Anda di halaman 1dari 27

Pengembangan Potensi Individu

Amir Asyikin Hasibuan


Hasibuan20@yahoo.co.id
Apa kata Ahli
• Kesuksesan hanyalah milik orang yang
amat gigih merubah dirinya dan tidak
akan terjadi perubahan kecuali pada
orang yang melihat kekurangan dirinya
• Banyak orang yang berusaha untuk
merubah dunia, tetapi sangat sedikit
orang yang berusaha merubah dirinya
lebih dahulu menjadi pribadi sholeh
Potensi (Potency)
Kekuatan / kemampuan/ daya yang
belum/sudah teraktualisasikan
tetapi belum optimal
Jenis potensi
Potensi Fisik
Potensi Mental Intelektual (IQ)
Potensi Sosial Emosional (SQ)
Potensi Mental Spiritual (SQ)
Potensi Adversity Quotient (AQ)
Potensi Manusia
(Tinjauan Al Qur’an)
• Potensi Rasio : segala sesuatu yang hanya
ditangkap/diperoleh dari pengalaman inderawi
• Potensi Akal/Al Aqlu : terdiri dari unsur rasio dan
hati. Sasaran akal selain rasio juga fithrah yang
membuat rasa percaya (timbul dari hati yang suci)
• Potensi Al Qalbu (tidak tetap)
• Potensi nafsu (Ammarah Bissu awwamah Muthmainah)
• Potensi jiwa/ruh (ruh itu urusan Rabb-ku)
• Potensi raga / jasmani
Bagaimana otak manusia berkembang
• Menjelang kelahiran memiliki 100 M sel aktif yg menjalin
50 T hubungan dengan sel-sel bagian tubuh lain
• Bulan awal mengembangkan hubungan “sinaptik”
baru dengan kecepatan 3 M per detik
• 6 bulan pertama : berbicara dengan semua suara
di semua bahasa di dunia
• Menjelang usia 8 bulan : otak bayi memiliki sambungan
1.000 T hubungan (menurun apabila stimuli kurang)
• 10 tahun : separuh hubungan telah mati, tinggal 500 T
yang akan bertahan
• 12 tahun : seperti spon yang menyerap air. Dasar
berpikir, bahasa, pandangan, tingkah laku, bakat,
dan karakteristik lain. Arsitektur otak sudah sempurna
Lapisan Otak (3 in 1)
Otak Reptil (penjaga)
• Melindungi dari bahaya fisik
• Langsung bereaksi
• Mengendalikan dunia fisik
Otak Limbik (pengatur)
• Mengatur sistem kekebalan tubuh,
hormon dan tidur
• Mengendalikan dunia emosional
Neo-cortex (pemikir)
• Bekerja dengan logika
• Menanggapi dengan pikiran beralasan
• Mengendalikan dunia kreatif
Kecenderungan setiap sisi otak
Otak Kiri Otak Kanan
• Kontrol gerakan pada sisi kanan • Kontrol gerakan pada sisi kiri
• Menerima sensor dan input • Menerima sensor dan input
sentuhan dari sisi kanan sentuhan dari sisi kiri
• Memproses pengalaman sensoris
• Memproses bahasa simbolik yang nyata, pandangan, suara
atau kesan tanpa kata-kata
• Komunikasi verbal • Komunikasi non-verbal
• Memandang segala sesuatu
secara global
Otak Kiri Vs Otak kanan
• Memperhatikan urutan waktu• Non-temporal
• Menganalisis dengan mengar- • Mengumpulkan segala sesuatu
artikan setiap bagian informasi secara menyeluruh

• Memiliki kemampuan visual ruang


• Lemah dalam visual 3 dimensi
yang bagus

• Lebih senang mendengarkan


• Lebih senang merasakan emosi
kata daripada emosi

• Senang musik • Mengapresiasi musik

• Kreatif dengan materi nyata • Kreatif dan imajinatif


Kecerdasan
• Kemampuan untuk mempelajari atau mengerti
dari pengalaman, kemampuan untuk
mendapatkan dan mempertahankan pengetahuan
• Kemampuan mental
• Kemampuan untuk memberikan respons secara
cepat dan berhasil pada sesuatu yang baru
• Kemampuan untuk menggunakan nalar dalam
memecahkan masalah
• Kemampuan untuk belajar, mengerti dan bernalar
• Kemampuan untuk mempelajari fakta – fakta dan
keahlian serta mampu menerapkan apa yang
telah dipelajari
Intellegency Quotient (IQ)
• Fungsi : memecahkan masalah-masalah kognitif
Misal : menganalisis masalah, membuat perencanaan
atau membuat karya tulis
IQ bersifat “genetic” dan dioptimalkan lingkungan
• Aspek-aspek antara lain : logika berpikir, analisis sintesa,
Kemampuan abstraksi, kemampuan teknik, kemampuan
Bekerja dengan angka-angka, daya tangkap
Tingkatan IQ
- < 90 : di bawah rata-rata (moron, embisil, idiot)
- 90 – 110 : rata – rata
- 110 – 120 : di atas rata – rata
- 120 – 130 : superior
- 130 – 150 : very superior
- > 150 : jenius
Spiritual Quotient (SQ)
• Kecerdasan yang bertumpu pada bagian dalam
diri kita yang berhubungan dengan kearifan
di luar ego atau jiwa sadar (bukan hanya
mengetahui nilai, tapi menemukan nilai)
• SQ menjadikan manusia sebagai mahluk yang
utuh secara intelektual, emosional dan spiritual
• SQ mengintegrasikan semua kecerdasan
• SQ memungkinkan menemukan cara
pengungkapan melalui agama formal, tetapi
beragama tidak menjamin SQ tinggi
Adversity Quotient (AQ)
• Merubah rintangan menjadi peluang
• Menentukan faktor spesifik penentu
sukses seseorang

• Ukuran bagaimana seseorang


merespons suatu kesulitan
Tipologi (MBTI)

• Extroversion
• Introversion
• Sensing
• Intuiting
• Thinking
• Feeling
• Perceiving
• Judging
Extroversion (Ekstraversi)
Orientasi ke dunia luar dengan ciri – ciri :
• Sangat memahami dunia luar dan interaksi dgn orang lain
• Suka bekerjasama, terkesan tak bisa bekerja
tanpa orang lain
• Kurang mandiri / independen
• Suka variasi, mau menerima ide, mudah
komunikasi dan pandai negosiasi
• Terbuka terhadap perubahan
• Impulsif, mendadak, cepat bertindak,
Kurang sabar terhadap rutinitas
• Mengambil keputusan bersama orang lain
• Dapat dimengerti oleh orang lain
Introversion (intraversi)
Sikap mental individu yang lebih berorientasi
kepada diri sendiri dengan ciri – ciri :
• Independen, rajin, mengerjakan sesuatu sampai
tuntas, bekerja dalam suasana tenang, senang bekerja
sendiri dan tidak suka diintervensi orang lain
• Bekerja dengan ide, terkesan tertutup, kurang suka
diinterupsi dan kurang menerima ide orang lain
• Kurang pandai melihat keterkaitan antar kejadian,
berhati-hati dalam generalisasi
• Berhati-hati dan tenang dalam bertindak sehingga
terkesan kehilangan kesempatan dan lambat bertindak
Sensing (S)
Cara individu menyerap informasi dengan alat
indera dengan kecenderungan sifat :
• Realistik, bertolak dari apa yang diserap indera
• Melihat sebagaimana adanya
• Realistik, berhati-hati dan teliti
• Selalu mencari bukti – bukti
• Sistimatik, berpijak pada realita
• Berpikir mikro, parsial
• Cepat antisipasi masalah, lambat memutuskan
• Kurang menjabarkan hal baru
• Memilih tidak membayangkan hari esok
• Cenderung frustrasi pada hal yang ruwet
Intuiting ( I )
Cara individu memperoleh informasi melalui
intuisi dengan kecenderungan sifat :
• Menyukai kemungkinan teori, hal-hal baru
dan penemuan – penemuan
• Daya imajinasi tinggi, inovatif dan bisa
melihat kedepan
• Mudah menyelesaikan masalah
• Menangani hal ruwet, menjabarkan ide
baru, spekulatif dan kurang praktis
• Kurang memperhatikan saat sekarang
• cenderung membanggakan diri
Thinking ( T )
Cara individu mengambil keputusan dengan
memanfaatkan daya pikir yang analitik dari
informasi yang diterima dengan ciri dominan :
• Logik, kritis, obyektif, teratur, adil
• Kokoh dan suka menilai
• Dalam mengambil keputusan didasarkan
data dan fakta yang obyektif
• Kurang senang pekerjaannya diintervensi

• Kurang memahami perasaan orang lain


• Dikendalikan tugas dan rencana
Feeling ( F )
Mempertimbangkan perasaan orang lain dengan
ciri dominan :
• Empati, tepo seliro, membujuk, mendorong,
memotivasi, mengerti kebutuhan dan nilai –
nilai orang lain
• Berminat terhadap perdamaian
• Kurang obyektif dan teratur
• Terlampau menerima
• Mendasarkan kebenaran pada perasaan
• Mampu menyelesaikan konflik
Perceiving ( P )
Sikap cenderung apa adanya dan memiliki
ciri dominan :
• Penghimpun, ingin mengetahui lebih banyak
sebelum memutuskan
• Berkompromi, luwes, dapat melihat dari
berbagai perspektif
• Tidak mudah memutuskan sebelum data lengkap
• Kurang teratur, berhati - hati
• Mudah beralih perhatian dalam tugas
• Agak peragu, penuh pertimbangan
Judging ( J )
Sikap cenderung mempertimbangkan segala
sesuatunya dengan ciri - ciri
• Mendasarkan diri pada penilaian, bertindak tegas
• Berorientasi kepada tugas yang dipikul
• Memutuskan secara tegas, merencanakan,
suka mengatur dan menguasai
• Memiliki prinsip kuat, terkesan keras kepala
• Memiliki prinsip tidak mudah menyerah
• Kaku dan kurang bisa menyesuaikan diri
Beberapa Kesimpulan
• Orang yang memiliki tipologi yang sama
cenderung sesuai tetapi hasil kurang maksimal
• Orang yang memiliki tipologi berbeda cenderung
konflik, tetapi apabila mempu menyamakan
persepsi, hasilnya akan maksimal
• Orang yang memiliki tipologi berbeda dan
tidak mampu menyamakan persepsi, tidak
akan menghasilkan sesuatu
• Tipologi seseorang tak dapat diubah sebaliknya
namun dapat memperkuat atau memperlemah
dimensi sebaliknya
Konsep Diri
• Keyakinan diri
• Seluruh persepsi tentang “ saya” berhubungan
dengan perasaan, keyakinan dan nilai diri
• Pandangan dan perasaan kita tentang diri kita
yang bersifat psikologik, fisik dan sosial
• Prinsip hidup, pola hidup yang dijelmakan
dalam sikap dan perilaku sehari-hari
• Pemaduan diri ideal (ideal self), citra diri
(self image) dan harga diri (self esteem)
Pengenalan Potensi Diri
• Pandangan realistik dan obyektif tentang diri

• Usaha – usaha untuk memperluas dan memper-


dalam kesadaran mengenai berbagai aspek ,
kecenderungan dan kekhususan diri sendiri yang
sudah teraktualisasikan atau masih potensi
• Tujuan pengenalan diri : membantu manusia
untuk mengenal diri sendiri secara sadar tentang
segi-segi keunggulan dan kelemahan dirinya
untuk kemudian mengembangkan keunggulan
dan meminimalkan segi-segi kelemahan dirinya
Apa upaya-upaya yang dapat
Faktor2 apa yang menghambat
Keunggulan Realisasi keunggulan
Dilakukan untuk mengatasi
Hambatan2 itu

1. ……………………..

2. ……………………..
Pengembangan Potensi Diri

• Mengenal Konsep Diri


• Mengenal Potensi Diri

• Mengenal Hambatan Potensi Diri


• Merancang pengembangan Potensi Diri
• Aktualisasi Diri
Rencana pengembangan Pribadi
• Menentukan sasaran yang jelas dan spesifik
• tentukan cara menilai keberhasilan
• Mensukuri kemajuan walaupun sedikit
• Berani mengambil resiko dengan perhitungan
• Perkembangan diatur diri sendiri
• Memanfaatkan peluang-peluang yang ada
• Terbuka belajar dari kesalahan karena
pengalaman orang lain
• Keterbukaan dan bersikap realistik
• Kerjakan apa yang dipikirkan dan diucapkan
• Introspeksi diri terus - menerus
• Berani mencari masukan dari berbagai sumber

Anda mungkin juga menyukai