Perilaku DR - Donald, SPKJ
Perilaku DR - Donald, SPKJ
KJ
PERILAKU
Perilaku adalah suatu objek yang bisa diamati, dicatat dan diukur. Perilaku : Perilaku kasat mata: makan, membunuh, menangis dll. Perilaku tidak kasat mata: Fantasi, Motivasi, Mimpi, dll.
CIRI-CIRI PERILAKU
Perilaku itu sendiri kasat mata, tetapi penyebabnya mungkin tidak dapat diamati langsung. Perilaku mengenal berbagai tingkatan: Ada perilaku sederhana dan stereotipi seperti perilaku binatang bersel satu, dan ada perilaku yang komplek seperti perilaku manusia. Perilaku bervariasi menurut jenis- jenis tertentu yg bisa diklasifikasikan Salah satu klasifikasi yang dikenal adalah :
CIRI-CIRI PERILAKU
Kognitif, Afektif, Psikomotor masingmasing merujuk pada yg sifatnya Rasional, Emosional dan Gerakangerakan fisik dalam berperilaku. Perilaku bisa disadari dan tidak disadari. Sebagian besar perilaku kita disadari.
Yang Mempengaruhi Perilaku. -Sosial: Pengaruh hubungan antara organisme dgn lingkungannya. -Intrapsikis: Proses dan dinamika mental/Psikologis yg mendasari perilaku. -Biologis: Proses Neurofisiologis yg ada dibalik perilaku.
Sel-sel tubuh. Sel dalam tubuh ada yg berfungsi sebagai penerima rangsang (reseptor), penerus rangsang (adjustor) dan penangkap rangsang (affektor). Ketiganya bekerja sama membentuk dan mempengaruhi perilaku.
Sistem saraf. >SSP: tdd. Sel saraf otak dan sumsum tulang belakang (Medula spinalis) >Sistem Saraf Tepi. SSP mengkoordinasikan perilaku Otak untuk perilaku yg kompleks, Med.Spinalis unt perilaku sederhana seperti reflek.
4.
Limbik sistem Perilaku merupakan gambaran dari seluruh sistem saraf aspek involunternya dikendalikan oleh sistem limbik. Sistem ini sangat kompleks tdd.:Amigdala, Septum, Hipokampus, Girus singultus, Talamus ant., dan Hipotalamus. Komponen ini dapat berhubungan secara lingkaran: Talamus ant., Girus singultus, Hipokampus, Hipotalamus
PERKEMBANGAN
Perkembangan adalah suatu proses dinamik yg berlangsung terus menerus (kontinum) dgn demikian suatu fase perkembangan selalu berhubungan dengan fase sebelum dan sesudahnya. Faktor yg mempengaruhi perkemb.: > Faktor bawaan > Faktor lingkungan
PERKEMBANGAN
Faktor
bawaan (Nature) Ciri-ciri fisik tertentu seperti warna kulit, TB, dll banyak yg diturunkan dari generasi ke generasi. Temperamen seseorang juga banyak dipengaruhi oleh susunan gen yg dikenal dengan nama Enkephalin dan Endorfin. Schipenhauer (1788-1860), Plato (427-347 BC), Descartes (15961050) Mengatakan bahwa
PERKEMBANGAN
perkembangan manusia sudah ditentukan oleh alam. Anak kecil adalah orang dewasa dalam bentuknya yg masih kecil. Lingkungan atau pendidikan tidak dapat mengubah arah perkembangan seseorang. Berarti perkembangan anak diserahkan saja kepada alam, dan sekolah tidak dibutuhkan. Aliran ini disebut Aliran Nativisme.
PERKEMBANGAN
Faktor
Lingkungan (Nurture) Selain berbagai ciri yg dibawa individu sejak lahir, terdapat banyak segi kepribadian individu yg diperolehnya dari proses belajar. Alam tidak mempersiapkan seseorang untuk menjadi dosen, ahli hukum, dokter dsb. Semua ini harus dipelajari sampai suatu saat individu ini mandiri dalam lingkungannya. Hasil belajar ini sangat mempengaruhi kepribadiannya.
PERKEMBANGAN
John Locke (1632-1704) beranggapan bahwa manusia lahir tabularasa, putih bersih bagaikan kertas yg belum ditulisi. Lingkungan yg membentuk individu ini spi masa dewasanya lingkungan (pendidikan, dll) harus diatur dgn baik agar anak kelak menjadi manusia dewasa yg baik. Aliran ini dis. Aliran Empirisme.
PERKEMBANGAN
William Stern (1871-1938) mencoba menggabungkan aliran Empirisme dan Nativisme, dgn. catatan bahwa bakat memang penting, tp agar berkembang secara maksimal, bakat harus menemukan lingkungan yg sesuai. Ada hal-hal yg sulit, tidak mungkin diubah dalam diri seseorang, sehingga ia berupaya unt agar lingkungan yg sesuai dgn dirinya. Aliran ini dis. Aliran Konvergensi.
PERKEMBANGAN MANUSIA
1. 2. 3. 4. 5. 6.
7.
8.
Periode dalam kandungan (prenatal) Periode bayi Periode kanak2 awal (Early childhood) Periode kanak2 akhir (Late Childhood) Periode remaja (Adolescence) Periode dewasa awal (Early adulthood) Periode dewasa madya (Middle adulthood) Periode usia lanjut (Late adulthood)
Merupakan periode yg sangat penting ok selama dalam kandungan terjadi pembentukan wujud manusia yg akibat2 nya terus berpengaruh sepanjang hidup. Disini terjadi pengalihan ciri-ciri genetis dari kedua ortu. Kl terjadi ggan berpengaruh pada ciri fisik dan psikologisnya. Disini terjadi pembentukan semua organ tubuh, termasuk jenis kelamin. Kl terjadi ggan cacad fisik bawaan.
Lingkungan dalam perut, sangat dipengaruhi oleh kondisi psikologis dan fisik si ibu. Penerimaan atau penolakan anak dalam kandungan akan berpe-ngaruh terhadap kecenderungan psikologis tertentu pada anak dimasa yad.
Periode Bayi
Dibagi atas 2 periode : 1. Infancy (orok) 2 minggu sejak lahir. Dibagi atas 2 fase lagi: > Fase Partunatal: 30 menit setelah lahir dimana orok masih merasa 100% bersatu dengan ibunya. > Fase Neonatal: Pada saat plasenta dipotong, orok otomatis berdiri sendiri sebagai individu. Fase orok merupakan fase terpendek dalam kehidupan manusia,tp merupakan masa penyesuaian diri yg sangat radikal.
Periode Bayi
2. Babyhood (Bayi) Dasar2 kepribadian dibentuk, dan berlangsung selama 2 thn. Disini terjadi perubahan dan pertumbu-han yg sangat cepat, sekali gus semakin berkurangnya ketergantungan anak pada ibunya dan awal munculnya individuali-tas. Disini dia mulai belajar mengenal orang lain diluar dirinya dan ibunya. Ciri yg menonjol adalah keingin tahuan yg sangat besar, walaupun koordinasi otot dan kekuatan fisik belum sempurna.
Periode Bayi
Masa bayi adalah masa tumbuhnya kreativitas, belajar bahasa ibu, belajar aturan sederhana, belajar menggunakan organ tubuh untuk tugas2 fungsional mis. menggemgam, melempar dll. Sikap orang tua terhadap perilaku bayi dalam masa ini sangat berpengaruh terhadap inisiatif dan kreativitas si bayi dimasa yang akan datang.
Pada usia 40-60 thn. Kehidupan sudah mapan: berkeluarga, punya anak. Keadaan fisik mulai menurun, wanita mulai kehilangan kecantikannya,beberapa penyakit mulai datang, rumah tangga tidak semanis dulu lagi. Periode ini adalah periode transisi seperti pd masa pubertas-remaja dulu perlu penyesuaian diri lagi.
Juga disini merupakan puncak karier disini individu dapat mempengaruhi orang lain dgn otoritasnya dan bangga atas prestasi yg diperolehnya. Ciri perilaku yg menonjol: merenung ke masa lalu, serius bekerja dan berusaha unt mempertahankan apa yg sudah diperoleh. Kehidupan berkeluarga agak membosan-kan, perhatian lb kepada anak2 yg menje- lang dewasa.
Wanita usia 50 tahunan telah menopause dgn segala akibat2nya, laki-laki pd usia yg lebih lanjut (60-70 thn) akan mengalami andropause timbul penyakit2 psiko somatik.
Kecepatan anak-anak melalui stadium yg berbeda bervariasi tergantung faktor alami dan faktor lingkungan nya. Keempat stadium itu : 1. Stadium sensorimotorik 2. Stadium praoperasional 3. Stadium operasional konkrit 4. Stadium operasional formal
Stadium sensorimotorik
Piaget menggunakan istilah sensorimotorik unt menggambarkan stadium ini, ok bayi pertama kali mulai belajar melalui observasi sensorik, dan mereka mendapatkan pengendalian fungsi motoriknya melalui aktivitas, eksplorasi dan manipulasi lingkungan. Perilaku dominan motorik terutama reflek motorik dan sensorik : mengisap, menggenggam,melihat.
Stadium sensorimotorik
Kegiatan mental, seperti berpikir (-), walaupun ciri kecerdasan (+). 6 bulan terakhir, usia (18-24)bln anak mulai operasional, dan saat ini dianggap awal timbulnya kemampuan berpikir yang sebenarnya.
Stadium prakonvensional
Pengaruh kepatuhan dan hukuman terhadap perilaku anak sangat besar. Penilaian terhadap perilaku didasarkan atas sikap yg ditimbulkan oleh perilaku tersebut. Selanjutnya anak mulai menyesuaikan dengan harapan2 lingkungan dengan harapan memperoleh hadiah berupa senyuman, pujian atau permen.
Stadium konvensional
Disini anak terpaksa mengikuti dan menyesuaikan diri dengan berbagai harapan lingkungan atau ketertiban sosial agar disebut sebagai anak baik dan manis.
bersumber pd mulutnya. Hubungan sosial lb bersifat fisik : makan, minum susu dll. Objek sosial terdekat adalah Ibu, tu/ saat menyusui. Kalau tidak menyusui, anak memperoleh kepuasan oral dgn memasukkan jari tangan ke mulutnya. Gagaloptimisme>>, Narcisisme,pesimisme.
BAB. Stadium ini pada intinya adalah stadium perjuangan akan kemandirian dari ketergantungan kpd orang tua. Gagaltertib >>, keras kepala, bandel, selalu melakukan kesengajaan, terlalu hemat dan kikir.
Stadium uretral
Tidak jelas, hanya merupakan stadium
transisional antara std anal std falik. Awal dari suatu perkembangan kecemburuan penis (penis envy) pd wanita. Disini anak laki-laki kecil mulai meniru dan menyesuaikan dengan ayahnya.
pada daerah kelamin, mulai tertarik akan perbedaan jenis kelamin. Pada anak laki-laki keterdekatan pada ibunya akan menimbulkan gairah seksual dan perasaan cinta yg dis. Oedipus kompleks, tp menjadi kecemasan kastrasi (takut penisnya dipotong oleh saingannya yi ayah) terjadi proses identifikasi terhadap sang ayah.
pun terjadi perkembangan yg pesat dari motorik dan kognitif. Terjadi homoseksual primer: anak lakilaki maupun perempuan lebih banyak bergaul dgn teman sejenis. Anak mencari figur ideal diantara orang dewasa sejenis.
pusat kepuasan berada pada daerah kelamin. Energi psikis (libido) diarahkan untuk hubungan heteroseksual. Rasa cintanya pd anggota keluarga dialihkan kpd orang lain yg berlawanan jenis.
Perkembangan psikososial
Dibagi atas 8 stadium: 1. Basic trust vs Basic mistrust Kepercayaan dasar >< Ketidakpercayaan dasar. 2. Autonomy vs Shame and doubt Otonomi >< Rasa malu dan ragu-ragu 3. Initiative vs Guilt Inisiatif >< Rasa bersalah 4. Industry vs Inferiority Industri >< Inferioritas
Perkembangan psikososial
5.
6.
7. 8.
Identity vs Role confusion Identitas >< Kekaburan peran Intimacy vs Isolation Keintiman >< Isolasi Generativity vs Stagnation Generativitas >< Stagnasi Ego integrity vs Despair Integritas >< Putus asa.
1. Basic trust vs Basic mistrust Kepercayaan dasar >< Ketidakpercayaan dasar. 0 1 thn.
Kebutuhan rasa aman dan ketidak berdayaan konflik pd anak. Bila rasa aman terpenuhi anak akan me-ngembangkan dasar2 kepercayaannya terhadap lingkungan. Bila anak selalu terganggu: tidak pernah merasakan kasih sayang, rasa aman anak mengembangkan perasaan tidak percaya pd lingkungan. Disini peranan ibu sangat penting.
2. Autonomy vs Shame and doubt Otonomi >< Rasa malu dan ragu-ragu 2 3 thn
Organ2 tubuh sudah lb terkoordinasi aktivitas sudah lb luas. Disini perasaan mandiri diikuti perasaan malu2 dan ragu2. Pengakuan, pujian, perhatian, dorongan rasa percaya diri, sebaliknya rasa ragu-ragu. Kedua orang tua merupakan objek sosial terdekat bagi anak.
Bila tahap sebelumnya anak dapat mengembangkan rasa percaya diri dan mandiri anak akan dpt berinisiatif, yi perasaan bebas unt melak segala sesuatu. Kalau tahap sebelumnya anak ragu2 anak akan selalu merasa bersalah anak tidak berani melakukan segala sesuatu atas kehendak sendiri.
Anak mampu berpikir logis dan sudah sekolah tuntutan dari dalam dirinya atau dari luar semakin luas. Konflik yg terjadi antara merasa mampu dan rasa rendah diri. Kalau kemampuannya dihargai anak akan lb bergairah dan terus berproduksi. Kebalikannya timbul rasa rendah diri.
5. Identity vs Role confusion Identitas >< Kekaburan peran 11 thn akhir remaja
Anak mulai memutuskan masa depannya. Konflik yg timbul antara perasaan menemukan dirinya sendiri, kontra kekaburan peran. Kalau ia berhasil melalui tahap sebelumnya ia menemukan dirinya. Kalau gagal kekaburan peran.
Individu sudah mulai mencari pasangan hidup. Bila ia berhasil membagi kasih sayang dan perhatian dgn orang lain perasaan kemesraan dan keintiman. Bila gagal merasa terasing, terkucil.
Disini ada tuntutan unt membantu orang lain diluar keluarga (pengabdian masy.). Bila masa silam ia memperoleh banyak pengalaman negatip ia akan terkurung dalam kebutuhan dan persoalan sendiri.
Disini individu akan melihat masa lalunya. Keberhasilan, prestasi, tindakan2 masa lalu yg sukses perasaan puas. Bila gagal kekecewaan yg sangat mendalam.
RANGKUMAN
FAKTOR BAWAAN FAKTOR LINGKUNGAN
PERKEMBANGAN MANUSIA
PERLEKATAN = ATTACHMENT
Adalah suasana emosional yg hidup diantara anak yg sedang berkembang dgn pengasuhnya, yg ditandai dgn pencarian yg dilakukan oleh bayi dgn berpegangan kuat-kuat ok ingin dekat dengan pengasuhnya tsb. Perlekatan yg normal mempunyai pengaruh terhadap kemampuan seseorang unt membentuk hubungan dikemudian hari.
PERLEKATAN NORMAL
John Bowlby : Perlekatan yg normal perlu unt suatu perkembangan yg sehat. Perlekatan terjadi jika terdapat suatu hubungan yg hangat, intim dan terusmenerus dgn. Ibu dimana keduanya memperoleh kepuasan dan kenikmatan. Bayi cenderung lekat dgn satu orang (Monotropik), tapi dapat dgn beberapa orang, dan perlekatan dapat dialihkan kpd ayah atau seorang pengganti.
PERLEKATAN NORMAL Perlekatan berkembang secara bertahap keinginan seseorang unt bersama dgn orang yg disukai, yg lb kuat, lb bijaksana dan mampu menurunkan kecemasan atau kesedihan. Perlekatan juga merupakan proses inter aksi ibu-bayi yg rasa aman pd bayi. Jadi jumlah waktu bersama kurang penting dibandingkan dgn jumlah aktivitas antara keduanya.
PERLEKATAN NORMAL
Indikator isyarat (Signal indicator): tanda kesedihan pd bayi yg akan membangkitkan respon perilaku pd ibunya berupa tangisan, senyuman, melihat. Tangisan ada 3 jenis: 1. Lapar yg paling sering. 2. Marah 3. Rasa sakit Beberapa ibu mampu membedakan suara tangisan ini, yang lain menyamaratakannya saja.
FASE-FASE PERLEKATAN
Fase I : Stadium Praperlekatan (Preattach ment stage) sejak lahir s/d 8-12 minggu. Disini bayi mengikuti ibunya dgn matanya, menoleh dan bergerak seirama dgn suara ibunya. Fase II : Stadium perlekatan dlm pembinaan (Attachment in the making) sejak 8-12 minggu s/d 6 bulan. Disini bayi akan melekat dgn satu atau lebih orang dalam lingkungannya.
FASE-FASE PERLEKATAN Fase III : StadiumFase III : Stadium perlekatan yang jelas (Clear cut attachment) sejak 6-12 bulan. Disini bayi akan menangis dan menunjukkan tanda kesedihan lainnya bila dipisahkan dari pengasuh atau ibunya kalau dikembalikan, bayi akan berhenti menangis dan berpegangan kuat. Fase IV: > 25 bulan Figur ibu terpisah, dan hubungan ibu dan anak berkembang menjadi lebih kompleks.
Interaksi antara ibu dan bayinya selama periode perlekatan sangat mempengaruhi perilaku bayi saat itu dan dimasa depan. Pola perlekatan juga bervariasi antara satu bayi dgn bayi lainnya, mis. beberapa bayi memberi isyarat (menangis) lebih jarang dari bayi lainnya. Sensitivitas unt menyayangi dan memeluk bayi jika menangis bayi lb jarang menangis pd bulan-bulan selanjutnya.
Mary Ainsworth menemukan bahwa: Kontak tubuh yang erat dgn ibu saat bayi memberi isyarat bertumbuhnya rasa percaya diri pd bayi pd masa pertumbuhan selanjutnya. Ibu yg tidak responsif bayi penuh kecemasan. Ibu demikian biasanya ibu muda atau ibu dgn IQ rendah. Perlekatan merupakan cara untuk menurunkan kecemasan.
Perilaku perlekatan menetap disepanjang kehidupan: mulai lahir s/d meninggal. Perlekatan yg tidak kuat pada tahun-tahun pertama kehidupan rasa rendah diri, hubungan sosial yg buruk, rentan secara emosional terhadap stress. Bila perlekatan dgn ortu buruk perlekatan akan dialihkan kepada orang lain ,mis. guru, sanak saudara, terapis,dll. Tokoh perlekatan (-) kesepian,cemas.
BELAJAR
Adalah
proses perubahan dari belum mampu menjadi sudah mampu yang terjadi dalam jangka waktu tertentu. Merupakan salah satu bentuk perilaku yg sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia. Membantu manusia unt menyesuaikan diri (beradaptasi) dgn lingkungannya dan bertahan hidup (survived).
BELAJAR
Clark L.Hull dgn. Teori penurunan dorongan belajar (drive reduction theory) adanya hubungan belajar dgn SSP mis, mendapatkan makanan akan menurunkan rasa lapar. Stimulasi listrik pada tempat tertentu diotakbayangan yg menakutkan pd objek. Lesi pd nukleus amigdala pd binatang akan mengganggu proses belajar belajar menghasilkan perubahan pd struktur dan fungsi sel syaraf.
BELAJAR
Belajar dan berpikir berbeda: Belajar suatu proses terjadinya perubahan peri laku, berpikir tidak selalu menghasilkan perubahan perilaku. Berpikir tidak dapat diamati langsung (tidak kasat mata) ok merupakan suatu representasi simbolis baik dari suatu objek, peristiwa, ide-ide atau hubungan antara hal-hal tersebut. Proses belajar ditimbulkan oleh proses berpikirtimbul teori-teori belajar.
Ivan Petrovich Pavlov,ahli psikologi dan pemenang Nobel, mengobservasi karyanya pada sekresi lambung anjing, dimana seekor anjing mengeluarkan liurnya tidak hanya jika dimasukkan makanan didalam mulutnya tetapi juga terhadap suara langkah orang yg membawakan makanan unt anjing, walaupun anjing tidak dapat membaui atau melihat makanan tersebut. Dalam hal ini anjingnya dikekang.
(N) seekor anjing tidak mengeluarkan saliva jika dibunyikan bel, tetapi jika suara bel selalu diikuti dgn pemberian makanan bel ada hubungannya dengan makanan. Ok makanan secara alamiah dapat menimbulkan salivadis stimulus yg tidak dibiasakan (UCS=unconditioned stimulus). Saliva adalah respon yg ditimbulkan oleh makanandis respon yg tidak dibiasakan ( UCR = unconditioned respons).
Bel yg dipasangkan dgn makanan dis stimulus yg dibiasakan (CS = conditioned stimulus). Pembiasan klasik berespon melalui Sistem Saraf Otonom. Makanan (UCS) saliva (UCR) bel (CS) + makanan (UCS) saliva(UCR) setelah dibiasakan: bel(CS) saliva (CR).
Kemungkinan yang bisa terjadi: 1. Pemunahan. Terjadi bila stimulus yg dibiasakan (CS) secara terus menerus diulang tanpa stim yg tdk dibiasakan (UCS) sampai respons ditimbulkan oleh stim yg dibiasakan (CS) secara bertahap melemah dan akhirnya menghilang.
Generalisasi stimulus. Terjadi bila suatu respons yg dibiasakan (CR) dipindahkan dari satu stim ke stim yg lain yg mirip dgn stim awal mis, seekor anjing diajarkan unt berespons terhadap suara bel, juga berespon terhadap suara garpu tala. Generalisasi stim adalah suatu teori yg digunakan unt menjelaskan belajar yg lb tinggi, dimana seseorang mempelajari kemiripan.
Diskriminasi. Adalah proses mengenali dan berespons terhadap perbedaan stimuli yg mirip. Jika dua stim cukup berbeda binatang dapat diajarkan unt berespon terhadap satu stimuli dan tidak berespon terhadap stim yg lain.
Teori belajar : Pembiasan perilaku (Operant conditioning) BF Skinner melakukan percobaan dgn binatang percobaannya aktif dan berkelakuan unt mendapatkan suatu hadiah. Jadi belajar terjadi sebagai akibat tindakan. Skinners box adalah kotak percobaan dimana seekor tikus dimasukkan kedalam nya dengan tidak diberi makan dalam waktu tertentu agar perilaku tikus didorong oleh keinginan unt makan. Tikus dimasukkan kedalam kotak unt waktu tertentu.
Didalam kotak ada tombol pengungkit. Setiap kali tikus menekan tombol makanan akan keluar disini makanan sebagai penguat. Bila makanan diambil perilaku menekan tombol akan menghilang. Disamping makanan, persetujuan, pujian, posisi yang baik, atau respons lainnya yang memuaskan kebutuhan binatang atau individu dapat berlaku sebagai hadiah atau penguat. Penguat ada yang primer dan sekunder.
Bisa diberi variasi yi makanan ada jika lampu menyala tikus akan belajar membedakan (diskriminasi) kondisi adanya makanan dgn tdk adanya makanan berdasarkan menyala tidaknya lampu. Lampu sebagai stimulus diskriminasi. Penguat primer: Jika hadiah tidak tergantung kepada belajar sebelumnya, mis kebutuhan akan makan dan minum. Penguat sekunder:Jika didasarkan kpd belajar sebelumnya yg menghasilkan hadiah,mis uang, posisi, dll.
Penguat=pendorong=reinforcement positip adalah respons yg akan meningkatkan kemungkinan respons tsb akan terjadi lagi, mis makanan,minuman,uang,penghargaan. Penguat negatif adalah respon yg menyebabkan hilangnya suatu peristiwa dan menimbulkan keengganan unt meningkatkan respon tsb,mis seorang remaja memotong rumput dihalaman unt menghindari keluhan orang tuanya. Penguat negatif tidak sama dengan hukuman.
Penguat parsial=partial reinforcement adalah penguat yg diberikan pada waktuwaktu tertentu. Penguat parsial ini efektif unt mempertahankan perilaku dan tahan terhadap pemunahan. Percobaan Thorndike. Kucing tidak diberi makan dalam jangka waktu tertentu, kemudian dimasukkan kedalam puzzle box (kotak tekateki). Kucing harus belajar membuka salah satu pintu unt memperoleh seekor ikan yg ditaruh diruang kecil dalam kotak tsb.
Percobaan Thorndike.
Mula-mula kucing akan mencakar, mendorong semua sudut ruangan, dan akhirnya semua tindakan kucing yg tidak menghasilkan ikan lama-lama akan menghilang, sampai akhirnya hanya ada tindakan tertentu yg berhasil membuka pintu yg menyajikan ikan Dari pengamatan ini Thorndike mengemukakan beberapa prinsip belajar: 1. The Law of Effect: Tindakan yg memberikan hasil yg memuaskan akan cenderung diulang kembali pd waktu yad.
2. The Law of Exercise : Makin lama kucing dgn mudah langsung menekan bagian kotak yg menyebabkan pintu terbuka dpl Latihan membuat perilaku yg dipelajari menjadi lebih baik. 3. The Law of Readdiness : Tingkat kesiapan seseorang untuk mempelajari sesuatu akan sangat mempengaruhi hasil belajarnya.
Kognitif : suatu proses mendapatkan, menyusun,dan menggunakan pengetahuan intelektual. Fokus teori belajar kognitif adalah Pengertian. Jadi kognitif adalah suatu pengertian hubungan antara penyebab dan akibat, antara tindakan dan akibat tindakan, juga merupakan keadaan mental dimana seseorang dapat mengerti dirinya dan lingkungannya.
Penderita depresi mempunyai strategi kognitif yg dipusatkan pada apa yg salah dibanding dgn apa yg benar. Pandangan diri, interpretasi pengalaman, harapan masa depan yg negatip. Aaron Beck melakukan terapi kognitif pada penderita depresi dgn mengajarkan penderita unt mengenali dan menilai kemampuan dalam dirinya sendiri dan menyadarkan mereka akan pola kognitif yg menyebabkan mereka depresi.
Dasar teori ini adalah : modeling peran, identifikasi dan interaksi manusia. Seseorang dapat belajar dgn meniru peri laku orang lain, tp faktor personal akan berpengaruh. Jika model peran bukan orang yg disukai, perilaku peniruan kemungkinan tidak akan terjadi. Reciprocal determinism=penentuan timbal balik yi Perilaku terjadi sebagai hasil dari saling peran antara kognitif dan lingkungan.
Dampak positip dari proses belajar meniru dari yg sederhana mis menggunakan alat rumah tangga sampai yg kompleks mis belajar bahasa, membantu pekerjaan dll. Dampak negatif dari proses belajar meniru yaitu perilaku agresif, minum minuman keras, merokok yg diperoleh dari meniru dari orang lain, media cetak dan elektronika.
Neurofisiologi Belajar Clark L.Hull dgn teori Penurunan dorongan belajar (Drive reduction theory) mengatakan bahwa ada hubungan SSP dgn menurunnya tingkat dorongan, mis mendapatkan makanan akan menurunkan rasa lapar. Stimulasi eksternal menstimulasi sistem aferenimpuls motorik mencari dan mendapatkan makananstim SSP menurunkan rasa lapar. Dasar neurofisiologis belajar adalah membentuk dan menyimpan daya ingat.
Neurofisiologi Belajar
Struktur otak yg terlibat: Hipokampus, Korteks, Serebelum. Daya ingat jangka panjang lebih lama dipertahankan dibanding dgn daya ingat jangka pendek, karena semakin lama daya ingat itu dihubungkan dgn sejumlah lokasi di korteks dan semakin banyak hubungan neuralnya, semakin baik kemungkinan jalur neural yg menghasilkan daya ingat. Pengungkapan daya ingat secara berulang, meningkatkan sifat permanennya. Penyimpanan adalah kunci unt daya ingat yg baik.
MEMORI
Yi Kemampuan unt menyimpan informasi sehingga dapat digunakan lagi dimasa yg akan datang. Encoding : Proses pengubahan informasi menjadi simbol-simbol atau gelombang listrik tertentu yg sesuai dgn peringkat pada organisme. Retensi = storage = penyimpanan di otak. Retrieval: pemanggilan kembali. Lupa : informasi yg disimpan tidak dapat dipanggil kembali.
MEMORI
Berdasarkan pengertian tadi dikenal 3 jenis memori: 1. Memori sensoris = Daya ingat segera Penyimpanan memori melalui syaraf sensoris dan berlangsung dalam waktu yg sangat pendek. 2. Memori jangka pendek = working memori proses penyimpanan memori hanya sementara, yi selama informasi masih dibutuhkan.
3 jenis memori:
Memori jangka panjang suatu proses penyimpanan informasi yg relatip permanen. Ketiga memori ini berhubungan erat informasi selalu diterima memori sensori sejumlah tertentu diteruskan ke memori jangka pendek dan yg lain hilang diseleksi dan diteruskan ke memori jangka panjang dan sebagian dilupakan.
3.
MEMORI
Pengulangan informasi yg sama secara berulang-ulang mempercepat dan memperkuat derajat pemindahan memori jangka pendek kpd memori jangka panjang. Ini yg menyebabkan seseorang dapat mengingat informasi yg dipelajarinya secara mendalam dibandingkan dgn informasi yg dipelajari secara superfisial saja. Penyimpanan memori jangka panjang sebagian besar dilakukan oleh Hipokampus yi bagian dari korteks serebri pada
MEMORI
pada bilateral dasar ventrikel lateralis. Bila terjadi kerusakan yug luas diotak termasuk hipokampus orang tidak dapat atau sukar menyimpan memori jangka panjang yg dis Amnesia anterograd. Proses retrieval atau memanggil kembali, melibatkan Talamus. Kerusakan pada Talamus kesukaran atau ketidak mampuan untuk mengingat kembali memori jangka pendek yg dis Amnesia retrograd.
INTELIGENSIA
Claparde dan Stern:Kemampuan unt menyesuaikan diri secara mental terhadap situasi atau kondisi baru K.Buhler:Perbuatan yg disertai dengan pemahaman dan pengertian David Wechsler:Kemampuan unt bertindak secara terarah, berpikir secara rasional, dan menghadapi lingkungannya secara efektif
INTELIGENSIA
Dari definisi tadi Inteligensia adalah kemampuan seseorang unt: mengasimilasi pengetahuan faktual, mengingat peristiwa baru/lama, memberi alasan secara logis, memanipulasi konsep baik angka maupun kata, menterjemahkan hal abstrak kepada kenyataan dan sebaliknya, dan mampu menghadapi masalah dan prioritas dengan benar dan akurat pada satu situasi tertentu.
INTELIGENSIA
Inteligensia tidak = IQ. iIQ adalah hasil dari suatu tes inteligensia tertentu hanya mengukur sebagian kecil dari inteligensia. Faktor-faktor yg mempengaruhi inteligensia: Faktor bawaan. Dari hasil penelitian didapat bahwa nilai IQ dari satu keluarga berkorelasi tinggi. Kualitas inteligensia orang tua serta kondisi anak pada saat pembentukan dalam kandungan sangat berpengaruh terhadap inteligensia individu tersebut.
lingkungan. Perkembangan otak sangat mempengaruhi inteligensia seseorang, dan perkembangan otak sangat dipengaruhi gizi (lingkungan). Rangsangan-rangsangan intelektual yg memberikan berbagai sumber daya pengalaman mis pendidikan, latihan berbagai ketrampilan, dll khususnya pada masa peka juga berpengaruh terhadap inteligensia seseorang.
INTELIGENSIA
Alfred Binet (1905) memperkenalkan Intelligence Quotient (IQ) yang dihitung dgn. sangat sederhana sebagai Ratio mental age terhadap Chronological age dikalikan 100. Klasifikasi IQ: Mental Retardasi sangat berat < 20-25 Mental Retardasi berat 20-40 Mental Retardasi sedang 35-55 Mental Retardasi ringan 50-70
Klasifikasi IQ
Ambang
Bodoh
MOTIVASI
Yi. keadaan yg menghasilkan kecenderungan kearah suatu jenis tindakan berbentuk perilaku ok itu Motivasi sering disebut Penggerak perilaku (the energizer of beha-vior) dan ada yg menyebut Motivasi seba-gai Penentu (determinan) perilaku. Motivasi terjadinya perilaku : Motivasi yg berasal dari lingkungan : Kegaduhan, bahaya dari lingkungan, desakan guru, dll.
1.
Motivasi dari dalam diri individu: harapan atau cita-cita, emosi, instink, keinginan. Tujuan, insentif atau nilai dari suatu objek dapat berasal dari dalam diri sendiri berupa kepuasan kerja, tanggung jawab atau dari luar individu berupa status, uang, dll. Perilaku terjadi ok motivasi tertentu: psikologis, biologis dan lingkungan. Motivasi ini akan merangsang timbulnya suatu keadaan psikologis tertentu
MOTIVASI
1.
dalam tubuh yg dis Kebutuhan. Kebutuhan menciptakan keadaan tegang (tension) mendorong perilaku unt memenuhi kebutu-han tsb. Bila kebutuhan sudah terpenuhi ketegangan melemah sampai timbul kete-gangan lagi unt kebutuhan yg baru dst. Keadaan ini dis Daur motivasi. Kebutuhan ada 2: Kebutuhan primer = kebutuhan dasar = kebutuhan unt mempertahankan hidup atau survival needs.
Kebutuhan primer
2.
Yaitu : makan, minum, menghirup oksigen. Beranak pinak. Kebutuhan akan rasa aman. Kebutuhan unt mengenal dirinya dan ling-kungannya. Kebutuhan akan rangsangan minimal dari lingkungan. Kebutuhan dasar ini sudah ada sejak anak dilahirkan. Kebutuhan sekunder = kebut. yg dipelajari : kekuasaan, uang, popularitas, status dll. Bila kebutuhan ini tidak terpenuhi pada dasarnya kehidupan organisme tidak terancam.
Dalam kenyataan, dorongan2 atau kebutuhan tidak selalu muncul satu persatu, tetapi dapat muncul dua atau lebih kebutuhan pada saat bersamaan. Keadaan ini dis konflik. Kuat lemahnya konflik tergantung dari faktor2 ini: Bobot bila dua2nya sangat penting, maka konflik akan semakin kuat. Insentif semakin besar insentif, semakin kuat konflik yang dirasakan. Semakin dekat datangnya insentif, semakin kuat konflik yang dirasakan.
Bila muncul suatu kebutuhan/dorongan unt bertindak,tp ok sesuatu hal kebutuhan tak dapat terpenuhi, Frustrasi. Faktor yg menyebabkan frustrasi: Hambatan fisik: lemah, cacad,dll. Hambatan lingkungan: larangan2 tertentu, terkunci dalam ruangan, dll Hilangnya rangsang unt memperkuat kebutuhan. Tindakan yg salah kebutuhan tdk terpenuhi.
Tindakan individu bila terjadi Frustrasi: Agresi Mekanisme Pertahanan Ego : Represi, Regresi, Rasionalisasi, Proyeksi dll. Apati rasa frustrasi yg mendalam mengucilkan diri dst.
KEPRIBADIAN = PERSONALITY
Berasal dari kata persona = topeng yi perlengkapan yg selalu dipakai dalam pentas-pentas drama, dpl kepribadian seolaholah bukan diri individu yg sebenarnya. Gordon W. Allport :Kepribadian adalah organisasi dinamis dari sistem-sistem psikofisik dalam diri individu yg menentukan penyesuaiannya yg unik terhadap lingkungan. Kata dinamis menunjukkan bahwa kepribadian bisa berubah-ubah.
KEPRIBADIAN
1.
2.
Faktor2 yg membentuk kepribadian: Pengalaman umum =Common experiences pengalaman yg dihayati oleh semua individu, masyarakat. Setiap masyarakat mempunyai nilai2, prinsip2 moral mis menghormati orang tua setiap manusia dididik unt menjadi manusia seperti itu. Pengalaman unik= unique experiences Setiap orang punya pengalaman unik yg hanya pernah dialaminya sendiri, yg menentukan bagian dirinya yg bersifat khas unik dan tak ada duanya.
TEORI KEPRIBADIAN
1.
Pendekatan Tipologis dan Trait. lebih menekankan pada ciri2 umum dari perilaku seseorang. Hipocrates (460-377 SM) membagi kepribadian atas 4 tipe menurut cairan yg mempengaruhinya: a. Melankolik dipengaruhi oleh empedu hitam (murung, depresi). b. Sanguinis dipengaruhi oleh darah (gembira, optimistik).
Hipocrates
2.
c. Kholerik dipengaruhi oleh empedu kuning (mudah marah). d. Phlegmatik dipengaruhi oleh cairan lendir ( tenang, lamban, tdk mudah dirangsang). Kretchmer membagi kepribadian atas bentuk tubuh : a. Endomorph: bentuk gemuk bulat (mudah bergaul,periang,santai).
Kretchmer
b. Ectomorph : tinggi kurus (sangat serius senang menyendiri, selalu menjaga jarak dgn orang lain, amat perasa). c. Mesomorph :tegap dan atletis (agak cerewet, agresif, fisiknya aktif) C.G Jung membagi kepribadian atas Introvert dan Ekstrovert. a. Introvert:menarik diri, tertutup, tdk memperhatikan org lain, agak pendiam. b. Ekstrovert: membuka diri dlm kontak dgn orang lain.
3.
TEORI KEPRIBADIAN
1.
Teori Psikodinamika. Sigmund Freud (1856-1939) menyatakan bahwa dalam diri manusia terdapat suatu energi psikis yg sangat dinamik yg bersifat kekal, tidak bisa dihilangkan dan bila diham-bat akan mencari saluran lain. Energi inilah yg mendorong individu berperilaku, dan sumber energi ini pada fungsi psikis yg berbeda yi Id, Ego, Superego. Id. Bgn yg paling primitif dari kepribadian.
Id.
2.
Merupakan sumber utama yg memungkinkan manusia hidup. Dorongan dasar mis makan, minum, seksual, agresivitas. Dorongan dalam Id selalu ingin segera dipuaskan (Prinsip kesenangan). Ego. Eksekutif dari kepribadian, berfungsi secara logis/rasional berdasarkan prinsip kenyataan (Reality principle). Jadi Ego menyaring dorongan2 yg ingin dipuaskan oleh Id berdasarkan kenyataan.
Sigmund Freud
3.
Superego. Disini ada nilai2 moral yg memberikan batasan baik dan buruk yg ideal. Ok itu Superego selalu berorientasi kpd kesempurnaan. Hadiah atau hukuman yg diterima sehubungan dgn nilai2 ideal itu akan membentuk suara hati (concience). Inilah yg menyebabkan bila seseorang melangar nilai2 tsb akan timbul rasa bersalah. Bersama dengan Ego, Superego mengatur dan mengarahkan perilaku man dlm hal memuaskan keinginan Id.
TEORI KEPRIBADIAN
1.
2.
Freud juga membagi aktivitas mental individu berdasarkan sejauh mana individu menyadari gejala2 psikis yg timbul: Conscious level = tingkat sadar aktivitas mental bisa kita sadari setiap saat mis berpikir, persepsi. Sebagian dari Ego dan Superego berada pada tingkat ini. Preconcious level = tingkat pra sadar kita hanya bisa menyadari gejala2 psikis yg timbul hanya bila kita memperhatikannya mis memori, pengetahuan,dll. Sebagian Ego dan Superego berada disini.
Freud 3. Unconscious level = tingkat tidak disadari Gejala2 psikis sama sekali tidak kita sadari, sulit unt dijelaskan,mis dorongan2 moral, pengalaman yg memalukan, harapan yg irrasional, dorongah seksual yg tak sesuai dgn norma masyarakat, dll. Tingkatan tak disadari ini merupakan objek studi utama dari psikoanalisa, dimana psikoanalisa itu sendiri bertujuan untuk mencapai dan dapat mengungkapkan kehidupan mental yang tidak disadari.
TEORI KEPRIBADIAN
Teori Social learning. ditekankan besarnya pengaruh lingkungan atau keadaan2 situasional terhadap perilaku. Lingkungan membentuk pola2 berperilaku melalui proses belajar melalui proses kondisioning. Orang2 disekitar individu akan membentuk perilakunya melalui ganjaran dan hukuman (pengalaman langsung) dan dapat juga dibentuk melalui pengalaman tak langsung yi melalui pengamatan perilaku orang lain (modeling).
PENGUKURAN KEPRIBADIAN
Metode Observasi. dilakukan observasi terhadap perilaku yg terjadi dalam keadaan normal/wajar, situasi eksperimen maupun dalam suatu interview. Informasi dicatat dan dimasukkan dalam suatu rating scale yg sudah dibakukan. Metode Inventori Observasi berupa pertanyaan2 yg harus diisi atau dipilih subjek berdasarkan ciri2 yg ia anggap ada dalam dirinya.
Metode Inventori
Alat2 yg dipakai : - MMPI = Minesota Multiphasic Personality Inventory tdd 550 pertanyaan. - CPI = California Psychological Inventory - Guilford Zimmerman Temperament Survey. - Sixteen Personality Questionaire (16 PF) - EPPS = Edwards Personal Preference Schedule. Dan Metode2 lainnya.
EMOSI
1.
Definisi: Adalah merupakan gejolak penyesuaian diri yg berasal dari dalam yg melibatkan hampir keseluruhan diri individu yg berfungsi unt tercapainya suatu pemua-san atau perlindungan diri atau kesejahte-raan diri pada saat berhadapan dengan lingkungan atau objek tertentu. Reaksi emosi : Perubahan pada fungsi fisik : Waktu marah,takut denyut jantung, TD, Pernafasan bisa meninggi atau menurun.
Reaksi emosi
2.
3.
Perubahan ekspresi : orang cemas pucat, senang berseri-seri, marah merah padam, badan gemetaran dan perubahan suara bisa meninggi, rendah atau berat. Perubahan psikis lainnya: Ketakutan daya pikir menurun, marah daya pikir tak terkontrol dgn baik. Setiap orang tidak sama kualitas dan kuantitas emosinya terhadap suatu objek yg sama.
PERKEMBANGAN EMOSI KM Bridges melihat perkembangan emosi : Saat lahir bayi merasakan kesenangan dgn benda2 disekitarnya, mis ibunya, keluarga, suara2 walaupun masih kabur. Bulan ketiga muncul emosi nyaman dan kadang2 cemas. Bulan keenam timbul emosi takut, marah, jijik. Bulan ke 12 timbul bangga dan sayang. Bulan ke 18 timbul emosi sayang, cemburu
KM Bridges
Bulan
ke 24 timbul emosi riang, takut, jijik, marah, iri hati, cemas, senang, nyaman, bangga, sayang kepada orang dewasa dan anak2. Selanjutnya emosi berkembang menuju kematangan yg diperkaya dgn berbagai pengalaman emosi pribadi dalam hubungannya dgn terjadinya interaksi sosial.
Peristiwa emosi adalah interaksi setiap individu dgn sesama dan lingkungannya. Emosi yg normal, berfaedah unt kesehatan jasmani dan emosi yg tak normal ggan kesehatan jasmani dan ggan perilaku. Kematangan emosi dipengaruhi oleh : Faktor usia Kepribadian Pengalaman sosial Pengetahuan individu Norma2 agama.
HUBUNGAN EMOSI DGN PERILAKU Emosi seseorang mempengaruhi pandangannya terhadap sesuatu atau situasi sekelilingnya. Bentuk pengaruh emosi yang paling ringan dis Priferensi, mis perasaan suka,tidak suka terhadap sesuatu. Priferensi ini dapat berkembang menjadi sikap positip atau negatip. Sikap pada seseorang dapat menetap dan sukar dirubah sehingga dapat menimbulkan prasangka. Prasangka sangat besar pengaruhnya terhadap perilaku dalam menghadapi objek tertentu.
HUBUNGAN EMOSI DGN PERILAKU Sikap yg disertai dgn emosi berlebihan dapat menimbulkan hal yg kompleks: Orang yg terlampau tinggi menilai dirinya ok kesombongan, tinggi hati dis Kompleks tinggi diri. Orang yg merasa dirinya kurang berani, kurang PD, takut berbuat kesalahan, tak berani menghadapi sesuatu yg sulit, malu, takut dis Kompleks rasa rendah diri.