel via "serabut Purkinje' . Ini mewnghasilkan kontraksi ventrikel yang berasal dari apeks. .
Sistema Conductoria
ELEKTROCARDIOFISIOLOGIS
Tubuh manusia mrp konduktor listrik yang baik Cairan dalam jaringan tubuh mengandung ion-ion Perbedaan potensial ion berpindah Elektrode pada permukaan kulit merekam beda potensial Perubahan letak elektroda > perubahan hasil perekaman
ELEKTROCARDIOFISIOLOGIS
Sel otot jantung dalam keadaan istirahat permukaan luarnya bermuatan positif dan bagian dalamnya bermuatan negative. Perbedaan potensial muatan melalui membrane sel ini kira-kira 90 milivolt Terdapat 3 ion yang mempunyai fungsi penting dalam elektrokardiografi sel, yaitu Kalium, Natrium, Kalsium
ELEKTROCARDIOFISIOLOGIS
Rangsangan listrik dapat secara tiba-tiba menyebabkan masuknya ion natrium dengan cepat cairan ekstrasel ke dalam sel, sehingga menyebabkan muatan dalam sel lebih positif jika di bandingkan dengan luar sel Proses terjadinya perubahan muatan akibat rangsangan dinamakan DEPOLARISASI, setelah depolarisasi sel terjadi pengembalin muatan ke keadaan semula yang disebut REPOLARISASI Seluruh proses tersebut dinamakan AKSI POTENSIAL.
Dasar EKG
Topik yang harus dikuasai :
Muatan listrik sel otot jantung Arah defleksi pada elektrokardiogram Sandapan EKG (lead)
Interpretasi
FDJ, Irama, aksis, nomenklatur gelombang Kelainan2
Sel istirahat +++++++ -- -- -- --- --- ----- --- --- --- --+++++++ Sel telah depolarisasi --- --- --- --- --+++++++ +++++++ --- --- --- ---
Sel sedang depolarisasi --- --- --++++ ++++ ++++ --- --- ----- --- ----- --- --+++++
Sel mulai repolarisasi --- --- --++++ ++++ --- --- --++++ --- --- ----- --- --++++
Elektrokardiogram
Fase depolarisasi ;
bagian yang terjadi akibat penyebaran impuls
Fase repolarisasi :
bagian yang terjadi bila sel otot jantung kembali istrirahat
Meninggalkan elektroda +
Bipolar standard lead & unipolar lead ekstremitas menggambarkan keadaan medan bioelektrik aktivitas jantung pada bidang frontal Chest lead Bidang horizontal
Segitiga Einthoven
Seorang ilmuwan, Einthoven, yang menemukan lead I, II dan III untuk perekaman EKG mengenalkan formula segitiga Einthoven, yaitu segitiga khayalan yang menghubungkan antara vektor diagram lead I, II dan III sebagai segitiga sama sisi dengan pusat pada jantung Segitiga Einthoven merupakan dasar pengembangan Trihexial Reference System untuk menghitung aksis arah dan kekuatan listrik jantung (gabungan dari vektor diagram dua atau lebih lead) pada bidang frontal
Segitiga Einthoven
Vektor diagram lead bipolar membentuk segitiga Einthoven Segitiga bidang frontal tubuh dari Einthoven merupakan segitiga sama sisi Jika ketiga sisi segitga Einthoven dipindahkan ke titik pusat maka akan terbentuk tri axial reference system dari Bailey
Segitiga Einthoven
Sudut
+ 60 o + 120 o + 90 o +0o - 30 o - 150 o
: : : : : :
ruang intercostal IV garis sternal kanan ruang intercostal IV garis sternal kiri pertengahan antara V2 dan V4 ruang intercostal V garis midclavikula kiri sejajar V4 garis aksila depan sejajar V4 garis aksila tengah.
Precordial Leads
Precordial Leads
Ventrikel kanan terletak di antero medial Ventrikel kiri terletak di anterolateral Sandapan V1 dan V2 terletak di atas ventrikel kanan Sandapan V3 dan V4 di atas septum interventrikulare Sandapan V5 dan V6 di atas ventrikel kiri
Summary of Leads
Limb Leads
Bipolar Unipolar I, II, III
(standard limb leads)
Precordial Leads
V1-V6
Anatomic Groups
(Septum)
Anatomic Groups
(Anterior Wall)
Anatomic Groups
(Lateral Wall)
Anatomic Groups
(Inferior Wall)
Anatomic Groups
(Summary)
Ada Pertanyaan?
ELEKTROKARDIOGRAM
KERTAS EKG Kertas EKG merupakan kertas grafik yang tersdiri dari garis horizontal dan vertikal dengan jarak 1 mm. Garis yang lebih tebal terdapat pada setiap 5 mm. Garis horizontal menggambarkan waktu dimana 1 mm = 0,04 detik; 5 mm = 0,20 detik. Gris vertikal menggambarkan voltase dimana 1 mm = 0,1 milivolt; 10 mm = 1 milivolt.
Pada praktek sehari-hari perekaman di buat dengan kecepatan 25 mm/detik. Kalibrasi yang biasa dilakukan adalah 1 milivlt yang menghasilkan defleksi setingga 10 mm. Pada keadaan tertentu kalibrasi dapat diperbesar yang akan menghasilkan defleksi 20 mm atau di perkecil yang akan menghasilkan defleksi setinggi 5 mm. Hal ini harus di catat pada kertas hasil rekaman, sehingga tidak menimbulkan interpretasi yang salah bagi yang membacanya.
ELEKTROKARDIOGRAM
4. Axis
5. QRS complexes-narrow, wide, bizarre 6. ST segments-elevation or depression 7. T waves-inverted, upright, peaked
Gelombang P
Selama depolarisasi atrium normal, aliran listrik utama diarahkan dari nodus SA ke nodus AV, dan menyebar dari atrium kanan ke atrium kiri. aliran ini berubah ke gelombang P di EKG, yang tegak pada sadapan II, III, dan aVF (karena aktivitas listrik umum sedang menuju elektrode positif sadapan itu), dan membalik di sadapan aVR.
Gelombang P
Gambaran depolarisasi atrium Depolarisasi mulai dari NSA Atrium kanan mengalami depolarisasi lebih dulu sebelum atrium kiri Oleh karena itu, vektor rata-rata berjalan dari kanan ke kiri dan sedikit ke arah inferior
Gelombang P
Karakteristik Bentuk normal : kecil, halus, melengkung, mendahului kompleks QRS Positif pada sandapan lateral kiri dan inferior Bifasik pada lead III dan V1 Defleksi ke atas (+) di lead II, terbalik (-) di aVR Nilai normal : - tinggi/amplitudo : < 3mm (2,5mm) - lebar < 3 mm (0,06-0,11detik) DIsfungsi NSA abnormalitas bentuk gelombang P
Gelombang P
Kompleks QRS
Gelombang QRS Kompleks QRS adalah struktur EKG yang berhubungan dengan Deplarisasi ventrikel. Karena ventrikel mengandung lebih banyak massa otot dibanding atrium, kompleks QRS lebih besar dari gelombang P Depolarisasi ventrikel Bentuk defleksi besar dan berujung tajam Nilai normal Gelombang QRS Lebar 0,06 0,12 detik Tinggi tergantung sadapan ( lead )
Gelombang q
Awal depolarisasi ventrikel Depolarisasi septum interventrikulare dari kiri ke kanan Depolarisasi negatif I dari kompleks QRS Q patologis old miokard infark - Ciri gel. Q patologis
- lebar 0,04 detik (1 mm) - dalamnya > 25% amplitudo gel. R
Gelombang q
Gelombang Q adalah defleksi negative pertama pada gelombang QRS, nilai normalnya Lebar < 0,04 detik Dalamnya < 1/3 R Gelombang Q Abnormal disebut gelombang Q patologis
Gelombang r
Gelombang R adalah defleksi positif pertama pada gelombang QRS. Umumnya gelombang QRS positif di lead I, II, III, V5 dan V6. Di lead aVR, V1 dan V2 biasanya kecil atau tidak ada samasekali
Gelombang r
Defleksi positif pertama pada kompleks QRS R patologis, menunjukkan adanya hipertrofi ventrikel, tanda-tanda bundle branch block
Gelombang s
Gelombang S adalah defleksi negative setelah gelombang R. di lead aVR, V1 dan V2, gelombang S terlihat lebih dalam, di lead V4, V5 dan V6 makin menghilang atau berkurang.
Gelombang s
Defleksi negatif setelah gelombang r Depolarisasi ventrikel s patologis, menunjukkan adanya hipertrofi ventrikel, tanda-tanda bundle branch block
Gelombang T
Gelombang T menggambarkan Repolarisasi (atau kembalinya) ventrikel. Interval dari awal kompleks QRS ke puncak gelombang Tdisebut sebagai periode refraksi absolut. Separuh terakhir gelombang T disebut sebagai periode refraksi relatif. Umumnya gelombang T positif, di hampir semua lead kecuali di aVR.
Gelombang T
Repolarisasi ventrikel Amplitudo normal : - < 10 mm di sandapan dada - < 5 mm di sandapan ekstremitas - Min. 1 mm Bentuk patologis Indikator iskemik /infark
Gelombang T
Gelombang T
Repolarisasi dimulai dari daerah yang terdepolarisasi paling akhir Gelombang depolarisasi yang datang dan repolarisasi yang menjauh menimbulkan gelombang positif pada EKG T positif pada sandapan yang merekam defleksi positif saat repolarisasi ventrikel (gelombang R tinggi)
Gelombang U
Gelombang U tak selalu terlihat. Gelombang ini khasnya kecil, dan menurut definisi, mengikuti gelombang T. Gelombang U diperkirakan menggambarkan repolarisasi otot papillaris atau serabut Purkinje. Gelombang U yang menonjol sering terlihat di hipokalemia, namun bisa ada di hiperkalsemia, tirotoksikosis, atau efek obat digitalis seperti; epinefrin, dan antiaritmia.
PR interval
Menggambarkan waktu dari mulai depolarisasi atrium sampai awal depolarisasi ventrikel PR interval normal 0,12 0,20 detik (3-5 mm)
Interval PR
Segmen ST
Menggambarkan waktu antara akhir depolarisasi ventrikel dengan awal repolarisasi ventrikel Segmen ST diukur dari akhir gelombang QRS sampai permulaan gelombang T. Segmen ini normalnya isoelektris, tetapi pada lead prekordial dapat bervariasi dari 0,5-2mm. Segmen ST yang naik di atas garis isoelektris di sebut ST elevasi dan yang turun di bawah garis isoelektris di sebut ST depresi.
1.
Rule of 300
Take the number of big boxes between neighboring QRS complexes, and divide this into 300. The result will be approximately equal to the rate 300 Jumlah kotak besar antara R R 1500 Jumlah kotak kecil antara R R
www.uptodate.com
(300 / 6) = 50 bpm
www.uptodate.com
(300 / ~ 4) = ~ 75 bpm
4 5 6
75 60 50
10 Second Rule
As most EKGs record 10 seconds of rhythm per page, one can simply count the number of beats present on the EKG and multiply by 6 to get the number of beats per 60 seconds Gel QRS ; ambil strip sepanjang 6 detik, hitung jumlah gelombang QRS dalam 6 detik dan kalikan 10 atau ambil dalam 12 detik kalikan 5.
This method works well for irregular rhythms.
33 x 6 = 198 bpm
Irama
Menentukan irama jantung urutan yang harus di pakai adalah sebagai berikut; Tentukan apakah denyut janntung berirama teratur atau tidak Tentukan berapa frekuensi jantung (HR) Tentukan gelombang P ada/ tidak dan normal/ tidak Tentukan interval PR normal atau tidak Tentukan gelombang QRS normal atau tidak Irama EKG yang normal impuls berasal dari Nodus SA, maka disebut dengan Irama Sinus (Sinus Rhythem).
Irama Sinus
Irama jantung yang normal adalah irama sinus, yaitu suatu pola penjalaran impuls listrik yang teratur dan berasal dari NSA Syarat-syarat suatu EKG dikatakan berirama sinus adalah. 1.Apakah irama teratur/ tidak. 2. Setiap 1 gelombang P diikuti 1 kompleks QRS 3. Interval PR 0,12-0,20 detik (3-5 mm) 4. P di lead II positif, P di lead aVR negatif 5. FDJ antara 60-100x/menit, reguler
Irama yang tidak mempunyai criteria tersebut di atas di sebut ARITMIA atau DISRITMIA.
Aksis
Sebuah vektor yang meringkaskan semua vektor (depolarisasi ventrikel). Vektor hasil penjumlahan ini disebut Mean vektor dan arahnya adalah aksis depolarisasi ventrikel Aksis hanya ditentukan bidang frontal saja Mean vektor QRS menunjuk ke kiri bawah, antara (+110 o sampai -30 o)
-30 to -90 is referred to as a left axis deviation (LAD) +90 to +180 is referred to as a right axis deviation (RAD)
Predominantly Positive
Predominantly Negative
Equiphasic
Predominantly positive in II
Selamat belajar