BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1

Hasil Percobaan Tabel 4.1 Data Hasil Percobaan Penentuan Kadar Alfa Selulosa Berat contoh serat kering oven Berat residu alfa selulosa kering oven Kadar alfa selulosa praktek Kadar alfa selulosa teori

Persen ralat

1,28 g

1,05 g

82,03%

58,62%

39,94%

4.2

Pembahasan Pada percobaan penentuan kadar alfa selulosa dari serat tumbuhan, sampel

yang digunakan adalah serat batang jeruk. Percobaan diawali dengan memotong serat batang jeruk sebanyak 2 gram. Dan ditimbang lagi sebanyak 2 gram untuk dikeringkan ke dalam oven dengan suhu 100105 oC selama 2 jam. Dan itu dianggap sebagai berat contoh serat batang sampel kering oven. Setelah itu 2 gram serat batang jeruk dimasukkan ke dalam beaker glass dan diberi perlakuan dengan NaOH 17,5 % sebanyak 25 ml selama 45 menit. Setelah itu ditambahkan aquadest sebanyak 33 ml dan dibiarkan selama 1 jam. Setelah itu campuran disaring dengan kertas saring dan dicuci dengan NaOH 8,3% sebanyak 100 ml dan dicuci kembali dengan aquadest. Setelah itu dicuci kembali dengan CH3COOH 10% sebanyak 15 ml dan dicuci dengan aquadest sampai kadar asam habis (diuji dengan kertas lakmus biru). Setelah itu dikeringkan di dalam oven dengan suhu 100-105 oC dan dianggap sebagai residu kering oven, kemudian dihitung hasil kadar alfa selulosanya. Dari hasil percobaan diperoleh kadar alfa selulosa dari serat batang jeruk yaitu 82,03%. Sedangkan kadar alfa selulosa teori sebesar 58,62% (Suparjo dkk, 2008). Mungkin ada beberapa faktor yang membuat perbedaaan kedua nilai kadar alfa selulosa tersebut, yaitu:

12

13

1. Saat melakukan pengadukan ketika perlakuan NaOH 17,5% kurang merata, sehingga serat tidak memisah sempurna 2. Saat melakukan pengeringan residu sampel dengan oven, residu sampel belum terlalu kering sehingga mempengaruhi berat residu sampel kering oven. Menurut teori, alfa selulosa dalam serat batang jeruk sebesar 58,62% (Suparjo dkk, 2008), jadi tidak cocok digunakan dalam industri karena kadarnya kurang dari kadar alfa selulosa tanaman kapas, yaitu 90%.