Nur Syamsiani
2006
PENDAHULUAN
Gangguan keseimbangan cairan dan
dasarkan pemeriksaan-pemeriksaan te kanan darah, nadi, CVP, kadar elektrolit, hasil AGD, dll
Tubuh mempunyai mekanisme kompen sasi untuk mempertahankan volume dan komposisinya dalam rangka memperta hankan fungsi sel dan fungsi organ tubuh
Mekanisme kompensasi dan tindakan
pertama yang dilakukan pada gangguan keseimbangan cairan adalah untuk mem pertahankan delivery oxygen ke jaringan/ sel tubuh
40 %
15 % 5%
Osmolalitas serum dapat dihitung sbb : 2 x (kadar Na)+Glukosa/18+BUN/2,8 Keseimbangan Na diatur oleh ginjal dan sistim endokrin Hormon yang penting dalam pengaturan Na adalah ADH Pada kead hipovolemi atau effective circulating volume yang menurun maka ADH akan dikeluarkan untuk menahan Na dan air, sehingga vol sirkulasi membaik
Kation utama intraseluler adl : kalium Pengaturan ion kalium dilakukan oleh :
kehilangan yg banyak melalui ginjal, traktus GI Hiperkalemi dpt terjadi pada katabolisme , kerusakan jar dll
Secara umum perubahan cairan elektrolit yg akut lebih berbahaya dibandingkan dg perubahan yg kronis
Blood Volume
Blood loss
Blood volume Heart rate Blood pressure Urine output
Cairan dalam kompartemen intra vaskuler mempunyai fungsi utama : - menjaga pertukaran O2 / CO2 - menjaga metabolisme sel
Keseimbangan asam-basa
Hipo K / Hiper K
Hipo Ca / Hiper Ca Hipo Mg / Hiper Mg Albumin / Protein Hipo Na / Hiper Na
intersisial 1 g%
Hipernatremia oleh karena :
Elektrolit
Merupakan substansi yg dlm menghantar
listrik bila terlarut dalam air. Terdiri dari - Positive ion (Kation) - Negative ion (Anion)
ECF Na
Anion utama di ICF PO4
ECF Cl
Protein bukan elektrolit, tetapi disebut
Management of patient with fluid & electrolyte disorders required understanding of body fluid compartement and of water electrolyte metabolism.
Regulation of Electrolyte
Electrolyte Sodium Pottasium Regulate by Aldosteron, ADH Aldosteron, Epinefrin, Insulin, Renal mech. Paratyroid hormon, vit D PTH PTH
Calsium Phosfor Mg
2500 cc / hr
1200 cc 1000 cc 300 cc
dari minuman
dari makanan
Kulit 800 cc
Ginjal 1200 cc
Paru 400 cc
Intestinal 100 cc
The Kidneys
Responsible for the major losses of body
fluids 2 major control of the volume of body fluids and their consentration 85 % of water excreted by glomeruli is reabsorbed by the tubules without changing the osmotic pressure of the urine in the proximal tubules
Component
Na K Ca Mg Cl
PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN KLINIS DAN LAB PADA GANGGUAN KESEIMBANGAN CAIRAN & ELEKTROLIT
a. KLINIS : - turgor kulit - membrana mukosa - berat badan - diuresis - tekanan darah - nadi - status mental - CVP - PAOP
b. LABORATORIS : - elektrolit - gula darah - osmolalitas urine TERAPI 1. PERBAIKI VOLUME SIRKULASI - OKSIGENASI - CAIRAN : KRISTALOID, KOLOID ? - TRNSFUSI
2. NaCl hiperbarik dan koloid mungkin dapat memperbaiki vol. intravaskuler dengan cepat. Dapat menyebabkan hiper osmolar bila berlebihan 3. Terapi cairan koloid akhir-akhir ini merupakan terapi terpilih untuk mengisi volume intravaskuler pada : - sepsis - perdarahan biasanya dikombinasi dengan kristaloid
4. Terapi pada gangguan ion spesifik sesuai kebutuhan. prinsip : koreksi ekeltrolit harus dilakukan secara titrasi 5. Pada umumnya tidak perlu melakukan koreksi sampai mencapai nilai normal kembali.
HIPONATREMI Dapat terjadi hiponatremi dg osmolalitas - Normal ( hiperlipidemia, serum protein ) - Hipoosmolalitas ( diare, infus dekstrose >> ) - Hiperosmolalitas (hiperglikemi, inf.manitol )
TERAPI HIPONATREMI : - KOREKSI KELAINAN DASARNYA - PERBAIKI KONSENTRASI Na PLASMA
Pengaruh pemberian cairan, yg biasanya dilakukan melalui kompartemen intravask. : - bila 1000 cc dekstrosa msk i.v 30 menit kemudian tinggal 100 cc di intravask, sisa nya terdistribusi ke intraseluler & intersisiel - bila 1000 cc RL msk iv 30 menit kemu dian tinggal 300 cc - koloid lebih kompleks
HIPERNATREMI, terjadi karena : - Kehilangan free water - Intake Na >> - Diabetes insipidus,adrenal failure,manitol Hipernatremi selalu menyebabkan hiperosmolal . Karena Na tdk dpt menembus sel menarik Cairan intra sel dehidrasi intraseluler TERAPI : - lebih sulit dibanding hiponatremi - cairan dekstrose - cari penyebab
HIPOKALEMI - Kadar K < 3 mMol/l - Penyebab : ekskresi ginjal >> diuretika pasca bedah kehilangan K lewat GIT (diare, fistula) insulin ( K dari ECF ke intrasel ) - Gejala klinis : kelemahan otot, gangguan jantung
TERAPI : SUBSTITUSI K SECARA TITRASI HIPERKALEMI : - Kadar K > 5 meq/l PENYEBAB : - Gangguan fs ginjal - Kerusakan jaringan luas ( luka bakar ) - Intake K berlebih - Pergerakan cairan dari intrasel ke ekstrasel ( asidosis, hiperkatabolisme, nekrosis jar, rhabdomiosis )
GEJALA KLINIS : - Gangguan kardiovaskuler ( aritmia, blok konduksi jantung ) - Gangguan neuromuskuler ( parestesi, paralisis, konfulsi ) TERAPI : - Sesuai penyebab - K digeser ke intraseluler dg insulin, biknat
KESIMPULAN : Pemeriksaan klinis merupakan pemeriksaan yg penting pd gangguan cairan & elektrolit, sedangkan pem lab sbg pendukung. Perubahan keseimbangan cairan & elektrolit biasanya mrpk akibat penyakit yg mendasari nya dan ini hrs diatasi bersamaan dg tindakan memulihkan volume dan komposisi.
volume harus dilakukan segera dengan tujuan memperbaiki DO2 - Pada penderita yg sdh mengalami ganggu an fs jantung, ginjal, fs SSP biasanya memerlukan bantuan alat-alat monitoring invasif. - Tujuan terapi adalah untuk memperbaiki fisiologi penderita dan bukan untuk memperbaiki nilai lab.