Anda di halaman 1dari 18

TEKNOLOGI BETON

MIX DESIGN

PENYELESAIAN
1). Kuat desak karakteristik sudah ditetapkan 28 Mpa untuk 28 hari. 2). Deviasi standar ditentukan dari besarnya volume beton yang akan dibuat, yaitu antara < 1000 m3. Dari tabel milasi S dapat diambil 7,0 Mpa. Nilai Deviasi Standar (Kg/cm2) Volume Pekerjaan Ukura Satuan (m3) n Kecil < 1000 Sedang 1000 3000 Besar > 3000

Baik Sekali 45<S 65 35<S 45 25<S 35

Mutu Pelaksanaan Baik 55<S 65 45<S 55 35<S 45

Cukup 65<S 85 55<S 75 45<S 65

Nilai Deviasi Standar untuk Berbagai Tingkat Pengendalian Mutu Pekerjaan Tingkat Pengendalian Mutu Pekerjaan S (Mpa) Memuaskan Sangat Baik Baik Cukup Jelek Tanpa Kendali 3). Nilai Tambah Nilai tambah (Margin) dengan bagian cacat 5%, K = 1,64. Jadi, M = 1,64 x S = 1,64 x 7,0 = 11,48 = 11,5 4). Kekuatan rata-rata yang hendak dicapai sebesar = ( 28 Mpa + 11,5 ) = 39,5 Mpa 5). Jenis semen yang digunakan = S 550 2,8 3,5 4,2 5,6 7,0 8,4

SULPRIANTO / 311 10 029

TEKNOLOGI BETON

MIX DESIGN

6). Jenis agregat halus dan kasar - Jenis agregat halus alami - Jenis agregat kasar batu pecah 7). Faktor Air Semen Dengan semen S 550 dan agregat kasar batu pecah, dapat dilihat pada beton umur 28 hari dan F.a.s 0,50. Kekuatan desak 45 N/mm mengikuti garis tegak untuk F.a.s 0,50 kearah atas sampai memotong garis mendatar yang menunjukkan kekuatan desak dasar tadi ( 45 Mpa ), kemudian membuat kurva dengan kekuatan desak rata-rata yang hendak dicapai ( 34 Mpa ). Dari titik potong ini, maka didapat harga F.a.s yang dicari = 0,60. Perkiraan Kuat Desak Beton (N/mm2) dengan Faktor Air Semen 0,50 dan Jenis Semen serta Agregat Kasar yang Biasa Dipakai di Indonesia Kuat Desak ( N/mm2 ) Jenis Agregat Jenis Semen Pada Umur ( hari ) Kasar 3 7 28 91 Semen Portland Alami 20 28 40 48 S 550 Batu pecah 23 32 45 54 Semen Portland Alami 13 18 32 44 S 475 Batu pecah

SULPRIANTO / 311 10 029

TEKNOLOGI BETON

MIX DESIGN

8). Faktor Air Semen Maksimum Untuk beton yang terlindung dari hujan dan terik matahari, ditentukan F.a.s maksimum = 0,60. 9). Slump Tinggi Slump ditentukan antara 30 60 mm. 10). Ukuran Agregat Maksimum Ukuran agregat maksimum ditentukan 40 mm. 11). Kadar Air Bebas Untuk agregat gabungan, alami, atau batu pecah. Untuk agregat gabungan antara pasir alami dan kerikil ( batu pecah ), maka kadar air bebas harus diperhitungkan antara 160 190 kg/m3. Nilai Slump = 30 mm 60 mm, dan baris maksimum agregat 40 mm, dipakai sebagai dasar perhitungan. Rumus yang digunakan :

Dimana, A = Wf = Wc = Jadi,

Jumlah air yang diperlukan/m3 beton Perkiraan jumlah air untuk agregat halus Perkiraan jumlah air untuk agregat kasar

A =( = 170 Kg/m3 12). Kadar Semen = = = 283,3

) Kg/m3

SULPRIANTO / 311 10 029

TEKNOLOGI BETON

MIX DESIGN

13). Kadar Semen Maksimum Kadar semen maksimum tidak ditentukan, jadi dapat diabaikan. 14). Kadar Semen Minimum Pada konstruksi yang dimaksud, harus menggunakan semen minimum 275 Kg/m3. Karena kadar semen yang diperoleh sebanyak 283,3 Kg/m3, maka yang digunakan adalah 283,3 Kg/m3. Kebutuhan Semen Minimum untuk Berbagai Pembetonan dan Lingkungan Khusus Semen Minimum Jenis Pembetonan ( Kg/m3 Beton ) Beton di dalam ruang bangunan a. Beton keliling non korosif b. Keadaan keliling korosif, disebabkan oleh kondensasi atau uap korosif Beton di luar ruang bangunan a. Tidak terlindung dari hujan dan terik matahari langsung b. Terlindung dari hujan dan terik matahari langsung Beton yang masuk ke dalam tanah a. Mengalami keadaan basah dan kering berganti-ganti b. Mendapat pengaruh sulfat dan alkali dari tanah Beton yang selalu berhubungan dengan air tawar/payau/laut

275 325

325 275

325

15). Faktor Air Semen yang Disesuaikan Karena kadar semen minimum telah terpenuhi, maka faktor air semen tidak berubah. 16). Susunan Besar Butir Agregat Halus Dengan mencampur 31% pasir A dan 69% pasir B, maka didapat pasir gabungan yang termasuk Zone 2.

SULPRIANTO / 311 10 029

TEKNOLOGI BETON

MIX DESIGN

17). Persen Bahan Lebih Halus dari 4,8 mm Harga persen agregat lebih halus dari 4,8 mm, untuk kelompok butir agregat maksimum 40 mm pada nilai Slump 30 mm 60 mm, dan nilai faktor air semen 0,60. Untuk agregat halus zone 2, diperoleh harga antara 30% - 37,50%. Harga yang dipakai dapat diambil antara harga 30% - 37,50%. Dalam hal ini ditentukan harga 35%. 18). Berat Jenis Relatif Agregat Berat jenis relatif agregat adalah berat jenis agregat gabungan antara agregat halus dan agregat kasar. Karena agregat halus sendiri sudah merupakan gabungan dari 2 jenis agregat halus, maka terlebih dahulu dicari berat jenis relatif agregat halus yang merupakan gabungan tersebut. Sesudah itu baru dicari berat jenis agregat gabungan antara agregat halus dan agregat kasar. Dengan demikian perhitungan menjadi : Berat jenis agregat gabungan = ( 0,31 x 2,40 ) + ( 0,69 x 2,5 ) = 0,744 + 1,725 = 2,469 = 2,47 Kg/m3 Berat jenis agregat kasar = 2,60 Kg/m3

Jadi, berat jenis relatif agregat : = ( 0,35 x 2,47 ) + ( 0,65 x 2,60 ) = 0,8645 + 1,69 = 2,55 Kg/m3 19). Berat Jenis Beton Berat jenis beton diperoleh dengan cara membuat grafik baru yang sesuai dengan nilai berat jenis agregat gabungan, yaitu = 2,55. Titik potong grafik baru tadi dengan garis tegak yang menunjukkan kadar air bebas 170 Kg/m3, menunjukkan nilai berat jenis 2.380 Kg/m3. 20). Kadar Agregat Gabungan = Berat jenis beton Kadar semen Kadar air = 2.380 283,3 170 = 1.926,7 Kg/m3

SULPRIANTO / 311 10 029

TEKNOLOGI BETON

MIX DESIGN

21). Kadar Agregat Halus Kadar Agregat halus = 0,35 x 1.926,7 Kg/m3 = 674,3 Kg/m3 22). Kadar Agregat Kasar Kadar agregat kasar = ( 1.926,7 674,3 ) Kg/m3 = 1.252,4 Kg/m3 Dari langkah 1 22, kita dapatkan susunan campuran beton teoritis untuk setiap 1 m3, sebagai berikut : - Semen portland (S-550) = 283,3 Kg - Air seluruhnya = 170 Kg - Agregat halus : Pasir A = 0,31 x 674,3 = 209,033 Kg Pasir B = 0,69 x 674,3 = 465,267 Kg - Agregat kasar = 1252,4 Kg Untuk mendapatkan campuran sebenarnya, yaitu yang akan kita pakai sebagai campuran uji (untuk membuat benda uji), angka-angka teoritis tersebut perlu dikoreksi dengan memperhitungkan banyaknya air bebas yang terdapat dalam agregat, atau air yang masih dibutuhkan oleh masing-masing agregat yang dipakai. Dalam contoh tersebut, air yang terdapat dalam : - Pasir A = ( 6,40 3,30 ) x = 6,479 Kg = ( 8,70 4,10 ) x = 21,40 Kg = ( 1,3 1,6 ) x = - 3,757

- Pasir B

- Kerikil

SULPRIANTO / 311 10 029

TEKNOLOGI BETON Jadi, banyaknya air yang diperlukan setiap 1m3 adalah sebesar : = 170 6,479 21,40 + 3,757 = 145,878 Kg = 146 Kg Pemakaian Pasir A = 209,033 + 6,479 = 215,512 Kg = 216 Kg Pemakaian Pasir B = 465,267 + 21,40 = 486,667 Kg = 487 Kg Pemakaian Kerikil = 1252,4 3,757 = 1.248,643 Kg = 1.249 Kg

MIX DESIGN

Jadi, dalam pelaksanaan pembuatan benda uji diperlukan bahan-bahan untuk setiap 1 m3 beton, sebagai berikut : - Air = 146 Kg = 283,3 Kg

- Semen Portland - Pasir A - Pasir B - Kerikil = 216 Kg = 487 Kg

= 1.249 Kg

SULPRIANTO / 311 10 029

TEKNOLOGI BETON

MIX DESIGN

Formulir Rancangan Campuran Beton Menurut BS Formulir Rancangan Campuran Beton ( Menurut Standar Pekerjaan Umum ) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 Uraian Kuat Desak yang disyaratkan Deviasi standar (S) Nilai tambah/Margin M Kuat desak rata-rata yang hendak dicapai (f) Jenis semen Jenis agregat kasar Jenis agregat halus Faktor air semen Faktor air semen maksimum Slump Ukuran agregat maksimum Kadar air bebas Kadar semen Kadar semen maksimum Kadar semen minimum F.a.s yang disesuaikan Susunan besar butir agregat halus Persen bahan < 4,8 mm Berat jenis relatif agregat Berat jenis beton Kadar agregat gabungan Kadar agregat halus Kadar agregat kasar Tabel/Grafik Ditetapkan Diketahui 1+3 Ditetapkan Ditetapkan Ditetapkan Tabel 5 Grafik III.1 Ditetapkan Ditetapkan Ditetapkan Tabel 7 11 : 8 Ditetapkan Ditetapkan/PBI Grafik Grafik Grafik II.3 19 12 - 11 Nilai 28 Mpa 7,0 Mpa 11,5 Mpa 39,5 Mpa S-550 Batu pecah Alami 0,50 0,60 30 60 mm 40 mm 170 Kg/m3 283,3 Kg/m3 275 Kg/m3 0,50 Zone 2 35% 2,55 Kg/m3 2.380 Kg/m3 1.926,7 Kg/m3 674,3 Kg/m3 1252,4 Kg/m3

SULPRIANTO / 311 10 029

TEKNOLOGI BETON

MIX DESIGN

PENYELESAIAN
1). Kuat desak karakteristik sudah ditetapkan 28 Mpa untuk 28 hari. 2). Deviasi standar ditentukan dari besarnya volume beton yang akan dibuat, yaitu antara < 1000 m3. Dari tabel milasi S dapat diambil 7,0 Mpa. Nilai Deviasi Standar (Kg/cm2) Volume Pekerjaan Ukura Satuan (m3) n Kecil < 1000 Sedang 1000 3000 Besar > 3000

Baik Sekali 45<S 65 35<S 45 25<S 35

Mutu Pelaksanaan Baik 55<S 65 45<S 55 35<S 45

Cukup 65<S 85 55<S 75 45<S 65

Nilai Deviasi Standar untuk Berbagai Tingkat Pengendalian Mutu Pekerjaan Tingkat Pengendalian Mutu Pekerjaan S (Mpa) Memuaskan Sangat Baik Baik Cukup Jelek Tanpa Kendali 3). Nilai Tambah Nilai tambah (Margin) dengan bagian cacat 5%, K = 1,64. Jadi, M = 1,64 x S = 1,64 x 7,0 = 11,48 = 11,5 4). Kekuatan rata-rata yang hendak dicapai sebesar = ( 28 Mpa + 11,5 ) = 39,5 Mpa 2,8 3,5 4,2 5,6 7,0 8,4

SULPRIANTO / 311 10 029

TEKNOLOGI BETON 5). Jenis semen yang digunakan = S 550 6). Jenis agregat halus dan kasar - Jenis agregat halus alami - Jenis agregat kasar batu pecah

MIX DESIGN

7). Faktor Air Semen Dengan semen S 550 dan agregat kasar batu pecah, dapat dilihat pada beton umur 28 hari dan F.a.s 0,50. Kekuatan desak 45 N/mm mengikuti garis tegak untuk F.a.s 0,50 kearah atas sampai memotong garis mendatar yang menunjukkan kekuatan desak dasar tadi ( 45 Mpa ), kemudian membuat kurva dengan kekuatan desak rata-rata yang hendak dicapai ( 34 Mpa ). Dari titik potong ini, maka didapat harga F.a.s yang dicari = 0,60. Perkiraan Kuat Desak Beton (N/mm2) dengan Faktor Air Semen 0,50 dan Jenis Semen serta Agregat Kasar yang Biasa Dipakai di Indonesia Kuat Desak ( N/mm2 ) Jenis Agregat Jenis Semen Pada Umur ( hari ) Kasar 3 7 28 91 Semen Portland Alami 20 28 40 48 S 550 Batu pecah 23 32 45 54 Semen Portland Alami 13 18 32 44 S 475 Batu pecah

8). Faktor Air Semen Maksimum Untuk beton yang terlindung dari hujan dan terik matahari, ditentukan F.a.s maksimum = 0,60. 9). Slump Tinggi Slump ditentukan antara 30 60 mm. 10). Ukuran Agregat Maksimum Ukuran agregat maksimum ditentukan 40 mm.

SULPRIANTO / 311 10 029

TEKNOLOGI BETON

MIX DESIGN

11). Kadar Air Bebas Untuk agregat gabungan, alami, atau batu pecah. Untuk agregat gabungan antara pasir alami dan kerikil ( batu pecah ), maka kadar air bebas harus diperhitungkan antara 160 190 kg/m3. Nilai Slump = 30 mm 60 mm, dan baris maksimum agregat 40 mm, dipakai sebagai dasar perhitungan. Rumus yang digunakan :

Dimana, A = Wf = Wc = Jadi,

Jumlah air yang diperlukan/m3 beton Perkiraan jumlah air untuk agregat halus Perkiraan jumlah air untuk agregat kasar

A =( = 170 Kg/m3 12). Kadar Semen = = = 283 kg/m3

) Kg/m3

13). Kadar Semen Maksimum Kadar semen maksimum tidak ditentukan, jadi dapat diabaikan.

SULPRIANTO / 311 10 029

TEKNOLOGI BETON

MIX DESIGN

14). Kadar Semen Minimum Pada konstruksi yang dimaksud, harus menggunakan semen minimum 275 Kg/m3. Karena kadar semen yang diperoleh sebanyak 283,3 Kg/m3, maka yang digunakan adalah 283,3 Kg/m3.

Kebutuhan Semen Minimum untuk Berbagai Pembetonan dan Lingkungan Khusus Semen Minimum Jenis Pembetonan ( Kg/m3 Beton ) Beton di dalam ruang bangunan c. Beton keliling non korosif d. Keadaan keliling korosif, disebabkan oleh kondensasi atau uap korosif Beton di luar ruang bangunan c. Tidak terlindung dari hujan dan terik matahari langsung d. Terlindung dari hujan dan terik matahari langsung Beton yang masuk ke dalam tanah c. Mengalami keadaan basah dan kering berganti-ganti d. Mendapat pengaruh sulfat dan alkali dari tanah Beton yang selalu berhubungan dengan air tawar/payau/laut

275 325

325 275

325

15). Faktor Air Semen yang Disesuaikan Karena kadar semen minimum telah terpenuhi, maka faktor air semen tidak berubah. 16). Susunan Besar Butir Agregat Halus Dengan mencampur 31% pasir A dan 69% pasir B, maka didapat pasir gabungan yang termasuk Zone 2.

SULPRIANTO / 311 10 029

TEKNOLOGI BETON

MIX DESIGN

17). Persen Bahan Lebih Halus dari 4,8 mm Harga persen agregat lebih halus dari 4,8 mm, untuk kelompok butir agregat maksimum 40 mm pada nilai Slump 30 mm 60 mm, dan nilai faktor air semen 0,60. Untuk agregat halus zone 2, diperoleh harga antara 30% - 37,50%. Harga yang dipakai dapat diambil antara harga 30% - 37,50%. Dalam hal ini ditentukan harga 35%. 18). Berat Jenis Relatif Agregat Berat jenis relatif agregat adalah berat jenis agregat gabungan antara agregat halus dan agregat kasar. Karena agregat halus sendiri sudah merupakan gabungan dari 2 jenis agregat halus, maka terlebih dahulu dicari berat jenis relatif agregat halus yang merupakan gabungan tersebut. Sesudah itu baru dicari berat jenis agregat gabungan antara agregat halus dan agregat kasar. Dengan demikian perhitungan menjadi : Berat jenis agregat gabungan = ( 0,31 x 2,40 ) + ( 0,69 x 2,4 ) = 2,4 Kg/m3 Berat jenis agregat kasar = 2,60 Kg/m3

Jadi, berat jenis relatif agregat : = ( 0,35 x 2,4 ) + ( 0,65 x 2,60 ) = 2,53 Kg/m3 19). Berat Jenis Beton Berat jenis beton diperoleh dengan cara membuat grafik baru yang sesuai dengan nilai berat jenis agregat gabungan, yaitu = 2,55. Titik potong grafik baru tadi dengan garis tegak yang menunjukkan kadar air bebas 170 Kg/m3, menunjukkan nilai berat jenis 2.380 Kg/m3. 20). Kadar Agregat Gabungan = Berat jenis beton Kadar semen Kadar air = 2.380 283 170 = 1.927 Kg/m3

SULPRIANTO / 311 10 029

TEKNOLOGI BETON 21). Kadar Agregat Halus Kadar Agregat halus = 0,35 x 1.927 Kg/m3 = 674 Kg/m3 22). Kadar Agregat Kasar Kadar agregat kasar = ( 1.926 674 ) Kg/m3 = 1.253Kg/m3

MIX DESIGN

Dari langkah 1 22, kita dapatkan susunan campuran beton teoritis untuk setiap 1 m3, sebagai berikut : - Semen portland (S-550) - Air seluruhnya - Agregat halus : Pasir A Pasir B - Agregat kasar = 283 Kg = 170 Kg = 0,31 x 674 = 208,94 Kg = 0,69 x 674 = 465,06 Kg = 1253 Kg

Untuk mendapatkan campuran sebenarnya, yaitu yang akan kita pakai sebagai campuran uji (untuk membuat benda uji), angka-angka teoritis tersebut perlu dikoreksi dengan memperhitungkan banyaknya air bebas yang terdapat dalam agregat, atau air yang masih dibutuhkan oleh masing-masing agregat yang dipakai. Dalam contoh tersebut, air yang terdapat dalam : - Pasir A = ( 6,40 3,20 ) x 208,94/100 = 6,68 Kg = ( 8,70 4,10 ) x 465,06/100 = 21,39 Kg = ( 1,45 1,6 ) x 1253/100 = - 3,132 kg

- Pasir B

- Kerikil

Jadi, banyaknya air yang diperlukan setiap 1m3 adalah sebesar : = 170 68 21,39 + 3132 = 150 Kg

SULPRIANTO / 311 10 029

TEKNOLOGI BETON

MIX DESIGN

Pemakaian Pasir A = 208,94 + 6,68 = 215,6 Kg = 216 Kg Pemakaian Pasir B = 465,06 + 21,39 = 486,45 Kg = 487 Kg Pemakaian Kerikil = 1253 3132 = 1.249,868Kg = 1.250 Kg Jadi, dalam pelaksanaan pembuatan benda uji diperlukan bahan-bahan untuk setiap 1 m3 beton, sebagai berikut : - Air - Semen Portland - Pasir A - Pasir B - Kerikil = 150 Kg = 283 kg = 216 Kg = 486 Kg = 1.250Kg

SULPRIANTO / 311 10 029

TEKNOLOGI BETON

MIX DESIGN

Formulir Rancangan Campuran Beton Menurut BS Formulir Rancangan Campuran Beton ( Menurut Standar Pekerjaan Umum ) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 Uraian Kuat Desak yang disyaratkan Deviasi standar (S) Nilai tambah/Margin M Kuat desak rata-rata yang hendak dicapai (f) Jenis semen Jenis agregat kasar Jenis agregat halus Faktor air semen Faktor air semen maksimum Slump Ukuran agregat maksimum Kadar air bebas Kadar semen Kadar semen maksimum Kadar semen minimum F.a.s yang disesuaikan Susunan besar butir agregat halus Persen bahan < 4,8 mm Berat jenis relatif agregat Berat jenis beton Kadar agregat gabungan Kadar agregat halus Kadar agregat kasar Tabel/Grafik Ditetapkan Diketahui 1+3 Ditetapkan Ditetapkan Ditetapkan Tabel 5 Grafik III.1 Ditetapkan Ditetapkan Ditetapkan Tabel 7 11 : 8 Ditetapkan Ditetapkan/PBI Grafik Grafik Grafik II.3 19 12 - 11 Nilai 28 Mpa 7,0 Mpa 11,5 Mpa 39,5 Mpa S-550 Batu pecah Alami 0,52 0,60 30 60 mm 40 mm 170 Kg/m3 283 Kg/m3 275 Kg/m3 0,60 Zone 2 35% 2,53 Kg/m3 2.380 Kg/m3 1.927 Kg/m3 674 Kg/m3 1253 Kg/m3

SULPRIANTO / 311 10 029

TEKNOLOGI BETON

MIX DESIGN

Formulir Kesimpulan Hasil Rancangan Volume Berat Total Air 3 (m ) (Kg) (Kg/Lt) 1 m3 1 Adukan (....m3)

Semen (Kg)

Agregat Halus (Kg)

Agregat Kasar (Kg)

SULPRIANTO / 311 10 029

TEKNOLOGI BETON

MIX DESIGN

SULPRIANTO / 311 10 029

Anda mungkin juga menyukai