DEFINISI
Epidemiologi
Letak Anatomi
Klasifikasi
PENULARAN
Droplet
Dipengaruhi oleh
1.Jumlah basil dan virulensi 2.Cara batuk 3. Cahaya matahari dan ventilasi
Faktor yang mempermudah timbulnya TB : 1. Imun menurun AIDS Pemakaian kortikosteroid dalam waktu yang lama DM Kurang gizi 2. Bekas penyakit TB tanpa pengobatan spesifik lengkap
PATOFISIOLOGI
kuman Infeksi primer
Sembuh dengan sarang ghon
Sembuh total
Kuman dorman
Jaringan keju
DIAGNOSIS
1. Gejala klinik 2. Pemeriksaan fisik 3. Pemeriksaan bakteriologi 4. Radiologi 5. Pemeriksaan penunjang lainnya
GEJALA KLINIS
Gejala Respiratori
Batuk >2 minggu Batuk darah Sesak nafas Nyeri dada
Gejala Sistemik
Demam Malaise, anoreksia, keringat malam, berat badan menurun
Tb ekstra paru
Tergantung organ yang terlibat
PEMERIKSAAN FISIK
Inspeksi : simetris s/d asimetris Palpasi : vocal fremitus normal s/d menguat atau melemah Perkusi : sonor s/d pekak s/d timpani Auskultsi: suara nafas vesikuler s/d menghilang s/d amforik
PEMERIKSAAN BAKTERIOLOGI
Cara pemeriksaan
1. Mikroskopis
Interpretasi mikroskopisskala IUATLD Tidak ditemukan BTA dalam 100 lapang pandang : (-) 1-9 BTA dalam 100 lapang pandang : tulis jumlah kuman 10-99 BTA dalam 100 lapang pandang :+ 1-10 BTA dalam 1 lapang pandang :++ >10 BTA dalam 1 lapang pandang : +++
PEMERIKSAAN RADIOLOGI
Foto thoraks PA
Lesi TB aktif
Infiltrat di lobus apeks Kavitas dikelilingi bayangan berawan Bercak milier Efusi pleura
Lesi TB inaktif
Gejala klinis + pf
Dahak BTA
+
Foto thoraks
TB paru BTA +
TB paru BTA -
Meragukan
Menetap
Perburukan Perburukan TB paru (bila penyakit paru lain telah disingkirkan) Perbaikan
Bekas TB
Bukan TB
TB paru
PENATALAKSANAAN
Fase intensif 2-3 bulan
OAT
Fase lanjutan
INH Rifampisin Pirazinamid Treptomisin Etambutol
4-7 bulan
Lini 1
Lini 2
R H
8-12 4-6
10 5
Z
E S
20-30
15-20 15-18
25
15 15 1000
750
750 Sesuai bb
1000
1000 750
1500
1500 1000
PEMBAGIAN KATEGORI TB
Kategori Kriteria OAT
Fase awal
Kategori I Kategori II Kasus baru BTA + dan atau Foto ro lesi luas dan atau Ekstra pulmo berat 2 RHZE
Fase lanjutan
4 R3H3 6HE
BTA + pada : Kasus relaps Kasus gagal Kasus putus obat Kasus baru BTA dan atau Foto ro lesi minimal dan atau Ekstra pulmo ringan
2 RHZES+1RHZE
5 R3H3R3 5 RHE
Kategori III
2 RHZ
4 R3E3 4 HR 6 HE
Kategori IV Kategori V
KRITERIA SEMBUH
BTA mikros (-) 2x pada fase intensif Foto thoraks tetap sama / ada perbaikan Biakan (-) bila ada fasilitas
Gagal jantung
Pneumot horaks
Batuk darah
Gagal nafas
Komplikasi
DAFTAR PUSTAKA
1.
Isbaniyah F, thabrani Z, Soepandi PZ, Burhan E, Reviono .Tuberkulosis. Jakarta, Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, 2006; 1-30 Danusantoso H. ILMU PENYAKIT PARU. Jakarta, Hiprokrates 2000; 95-142
2.