Anda di halaman 1dari 143

DR.DONALD FS, Sp.

KJ

PERILAKU
Perilaku adalah suatu objek yang bisa diamati, dicatat dan diukur. Perilaku : Perilaku kasat mata: makan, membunuh, menangis dll. Perilaku tidak kasat mata: Fantasi, Motivasi, Mimpi, dll.

CIRI-CIRI PERILAKU

Perilaku itu sendiri kasat mata, tetapi penyebabnya mungkin tidak dapat diamati langsung. Perilaku mengenal berbagai tingkatan: Ada perilaku sederhana dan stereotipi seperti perilaku binatang bersel satu, dan ada perilaku yang komplek seperti perilaku manusia. Perilaku bervariasi menurut jenis- jenis tertentu yg bisa diklasifikasikan Salah satu klasifikasi yang dikenal adalah :

CIRI-CIRI PERILAKU
Kognitif, Afektif, Psikomotor masingmasing merujuk pada yg sifatnya Rasional, Emosional dan Gerakangerakan fisik dalam berperilaku. Perilaku bisa disadari dan tidak disadari. Sebagian besar perilaku kita disadari.

DASAR TERJADINYA PERILAKU


1.

Yang Mempengaruhi Perilaku. -Sosial: Pengaruh hubungan antara organisme dgn lingkungannya. -Intrapsikis: Proses dan dinamika mental/Psikologis yg mendasari perilaku. -Biologis: Proses Neurofisiologis yg ada dibalik perilaku.

DASAR TERJADINYA PERILAKU


2.

Sel-sel tubuh. Sel dalam tubuh ada yg berfungsi sebagai penerima rangsang (reseptor), penerus rangsang (adjustor) dan penangkap rangsang (affektor). Ketiganya bekerja sama membentuk dan mempengaruhi perilaku.

DASAR TERJADINYA PERILAKU


3.

Sistem saraf. >SSP: tdd. Sel saraf otak dan sumsum tulang belakang (Medula spinalis) >Sistem Saraf Tepi. SSP mengkoordinasikan perilaku Otak untuk perilaku yg kompleks, Med.Spinalis unt perilaku sederhana seperti reflek.

DASAR TERJADINYA PERILAKU


Sistem Saraf Tepi tidak mempunyai fungsi koordinasi, tp bertugas menyampaikan rangsang yg diterima dari dalam atau luar tubuh ke SSP. Sistem Endokrin. Sistem ini terdiri dari rangkaian glandula (kelenjar) yg dapat mengeluarkan cairan tertentu yg disebut hormon yg sangat mempengaruhi perilaku a.l: >Kelenjar Gondok (Thyroid): mengeluarkan hormon Tiroksin yg mengatur metabolisme tubuh.

4.

DASAR TERJADINYA PERILAKU


> Kel.Pituitary: mengeluarkan hormon pituitari, bersama dgn hipotalamus ikut mengatur berbagai reaksi emosional. > Kel.Adrenal: menghasilkan hormon adrenalin pada saat stres. > Kel.Kelamin (Gonad): menghasilkan hormon yg mempengaruhi perilaku seksual.

DASAR TERJADINYA PERILAKU


5.

Limbik sistem Perilaku merupakan gambaran dari seluruh sistem saraf aspek involunternya dikendalikan oleh sistem limbik. Sistem ini sangat kompleks tdd.:Amigdala, Septum, Hipokampus, Girus singultus, Talamus ant., dan Hipotalamus. Komponen ini dapat berhubungan secara lingkaran: Talamus ant., Girus singultus, Hipokampus, Hipotalamus

DASAR TERJADINYA PERILAKU


dis. Lingkaran Papez yg erat kaitannya dg. Perilaku emosional dan instinktual. Gangguan pd lingkaran ini dapat menampilkan ekspresi emosional yg abnormal. Bagian yg terpenting dalam mempengaruhi perilaku dari sistem limbik adalah Hipotalamus. Sistem limbik melalui hipotalamus dan kelenjar hipofisis ant. mengendalikan

DASAR TERJADINYA PERILAKU


laju sekresi hormon2 seks yg secara bersama-sama mengendalikan keinginan seksual seseorang. Walter Rudolf Hess (Ahli Faal Swiss): Melakukan percobaan dg perangsangan listrik pd Hipotalamus dan sekitarnya pola perilaku ketakutan atau agresi pd kucing. Terlihat seperti kalau kucing sedang berkelahi: mendesis, bulu berdiri, punggung

DASAR TERJADINYA PERILAKU


melengkung naik dan mencakar. Perangsangan Amigdala respon agresi. Pada penderita Epilepsi perangsangan pd Amigdala akan membuat penderita mengamuk. Pengangkatan Amigdala pada monyet hewan ini pemalu dan pasif. Hipokampus satu2nya bagian dari limbik sistem yg jika dirangsang tdk menunjukkan reaksi emosi atau

DASAR TERJADINYA PERILAKU


instingtual. Hipokampus terlibat dalam pekerjaan, belajar, memori. Septum bila dirangsang perasaan senang, seperti menerima penghargaan/reward. Lesi Nukleus amigdala pada hewan hewan itu akan memakan makanan yg busuk-busuk atau yang dipalsukan.

PERKEMBANGAN
Perkembangan adalah suatu proses dinamik yg berlangsung terus menerus (kontinum) dgn demikian suatu fase perkembangan selalu berhubungan dengan fase sebelum dan sesudahnya. Faktor yg mempengaruhi perkemb.: > Faktor bawaan > Faktor lingkungan

PERKEMBANGAN
Faktor

bawaan (Nature) Ciri-ciri fisik tertentu seperti warna kulit, TB, dll banyak yg diturunkan dari generasi ke generasi. Temperamen seseorang juga banyak dipengaruhi oleh susunan gen yg dikenal dengan nama Enkephalin dan Endorfin. Schipenhauer (1788-1860), Plato (427-347 BC), Descartes (15961050) Mengatakan bahwa

PERKEMBANGAN
perkembangan manusia sudah ditentukan oleh alam. Anak kecil adalah orang dewasa dalam bentuknya yg masih kecil. Lingkungan atau pendidikan tidak dapat mengubah arah perkembangan seseorang. Berarti perkembangan anak diserahkan saja kepada alam, dan sekolah tidak dibutuhkan. Aliran ini disebut Aliran Nativisme.

PERKEMBANGAN
Faktor

Lingkungan (Nurture) Selain berbagai ciri yg dibawa individu sejak lahir, terdapat banyak segi kepribadian individu yg diperolehnya dari proses belajar. Alam tidak mempersiapkan seseorang untuk menjadi dosen, ahli hukum, dokter dsb. Semua ini harus dipelajari sampai suatu saat individu ini mandiri dalam lingkungannya. Hasil belajar ini sangat mempengaruhi kepribadiannya.

PERKEMBANGAN
John Locke (1632-1704) beranggapan bahwa manusia lahir tabularasa, putih bersih bagaikan kertas yg belum ditulisi. Lingkungan yg membentuk individu ini spi masa dewasanya lingkungan (pendidikan, dll) harus diatur dgn baik agar anak kelak menjadi manusia dewasa yg baik. Aliran ini dis. Aliran Empirisme.

PERKEMBANGAN
William Stern (1871-1938) mencoba menggabungkan aliran Empirisme dan Nativisme, dgn. catatan bahwa bakat memang penting, tp agar berkembang secara maksimal, bakat harus menemukan lingkungan yg sesuai. Ada hal-hal yg sulit, tidak mungkin diubah dalam diri seseorang, sehingga ia berupaya unt agar lingkungan yg sesuai dgn dirinya. Aliran ini dis. Aliran Konvergensi.

PERKEMBANGAN MANUSIA
1. 2. 3. 4. 5. 6.

7.
8.

Periode dalam kandungan (prenatal) Periode bayi Periode kanak2 awal (Early childhood) Periode kanak2 akhir (Late Childhood) Periode remaja (Adolescence) Periode dewasa awal (Early adulthood) Periode dewasa madya (Middle adulthood) Periode usia lanjut (Late adulthood)

Periode Dalam Kandungan (Prenatal)

Merupakan periode yg sangat penting ok selama dalam kandungan terjadi pembentukan wujud manusia yg akibat2 nya terus berpengaruh sepanjang hidup. Disini terjadi pengalihan ciri-ciri genetis dari kedua ortu. Kl terjadi ggan berpengaruh pada ciri fisik dan psikologisnya. Disini terjadi pembentukan semua organ tubuh, termasuk jenis kelamin. Kl terjadi ggan cacad fisik bawaan.

Periode Dalam Kandungan (Prenatal)

Lingkungan dalam perut, sangat dipengaruhi oleh kondisi psikologis dan fisik si ibu. Penerimaan atau penolakan anak dalam kandungan akan berpe-ngaruh terhadap kecenderungan psikologis tertentu pada anak dimasa yad.

Periode Bayi
Dibagi atas 2 periode : 1. Infancy (orok) 2 minggu sejak lahir. Dibagi atas 2 fase lagi: > Fase Partunatal: 30 menit setelah lahir dimana orok masih merasa 100% bersatu dengan ibunya. > Fase Neonatal: Pada saat plasenta dipotong, orok otomatis berdiri sendiri sebagai individu. Fase orok merupakan fase terpendek dalam kehidupan manusia,tp merupakan masa penyesuaian diri yg sangat radikal.

Periode Bayi
2. Babyhood (Bayi) Dasar2 kepribadian dibentuk, dan berlangsung selama 2 thn. Disini terjadi perubahan dan pertumbu-han yg sangat cepat, sekali gus semakin berkurangnya ketergantungan anak pada ibunya dan awal munculnya individuali-tas. Disini dia mulai belajar mengenal orang lain diluar dirinya dan ibunya. Ciri yg menonjol adalah keingin tahuan yg sangat besar, walaupun koordinasi otot dan kekuatan fisik belum sempurna.

Periode Bayi
Masa bayi adalah masa tumbuhnya kreativitas, belajar bahasa ibu, belajar aturan sederhana, belajar menggunakan organ tubuh untuk tugas2 fungsional mis. menggemgam, melempar dll. Sikap orang tua terhadap perilaku bayi dalam masa ini sangat berpengaruh terhadap inisiatif dan kreativitas si bayi dimasa yang akan datang.

Periode kanak2 awal (Early childhood)


Berlangsung sejak 2 thn-6 thn. Ortu memandang periode ini sebagai masamasa yg sulit anak menjadi luar biasa nakalnya, suka membantah dan banyak bertanya. Ciri perilaku yg menonjol: semakin baiknya penguasaan terhadap tangan dan kaki, bahkan anak sudah dapat menggunakan satu tangan unt melakukan pekerjaan.

Periode kanak2 awal (Early childhood)


Kemampuan bahasa sudah lebih baik, bahkan sudah cerewet (Chatterbox age). Diakhir periode anak sudah bisa diatur dan berinteraksi dgn anak sebayanya menentukan kesiapan anak unt sekolah. Ini adalah masa umur berkelompok (gang age) berkelompok dengan jenis kelamin yg sama, gaya hidup,gaya bahasa yg sama. Mulai belajar keterampilan2.

Periode kanak2 akhir (Late childhood)


Mulai 6 thn-12/13 thn wanita, 14/15 thn pria Usia sekolah ini anak mulai mandiri. Anak mulai membandingkan segala sesua-tu dirumahnya dgn yg ditemui diluar, baik disekolah atau dirumah temannya. Norma-norma moral yg tadinya absolut dirumah, kini menjadi relatif anak suka membantah dan membanding-bandingkan.

Periode Pubertas (Akhil balik)


Berlangsung tidak lama: 12-14 thn wanita, 13-15 thn unt laki2. Overlapping antara akhir masa kanak dan awal masa remaja (Adolescence). Merupakan masa yg cukup sulit bagi individu: Timbulnya tanda seks sekunder, Menarche, mimpi basah dapat menge-jutkan dan membuat perasaan malu dan timbul rasa rendah diri. Daya tarik heteroseksual mulai kelihatan.

Periode Pubertas (Akhil balik)


Ciri utama: tumbuhnya tanda seks sekun-der dan tubuh yg mengalami pertumbuhan yg sangat pesat. Perilaku negativisme, sering menyendiri, mudah bosan, hidup seenaknya, mudah tersinggung. Pada awalnya bersikap bermusuhan dgn teman2 berlawanan jenis, dan pada masa akhir sikap ini menjadi sebaliknya.

Periode Remaja (Adolescence)


Dibagi atas: > Periode Remaja awal : usia 13-17 thn. > Periode Remaja akhir : usia 17-18 thn. Periode ini merupakan klimaks dari periode perkembangan sebelumnya apa yg diperoleh pd masa sebelumnya diuji dan dibuktikan sehingga pd periode selan-jutnya individu telah mempunyai pola pribadi yg lebih mantap. Jadi periode ini penting dalam pembentukan kepribadian.

Periode Remaja (Adolescence)


Ciri perilaku yg menonjol: Perilaku sosial nya teman sebaya punya arti yg amat penting, mereka ikut klub2, geng dsb. Remaja adalah seorang idealis, meman-dang dunianya seperti apa yg ia inginkan, bukan sebagaimana adanya, dipihak lain keluarga dan masyarakat menganggap ia sudah dewasa dan diberikan tanggung jawab orang dewasa sering frustrasi, cepat tersinggung, dan marah.

Periode Remaja (Adolescence)


Mulai memperhatikan prestasi dalam se-gala hal nilai tambah dalam kedudukan sosialnya diantara teman sebaya atau orang dewasa. Periode ini merupakan periode pemantapan diri yg tidak selalu berjalan dgn mulus, sering melalui proses yg panjang dan bergejolak yg stress.

Periode dewasa awal(Early adulthood)


Pada usia 18-40 thn. Periode pemantapan diri terhadap pola hidup baru (berkeluarga). Mulai serius belajar demi masa depan, memilih pasangan dan cita2 yg lb realistik. Mulai belajar berbagai peranan yg sudah menetap seperti guru, pemuka masya-rakat, termasuk sebagai laki-laki dewasa dan wanita dewasa.

Periode dewasa madya (Middle adulthood)

Pada usia 40-60 thn. Kehidupan sudah mapan: berkeluarga, punya anak. Keadaan fisik mulai menurun, wanita mulai kehilangan kecantikannya,beberapa penyakit mulai datang, rumah tangga tidak semanis dulu lagi. Periode ini adalah periode transisi seperti pd masa pubertas-remaja dulu perlu penyesuaian diri lagi.

Periode dewasa madya (Middle adulthood)

Juga disini merupakan puncak karier disini individu dapat mempengaruhi orang lain dgn otoritasnya dan bangga atas prestasi yg diperolehnya. Ciri perilaku yg menonjol: merenung ke masa lalu, serius bekerja dan berusaha unt mempertahankan apa yg sudah diperoleh. Kehidupan berkeluarga agak membosan-kan, perhatian lb kepada anak2 yg menje- lang dewasa.

Periode dewasa madya (Middle adulthood)

Wanita usia 50 tahunan telah menopause dgn segala akibat2nya, laki-laki pd usia yg lebih lanjut (60-70 thn) akan mengalami andropause timbul penyakit2 psiko somatik.

Periode usia lanjut (Late adulthood)


Usia 60 thn Pada masa ini keadaan fisik jauh menurun Kesejahteraan ekonomi, status sosial, ditinggalkan pasangan stress. Timbul perasaan tidak berguna lagi. Cenderung mempunyai kegemaran berkelompok-kelompok seperti periode remaja dulu.

PERKEMBANGAN KOGNITIF (JEAN PIAGET)


Kognitif adalah proses belajar dan mengetahui apa yg terjadi dgn cara yg dapat diramalkan, melalui proses adaptasi. Piaget menggambarkan 4 stadium utama yg mengarah pd kemampuan orang dewasa unt berpikir. Masing2 stadium diperlukan unt stadium selanjutnya yg terjadi kemudian.

Kecepatan anak-anak melalui stadium yg berbeda bervariasi tergantung faktor alami dan faktor lingkungan nya. Keempat stadium itu : 1. Stadium sensorimotorik 2. Stadium praoperasional 3. Stadium operasional konkrit 4. Stadium operasional formal

Stadium sensorimotorik
Piaget menggunakan istilah sensorimotorik unt menggambarkan stadium ini, ok bayi pertama kali mulai belajar melalui observasi sensorik, dan mereka mendapatkan pengendalian fungsi motoriknya melalui aktivitas, eksplorasi dan manipulasi lingkungan. Perilaku dominan motorik terutama reflek motorik dan sensorik : mengisap, menggenggam,melihat.

Stadium sensorimotorik
Kegiatan mental, seperti berpikir (-), walaupun ciri kecerdasan (+). 6 bulan terakhir, usia (18-24)bln anak mulai operasional, dan saat ini dianggap awal timbulnya kemampuan berpikir yang sebenarnya.

Stadium pra operasional


Mulai usia 2-7 thn. Disini anak menggunakan simbol dan bahasa secara lebih luas. Awalnya anak berada pada tingkat Intuitif anak belajar tanpa menggunakan pertimbangan, belum mampu berpikir secara logis atau deduktif, konsep mereka masih primitif:mereka dapat menamakan suatu benda, tp tdk dapat menentukan kelas benda tsb.

Stadium pra operasional


Anak digambarkan sebagai egosentrik : melihat dirinya sendiri sebagai pusat dari dunia, mempunyai titik pandang yg terbatas, belum mampu untuk mengambil peran orang lain. Anak disini juga menggunakan sejenis pikiran magis yg disebut Kausalitas fenomenalistik: peristiwa2 yg terjadi bersamaan dianggap sebagai penyebab peristiwa yg lain.

Stadium Operasional konkrit


Usia 7-11 thn. Disini anak bertindak dan bekerja pada dunia benda dan peristiwa yg konkrit, nyata dan dapat dipahami. Pikiran egosentrik digantikan oleh pikiran operasional, berupa memperhatikan dan mengatasi berbagai informasi diluar anak. Dgn demikian seorang anak sekarang dpt melihat sesuatu dari pandangan orang lain.

Stadium Operasional konkrit


Konservasi:kemampuan unt mengenali bahwa, walaupun bentuk dan kondisi benda mungkin berubah, benda2 masih mempertahankan atau memiliki karateristik lain yg memungkinkan mereka mengenali benda tsb sebagai sama. Reversibilitas: kemampuan unt mengerti hubungan antara benda dan mengerti bahwa suatu benda dpt berubah menjadi benda lain,mis. esair .

Stadium Operasional konkrit


Tanda paling penting bahwa seorang anak masih dalam std praoperasional adalah, mereka tdk dpt mencapai konservasi atau reversibilitas. Tugas seorang anak dalam std ini adalah unt menyusun dan mengurutkan kejadian didalam dunia nyata. Menghadapi masa depan dan kemungkinannya akan terjadi didalam std. operasional formal.

Stadium Operasional formal


Usia 11 akhir masa remaja. Disini anak sudah mampu berpikir abstrak, mempertimbangkan secara deduktif dan mendifinisikan konsep2 Disini orang berpikir secara formal, logis, sistematis dan simbolis. Saat remaja berusaha unt mengatasi tugas kognitif yg baru, mereka dpt kembali kepikiran egosentrik tp dlm tingkat yg lebih tinggi dp yg lalu.

Stadium Operasional formal


Tidak semua remaja memasuki std operasional formal pd waktu yang sama atau derajat yg sama. Tergantung pd kapasitas dan pengalaman individual, beberapa orang mungkin tidak mencapai std operasional formal sama sekali dan tetap tinggal dalam cara operasional konkrit selama kehidupannya.

Perkembangan Moral Kohlberg


Perkembangan moral dianggap sebagai suatu aspek penting karena sangat menentukan kepribadian individu sebagai mahluk sosial. Kohlberg membagi perkembangan ini menjadi 3 stadium: > Stadium prakonvensional > Stadium konvensional > Stadium purna konvensional.

Stadium prakonvensional

Pengaruh kepatuhan dan hukuman terhadap perilaku anak sangat besar. Penilaian terhadap perilaku didasarkan atas sikap yg ditimbulkan oleh perilaku tersebut. Selanjutnya anak mulai menyesuaikan dengan harapan2 lingkungan dengan harapan memperoleh hadiah berupa senyuman, pujian atau permen.

Stadium konvensional
Disini anak terpaksa mengikuti dan menyesuaikan diri dengan berbagai harapan lingkungan atau ketertiban sosial agar disebut sebagai anak baik dan manis.

Stadium purna konvensional


Disini anak mulai mengambil keputusan tentang baik buruk secara mandiri. Prinsip pribadi mempunyai peranan yg penting. Penyesuaian diri terhadap segala aturan disekitarnya lebih didasarkan atas penghargaannya serta rasa hormatnya terhadap orang lain.

Perkembangan Psikoseksual (Sigmund Freud)


Stadium perkembangan disini didorong oleh suatu energi psikis yg dis. Libido, dan libido ini merupakan energi psikis yg bersifat seksual dan sudah ada sejak masa bayi. Setiap tahap perkembangan ditandai dengan berfungsinya dorongan tsb pada daerah tertentu pd tubuh. Ada 6 stadium: >Stadium oral >Stadium falik >Stadium anal >Stadium laten >Stadium uretral >Stadium genital

Stadium oral: 0-1 thn


Anak memperoleh kepuasan dan kenikmatan yg

bersumber pd mulutnya. Hubungan sosial lb bersifat fisik : makan, minum susu dll. Objek sosial terdekat adalah Ibu, tu/ saat menyusui. Kalau tidak menyusui, anak memperoleh kepuasan oral dgn memasukkan jari tangan ke mulutnya. Gagaloptimisme>>, Narcisisme,pesimisme.

Stadium Anal : 1-3 thn.


Pusat kenikmatan daerah anus tu/ saat

BAB. Stadium ini pada intinya adalah stadium perjuangan akan kemandirian dari ketergantungan kpd orang tua. Gagaltertib >>, keras kepala, bandel, selalu melakukan kesengajaan, terlalu hemat dan kikir.

Stadium uretral
Tidak jelas, hanya merupakan stadium

transisional antara std anal std falik. Awal dari suatu perkembangan kecemburuan penis (penis envy) pd wanita. Disini anak laki-laki kecil mulai meniru dan menyesuaikan dengan ayahnya.

Stadium falik: 3-5 thn.


Usia 3-5 thn. Anak mulai memindahkan pusat kepuasan

pada daerah kelamin, mulai tertarik akan perbedaan jenis kelamin. Pada anak laki-laki keterdekatan pada ibunya akan menimbulkan gairah seksual dan perasaan cinta yg dis. Oedipus kompleks, tp menjadi kecemasan kastrasi (takut penisnya dipotong oleh saingannya yi ayah) terjadi proses identifikasi terhadap sang ayah.

Standium laten: 5-12 thn.


Masa tenang dalam hal seksual, walau

pun terjadi perkembangan yg pesat dari motorik dan kognitif. Terjadi homoseksual primer: anak lakilaki maupun perempuan lebih banyak bergaul dgn teman sejenis. Anak mencari figur ideal diantara orang dewasa sejenis.

Stadium genital: 12 thn Alat reproduksi sudah mulai matang,

pusat kepuasan berada pada daerah kelamin. Energi psikis (libido) diarahkan untuk hubungan heteroseksual. Rasa cintanya pd anggota keluarga dialihkan kpd orang lain yg berlawanan jenis.

Perkembangan psikososial (Erik Erikson)


E.Erikson memakai prinsip epigenesis yi dianggap bahwa perkembangan terjadi dalam stadium yang berurutan dan jelas batasnya, dan tiap2 stadium harus diselesaikan secara memuaskan guna kelanjutan perkembangan. Jika ini gagal, semua stadium akan mencerminkan kegagalan dalam bentuk ketidak mampuan menyesuaikan diri (malajustment) secara fisik, kognitif, sosial dan emosional.

Perkembangan psikososial
Dibagi atas 8 stadium: 1. Basic trust vs Basic mistrust Kepercayaan dasar >< Ketidakpercayaan dasar. 2. Autonomy vs Shame and doubt Otonomi >< Rasa malu dan ragu-ragu 3. Initiative vs Guilt Inisiatif >< Rasa bersalah 4. Industry vs Inferiority Industri >< Inferioritas

Perkembangan psikososial
5.

6.
7. 8.

Identity vs Role confusion Identitas >< Kekaburan peran Intimacy vs Isolation Keintiman >< Isolasi Generativity vs Stagnation Generativitas >< Stagnasi Ego integrity vs Despair Integritas >< Putus asa.

1. Basic trust vs Basic mistrust Kepercayaan dasar >< Ketidakpercayaan dasar. 0 1 thn.

Kebutuhan rasa aman dan ketidak berdayaan konflik pd anak. Bila rasa aman terpenuhi anak akan me-ngembangkan dasar2 kepercayaannya terhadap lingkungan. Bila anak selalu terganggu: tidak pernah merasakan kasih sayang, rasa aman anak mengembangkan perasaan tidak percaya pd lingkungan. Disini peranan ibu sangat penting.

2. Autonomy vs Shame and doubt Otonomi >< Rasa malu dan ragu-ragu 2 3 thn

Organ2 tubuh sudah lb terkoordinasi aktivitas sudah lb luas. Disini perasaan mandiri diikuti perasaan malu2 dan ragu2. Pengakuan, pujian, perhatian, dorongan rasa percaya diri, sebaliknya rasa ragu-ragu. Kedua orang tua merupakan objek sosial terdekat bagi anak.

3. Initiative vs Guilt Inisiatif >< Rasa bersalah 3 6 thn.

Bila tahap sebelumnya anak dapat mengembangkan rasa percaya diri dan mandiri anak akan dpt berinisiatif, yi perasaan bebas unt melak segala sesuatu. Kalau tahap sebelumnya anak ragu2 anak akan selalu merasa bersalah anak tidak berani melakukan segala sesuatu atas kehendak sendiri.

4. Industry vs Inferiority Industri >< Inferioritas 6 11 thn

Anak mampu berpikir logis dan sudah sekolah tuntutan dari dalam dirinya atau dari luar semakin luas. Konflik yg terjadi antara merasa mampu dan rasa rendah diri. Kalau kemampuannya dihargai anak akan lb bergairah dan terus berproduksi. Kebalikannya timbul rasa rendah diri.

5. Identity vs Role confusion Identitas >< Kekaburan peran 11 thn akhir remaja

Anak mulai memutuskan masa depannya. Konflik yg timbul antara perasaan menemukan dirinya sendiri, kontra kekaburan peran. Kalau ia berhasil melalui tahap sebelumnya ia menemukan dirinya. Kalau gagal kekaburan peran.

6. Intimacy vs Isolation Keintiman >< Isolasi 21 40 thn.

Individu sudah mulai mencari pasangan hidup. Bila ia berhasil membagi kasih sayang dan perhatian dgn orang lain perasaan kemesraan dan keintiman. Bila gagal merasa terasing, terkucil.

7. Generativity vs Stagnation Generativitas >< Stagnasi 40 65 thn

Disini ada tuntutan unt membantu orang lain diluar keluarga (pengabdian masy.). Bila masa silam ia memperoleh banyak pengalaman negatip ia akan terkurung dalam kebutuhan dan persoalan sendiri.

8. Ego integrity vs Despair Integritas >< Putus asa. > 65 thn.

Disini individu akan melihat masa lalunya. Keberhasilan, prestasi, tindakan2 masa lalu yg sukses perasaan puas. Bila gagal kekecewaan yg sangat mendalam.

RANGKUMAN
FAKTOR BAWAAN FAKTOR LINGKUNGAN

PERKEMBANGAN MANUSIA

PERKEMBANGAN KOGNITIF JEAN PIAGET

PERKEMBANGAN MORAL KOHLBERG

PERKEMBANGAN PSIKOSEKSUAL SIGMUND FRUID

PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL ERIK ERIKSON

PERLEKATAN = ATTACHMENT
Adalah suasana emosional yg hidup diantara anak yg sedang berkembang dgn pengasuhnya, yg ditandai dgn pencarian yg dilakukan oleh bayi dgn berpegangan kuat-kuat ok ingin dekat dengan pengasuhnya tsb. Perlekatan yg normal mempunyai pengaruh terhadap kemampuan seseorang unt membentuk hubungan dikemudian hari.

PERLEKATAN NORMAL
John Bowlby : Perlekatan yg normal perlu unt suatu perkembangan yg sehat. Perlekatan terjadi jika terdapat suatu hubungan yg hangat, intim dan terusmenerus dgn. Ibu dimana keduanya memperoleh kepuasan dan kenikmatan. Bayi cenderung lekat dgn satu orang (Monotropik), tapi dapat dgn beberapa orang, dan perlekatan dapat dialihkan kpd ayah atau seorang pengganti.

PERLEKATAN NORMAL Perlekatan berkembang secara bertahap keinginan seseorang unt bersama dgn orang yg disukai, yg lb kuat, lb bijaksana dan mampu menurunkan kecemasan atau kesedihan. Perlekatan juga merupakan proses inter aksi ibu-bayi yg rasa aman pd bayi. Jadi jumlah waktu bersama kurang penting dibandingkan dgn jumlah aktivitas antara keduanya.

PERLEKATAN NORMAL

Indikator isyarat (Signal indicator): tanda kesedihan pd bayi yg akan membangkitkan respon perilaku pd ibunya berupa tangisan, senyuman, melihat. Tangisan ada 3 jenis: 1. Lapar yg paling sering. 2. Marah 3. Rasa sakit Beberapa ibu mampu membedakan suara tangisan ini, yang lain menyamaratakannya saja.

FASE-FASE PERLEKATAN
Fase I : Stadium Praperlekatan (Preattach ment stage) sejak lahir s/d 8-12 minggu. Disini bayi mengikuti ibunya dgn matanya, menoleh dan bergerak seirama dgn suara ibunya. Fase II : Stadium perlekatan dlm pembinaan (Attachment in the making) sejak 8-12 minggu s/d 6 bulan. Disini bayi akan melekat dgn satu atau lebih orang dalam lingkungannya.

FASE-FASE PERLEKATAN Fase III : StadiumFase III : Stadium perlekatan yang jelas (Clear cut attachment) sejak 6-12 bulan. Disini bayi akan menangis dan menunjukkan tanda kesedihan lainnya bila dipisahkan dari pengasuh atau ibunya kalau dikembalikan, bayi akan berhenti menangis dan berpegangan kuat. Fase IV: > 25 bulan Figur ibu terpisah, dan hubungan ibu dan anak berkembang menjadi lebih kompleks.

PERLEKATAN DAN KECEMASAN


Mary Ainsworth menemukan bahwa:

Interaksi antara ibu dan bayinya selama periode perlekatan sangat mempengaruhi perilaku bayi saat itu dan dimasa depan. Pola perlekatan juga bervariasi antara satu bayi dgn bayi lainnya, mis. beberapa bayi memberi isyarat (menangis) lebih jarang dari bayi lainnya. Sensitivitas unt menyayangi dan memeluk bayi jika menangis bayi lb jarang menangis pd bulan-bulan selanjutnya.

Mary Ainsworth menemukan bahwa: Kontak tubuh yang erat dgn ibu saat bayi memberi isyarat bertumbuhnya rasa percaya diri pd bayi pd masa pertumbuhan selanjutnya. Ibu yg tidak responsif bayi penuh kecemasan. Ibu demikian biasanya ibu muda atau ibu dgn IQ rendah. Perlekatan merupakan cara untuk menurunkan kecemasan.

PERLEKATAN DISEPANJANG KEHIDUPAN

Perilaku perlekatan menetap disepanjang kehidupan: mulai lahir s/d meninggal. Perlekatan yg tidak kuat pada tahun-tahun pertama kehidupan rasa rendah diri, hubungan sosial yg buruk, rentan secara emosional terhadap stress. Bila perlekatan dgn ortu buruk perlekatan akan dialihkan kepada orang lain ,mis. guru, sanak saudara, terapis,dll. Tokoh perlekatan (-) kesepian,cemas.

BELAJAR
Adalah

proses perubahan dari belum mampu menjadi sudah mampu yang terjadi dalam jangka waktu tertentu. Merupakan salah satu bentuk perilaku yg sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia. Membantu manusia unt menyesuaikan diri (beradaptasi) dgn lingkungannya dan bertahan hidup (survived).

BELAJAR

Clark L.Hull dgn. Teori penurunan dorongan belajar (drive reduction theory) adanya hubungan belajar dgn SSP mis, mendapatkan makanan akan menurunkan rasa lapar. Stimulasi listrik pada tempat tertentu diotakbayangan yg menakutkan pd objek. Lesi pd nukleus amigdala pd binatang akan mengganggu proses belajar belajar menghasilkan perubahan pd struktur dan fungsi sel syaraf.

BELAJAR

Belajar dan berpikir berbeda: Belajar suatu proses terjadinya perubahan peri laku, berpikir tidak selalu menghasilkan perubahan perilaku. Berpikir tidak dapat diamati langsung (tidak kasat mata) ok merupakan suatu representasi simbolis baik dari suatu objek, peristiwa, ide-ide atau hubungan antara hal-hal tersebut. Proses belajar ditimbulkan oleh proses berpikirtimbul teori-teori belajar.

Teori belajar :Pembiasan klasik (Clasical Conditioning).

Ivan Petrovich Pavlov,ahli psikologi dan pemenang Nobel, mengobservasi karyanya pada sekresi lambung anjing, dimana seekor anjing mengeluarkan liurnya tidak hanya jika dimasukkan makanan didalam mulutnya tetapi juga terhadap suara langkah orang yg membawakan makanan unt anjing, walaupun anjing tidak dapat membaui atau melihat makanan tersebut. Dalam hal ini anjingnya dikekang.

Pembiasan klasik (Clasical Conditioning).

(N) seekor anjing tidak mengeluarkan saliva jika dibunyikan bel, tetapi jika suara bel selalu diikuti dgn pemberian makanan bel ada hubungannya dengan makanan. Ok makanan secara alamiah dapat menimbulkan salivadis stimulus yg tidak dibiasakan (UCS=unconditioned stimulus). Saliva adalah respon yg ditimbulkan oleh makanandis respon yg tidak dibiasakan ( UCR = unconditioned respons).

Pembiasan klasik (Clasical Conditioning).

Bel yg dipasangkan dgn makanan dis stimulus yg dibiasakan (CS = conditioned stimulus). Pembiasan klasik berespon melalui Sistem Saraf Otonom. Makanan (UCS) saliva (UCR) bel (CS) + makanan (UCS) saliva(UCR) setelah dibiasakan: bel(CS) saliva (CR).

Pembiasan klasik (Clasical Conditioning).

Kemungkinan yang bisa terjadi: 1. Pemunahan. Terjadi bila stimulus yg dibiasakan (CS) secara terus menerus diulang tanpa stim yg tdk dibiasakan (UCS) sampai respons ditimbulkan oleh stim yg dibiasakan (CS) secara bertahap melemah dan akhirnya menghilang.

Kemungkinan yang bisa terjadi:


2.

Generalisasi stimulus. Terjadi bila suatu respons yg dibiasakan (CR) dipindahkan dari satu stim ke stim yg lain yg mirip dgn stim awal mis, seekor anjing diajarkan unt berespons terhadap suara bel, juga berespon terhadap suara garpu tala. Generalisasi stim adalah suatu teori yg digunakan unt menjelaskan belajar yg lb tinggi, dimana seseorang mempelajari kemiripan.

Kemungkinan yang bisa terjadi:


3.

Diskriminasi. Adalah proses mengenali dan berespons terhadap perbedaan stimuli yg mirip. Jika dua stim cukup berbeda binatang dapat diajarkan unt berespon terhadap satu stimuli dan tidak berespon terhadap stim yg lain.

Belajar adalah keseimbangan antara

Generalisasi dan Diskriminasi.

Teori belajar : Pembiasan perilaku (Operant conditioning) BF Skinner melakukan percobaan dgn binatang percobaannya aktif dan berkelakuan unt mendapatkan suatu hadiah. Jadi belajar terjadi sebagai akibat tindakan. Skinners box adalah kotak percobaan dimana seekor tikus dimasukkan kedalam nya dengan tidak diberi makan dalam waktu tertentu agar perilaku tikus didorong oleh keinginan unt makan. Tikus dimasukkan kedalam kotak unt waktu tertentu.

Pembiasan perilaku (Operant conditioning)

Didalam kotak ada tombol pengungkit. Setiap kali tikus menekan tombol makanan akan keluar disini makanan sebagai penguat. Bila makanan diambil perilaku menekan tombol akan menghilang. Disamping makanan, persetujuan, pujian, posisi yang baik, atau respons lainnya yang memuaskan kebutuhan binatang atau individu dapat berlaku sebagai hadiah atau penguat. Penguat ada yang primer dan sekunder.

Pembiasan perilaku (Operant conditioning)

Bisa diberi variasi yi makanan ada jika lampu menyala tikus akan belajar membedakan (diskriminasi) kondisi adanya makanan dgn tdk adanya makanan berdasarkan menyala tidaknya lampu. Lampu sebagai stimulus diskriminasi. Penguat primer: Jika hadiah tidak tergantung kepada belajar sebelumnya, mis kebutuhan akan makan dan minum. Penguat sekunder:Jika didasarkan kpd belajar sebelumnya yg menghasilkan hadiah,mis uang, posisi, dll.

Pembiasan perilaku (Operant conditioning)

Penguat=pendorong=reinforcement positip adalah respons yg akan meningkatkan kemungkinan respons tsb akan terjadi lagi, mis makanan,minuman,uang,penghargaan. Penguat negatif adalah respon yg menyebabkan hilangnya suatu peristiwa dan menimbulkan keengganan unt meningkatkan respon tsb,mis seorang remaja memotong rumput dihalaman unt menghindari keluhan orang tuanya. Penguat negatif tidak sama dengan hukuman.

Pembiasan perilaku (Operant conditioning)

Penguat parsial=partial reinforcement adalah penguat yg diberikan pada waktuwaktu tertentu. Penguat parsial ini efektif unt mempertahankan perilaku dan tahan terhadap pemunahan. Percobaan Thorndike. Kucing tidak diberi makan dalam jangka waktu tertentu, kemudian dimasukkan kedalam puzzle box (kotak tekateki). Kucing harus belajar membuka salah satu pintu unt memperoleh seekor ikan yg ditaruh diruang kecil dalam kotak tsb.

Percobaan Thorndike.

Mula-mula kucing akan mencakar, mendorong semua sudut ruangan, dan akhirnya semua tindakan kucing yg tidak menghasilkan ikan lama-lama akan menghilang, sampai akhirnya hanya ada tindakan tertentu yg berhasil membuka pintu yg menyajikan ikan Dari pengamatan ini Thorndike mengemukakan beberapa prinsip belajar: 1. The Law of Effect: Tindakan yg memberikan hasil yg memuaskan akan cenderung diulang kembali pd waktu yad.

Thorndike mengemukakan beberapa prinsip belajar:

2. The Law of Exercise : Makin lama kucing dgn mudah langsung menekan bagian kotak yg menyebabkan pintu terbuka dpl Latihan membuat perilaku yg dipelajari menjadi lebih baik. 3. The Law of Readdiness : Tingkat kesiapan seseorang untuk mempelajari sesuatu akan sangat mempengaruhi hasil belajarnya.

Teori Belajar Kognitif=Cognitive Learning Theory

Kognitif : suatu proses mendapatkan, menyusun,dan menggunakan pengetahuan intelektual. Fokus teori belajar kognitif adalah Pengertian. Jadi kognitif adalah suatu pengertian hubungan antara penyebab dan akibat, antara tindakan dan akibat tindakan, juga merupakan keadaan mental dimana seseorang dapat mengerti dirinya dan lingkungannya.

Teori Belajar Kognitif=Cognitive Learning Theory

Penderita depresi mempunyai strategi kognitif yg dipusatkan pada apa yg salah dibanding dgn apa yg benar. Pandangan diri, interpretasi pengalaman, harapan masa depan yg negatip. Aaron Beck melakukan terapi kognitif pada penderita depresi dgn mengajarkan penderita unt mengenali dan menilai kemampuan dalam dirinya sendiri dan menyadarkan mereka akan pola kognitif yg menyebabkan mereka depresi.

Teori Belajar Sosial=Social Learning Theory

Dasar teori ini adalah : modeling peran, identifikasi dan interaksi manusia. Seseorang dapat belajar dgn meniru peri laku orang lain, tp faktor personal akan berpengaruh. Jika model peran bukan orang yg disukai, perilaku peniruan kemungkinan tidak akan terjadi. Reciprocal determinism=penentuan timbal balik yi Perilaku terjadi sebagai hasil dari saling peran antara kognitif dan lingkungan.

Teori Belajar Sosial=Social Learning Theory

Dampak positip dari proses belajar meniru dari yg sederhana mis menggunakan alat rumah tangga sampai yg kompleks mis belajar bahasa, membantu pekerjaan dll. Dampak negatif dari proses belajar meniru yaitu perilaku agresif, minum minuman keras, merokok yg diperoleh dari meniru dari orang lain, media cetak dan elektronika.

Neurofisiologi Belajar Clark L.Hull dgn teori Penurunan dorongan belajar (Drive reduction theory) mengatakan bahwa ada hubungan SSP dgn menurunnya tingkat dorongan, mis mendapatkan makanan akan menurunkan rasa lapar. Stimulasi eksternal menstimulasi sistem aferenimpuls motorik mencari dan mendapatkan makananstim SSP menurunkan rasa lapar. Dasar neurofisiologis belajar adalah membentuk dan menyimpan daya ingat.

Neurofisiologi Belajar

Struktur otak yg terlibat: Hipokampus, Korteks, Serebelum. Daya ingat jangka panjang lebih lama dipertahankan dibanding dgn daya ingat jangka pendek, karena semakin lama daya ingat itu dihubungkan dgn sejumlah lokasi di korteks dan semakin banyak hubungan neuralnya, semakin baik kemungkinan jalur neural yg menghasilkan daya ingat. Pengungkapan daya ingat secara berulang, meningkatkan sifat permanennya. Penyimpanan adalah kunci unt daya ingat yg baik.

MEMORI
Yi Kemampuan unt menyimpan informasi sehingga dapat digunakan lagi dimasa yg akan datang. Encoding : Proses pengubahan informasi menjadi simbol-simbol atau gelombang listrik tertentu yg sesuai dgn peringkat pada organisme. Retensi = storage = penyimpanan di otak. Retrieval: pemanggilan kembali. Lupa : informasi yg disimpan tidak dapat dipanggil kembali.

MEMORI

Berdasarkan pengertian tadi dikenal 3 jenis memori: 1. Memori sensoris = Daya ingat segera Penyimpanan memori melalui syaraf sensoris dan berlangsung dalam waktu yg sangat pendek. 2. Memori jangka pendek = working memori proses penyimpanan memori hanya sementara, yi selama informasi masih dibutuhkan.

3 jenis memori:

Memori jangka panjang suatu proses penyimpanan informasi yg relatip permanen. Ketiga memori ini berhubungan erat informasi selalu diterima memori sensori sejumlah tertentu diteruskan ke memori jangka pendek dan yg lain hilang diseleksi dan diteruskan ke memori jangka panjang dan sebagian dilupakan.
3.

MEMORI

Pengulangan informasi yg sama secara berulang-ulang mempercepat dan memperkuat derajat pemindahan memori jangka pendek kpd memori jangka panjang. Ini yg menyebabkan seseorang dapat mengingat informasi yg dipelajarinya secara mendalam dibandingkan dgn informasi yg dipelajari secara superfisial saja. Penyimpanan memori jangka panjang sebagian besar dilakukan oleh Hipokampus yi bagian dari korteks serebri pada

MEMORI

pada bilateral dasar ventrikel lateralis. Bila terjadi kerusakan yug luas diotak termasuk hipokampus orang tidak dapat atau sukar menyimpan memori jangka panjang yg dis Amnesia anterograd. Proses retrieval atau memanggil kembali, melibatkan Talamus. Kerusakan pada Talamus kesukaran atau ketidak mampuan untuk mengingat kembali memori jangka pendek yg dis Amnesia retrograd.

INTELIGENSIA
Claparde dan Stern:Kemampuan unt menyesuaikan diri secara mental terhadap situasi atau kondisi baru K.Buhler:Perbuatan yg disertai dengan pemahaman dan pengertian David Wechsler:Kemampuan unt bertindak secara terarah, berpikir secara rasional, dan menghadapi lingkungannya secara efektif

INTELIGENSIA

Dari definisi tadi Inteligensia adalah kemampuan seseorang unt: mengasimilasi pengetahuan faktual, mengingat peristiwa baru/lama, memberi alasan secara logis, memanipulasi konsep baik angka maupun kata, menterjemahkan hal abstrak kepada kenyataan dan sebaliknya, dan mampu menghadapi masalah dan prioritas dengan benar dan akurat pada satu situasi tertentu.

INTELIGENSIA

Inteligensia tidak = IQ. iIQ adalah hasil dari suatu tes inteligensia tertentu hanya mengukur sebagian kecil dari inteligensia. Faktor-faktor yg mempengaruhi inteligensia: Faktor bawaan. Dari hasil penelitian didapat bahwa nilai IQ dari satu keluarga berkorelasi tinggi. Kualitas inteligensia orang tua serta kondisi anak pada saat pembentukan dalam kandungan sangat berpengaruh terhadap inteligensia individu tersebut.

Faktor-faktor yg mempengaruhi inteligensia


Faktor

lingkungan. Perkembangan otak sangat mempengaruhi inteligensia seseorang, dan perkembangan otak sangat dipengaruhi gizi (lingkungan). Rangsangan-rangsangan intelektual yg memberikan berbagai sumber daya pengalaman mis pendidikan, latihan berbagai ketrampilan, dll khususnya pada masa peka juga berpengaruh terhadap inteligensia seseorang.

INTELIGENSIA

Alfred Binet (1905) memperkenalkan Intelligence Quotient (IQ) yang dihitung dgn. sangat sederhana sebagai Ratio mental age terhadap Chronological age dikalikan 100. Klasifikasi IQ: Mental Retardasi sangat berat < 20-25 Mental Retardasi berat 20-40 Mental Retardasi sedang 35-55 Mental Retardasi ringan 50-70

Klasifikasi IQ
Ambang

Bodoh

normal Normal Cerdas normal Superior Sangat superior

70-79 80-90 90-110 110-120 120-130 > 130

MOTIVASI
Yi. keadaan yg menghasilkan kecenderungan kearah suatu jenis tindakan berbentuk perilaku ok itu Motivasi sering disebut Penggerak perilaku (the energizer of beha-vior) dan ada yg menyebut Motivasi seba-gai Penentu (determinan) perilaku. Motivasi terjadinya perilaku : Motivasi yg berasal dari lingkungan : Kegaduhan, bahaya dari lingkungan, desakan guru, dll.

1.

Motivasi terjadinya perilaku


2. 3.

Motivasi dari dalam diri individu: harapan atau cita-cita, emosi, instink, keinginan. Tujuan, insentif atau nilai dari suatu objek dapat berasal dari dalam diri sendiri berupa kepuasan kerja, tanggung jawab atau dari luar individu berupa status, uang, dll. Perilaku terjadi ok motivasi tertentu: psikologis, biologis dan lingkungan. Motivasi ini akan merangsang timbulnya suatu keadaan psikologis tertentu

MOTIVASI

1.

dalam tubuh yg dis Kebutuhan. Kebutuhan menciptakan keadaan tegang (tension) mendorong perilaku unt memenuhi kebutu-han tsb. Bila kebutuhan sudah terpenuhi ketegangan melemah sampai timbul kete-gangan lagi unt kebutuhan yg baru dst. Keadaan ini dis Daur motivasi. Kebutuhan ada 2: Kebutuhan primer = kebutuhan dasar = kebutuhan unt mempertahankan hidup atau survival needs.

Kebutuhan primer

2.

Yaitu : makan, minum, menghirup oksigen. Beranak pinak. Kebutuhan akan rasa aman. Kebutuhan unt mengenal dirinya dan ling-kungannya. Kebutuhan akan rangsangan minimal dari lingkungan. Kebutuhan dasar ini sudah ada sejak anak dilahirkan. Kebutuhan sekunder = kebut. yg dipelajari : kekuasaan, uang, popularitas, status dll. Bila kebutuhan ini tidak terpenuhi pada dasarnya kehidupan organisme tidak terancam.

MOTIVASI DAN KONFLIK

Dalam kenyataan, dorongan2 atau kebutuhan tidak selalu muncul satu persatu, tetapi dapat muncul dua atau lebih kebutuhan pada saat bersamaan. Keadaan ini dis konflik. Kuat lemahnya konflik tergantung dari faktor2 ini: Bobot bila dua2nya sangat penting, maka konflik akan semakin kuat. Insentif semakin besar insentif, semakin kuat konflik yang dirasakan. Semakin dekat datangnya insentif, semakin kuat konflik yang dirasakan.

MOTIVASI DAN FRUSTRASI

Bila muncul suatu kebutuhan/dorongan unt bertindak,tp ok sesuatu hal kebutuhan tak dapat terpenuhi, Frustrasi. Faktor yg menyebabkan frustrasi: Hambatan fisik: lemah, cacad,dll. Hambatan lingkungan: larangan2 tertentu, terkunci dalam ruangan, dll Hilangnya rangsang unt memperkuat kebutuhan. Tindakan yg salah kebutuhan tdk terpenuhi.

MOTIVASI DAN FRUSTRASI

Tindakan individu bila terjadi Frustrasi: Agresi Mekanisme Pertahanan Ego : Represi, Regresi, Rasionalisasi, Proyeksi dll. Apati rasa frustrasi yg mendalam mengucilkan diri dst.

KEPRIBADIAN = PERSONALITY
Berasal dari kata persona = topeng yi perlengkapan yg selalu dipakai dalam pentas-pentas drama, dpl kepribadian seolaholah bukan diri individu yg sebenarnya. Gordon W. Allport :Kepribadian adalah organisasi dinamis dari sistem-sistem psikofisik dalam diri individu yg menentukan penyesuaiannya yg unik terhadap lingkungan. Kata dinamis menunjukkan bahwa kepribadian bisa berubah-ubah.

KEPRIBADIAN
1.

2.

Faktor2 yg membentuk kepribadian: Pengalaman umum =Common experiences pengalaman yg dihayati oleh semua individu, masyarakat. Setiap masyarakat mempunyai nilai2, prinsip2 moral mis menghormati orang tua setiap manusia dididik unt menjadi manusia seperti itu. Pengalaman unik= unique experiences Setiap orang punya pengalaman unik yg hanya pernah dialaminya sendiri, yg menentukan bagian dirinya yg bersifat khas unik dan tak ada duanya.

TEORI KEPRIBADIAN

1.

Pendekatan Tipologis dan Trait. lebih menekankan pada ciri2 umum dari perilaku seseorang. Hipocrates (460-377 SM) membagi kepribadian atas 4 tipe menurut cairan yg mempengaruhinya: a. Melankolik dipengaruhi oleh empedu hitam (murung, depresi). b. Sanguinis dipengaruhi oleh darah (gembira, optimistik).

Hipocrates

2.

c. Kholerik dipengaruhi oleh empedu kuning (mudah marah). d. Phlegmatik dipengaruhi oleh cairan lendir ( tenang, lamban, tdk mudah dirangsang). Kretchmer membagi kepribadian atas bentuk tubuh : a. Endomorph: bentuk gemuk bulat (mudah bergaul,periang,santai).

Kretchmer
b. Ectomorph : tinggi kurus (sangat serius senang menyendiri, selalu menjaga jarak dgn orang lain, amat perasa). c. Mesomorph :tegap dan atletis (agak cerewet, agresif, fisiknya aktif) C.G Jung membagi kepribadian atas Introvert dan Ekstrovert. a. Introvert:menarik diri, tertutup, tdk memperhatikan org lain, agak pendiam. b. Ekstrovert: membuka diri dlm kontak dgn orang lain.

3.

TEORI KEPRIBADIAN

1.

Teori Psikodinamika. Sigmund Freud (1856-1939) menyatakan bahwa dalam diri manusia terdapat suatu energi psikis yg sangat dinamik yg bersifat kekal, tidak bisa dihilangkan dan bila diham-bat akan mencari saluran lain. Energi inilah yg mendorong individu berperilaku, dan sumber energi ini pada fungsi psikis yg berbeda yi Id, Ego, Superego. Id. Bgn yg paling primitif dari kepribadian.

Id.

2.

Merupakan sumber utama yg memungkinkan manusia hidup. Dorongan dasar mis makan, minum, seksual, agresivitas. Dorongan dalam Id selalu ingin segera dipuaskan (Prinsip kesenangan). Ego. Eksekutif dari kepribadian, berfungsi secara logis/rasional berdasarkan prinsip kenyataan (Reality principle). Jadi Ego menyaring dorongan2 yg ingin dipuaskan oleh Id berdasarkan kenyataan.

Sigmund Freud
3.

Superego. Disini ada nilai2 moral yg memberikan batasan baik dan buruk yg ideal. Ok itu Superego selalu berorientasi kpd kesempurnaan. Hadiah atau hukuman yg diterima sehubungan dgn nilai2 ideal itu akan membentuk suara hati (concience). Inilah yg menyebabkan bila seseorang melangar nilai2 tsb akan timbul rasa bersalah. Bersama dengan Ego, Superego mengatur dan mengarahkan perilaku man dlm hal memuaskan keinginan Id.

TEORI KEPRIBADIAN

1.

2.

Freud juga membagi aktivitas mental individu berdasarkan sejauh mana individu menyadari gejala2 psikis yg timbul: Conscious level = tingkat sadar aktivitas mental bisa kita sadari setiap saat mis berpikir, persepsi. Sebagian dari Ego dan Superego berada pada tingkat ini. Preconcious level = tingkat pra sadar kita hanya bisa menyadari gejala2 psikis yg timbul hanya bila kita memperhatikannya mis memori, pengetahuan,dll. Sebagian Ego dan Superego berada disini.

Freud 3. Unconscious level = tingkat tidak disadari Gejala2 psikis sama sekali tidak kita sadari, sulit unt dijelaskan,mis dorongan2 moral, pengalaman yg memalukan, harapan yg irrasional, dorongah seksual yg tak sesuai dgn norma masyarakat, dll. Tingkatan tak disadari ini merupakan objek studi utama dari psikoanalisa, dimana psikoanalisa itu sendiri bertujuan untuk mencapai dan dapat mengungkapkan kehidupan mental yang tidak disadari.

TEORI KEPRIBADIAN

Teori Social learning. ditekankan besarnya pengaruh lingkungan atau keadaan2 situasional terhadap perilaku. Lingkungan membentuk pola2 berperilaku melalui proses belajar melalui proses kondisioning. Orang2 disekitar individu akan membentuk perilakunya melalui ganjaran dan hukuman (pengalaman langsung) dan dapat juga dibentuk melalui pengalaman tak langsung yi melalui pengamatan perilaku orang lain (modeling).

PENGUKURAN KEPRIBADIAN

Metode Observasi. dilakukan observasi terhadap perilaku yg terjadi dalam keadaan normal/wajar, situasi eksperimen maupun dalam suatu interview. Informasi dicatat dan dimasukkan dalam suatu rating scale yg sudah dibakukan. Metode Inventori Observasi berupa pertanyaan2 yg harus diisi atau dipilih subjek berdasarkan ciri2 yg ia anggap ada dalam dirinya.

Metode Inventori

Alat2 yg dipakai : - MMPI = Minesota Multiphasic Personality Inventory tdd 550 pertanyaan. - CPI = California Psychological Inventory - Guilford Zimmerman Temperament Survey. - Sixteen Personality Questionaire (16 PF) - EPPS = Edwards Personal Preference Schedule. Dan Metode2 lainnya.

EMOSI

1.

Definisi: Adalah merupakan gejolak penyesuaian diri yg berasal dari dalam yg melibatkan hampir keseluruhan diri individu yg berfungsi unt tercapainya suatu pemua-san atau perlindungan diri atau kesejahte-raan diri pada saat berhadapan dengan lingkungan atau objek tertentu. Reaksi emosi : Perubahan pada fungsi fisik : Waktu marah,takut denyut jantung, TD, Pernafasan bisa meninggi atau menurun.

Reaksi emosi
2.

3.

Perubahan ekspresi : orang cemas pucat, senang berseri-seri, marah merah padam, badan gemetaran dan perubahan suara bisa meninggi, rendah atau berat. Perubahan psikis lainnya: Ketakutan daya pikir menurun, marah daya pikir tak terkontrol dgn baik. Setiap orang tidak sama kualitas dan kuantitas emosinya terhadap suatu objek yg sama.

Setiap orang tidak sama:


mis. Anak usia 2-3 thn, biasanya takut kpd kucing. Reaksi emosinya serupa, namun kualitas dan kuantitasnya akan berbeda. Hal ini dilatarbelakangi oleh: Pengalaman emosi pribadi yg menyenangkan Pengalaman emosi yg tidak menyenangkan Pengalaman emosi pribadi yg tdk disadari Pengalaman emosi pribadi yang memperoleh perhatian serius dari orang lain.

PERKEMBANGAN EMOSI KM Bridges melihat perkembangan emosi : Saat lahir bayi merasakan kesenangan dgn benda2 disekitarnya, mis ibunya, keluarga, suara2 walaupun masih kabur. Bulan ketiga muncul emosi nyaman dan kadang2 cemas. Bulan keenam timbul emosi takut, marah, jijik. Bulan ke 12 timbul bangga dan sayang. Bulan ke 18 timbul emosi sayang, cemburu

KM Bridges
Bulan

ke 24 timbul emosi riang, takut, jijik, marah, iri hati, cemas, senang, nyaman, bangga, sayang kepada orang dewasa dan anak2. Selanjutnya emosi berkembang menuju kematangan yg diperkaya dgn berbagai pengalaman emosi pribadi dalam hubungannya dgn terjadinya interaksi sosial.

HUBUNGAN EMOSI DGN PERILAKU

Peristiwa emosi adalah interaksi setiap individu dgn sesama dan lingkungannya. Emosi yg normal, berfaedah unt kesehatan jasmani dan emosi yg tak normal ggan kesehatan jasmani dan ggan perilaku. Kematangan emosi dipengaruhi oleh : Faktor usia Kepribadian Pengalaman sosial Pengetahuan individu Norma2 agama.

HUBUNGAN EMOSI DGN PERILAKU Emosi seseorang mempengaruhi pandangannya terhadap sesuatu atau situasi sekelilingnya. Bentuk pengaruh emosi yang paling ringan dis Priferensi, mis perasaan suka,tidak suka terhadap sesuatu. Priferensi ini dapat berkembang menjadi sikap positip atau negatip. Sikap pada seseorang dapat menetap dan sukar dirubah sehingga dapat menimbulkan prasangka. Prasangka sangat besar pengaruhnya terhadap perilaku dalam menghadapi objek tertentu.

HUBUNGAN EMOSI DGN PERILAKU Sikap yg disertai dgn emosi berlebihan dapat menimbulkan hal yg kompleks: Orang yg terlampau tinggi menilai dirinya ok kesombongan, tinggi hati dis Kompleks tinggi diri. Orang yg merasa dirinya kurang berani, kurang PD, takut berbuat kesalahan, tak berani menghadapi sesuatu yg sulit, malu, takut dis Kompleks rasa rendah diri.

Anda mungkin juga menyukai