Anda di halaman 1dari 135

BAB 5 Analisis Daya Tarik Investasi Provinsi Papua Barat

5.1 Pendahuluan daerah Provinsi Papua Barat merupakan bagian dari Pembangunan

pembangunan nasional. Pelaksanaan pembangunan daerah Provinsi Papua Barat melalui otonomi khusus berdasarkan Undang-undang No. 1 tahun 2008 untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi dan hak-hak dasar masyarakat Papua. Implementasi dari kebi akan tersebut! maka pembangunan di Provinsi Papua Barat dimaksudkan untuk mendorong! memberdayakan masyarakat! menumbuhkan prakarsa serta meningkatkan partisipasi masyarakat dalam rangka membangun daerahnya! dan meningkatkan kese ahteraan masyarakat. "u uan pembangunan tersebut diupayakan ter#apai dengan berbasis pada ekonomi kerakyatan dalam rangka memberikan kesempatan yang luas kepada masyarakat adat atau masyarakat setempat untuk terlibat dalam kegiatan pembangunan $UU No. 21 "ahun 2001%. Pelaksanaan kegiatan pembangunan di Provinsi Papua Barat meliputi berbagai bidang! salah satunya pembangunan ekonomi. Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses di mana pemerintah daerah dan masyarakat mengelola sumberdaya yang ada dan membentuk suatu pola kemitraan antara pemerintah daerah! masyarakat dengan sektor s&asta untuk men#iptakan lapangan ker a baru dan merangsang perkembangan kegiatan ekonomi $pertumbuhan ekonomi% dalam &ilayah tersebut. $'in#olin! 200()108%.1 *elan utnya menurut 'in#olin! pembangunan ekonomi yang akan dilaksanakan oleh daerah harus didasarkan pada potensi yang berasal dari daerah tersebut! guna men#iptakan lapangan ker a dan menyerap tenaga ker a sehingga masyarakat merasa diikutsertakan
1

Arsyad Lincolin (2004), Ekonomi Pembangunan, Bagian Penerbitan STIE !P", ogyakarta#

Penyusunan Strategi Pengembangan Penanaman Modal dan Roadmap Investasi di Provinsi Papua Barat

dalam membangun daerahnya. +arena tu uan pembangunan ekonomi daerah adalah untuk meningkatkan umlah dan enis peluang ker a untuk masyarakat di daerah $'in#olin!200()10,%. Untuk meningkatkan peluang ker a bagi masyarakat! pemerintah daerah harus mampu membuat peren#anan pembangunan! yang nantinya tenaga ker a dapat terserap disetiap sektor ekonomi. -ika kegiatan perekonomian dapat ber alan dengan lan#ar akan memperoleh hasil yang maksimal dan memberi sumbangan yang berarti bagi pertumbuhan ekonomi. Untuk itu kebi akan dan agenda pembangunan Provinsi Papua Barat diarahkan pada ) pembangunan sumber daya manusia! pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup! pengembangan aksesibilitas &ilayah! penyeimbangan pertumbuhan! pelayanan yang e.ekti.! pengembangan kapasitas kelembagaan! pengembangan kapasitas ekonomi! pengembangan kapasitas masyarakat. 2 /rah kebi akan penyeimbangan pertumbuhan diarahkan pada pen#apaian pemenuhan dasar masyarakat dan pemerataan hasil-hasil pembangunan melalui berbagai insenti. dan regulasi yang mendukung serta penyediaan sarana dan prasarana yang memadai disegala bidang pembangunan. Penyeimbangan pertumbuhan tersebut dilakukan melalui pembentukan ka&asan pengembangan dan investasi yang sesuai dengan karakteristik &ilayah dan sumberdaya potensial di setiap ka&asan. 0engan salah satu agenda pembangunan adalah meningkatkan investasi dan menyeimbangkan nera#a perdagangan dengan men amin kepastian usaha dan menyempurnakan kelembagaan investasi yang berdaya saing! e.isien! transparan dan nondiskriminati. serta memberikan insenti. yang tepat sasaran.1 +husus untuk program pengembangan Investasi! dalam angka pendek

kebi akan diarahkan untuk menurunkan hambatan prosedural dan permasalahan likuiditas dan memperluas investasi nonkuota. 0alam angka menengah dan pan ang! kebi akan diarahkan untuk meningkatkan kualitas prasarana dan sarana pengembangan investasi untuk mendukung kegiatan produksi dan distribusi antar daerah.
2 )

$P%& Pro'insi Pa(ua Barat ibid

Penyusunan Strategi Pengembangan Penanaman Modal dan Roadmap Investasi di Provinsi Papua Barat

0alam pelaksanaannya berbagai kebi akan tersebut belum banyak memberikan hasil yang diharapkan pen#anangan tahun 2001 sebagai tahun investasi Indonesia oleh pemerintah Papua Barat belum mampu mendorong kegiatan investasi se#ara berarti. Berbagai permasalahan masih dihadapi oleh dunia usaha! seperti masalah regulasi ketenagaker aan yang kurang kondusi.! kebi akan investasi dan sektoral yang tumpang tindih! baik antara daerah maupun antar pusat dan daerah yang terutama terkait dengan penerapan otonomi daerah! keunggulan insenti. bagi investor! termasuk insenti. perpa akan! kondisi keamanan yang belum kondusi. dibeberapa daerah tertentu! ekonomi biaya tinggi! serta prosedur birokrasi yang pan ang dan berbelit. +ondisi ini di perburuk oleh minimnya pengembangan in.rastruktur akibat keterbatasan dana pemerintah. 2al lain yang perlu segera dibenahi adalah masalah kepastian hukum diberbagai tingkatan dan terbentuknya 0aerah. 4una mengetahui apakah Provinsi Papua Barat memiliki keunggulan sebagai &ilayah yang memiliki daya tarik investasi dibandingkan dengan daerah-daerah lain di Indonesia dan sampai se auhmana permasalahan terkait investasi telah berlangsung di Provinsi Papua Barat! maka dipandang perlu melakukan ka ian se#ara komprehensi. terhadap kondisi perekonomian dan .aktor-.aktor yang berpengaruh terhadap iklim investasi di Provinsi Papua Barat. /nalisis dilakukan dengan melakukan ka ian mendalam terhadap ) 1. Kondisi Perekonomian Wilayah +ondisi perekonomian &ilayah dilakukan dengan menganalisis besaran P05B di setiap &ilayah dan bagaimana perkembangannya setiap tahun. 0ari hasil analisis P05B dapat tergambarkan sektor unggulan disetiap &ilayah dengan menggunakan analisis Location Quotient $'6% dan analisis keunggulan kompetiti. $shift share%. /nalisis ini digunakan untuk mengidenti.ikasi keunggulan komparati. kegiatan ekonomi di setiap &ilayah Provinsi Papua Barat dengan membandingkannya terhadap nasional dan regional. 2. 7ariabel-variabel yang berpengaruh terhadap iklim investasi di Provinsi Papua Barat! Badan Penanaman 3odal

Penyusunan Strategi Pengembangan Penanaman Modal dan Roadmap Investasi di Provinsi Papua Barat

/nalisis dilakukan dengan melakukan penskoringan $skor 8% terhadap variabelvariabel yang berpengaruh terhadap iklim investasi! sehingga dapat diketahui rangking tertinggi sampai terendah daya tarik investasi setiap &ilayah di Provinsi Papua Barat. 7ariabel-variabel tersebut adalah ) 1. *umber 0aya /lam $*0/% 2. *umber 0aya 3anusia 1. *osial Budaya (. +ondisi 9konomi :. +ondisi +euangan ;. In.rastruktur <. +elembagaan dan +eamanan 5.2 5. .! Kondisi Perekonomian dan Sektor Unggulan Provinsi Papua Barat Analisis Kontri"usi dan Pertum"uhan Perekonomian Provinsi Papua Barat. +ondisi perekonomian Provinsi Papua Barat ika dilihat berdasarkan sektor dapat diketahui bah&a sektor yang mendominasi adalah sektor pertanian! kemudian diikuti oleh sektor penggalian dan pertambangan baru kemudian sektor industri pengolahan. -ika dilihat dari tahun ke tahun! se ak 2001 sampai 200, nilai P05B atas dasar konstan sektor perekonomian di Provinsi -a&a Barat selalu meningkat. 2al ini menun ukan adanya pertumbuhan dari tahun ke tahun. Ta"el 5.! #ilai PD$B $iil Provinsi Papua Barat Periode %%& ' %%( )*uta $upiah+ Berdasarkan ,arga Konstan Tahun %%%
Sektor Pertanian Pertambangan dan Pengga/ian Industri Pengo/a0an 1istrik, 2as, dan Air &inum Bangunan Perdagangan Angkutan dan !omunikasi !euangan, Perse3aan, dan %asa %asa45asa Pa(ua Barat 200) 1,4-2,.+.# 1, 1,01.,4,2# 01 *++,-*4#,1 1-,*41#.1 )2+,+*4#21 4)*,.++#4* 2,-,444#14 +.,1)4#,4 42.,)))#22 4,627,370. 56 2004 1,*40,.0+# ,2 1,04*,)+-# ,. +.0,2+2#4+ 20,1,-#,) )4,,0.-#-4 4++,+)+#4* )0+,+41#04 .0,10,#-4 4+2,00.#40 4,969,210. 27 200* 1,*,2,*+2# ,) 1,101,1,0# +, ,4,,.+4#)22,12+#+1 )-.,-.+#1) *0-,4,1#1) )4*,,40#*, .+,444#)0 *22,.*2#,+ 5,307,329. 28 200+ 1,+24,2.+# 11 1,0-1,+*-# 4+ ,*1,-,*#24 24,+1+#-+ 440,-1)#4. *+1,-14#+. ).,,041#.2 .4,,0+#4+ *,2,104#2+ 5,548,927. 49 200, 1,,0.,04+# -, 1,0-,,1+,# )+ -1),++0#)4 2+,.0)#44.-,004#+) +1+,2+1#41 440,2..#4+ 11-,2..#10 +24,+,)#1, 5,934,315. 82 2001,-1,,444# 10 1,0.-,*.2# 02 -,2,42+#0* 2.,0.-#4*,2,-22#1) +,0,-1-#,0 4,),*)+#4+ 1*0,14*#2+ +-4,4.1#02 6,369,374. 22 200. 1,.2*,-41#) ) 1,110,01+#+ .)1,1.1#,+ )1,2.)#4+4,,+).#+) ,2*,),*#.. *0+,,,)#4+ 1-1,..1#42 ,44,)0-#-, 6,804,432. 62

Penyusunan Strategi Pengembangan Penanaman Modal dan Roadmap Investasi di Provinsi Papua Barat

Sumber6 Pa(ua Barat 7a/am Angka 200. !eterangan6 8 Per0itungan P7$B sam(ai Tri3u/an II

Pertumbuhan ekonomi daerah diukur dengan #ara menganalisis perubahan penger aan agregat se#ara sektoral dibandingkan dengan perubahan pada sektor yang sama diperekonomian yang di adikan a#uan. Pada tabel diperlihatkan pertumbuhan ekonomi Provinsi Papua Barat periode 2001 = 2010. *elama periode penelitian pertumbuhan daerah Provinsi Papua Barat mengalami peningkatan sebesar (<!0:>. *ektor Pertanian dengan rata-rata persentase pertumbuhan sebesar 2,!8;> memiliki nilai pertumbuhan sebesar 5p. ((2.8<2!1; uta rupiah. Pada sektor Pertambangan dan Penggalian persentase pertumbuhan sektor adalah sebesar 8!88> dengan nilai pertumbuhan sebesar 5p. ,0.:((!;< uta rupiah. *ektor Industri Pengolahan Popinsi Papua Barat selama periode penelitian memiliki rata-rata persentase pertumbuhan sektor sebesar ;(!2<> dengan nilai pertumbuhan sebesar 5p. 1;(.11<!0: uta rupiah. +ondisi perekonomian Provinsi Papua Barat digambarkan dengan kondisi P05B dari Periode "ahun 2001 = 200, $lihat pada "abel :.2%. *e#ara umum kondisi perekonomian setiap &ilayah di Provinsi Papua Barat menun ukan pertumbuhan yang positi.. +e#uali mulai dari tahun tahun 200< sampai dengan tahun 200, pertumbuhan ekonomi Provinsi Papua Barat mengalami penurunan! dimana ratarata pertumbuhan pada tahun 200, sebesar ;!2;> turun 0!;1> dari rata-rata pertumbuhan tahun 2008 sebesar ;!8<>. $lihat "abel ;.2.%. *eiring dengan melambatnya pertumbuhan ekonomi dunia sebagai dampak dari krisis keuangan global! perekonomian Provinsi Papua Barat pada periode 2008 = 200, uga mengalami penurunan se#ara lambat. 2al ini ter adi karena permintaan ekspor beberapa komoditi unggulan seperti dari sektor perikanan! sektor pengolahan! dan sektor pertambangan mengalami penurunan. "ingkat pertumbuhan ekonomi tertinggi ter adi tahun 200: men#apai 1(!0;>! atau mengalami peningkatan 10,> ika dibandingkan dengan periode 200( $lihat "abel :.2%. 2al ini ter adi karena nilai ekspor komoditi unggulan mengalami peningkatan.

Penyusunan Strategi Pengembangan Penanaman Modal dan Roadmap Investasi di Provinsi Papua Barat

Ta"el 5. Pertum"uhan -konomi Provinsi Papua Barat Periode %%& ' %%( Berdasarkan ,arga Konstan tahun %%%
Kabupaten/K ota Kaimana Teluk Wondama Teluk Bintuni anok!a"i #o"on$ #elatan #o"on$ %a&a 'mpat (ak)ak Kota #o"on$ *apua Ba"at 2003 2)+,)+0#), -*,),0#44 )1,,0+)#12 +,+,)20#2, 1**,004#+. 1,)40,.24# ,+ 1-4,12*#22 41),+1-#.) -*1,+.2#)1 4,260,480. 11 2004 24.,)-,#0. .2,1+)#)0 ))2,2.*#*4 ,20,-.1#-1 1,1,--0#2, 1,414,)*)# 1+ 1.*,,))#*1 42.,0)1#,.41,.4,#)+ 4,547,683. 82 2005 2+*,-10#41 .,,2+*#,, )-2,*.-#+, ,,2,414#.1 1,-,2.)#+* 1,4-,,,-1# *+ *14,10*#)) 4*+,400#44 1,0)2,202# 41 5,186,873. 14 2006 2-+,2*1#40 11*,,1*#-1 42,,1)1#,4 -)2,---#41 1.),-0.#21,*+1,-0.# .+ *1*,244#)* 4-*,*4.#44 1,122,4*,# 4* 5,540,857. 84 2007 )10,2*1#,1 1)-,*+.#+. 4-),.0,#)4 .0-,*-1#+1 211,*1)#,1 1,+)*,-)-# )+ *2.,)++#,*1-,,.*#)* 1,212,,12# *0 5,949,537. 05 2008 )2.,)*)#*. 1+1,..4#** *4),-+2#,2 ..*,1,)#*21.,)+.#+* 1,,0.,-++# ,+ *44,1.*#,**1,40,#0. 1,)02,.+,# ** 6,358,191. 27 2009 )4+,)+.#1. 1,2,2-1#20 +0),-1-#10 1,0-1,,+*#* * 22.,*)*#)* 1,,-),-.*#1 + **.,024#,*-+,14*#,4 1,).),222#+ 0 6,756,057. 66

*umber) BP*! BI Papua Barat. 2010

"ingginya tingkat pertumbuhan ekonomi Provinsi Papua Barat se#ara umum ditopang oleh kegiatan perekonomian sektor Pertambangan di +abupaten *orong! sektor Perdagangan di +ota *orong dan kegiatan sektor Pertanian di +abupaten *orong *elatan $lihat "abel :.1.%.

Ta"el 5.& $ata.rata Pertum"uhan -konomi Provinsi Papua Barat Periode %%& ' %%( Berdasarkan ,arga Konstan tahun %%%
Kabupaten/K ota Kaimana Teluk Wondama Teluk Bintuni anok!a"i #o"on$ #elatan #o"on$ %a&a 'mpat (ak)ak Kota #o"on$ 2003 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2004 *#*19 ,#.+9 4#-09 +#*.9 10#-.9 *#4-9 +#)09 )#,)9 10#+09 2005 +#*.9 *#*49 1*#149 ,#1*9 )#,)9 *#1.9 1+2#++9 +#)-9 .#*-9 2006 ,#+.9 1-#.,9 11#+49 ,#-)9 -#,09 4#.-9 0#229 +#).9 -#,49 2007 -#)-9 1.#,*9 1)#2.9 .#0.9 .#1)9 4#,49 2#,49 +#-*9 -#049 2008 +#1+9 1+#.09 12#).9 .#*)9 )#,19 4#*)9 2#-09 +#2.9 ,#449 2009 *#1,9 +#)*9 11#029 -#,09 4#+)9 4#))9 2#,29 +#)09 +#.)9

Penyusunan Strategi Pengembangan Penanaman Modal dan Roadmap Investasi di Provinsi Papua Barat

*apua Ba"at

+#,49

14#0+9

+#-29

,#)-9

+#-,9

+#2+9

*umber) BP*! BI Papua Barat. 2010

5. .

Analisis /0 Provinsi Papua Barat Periode %%& . %%(

*ektor unggulan daerah! pada dasarnya dapat memberikan kontribusi yang besar pada daerah! bukan hanya untuk daerah itu sendiri tapi uga untuk memenuhi kebutuhan daerah lain. 0engan melihat data P05B maka beberapa sektor unggulan daerah dapat diketahui. /lat analisis 'o#ation 6uotient $'6% ini digunakan untuk mengidenti.ikasi keunggulan komparati. kegiatan ekonomi di Provinsi Papua Barat dengan membandingkannya terhadap Nasional. Ta"el 5.1 #ilai Location Quotient Sektor -konomi Di Papua Barat Tahun %%& dan %%(
1a(angan :sa0a Pertanian Pertambangan Pengga/ian Industri Pengo/a0an Bangunan Perdagangan Angkutan dan !omunikasi !euangan, Perse3aan, dan %asa %asa45asa dan 200) 2#10 2#0, 0#44 0#+1 1#24 0#*1#11 0#1, 1#01 2004 2#02#10#4. 0#+2 1#20 0#*, 1#0* 0#20 1#01 200* 2#04 2#20 0#*0 0#+) 1#24 0#*, 1#04 0#20 1#0, 200+ 2#0+ 2#14 0#4. 0#+, 1#)1 0#+0 1#0+ 0#1. 1#12 200, 2#02#10 0#*0 0#++ 1#)* 0#+0 1#02 0#21 1#14 2002#0. 2#0. 0#*1 0#+) 1#4) 0#+0 0#.2 0#2* 1#1+ 200 . 2#01#., 0#*2 0#*. 1#40#+) 0#-* 0#21#1+

1istrik, 2as, dan Air &inum

Sumber6 Pa(ua Barat 7a/am Angka 200. !eterangan6 8 Per0itungan P7$B sam(ai Tri3u/an II

0ari perhitungan '6 tersebut! maka analisis masing-masing sektor ekonomi di Provinsi Papua Barat adalah sebagai berikut) !. Sektor Pertanian 0ari hasil analisis location quotient! sektor pertanian mempunyai potensi yang besar dalam perekonomian Papua Barat selama tahun analisis. Nilai '6 dari sektor pertanian selama tahun analisis selalu lebih dari satu $'6 ? 1% ini menun ukan se#tor pertanian merupakan se#tor basis dimana se#tor pertanian Provinsi Papua Barat dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dan memiliki

Penyusunan Strategi Pengembangan Penanaman Modal dan Roadmap Investasi di Provinsi Papua Barat

peluang untuk melakukan ekspor ke daerah lain. 0ata tahun 2001 = 200, menun ukkan bah&a sektor pertanian terkonsentrasi pada subsektor Peternakan. 2al ini menun ukan sektor pertanian #enderung terspesialisasi pada subsektor peternakan. . Sektor pertam"angan dan penggalian *ektor pertambangan dan penggalian mempunyai nilai '6 yang besar. Nilai '6 yang besar ini menun ukkan bah&a sektor pertambangan dan penggalian merupakan sektor yang potensial bagi perekonomian Provinsi Papua Barat. &. Sektor Industri Berdasarkan analisis location quotient, sektor industri bukan termasuk dalam sektor yang berpotensi atau sektor basis untuk mendukung perekonomian. Nilai '6 yang ditun ukkan selalu mengalami penurunan. *ektor industri apabila ditin au dari kontribusi terhadap P05B menduduki urutan ketiga dengan kontribusi rata sebesar 11!::>. Namun memiliki la u pertumbuhan ekonomi yang masih rendah dibanding dengan sektor lain. 1. Sektor /istrik2 3as dan Air Berdasarkan analisis location quotient! potensi sektor listrik! gas dan air bersih dalam perekonomian Provinsi Papua Barat selama tahun analisis 2001 sampai tahun 200, mempunyai nilai '6 yang rendah $'6 @ 1%! sehingga se#ara umum sektor ini dapat digolongkan sebagai sektor non basis. /danya perubahan yang tidak tentu ini tidak menutupi sektor ini memiliki potensi untuk dikembangkan lebih lan ut. +etersediaan air bersih yang ada di Provinsi Papua Barat kurang men#ukupi kebutuhan penduduk! #ontohnya penyediaan air bersih dari pemerintah. Penyediaan yang dilakukan pemerintah daerah belum maksimal dan pendapatan yang didapat dari sektor ini pun masih rendah besar. 5. Sektor Konstruksi atau "angunan *ektor Bangunan dalam perekonomian Provinsi Papua Barat memiliki kontribusi rata-rata sebesar 8!01> dan menempati urutan kedua dalam pertumbuhan se#tor dibandingkan dengan sektor-sektor lain dengan persentase sebesar

Penyusunan Strategi Pengembangan Penanaman Modal dan Roadmap Investasi di Provinsi Papua Barat

10!<:> . 0ari hasil analisis '6 menun ukan sektor bangunan merupakan sektor Basis. +ondisi sektor Bangunan sangat auh berbeda dengan kedua sektor Papua Barat ini #ukup untuk

sebelumnya! angka '6 sektor Bangunan industri di Provinsi menun ukkan sekaligus bah&a perkembangan bah&a sektor industri

selama periode penelitian selalu lebih besar dari 1 $"abel.:.(%. +ondisi tersebut selama memberikan kontribusi positi. bagi pertumbuhan ekonomi Provinsi Papua Barat! membuktikan sektor tersebut #ukup prospekti. dikembangkan untuk mendukung perekonomian Provinsi Papua Barat! saat ini maupun &aktu-&aktu yang akan datang. 0engan nilai '6 yang lebih besar dari 1 menun ukkan bah&a sektor ini memberikan kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi daerah maupun daerah lain! karena dengan nilai '6 yang lebih besar dari 1 menun ukkan bah&a sebagian dari output sektor ini uga dikonsumsi oleh penduduk daerah lain. 4. Sektor Perdagangan2 ,otel dan $estoran *ektor perdagangan menun ukkan nilai '6 yang kurang prospekti. untuk dikembangkan. 2al ini ditun ukkan oleh nilai '6 yang lebih ke#il dari 1 $'6 @1%. 3eskipun lebih ke#il dari 1! akan tetapi nilai '6 sektor ini sedikit demi sedikit mulai menun ukkan trend peningkatan $"abel.:.:.%. +alau tahun 2008 nilai '6 sektor Perdagangan! 2otel dan 5estauran baru sekitar 0. ;0! akan tetapi angka tersebut kemudian meningkat terus pada tahun 200,! dengan angka '6 sektor perdagangan sudah men#apai 0.;1. 0engan angka '6 yang lebih ke#il dari 1 menun ukkan bah&a perkembangan sektor perdagangan di Provinsi Papua Barat masih banyak tergantung pada perkembangan sektor perdagangan di Provinsi $Nasional%! karena kebutuhan masyarakat akan output sektor perdagangan masih lebih tinggi dibandingkan kemampuan sektor perdagangan dalam menyediakan kebutuhan output sektor perdagangan. 5. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi Perkembangan sektor transportasi menun ukkan penurunan dari tahun ke tahun. Penurunan output sektor transportasi se#ara langsung mempengaruhi pergerakan angka '6-nya hingga men adi lebih rendah! tahun 2001 angka '6

Penyusunan Strategi Pengembangan Penanaman Modal dan Roadmap Investasi di Provinsi Papua Barat

masih bergerak di posisi 1.110:! angka tersebut kemudian menurun terus! dan tahun 200, angka '6 Provinsi Papua Barat sudah men#apai 0.8:. /ngka '6 yang semakin menurun menun ukkan bah&a sektor transportasi mengalami pertumbuhan yang stagnan di Provinsi Papua Barat! 0engan angka '6 yang lebih ke#il dari 1 menun ukkan sektor transportasi di Provinsi Papua Barat masih sangat tergantung pada perkembangan sektor transportasi dari daerah lain! dan untuk semakin meningkatkan prospekti.itas sektor ini segala potensi daerah Provinsi Papua Barat harus dikerahkan. 6. Sektor Keuangan2 Perse7aan dan 8asa Perusahaan Nilai '6 sektor keuangan menun ukkan nilai yang tidak prospekti. untuk dikembangkan. +ondisi tersebut ditun ukkan oleh nilai '6 sektor keuangan yang selalu diba&ah 1. 0engan nilai '6 yang lebih ke#il dari 1 menun ukkan bah&a output asa industri keuangan masih belum #ukup memenuhi kebutuhan masyarakat akan produk industri keuangan di Provinsi Papua Barat. Aleh karena itu! tingkat ketergantungan masyarakat Papua Barat terhadap sektor keuangan masih sangat tinggi! bahkan ketergantungan akan produk yang sama dari daerah lain masih sangat tinggi. /ngka '6 sektor keuangan di Provinsi Papua Barat bahkan menun ukkan peningkatan dari tahun ke tahun. "ahun 2001 nilai '6 sektor keuangan masih sekitar 0.1<! angka tersebut meningkat ta am! tahun 200, nilainya tinggal 0.28. (. Sektor 8asa.*asa Nilai '6 sektor asa menun ukkan peningkatan. "ahun 2001 nilai '6 men#apai angka 1.01! angka tersebut teruys mengalami peningkatan hingga pada tahun 200, men#apai 1.1;. 0engan nilai '6 sektor -asa- asa yang lebih besar dari 1 tersebut menun ukkan bah&a sektor -asa- asa di Provinsi Papua Barat prospekti. untuk dikembangkan di tahun-tahun selan utnya. *ektor unggulan daerah pada dasarnya dapat memberikan kontribusi besar baik bagi daerah itu sendiri dan uga untuk memenuhi kebutuhan daerah lain. 0engan melihat data P05B maka beberapa sektor unggulan daerah dapat diketahui. /lat analisis Location Quotient $'6% ini digunakan untuk mengidenti.ikasi keunggulan

Penyusunan Strategi Pengembangan Penanaman Modal dan Roadmap Investasi di Provinsi Papua Barat

10

komparati.

kegiatan

ekonomi

di

Provinsi

Papua

Barat

dengan

membandingkannya terhadap kegiatan ekonomi nasional dan regional. *e#ara lengkap gambaran hasil perhitungan nilai '6 +umulati. tahun 2001-200, dan hasil identi.ikasinya dapat dilihat pada "abel :.:. 2asil perhitungan menun ukan setiap nilai kumulati. '6 dan identi.ikasi potensi daerah sangat beragam di setiap kabupaten dan kota Provinsi Papua Barat. +eragaman itu menun ukkan bah&a potensi sektor ekonomi tiap kabupaten berbeda-beda. Ta"el 5.5 Nilai '6 +umulati. tahun 2001 = 200,
Ka"upaten dan Kota di Provinsi Papua Barat
1; 0a,aKeuan$an, *e",e!aan, dan 1; *e"tamban$an dan *en$$alian inum 'n$kutan dan Komunika,i

+ndu,t"i *en$ola-an

.i,t"ik, /a,, dan 'i"

*e"da$an$an

Ban$unan

*e"tanian

+denti)ika,i

+denti)ika,i

+denti)ika,i

+denti)ika,i

+denti)ika,i

+denti)ika,i

+denti)ika,i

+denti)ika,i

0a,a1&a,a 1; 1,. + 2#0 1 0#) ) 0#0 1 1#4 + 0#1 2 1#0 2 0#* 2 1#* 1 1,1 0

kabupaten/ Kota

1;

1;

1;

1;

1;

(ak)ak 1,1 Kaimana Teluk Wondama Teluk Bintuni anok!a"i #o"on$ #elatan #o"on$ %a&a 'mpat Kota #o"on$ *"o2in,i *apua Ba"at 0#4 ) 2#1 2#) + 0#. + 2#4 4 1#0 2 1#2 0#* ) 2,0 -

1 2 1 1 1 1 2 4 4 )

0,0 0#0 , 0#0 2 0#, * 0#4 4 0#0 4 0#. * 0#0 1 0#0 , 2,1 1

4 4 4 4 4 4 2 2 4 )

0,+ 4 1#1 1 0#0 4 0#+ ) 0#1 ) 0#0 * 0#. 0#0 2 1#0 0 0,4 .

4 1 2 4 2 2 ) ) ) 4

1,* 1 1#) 0 0#0 2 +#* ) 1#1 + 1#4 * 1#* 4 0#0 2#2 + 0,+ )

1 ) 2 1 1 ) 4 4 ) 4

1,, 2 2#1 ) 0#* 2 0#1 1#* . 0#1 1#0 4 0#) 1#1 + 1,) 2

) ) 4 4 1 2 ) ) ) )

1,2 . 2#0 0 0#* 0#1 2 1#1 0 4 0#. 2 0#2 1 2#4 1 0,* .

) ) 4 4 1 2 2 2 1 4

1;

1,2 1#4 , 0#1 0#1 ) 2#1 1#4 + 1#1 1 0#1 , 2#2 , 1,0 1

1 1 4 4 1 ) 4 4 1 2

1,) . 1#* 0 0#+ 0#) * 1#1 4#) ) 1#0 1 0#0 * 2#) 2 0,2 1

) 1 ) 2 1 ) ) ) ) 4

Penyusunan Strategi Pengembangan Penanaman Modal dan Roadmap Investasi di Provinsi Papua Barat

11

+denti)ika,i ) 1 4 4 1 4 4 4 1 )

*umber) 2asil perhitungan P05B Papua Barat. 200,

Keterangan9
1 2 1 ( B B B B "idak ada keunggulan! tetapi ada spesialisasi "idak keunggulan dan tidak ada spesialiasasi /da keunggulan ! tetapi tidak memiliki spesialisasi /da keunggulan ! dan memiliki spesialisasi

Penyusunan Strategi Pengembangan Penanaman Modal dan Roadmap Investasi di Provinsi Papua Barat

12

Ta"el 5.4 ,asil Analisis Shi:t Share -ste"an.;ar<uilas Terhadap Alokasi )Ai*+ Agregat Sektoral PD$B Di Provinsi Papua Barat Periode !((%. %%!
.apan$an 3,a-a Pertanian Pertambangan dan Pengga/ian Industri Pengo/a0an 1istrik, 2as, dan Air &inum Bangunan Perdagangan Angkutan dan !omunikasi !euangan, Perse3aan, dan %asa %asa45asa 45i& 6i& 1 65i& "i& 7 "in ai& 86)ek 'loka, i9 (*11 #),) #1-) (,. +denti)ika,i

,,#1,,#..*#*0 .)#2)*#,,

4+,) ,,) 4*-,0 1,1 110,0

+) -) *)0 1) ,. 2) 12 ))

(,,,,+-0#4 (*2,,,2,#, ,2.,2).# 11,-22# (+),,0+#)1+,+44# (2,,,12#0 )42,,1.# (),+00#2

+#*-9 1#*09 )*#)49 )#.)9 41#-*9 22#.49 4 42#2.9 114#4, 9 ,)#)+9

2,*, ,#4* 4#+* (2++ #*.) +#)* ,2

1,2,+ 41#*2 (10+,02 -#11) 4,1,4 +4#04 )4#))12,)

11 ,#1. ),.2 )#2) #41) (2+

) Ada keunggu/an , teta(i tidak memi/iki s(esia/isasi ) Ada keunggu/an , teta(i tidak memi/iki s(esia/isasi 4 tidak ada keunggu/an, teta(i ada s(esia/isasi 4 tidak ada keunggu/an, teta(i ada s(esia/isasi ) Ada keunggu/an , teta(i tidak memi/iki s(esia/isasi 4 tidak ada keunggu/an, teta(i ada s(esia/isasi 2 Tidak keunggu/an dan tidak ada s(esia/iasasi 4 tidak ada keunggu/an, teta(i ada s(esia/isasi ) Ada keunggu/an , teta(i tidak memi/iki s(esia/isasi

Sumber6 Badan Pusat Statistik Pa(ua Barat (bebera(a edisi)# <asi/ Pengo/a0an 7ata !eterangan6 E5 = Tota/ P7$B Pro'insi Pa(ua Barat Ta0un 7asar (2000) Ein = "i/ai P7$B Per Sektor Indonesia Ta0un 7asar (2000) En = Tota/ P7$B Indonesia Ta0un 7asar (1..0) E>i5 = "i/ai out(ut sektora/

0ari "abel :.;. dapat di elaskan beberapa hal berkaitan dengan spesialisasi sektoral! sektor ekonomi di Provinsi Papua Barat yang memiliki pengaruh persaingan positi. $ditun ukkan oleh nilai Cij adalah sektor ekonomi yang memiliki nilai Cij positi. $C%. Implikasinya adalah sektor tersebut dapat memenangkan persaingan dengan sektor se enis di daerah lain dalam regional yang sama $di Indonesia%. *elama periode 2001 - 200, semua sektor ekonomi Provinsi Papua Barat ke#uali sektor Pengangkutan D "elekomunikasi memiliki pengaruh positi.E sektor pertanian $dengan nilai (;.1<<!18%! sektor pertambangan $<.1<<!,8%! sektor industri pengolahan $(:8.0,:!:0%! sektor listrik! 4as dan /ir Bersih $1.1,1!28%! sektor bangunan $110.01:!<<%! sektor perdagangan $1<2.;(1!:2%! sektor +euangan D -asa Perusahaan $(<1.(;(!0(% dan sektor -asa- asa dengan nilai 112.11(!18.

Penyusunan Strategi Pengembangan Penanaman Modal dan Roadmap Investasi di Provinsi Papua Barat

1)

+eunggulan yang dimiliki Provinsi Papua Barat adalah *ektor Pertanian! *ektor Pertambangan! *ektor Industri Pengolahan! *ektor 'istrik! *ektor Bangunan! *ektor Perdagangan! *ektor Pengangkutan dan *ektor asa- asa *edangkan spesialisasi yang dimiliki Provinsi Papua Barat adalah) sektor Industri Pengolahan! sektor 'istrik! 4as D /ir Bersih! sektor Perdagangan! dan sektor +euangan! Perse&aaan D -asa. *pesialisasi tersebut didasarkan atas nilai Eij $nilai output sektoral nyata% yang lebih besar dibandingkan nilai output sektoral yang diharapkan (Eij). *edangkan 1 $satu% sektor ekonomi yang lainnya tidak memiliki spesialisasi dalam pengembangan output sektoral! karena nilai output sektoral nyata yang lebih ke#il dibandingkan dengan nilai output sektoral yang diharapkan. *ektor-sektor tersebut adalah adalah sektor Pengangkutan D +omunikasi! karena nilai output sektoral yang nyata (Eij) terbukti lebih ke#il dibandingkan nilai output sektoral yang diharapkan (Eij). 0eskripsi dari tidak adanya spesialisasi tersebut ditun ukkan oleh nilai (Eij Eij) yang negati.. 5.3 Analisis Iklim Investasi di Provinsi Papua Barat

*ebagaimana disadari bah&a dalam kegiatan penanaman modal selalu terkait dengan kemungkinan ter adinya resiko yang dapat mengakibatkan berkurangnya atau bahkan hilangnya nilai modal. Aleh karena itu sebelum melakukan kegiatan penanaman modal perlu dipertimbangkan .aktor-.aktor tertentu yang dapat mempengaruhinya! sehingga selain diharapkan dapat menghasilkan keuntungan yang optimal uga dapat meminimalkan kerugian. 0i era tahun tu uh puluhan! motivasi investor asing untuk berinvestasi di berbagai ka&asan adalah memperoleh sumber daya alam dan memproduksi dari lokasi yang lebih murah. Namun pada era tahun delapan puluhan! motivasi relokasi men adi lebih penting. 2al ini disebabkan. +arena biaya produksi tingggi. 'ebih penting lagi perusahaan-perusahaan semakin telah transnasional

mengglobal! lalu para investor mulai men#iptakan aringan produksi antar berbagai lokasi berdasarkan sumber daya alam dan tenaga ker a serta kapabilitas teknologi! proses produksi yang dapat dibagi antarlokasi yang berbeda. -aringan produksi dibentuk umumnya merupakan produk akhir yang diekspor ke negara lain. Pola tersebut telah men#iptakan kaitan antara

Penyusunan Strategi Pengembangan Penanaman Modal dan Roadmap Investasi di Provinsi Papua Barat

14

perdagangan dan investasi di berbagai ka&asan dan merupakan tuntutan proses integrasi yang didorong oleh tuntutan pasar.( *ementara itu selama bertahun-tahun paradigma yang dianut oleh para praktisi pembangunan di Indonesia bah&a Indonesia kaya akan sumber daya alam $natural resources% dan tenaga ker a $man power% yang murah. Pandangan tersebut perlu dirumuskan kembali agar mampu menarik investor. Begitu pula di Provinsi Papua Barat masih terdapat paradigma bah&a dengan memiliki sumber daya alam yang melimpah! maka para investor akan datang dengan sendirinya. Padahal melihat ke#enderungan global saat ini! sumber daya alam bukan satusatunya .aktor utama yang diperhatikan oleh investor sebagaimana dikemukakan diatas. Integrasi antara ketersediaan sumber daya alam! tenaga ker a! kapabilitas teknologi! dan proses produksi antara&ilayah merupakan .aktor utama yang diperhatikan para investor. 3emperhatikan apa yang men adi ke#enderungan global yang penuh kompetisi saat ini! maka sangat penting untuk melakukan analisis mendalam terhadap .aktor-.aktor yang berpengaruh terhadap investasi dan bagaimana proses integrasi dari berbagai .aktor tersebut telah terlaksana di setiap &ilayah di Provinsi Papua Barat. Faktor-.aktor yang dianalisis meliputi variabel sumber daya alam! sumber daya manusia! budaya! ekonomi! keuangan! in.rastruktur! keamanan! dan kelembagaan. /nalisis dilakukan dengan basis data-data sekunder yang diperkuat oleh data primer. 0ata primer men#erminkan penilaian dari responden akan kondisi &ilayah studi. Penilaian dilakukan dengan memberi skor 1-: untuk kondisi buruk sampai sangat baik. 2asilnya kemudian dirata-ratakan. Untuk data sekunder agar bisa di umlahkan satu sama lainnya! maka dilakukan standardisasi menggunakan 8-s#ore. /ngka 8-s#ore negati. memiliki arti bah&a nilainya berada diba&ah rata-rataGnilai tengah. *emakin mendekati 0 berarti nilainya semakin mendekati rata-rataGnilai tengah. *elan utnya guna mendapatkan skor masingmasing variabel dalam proses perhitungannya digunakan variabel pengali berdasarkan skor tingkat pengaruh berdasarkan responden investor dan pemerintah $lihat "abel :.<.%.
4

1i0at Badan Pembinaan <ukum "asiona/ 7e(artemen !e0akiman $I, ?(#@it# </m# Penyusunan Strategi Pengembangan Penanaman Modal dan Roadmap Investasi di Provinsi Papua Barat

1*

Ta"el 5.5 Skor =aria"el Pengali >aktor.>aktor ?ang Berpengaruh


Terhadap Investasi #o. 1. 2. 1. (. :. ;. <. 8. ,. 10. =aria"el +eamanan Pa ak dan Pabean +elembagaan Budaya 2ukum *pasial dan lingkungan *umber 0aya /lam 9konomi In.rastruktur *umber 0aya 3anusia Bo"ot (!;11111 (!:::::; (!(,<(<: (!(<,1;< (!(1;;;< (!10:::; (!28<<;8 (!2;0(1< (!1;8<;8 (!1(28:<

*umber ) 0ata *ekunder dan Primer Hang "elah 0iolah! /gustus 2010

2asil perhitungan menun ukan bah&a ke sepuluh variabel merupakan .aktor.aktor terpenting yang dipertimbangkan oleh pelaku usaha dalam berinvestasi di Provinsi Papua Barat. 0ari pengukuran dapat dilihat bobot tertinggi ditun ukan oleh variabel keamanan. 2al ini menun ukan bah&a suasana kondusi. dan aman dalam kegiatan berusaha merupakan .aktor utama yang harus diperhatikan agar kegiatan investasi semakin meningkat di Provinsi Papua Barat. Berdasakan hasil perankingan skor variabel-variabel yang berpengaruh terhadap kegiatan investasi di seluruh Provinsi Papua Barat! didapatkan hasil skor seperti yang ter#antum di "abel :.8. 2asil analisis skoring setiap variabel yang berpengaruh terhadap kegiatan investasi! menun ukan +abupaten 3anok&ari se#ara signi.ikan menempati peringkat pertama dengan total skor (!(1. 0isusul oleh +ota *orong pada peringkat kedua dengan total skor 1!<2 dan pada posisi ketiga ditempati oleh +abupaten *orong dengan total skor 2!:,. *edangkan untuk tiga peringkat terba&ah ditempati oleh +abupaten *orong *elatan! +abupaten 5a a /mpat! dan "eluk Iondama. +abupaten *orong *elatan menempati posisi ke tu uh dengan perolehan skor total -1!:(! kemudian +abupaten 5a a /mpat dengan total skor -1!(< dan posisi terakhir ditempati oleh +abupaten "eluk Iondama dengan total skor -(!(2.

Penyusunan Strategi Pengembangan Penanaman Modal dan Roadmap Investasi di Provinsi Papua Barat

1+

Ta"el 5.6 ,asil $ekapitulasi Analisis Skoring =aria"el Investasi Per Kota@Ka"upaten di Provinsi Papua Barat
%a nk 1 2 ) 4 !aimana * Te/uk Bintuni + Aak4Bak , Sorong Se/atan Kota/Kabup aten &anok3ari !ota Sorong Sorong #: ' 2,4 2 0,4 + 0,2 4 0,2 2 4 0,0 * 4 0,0 . 4 0,. 0 4 0,+ * 4 1,2 4 #: 1,+ * 1,* 4 0,+ 4 0,, 2 4 0,4 4 0,) . 4 0,2 * 4 0,0 4 1,0 4 B3:' ;' 1,). 40,0* 40,2) 6K<=< + 40,*2 0,+, 1,2, K63'=/ '= 42,1. 40,0, 40,)* +=( %' 1,++ 1,1+ 0,,+ 4 0,0+ 4 1,0, 4 0,11 4 1,02 K6' '= '= 0,.4 0,-, 40,.4 .6 B' /' 41,24 41,4+ 41,21 Tot al 4,4 1 ),, 2 2,* . 0,* 2 4 0,* 4 1,2 2 4 1,* 4 4 ),4 , 4 4,4 2

2,0.

41,)1

0,,*

0,02

0,-*

40,,.

1,4)

0,,*

0,22

40,12

0,0*

41,42

0,,*

1,-,

0,*)

40,,.

0,+-

0,,*

40,..

0,+*

$a5a Am(at . Te/uk Condama

40,-,

40,1+

41,1)

0,1) 4 1,4*

40,..

1,4+

40,,.

40,+)

0,,*

40,..

0,*)

Sumber : Data Sekunder dan Primer Yang Telah Diolah, Agustus 2010

/nalisis skoring variabel investasi seperti di "abel :.8 menggambarkan skoring total dari variabel-variabel yang berpengaruh terhadap investasi! yaitu sumber daya alam! sumber daya manusia! kondisi budaya! kondisi ekonomi! kondisi keuangan! kondisi in.rastruktur! kondisi keamanan! dan kondisi kelembagaan. Untuk mendapat gambaran se#ara elas gambaran tingkat pengaruh setiap variabel terhadap iklim investasi dapat dilihat pada analisis skoring setiap variabel dalam uraian selan utnya. 5.&.! =aria"el Sum"er Daya Alam

*umber daya alam menun ukan besaran potensi alam yang dimiliki sebagai modal dari akti.itas perekonomian. +eberadaan sumber daya alam ini lebih bersi.at anugerah karena untuk mendapatkannya tidak dapat direkayasa oleh manusia. 0alam iklim daya saing yang semakin kompetiti.! kepemilikan sumber

Penyusunan Strategi Pengembangan Penanaman Modal dan Roadmap Investasi di Provinsi Papua Barat

1,

daya alam menun ukan keunggulan! karena dengan adanya sumber daya alam! akan membuka kesempatan yang lebih tinggi bagi akti.itas perekonomian di suatu &ilayah. Posisi pertama pada variabel *umber daya alam ditempati oleh +abupaten 3anok&ari dengan skor 2!(2 yang kemudian disusul +ota *orong dengan skor 0!(; dan +abupaten *orong dengan skor 0!28. +ekuatan +abupaten 3anok&ari dalam variabel sumber daya alam terutama diperkuat oleh sub variabel pertanian! perkebunan! peternakan dan perikanan. +ekuatan di bidang pertanian didukung oleh besarnya luas dan produksi padi! agung! ubi alar! ka#ang tanah! kedelai! serta ka#ang hi au. Untuk perkebunan kekuatan manok&ari terutama ada pada kelapa sa&it! kelapa dan #oklat. +emudian untuk peternakan kekuatan +abupaten 3anok&ari terutama ada pada bidang peternakan ayam petelur! pedaging! ayam kampung serta ayam ras. "erakhir adalah bidang perikanan yang diperkuat oleh hasil tangkapan teri! #akalang dan madidhang. *edangkan untuk +ota *orong kekuatan sumber daya alam ada pada potensi peternakan! perikanan! serta pertambangan dan penggalian. +ekuatan +ota *orong di bidang pertanian terutama ada pada peternakan ayam pedaging dan uga ayam petelur. Untuk perikanan komoditas unggulannya adalah ) teri! #akalang! madidhang dan kakap putih. *elain itu uga +ota *orong memiliki kelebihan di perkebunan kelapa sa&it. Untuk +abupaten *orong variabel sumber daya alam diperkuat oleh potensi pertanian! seperti komoditi padi! agung! ubi kayu! kedelai. Untuk potensi perkebunan dengan komoditi kelapa sa&it! kelapa! #oklat. Peternakan ) ayam pedaging! petelur! ayam ras! ayam buras! itik. +ehutanan ) luas hutan! areal 2P2. Pertambangan dan penggalian ) umlah unit usaha dan tenaga ker a. Ta"el 5.( Skor dan $angking =aria"el Sum"er Daya Alam Per Kota@Ka"upaten di Provinsi Papua Barat
#o. 1. 2. 1. (. :. Kota@Ka"upaten 3anok&ari +ota *orong *orong "eluk Bintuni Fak-.ak Skor 2!(2 0!(; 0!28 -0!0: -0!0, $ank 1 2 1 ( :

Penyusunan Strategi Pengembangan Penanaman Modal dan Roadmap Investasi di Provinsi Papua Barat

1-

;. <. 8. ,.

+aimana 5a a /mpat *orong *elatan "eluk Iondama

-0!22 -0!;: -0!,0 -1!2(

; < 8 ,

*umber ) 0ata *ekunder dan Primer 0iolah! /gustus 2010

5.&.

=aria"el Sum"er Daya ;anusia

Indikator ini mengukur kualitas dan ketersediaan sumber daya manusia sebagai salah satu .aktor produksi terpenting. *emakin tinggi kualitas *03 maka kegiatan ekonomi akan semakin e.isien! dan semakin banyak ketersediaan *03 maka upah pun akan lebih minimum. +ondisi *03 yang baik akan menun ukan keunggulan suatu daerah dibandingkan daerah lainnya. Peran *03 inilah yang menentukan arah perkembangan suatu daerah. Posisi pertama untuk potensi &ilayah pada variabel sumber daya manusia masih ada di +abupaten 3anok&ari. +ekuatan +abupaten 3anok&ari terutama ada pada sub variabel prospek umlah tenaga ker a! tenaga ker a terampil! etos ker a! kese ahteraan dan kesempatan ker a. Indikator yang mendukung kekuatan sumber daya manusia +abupaten 3anok&ari ini adalah ketersediaan angkatan ker a yang #ukup tinggi! umlah tenaga ker a terampil! angka partisipasi kasar dan angka partisi murni perguruan tinggi yang relati. lebih baik dibandingkan dengan daerah lainnya. +eterampilan dan produktivitas tenaga ker a yang tinggi! kese ahteraan yang #ukup baik serta kesempatan ker a yang relati. baik pula. Posisi kedua ada pada +ota *orong dengan kekuatan yang dimiliki adalah prospek umlah tenaga ker a! kualitas pendidikan tenaga ker a! etos ker a serta kesempatan ker a. +ekuatan sumber daya manusia +ota *orong terlihat pada indikator ketersediaan angkatan ker a! tingginya angka partisipasi murni dan angka partisipasi kasar tingkat *'"P serta *3U! rata-rata lama sekolah yang #ukup tinggi! angka IP3 yang #ukup baik! keterampilan dan produktivitas tenaga ker a yang tinggi! kese ahteraan yang #ukup baik serta kesempatan ker a yang relati. baik pula.

Penyusunan Strategi Pengembangan Penanaman Modal dan Roadmap Investasi di Provinsi Papua Barat

1.

Posisi ketiga ditempati oleh +abupaten *orong! dimana variabel sumber daya manusia terutama diperkuat oleh sub variabel prospek umlah tenaga ker a! angkatan ker a. +ekuatan sub variabel umlah tenaga ker a terampil! diperkuat oleh indikator angka partisipasi murni *'"P dan perguruan tinggi! angka partisipasi kasar *0 dan perguruan tinggi! rata-rata lama sekolah! kapabilitas tenaga lokal! produktivitas ker a. +ekuatan sub variabel kese ahteraan! diperkuat oleh indikator umlah rumah tangga miskin. +esempatan ker a! pen#ari ker a yang terda.tar. Ta"el 5.!% Skor dan $angking =aria"el Sum"er Daya Alam Per Kota@Ka"upaten di Provinsi Papua Barat
#o. 1. 2. 1. (. :. ;. <. 8. ,. Kota@Ka"upaten 3anok&ari +ota *orong *orong *orong *elatan Fak-.ak +aimana 5a a /mpat "eluk Bintuni "eluk Iondama Skor 1!;: 1!:( 0!8; -0!2: -0!1, -0!<2 -0!80 -0!8( -1!0( $ank 1 2 1 ( : ; < 8 ,

*umber ) 0ata *ekunder dan Primer 0iolah! /gustus 2010

5.&.&

=aria"el Sosial Budaya

Indikator ini mengukur kodisi kultural masyarakat sebagai salah satu pembentuk iklim perekonomian. 7ariabel budaya terutama terkait dengan perkembangan teknologi dan penerimaan masyarakat akan hal-hal baru terkait dengan kegiatan ekonomi yang sebelumnya tidak ada maupun sistem ekonomi yang berbeda dengan yang sudah dikenal sebelumnya. +ekuatan variabel budaya tertinggi ada pada +abupaten +aimana dengan indikator pembentuknya adalah indikator perkembangan teknologi! keterbukaan masyarakat terhadap investor dan ren#ana investasi! keterbukaan masyarakat terhadap pluralitas! diskriminasi masyarakat adat-non adat! masyarakat lokal-non lokal.

Penyusunan Strategi Pengembangan Penanaman Modal dan Roadmap Investasi di Provinsi Papua Barat

20

Budaya uga merupakan salah satu potensi dari +abupaten 3anok&ari. 0aya dukung unsur budaya bagi perkembangan perekonomian! khususnya investasi #ukup baik. 2al ini terlihat dari indikator perkembangan teknologi dan keterbukaan masyarakat terhadap investor dan ren#ana investasi. 0engan dukungan variabel budaya ini maka penerimaan masyarakat terhadap kegiatan investasi akan men adi posti.. +ekuatan variabel budaya +abupaten Fak-.ak dapat dilihat dari indikator perkembangan teknologi! keterbukaan masyarakat. +emudian untuk variabel ekonomi dapat dilihat dari indikator peluang usaha! biaya ekonomi! prediksi keuntungan! tingkat U35! Ta"el 5.!! Skor dan $angking =aria"el Sosial Budaya Per Kota@Ka"upaten di Provinsi Papua Barat
#o. 1. 2. 1. (. :. ;. <. 8. ,. Kota@Ka"upaten +aimana 3anok&ari Fak-.ak +ota *orong *orong "eluk Bintuni *orong *elatan "eluk Iondama 5a a /mpat Skor 2!0, 1!1, 0!0: -0!0: -0!21 -0!<, -0!<, -0!<, -0!8< $ank 1 2 1 ( : ; ; ; ,

*umber ) 0ata *ekunder dan Primer 0iolah! /gustus 2010

5.&.1

=aria"el -konomi

9konomi daerah ber.ungsi untuk menun ukan kiner a perekonomian suatu daerah yang sangat penting bagi iklim usaha. Perkonomian daerah ini se#ara tidak langsung menun ukan prospek perkembangan sektor ekonomi melalui variabel-variabelnya yang menggambarkan nilai tambah! pertumbuhan! kemakmuran! dan produktivitas sektor ekonomi. Indikator ini berusaha untuk menun ukan kiner a perekonomian masa lalu dan sekarang sebagai gambaran kiner a perekonomian di masa depan. 0engan demikian indikator ini dalam daya saing akan menun ukan kemampuan suatu daerah untuk mendukung keberlangsungan suatu kegiatan ekonomi se#ara relati. terhadap daerah lainnya.

Penyusunan Strategi Pengembangan Penanaman Modal dan Roadmap Investasi di Provinsi Papua Barat

21

"eluk Bintuni merupakan daerah dengan skor variabel ekonomi tertinggi. +ekuatan +abupaten "eluk Bintuni dapat dilihat dari indikator peluang usaha! komitmen perbankan! prediksi tingkat keuntungan! prediksi kondisi ekonomi! tingkat U35! perkembangan pari&isata! perkembangan perindustrian! perkembangan perkebunan dan kehutanan! perkembangan pertambangan dan migas! perkembangan pertanian dan perikanan! la u P05B! serta P05B. +emudian +abupaten *orong pada posisi kedua dengan kekuatan variabel ekonominya dapat dilihat dari indikator peluang usaha! stabilitas ekonomi! komitmen perbankan! prediksi tingkat keuntungan! tingkat U35! perkembangan perdagangan barang dan asa! perkembangan perindustrian! perkembangan pertambangan dan migas! P05B! serta 'a u P05B. *elan utnya untuk +abupaten *orong *elatan kekuatan variabel ekonominya dapat dilihat dari indikator peluang usaha! stabilitas ekonomi! prediksi tingkat keuntungan! prediksi kondisi ekonomi! tingkat U35! perkembangan perdagangan barang dan asa! perkembangan perindustrian! perkembangan pertambangan dan migas! perkembangan pertanian dan perikanan. Ta"el 5.! Skor dan $angking =aria"el Sum"er Daya Alam Per Kota@Ka"upaten di Provinsi Papua Barat
#o. 1. 2. 1. (. :. ;. <. 8. ,. Kota@Ka"upaten "eluk Bintuni *orong *orong *elatan +ota *orong 5a a /mpat 3anok&ari "eluk Iondama +aimana Fak-.ak Skor 1!(1 1!2< 0!;8 0!;< -0!1; -0!:2 -0!;1 -1!11 -1!(2 $ank 1 2 1 ( : ; < 8 ,

*umber ) 0ata *ekunder dan Primer 0iolah! /gustus 2010

5.&.5

=aria"el Keuangan

7ariabel keuangan men#oba untuk memberikan gambaran mengenai kondisi daerah dilihat dari perkiraan kebutuhan biaya peri8inan! perpa akan! retribusi dan

Penyusunan Strategi Pengembangan Penanaman Modal dan Roadmap Investasi di Provinsi Papua Barat

22

pengeluaran-pengeluaran lain diluar biaya produksi dari suatu kegiatan investasi. 2al ini sangat mempengaruhi pre.erensi investor dalam memilih lokasi. Untuk variabel keuangan ini! posisi teratas ditempati oleh lima daerah! salah satunya yaiu +abupaten +aimana yang kekuatannya dapat dilihat dari indikator ketersediaan peraturan insenti. dan disinsenti.! ketersediaan peraturan biaya administrasi! ketersediaan peraturan pa ak dan retribusi. Posisi pertama lainnya ditempati oleh +abupaten "eluk Bintuni yang

kekuatannya dapat dilihat dari indikator ketersediaan peraturan insenti. dan disinsenti.! peraturan biaya administrasi! peraturan pa ak dan retribusi. +emudian untuk +abupaten Fak-.ak kekuatan variabel keuangan dapat dilihat dari indikator ketersediaan peraturan insenti. dan disinsenti.! peraturan biaya pelayanan! peraturan pa ak dan retribusi +abupaten *orong *elatan kekuatan variabel keuangan dapat dilihat dari indikator ketersediaan peraturan insenti. dan disinsenti.! ketersediaan peraturan biaya administrasi! ketersediaan peraturan pa ak dan retribusi. +abupaten "eluk Iondama kekuatan variabel keuangan dapat dilihat dari indikator ketersediaan peraturan insenti.! ketersediaan peraturan biaya administrasi! ketersediaan peraturan pa ak dan retribusi Ta"el 5.!& Skor dan $angking =aria"el Sum"er Daya Alam Per Kota@Ka"upaten di Provinsi Papua Barat
#o. 1. 2. 1. (. :. ;. <. 8. ,. Kota@Ka"upaten +aimana "eluk Bintuni Fak-.ak *orong *elatan "eluk Iondama +ota *orong *orong 5a a /mpat 3anok&ari Skor 0!<: 0!<: 0!<: 0!<: 0!<: -0!0< -0!1: -1!11 -2!1, $ank 1 1 1 1 1 ; < 8 ,

Penyusunan Strategi Pengembangan Penanaman Modal dan Roadmap Investasi di Provinsi Papua Barat

2)

*umber ) 0ata *ekunder dan Primer 0iolah! /gustus 2010

5.&.4

=aria"el In:rastruktur

In.rastruktur merupakan alah satu pendukung kegiatan ekonomi. +eberadaan in.rastruktur ini sangat penting terutama untuk hal-hal yang berhubungan dengan distribusi bahan baku dan uga barang hasil produksi. "idak kalah pentingnya! in.rastruktur sangat berperan dalam keberlangsungan kegiatan produksi atas penyediaan .aktor-.aktor produksi dasar! seperti listrik dan air. In.rastruktur uga dapat dianggap sebagai gambaran besarnya pasar yang tersedia $perluasan pasar lokal%. +ondisi in.rastruktur yang men#ukupi dapat men adi suatu keunggulan dibandingkan dengan daerah lain. Posisi pertama pada variabel ini adalah +abupaten 3anok&ari dengan kekuatan pada indikator listrik! .asilitas perekonomian! transportasi! .asilitas pendidikan! kesehatan! dan telekomunikasi. +ekuatan sub variabel 'istrik! terutama diperkuat oleh indikator -umlah dan kapasitas pembangkit listrik. +emudian untuk sub variabel .asilitas perekonomian diperkuat oleh *upermarket! restoran! toko! hotel! dan koperasi. *elan utnya untuk transportasi diperkuat oleh indikator pan ang alan! alan aspal! dan pemeliharaan. Untuk sub variabel Pendidikan! diperkuat oleh Fasilitas "+! *0! *3P! *3U! dan 3/. +esehatan diperkuat oleh Puskesmas! puskesmas pembantu! puskesmas keliling! rumah sakit! balai penyehatan! posyandu! dan polindes. "elekomunikasi diperkuat oleh +antor pos. +ekuatan variabel in.rastruktur +ota *orong didukung oleh sub variabel listrik! ekonomi! pendidikan! kesehatan! dan telekomunikasi. +ekuatan sub variabel 'istrik! didukung oleh indikator kapasitas pembangkit listrik! dan persebarannya. *edangkan untuk kekuatan sub variabel .asilitas perekonomian! supermarket! restoran! hotel! ketersediaan! persebaran! kualitas .asilitas perekonomian.

Penyusunan Strategi Pengembangan Penanaman Modal dan Roadmap Investasi di Provinsi Papua Barat

24

+ekuatan variabel in.rastruktur +abupaten *orong didukung oleh sub variabel listrik! didukung oleh umlah pembangkit! persebaran in.rastruktur listrik. +ekuatan sub variabel 9konomi! didukung oleh koperasi! ketersediaan in.rastruktur perekonomian! ketersediaan akomodasi! kualitas akomodasi. Pemeliharaan in.rastruktur akomodasi. +emudian kekuatan sub variabel "ransportasi! didukung oleh pan ang alan. +ekuatan sub variabel Pendidikan! didukung oleh "+! *0!*3P! *3U. +ekuatan sub variabel +esehatan! didukung oleh rumah sakit! BP! polindes. +ekuatan sub variabel "elekomunikasi! didukung oleh kantor pos! kualitas dan pemeliharaan in.rastruktur telekomunikasi.

Ta"el 5.!1 #ilai Skor dan $angking =aria"el In:rastruktur


#o. 1. 2. 1. (. :. ;. <. 8. ,. Kota@Ka"upaten 3anok&ari +ota *orong *orong 5a a /mpat +aimana Fak-.ak *orong *elatan "eluk Bintuni "eluk Iondama Skor 1!;; 1!1; 0!<; 0!11 -0!0; -0!11 -1!02 -1!0< -1!(: $ank 1 2 1 ( : ; < 8 ,

*umber ) 0ata *ekunder dan Primer 0iolah! /gustus 2010

5.&.5

=aria"el Kelem"agaan kelembagaan dilakukan untuk mengukur kualitas pelayanan

Indikator

pemerintahan! terutama dalam hal administrasi sehubungan dengan penanaman modal. *elain itu uga keberadaan lembaga-lembaga dapat diartikan adanya kontrol dan regulator persaingan.

Penyusunan Strategi Pengembangan Penanaman Modal dan Roadmap Investasi di Provinsi Papua Barat

2*

+ekuatan variabel kelembagaan skor tertinggi ada di +abupaten 5a a /mpat terutama diperkuat oleh indikator keterbukaan pemerintah dan dukungan pemerintah. rekomendasi kualitas +ekuatan dari indikator lainnya terutama pemerintah hubungan adanya daerah! antar pemberian komitmen peraturan! pemerintah! koordinasi

pemerintah! pelayanan! prosedur birokrasi! &aktu pelayanan! biaya pelayanan! pelayanan! ketersediaan peraturan! kepastian hukum! dan penegakan hukum. *kor tertinggi kedua ada di +elembagaan +abupaten +aimana! terutama diperkuat oleh indikator lembaga pemerintahan! 0P5! dukungan dan keterbukaan pemerintah! koordinasi antar pemerintahan! prosedur birokrasi! &aktu! kualitas dan biaya pelayanan! peraturan sektoral! peraturan peri8inan investasi! peraturan ketenagaker aan! stabilitas politik! kepastian hukum! dan penegakan hukum. Posisi ketiga untuk kekuatan variabel kelembagaan ada di +abupaten *orong *elatan! terutama diperkuat oleh indikator 0P5! keterbukaan pemerintah dan dukungan pemerintah. Faktor lainnya yang uga berpengaruh adanya pemberian rekomendasi dari pemerintah! koordinasi pemerintah daerah komitmen pemerintah! pelayanan! prosedur birokrasi! &aktu pelayanan! biaya pelayanan! kualitas pelayanan! ketersediaan peraturan! hubungan antar peraturan! prosedur peri8inan lahan! serta stabilitas politik. Ta"el 5.!5 Skor dan $angking =aria"el Sum"er Daya Alam Per Kota@Ka"upaten di Provinsi Papua Barat
#o. 1. 2. 1. (. :. ;. <. 8. ,. Kota@Ka"upaten 5a a /mpat +aimana *orong *elatan Fak-.ak "eluk Iondama "eluk Bintuni *orong 3anok&ari +ota *orong Skor 1!(; 0!8: 0!;: 0!:1 0!:1 -0!12 -1!21 -1!2( -1!(; $ank 1 2 1 ( ( ; < 8 ,

*umber ) 0ata *ekunder dan Primer 0iolah! /gustus 2010

5.&.6

=aria"el Keamanan

Penyusunan Strategi Pengembangan Penanaman Modal dan Roadmap Investasi di Provinsi Papua Barat

2+

7ariabel keamanan men#oba untuk men elaskan mengenai kondisi keamanan di suatu daerah. Faktor keamanan men adi salah satu .aktor yang berpengaruh terhadap pilihan investor untuk menanamkan modalnya. +ondisi keamanan yang buruk dapat menyebabkan investor kehilangan investasinya dan uga akan berpengaruh terhadap kelan#aran akti.itas investasi yang akan dilakukannya. Posisi pertama untuk variabel keamanan ditempati oleh +abupaten 5a a /mpat. "erutama didukung oleh indikator tingkat kriminalitas yang relati. rendah! dukungan aparat keamanan! tindakan aparat keamanan! dan kualitas pelayan aparat keamanan. Posisi kedua ditempati oleh +abupaten +aimana! teruatam didukung oleh indikator tingkat kriminalitas! un uk rasa! ketertiban umum! dan kualitas pelayanan aparat keamanan. Posisi ketiga untuk kekuatan keamanan ditempati oleh +abupaten *orong *elatan! terutama didukung oleh indikator .rekuensi gangguan lingkungan! ketertiban umum! tindakatn aparat keamanan dan kualitas pelayanan keamanan. Ta"el 5.!4 Skor dan $angking =aria"el Keamanan Per Kota@Ka"upaten di Provinsi Papua Barat
#o. 1. 2. 1. (. :. ;. <. 8. ,. Kota@Ka"upaten 5a a /mpat +aimana *orong *elatan Fak-.ak "eluk Iondama "eluk Bintuni *orong 3anok&ari +ota *orong Skor 1!(; 0!8: 0!;: 0!:1 0!:1 -0!12 -1!21 -1!2( -1!(; $ank 1 2 1 ( ( ; < 8 ,

*umber ) 0ata *ekunder dan Primer 0iolah! /gustus 2010

5.4 5.1.!

Analisis Perekonomian dan Iklim Investasi di Setiap Wilayah Ka"upaten >ak:ak

2asil analisis perekonomian +abupaten Fak.ak periode 200( - 200, menun ukan pertumbuhan dengan trend menurun. Indikasi ini dapat dilihat dari pertumbuhan

Penyusunan Strategi Pengembangan Penanaman Modal dan Roadmap Investasi di Provinsi Papua Barat

2,

ekonomi dari tahun ke tahun yang terus mengalami perlambatan. Perlambatan ter adi terutama disebabkan oleh menurunnya produksi sektor pertanian yang merupakan penyumbang terbesar $10!0:>% terhadap P05B +abupaten Fak.ak. 0alam 4ra.ik :.1. diperlihatkan trend pertumbuhan ekonomi +abupaten Fak.ak.

Penyusunan Strategi Pengembangan Penanaman Modal dan Roadmap Investasi di Provinsi Papua Barat

2-

3ra:ik 5.! Pertum"uhan -konomi Ka"upaten >ak:ak Periode %%1 ' %%(

*umber) Fak.ak dalam angka tahun 2001 = 200,! data diolah

*elama tahun observasi perekonomian +abupaten Fak.ak ditopang oleh sektor asa dan sektor pertanian. 5ata-rata pertumbuhan sektor asa dari tahun 2001 = 200, sebesar ;!;(> sedangkan rata-rata pertumbuhan sektor Pertanian sebesar 1!:8>. Besaran akumulati. kontribusi sektor asa dari tahun 2001-200, telah memberikan sumbangan terhadap perekonomian +abupaten Fak.ak sebesar 1!1 trilyun rupiah dan kontribusi akumulati. sektor asa terhadap P05B +abupaten Fak.ak sebesar ;<2!; milyar rupiah. +ontribusi sektor pertanian tahun 2001 200, menun ukkan angka yang menurun! sedangkan sektor perdagangan dan sektor asa- asa menun ukkan kontribusi yang meningkat. 2asil analisis Location Quetient $'6% di +abupaten Fak.ak menun ukan terdapat < $tu uh% sektor unggulan! yaitu) sektor pertanian! sektor listrik! sektor bangunan! sektor perdagangan! sektor pengangkutan! sektor keuangan! dan sektor asaasa. 0engan melihat tabel identi.ikasi keunggulan dan spesialisasi sektor unggulan di "abel :.1! dari ketu uh sektor unggulan hanya satu sektor yang bisa dikembangkan men adi sektor unggulan yaitu sektor perdagangan. *ektor ini memiliki keunggulan meskipun tidak memiliki spesialisasi. +eunggulan sektor perdagangan dapat dilihat dari kontribusi sektor perdagangan terhadap P05B Provinsi Papua Barat dari tahun 2001 = 200, sebesar ,2!11>.

Penyusunan Strategi Pengembangan Penanaman Modal dan Roadmap Investasi di Provinsi Papua Barat

2.

Ta"el 5.!5 Sektor Unggulan Ka"upaten >ak:ak


/apangan Usaha -asa- asa Bangunan +euangan! Perse&aan! dan -asa 'istrik! 4as! dan /ir 3inum /ngkutan dan +omunikasi Perdagangan Pertanian Industri Pengolahan Pertambangan dan Penggalian /0 %%& 2!0; 1!<; 1!;0 1!:: 1!2, !2 1!1, 0!88 0!0; /0 %%( 1!8; 1!;8 1!1, 1!(8 1!28 !2&4 1!00 0!(0 0!10 Keunggulan "idak memiliki keunggulan "idak memiliki keunggulan "idak memiliki keunggulan "idak memiliki keunggulan "idak memiliki keunggulan ;emiliki keunggulan "idak memiliki keunggulan "idak memiliki keunggulan 3emiliki +eunggulan Spesialiasi "idak memiliki spesialisasi "idak memiliki spesialisasi "idak memiliki spesialisasi "idak memiliki spesialisasi "idak memiliki spesialisasi Tidak memiliki spesialisasi "idak memiliki spesialisasi 3emiliki *pesialisasi 3emiliki *pesialisasi

Sumber: Fakfak dalam angka tahun 2003 200!" data diolah

+egiatan ekonomi sektor perdagangan sebagian besar disumbang oleh subsektor Perdagangan Besar dan 9#eran. dalam sektor Perdagangan Besar dan +eunggulan +abupaten Fak.ak 9#eran dimungkinkan dengan

berkembangnya sektor Pertanian! sektor Pertambangan dan sektor Industri Pengolahan. Berkembangnya sektor pertanian dan industri pengolahan terutama terkait dengan perkembangan sub-sub sektor pendukungnya. Untuk sektor pertanian! meskipun dari hasil analisa iklim investasi berada di ranking enam. Namun tetap memiliki keunggulan untuk mendukung kegiatan investasi! khususnya di sub sektor perikanan $rangking 2% dan kehutanan $rangking 1%. 4ambaran mengenai analisis iklim investasi di berbagai sektorGsub sektor di +abupaten Fak.ak dapat dilihat pada "abel :.18.

Penyusunan Strategi Pengembangan Penanaman Modal dan Roadmap Investasi di Provinsi Papua Barat

)0

Ta"el 5.!6 Analisis Iklim Investasi Ka"upaten >ak:ak =aria"el Sum"er Daya Alam
Sektor@Su"Sektor Perke"unan 1. +elapa *a&it 'uas 2. Produksi Pertanian Peternakan Pertam"angan Dan Penggalian Kehutanan Perikanan Jakalang 3adidhang "enggiri +akap Putih "otal $angking < 1 1 ; : ; 1 2 1 1 1 1 :

*umber) 0ata *ekunder dan Primer yang telah diolah! /gustus 2010.

*ubsektor kehutanan dan perikanan memberikan kontribusi #ukup besar untuk sektor pertanian. *ubsektor +ehutanan merupakan pemberi andil terbesar pada sektor pertanian yaitu ,!28 persen di tahun 200<. *ementara untuk sub sektor perikanan! meskipun mengalami pertumbuhan minus sebesar -(!1 persen di tahun 200<! namun subsektor perikanan masih merupakan sektor unggulan bagi +abupaten Fak-Fak. Pertumbuhan minus disebabkan oleh beralihnya perhitungan produksi salah satu perusahaan ikan besar ke kabupaten lain akibat pemekaran &ilayah +abupaten Fak.ak.
; (
Persen Pertum"uhan

:!(1> 2!1<>

2 0 -2 -( -;

2!01>

1!::>

-(.1>
Su" Sektor Pertanian

"anaman Bahan 3akanan +ehutanan

"anaman Perkebunan Perikanan

Peternakan dan 2asilnya

3am"ar 5.!
/a*u Pertum"uhan PD$B Ka". >ak:ak atas Dasar ,arga Konstan %%% menurut /apangan Usaha

Penyusunan Strategi Pengembangan Penanaman Modal dan Roadmap Investasi di Provinsi Papua Barat

)1

Potensi Su" Sektor Perikanan *ektor perikanan merupakan sektor unggulan yang dapat dikembangkan untuk kegiatan investasi di +abupaten Fak-Fak. 2al ini dapat dilihat dari potensi kelautan dan perikanan sangat besar yang hingga sampai saat ini belum diman.aatkan se#ara optimal. Berbagai enis komoditi perikanan sangat potensial untuk dikembangkan di +abupaten Fak.ak! seperti tenggiri! kakap putih! #akalang! 3adidhang! dan lain-lain. Budidaya ikan yang dikembangkan saat ini di +abupaten Fak-Fak adalah ikan kerapu. Pengembangan budidaya ikan kerapu sangat men an ikan dengan banyaknya permintaan pasar. +egiatan budidaya ikan kerapu yang saat ini dikelola oleh +operasi Nelayan "enggiri dalam 2 minggu mampu mengumpulkan Ikan +erapu segar sebanyak K 1 ton. -enis- enis ikan kerapu yang di #ari pembeli adalah enis kerapu tikus! kerapu sunu! kerapu tiger! kerapu lunipur!. /da uga udang lobster dan ikan Napoeleon yang di#ari pembeli dari 2ongkong dan Bali. 2asil produksi ikan lainnya belum dilakukan se#ara budidaya! masih

mengandalkan dari hasil tangakapan

ikan nelayan.

4ambaran #ontoh hasil

tangkapan ikan nelayan di +abupaten Fak-Fak dapat dilihat di 4ambar :.2.

3am"ar 5.!.
3am"ar 5. . Aontoh Ikan ,asil Tangkapan #elayan Ka"upaten >ak:ak

2asil produksi ikan di +abupaten Fak.ak umumnya ditangkap para nelayan lokal maupun pendatang yang telah lama menetap di Fak.ak. Para nelayan berasal dari 0istrik +aras! +okas! "eluk Pattipi! Fak.ak "imur! Fak.ak "engah dan Fak.ak

Penyusunan Strategi Pengembangan Penanaman Modal dan Roadmap Investasi di Provinsi Papua Barat

)2

Barat. 0aerah-daerah ini merupakan sentra hasil perikanan untuk +abupaten Fak.ak. *e#ara lengkap gambaran enis komoditi perikanan yang dihasilakan berdasarkan distrik di +abupaten Fak-Fak dapat dilihat di "abel :.1,. Ta"el 5.!( Potensi Kelautan dan Perikanan "erdasarkan Distrik
No 1 0istrik +okas -enis +omoditi *nail! Pearl! *hark! 'ola! 'obster! +erapu! elly .ish! tripang! turtle! #ro#odile! grass sea! kakap! #akalang! shrimp! and all spe#ies o. #oral .ish "una! Jakalang! kakap! "ripang! laga stone! red small .ish! kerapu! shark! lota! elly .ish! turtle! lobster and all spe#ies o. #oral .ish. "una! Jakalang! kakap! "ripang! laga stone! red small .ish! kerapu! shark! lota! elly .ish! turtle! lobster and all spe#ies o. #oral .ish. "una! Jakalang! kakap! "ripang! laga stone! red small .ish! kerapu! shark! lota! elly .ish! turtle! lobster and all spe#ies o. #oral .ish.

Iest FakFak Fak-Fak

9ast FakFak

*umber ) 3asterplan Investasi Provinsi Papua Barat

4ambaran produksi hasil perikanan yang di ual keluar +abupaten Fak.ak berdasarkan *urat +eterangan /sal $*+/% dapat dilihat pada "abel :.20. Ta"el 5. % Produksi Perikanan Berdasarkan Surat Keterangan Asal )SKA+ Selama /ima Tahun Terakhir
= o 1 2 ) 4 * + , . 10 11 12 1) 14 1* 1+ 1, 11. 20 21 22 0eni, Komoditi Ikan !aka( &era0 Batu 1aga Bia 1o/a 2e/embung Ikan Ikan Asin Ikan Bubara Ikan @aka/ang Ikan @am(uran Ikan 7asar Ikan !era(u <idu( Ikan 1ayang Ikan Tengiri Ikan Terbang Ikan Tongko/ Ikan Tuna %a(ing4%a(ing !e(iting !era(u !u/it &utiara !u/itDSiri( &inyak <ati Ikan <iu $a5ungan 2003 4 4 2,-40 10 +)0 4 *.,.0* 22,0)0 4 4 4 4 4 4 10,10) 4 4 ., 4 4 4 4 *"oduk,i Ta-un 8K$9 2004 2005 2006 +00 )*0 ),22* ,.0 4 4 )24,,+, 10,,00 4 ),4.* 4 210 4 ),000 4 400 200 4 4 4 )*0 4 4+0 +12 4,4)0 +*0 **0 2*0 411,240 )),*20 -,))* 4 4 200 4,.20 200 4 )00 ,*+,**, ,0 )0 4 ,12 4 ).+ *,0*0 200 1.* ,00 1-*,-.) 2,.00 4 1,+20 4 4 4 1,-42),,0* -00 1,14* 4 4 100 4 42* 2007 .)0 ,,,*1 ),2*0 0 4 0 212,*0. ),,)0 4 4 100 1.0 4 1+,4.. .-,.,0 4 .40 2,-20 4 0 4 -22 Total 1,..0 .,10. 1-,,.* 1,+*0 1,),* .*0 1,1.4,)14 ,2,--0 -,))* *,11* 100 +00 4,.20 21,*4, 1)2,,,1,*00 ),04) .,4,4 ,0 1)0 )*0 1,.*.

Penyusunan Strategi Pengembangan Penanaman Modal dan Roadmap Investasi di Provinsi Papua Barat

))

= o 2) 24 2* 2, 22. )0 )1

0eni, Komoditi Siri(DEkor <iu Te/ur Ikan Terbang Teri Teri(ang Tu/ang <iu :dang :dang 1obster Eissum 0umla-

2003 ),+,. +2,-.. 10),+00 1*,,-) 4 22,+10 -,0 4 305,056

*"oduk,i Ta-un 8K$9 2004 2005 2006 4,2.* 2,,+0 1,-1* )*,44+ +.,)** *.,2+* 12,,01-,4)* 4 1*,400 1,4-0 -,0 436,721 10*,02. 11,+00 1,2)* 12,4-* 1,12* 4 677,383 10*,-00 ,,1** 4 ,,0+1 1,120 )*0 407,543

2007 ),1*, 2-*,1-2 4-,**0 1),12, **0 2,1,. 1,))4 4 702,590

Total 1*,,0+ *12,14, ),*,+-, ++,100 1,,-* *.,,)* *,.2. 1,220 2,529,29 3

*umber ) 0inas Industri dan Perdagangan

"abel :.20. menun ukan se ak tahun 2001 = 200< ter adi peningkatan produksi sebesar 210 >. Produksi hasil tangkapan nelayan ini belum termasuk ikan yang dikonsumsi oleh penduduk +abupaten Fak.ak! baik dalam bentuk ikan segar maupun ikan olahan. -enis komoditi tertinggi produksinya adalah ikan #akalang diikuti oleh telur ikan terbang dan ikan teri. *elama periode tahun 2001 = 200< hasil produksi sumberdaya perikanan mengalami peningkatan se#ara signi.ikan. 2al ini men adi peluang besar untuk dikembanngkan men adi industri pengolahan ikan karena bahan baku #ukup tersedia di +abupaten Fak.ak. Industri Pengolahan Ikan *ektor industri pengolahan di +abupaten Fak.ak terutama terbesar didukung oleh industri pengolahan ikan. *aat ini industri pengolahan ikan yang berkembang di +abupaten Fak.ak #ukup bervariasi yang tersebar dan terkonsentrasi pada beberapa tempat. "abel :.21. menun ukan sebaran industri pengolahan ikan berdasarkan distrik di +abupaten Fak.ak.

Penyusunan Strategi Pengembangan Penanaman Modal dan Roadmap Investasi di Provinsi Papua Barat

)4

Ta"el 5. !Se"aran Industri Pengolahan Ikan Berdasarkan Distrik


di Ka"upaten >ak:ak #o 1 2 1. (. :. 8enis Industri "erasi Udang Ikan /sin Bakso Ikan /bon Ikan Ikan /sap +okas +okas! +aras Fak.ak! +okas! Fak.ak "engah! "imur! Barat dan "eluk Pattipi Fak.ak Fak.ak Asal Industri )Distrik+

*umber ) 'aporan "ahunan 0eperindagkop +ab. Fak.ak tahun 200<

Berdasarkan "abel :.21. tampak bah&a bakso ikan diproduksi di enam 0istrik! ikan asin di dua 0istrik sedangkan terasi udang! abon ikan dan ikan asap masing-masing hanya diproduksi dari satu 0istrik. "erkonsentarsinya industriindustri tersebut pada tempat-tempat tertentu disebabkan karena ketersediaan bahan baku! harga bahan baku yang relati. murah! tempat pengolahan yang tersedia $tempat pen emuran ikan% dan dekat dengan pasar . *ebagai #ontoh adalah industri bakso ikan yang tersebar di enam distrik! hal ini disebabkan karena pada tempat-tempat tersebut terdapat bahan baku berupa ikan tengiri yang #ukup berlimpah.

3am"ar 5.&.
Be"erapa ,asil Industri Perikanan )a+ Ikan Asin )"+ Bakso Ikan )B+ Terasi Udang )d+ Ikan Asap

Potensi Su"sektor Perke"unan *elain sub sektor perikanan sub sektor perkebunan memberikan kontribusi #ukup besar terhadap P05B +abupaten Fak.ak. 3eskipun dari hasil analisa potensi menempati rangking <! namun +abupaten Fak.ak memiliki komoditi unggulan yaitu Pala yang saat ini banyak dikembangkan oleh masyarakat. *e#ara umum kegiatan perkebunan di +abupaten Fak.ak meliputi komoditi pala! #engkeh! kopi!

Penyusunan Strategi Pengembangan Penanaman Modal dan Roadmap Investasi di Provinsi Papua Barat

)*

kelapa! kakao! kelapa sa&it! eruk dan salak. 'ahan yang belum diman.aatkan sebesar <(<!(,< 2a! dengan rin#ian sebagai berikut) 0istrik Buru&ay! areal potensial adalah 18.818! <: ha untuk pengembangan kelapa sa&it. 0istrik +okas! luas lahan 20(.1:0 ha #o#ok untuk pengembangan kelapa sa&it! pala! ambu mete! dan kopi. 0istrik +aimana! luas (<.(81!2: ha #o#ok untuk mengembangkan kelapa sa&it! pala! kakao! kopi dan ambu mete. 0istrik "eluk /rguni! luas 1,.800 ha #o#ok untuk mengembangkan kelapa! kopi! dan Pala 0istrik "eluk 9tna! luas 1,.800 ha #o#ok untuk mengembangkan kelapa! +opi dan kakao. Potensi sektor Pari7isata Untuk potensi sumber daya alam selain potensi di bidang perikanan dan kehutanan! +abupaten Fak.ak memiliki potensi pari&isata yang dapat 4ambaran ob ek &isata dan dikembangkan dalam kegiatan investasi. Potensi pari&isata di +abupaten Fak.ak #ukup banyak terutama berupa &isata bahari. lokasinya dapat dilihat di "abel :.2(. Ta"el 5.
"ourism Ab e#t o. Fak-Fak 0istri#t "ubir *eram Island Ihite *and Bea#h "agor Iater Fall 2ole *toneG2ole Joral *e#ond Iorld Iar 3onument -apanese Jave 3aredred Iater Fall Ianoma and 3ary &ater 5otation
*umber ) /nalisi Potensi Investasi Papua Barat. 2010

Potensi Sektor Pari7isata


Fak.ak 0o&n "o&n Fak.ak do&n to&n Fak.ak do&n to&n +okas +okas +okas +okas Fak-Fak 0o&n to&n +okas

Penyusunan Strategi Pengembangan Penanaman Modal dan Roadmap Investasi di Provinsi Papua Barat

)+

Kondisi Iklim Investasi +egiata investasi di +abupaten Fak.ak uga ditentukan oleh .aktor-.aktor lain yang #ukup berpengaruh. Berdasarkan hasil analisis potensi! +abupaten Fak.ak memiliki beberapa kekuatan potensi yang dapat mendukung kegiatan investasi. 0ukungan kekuatan utama yang dimiliki oleh +abupaten Fak.ak adalah variabel kelembagaan dan keuangan. +ekuatan variabel kelembagaan! terutama diperkuat oleh keberadaan indikator lembaga pemerintah! '*3 dan *et-0P5. /spek kelembagaan pemerintah dalam mendukung kegiatan investasi! terutama dilihat dari koordinasi internal pemerintah! komitmen pemerintah! pelayanan! prosedur birokrasi! &aktu pelayanan! biaya pelayanan! kualitas pelayanan! ketersediaan peraturan! hubungan antar peraturan! prosedur peri8inan lahan! dan stabilitas politik. *edangkan untuk variabel keuangan dapat dilihat dari indikator ketersediaan peraturan insenti. dan disinsenti.! peraturan biaya pelayanan! peraturan pa ak dan retribusi. 4ambaran hasil rekapiltulasi analisa potensi investasi di +abupaten Fak.ak dapat dilihat pada "abel :.2:. Ta"el 5. & ,asil $ekapitulasi Analisa Potensi Investasi di Ka"upaten >ak:ak
#o. 1. 2. 1. (. :. ;. <. 8. =aria"el *U3B95 0/H/ /'/3 $*0/% *U3B95 0/H/ 3/NU*I/ $*03% BU0/H/ 9+ANA3I +9U/N4/N INF5/*"5U+"U5 +9'93B/4//N +9/3/N/N "A"/'
*umber ) 2asil Pengolahan 0ata /nalisa Potensi! 2010

Skor -0!0, -0!1, 0!0: -1!(2 0!<: -0!11 1!8< 0!:1 -1!22

$ank : : 1 , 1 ; 1 ( ;

Faktor lain yang #ukup berpengaruh adalah .aktor budaya

setempat dalam

menerima kegiatan investasi. Untuk kekuatan variabel budaya dapat dilihat dari indikator keterbukaan masyarakat lokal terhadap kegiatan investasi $gambaran

Penyusunan Strategi Pengembangan Penanaman Modal dan Roadmap Investasi di Provinsi Papua Barat

),

mengenai keterbukaan masyarakat terhadap kegiatan investasi dapat dilihat pada sub bab analisa stakeholders di Bab 7III%. *elain .aktor budaya! +abupaten Fak.ak memiliki kekuatan sumber daya manusia untuk menun ang kegiatan investasi. 7ariabel sumber daya manusia terutama dilihat dari umlah penduduk pen#ari ker a! kualitas pendidikan tenaga ker a! kualitas kesehatan tenaga ker a! angka partisipasi kasar *3U! angka partisipasi murni *0! *'"P! rata-rata lama sekolah! serta IP3. -umlah angka pen#ari ker a di +abupaten Fak.ak ,.818 orang sementara kesempatan ker a yang terda.tar hanya :, kegiatan! dari data Papua Barat 0alam /ngka "ahun 200, umlah yang menganggur di +abupaten Fak.ak sebesar 1.081 orang. *isa dari pen#ari ker a yang belum mendapat peluang ker a kemungkinan beker a pada sektor in.ormal. +ondisi ini merupakan salah satu kekuatan tersedianya *03 bagi kegiatan investasi yang akan dilaksanakan agar ter#ipta kesempatan ker a yang lebih besar bagi masyarakat. Japaian indikator IP3 di +abupaten Fak.ak mengalami pertumbuhan #ukup baik dari tahun 200: sampai tahun 200<. 0i tahun 200: IP3 +abupaten Fak.ak men#apai ;<!< dan telah mengalami peningkatan meskipun hanya 0!; poin men adi ;8!1 di tahun 200; dan di tahun 200< men adi ;,!1 poin. Peningkatan indikator IP3 terutama ditun ang oleh angka partisipasi murni $/P3%. /P3 terbesar masih diduduki oleh en ang *0 dan 3I yang men#apai ,:!<<>! sementara untuk en ang *3U men#apai ;8!21>! dan untuk en ang Perguruan "inggi baru men#apai :!1(>. Untuk itu masih diperlukan peningkatan angka partisipasi murni di en ang *3U dan perguruan tinggi agar dapat segera mendukung kegiatan investasi saat ini. *elain /P3 peningkatan indikator IP3 uga ditun ang oleh tingkat angka melek huru.. Untuk angka melek huru. telah men#apai ,<!2<> untuk penduduk 10 tahun ke atas yang mampu memba#a dan menulis! sementara yang buta huru. hanya 2!1<1>. 2al ini menun ukan +abupaten Fak.ak #ukup berhasil dalam meningkatkan program pendidikan! sehingga dapat di adikan potensi dalam menun ang kegiatan investasi. Namun peningkatan bagi angka partisipasi murni perlu ditingkatkan terutama untuk en ang *3U hingga perguruan tinggi agar kebutuhan *03 dalam menun ang kegiatan investasi dapat terpenuhi oleh

Penyusunan Strategi Pengembangan Penanaman Modal dan Roadmap Investasi di Provinsi Papua Barat

)-

masyarakat lokal! khususnya untuk memenuhi kebutuhan tenaga ahli dan terampil. /ngka IP3 uga dipengaruhi oleh dera at kesehatan masyarakat. *alah satu parameter yang diukur adalah indikator angka harapan hidup &aktu lahir. Perkembangan /ngka harapan hidup &aktu lahir adalah rata-rata lamanya harapan hidup seorang anak yang baru lahir ika keseluruhan pola mortalitas yang ter adi pada tahun tersebut se#ara tetap dipertahankan sepan ang kehidupan anak tersebut. 0i +abupaten Fak.ak angka harapan hidup dari tahun 200: sampai 200< #enderung mengalami peningkatan! meskipun relati. ke#il. Ini berarti tingkat kesehatan di +abupaten Fak.ak dari tahun 200: mengalami perbaikan. Pada tahun 200: ter#atat angka harapan hidup +abupaten Fak.ak sebesar ;, tahunE mengalami kenaikan hanya sebesar 0!1 poin di tahun 200; atau sebesar ;,!1 tahunE begitupula di tahun 200< hanya mengalami peningkatan sebesar 0!1 poin atau sebesar ;,!2 tahun. Indikator dera at kesehatan uga dilihat dari kondisi kesehatan penduduk!

khususnya terhadap keluhan kesehatan. 0i +abupaten Fak-Fak persentase penduduk yang mengalami keluhan kesehatan menempati urutan terakhir dari kotaGkabupaten lain! yaitu sebesar ;!11 persen. Ini berarti masyarakat Fak-Fak hampir ,( persen dari umlah penduduknya sehat atau tidak mengalami keluhan kesehatan. -enis keluhan kesehatan yang sering dialami oleh penduduk terutama asmaGsesak na.as sebesar 1!01 persen! P(0G0iareG+olera sebesar 1!0< persen! panas <!1 persen! pilek 1!,< persen! dan batuk :!1, persen. +ekuatan variabel in.rastruktur didukung oleh sub variabel listrik! pembangkit listrik! ketersediaan in.rastruktur bahan bakar! umlah air!

listrik!

supermarket! restoran! hotel! koperasi! pan ang alan aspal. +etersediaan! persebaran dan kualitas .asilitas transportasi! in.rastruktur pendidikan *3/! *3+! ketersediaan dan persebaran in.rastruktur telekomunikasi. 3eskipun memiliki beberapa kekuatan dalam mendukung kegiatan investasi! +abupaten Fak.ak masih memiliki beberapa kelemahan yang menghambat iklim investasi. Potensi perkebunan meskipun memiliki komoditi unggulan Pala yang telah dikembangkan oleh masyarakat! namun untuk komoditi lain! seperti kedelai! ka#ang hi au! #oklat belum memberikan hasil produksi yang memadai untuk

Penyusunan Strategi Pengembangan Penanaman Modal dan Roadmap Investasi di Provinsi Papua Barat

).

memenuhi

kebutuhan

masyarakat.

2al

ini

disebabkan

oleh

program

ekstensi.ikasi perkebunan yang masih ter.okus pada komoditi pala dan masih lemahnya bimbingan dan penyuluhan di masyarakat oleh dinas terkait. Faktor lain yang merupakan kelemahan adalah aspek sumber daya manusia adalah minimnya kualitas pendidikan tenaga ker a yang dimiliki oleh masyarakat. *elain itu! tingkat kese ahteraan serta kesempatan ker a yang dimiliki oleh masyarakat di +abupaten Fak-.ak masih sangat minim dan rendah. +ualitas dari sumber daya manusia tersebut uga dipengaruhi oleh kualitas in.rastruktur yang dimiliki baik dari segi pendidikan maupun dari pendukung kegiatan investasi. Aleh karena itu! in.rastruktur di +abupaten Fak-.ak perlu ditingkatkan terutama dalam peningkatan kualitasnya. 5.1. Ka"upaten Kaimana

2asil analisis perekonomian +abupaten +aimana periode 200( - 200, menun ukan pertumbuhan yang positi.! meskipun mengalami perlambatan. Indikasi ini dapat dilihat dari pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun yang terus mengalami perlambatan setelah periode tahun 200<. 0alam 4ra.ik :.2 diperlihatkan trend pertumbuhan ekonomi +abupaten +aimana. 3ra:ik 5. . Pertum"uhan -konomi Ka"upaten Kaimana Periode %%1 ' %%(

*umber) +aimana dalam angka tahun 200( = 200,! data diolah

Pertumbuhan ekonomi +abupaten +aimana dari tahun 200( sampai 200, mengalami pertumbuhan rata-rata ;!1<>. Pertumbuhan tertinggi di#apai pada

Penyusunan Strategi Pengembangan Penanaman Modal dan Roadmap Investasi di Provinsi Papua Barat

40

tahun 200<

sebesar <!<(>! sedangkan pertumbuhan terendah ter adi pada

tahun 2008 sebesar -(!1,>. *elama tahun observasi perekonomian +abupaten +aimana ditopang oleh sektor keuangan dan sektor asa. 5ata-rata pertumbuhan sektor keuangan dari tahun 200( = 200, sebesar 1,!,8> sedangkan rata-rata pertumbuhan sektor -asa sebesar 1;!1:>. Besaran akumulati. kontribusi sektor keuangan dari tahun 200(-200, telah memberikan sumbangan terhadap perekonomian +abupaten +aimana sebesar 2;1!8 milyar rupiah dan kontribusi akumulati. sektor asa terhadap P05B +abupaten +aimana sebesar 1!2 trilyun rupiah. +ontribusi kedua sektor tersebut selama tahun 2001 - 200, menun ukkan trend meningkat. Untuk menentukan kriteria sektor ekonomi unggulan berdasarkan kriteria sebagai berikut) 3emiliki nilai '6 ? 1 3emiliki keunggulan dan spesialisasi

2asil identi.ikasi keunggulan dan spesialisasi sektor unggulan di "abel :.2;. menun ukan! dari < $tu uh% sektor unggulan hanya 1 $tiga% sektor yang bisa dikembangkan men adi sektor unggulan yaitu sektor pengangkutan2 sektor keuangan dan sektor *asa. +etiga sektor tersebut meskipun memiliki nilai '6 yang ke#il tetapi dari hasil analisis shift share memiliki keunggulan meskipun tidak memiliki spesialisasi.

Ta"el 5. 1 Sektor Unggulan dan Identi:ikasi Potensi -konomi Ka"upaten Kaimana


/apangan Usaha Bangunan Perdagangan +euangan! Perse&aan! dan -asa Industri Pengolahan -asa- asa %%& 2!;, 2!11 1!:8 1!:0 1!(; %%( 1!:( 1!88 1!;: 1!00 2!12 Keunggulan "idak 3emiliki keunggulan "idak 3emiliki keunggulan 3emiliki keunggulan "idak 3emiliki keunggulan 3emiliki keunggulan Spesialisasi "idak 3emiliki spesialisasi "idak 3emiliki spesialisasi "idak 3emiliki spesialisasi "idak 3emiliki spesialisasi "idak 3emiliki spesialisasi

Penyusunan Strategi Pengembangan Penanaman Modal dan Roadmap Investasi di Provinsi Papua Barat

41

/ngkutan dan +omunikasi Pertanian Pertambangan dan Penggalian

1!(2 0!:0 0!0<

1!(( 0!18 0!08

3emiliki keunggulan "idak 3emiliki keunggulan 3emiliki +eunggulan

"idak 3emiliki spesialisasi 3emiliki spesialisasi 3emiliki *pesialisasi

*umber) +aimana dalam angka tahun 2001 = 200,. data diolah

+eunggulan +abupaten +aimana pada sektor Pengangkutan dan +omunikasi adalah adanya Bandar Udara Utarum sebagai bandara transit untuk penerbangan domestik! regional dan internasional. Untuk pelabuhan laut +abupaten +aimana merupakan tempat daerah transit pelayaran baik berskala ke#il dan besar $pelayaran samudera% yang dapat mengakses pelayaran domestik! regional dan internasional. Pelabuhan ini uga ber.ungsi sebagai pusat penyediaan air bersih dan BB3 bagi kapal-kapal niaga! usaha perikanan! dan aktivitas pelayaran lainnya. Pada *ektor -asa memiliki prospek kepari&isataan yang ter.okus pada pengembangan eko &isata dan &isata budayaGse arah. Ta"el 5. 5 Potensi Pari7isata Ka"upaten Kaimana
Alam Bahari dan Budaya Jagar /lam 4unung +uma&a! Jagar /lam 4unung 4ene.o! Jagar /lam 4unung +arora! Jagar /lam 4unung Fudi "3P "rikora! Pantai Pasir Putih! Pulai /di! Pulau Penyu! Pulau +ilimata! 0anau Hamor! 0anau *i&iki! Benteng Fort 0u Bois! Fosil Burung 4aruda! "erumbu +arang! Panorama *en a +abupaten +aimana $+aimana! "eluk /rguni! Buru&ay dan "eluk 9tna%

*umber ) /nalisis Potensi Investasi Papua Barat. 2010

3eskipun sektor pertanian bukan merupakan sektor unggulan! namun dilihat dari kondisi sumber daya alam +abupaten +aimana memiliki potensi di subsektor Perkebunan khususnya perkebunan sa&it dan kelapa! subsektor +ehutanan! dan *ubsektor Perikanan. Kondisi Iklim Investasi +ekuatan +abupaten +aimana terutama ada pada variabel keuangan dan keamanan. Untuk variabel keuangan dapat dilihat dari indikator ketersediaan peraturan insenti. dan disinsenti.! ketersediaan peraturan biaya administrasi! ketersediaan peraturan pa ak dan retribusi. +emudian untuk kekuatan variabel

Penyusunan Strategi Pengembangan Penanaman Modal dan Roadmap Investasi di Provinsi Papua Barat

42

keamanan didukung oleh indikator tingkat kriminalitas! un uk rasa! ketertiban umum! kualitas pelayanan aparat keamanan. *e#ara keseluruhan bagaimana kondisi iklim investasi di +abupaten +aimana dapat dilihat di "abel :.28. Ta"el 5. 4 =aria"el Iklim Investasi Ka"upaten Kaimana
#o. 1. 2. 1. (. :. ;. <. 8. *0/ *03 BU0/H/ 9+ANA3I +9U/N4/N INF5/*"5U+"U5 +9'93B/4//N +9/3/N/N =aria"el Skor -0!22 -0!<2 2!0, -1!11 0!<: -0!0; 0!02 0!8: $ank ; ; 1 8 1 : : 2 (

"A"/' 0!:2 Sumber 6 <asi/ ?/a0 7ata, Agustus 2010

Untuk kekuatan variabel budaya dapat dilihat dari indikator perkembangan teknologi! keterbukaan masyarakat terhadap investor dan ren#ana investasi! keterbukaan masyarakat terhadap pluralitas! diskriminasi masyarakat adat-non adat! masyarakat lokal-non lokal. +ondisi kekuatan variabel budaya dilihat dari kondisi penduduk +abupaten +aimana yang sudah relati. heterogen. 0imana selain penduduk asli uga banyak masyarakat pendatang yang tinggal di &ilayah ini yang berasal dari beberapa daerah seperti 3aluku! *ula&esi *elatan! *ula&esi Utara dan daerah lain disekitarnya. -ika dilihat dari masing-masing indikator dalam variabel maka untuk kekuatan yang dimiliki untuk variabel sumber daya alam menempati rangking enam! menun ukan kekuatan sumber daya alam di &ilayah ini belum tergali se#ara maksimal. +ekuatan sumber daya alam terutama dapat dilihat dari potensi perkebunan dengan komoditi kelapa sa&it dan kelapa dan potensi kehutanan. Potensi kehutanan dipengaruhi oleh luas hutan! luas penebangan! umlah produksi! luas hutan produksi! areal 2P2. *ektor kehutanan merupakan potensi besar yang dapat dikembangkan di +abupaten +aimana karena adanya hasil hutan yang sangat tinggi dibandingkan dengan kabupaten lainnya di Provinsi Papua Barat. *elain kehutanan potensi perikanan uga #ukup tinggi! dengan komoditas tenggiri dan kakap putih.

Penyusunan Strategi Pengembangan Penanaman Modal dan Roadmap Investasi di Provinsi Papua Barat

4)

+omoditi yang berlimpah di +abupaten +aimana perlu disertai dengan kondisi sumber daya manusia yang berkualitas! terutama dalam hal pendidikan masyarakatnya. 2al ini perlu men adi perhatian mengingat +abupaten +aimana membutuhkan sumber daya manusia untuk dapat mengelola potensi yang dimiliki. -umlah angkatan ker a +abupaten +aimana tidak terlalu besar! umlahnya ada pada posisi kedua terba&ah yaitu dengan umlah 1<.1:: orang dimana ,2!1(> nya atau sekitar 1;.000 orang sudah beker a. +ualitas pendidikan tenaga ker a dapat dilihat dari angka partispasi kasar *'"P +abupaten +aimana yang men#apai ,(!8;> #ukup tinggi dibandingkan dengan rata-rata Papua Barat yang sebesar 8,!,,>!kemudian angka partisipasi murni *0 +abupaten +aimana dengan nilai ,:!01> lebih tinggi dari rata-rata Papua Barat yang memiliki nilai ,0!<1>! serta IP3 +abupaten +aimana yang dari tahun 200:-200< selalu lebih tinggi dari Provinsi Papua Barat dan dengan nilai yang selalu meningkat. Nilai IP3 kabupaten +aimana meningkat dari ;;!, pada tahun 200:! kemudian meningkat 0!2 poin ke ;<!01 di tahun 200; dan terahir pada tahun 200< nilainya ada di poin ;8!1! lebih tinggi 1 pin dibandingkan Provinsi Papua Barat. +ondisi IP3 uga dapat dilihat dari umlah pen#ari ker a! dimana umlah angka pen#ari ker a di +abupaten +aimana 1.11, orang sementara kesempatan ker a yang terda.tar hanya 2;, kegiatan. 0ari data Papua Barat 0alam /ngka "ahun 200, umlah yang menganggur di +abupaten +aimana sebesar 1.110 orang. +ondisi ini merupakan salah satu kekuatan tersedianya *03 bagi kegiatan investasi yang akan dilaksanakan agar ter#ipta kesempatan ker a yang lebih besar bagi masyarakat. Japaian indikator IP3 di +abupaten +aimana mengalami pertumbuhan #ukup baik dari tahun 200: sampai tahun 200<. 0i tahun 200: IP3 +abupaten +aimana men#apai ;;!, dan telah mengalami peningkatan meskipun hanya 0!2 poin men adi ;<.1 di tahun 200; dan di tahun 200< men adi ;8!1 poin. Peningkatan indikator IP3 terutama ditun ang oleh angka partisipasi murni $/P3%. /P3 terbesar masih diduduki oleh en ang *0 dan 3I yang men#apai ,:!01>! sementara untuk en ang *3U men#apai :1!<:>! dan untuk en ang Perguruan "inggi baru men#apai 1!<2>. 2al ini disebabkan oleh masih terbatasnya .asilitas

Penyusunan Strategi Pengembangan Penanaman Modal dan Roadmap Investasi di Provinsi Papua Barat

44

perguruan tinggi yang ada di +abupaten +aimana. Untuk itu masih diperlukan peningkatan angka partisipasi murni di en ang *3U dan perguruan tinggi agar dapat segera mendukung kegiatan investasi saat ini. *elain /P3 peningkatan indikator IP3 uga ditun ang oleh tingkat angka melek huru.. Untuk angka melek huru. telah men#apai ,1!8(> untuk penduduk 10 tahun ke atas yang mampu memba#a dan menulis! sementara yang buta huru. hanya ;!1;>. 2al ini menun ukan +abupaten +aimana #ukup berhasil dalam meningkatkan program pendidikan! sehingga dapat di adikan potensi dalam menun ang kegiatan investasi. Namun peningkatan bagi angka partisipasi murni perlu ditingkatkan terutama untuk en ang *3U hingga perguruan tinggi agar kebutuhan *03 dalam menun ang kegiatan investasi dapat terpenuhi oleh masyarakat lokal! khususnya untuk memenuhi kebutuhan tenaga ahli dan terampil. /ngka IP3 uga dipengaruhi oleh dera at kesehatan masyarakat. *alah satu parameter yang diukur adalah indikator angka harapan hidup &aktu lahir. Perkembangan /ngka harapan hidup &aktu lahir adalah rata-rata lamanya harapan hidup seorang anak yang baru lahir ika keseluruhan pola mortalitas yang ter adi pada tahun tersebut se#ara tetap dipertahankan sepan ang kehidupan anak tersebut. 0i +abupaten +aimana angka harapan hidup dari tahun 200: sampai 200< #enderung tetap pada angka ;8!8 tahun. Indikator dera at kesehatan uga dilihat dari kondisi kesehatan penduduk!

khususnya terhadap keluhan kesehatan. 0i +abupaten +aimana persentase penduduk yang mengalami keluhan kesehatan menempati urutan ketiga terakhir dari kotaGkabupaten lain! yaitu sebesar 21!(1 persen. Ini berarti masyarakat +aimana lebih dari <:> persen dari umlah penduduknya sehat atau tidak mengalami keluhan kesehatan. -enis keluhan kesehatan yang sering dialami oleh penduduk terutama asmaGsesak na.as sebesar 0!82 persen! P(0G0iareG+olera sebesar 0!:; persen! panas < persen! pilek (!1, persen! dan batuk (!81 persen. *alah satu .aktor yang memperkuat daya tarik investasi +abupaten +aimana dapat dilihat pada variabel in.rastruktur didukung oleh indikator ketersediaan bahan bakar! listrik! dan air! ketersediaan in.rstruktur perekonomian!

Penyusunan Strategi Pengembangan Penanaman Modal dan Roadmap Investasi di Provinsi Papua Barat

4*

ketersediaan akomodasi! in.rastruktur transportasi! *3+! puskesmas! dan Polindes. Bahan bakar dan listrik merupakan hal yang sangat penting bagi kegiatan investasi. "anpa adanya ketersediaan energy suatu kegiatan perekonomian akan lumpuh. 5.1.& Ka"upaten Teluk Wondama

2asil analisis perekonomian +abupaten "eluk Iondama periode 200( - 200, menun ukan pertumbuhan dengan trend yang .luktuati.. Pertumbuhan ekonomi +abupaten "eluk Iondama mengalami perlambatan pada periode 200( = 200:. +emudian setelah pada tahun 200; ekonomi mengalami akselerasi pertumbuhan dengan di#apainya pertumbuhan ekonomi sebesar 1:!,(> dan

meningkat pada tahun 200< men adi 1;!(,>. Perlambatan pertumbuhan ekonomi di +abupaten "eluk Iondama dimulai pada tahun 2008 sampai tahun 200,. Perlambatan pertumbuhan ekonomi ter adi karena pada tahun 200, kontribusi sektor industri pengolahan mengalami penurunan sebesar ;!1,> dari <1:!( uta rupiah men adi ;8,! uta rupiah! sektor 'istrik mengalami penurunan sebesar 1(!18> dari 8!1, uta rupiah men adi < uta rupiah ! penurunan output se#tor Pengangkutan sebesar 10!<<> dan penurunan output pada sektor +euangan sebesar 1!::>. $lihat 4ra.ik :.1%. 3ra:ik 5.&. Pertum"uhan -konomi Ka"upaten Teluk Wondama Periode %%1 . %%(

Sumber6 Te/uk Condana da/am angka ta0un 200) 200.# data dio/a0 Pertumbuhan ekonomi +abupaten "eluk Iondama dari tahun 200( sampai 200, mengalami pertumbuhan rata-rata 10!,1>. Pertumbuhan tertinggi di#apai pada

Penyusunan Strategi Pengembangan Penanaman Modal dan Roadmap Investasi di Provinsi Papua Barat

4+

tahun 200< sebesar 1;!(,>! sedangkan pertumbuhan terendah ter adi pada tahun 200: sebesar :!2:>. *elama tahun observasi perekonomian +abupaten "eluk Iondama ditopang oleh sektor Pertanian. 5ata-rata pertumbuhan sektor Pertanian dari tahun 200( = 200, sebesar 1(!8:>. Besaran akumulati. kontribusi sektor Pertanian dari tahun 200(-200, telah memberikan sumbangan terhadap perekonomian +abupaten Fak.ak sebesar 2!( trilyun rupiah. +ontribusi sektor Pertanian selama tahun 2001 - 200, menun ukkan trend meningkat. 2asil analisis Location Quetient $'6% di +abupaten "eluk Iondama menun ukan terdapat 1 $satu% sektor unggulan! yaitu) *e#tor Pertanian $lihat "abel :.2,.% Ta"el 5. 5 Sektor Unggulan dan Identi:ikasi Potensi -konomi Ka"upaten Teluk Wondama
/apangan Usaha Pertanian Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan 'istrik! 4as! dan /ir 3inum Bangunan Perdagangan /ngkutan dan +omunikasi +euangan! Perse&aan! dan -asa -asa- asa %%& 2!;; 0!01 0!0: 0!02 0!(: 0!;( 0!02 1!08 0!12 %%( 1!00 0!01 0!01 0!01 0!(, 0!(8 0!1, 0!28 0!11 Keunggulan 1 3emiliki keunggulan ( 3emiliki +eunggulan 1 "idak 3emiliki keunggulan 1 "idak 3emiliki keunggulan ( 3emiliki +eunggulan ( 3emiliki +eunggulan ( 3emiliki +eunggulan 2 "idak 3emiliki keunggulan ( 3emiliki +eunggulan Spesialisasi "idak 3emiliki spesialisasi 3emiliki *pesialisasi 3emiliki spesialisasi 3emiliki spesialisasi 3emiliki *pesialisasi 3emiliki *pesialisasi 3emiliki *pesialisasi "idak 3emiliki spesialisasi 3emiliki *pesialisasi

*umber) Iondama dalam angka tahun 2001 = 200,. data diolah

2asil identi.ikasi keunggulan dan spesialisasi sektor unggulan di "abel :.2,! menun ukan terdapat 1 $satu% sektor yang bisa dikembangkan men adi sektor unggulan yaitu sektor Pertanian. *ektor ini memiliki keunggulan meskipun tidak memiliki spesialisasi. /rtinya keunggulan sektoral lebih banyak dipengaruhi oleh

Penyusunan Strategi Pengembangan Penanaman Modal dan Roadmap Investasi di Provinsi Papua Barat

4,

perkembangan ekonomi Provinsi Papua Barat dan bukan didasarkan pada spesialisasi sektoral yang dimiliki oleh +abupaten "eluk Iondama. Potensi ekonomi di +abupaten "eluk Iondama di.okuskan terutama di sektor primer yaitu)
S-KTC$ P$I;-$

+abupaten "eluk Iondama memiliki potensi sumber daya alam yang potensial antara lain komoditi perkebunan! perikanan! pertanian pangan! kehutanan! kelautan dan perikanan! bahan galian dan pari&isata. /dapun potensi yang terdapat di +abupaten "eluk Iondama adalah sebagai berikut)
Potensi Pertanian Tanaman Pangan

Pembangunan pertanian tanaman pangan pada prinsipnya bertu uan untuk meningkatkan produksi tanaman pangan guna memantapkan pendapatan petani dan upaya pemerataan pembangunan pedesaan. Produksi Pertanian yang menon ol di +abupaten "eluk Iondama adalah Ubi +ayu. Pada tahun 200< angka sementara produksi ubi kayu men#apai 11: ton dari luas 1 2a. *entra ubi kayu terdapat di 0istrik Iasior! Iasior *elatan dan Iindesi. Produksi agung pada tahun 200< mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 200; yang men adi 1(!< ton. *entra produksi terdapat di 0istrik Iasior dengan nilai produksi ,!8 ton dan 0istrik Iasior *elatan dengan nilai produksi (!, ton. *ementara produksi ka#ang tanah pada tahun 200< men#apai 8!( ton dengan sentra produksi di 0istrik Iasior $2!8 ton%!Iasior *elatan $2!8 ton% dan Iasior Barat dengan sumbangan sebesar 1!( ton.
Potensi Perke"unan

Prospek perkembangan perkebunan yang terdapat di +abupaten Iondama adalah +akao! kopi! dan kelapa.
Potensi Kehutanan

Potensi hutan yang ada belum dikelola dengan baik karena minimnya investor dari luar maupun dalam negeri yang dapat mengelola potensi yang ada.

Penyusunan Strategi Pengembangan Penanaman Modal dan Roadmap Investasi di Provinsi Papua Barat

4-

Potensi Peternakan

Peningkatan yang signi.ikan dibandingkan dengan tahun 200; uga ter adi pada peternakan. 2al ini ditandai dengan meningkatnya populasi sapi dari 2: ekor pada 200; men adi 120 ekor pada tahun 200<. *edangkan kambing pada tahun 200; hanya sebanyak <0 ekor dan di tahun 200< berkembang men adi 112 ekor. Peternakan Babi uga mengalami banyak perkembangan! ter#atat Populasi babi di tahun 200< mengalami perkembangan men adi 1(( ekor dari 1:0 ekor di tahun 200;.

Potensi Perikanan Pada tahun 200< terdapat :11 rumah tangga yang mengusahkan kegiatan perikanan laut. *edangkan banyaknya perahuGkapal yang diusahakan men#apai 2(, terdiri dari 2,1 perahu tanpa motor! 2(, perahu tempel dan , kapal motor. Produksi perikanan se#ara keselurahan selama tahun 200< men#apai 1;!, ton dengan nilai produksi 5p. 22<.880.000. Untuk menun ang kegiatan rumahtangga perikanan dalam meningkatkan usaha di bidang perikanan laut ! diperlukan sarana pendukung yang memadai dengan peralatan penun ang seperti (1, aring lingkar! 2<1 pan#ing tonda! dan lain-lain. -enis- enis komoditi perikanan antara lain "una! Pelagis! "eripang! Bialola dan 'obster yang belum dikembangkan.

Potensi Pertam"angan 9 Bahan 4alian yang terdapat di +abupaten "eluk Iondama adalah) 1. 3ikaG3i#a "erdapat di 0istrik Iasior dengan #adangan deposit sebesar ,0!11 uta metrik ton. "erdiri dari -enis 3oskovit sebanyak 1<!11 uta metrik ton! enis kuarsa ;1!21 uta metrik ton! dan enis pegmatik 11!:, uta ton. 2. Batu 4amping. *ampai dengan saat ini belum diteliti volume #adangannya. Kondisi Iklim Investasi

Penyusunan Strategi Pengembangan Penanaman Modal dan Roadmap Investasi di Provinsi Papua Barat

4.

+ekuatan +abupaten "eluk Iondama terutama ada pada variabel keuangan yang dapat dilihat dari indikator ketersediaan peraturan insenti.! ketersediaan peraturan biaya administrasi! ketersediaan peraturan pa ak dan retribusi. *e#ara keseluruhan kondisi iklim investasi di +abupaten "eluk Iondama dapat dilihat di "abel :.10. Ta"el 5. 6 =aria"el Iklim Investasi Ka"upaten Teluk Wondama
#o. 1. 2. 1. (. :. ;. <. 8. =aria"el *0/ *03 BU0/H/ 9+ANA3I +9U/N4/N INF5/*"5U+"U5 +9'93B/4//N +9/3/N/N "A"/' Skor -1!2( -1!0( -0!<, -0!;1 0!<: -1!(: -0!,, 0!:1 -(!(2 $ank , , ; < 1 , < ( ,

*umber ) 0ata *ekunder dan Primer 0iolah! /gustus 2010

-ika dilihat dari masing-masing indikator dalam variabel iklim investasi! kekuatan sumber daya alam masih relati. rendah. Potensi sumber daya alam di +abupaten "eluk Iondama belum terman.aatkan se#ara maksimal! hal ini dapat di adikan salah satu daya tarik investasi asal dapat ditun ang oleh variabel-variabel lainnya. +ekuatan yang dimiliki untuk variabel sumber daya alam terutama didukung oleh sub variabel pertanian! perkebunan! peternakan dan perikanan. Potensi perkebunan yang dimiliki oleh +abupaten Iondama saat ini mengandalkan potensi dari kelapa sa&it dan #oklat. +omoditi perkebunan lain yang dapat ditingkatkan adalah perkebunan ubi alar dan kelapa. Namun! komoditi dari peternakan dan perikanan belum men adi salah satu potensi yang dikembangkan oleh +abupaten +abupaten Iondama. *elain itu! kehutanan dan pertambangan uga belum men adi perhatian utama untuk di adikan komoditi daerah. +ekuatan yang dimiliki untuk variabel sumber daya manusia masih relati. rendah untuk menun ang kegiatan investasi. *alah satu tolok ukur dapat dilihat dari kondisi IP3. Japaian indikator IP3 di +abupaten "eluk Iondama mengalami pertumbuhan #ukup baik dari tahun 200: sampai tahun 200<. 0i tahun 200: IP3

Penyusunan Strategi Pengembangan Penanaman Modal dan Roadmap Investasi di Provinsi Papua Barat

*0

+abupaten "eluk Iondama men#apai ;0!1 dan telah mengalami peningkatan meskipun hanya 1!( poin men adi ;2!: di tahun 200; dan di tahun 200< men adi ;1!( poin. Peningkatan indikator IP3 terutama ditun ang oleh angka partisipasi murni $/P3%. /P3 terbesar masih diduduki oleh en ang *0 dan 3I yang men#apai 8;!,8>! sementara untuk en ang *3U men#apai 12!8:>! dan untuk en ang Perguruan "inggi baru men#apai 1!<2>. 2al ini disebabkan oleh masih terbatasnya .asilitas perguruan tinggi yang ada di +abupaten "eluk Iondama. Untuk itu masih diperlukan peningkatan angka partisipasi murni di en ang *3U dan perguruan tinggi agar dapat segera mendukung kegiatan investasi saat ini. Indikator IP3 uga dapat dilihat dari /ngka Partisipasi sekolah. +ondisi /P* ada pada nilai ,0!;2> hampir 1 poin lebih rendah dari rata-rata Provinsi Papua Barat. +abupaten "eluk Iondama memiliki nilai terendah pada aspek angka partisipasi kasar en ang *3P dan 3"s dengan nilai 8(!81> lebi rendah dari rata-rata Papua Barat dengan nilai 8,!,,>. -ika dilihat dari segi IP3 +abupaten "eluk Iondama memiliki poin terrendah di Provinsi Papua Barat! yaitu dengan poin ;0!1 pada tahun 200:! naik ke ;2!: pada 200; serta ;1!( di tahun 200<. Indikator IP3 uga ditun ang oleh tingkat angka melek huru.. Untuk angka melek huru. telah men#apai 82!,8> untuk penduduk 10 tahun ke atas yang mampu memba#a dan menulis! sementara yang buta huru. ada 1<!02> yang merupakan urutan kedua terendah di Provinsi Papua Barat. Namun peningkatan bagi angka partisipasi murni perlu ditingkatkan terutama untuk en ang *3U hingga perguruan tinggi agar kebutuhan *03 dalam menun ang kegiatan investasi dapat terpenuhi oleh masyarakat lokal! khususnya untuk memenuhi kebutuhan tenaga ahli dan terampil. /ngka IP3 uga dipengaruhi oleh dera at kesehatan masyarakat. *alah satu parameter yang diukur adalah indikator angka harapan hidup &aktu lahir. Perkembangan /ngka harapan hidup &aktu lahir adalah rata-rata lamanya harapan hidup seorang anak yang baru lahir ika keseluruhan pola mortalitas yang ter adi pada tahun tersebut se#ara tetap dipertahankan sepan ang kehidupan anak tersebut. 0i +abupaten "eluk Iondama angka harapan hidup dari tahun 200: sampai 200< #enderung meningkat dari angka ;8!( pada tahun 200: kemudian ;;!: pada tahun 200; dan terahir ;;!< pada tahun 200<..

Penyusunan Strategi Pengembangan Penanaman Modal dan Roadmap Investasi di Provinsi Papua Barat

*1

Indikator dera at kesehatan uga dilihat dari

kondisi kesehatan penduduk!

khususnya terhadap keluhan kesehatan. 0i +abupaten "eluk Iondama persentase penduduk yang mengalami keluhan kesehatan sebesar 1:!01 persen. Ini berarti masyarakat "eluk Iondama hampir ;:> persen dari umlah penduduknya sehat atau tidak mengalami keluhan kesehatan. -enis keluhan kesehatan yang sering dialami oleh penduduk terutama asmaGsesak na.as sebesar 1!<1 persen! P(0G0iareG+olera sebesar 0!:< persen! panas 1<!<1 persen! pilek 1<!2: persen! dan batuk 18!(, persen. 7ariabel sumber daya manusia uga dapat dilihat dari kondisi angkatan ker a. -umlah angka pen#ari ker a di +abupaten "eluk Iondama 1(2 orang sementara tidak ada kesempatan ker a yang terda.tar. 0ari data Papua Barat 0alam /ngka "ahun 200, umlah yang menganggur di +abupaten "eluk Iondama sebesar ,(, orang. +ondisi ini merupakan salah satu kekuatan tersedianya *03 bagi kegiatan investasi yang akan dilaksanakan agar ter#ipta kesempatan ker a yang lebih besar bagi masyarakat.

Penyusunan Strategi Pengembangan Penanaman Modal dan Roadmap Investasi di Provinsi Papua Barat

*2

Laporan Akhir

2010
5.1.1 Ka"upaten Teluk Bintuni

2asil perhitungan perekonomian +abupaten "eluk Bintuni periode 200( -200, menun ukan pertumbuhan dengan trend .luktuati. $peningkatan dan penurunan%. Indikasi ini dapat dilihat dari pertumbuhan ekonomi yang mengalami peningkatan ta am dari tahun 200( = 200: sebesar 8!,2>! lalu mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi setelah tahun 200: dari 11!(:> men adi 10!(1>. +emudian mengalami peningkatan kembali se#ara lambat di tahun 200; sampai 200<. *etelah periode tahun 200< terus mengalami penurunan se#ara lambat sampai tahun 200,. $lihat 4ra.ik :.(%. 3ra:ik 5.1. Pertum"uhan -konomi Ka"upaten Teluk Bintuni Periode %%1 . %%(

*umber) Bintuni dalam angka tahun 200( = 200,. data diolah

5ata-rata pertumbuhan ekonomi +abupaten "eluk Bintuni dari tahun 200( sampai 200, adalah 10!1(>. Pertumbuhan tertinggi di#apai pada tahun 200< sebesar 11!<1>! sedangkan pertumbuhan terendah ter adi pada tahun 200( sebesar (!:8>. *elama tahun observasi perekonomian +abupaten "eluk Bintuni ditopang oleh sektor Pertanian dan sektor listrik! gas dan air minum. 5ata-rata pertumbuhan sektor Pertanian dari tahun 200( = 200, sebesar 10!8;>. *edangkan rata-rata pertumbuhan sektor listrik! gas dan air minum sebesar 18!:(>. Besaran akumulati. kontribusi sektor Pertanian dari tahun 200(-200, telah memberikan sumbangan terhadap perekonomian +abupaten "eluk Bintuni sebesar :!8 trilyun rupiah dan kontribusi akumulati. sektor 'istrik terhadap P05B +abupaten "eluk Bintuni sebesar 121!: milyar rupiah. +ontribusi kedua sektor tersebut selama tahun 2001 - 200, menun ukkan trend meningkat. +riteria penentuan sektor ekonomi unggulan berdasarkan kriteria sebagai berikut)

Laporan Akhir

2010
3emiliki nilai '6 ? 1E 3emiliki keunggulan dan spesialisasi.

2asil identi.ikasi keunggulan dan spesialisasi sektor unggulan di "abel :.11. menun ukan! terdapat 2 $dua% sektor yang bisa dikembangkan men adi sektor unggulan yaitu sektor pertanian dan sektor listrik! gas dan air minum. memiliki keunggulan meskipun tidak memiliki spesialisasi. +eunggulan sektoral yang dimiliki +abupaten "eluk Bintuni diperoleh dari dimilikinya keunggulan sumber daya alami seperti pertanian! padi! agung! ubi kayu! ubi alar! ka#ang tanah! kedelai! ka#ang hi au. Perkebunan! kelapa sa&it. Peternakan! itik. +ehutanan! luas penebangan! produksi kayu! luas hutan! luas hutan produksi! areal 2P2. Ta"el 5. ( Sektor Unggulan dan Identi:ikasi Potensi -konomi Ka"upaten Teluk Bintuni
/apangan Usaha Pertanian 'istrik! 4as! dan /ir 3inum Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan +euangan! Perse&aan! dan -asa Bangunan /ngkutan dan +omunikasi Perdagangan -asa- asa /0 %%& 2!10 :!28 0!;( 0!:; 0!(0 0!1: 0!10 0!0< 0!01 /0 %%( 2!12 <!10 0!,2 0!<: 0!2: 0!18 0!1( 0!1; 0!02 Keunggulan 1 3emiliki keunggulan 1 3emiliki keunggulan ( 3emiliki +eunggulan ( 3emiliki +eunggulan 1 "idak 3emiliki keunggulan ( 3emiliki +eunggulan ( 3emiliki +eunggulan ( 3emiliki +eunggulan ( 3emiliki +eunggulan Spesialisasi "idak 3emiliki spesialisasi "idak 3emiliki spesialisasi 3emiliki *pesialisasi 3emiliki *pesialisasi 3emiliki spesialisasi 3emiliki *pesialisasi 3emiliki *pesialisasi 3emiliki *pesialisasi 3emiliki *pesialisasi

*ektor ini

*umber) Bintuni dalam angka tahun 2001 = 200,. data diolah

0ari sisi sumber daya alami +abupaten +aimana memiliki keunggulan terutama pada sub sektor sebagai berikut)
S-KTC$ P$I;-$ Perikanan dan Kelautan

Laporan Akhir

2010
0i +abupaten "eluk Bintuni terdapat industri pengelolaan ikan yang dikelola oleh P". Bintuni 3ina /gro di 0istrik Babo. Industri ini memproduksi komoditi udang laut beku! udang laut rebus beku! ikan laut beku! kepiting! sirip hiu! dan lobster yang dieksport ke negara tu uan -epang! *ingapura dan /ustralia.

Kehutanan dan Pertanian

Potensi yang ada belum dikelola se#ara baik! semua masih dikelola oleh masyarakat tradisional.

Ta"el 5.&% 8enis.*enis Industri KeBil dan ;enengah di Ka"upaten Teluk Bintuni Tahun %%4
#o. !. Distrik Bintuni 8enis Industri Industri Pangan 9 1. Industri makanan berbahan baku kedelai dan ka#angka#angan 2. Industri +erupuk dan se enisnya 1. Industri makanan kue basah (. Industri abon kepiting Industri 8asa 9 1. Industri pemeliharaan dan reparasi motor 2. Industri reparasi mobil 1. Industri pakaian adi dari tekstil Industri #on.Pangan 9 1. Industri batu bata dari tanah liat 2. Industri .urniture 1. Industri panel kayu lainnya (. Industri barang-barang dan semen :. Industri moulding L ;. Industri +ayu gerga ianL <. Industri penyulingan minyak masoiL Industri #on.Pangan 9 1. Industri JhipL 2. Industri 7eenerL 1. Industri kayu gerga ianL Industri Pangan 9 1. "epung *aguL Industri #on.Pangan 9 1. Industri penyulingan minyak la&angL Industri #on.Pangan 9 1. Industri penyulingan minyak la&angL 8umlah ; ( 1 1 11 1 ; 18 11 ( 2 -

Babo

&. 1. 5.

/randay Far.ur&ar "embuni

Keteran an ! ") #idak ada data jumlah industri

Laporan Akhir

2010
0ari data tersebut nampak bah&a keragaman industri ke#il dan menengah di +abupaten "eluk Bintuni sudah #ukup beragam &alaupun potensi sebenarnya belum terdata seluruhnya. 0ari hasil pertimbangan berbagai aspek maka produk unggulan yang akan dikembangkan di +abupaten "eluk Bintuni adalah produk olahan kepiting dan produk olahan nipah. Kondisi Iklim Investasi 2asil analisis potensi iklim investasi di +abupaten "eluk Bintuni dapat dilihat pada "abel :.11. Ta"el 5.&! $angking Potensi Iklim Investasi Ka"upaten Teluk Bintuni
#o. 1. 2. 1. (. :. ;. <. 8. *03 INF5/*"5U+"U5 BU0/H/ +9/3/N/N *0/ +9'93B/4//N 9+ANA3I +9U/N4/N =aria"el Skor -0!8( -1!0< -0!<, -0!12 -0!0: 0!22 1!(1 0!<: $ank 8 8 ; ; ( ( 1 1

+ekuatan +abupaten "eluk Bintuni terutama ada pada variabel ekonomi dan keuangan. Untuk kekuatan variabel ekonomi dapat dilihat dari indikator peluang usaha! komitmen perbankan! prediksi tingkat keuntungan! prediksi kondisi ekonomi!tingkat U35! perkembangan pari&isata! perkembangan perindustrian! perkembangan perkebunan dan kehutanan! perkembangan pertambangan dan migas! perkembangan pertanian dan perikanan! la u P05B! serta P05B. *edangkan untuk variabel keuangan dapat dilihat dari indikator ketersediaan peraturan insenti. dan disinsenti.! peraturan biaya administrasi! peraturan pa ak dan retribusi. *elain itu terdapat hubungan antara peraturan biaya dengan pelayanan adminstrasi. +etersediaan peraturan tersebut! dapat membantu para investor dalam berinvestasi terutama ika terkait dengan pa ak dan retribusi. +abupaten "eluk Bintuni yaitu dari segi kelembagaan pemerintah yang mengelola potensi serta masyarakat di kabupaten tersebut #ukup baik.

Laporan Akhir

2010
-ika dilihat dari masing-masing indikator dalam variabel maka untuk kekuatan yang dimiliki untuk variabel sumber daya alam adalah pertanian dengan komoditi padi! agung! ubi kayu! ubi alar! ka#ang tanah! kedelai! dan ka#ang hi au. Potensi Perkebunan ditun ang dengan komoditas kelapa sa&it. Potensi peternakan dengan komoditas itik dan potensi +ehutanan yang ditun ang dengan luas penebangan! produksi kayu! luas hutan! luas hutan produksi! dan areal 2P2. 2asil hutan dapat dikembangkan dan diman.aatkan potensinya. +eberadaan potensi sumber daya alam perlu didukung dengan adanya sumber daya manusia yang #ukup untuk dapat mengelola potensi tersebut. +ondisi variabel sumber daya manusia berada pada rangking paling rendah. 2al ini menu ukan kondisi *03 belum bisa di adikan variabel dalam menun ang kegietan investasi. +ondisi *03 dapat dilihat pada indikator rata-rata lama sekolah dan pen#ari ker a terda.tar. 5ata-rata lama sekolah se#ara umum menun ukkan en ang pendidikan yang telah di#apai oleh penduduk usia 1: tahun keatas. 5ata-rata lama sekolah penduduk +abupaten "eluk Bintuni adalah ;!8: tahun atau hanya sampai menempuh en ang pendidikan *0. /ngka partisipasi sekolah +abupaten "eluk Bintuni seperti daerah lainnya di Provinsi Papua Barat #ukup tinggi di kelompok umur <-12 dengan poin ,0!1(> lebih rendah dari poin yang dimiliki Provinsi Papua Barat dengan poin ,1!18> dan kelompok umur 11-1: dengan poin 8<!,:> lebih rendah dari pion Provinsi Papua Barat yaitu 88!<:>. Untuk /P* kelompok umur 1;-18 dan 1,-2( di +abupaten "eluk Bintuni memiliki poin #ukup rendah dibandingkan dengan rata-rata Provinsi Papua Barat yang memiliki poin :<!:1> dan 12!2:> sementara "eluk Bintuni hanya memiliki poin 1(!0;> dan :!<1>. 2al ini mengindikasikan bah&a rata-rata en ang pendidikan penduduk "eluk Bintuni hanya sampai tingkalt *'"P. -umlah angka pen#ari ker a di +abupaten "eluk Bintuni 8,2 orang sementara kesempatan ker a yang terda.tar hanya 11, kegiatan! dari data Papua Barat 0alam /ngka "ahun 200, umlah yang menganggur di +abupaten "eluk Bintuni sebesar 2.118 orang. +ondisi ini merupakan salah satu kekuatan tersedianya *03 bagi kegiatan investasi yang akan dilaksanakan agar ter#ipta kesempatan ker a yang lebih besar bagi masyarakat. Japaian indikator IP3 di +abupaten "eluk Bintuni mengalami pertumbuhan #ukup baik dari tahun 200: sampai tahun 200<. 0i tahun 200: IP3 +abupaten "eluk Bintuni men#apai ;0!1 dan telah mengalami peningkatan 2!8 poin men adi ;2!, di tahun 200; dan di tahun 200< men adi ;1!( poin. Peningkatan indikator IP3 terutama ditun ang

Laporan Akhir

2010
oleh angka partisipasi murni $/P3%. /P3 terbesar masih diduduki oleh en ang *0 dan 3I yang men#apai 8(!,1>! sementara untuk en ang *3U men#apai 1(!2:>! dan untuk en ang Perguruan "inggi 0>. 2al ini disebabkan oleh tidak tersedianya .asilitas perguruan tinggi yang ada di +abupaten "eluk Bintuni. Untuk itu masih diperlukan peningkatan angka partisipasi murni di en ang *3U dan perguruan tinggi agar dapat segera mendukung kegiatan investasi saat ini. *elain /P3 peningkatan indikator IP3 uga ditun ang oleh tingkat angka melek huru.. Untuk angka melek huru. telah men#apai 8<!;<> untuk penduduk 10 tahun ke atas yang mampu memba#a dan menulis! sementara yang buta huru. ada 12!11>. Namun peningkatan bagi angka partisipasi murni perlu ditingkatkan terutama untuk en ang *3U hingga perguruan tinggi agar kebutuhan *03 dalam menun ang kegiatan investasi dapat terpenuhi oleh masyarakat lokal! khususnya untuk memenuhi kebutuhan tenaga ahli dan terampil. /ngka IP3 uga dipengaruhi oleh dera at kesehatan masyarakat. *alah satu parameter yang diukur adalah indikator angka harapan hidup &aktu lahir. Perkembangan /ngka harapan hidup &aktu lahir adalah rata-rata lamanya harapan hidup seorang anak yang baru lahir ika keseluruhan pola mortalitas yang ter adi pada tahun tersebut se#ara tetap dipertahankan sepan ang kehidupan anak tersebut. 0i +abupaten "eluk Bintuni angka harapan hidup dari tahun 200: sampai 200< #enderung tetap pada angka ;8!8 tahun. Indikator dera at kesehatan uga dilihat dari kondisi kesehatan penduduk! khususnya terhadap keluhan kesehatan. 0i +abupaten "eluk Bintuni persentase penduduk yang mengalami keluhan kesehatan sebesar 2<!,1 persen. Ini berarti masyarakat "eluk Bintuni lebih dari <2> persen dari umlah penduduknya sehat atau tidak mengalami keluhan kesehatan. -enis keluhan kesehatan yang sering dialami oleh penduduk terutama asmaGsesak na.as sebesar 1!11 persen! P(0G0iareG+olera sebesar o!,2 persen! panas 10!<2 persen! pilek ;!<: persen! dan batuk 10!;; persen. +ekuatan variabel budaya dapat dilihat dari indikator perkembangan teknologi! diskriminasi masyarakat adat non adat. +ekuatan variabel in.rastruktur didukung oleh indikator bahan bakar! listrik! air! ketersediaan akomodasi! koperasi! pemelihsrssn in.rastruktur transpotasi! puskesmas! puskesmas keliling! posyandu +ekuatan variabel +elembagaan! terutama diperkuat oleh indikator lembaga pemerintahan! bank! keterbukaan dan dukungan pemerintah! komitmen pemerintah!

Laporan Akhir

2010
kondisi internal pemerintah daerah! koordinasi antar pemerintah daerah! prosedur birokrasi! &aktu dan biaya pelayanan! kualitas pelayanan! penga&asan dari aparat pemerintah! ketersediaan peraturan pemerintah! prosedur peri8inan lahan! birorasi peri8inan lahan! biaya peri8inan lahan! stabilitas politik! kepastian hukum! serta penegakan hukum. 5.1.5 Ka"upaten ;anok7ari

2asil perhitungan perekonomian +abupaten 3anok&ari periode "ahun 200( -200, menun ukan pertumbuhan dengan trend meningkat. Indikasi ini dapat dilihat dari pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun yang terus meningkat dari tahun 200( sampai tahun 2008! terke#uali di tahun 200, mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi sebesar 0!<> $lihat 4ra.ik :.:%.

3ra:ik 5.5. Pertum"uhan -konomi Ka"upaten ;anok7ari Periode %%1 ' %%(

*umber) 3anok&ari dalam angka tahun 200( = 200,. data diolah

5ata-rata pertumbuhan ekonomi +abupaten 3anok&ari dari tahun 200( sampai 200, sebesar <!:1>. Pertumbuhan tertinggi di#apai pada tahun 2008 sebesar 8!<0>! sedangkan pertumbuhan terendah ter adi pada tahun 200( sebesar ;!18>. *elama tahun observasi perekonomian +abupaten 3anok&ari ditopang oleh sektor Pertanian dan sektor -asa. 5ata-rata pertumbuhan sektor Pertanian dari tahun 200( = 200, sebesar :(!(8> sedangkan rata-rata pertumbuhan sektor -asa sebesar ;0!<1>. Besaran akumulati. kontribusi sektor Pertanian dari tahun 200(-200, telah memberikan sumbangan terhadap perekonomian +abupaten 3anok&ari sebesar ( trilyun rupiah dan kontribusi akumulati. sektor asa terhadap P05B +abupaten 3anok&ari sebesar 2!1 trilyun rupiah. +ontribusi kedua sektor tersebut selama tahun 200( - 200, menun ukkan trend meningkat.

Laporan Akhir

2010
2asil analisis Location Quetient $'6% di +abupaten 3anok&ari menun ukan terdapat ; $enam% sektor unggulan! yaitu) *ektor asa- asa! *ektor Bangunan! *ektor 'istrik! *ektor +euangan! *ektor Perdagangan! se#tor Pertanian dan *ektor Pengangkutan. $lihat "abel :.1(%. Ta"el 5.& Sektor Unggulan dan Identi:ikasi Potensi -konomi Ka"upaten ;anok7ari
/apangan Usaha -asa- asa Bangunan 'istrik! 4as! dan /ir 3inum +euangan! Perse&aan! dan -asa Perdagangan Pertanian /ngkutan dan +omunikasi Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan %%& 2.2< 2.00 1.:0 1.12 1.2; 1.2( 1.1( 0.0; 0.20 %%( 11.(1 1.,8 1.(1 1.(8 1.(8 1.1( 1.1, 0.12 0.1; Keunggulan 3emiliki keunggulan 3emiliki keunggulan 3emiliki keunggulan 3emiliki keunggulan 3emiliki keunggulan 3emiliki keunggulan 3emiliki keunggulan 3emiliki +eunggulan "idak 3emiliki keunggulan Spesialisasi "idak 3emiliki spesialisasi "idak 3emiliki spesialisasi "idak 3emiliki spesialisasi "idak 3emiliki spesialisasi "idak 3emiliki spesialisasi "idak 3emiliki spesialisasi "idak 3emiliki spesialisasi 3emiliki *pesialisasi 3emiliki spesialisasi

*umber) 3anok&ari dalam angka tahun 2001 = 200,. data diolah

+riteria penentuan sektor ekonomi unggulan berdasarkan kriteria sebagai berikut) 3emiliki nilai '6 ? 1 3emiliki keunggulan dan spesialisasi

2asil identi.ikasi keunggulan dan spesialisasi sektor unggulan di "abel :.1( menun ukan dari ; sektor unggulan terdapat 1 $satu% sektor yang bisa dikembangkan men adi sektor unggulan yaitu sektor -asa- asa. *ektor ini memiliki keunggulan meskipun tidak memiliki spesialisasi. /rtinya sektor -asa di +abupaten 3anok&ari memiliki keunggulan baik dari sumber daya /lami maupun sumber daya yang dapat dikembangkan sehingga dapat bersaing dengan daerah lain meskipun belum se#ara khusus sektor asa- asa di adikan sebagai sektor unggulan oleh +abupaten 3anok&ari. +eunggulan +abupaten 3anok&ari pada sisi sumber daya yang dapat dikembangkan adalah dimilikinya sumber daya manusia yang berkualitas! hasil analisis potensi iklim

Laporan Akhir

2010
investasi pada tabel diba&ah menun ukan +abupaten 3anok&ari lebih unggul dalam potensi sumber daya manusia. Ta"el 5.&5
$angking Potensi Sum"er Daya ;anusia Di Provinsi Papua Barat #o. 1. 2. 1. (. :. ;. <. 8. ,. Kota@Ka"upaten 3anok&ari +ota *orong *orong *orong *elatan Fak-.ak +aimana 5a a /mpat "eluk Bintuni "eluk Iondama
*umber ) 0ata *ekunder dan Primer 0iolah! /gustus 2010

Skor 1!;: 1!:( 0!8; -0!2: -0!1, -0!<2 -0!80 -0!8( -1!0(

$ank 1 2 1 ( : ; < 8 ,

+eunggulan sumber daya manusia +abupaten 3anok&ari terletak pada tersedianya tenaga ker a terampil! etos ker a yang baik! angka partisi murni perguruan tinggi yang relati. lebih baik dibandingkan dengan daerah lainnya! keterampilan dan produkti.itas tenaga ker a yang tinggi. 0ari segi budaya +abupaten 3anok&ari memiliki indikator perkembangan teknologi dan keterbukaan masyarakat terhadap investor yang baik. Pada aspek ketersediaan in.rastriuktur +abupaten 3anok&ari memikiki keunggulan dengan tersedianya energi listrik! telekomunikasi dan sarana transportasi yang baik bagi perekonomian kemudian dari sisi .asilitas perekonomian +abupaten 3anok&ari memiliki sarana pen ualan baik supermarket! toko maupun koperasi. 0an ketersediaan dunia perbankan seperti bank dan lembaga keuangan non perbankan. 0engan dimilikinya keunggulan sektoral! +abupaten manok&ari dapat men adikan sektor -asa men adi sektor unggulan yang dapat men adi penggerak roda perekonomian.
S-KTC$ T-$SI-$ Pari7isata

*elain kekayaan sumber daya alamnya kota 3anok&ari memiliki keindahan alam dan keunikan budaya masyarakat yang dapat dinikmati sebagai atraksi &isata. Beberapa pulau yang dapat dikun ungi adalah Pulau 3ansinam! Pantai Pasir Putih! "aman Iisata /lam 4unung 3e a dan 0anau /nggi 4i i dan /nggi 4ita.

Laporan Akhir

2010
Kondisi Iklim Investasi +abupaten 3anok&ari sebagai ibukota Provinsi Papua Barat menempati posisi tertinggi dari segi potensi &ilayah yang dimiliki. +ekuatan +abupaten 3anok&ari terutama pada variabel sumber daya alam! sumber daya manusia! budaya! in.rastruktur serta kelembagaan $lihat "abel :.1;%. Ta"el 5.&4 =aria"el Iklim Investasi Ka"upaten ;anok7ari
#o. 1. 2. 1. (. :. ;. <. 8. =aria"el *0/ *03 BU0/H/ 9+ANA3I +9U/N4/N INF5/*"5U+"U5 +9'93B/4//N +9/3/N/N "A"/' Skor 2!(2 1!;: 1!1, -0!:2 -2!1, 1!;; 0!,( -1!2( (!(1 $ank 1 1 2 ; , 1 2 8 1

*umber ) 0ata *ekunder dan Primer 0iolah! /gustus 2010

0ikarenakan +abupaten 3anok&ari merupakan ibukota provinsi! maka kese ahteraan masyarakatnya lebih ter amin karena tersedianya in.rastrutkur baik bagi pendidikan maupun perekonomian. +esempatan beker a di +abupaten 3anok&ari lebih besar dibandingkan kesempatan ker a di kabupatenGkota lainnya. Namun! kualitas dari sumber daya manusia masih perlu ditingkatkan. Perekonomian di +abupaten 3anok&ari pun #ukup baik dan seharusnya dapat meningkat dengan adanya potensi dari sumber daya alam serta sumber daya manusia. /kan tetapi! dari keterbukaan pemerintah masih perlu ditingkatkan terutama ika telah ada kegiatan investasi di +abupaten 3anok&ari. 2al ini dikarenakan kualitas dari pelayanan pemerintah serta hubungan peraturan sektoral masih rendah! +ekuatan 3anok&ari dalam variabel sumber daya alam terutama diperkuat oleh sub variabel pertanian! perkebunan! peternakan dan perikanan. +ekuatan di bidang pertanian didukung oleh besarnya luas dan produksi padi! agung! ubi alar! ka#ang tanah! kedelai! serta ka#ang hi au. Untuk perkebunan kekuatan +abupaten 3anok&ari terutama ada pada kelapa sa&it! kelapa dan #oklat. +emudian untuk peternakan kekuatan 3anok&ari terutama ada pada bidang peternakan dengan komoditas ayam petelur! pedaging! ayam kampung serta ayam ras. "erakhir adalah bidang perikanan yang diperkuat oleh hasil tangkapan teri! #akalang dan madidhang.

Laporan Akhir

2010

+ekuatan variabel sumber daya manusia yang +abupaten 3anok&ari miliki ada pada sub variabel prospek umlah tenaga ker a! tenaga ker a terampil! etos ker a! kese ahteraan dan kesempatan ker a. Indikator yang mendukung kekuatan sumber daya manusia +abupaten 3anok&ari ini adalah ketersediaan angkatan ker a yang #ukup tinggi! umlah tenaga ker a terampil! angka partisipasi kasar dan angka partisipasi murni perguruan tinggi yang relati. lebih baik dibandingkan dengan daerah lainnya. keterampilan dan produktivitas tenaga ker a yang tinggi! kese ahteraan yang #ukup baik serta kesempatan ker a yang relati. baik pula. -umlah angka pen#ari ker a di +abupaten 3anok&ari 11.0(2 orang yang merupakan umlah terbesar di Provinsi Papua Barat sementara kesempatan ker a yang terda.tar hanya ,<: kegiatan! dari data Papua Barat 0alam /ngka "ahun 200, umlah yang menganggur di +abupaten 3anok&ari sebesar 1.;2< orang. +ondisi ini merupakan salah satu kekuatan tersedianya *03 bagi kegiatan investasi yang akan dilaksanakan agar ter#ipta kesempatan ker a yang lebih besar bagi masyarakat. Japaian indikator IP3 di +abupaten 3anok&ari mengalami pertumbuhan #ukup baik dari tahun 200: sampai tahun 200<. 0i tahun 200: IP3 +abupaten 3anok&ari men#apai ;0!, dan telah mengalami peningkatan 2!1 poin men adi ;1 di tahun 200; dan di tahun 200< men adi ;!1 poin. Peningkatan indikator IP3 terutama ditun ang oleh angka partisipasi murni $/P3%. /P3 terbesar masih diduduki oleh en ang *0 dan 3I yang men#apai 8<!12>! sementara untuk en ang *3U men#apai (:!((>! dan untuk en ang Perguruan "inggi men#apai 10!;1>. 2al ini disebabkan oleh masih terbatasnya .asilitas perguruan tinggi yang ada di +abupaten 3anok&ari. Untuk itu masih diperlukan peningkatan angka partisipasi murni di en ang *3U dan perguruan tinggi agar dapat segera mendukung kegiatan investasi saat ini. /ngka partisipasi murni perlu ditingkatkan terutama untuk en ang *3U hingga perguruan tinggi agar kebutuhan *03 dalam menun ang kegiatan investasi dapat terpenuhi oleh masyarakat lokal! khususnya untuk memenuhi kebutuhan tenaga ahli dan terampil. *elain /P3 peningkatan indikator IP3 uga ditun ang oleh tingkat angka melek huru.. Untuk angka melek huru. telah men#apai 82!:(> untuk penduduk 10 tahun ke atas yang mampu memba#a dan menulis! sementara yang buta huru. 1<!(;>! merupakan angka buta huru. terbesar di Provinsi Papua Barat.

Laporan Akhir

2010
/ngka IP3 uga dipengaruhi oleh dera at kesehatan masyarakat. *alah satu parameter yang diukur adalah indikator angka harapan hidup &aktu lahir. Perkembangan /ngka harapan hidup &aktu lahir adalah rata-rata lamanya harapan hidup seorang anak yang baru lahir ika keseluruhan pola mortalitas yang ter adi pada tahun tersebut se#ara tetap dipertahankan sepan ang kehidupan anak tersebut. 0i +abupaten 3anok&ari angka harapan hidup dari tahun 200: sampai 200< #enderung meningkat dengan angka harapan hidup tahun 200: ;;!; tahun! kemudian pada tahun 200< angka harapan hidup ;8!, tahun. Indikator dera at kesehatan uga dilihat dari kondisi kesehatan penduduk! khususnya terhadap keluhan kesehatan. 0i +abupaten 3anok&ari persentase penduduk yang mengalami keluhan kesehatan men#apai 21!(1 persen. Ini berarti masyarakat 3anok&ari lebih dari <:> persen dari umlah penduduknya sehat atau tidak mengalami keluhan kesehatan. -enis keluhan kesehatan yang sering dialami oleh penduduk terutama asmaGsesak na.as sebesar 0!,, persen! P(0G0iareG+olera sebesar 0!,( persen! panas 1:!; persen! pilek 11!8( persen! dan batuk 1(!:2 persen. 7ariabel Budaya uga merupakan salah satu potensi dari +abupaten 3anok&ari. 0aya dukung unsur budaya bagi perkembangan perekonomian! khususnya investasi #ukup baik. 2al ini terlihat dari indikator perkembangan teknologi dan keterbukaan masyarakat terhadap investor dan ren#ana investasi. 0engan dukungan variabel budaya ini maka penerimaan masyarakat terhadap kegiatan investasi akan men adi posti.. +ekuatan +abupaten 3anok&ari lainnya adalah pada variabel in.rastruktur ! listrik! .asilitas perekonomian! transportasi! .asilitas pendidikan! kesehatan! dan telekomunikasi. +ekuatan sub variabel 'istrik! terutama diperkuat oleh indikator -umlah dan kapasitas pembangkit listrik. +emudian untuk sub variabel .asilitas perekonomian diperkuat oleh *upermarket! restoran! toko! hotel! dan koperasi. *elan utnya untuk transportasi diperkuat oleh indikator pan ang alan! alan aspal! dan pemeliharaan. Untuk sub variabel Pendidikan! diperkuat oleh Fasilitas "+! *0! *3P! *3U! dan 3/. +esehatan diperkuat oleh Puskesmas! puskesmas pembantu! puskesmas keliling! rumah sakit! balai penyehatan! posyandu! dan polindes. "elekomunikasi diperkuat oleh +antor pos. +ekuatan variabel +elembagaan terutama diperkuat oleh ketersediaan lembaga pemerintah! Bank umum! komitmen pemerintah! kondisi internal pemerintah! birokrasi!

Laporan Akhir

2010
&aktu pelayanan! stabilitas politik! kepastian hukum! serta penegakan hukum yang baik. 5.1.4 Ka"upaten Sorong Selatan

2asil perhitungan perekonomian +abupaten *orong *elatan periode 200( -200, menun ukan pertumbuhan yang melambat karena e.ek dari krisis perekonomian global. Indikasi ini dapat dilihat dari pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun yang terus mengalami perlambatan dari tahun 200( sampai tahun 200, $lihat 4ra.ik :.;%. Perlambatan pertumbuhan ekonomi +abupaten *orong *elatan dimulai pada tahun 2008 dengan pertumbuhan sebesar 1!:8>! penurunan pertumbuhan ekonomi pada tahun ini disebabkan adanya perlambatan roda perekonomian untuk se#tor Pertanian yang memberikan kontribusi terhadap P05B sebesar 1:,!: milyar atau hanya mengaalami pertumbuhan sebesar 1!20> lebih rendah dibandingkan pertumbuhan pada tahun 200< sebesar <!82>.

3ra:ik 5.4. Pertum"uhan -konomi Ka"upaten Sorong Selatan Periode %%1 . %%(

Sumber6 Sorong Se/atan da/am angka ta0un 2004 200.# data dio/a0

Pertumbuhan ekonomi +abupaten *orong *elatan dari tahun 200( sampai 200, mengalami pertumbuhan yang positi. meskipun mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi! dengan rata-rata pertumbuhan sebesar ;!10>. Pertumbuhan tertinggi di#apai pada tahun 200( sebesar ,.82>! sedangkan pertumbuhan terendah ter adi pada tahun 2008 sebesar 1!:8>.

Laporan Akhir

2010
*elama tahun observasi perekonomian +abupaten *orong *elatan ditopang oleh sektor pertanian dan sektor keuangan. 5ata-rata pertumbuhan sektor pertanian dari tahun 200( = 200, sebesar 8!12> sedangkan rata-rata pertumbuhan sektor keuangan sebesar :!1,>. Besaran akumulati. kontribusi sektor pertanian dari tahun 200(-200, telah memberikan sumbangan terhadap perekonomian +abupaten *orong *elatan sebesar 2!2 trilyun rupiah dan kontribusi akumulati. sektor keuangan terhadap P05B +abupaten *orong *elatan sebesar 1<< milyar rupiah. +ontribusi kedua sektor tersebut selama tahun 200( - 200, menun ukkan trend meningkat. +riteria penentuan sektor ekonomi unggulan berdasarkan dari nilai '6 yang dimiliki $'6?1% dan keunggulan serta spesialiasasi yang dimiliki oleh +abupaten *orong *elatan. 2asil analisis Location Quetient $'6% di +abupaten *orong *elatan menun ukan terdapat ( $empat% sektor unggulan! yaitu) sektor pertanian! sektor listrik! gas dan air minuk! sektor angkutan dan komunikasi! dan sektor keuangan! perse&aan! dan asa. $lihat "abel :.1<%. Ta"el 5.&5 Sektor Unggulan Dan Identi:ikasi Potensi -konomi Ka"upaten Sorong Selatan
/apangan Usaha +euangan! Perse&aan! dan -asa Pertanian 'istrik! 4as! dan /ir 3inum /ngkutan dan +omunikasi Bangunan -asa- asa Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Perdagangan %%& <!02 2!1: 2!<< 1!<0 0!88 0!1: 0!01 0!0< %%( 2!:: 2!;1 0!8, 1!10 0!;< 0!12 0!0: 0!0( Keunggulan 2 "idak 3emiliki keunggulan 1 3emiliki keunggulan 2 "idak 3emiliki keunggulan 2 "idak 3emiliki keunggulan 1 "idak 3emiliki keunggulan 2 "idak 3emiliki keunggulan ( 3emiliki +eunggulan 1 "idak 3emiliki keunggulan Spesialisasi "idak 3emiliki spesialisasi "idak 3emiliki spesialisasi "idak 3emiliki spesialisasi "idak 3emiliki spesialisasi 3emiliki spesialisasi "idak 3emiliki spesialisasi 3emiliki *pesialisasi 3emiliki spesialisasi

*umber) *orong *elatan dalam angka tahun 2001 = 200,. data diolah

Laporan Akhir

2010
2asil identi.ikasi keunggulan dan spesialisasi sektor unggulan di "abel :.1<! dari ( sektor unggulan hanya 1 $satu% sektor yang bisa dikembangkan men adi sektor unggulan yaitu sektor pertanian. *e#tor ini dapat men adi keunggulan meskipun tidak memiliki spesialisasi. +eunggulan +abupaten *orong *elatan pada sisi sumber daya alam yaitu perkembangan sub se#tor "anaman Pangan! seperti padi! agung! ubi kayu dan kedelai. Pada sub sektor Perkebunan komoditas unggulan uang dimiliki adalah perkebunan sa&it dan #oklat.

S-KTC$ P$I;-$ Pertanian

-enis tanaman yang diusahakan adalah kelapa! kakao! buah-buahan! tanaman pala&i a! dan sayur-sayuran. 'uas kebun yang digunakan untuk tanaman kelapa ratarata seluas 0!1; hektar dengan kisaran terendah seluas 0!12: hektar dan tertinggi seluas 1 hektar.
Perikanan

2asil potensi perikanan terutama ikan! udang dan yang terbanyak adalah kepiting. +omoditi perikanan di +abupaten *orong *elatan memiliki potensi baik bagi perikanan darat maupun perikanan laut. /kan tetapi! perikanan laut lebih memiliki potensi utnuk dikembangkan dibandingkan dengan perikanan darat.

Ta"el 5.&6. Potensi Pertanian dan Perikanan Pada ;asing.;asing Distrik di Ka"upaten Sorong Selatan
Distrik Berpotensi /uas /ahan yang dapat dikonversi ),a+ @ Total Area :;!(,,!,, ((!101!8, 21!(::!;, 21!<8:!,< <<!(,0!(1 20!2,0!<1 (<!0;<!0( 11!;<<!81 ((!180!<2 11!<2;!11 PCT-#SI Komoditi Tanaman Peternakan Pangan Perke"unan Komoditi Perikanan Darat /aut LLLLL LLLLL

"eminabuan *eremuk /yamaru /yamaru Utara *a&iat /itinyo 3on&aren Inan&atan +ais +okoda

L L

LL

LLL

LLL

LLL LLL

LLLLL LLLLL

Laporan Akhir

2010
Iayer /i.at 3are 2(!0<;!00 (<!1(1!1( 1.8<8!08 LL LL LL

+eterangan) L 0istrik yang berpotensi untuk pengembangan komoditi tanaman pangan LL 0istrik yang sangat berpotensi untuk pengembangan perkebunan LLL 0istrik berpotensi untuk sangat berpotensi untuk peternakan LLLL 0istrik yang berpotensi untuk pengembangan budidaya perikanan LLLLL 0istrik yang memiliki sumberdaya perairan $ikan! udang!kepiting%

Kondisi Iklim Investasi +ondisi variabel iklim investasi di +abupaten *orong *elatan dapat dilihat di "abel :.1,. +eunggulan +abupaten *orong *elatan terutama ada pada variabel ekonomi dan keuangan.

Ta"el 5.&(. =aria"el Iklim Investasi Ka"upaten Sorong Selatan


#o. 1. 2. 1. (. :. ;. <. 8. =aria"el *0/ *03 BU0/H/ 9+ANA3I +9U/N4/N INF5/*"5U+"U5 +9'93B/4//N +9/3/N/N "A"/' Skor -0!,0 -0!2: -0!<, 0!;8 0!<: -1!02 -0!,, 0!;: -1!:( $ank 8 ( ; 1 1 < < 1 <

*umber ) 0ata *ekunder dan Primer 0iolah! /gustus 2010

Untuk variabel sumber daya alam menempati rangking paling rendah. +ondisi ini menggambarkan potensi sumber daya alam belum tergali se#ara maskimal! sehingga dapat di adikan daya tarik investasi! hanya perlu didukung oleh variabel-variabel lainnya. Untuk variabel sumber daya alam terutama ditun ang oleh potensi pertanian dengan komoditas padi! ka#ang tanah! dan ka#ang hi au. Potensi perkebunan dengan komoditas kelapa sa&it dan #oklat. +ehutanan terutama ditun ang dengan hutan produksi. Penggalian dan pertambangan ditun ang dengan unit usaha tambang dan tenaga ker a tambang.

Laporan Akhir

2010
+abupaten *orong *elatan masih memiliki kelemahan dalam aspek sumber daya alam! terutama dalam mengembangkan komoditi perikanan dan peternakan. Ialaupun pertanian +abupaten *orong *elatan #ukup baik! namun komoditi padi sa&ah dan ubi kayu belum men adi komoditi unggulan. +omoditi unggulan dari pertanian adalah padi ladang! sedangkan untuk perkebunan yang men adi komoditi unggulan adalah ka#ang-ka#angan! kelapa sa&it dan #oklat. Untuk kekuatan yang dimiliki untuk variabel sumber daya manusia terutama ditun ang oleh kualitas pendidikan di +abupaten *orong *elatan #ukup baik! terutama bagi para tenaga ker a. *elain itu! didukung oleh tingkat pendidikan masyarakat mulai dari tingkat *0! *3P! *3U dan perguruan tinggi. 0engan adanya pendidikan tersebut maka diharapkan sumber daya manusia di +abupaten *orong *elatan dapat mengembangkan potensi yang dimiliki melalui kegiatan investasi. /ngka putus sekolah terendah berada di +abupaten *orong *elatan yaitu 0> untuk masing-masing kelompok umur <-12 tahun! 11-1: tahun dan 1;-18 tahun. /ngka Partisipasi 3urni +abupaten *orong *elatan merupakan pemilik /P3 tertinggi yaitu dengan nilai 1;!1;. *edangkan untuk IP3! memiliki kenaikan setiap tahunnya dan pada tahun 200< memiliki nilai IP3 sebesar ;:. +emudian untuk variabel ekonomi dapat dilihat dari indikator peluang usaha yang #ukup tinggi dengan adanya perkembangan barang dan asa! pertanian dan perikanan. 0engan adanya hal tersebut! maka tingkat U35 di +abupaten *orong *elatan dapat meningkat! ika dibenahi dan dikelola dengan baik. Untuk variabel keuangan dapat dilihat dari indikator ketersediaan peraturan insenti. dan disinsenti.! ketersediaan peraturan biaya administrasi! ketersediaan peraturan pa ak dan retribusi +ekuatan variabel in.rastruktur didukung oleh indikator ketersediaan in.rastruktur bahan bakar! listrik dan air! toko! ketersediaan in.rastruktur akomodasi! total pan ang alan! *0! puskesmas pembantu! posyandu! kantor pos. +etersediaan in.rastruktur tersebut terutama in.rstruktur perekonomidan dan pendidikan dapat membantu dalam perkembangakn kegiatan investasi di +abupaten *orong *elatan. +ekuatan variabel +elembagaan! terutama diperkuat oleh indikator 0P50!

keterbukaan pemerintah! dan dukungan pemerintah. Pemberian rekomendasi dari pemerintah! koordinasi pemerintah daerah komitmen pemerintah! pelayanan! prosedur birokrasi! &aktu pelayanan! biaya pelayanan! kualitas pelayanan! ketersediaan

Laporan Akhir

2010
peraturan! hubungan antar peraturan! prosedur peri8inan lahan! serta stabilitas politik. +emudian untuk kekuatan variabel keamanan didukung oleh indikator .rekuensi gangguan lingkungan! ketertiban umum! tindakan aparat keamanan! kualitas pelayanan keamanan. 5.1.5 Ka"upaten Sorong

2asil perhitungan perekonomian +abupaten *orong periode 200( -200, menun ukan trend positi. yang terus mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi. Indikasi ini dapat dilihat dari pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun yang terus mengalami perlambatan. 0i 4ra.ik :.<. dapat dilihat trend pertumbuhan ekonomi +abupaten *orong. 3ra:ik 5.5. Pertum"uhan -konomi Ka"upaten Sorong Periode %%1 ' %%(

*umber) *orong dalam angka tahun 2001 = 200,. data diolah

Pertumbuhan ekonomi +abupaten *orong dari tahun 200( sampai 200, mengalami pertumbuhan rata-rata (!;:>. Pertumbuhan tertinggi di#apai pada tahun 200( sebesar :!1,>! sedangkan pertumbuhan terendah ter adi pada tahun 2008 sebesar (!1:>. *elama tahun observasi perekonomian +abupaten *orong ditopang oleh sektor Pertambangan! sektor Industri Pengolahan dan sektor Pertanian. 3eskipun demikian rata-rata pertumbuhan sektor Pertambangan dari tahun 2001 = 200, hanya sebesar 0!:(>! rata-rata pertumbuhan sektor Industri Pengolahan sebesar ,!1;> dan rata-rata pertumbuhan sektor pertanian sebesar (!1,>. 0ilihat dari besaran akumulati. kontribusi sektor pertambangan dari tahun 2001-200, telah memberikan sumbangan terhadap perekonomian +abupaten *orong sebesar 8!, trilyun rupiah! akumulasi kontribusi sektor Industri Pengolahan pada periode 2001 =

Laporan Akhir

2010
200, sebesar ;!( trilyun rupiah dan akumulasi kontribusi sektor Pertanian pada periode yang sama sebesar 1!2 trilyun rupiah. +riteria penentuan sektor ekonomi unggulan berdasarkan kriteria memiliki '6?1 dan memiliki keunggulan dan spesialisasi. 2asil analisis Location 6uetient $'6% di +abupaten *orong menun ukan terdapat < $tu uh% sektor unggulan! yaitu) *ektor Industri Pengolahan! *ektor 'istrik! *ektor Bangunan! *ektor Perdagangan! *ektor Pengangkutan! *ektor +euangan! dan *ektor -asa--asa $lihat "abel :.(0%. 2al tersebut dilihat dari spesialisasi komoditi yang dimiliki oleh +abupaten *orong. Ta"el 5.1% Sektor Unggulan dan Identi:ikasi Potensi -konomi Ka"upaten Sorong
/apangan Usaha Pertam"angan dan Penggalian Industri Pengolahan -asa- asa Pertanian Bangunan Perdagangan 'istrik! 4as! dan /ir 3inum /ngkutan dan +omunikasi +euangan! Perse&aan! dan -asa %%& 2!(< 1!;1 0!;1 0!(; 0!10 0!22 0!20 0!1( 0!02 %%( 2!(2 2!11 0!82 0!:2 0!2< 0!20 0!1< 0!1: 0!0, Keunggulan "idak 3emiliki keunggulan 3emiliki keunggulan 3emiliki +eunggulan 3emiliki +eunggulan "idak 3emiliki keunggulan "idak 3emiliki keunggulan "idak 3emiliki keunggulan "idak 3emiliki keunggulan 3emiliki +eunggulan Spesialisasi "idak 3emiliki spesialisasi "idak 3emiliki spesialisasi 3emiliki *pesialisasi 3emiliki *pesialisasi 3emiliki spesialisasi 3emiliki spesialisasi 3emiliki spesialisasi 3emiliki spesialisasi 3emiliki *pesialisasi

*umber) *orong dalam angka tahun 2001 = 200,. data diolah

2asil identi.ikasi keunggulan dan spesialisasi sektor unggulan di "abel :.(0! dari 2 sektor unggulan terdapat 1 $satu% sektor yang bisa dikembangkan men adi sektor unggulan yaitu sektor Industri pengolahan. *ektor ini memiliki keunggulan meskipun tidak memiliki spesialisasi. *edangkan sektor pertambangan dan penggalian &alaupun memiliki '6?1! namun tidak memiliki keunggulan dan spesialisasi. +abupaten *orong memiliki keunggulan sumber daya alam di beberapa sektor! seperti sektor pertanian! perkebunan! dan peternakan. +eunggulan sumber daya alam yang dimiliki oleh +abupaten *orong adalah perkembangan sub sektor tanaman pangan seperti padi! agung! ubi kayu! kedelai. *ub sektor Perkebunan kelapa sa&it! kelapa! #oklat. *ub sektor Peternakan ) ayam pedaging! petelur! ayam ras! ayam buras! itik.

Laporan Akhir

2010
+husus untuk komoditi kelapa dan ayam ras! +abupaten *orong memiliki potensi yang lebih besar dibandingkan kabupatenGkoa lainnya.

S-KTC$ P$I;-$

0i +abupaten *orong sudah terdapat beberapa perusahaan P3/ yang berinvestasi di sektor primer dengan kegiatan eksport ke berbagai negara. 0a.tar nama perusahaan tergambar di "abel :.(2. Ta"el 5.&&. Perusahaan P;A di Ka"upaten Sorong
Perusahaan P" 2endrison Iriana Komoditi Ply&oodEBla#kboard #egara Tu*uan 2ongkong! "ai&an! +orea! -epang dan "imur "engah 'okal dan 9ksport 'okal

+ilang 3inyak +asim 'P4 Bootling Plant Pertamina

4asolin!Fuel!0iesel +erosene 4as /lam JairG3olten Natural 4as 4as /lam JairG3olten Natural 4as Pengalengan IkanGJanning Fishes out

9ksport

Petro#ina

-epang! "hailand! /merika

P" Jitra 5a a /mpat Janing

Udang BekuGFree8ing *hrimp Udang BekuGFree8ing *hrimp -epang -epang -epang -epang

P" Ii.i P" 0&i Bina Utama P" Irian 3arine Produ#t /l.a +urnia

Udang BekuGFree8ing *hrimp Udang BekuGFree8ing *hrimp

Potensi hutan

+abupaten *orong didominasi oleh hutan seluas 1(.211 kmM yang meliputi 2utan 'indung maupun hutan produksi. 2utan produksi yang dapat di konversi adalah 2(,.002a $28!,8>%. 2utan produksi seluas ;8<.;00 2a $1:!,(>%! sisanya adalah merupakan hutan lindung seluas 18.:00 2a $1(!1(>%. 2utan PP/ seluas (8<.800 2a $11!2(>% dan lain-lain (<:.,00 $11!0(>%.
Pertanian dan Perke"unan

Laporan Akhir

2010
+esesuaian lahan untuk komoditi pertanian di +abupaten *orong seluas 1.1,8.22< 2a dengan rin#ian sebagaimana tergambar di "abel :.(1. Pro.il pengembangan dari industri minyak yang terkait dengan kelapa sa&it rata-rata produksi sebesar 1.8(, ton. Ta"el 5.1!. Kesesuaian /ahan Pertanian di Ka"upaten Sorong
#o. 1 2 1 ( : ; < 8 , 10 11 12 /ahan Usaha Padi 4ogo Padi *a&ah -eruk -agung Ubi +ayu +elapa +elapa *a&it +opi 'ada +aret 'ahan "ambak 'ahan "ernak /uas ),a+ ;(2.10: :11.00: :80.;1( :((.;10 12.::: 8<.110 (.111.:28 11;.<:: 1<:.20: 1:0.20: ::1.;;: 1:.12;

*umber ) 0ata *ekunder dan Primer 0iolah! /gustus 2010

Perikanan +abupaten *orong merupakan salah satu tempat pusat keberadaan ikan di Indonesia Bagian "imur karena posisinya terletak sehingga di daerah kepala burung pulau Papua! men adikan +abupaten *orong sebagai tempat potensial untuk sektor

perikanan. Perikanan yang dihasilkan dari +abupaten *orong merupakan kedua tertinggi! namun untuk ikan #akalang! ikan "enggiri dan ikan 3adidhang masih rendah produksinya. S-KTC$ S-KU#D-$ Industri besar di +abupaten *orong meliputi industri kayu lapis dan industri kilang minyak. Nilai produksi kayu lapis dari bulan 0esember 200< sampai bulan /pril 2008 men#apai ;: milyar lebih! sedangkan nilai produksi industri kilang minyak dari bulan 0esember 200< sampai 3aret 2008 men#apai 2!, trilyun rupiah lebih. 0ari 111 usaha industri ke#il dan menengah di +abupaten *orong! mampu menyerap tenaga ker a sebanyak :<: orang dengan nilai produksi total 5p. 1(.:00.000.000!-. Industri ke#il di +abupaten *orong yaitu industri pengolahan pangan! industri sandang dan kulit! industri kimia dan bahan bangunan! industri kera inan umum dan industri logam.

Laporan Akhir

2010
Pembinaan terhadap industri ke#il sudah dilakukan di +abupaten *orong se ak tahun 200(. *ektor industri yang sudah dibina meliputi sektor kimia dan bahan bangunan $Pengolahan hasil laut dan batu merah%! kera inan umum $meubel% dan logam $pandai besi%. 0istrik sasaran kegiatan pembinaan yaitu +lamono! *ala&ati! dan /imas dengan umlah total industri sebanyak 1,: unit.

Kondisi Iklim Investasi +ekuatan yang dimiliki oleh +abupaten *orong terutama ada pada variabel sumber daya alam! sumber daya manusia! ekonomi! dan in.rastruktur. Untuk variabel sumber daya alam! diperkuat oleh indikator pertanian dengan komoditi unggulan ) padi! agung! ubi kayu! kedelai. Perkebunan ) kelapa sa&it! kelapa! #oklat. Peternakan ) ayam pedaging! petelur! ayam ras! ayam buras! itik. +ehutanan ) luas hutan! areal 2P2. Pertambangan dan penggalian! umlah unit usaha dan tenaga ker a. Ta"el 5.&1 =aria"el Iklim Investasi Ka"upaten Sorong
#o. 1. 2. 1. (. :. ;. <. 8. =aria"el *0/ *03 BU0/H/ 9+ANA3I +9U/N4/N INF5/*"5U+"U5 +9'93B/4//N +9/3/N/N "A"/' Skor 0!28 0!8; -0!21 1!2< -0!1: 0!<; -0!,( -1!21 2!:, $ank 1 1 : 2 < 1 ; < 1

Sumber 6 7ata Sekunder dan Primer 7io/a0, Agustus 2010

+emudian untuk variabel sumber daya manusia terutama diperkuat oleh umlah penduduk terbesar ketiga setelah +abupaten 3anok&ari dan +ota *orong. *elain itu uga diperkuat oleh umlah tenaga ker a dan angkatan ker a yang #ukup besar. +ekuatan sub variabel umlah tenaga ker a terampil! diperkuat oleh /ngka Partisipasi *ekolah. /ngka Partisipasi *ekolah di +abupaten *orong #ukup tinggi! dan untuk /ngka Partisipasi 3urni en ang pendidikan Perguruan "inggi! +abuapten *orong merupakan kedua tertinggi dibandikang kabupatenGkota lainnya. Indikator angka partisipasi murni *'"P dan angka partisipasi kasar *0 uga #ukup tinggi. *elain angka partisipasi murni uga didukung oleh rata-rata lama sekolah! kapabilitas tenaga lokal! produktivitas ker a. Untuk IP3! +abupaten *orong memiliki kenaikan setiap tahunnya

Laporan Akhir

2010
dan pada tahun 200< men#apai ;<!2. 2al ini didukung dengan adanya .asilitas in.rastruktur. *edangkan untuk variabel keuangan dapat dilihat dari indikator implementasi peraturan insenti. dan disinsenti.! peraturan biaya administrasi! hubungan antara peraturan biaya administrasi. /kan tetapi! masih terdapat kelemahan yaitu hubungan antara satu peraturan dengan peraturan lain terkait dengan insenti. dan disenti.. +ekuatan variabel ekonomi! dapat dilihat dari indikator peluang usaha #ukup tinggi! stabilitas ekonomi! komitmen perbankan! prediksi tingkat keuntungan! tingkat U35! perkembangan perdagangan barang dan asa! perkembangan perindustrian! perkembangan pertambangan dan migas! P05B! serta 'a u P05B. Perekonomian +abupaten *orong #ukup baik! dengan adanya peluang usaha di &ilayahnya. *tabilitas ekonomi di +abupaten *orong mengalami penurunan namun tetap stabil. Bidang perdagangan dan asa mengalami perkembangan yang #ukup pesat! serta perkembangan pertambangan dan perinsutrian. 0engan adanya hal ini! dapat membuka kesempatan ker a bagi masyarakat dan menimbulkan e.ek peningkatan perekonomian lainnya. Fasilitas inn.rastruktur pun telah dimulai untuk mendukung perkembangan perekonomian di +abupaten *orong. Namun! .rekuensi gangguan lingkungan atau keamanan masih dapat menganggu perekonomian terutama dalam kegiatan investasi. 5.1.6 Ka"upaten $a*a Ampat yang melambat. Indikasi ini dapat dilihat dari

2asil perhitungan perekonomian +abupaten 5a a /mpat periode 200( -200, menun ukan pertumbuhan positi. pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun yang terus mengalami perlambatan terutama selama periode tahun 200< sampai 2008 sebesar 0!:,> $lihat 4ra.ik :.8%. Pertumbuhan ekonomi +abupaten 5a a /mpat dari tahun 200( sampai 200, mengalami pertumbuhan rata-rata ;!2(>. Pertumbuhan tertinggi di#apai pada tahun 200( sebesar <!2(>! sedangkan pertumbuhan terendah ter adi pada tahun 200, sebesar :!::>.

3ra:ik 5.6. Pertum"uhan -konomi Ka"upaten $a*a Ampat Periode %%1 ' %%(

Laporan Akhir

2010

*umber) 5a a /mpat dalam angka tahun 200( = 200,. data diolah

+riteria penentuan sektor ekonomi unggulan dilihat dari nilai '6?1 dan keunggulan serta spesialisasi. 2asil identi.ikasi keunggulan dan spesialisasi sektor unggulan di "abel :.(( menun ukan terdapat satu sektor yang bisa dikembangkan men adi sektor unggulan yaitu sektor Industri Pengolahan. +eunggulan sektor Industri pengolahan yang dimiliki oleh kabupaten 5a a /mpat adalah dimilikinya keunggulan sumber daya alami seperti perkembangan sub sektor perkebunan dengan komoditas unggulan kelapa sa&it! dan #oklat! dan sub sektor perikanan dengan komoditas unggulan mutiara.

Ta"el 5.&5 Sektor Unggulan dan Identi:ikasi Potensi -konomi


Ka"upaten $a*a Ampat /apangan Usaha Pertambangan dan Penggalian /0 %%& 2!(< /0 %%( 2!(2 keunggulan Spesialisasi "idak 3emiliki spesialisasi "idak 3emiliki spesialisasi 3emiliki *pesialisasi 3emiliki *pesialisasi 3emiliki spesialisasi 3emiliki spesialisasi 3emiliki spesialisasi 3emiliki spesialisasi 3emiliki *pesialisasi

"idak 3emiliki keunggulan 3emiliki Industri Pengolahan 1!;1 2!11 keunggulan 3emiliki -asa- asa 0!;1 0!82 +eunggulan 3emiliki Pertanian 0!(; 0!:2 +eunggulan "idak 3emiliki Bangunan 0!10 0!2< keunggulan "idak 3emiliki 'istrik! 4as! dan /ir 3inum 0!20 0!1< keunggulan "idak 3emiliki Perdagangan 0!22 0!20 keunggulan "idak 3emiliki /ngkutan dan +omunikasi 0!1( 0!1: keunggulan +euangan! Perse&aan! dan 3emiliki -asa 0!02 0!0, +eunggulan *umber) 5a a /mpat dalam angka tahun 2001 = 200,. data diolah

Perke"unan

Laporan Akhir

2010
Perkebunan merupakan salah satu sektor unggulan di +abupaten 5a a /mpat. *ektor perkebunan tersebut memiliki beberapa komoditi yaitu kelapa sa&it! kelapa dan #oklat. 0an yang men adi komoditi unggulan dari sektor perkebunan adalah komoditi kelapa dan #oklat. 2al ini dikarenakan dibandingkan dengan kabupaten lain! produksi kedua komoditi tersebut termasuk yang tertinggi. Perikanan *ektor unggulan lain yang dimiliki adalah dari sektor perikanan. 2al ini uga didukung dengan posisi dari +abupaten 5a a /mpat yang berada di u ung Provinsi Papua Barat dan sebagian &ilayahnya dikelilingi oleh perairan. *alah satu komoditi utama dari sektor perairan adalah ikan teri.
S-KTC$ S-KU#D-$

*ektor sekunder uga memiliki potensi untuk dapat dikembangkan. "erutama untuk industri pangan! asa! dan industri non pangan. 0ata enis dan umlah industri di +abupaten 5a a /mpat disa ikan di "abel :.(;.

Ta"el 5.&4 8enis.*enis Industri KeBil dan ;enengah di Ka"upaten $a*a Ampat Tahun %%4
#o. !. Distrik Iaigeo *elatan 8enis Industri Industri Pangan !. Industri ikan asin Industri 8asa 9 1. Industri reparasi kendaraan bermotor 2. Industri pakaian adi dari tekstil Industri #on.Pangan 9 1. Industri .urniture Industri Pangan 9 1. Industri pembuatan terasi udang 8umlah 2L 2LL 1LL 2LL 20LL

"eluk 3anyailibit

*umber ) L% Bappeda 5a a /mpat! 200; LL% 0inas Perindustrian dan Perdagangan +ab. 5a a /mpat! 200<

"abel :.(; menun ukan industri rumah tangga di +abapaten 5a a /mpat belum berkembang dan hanya ter.okus pada distrik tertentu. Industri pengolahan berbasis hasil laut yang banyak diminati oleh masyarakat setempat adalah usaha pembuatan terasi udang! sementara usaha pengolahan hasil laut lainnya yang berskala rumah tangga masih belum berkembang! sehingga perlu adanya kebi akan dan perhatian pemerintah daerah untuk pengembangannya.

Laporan Akhir

2010
Kondisi Iklim Investasi +ekuatan yang dimiliki +abupaten 5a a /mpat terutama ada pada variabel keamanan. +ekuatan variabel keamanan didukung oleh indikator tingkat kriminalitas! dukungan aparat keamanan! tindakan aparat keamanan! kualitas pelayan aparat keamanan yang baik. 0ari indikator-indikator tersebut! +abuapten 5a a /mpat memiliki dukungan dan kualitas aparat keamanan yang memadai.

Ta"el 5.&5 =aria"el Iklim Investasi Ka"upaten


#o. 1. 2. 1. (. :. ;. <. 8. =aria"el *0/ *03 BU0/H/ 9+ANA3I +9U/N4/N INF5/*"5U+"U5 +9'93B/4//N +9/3/N/N "A"/' Skor -0!;: -0!80 -0!8< -0!1; -1!11 0!11 -0!,, 1!(; -1!(< $ank < < , : 8 ( < 1 8

*umber ) 0ata *ekunder dan Primer 0iolah! /gustus 2010

0ilihat dari aspek sumber daya alam! +abupaten 5a a /mpat memiliki potensi dari perkebunan! yaitu kelapa sa&it! kelapa! dan #oklat. *elain perkebunan uga terdapat potensi lain dari kehutanan dan perikanan yang menghasilkan ikan teri. *elain ikan teri! perairan dari +abupaten ra a /mpat dapat di adikan potensi pari&isata yang dapat menarik perhatian para investor. Namun! +abupaten 5a a /mpat minim potensi pada pertambangan dan pertanian. +omoditi pertanian yang baru dapat dikembangkan terutama agung! ubi kayu! ubi alar! ka#ang tanah dan ka#ang hi au. -umlah penduduk di +abupaten 5a a /mpat tidak terlalu banyak dan padat. Namun! untuk mengetahui kondisi sumber daya manusia tidak hanya dari kuantitasnya sa a! dapat dilihat dari kualitasnya. Untuk kekuatan variabel sumber daya manusia dapat dilihat dari angka partisipasi kasar! rata-rata lama sekolah! pen#ari ker a yang terda.tar! dan IP3. Untuk IP3 dari +abupaten 5a a /mpat tumbuh sebanyak 1!( poin dari tahun sebelumnya. Pada tahun 200<! +abupaten 5a a /mpat memiliki nilai IP3 sebesar ;2!(. /kan tetapi kualitas pendidikan rata-rata lama sekolah sangat rendah dibandingkan kabupatenGkota lainnya. 5ata-rata lama sekolah yang dimiliki +abupaten 5a a /mpat adalah < tahun atau setara dengan 1 *3P. Aleh karena itu! perlu

Laporan Akhir

2010
ditingkatkan kualitas dari sumber daya manusia yang ada di +abupaten 5a a /mpat agar dapar mengelola potensi yang dimiliki dengan baik! salah satunya dengan pendidikan. +ekuatan variabel budaya dapat dilihat dari indikator perkembangan tekonologi! dan keterbukaan masyarakat. +emudian untuk variabel ekonomi dapat dilihat dari indikator peluang usaha! stabilitas ekonomi! prediksi tingkat keuntungan! tingkat U35! perkembangan pari&isata! perkembangan perkebunan dan kehutanan. *edangkan untuk variabel keuangan dapat dilihat dari indikator ketersediaan peraturan insenti. dan disinsenti.! peraturan biaya administrasi! peraturan pa ak dan retribusi +ekuatan variabel in.rastruktur didukung oleh indikator .asilitas perekonomian! toko! .asilitas akomodasi! .asilitas transportasi! puskesmas! puskesmas keliling! in.rastruktur telekomunikasi. Fasilitas-.asilitas tersebut dapat membantu dalam mendukung kegiatan investasi di +abupaten 5a a /mpat. /kan tetapi! untuk .asilitas pendidikan perlu ditingkatkan penyediaanya. 2al ini untuk menun ang kualitas sumber daya manusia agar dapat meman.aatkan potensi yang ada. +ekuatan variabel +elembagaan! terutama diperkuat oleh indikator keterbukaan pemerintah! dukungan pemerintah. Pemberian rekomendasi dari pemerintah! koordinasi pemerintah daerah komitmen pemerintah! pelayanan! prosedur birokrasi! &aktu pelayanan! biaya pelayanan! kualitas pelayanan! ketersediaan peraturan! hubungan antar peraturan! kepastian hukum! penegakan hukum. Perkembangan pertambangan! pertanian dan perikanan belum dapat mendukung peningkatan perekonomian di +abupaten 5a a /mpat. 2al ini menyebabkan tingkat perekonomian di kabupaten ini termasuk rendah dan la u dari P05B baik P05B +onstan dan P05B 2arga Berlaku masih rendah. Namun! se#ara kelembagaan telah terdapat perhatian dari pemerintah terkait dengan pengembangan potensi daerah. /kan tetapi! tetap diperlukan kesinergisan hubungan antara peraturan regional agar tidak saling tumpang tindih dan meningkatkan pendapatan daerah. 5.1.( Kota Sorong

2asil perhitungan perekonomian +ota *orong periode 2001-200, menun ukan pertumbuhan positi. meskipun dari tahun ke tahun mengalami perlambatan. Perlambatan pertumbuhan ekonomi +ota *orong pada periode penelitian merupakan e.ek dari krisis ekonomi global yang berimbas pada perekonomian nasional!

Laporan Akhir

2010
permintaan domestik penggerak perekonomian belum membaik dan #enderung mengalami penurunan. Perlambatan investasi ini dialami oleh industri-industri besar seperti industri logam bukan besi! industri bambu! kayu! rotan! minyak! lemak! pengilangan minyak! mesin! dan barang dari karet. *truktur ekspor yang rentan terhadap ge olak eksternal. 3asalah ini diakibatkan oleh karakteristik kegiatan ekspor Indonesia yaitu kurang terdiversi.ikasi negara tu uan ekspor dan besarnya komoditas ekspor yang berbasis *0/! padahal komoditas enis inilah yang mendapat pengaruh besar dari krisis tersebut. 0alam gra.ik :.,. diperlihatkan trend pertumbuhan ekonomi +ota *orong. 3ra:ik 5.(. Pertum"uhan -konomi Kota Sorong Periode %%1 ' %%(

Sumber6 !ota Sorong da/am angka ta0un 200) 200.# data dio/a0

Pertumbuhan ekonomi +ota *orong dari tahun 2001 sampai 200, mengalami pertumbuhan rata-rata <!8<>. Pertumbuhan tertinggi di#apai pada tahun 200( sebesar ,!:8>! sedangkan pertumbuhan terendah ter adi pada tahun 200, sebesar ;!(8>. +riteria penentuan sektor ekonomi unggulan dilihat dari nilai '6 ? 1 dan memiliki keunggulan serta spesialisasi komoditi. "erdapat perubahan yang #ukup men#olok dari nilai '6 yang ter adi dari tahun 2001 hingga tahun 200,. 2asil identi.ikasi keunggulan dan spesialisasi sektor unggulan di "abel :.(8 menun ukan dari < $tu uh% sektor unggulan hanya 1 $satu% sektor yang bisa dikembangkan men adi sektor unggulan yaitu sektor +euangan! Perse&aan dan -asa. sektor ini memiliki keunggulan dan memiliki spesialisasi. /rtinya sektor tersebut memiliki keunggulan kompetiti. angka pan ang bisa memiliki dibandingkan sektor yang sama di daerah regional lain! dan sektor tersebut bisa mengembangkan spesialiasinya! sehingga dalam keunggulan kompetiti. serta memiliki basis spesialisasi.

Laporan Akhir

2010
Ta"el 5.&6 Sektor Unggulan dan Identi:ikasi Potensi -konomi Kota Sorong
/apangan Usaha Perdagangan /ngkutan dan +omunikasi 'istrik! 4as! dan /ir 3inum Bangunan -asa- asa Industri Pengolahan +euangan! Perse&aan! dan -asa Pertanian Pertambangan dan Penggalian /0 %%& 2!,8 2!2< 1!8; 1!:, 1!(; 1!2< 0!:, 0!:1 0!0< /0 %%( 2!1( 2!2< 2!0, 0!,1 0!,, 1!28 2!10 0!:0 0!0; Keunggulan "idak 3emiliki keunggulan 3emiliki keunggulan 3emiliki keunggulan "idak 3emiliki keunggulan 3emiliki keunggulan 3emiliki keunggulan 3emiliki +eunggulan 3emiliki +eunggulan "idak 3emiliki keunggulan Spesialisasi "idak 3emiliki spesialisasi "idak 3emiliki spesialisasi "idak 3emiliki spesialisasi "idak 3emiliki spesialisasi "idak 3emiliki spesialisasi "idak 3emiliki spesialisasi 3emiliki *pesialisasi 3emiliki *pesialisasi 3emiliki spesialisasi

*umber) +ota *orong dalam angka tahun 2001 = 200,. data diolah

+eunggulan yang dimiliki sektor +euangan di +ota *orong didukung oleh besarnya ketersediaan .asilitas-.asilitas pendukung perekonomian seperti bank dan lembaga keuangan lainnya. "erdapat lebih dari lima bank nasional yang sudah memiliki kantor #abang di +ota *orong. Bank 3andiri! BNI! BJ/! B5I! Bank 0anamon sudah berada di +ota *orong se ak beberapa tahun terahir ini. +eberadaan bank ini sangat membantu akti.itas perekonomian dengan dukungan dana yang dikeluarkan. Produk Unggulan Pengembangan industri yang dipilih oleh +ota *orong sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada untuk meningkatkan daya saing daerah adalah hasil laut dan kayu. !.
a. Produksi

Industri Pengolahan ,asil /aut

Produksi sektor perikanan di +ota *orong menun ukkan potensi yang #ukup baik! yaitu dengan semakin meningkatnya produksi perikanan dari tahun ketahun. Produksi perikanan terdiri dari sumber-sumber Pelagik $misal! enis teri! layang! selar kuning! lemuru! kembung! tenggiri! #akalangGtuna dan lainnya%! *umber-sumber 0emersal $misal) petek! kuris! gulana! layur! semanggi! bubara! kerapu! ikan merah! dan lainlain% dan *umber lainnya $misal) Udang batu! "eripang! *irip 2iu! Udang dan lainnya.% Perkembangan produksi dari sektor perikanan rakyat! dapat dilihat dalam "abel :.(,. Ta"el 5.&( Produksi Perikanan $akyat )Ton+ Tahun %%&. %%5

Laporan Akhir

2010
Tahun 2001 200( 200: 200; 200< Sum"er Pelagik 1;8!;: 208!(0 2;<!,< <8<!(0 801!:8 Sum"er Demersal 1(;!(1 111!0, 118!00 ;80!28 ;,:!02 Sum"er /ainnya 1;!88 22!(8 1;!21 11<!12 12:!2; Total 111!,( 1(1!,< (12!20 1.<8:!00 1.82;!8; 1!02 2;!1, 111!00 2!1: D kenaikan

0ata ) +ota *orong dalam angka 200:! BP* +ota *orong

Berdasarkan data tersebut! produksi perikanan rakyat mengalami peningkatan yang pesat dari tahun 2001 sebanyak 111!,( ton meningkat pada tahun 200< sebanyak 1.82;!8; ton! atau produksi rata-rata per tahun sebesar 8;!1,>. Peningkatan yang #ukup baik dari tahun 200: sebanyak (12!20 ton dan pada tahun 200; sebanyak 1.<8: ton atau meningkat sebesar 111!00>. ". Industri

-umlah industri pengolahan hasil ikan di +ota *orong sebanyak ; unit! yang terdiri dari : unit industri penga&etan ikan dan 1 unit industri ikan kaleng. Nilai investasi industri penga&etan ikan dan industri ikan kaleng berturut-turut sebesar 5p. 2,.000.000!00 dan 5p. 1.2:0.000.000!00. B. Tenaga Ker*a Ini menun ukkan bah&a potensi

"enaga ker a yang terserap oleh industri penga&etan ikan sebanyak (: orang dan untuk industri ikan kaleng sebanyak (:0 orang. industri pengolahan hasil ikan sangat besar dalam menyerap tenaga ker a sehingga dapat men#iptakan lapangan peker aan bagi penduduk di +ota *orong. d. Pemasaran

Pemasaran pengolahan hasil ikan sudah menyebar ke seluruh Indonesia bahkan sudah ke man#a negara seperti -epang! 7ietnam! Jhina! 2ongkong dan /ustralia. 7olume ekspor untuk industri pengolahan hasil ikan men#apai 1.;12.1,;!1<< ton dengan nilai ekspor sebesar U* N 2<.<,1.201!8(. . Industri Pengolahan Kayu a. Produksi +ota *orong memiliki potensi kayu yang #ukup tersedia dan umlah U+3 Industri yang bergerak dibidang pengolahan kayu #ukup banyak. 2al itu uga didukung oleh adanya pelabuhan laut dan udara yang memadai untuk keperluan ekspor. 3esin dan peralatan yang digunakan relati. memadai dan adanya larangan pengiriman kayu dalam bentuk log ke luar daerah sehingga mendukung pengembangan industri ini.

Laporan Akhir

2010
2asil produksi hutan di +ota *orong pada tahun 200< terdiri dari +ayu gerga ian sebanyak 1.,21!(< m1 dan 5otan 1.000 batang. -umlah pen ualan 2asil 2utan dari +ota *orong dan kabupaten lain yang melalui kota *orong adalah +ayu 'og sebanyak (.(80!:( m1! +ayu gerga ian sebanyak 1.,21!(< m1 dan 5otan 1.000 batang. 'uas hutan menurut "ata 4una 2utan +esepakatan pada tahun 200< ditun ukkan pada "abel :.:0. Ta"el 5.1% /uas ,utan menurut Tata 3una ,utan Kesepakatan Kota Sorong Tahun %%5
#o 1 2 1 ( : ; Tata 3una ,utan Kesepakatan 2utan 'indung 2utan PP/ 2utan Produksi "erbatas 2utan Produksi "etap 2utan Produksi yang dapat dikonversi 2utan Penggunaan lainnya /uas ),a+ (.(00!;1 1.11,!1: ;.<,0!;1 1.2((!<, 1:.1<2!,< <1:!,<

$ata ! Kantor Kehutanan Kota %oron

". Industri -umlah industri pengolahan kayu di +ota *orong sebanyak (( unit! yang terdiri dari ( unit industri pengolahan kayu! ; unit penggerga ian kayu! dan 10 unit meubel kayu. Nilai investasi masing-masing industri sebesar 5p. 1.:00.000.000!00 untuk industri pengolahan kayu! 5p. 1:0.000.000!00 untuk industri penggerga ian kayu! 5p. 8:0.000.000!00 untuk meubel kayu. B. Tenaga Ker*a "enaga ker a yang terserap oleh industri pengolahan kayu sebanyak ;0 orang! idustri penggerga ian kayu sebanyak <0 orang! dan industri meubel kayu sebanyak 120 orang. d. Pemasaran Pemasaran pengolahan kayu sudah menyebar ke seluruh Indonesia bahkan sudah ke man#a negara seperti -epang! "ai&an dan +orea. 7ietnam! Jhina! 2ongkong dan /ustralia. 7olume ekspor untuk industri pengolahan kayu men#apai <1.;;(!8, 31 yang terdiri dari kayu lapis sebesar ;;.<2(!12 31 dan blo#kboard sebesar (.,(0!<< 31 dengan nilai ekspor sebesar U*N 1,.:8<.,8(!<;. Pemasaran meubel kayu masih sebatas di kota *orong dan kabupaten-kabupaten sekitarnya seperti kabupaten *orong! kabupaten *orong *elatan! kabupaten 5ad a /mpat dan beberapa kabupaten lain. Kondisi Iklim Investasi

Laporan Akhir

2010
0ari segi analisis potensi! +ota *orong menempati posisi kedua dengan kekuatan yang dimiliki adalah terutama untuk variabel sumber daya alam! sumber daya manusia! in.rastruktur! dan kelembagaan $lihat "abel :.:1%. Ta"el 5.1! $angking Iklim Investasi
#o. 1. 2. 1. (. :. ;. <. 8. =aria"el *0/ *03 BU0/H/ 9+ANA3I +9U/N4/N INF5/*"5U+"U5 +9'93B/4//N +9/3/N/N Skor 0!(; 1!:( -0!0: 0!;< -0!0< 1!1; 0!8< -1!(; $ank 2 2 ( ( ; 2 1 ,

*umber) /nalisis Iklim Investasi Papua Barat. 2010

+ota *orong memiliki sumber daya alam yang dapat berpotensi untuk investasi dibandingkan kabupaten lain. Potensi yang dimiliki oleh +ota *orong adalah dari perikanan! pertambangan dan peternakan. Perikanan di +ota *orong merupakan penghasil beberapa ikan laut! yaitu ikan teri! ikan #akalang! ikan tenggiri! ikan madidhang dan ikan kakap putih. Untuk peternakan! +ota *orong menghasilkan produksi ternak ayam! yaitu ayam petelur! ayam pedaging dan ayam kampung. /kan tetapi! untuk pertanian! perkebunan dan kehutanan +ota *orong masih memiliki daya produksi yag rendah dibandingkan kabupaten lainnya di Provinsi Papua Barat. +omoditi pertanian seperti padi! agung! ubi kayu! ubi alar! ka#ang tanah! kedelai dan ka#ang hi au belum me adi salah satu potensi yang diandalkan +ota *orong! sama halnya dengan perkebunan seperti kelapa dan #oklat. Potensi sumber daya alam di +ota *orong ini sangat berhubungan dengan baiknya kondisi kiner a industri pengolahan ika dilihat dari kontribusinya +ota *orong #ukup banyak memiliki industriindustri pengalengan hasl laut. *umber daya manusia uga merupakan salah satu .aktor penting dalam kegiatan investasi. +ota *orong memiliki umlah penduduk kedua tertinggi setelah ibukota provinsi! yaitu +abupaten 3anok&ari. 2al ini dapat men adi salah satu kelebihan dari sumber daya manusia di +ota *orong. 0ari segi sumber daya manusia +ota *orong masih lebih baik dibandingkan kabupaten lain! diketahui dari umlah dan kualitas tenaga ker a yang dimiliki! umlah angkatan ker a! serta kesempatan ker a yang #ukup

Laporan Akhir

2010
luas. Potensi pertambangan dan penggalian men adi salah satu in#aran para tenaga ker a dalam men#ari lapangan peker aan. *elain itu! kualitas sumber daya manusia di +ota *orong uga dapat dinilai dari segi pendidikan masyarakat. Pendidikan yang diperoleh oleh masyarakat yang ada di +ota *orong pun sudah men#apai tingkat minimal! yaitu tingkat sekolah menengah keatas. 0ari segi pendidikan dapat dilihat dari tingginya angka partisipasi murni dan angka partisipasi kasar tingkat *'"P serta *3U! rata-rata lama sekolah yang #ukup tinggi! angka IP3 yang #ukup baik. *edangkan untuk /ngka Partisipasi 3urni untuk en ang *3/ tertinggi di +ota *orong memiliki nilai ;(!18 dibandingkan di kabupatennGkota lainnya. Untuk perkembangan IP3 Provinsi Papua Barat! +ota *orong memiliki nilai IP3 tertinggi! yaitu <:!< pada tahun 200<! dan mengalami peningkatan setiap tahunnya. /kan tetapi! +ota *orong uga memiliki kelemahan yaitu umlah angkatan ker a pengangguran yang tertinggi dibandingkan kabupatenGkota lainnya. +ekuatan variabel in.rastruktur didukung oleh sub variabel listrik! ekonomi! pendidikan! kesehatan! dan telekomunikasi. +ekuatan sub variabel 'istrik! didukung oleh indikator kapasitas pembangkit listrik! dan persebarannya. *edangkan untuk kekuatan sub variabel .asilitas perekonomian didukung oleh adanya supermarket! restoran! hotel! serta ketersediaan persebaran dan kualitas .asilitas perekonomian. Untuk sub variabel telekomunikasi didukung oleh ketersediaan! persebaran! kualitas! dan pemeliharaan .asilitas telekomunikasi. +ekuatan sub variabel "ransportasi didukung oleh pan ang alan aspal! kemudian untuk sub variabel Pendidikan didukung oleh .asilitas "+! *0! *3P! *3U! *3+! dan 3/. +emudian untuk sub variabel .asilitas kesehatan didukung oleh .asilitas rumah sakit! dan balai penyembuhan. /spek 9konomi ditun ang dengan adanya perkembangan sektor Perdagangan! sektor Industri Pengolahan! Pertanian! -asa! +etersediaan in.rastruktur. +ota *orong memiliki P05B atas dasar 2arga Berlaku mengalami peningkatan setiap tahunnya! dan pada tahun 2008 memiliki P05B tertinggi dibandingkan kabuaptenGkota lainnya di Provinsi Papua Barat. /kan tetapi! ika berdasarkan nilai P05B atas dasar 2arga +onstan! maka +abupaten *orong masih lebih tinggi dibandikan +ota *orong. /spek kelembagaan +ota *orong memiliki ketersediaan lembaga keuangan! keterbukaan masyarakat terhadap investor! dukungan pemerintah terhadap investor! ketersediaan dan implementasi Perda yang berkaitan dengan pembangunan seperti

Laporan Akhir

2010
adanya Perda tentang Peri inan dan +etenagaker aan. /kan tetapi! +ota *orong memiliki kelemahan! yaitu masih rendahnya komitmen pemerintah dan prosedur birokrasi yang belum e.isien dan e.ekti.. 5.5 $ekapitulasi ,asil Analisis Sektor Unggulan dan Iklim Investasi

Pada bagian ini akan dibahas mengenai hasil rekapitulasi dari analisis sektor unggulan dengan analisis iklim investasi. 5ekapitulasi ini bertu uan untuk memberikan gambaran se#ara menyeluruh dari kondisi Provinsi Papua Barat. Untuk lebih detailnya dapat dilihat pada tabel berikut)

Laporan Akhir

2010
Ta"el 5.1 $ekapitulasi ,asil Analisis Sektor Unggulan dan Iklim Investasi di Provinsi Papua Barat
#6KT<% :'= #3B #6KT<% #6%T' *%<:3K :< +='= *<T6=#+'. #kena"io +n2e,ta,i 8dalam mil>a"9 ode" at <ptim i, K6K3'T'= :'= K6.6 Kekuatan Aa"iabel %ank '?'=

aKabupat
en .@ #ekto" 2003 200 9

#-i)t1,-a"e 3n$$u l #peiali,a ,i #ub ,ekto" *"oduk #ekto" *"oduk

Kelema-an Aa"iabel S7A %ank . . , . , -

Te/uk Condama

Pertanian

2,++

ada

tidak ada

Tanaman ba0an makanan

:bi kayu, 5agung

Perkebun an

ke/a(a sa3it, Fok/at

S7& 12,,) 2+,,, !euangan 1 Ekonomi InBrastruktur !eamanan

Te/uk Bintuni

Pertanian

2,)

2,)2

ada

tidak ada

Tanaman ba0an makanan

:bi kayu, 5agung, (adi,kaFang kede/ai,kaFang tana0, kaFang 0i5au Cisata a/am G 3isata budaya

&anok3ari

%asa45asa

2,2,

1),4 )

ada

tidak ada

<iburan G $ekreasi

1istrik, 2as dan Air &inum, !e0utana n, Perkebun an, Perikanan Tanaman Ba0an &akanan, Perkebun an

Ekonomi ke/a(a sa3it, udang, ikan /aut, /obster (adi sa3a0, (adai /adang, 5agung, ubi kayubi 5a/ar, kaFang tana0, kede/ai, kaFang 0i5au, ke/a(a

S7&

4,1,1

1#0,*, 00

!euangan

InBrastruktur

).,,)

1#1.-, 00

S7A S7& Budaya InBrastruktu r !eamanan

1 1 2 1 2

keuangan /embaga

. -

Laporan Akhir

2010
#6KT<% :'= #3B #6KT<% #6%T' *%<:3K :< +='= *<T6=#+'. #kena"io +n2e,ta,i 8dalam mil>a"9 ode" at <ptim i, K6K3'T'= :'= K6.6 Kekuatan Aa"iabel %ank '?'=

aKabupat
en #ekto" 2003 200 9 .@

#-i)t1,-a"e 3n$$u l #peiali,a ,i #ub ,ekto" *"oduk #ekto" *"oduk

Kelema-an Aa"iabel %ank

sa3it, Sorong se/atan Pertanian 2,1* 2,+1 ada tidak ada Tanaman Ba0an makanan (adi, 5agung, ubi kayu dan kede/ai Perkebun an ke/a(a sa3it, Fok/at (adi sa3a0, 5agung, ubi kayu, ubi 5a/ar, kede/ai# ke/a(a sa3it, ke/a(a Fok/at, ayam (ete/ur, ayam (edaging , ayam kam(ung , ayam ras, itik# ke/a(a sa3it, ke/a(a, Fok/at, ikan teri Ekonomi ..,1 1#)00, 00 !euangan 1embaga S7A S7& Ekonomi ) 1 ) ) ) 2 S7A InBrastruktur keamanan keuangan ke/embagaan , , , ,

Sorong

Industri Pengo/a0an

1,+)

2,11

ada

tidak ada

Industri tan(a migas

(engo/a0an ke/a(a sa3it, ke/a(a, kakao,(engo/a 0an kayu, (engo/a0an 0asi/ /aut

Tanaman Ba0an &akanan, Perkebun an, Peternaka n, !e0utana n

4+2,)

*1*,4 InBrastruktu r )

S7A $a5a Am(at $ekreasi G <iburan Cisata a/am G 3isata budaya Perkebun an, ke0utana n, (erikanan S7& 414,1 ,0),) /embaga 1 Budaya keuangan keamanan

, , . ,

%asa

0,2,

1,14

ada

ada

Laporan Akhir

2010
#6KT<% :'= #3B #6KT<% #6%T' *%<:3K :< +='= *<T6=#+'. #kena"io +n2e,ta,i 8dalam mil>a"9 ode" at <ptim i, K6K3'T'= :'= K6.6 Kekuatan Aa"iabel Budaya keuangan ,0*, *0 )#100, 00 keamanan 1 %ank ) 1 ekonomi . '?'=

aKabupat
en #ekto" 2003 200 9 .@

#-i)t1,-a"e 3n$$u l #peiali,a ,i #ub ,ekto" *"oduk #ekto" *"oduk

Kelema-an Aa"iabel %ank

AakBak

Perdaganga n

1,22

1,)+

ada

tidak ada

Perdagangan besar G eFeran

Perdagangan (roduk (ertanian, (ertambangan dan (engga/ian, industri (engo/a0an @atering, @argo, Su(/ai BB& dan Air Bersi0

Perikanan, Perkebun an, !e0utana n

ikan tenggiri, ikan kaka( (uti0, ke/a(a sa3it ke/a(a sa3it, ke/a(a, ikan tenggiri, ikan kaka( (uti0# Pengo/a0 an ikan teri, ikan Faka/ang, ikan tenggiri, ikan madid0a ng, ikan kaka( (uti0#

!aimana

!euangan

1,*-

1,+*

ada

tidak ada

%asa Penyediaan BB&, Air Bersi0, dan Penun5ang Angkutan :dara

budaya 11+, 20 keuangan /embaga

1 1 ekonomi 2 -

!e0utana n, Perkebun an, Perikanan

)*,,*

S7A S7& ,.,, 10 2#)00, 00 InBrastruktu r

2 2 2 ke/embagaan ) .

!ota Sorong

!euangan

0,*.

2,)

ada

ada

bank G /embaga keuangan

%asa Perbankan

Industri Pengo/a0a n Ikan

!eamanan

Laporan Akhir

2010
Berdasarkan rekapitulasi tersebut maka didapatkan gambaran mengenai kondisi masingmasing daerah. *ektor unggulan di Provinsi Papua Barat terdapat pada lima sektor! yaitu sektor pertanian! sektor industri pengolahan! sektor perdagangan! sektor asa dan sektor keuangan. *ektor ini merupakan sektor-sektor ekonomi yang dianggap dominan dan sesuai di Provinsi Papua Barat. Banyak sekali in.ormasi yang dapat diperoleh melalui matriks rekapitulasi ini! mulai dari sektor unggulan! kebutyuhan investasi hingga kekuatan dan kelemahan suatu daerah. 5.6 Analisis Permasalahan Investasi dan Penanaman ;odal di Provinsi Papua Barat

*elain .aktor kekuatan yang dimiliki sebagai daya tarik investasi! Propinsi Papua Barat masih memiliki se umlah permasalahan yang menghambat iklim investasi. /nalisis masalah dilakukan dengan memaparkan permasalahan investasi dan penanaman modal yang ter adi di Provinsi Papua Barat dirin#i berdasarkan variabel-variabel yang mempengaruhi kegiatan investasi dan penanaman modal.

5.4.!

Sum"er Daya Alam

Permasalahan terkait variabel *umber 0aya /lam didasarkan pada kondisi .isik dasar &ilayah serta potensi! peman.aatan dan pengendalian peman.aatan sumber daya alam. Berikut dipaparkan permasalahan yang mun#ul terkait *umber 0aya /lam di Provinsi Papua Barat. Berdasarkan evolusi tektoniknya! kondisi geologi papua khusunya di Provinsi Papua Barat sangat kompleks karena melibatkan interaksi antara dua lempeng tektonik! yaitu lempeng /ustralia dan 'empeng Pasi.ik. "erdapat se umlah lipatan dan sesar naik sebagai akibat dari interaksi $tubrukan% antara kedua lempeng tektonik! seperti *esar *orong $*FO%! *esar 5ansiki $5FO%! *esar 'ungguru $'FO% dan *esar "arera-/iduna $"/FO%. Papua Barat merupakan daerah tumbukan antara 'empeng Pasi.ik dari utara-timur laut dengan 'empeng Indo-/ustralia dari selatan. "ipe tumbukan yang ter adi adalah tipe kolisi dengan ke#epatan tumbukan antara kedua lempeng yang tergolong akti.. 'empeng Pasi.ik menumbuk dengan arah barat-daya dengan ke#epatan K10 #mGtahun. *edangkan 3argin /ustralia menumbuk ke arah utara dengan ke#epatan K< #mGtahun. +ondisi ini menyebabkan &ilayah Papua Barat sangat berpotensi terhadap gempa tektonik dan kemungkinan diikuti oleh tsunami.

Laporan Akhir

2010
A. Daerah $a7an 3empa Bumi *ebaran 8ona kera&anan ben#ana gempa bumi Provinsi Papua Barat dengan nampak variasi 8ona dari 8ona sangat ra&an hingga menengah. Umumnya daerah patahan akti. yang mele&ati Provinsi Papua barat merupakan 8ona yang sangat ra&an. *esar *orong sebagai patahan akti. merupakan 8ona yang sangat ra&an. *esar ini mele&ati perairan di +abupaten 5a a /mpat menu u ke bagian utara +epala Burung yang mele&ati +ota *orong! +abupaten *orong! sampai ke +abupaten 3anok&ari. +ondisi ini menyebabkan +abupaten 3anok&ari men adi 8ona kegempaan yang sangat rentan. *esar 5asiki dan *esar 'ungguru yang membentang di sepan ang leher burung dari +abupaten 3anok&ari menu u +abupaten"eluk Bintuni! +abupaten "eluk Iondama! sampai +abupaten kaimana! uga menyebabkan ka&asan di sepan ang sesar ini ra&an terhadap ben#ana gempa bumi. 7isualisasi ka&asan ra&an ben#ana gempa bumi dan sebaran titik gempa bumi di Provinsi Papua Barat dapat dilihat pada 4ambar ini.

3am"ar 5.1. Se"aran Titik 3empa di Papua

B. Daerah $a7an Tsunami *ementara itu potensi tsunami dapat ter adi dari &ilayah gempa yang akti. di sisi barat-daya Papua Barat seperti pada daerah *eram! /ru! yang akan dapat mengenai &ilayah barat daya pantai Papua Barat. 0emikian pula sesar-sesar geser di daerah selatan Biak dapat menimbulkan potensi tsunami yang dapat mengenai daerah "eluk Jendra&asih di +abupaten "eluk Iondama. Potensi gempa besar pada 8ona *ubduksi di utara Papua uga

Laporan Akhir

2010
memiliki peluang untuk menimbulkan gempa di sekitar pantai utara Papua Barat. 0aerah ra&an tsunami di Provinsi Papua Barat umunya terdapat di punggung kepala burung dan a aran kepulauan 5a a /mpat. +abupaten yang berpotensi terkena tsunami adalah bagian utara dari +abupaten *orong! +abupaten 3anok&ari! +abupaten "eluk Iondama! hamper seluruh a aran kepulauan di +abupaten 5a a /mpat! dan bagian selatan dari +abupaten Fak Fak. 7isualisasi ka&asan ra&an ben#ana tsunami dan #atatan se arah ter adinya tsunami di Provinsi Papua Barat dapat dilihat pada 4ambar :.:.

3am"ar 5.5. Peta $a7an BenBana Tsunami di Pulau Papua


*umber) 0ata "sunami dari 'atie.! 2002. +eterangan) Oona dalam bayangan orange) 0aerah sumber gempa di ba&ah laut yang berpotensi tsunamiE titik merah) tahun dan tinggi run-up dan #atatan se arah ke adian tsunami.

A. BenBana /ongsor dan Ban*ir Oona-8ona kera&anan longsor di Iilayah Papua Barat sangat dipengaruhi oleh kemiringan lereng dan kekuatan struktur tanah. Oona ra&an longsor umumnya uga merupakan daerah pegunungan yang ter al. "inggian +emum! dan *abuk 'enguru merupakan daerah yang relati. ra&an longsor di Papua Barat. +a&asan Pegunungan ter al di Provinsi Papua Barat yang ra&an terhadap ben#ana longsor terdapat di ka&asan pegunungan di +abupaten *orong! +abupaten manok&ari! +abupaten "eluk Bintuni! disepan ang 'eher Burung di +abupaten "eluk Iondama! +abupaten +aimana! dan di barat daya +abupaten Fak Fak. *ementara daerah dataran tengah merupakan daerah yang relati. aman terhadap bahaya longsoran. +a&asan ra&an ben#ana longsor dapat dilihat pada gambar :.;.

Laporan Akhir

2010

3am"ar 5.4. Eona Kerentanan /ongsor Papua Barat 5entannya Provinsi Papua Barat terhadap ben#ana alam membuat penilaian para investor dalam melakukan investasi dan penanaman modal. Berinvestasi di ka&asan yang rentan terhadap ben#ana alam tentunya membutuhkan treatment khusus untuk mengantisipasi adanya ben#ana alam. Biaya ekonomi untuk berinvestasi pun dapat melambung tinggi.

5.4.

Sum"er Daya ;anusia

Permasalahan utama terkait sumber daya manusia di Provinsi Papua Barat adalah masih rendahnya kualitas sumber daya manusia. Permasalahan ini akan disimpulkan berdasarkan tiga indikator yaitu kualitas pendidikan! kualitas kesehatan! dan tingkat kese ahteraan masyarakat. Penyebab permasalahan ini di abarkan sebagai berikut)

A. $endahnya Kualitas Pendidikan Penduduk Beberapa indi#ator yang menun ukkan masih rendahnya kualitas pendidikan penduduk di Provinsi Papua Barat adalah sebagai berikut)
a. /ngka Partisipasi *ekolah $/P*%.

Laporan Akhir

2010
/ngka Partisipasi *ekolah digunakan untuk mengetahui seberapa banyak penduduk usia sekolah yang sudah dapat meman.aatkan .asilitas pendidikan. Nilai /P* di Provinsi Papua Barat pada tahun 2008 untuk golongan umur <-12! 11-1:! 1;-18! dan 1,-2( berturut-turut adalah ,1!18>! 88!<:>! :<!8(>! dan 1(!(;>. /ngka ini menun ukkan bah&a nilai /ngka Partisipasi *ekolah $/P*% semakin rendah seiiring meningkatnya en ang pendidikan penduduk 0ari angka ini dapat diinterpretasikan bah&a pada golongan umur <-12 tahun! ada ,1!18> penduduk pada en ang usia tersebut yang dapat meman.aatkan .asilitas pendidikan *ekolah 0asar $*0%! ada 88!<:> dari penduduk usia 11-1: tahun yang dapat meman.aatkan .asilitas pendidikan *ekolah 3enengan Pertama $*3P%! ada :<!8(> dari penduduk usia 1:-18 tahun yang dapat meman.aatkan .asilitas pendidikan *ekolah 3enengan /tas $*3/%! dan hanya terdapat 1(!(;> dari penduduk usia 1,-2( tahun yang meman.aatkan .asilitas pendidikan Perguruan "inggiGUniversitas. ". Angka Partisipasi Kasar

/ngka Partisipasi +asar adalah proporsi umlah penduduk yang sedang bersekolah pada suatu en ang pendidikan terhadap umlah penduduk usia sekolah yang sesuai dengan en ang pendidikan tersebut. /ngka Partisipasi +asar di Provinsi Papua Barat tahun 2008 berdasarkan en ang pendidikan adalah 112!;8> untuk *0G3I! 8,!,,> untuk *'"PG3"s! :<!2:> untuk *3UG3/! dan ,!<1> untuk P". "ingginya /P+ untuk en ang *0G3I yaitu sebesar 112!;8> menun ukkan *0 dan 3I yang terdapat di Provinsi Papua Barat selain men#akum sis&a berusia <-12 tahun uga men#akup sis&a yang berusia di ba&ah dan diatas < "ahun. +enyataan ini menun ukkan bah&a banyak anak yang terlambat masuk ke *0G3I. /ngka diatas uga menun ukkan bah&a semakin rendahnya penduduk yang sedang bersekolah seiiring meningkatnya en ang pendidikan. B. Angka Partisipasi ;urni

/ngka partisipasi murni mengukur perbandingan anak yang bersekolah tepat &aktu! yang dibagi men adi empat kelompok en ang pendidikan yaitu *0 untuk penduduk usia <-12 tahun! *3P untuk penduduk usia 11-1: tahun! *3/ untuk penduduk usia 1;-18 tahun dan Perguruan "inggi untuk penduduk usia 1,-2( tahun. Bila seluruh anak usia sekolah dapat bersekolah tepat &aktu maka /P3-nya akan men#apai 100> dan ika hanya ada sebagian yang dapat bersekolah tepat &aktu maka /P3-nya akan kurang dari 100>. /ngka Partisipasi 3urni di Provinsi Papua Barat tahun 2008 berdasarkan en ang pendidikan adalah ,0!<1> untuk *0G3I! (8!,2> untuk *'"PG3"s! (1!;1> untuk *3UG3/! dan ;!0;> untuk P". "erlihat bah&a ter adi penurunan yang ta am dari en ang pendidikan *0G3I ke

Laporan Akhir

2010
*3PG3"s dan dari *3UG3/ ke Perguruan "inggi. +e#enderungan penurunan /P3 untuk en ang yang lebih tinggi konsisten pada ke#enderungan /P* dan /P+
d. /ngka 3elek 2uru.

*alah satu indikator keberhasilan pembangunan pendidikan adalah tingkat melek huru. yang mengindikasikan kemampuan penduduk untuk dapat memba#a dan menulis. 0alam hal ini angka melek huru. merupakan presentase penduduk usia 10 tahun keatas yang dapat memba#a dan menulis huru. latin atau huru. lainnya. /ngka melek huru. penduduk 2008 sekitar ,0!<1 persen dan angka buta huru. men#apai ,!2< persen. e. /ngka Buta 2uru. 0e&asa

*alah satu indikator keberhasilan pembangunan pendidikan adalah tingkat buta huru. de&asa atau /B20. /ngka ini menun ukkan penduduk usia 1: tahun ke atas yang tidak dapat memba#a dan menulis huru. 'atin atau huru. lainnya. /B20 menurut kelompok umur 1:-2( tahun! 2:-1( tahun! 1:-(( tahun! (:-:( tahun! dan diatas :: tahun berturut-turut adalah (!10>! ;!8<>! ,!;1>! 1,!0:>! dan ,!22>. -ika diakumulasikan tampak bah&a ada (8!8:> penduduk diatas 1: tahun yang buta huru.. .. /ngka Putus *ekolah

/ngka putus sekolah merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan di bidang pendidikan. Indikator ini menggambarkan kemampuan penduduk usia sekolah untuk menyelesaikan suatu en ang pendidikan tertentu. Pada kelompok umur <-12 tahun /ngka Putus *ekolah men#apai 1!82>! untuk kelompok umur 11-1: tahun men#apai 8!2<>! dan kelompok umur 1;-18 tahun men#apai 1(!8;>. /ngka Putus *ekolah #enderung meningkat seiiring meningkatnya en ang pendidikan. g. 5ata-5ata 'ama *ekolah

Indikator lain yang digunakan untuk melihat tingkat pendidikan adalah rata-rata lama sekolah yang se#ara umum menun ukkan en ang pendidikan yang telah di#apai oleh penduduk usia 1: tahun keatas. Berdasarkan data dalam angka Provinsi Papua barat tahun 2008! rata-rata lama sekolah penduduk usia 10 tahun keatas baru men#apai angka <!;< tahun. Untuk penduduk laki-laki rata-rata lama sekolah men#apai 8!1, tahun sedangkan untuk penduduk perempuan men#apai ;!,2. Ini berarti penduduk Papua Barat baru mampu menempuh pendidikan sampai kelas I *'"P.

Laporan Akhir

2010
3asih rendahnya kualitas pendidikan penduduk di Provinsi Papua Barat! dengan mengenyampingkan terlebih dahulu .aktor kemampuan ekonomi dan kesehatan mansyarakat! disebabkan oleh masih rendahnya kualitas in.rastruktur dan tenaga ker a pendidikan. Berikut ditampilkan data-data terkait rendahnya kualitas in.rastruktur dan tenaga penga ar di Provinsi Papua Barat. B. ;inimnya Sarana Pendidikan di Provinsi Papua Barat *arana pendidikan merupakan sarana yang penting dalam sebuah &ilayah. *emakin meningkat en ang pendidikan umlah sarana pendidikan semakin berkurang umlahnya. *arana pendidikan yang paling banyak dan lengkap di umpai di +abupaten 3anok&ari. "abel berikut menun ukkan sarana pendidikan di Provinsi Papua Barat menurut enis dan status.

Ta"el 5.1& Banyaknya Sekolah ;enurut 8enis Sekolah dan Ka"upaten@Kota di Provinsi Papua Barat Tahun %%5
*3P Umum 1 Fak.ak 10 ,1 1; 2 +aimana 8 ;8 10 1 "eluk Iondama 1 (2 ( ( "eluk Bintuni ; ;( 1( : 3ano&ari 12 1;; 28 ; *orong *elatan P. 110 1; < *orong (< 11: 21 8 5a a /mpat 2 80 1< , +ota *orong 1: <0 2( %%5 !4! 6%4 !5% %%4 !4! 6!% !5! %um&er! 'ro(insi 'apua )arat dalam *n ka, +,,No +abupaten "+ *0 *3/ Umum ; ( 1 ( 11 ( : 2 1; 55 5% *3/ +e uruan 1 ( 1 2 1 1 < !( !6

Berdasarkan

Pedoman

Penentuan

*tandar

Pelayanan

3inimal

+epmen

3enteri

Permukiman dan Prasarana Iilayah No. :1(G+P"*G3G2001. -umlah penduduk pendukung untuk masing-masing .asilitas pendidikan adalah sebagai berikut ) 1. 2. 1. Fasilitas pendidikan "aman +anak-kanak dengan standar pendukung sebesar 1.000 i&aGunit! Fasilitas pendidikan *ekolah 0asar dengan standar umlah penduduk pendukung sebesar 1.200 i&aGunit! Fasilitas pendidikan tingkat menengah dan tingkat atas serta sedera at dengan umlah penduduk pendukung sebesar (.800 i&aGunit! umlah penduduk

Laporan Akhir

2010
(. Perguruan tinggiGakademi dengan umlah penduduk pendukung sebesar ?100.000 i&aGunit. Ta"el 5.11 Ke"utuhan Sarana Pendidikan Per Ka"upaten Kota di Provinsi Papua Barat Tahun %%6 0en&an$ *endidi kan TK #: # */# ' *T (ak1 (ak +, *+ 14 1 Kaima na 42 )* . 0 Teluk Wonda ma 2) 1. * 0 Teluk Bintu ni ** 4* 11 1 anok! a"i 1,) 144 )+ 2 #o"on $ #elat an +1 *1 1) 1 #o"on $ .. -2 21 1 %a&a 'mp at 41 )4 . 0 Kota #o"on $ 1+. 141 )* 2 *apu a Ba"a t ,)0 +01*2 ,

Sumber6 7io/a0 dari Pro'insi Pa(ua Barat 7a/am Angka Ta0un 200.

Iilayah Papua Barat memiliki karakteristik &ilayah yang luas dengan umlah penduduk yang sedikit men adikan tingkat kepadatannya rendah. +arakteristik &ilayah yang seperti ini men adikan pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana di &ilayah ini memerlukan strategi yang berbeda. Berdasarkan kondisi eksisting! untuk sarana pendidikan dari segi umlah sarana belum memenuhi standar pelayanan. -umlah sarana dan tenaga tersebut ika dibandingkan dengan umlah penduduk belum memenuhi. 2al ini disebabkan karena &ilayahnya yang luas dan dengan topogra.i yang relati. berbukit! men adikan pemenuhan layanan pendidikan dan kesehatan dari segi distribusi &ilayah belum memenuhi. 'ayanan umumnya terdapat di pusat-pusat kabupaten yang untuk dapat menu u ke sana harus menempuh per alanan yang auh. Pemenuhan sarana di Papua Barat akan lebih tepat ika dibangun dalam umlah banyak dan tersebar dengan kapasitas yang lebih ke#il. Pemenuhan layanan uga mesti disertai dengan peningkatan layanan transportasi. Bentuk pemenuhan layanan yang seperti ini akan dapat lebih memenuhi aspek pemerataan dan keadilan. A. ;inimnya Tenaga Penga*ar di Provinsi Papua Barat Untuk menun ang penga aran! Pemerintah Provinsi Papua Barat telah melakukan pengangkatan tenaga guru untuk setiap en ang pendidikan. Pada tahun 200<! tenaga guru yang ada di Provinsi Papua Barat sebanyak 11.2,< orang. 4uru terbanyak adalah penga ar *0 sebanyak :.2,: orang $*0 Negeri dan *&asta%. -umlah ini dirasa masih sangat kurang dalam peningkatan kualitas sumberdaya manusia di Provinsi Papua Barat.

Laporan Akhir

2010

Ta"el 5.15 Banyaknya 3uru ;enurut Status di Provinsi Papua Barat Tahun %%5
"ingkat Pendidikan TK SD S;P S;A 1 Fak.ak ,8 8(; 2<: 1(8 2 +aimana 8 28( 12< ,: 1 "eluk Iondama 1 11, 18 20 ( "eluk Bintuni 28 2:1 1<: ,1 : 3ano&ari ,8 1.01: 12: :02 ; *orong *elatan ( <81 (, (( < *orong ;( <,: :,: 1;8 8 5a a /mpat 211 ;: 12 , +ota *orong 101 ,(, 1.;1: ,8: 8umlah 4% 5. (5 &. 61 .%65 %um&er! 'ro(insi 'apua )arat dalam *n ka, +,,No +abupaten

-ika kondisi ini dibandingkan dengan proyeksi kebutuhan sarana pendidikan umlah tenaga penga ar di Provinsi Papua Barat masih harus ditingkatkan dan disebar merata di di pusatpusat pemukiman perdesaan. D. $endahnya $asio ;urid Terhadap Sekolah dan 3uru +ualitas pendidikan dapat dilihat dari rasio antara umlah murid dengan umlah sekolah dan rasio antara umlah murid dengan umlah penga ar. 5asio murid dengan sekolah menun ukkan besarnya daya tampung sekolah terhadap murid. *emakin besar rasio tersebut! menandakan semakin besar kesempatan murid untuk memperoleh pendidikan. *edangkan rasio antara umlah murid dengan tenaga penga ar menun ukkan kualitas penga aran yang diterima murid. *emakin besar rasio yang ada! semakin berkualitas dan intensi. penga aran yang diberikan kepada murid. Pada tahun 200<! rasio antara umlah murid "+ dengan sekolah adalah (<!00 sedangkan rasio terhadap guru adalah 11!00. *edangkan rasio antara umlah murid *0 dengan sekolah adalah 1(1 sedangkan rasio antara murid dan guru adalah 22. Untuk en ang pendidikan *3P! rasio antara murid dengan sekolah adalah 222 sedangkan rasio antara murid dengan guru adalah 10. Pada en ang *3/ rasio antara murid dengan sekolah adalah :11!:0 sedangkan rasio antara murid dan guru adalah 11!00. *edangkan rasio murid dengan sekolah dan rasio murid dengan guru untuk en ang *ekolah 3enengah +e uruan adalah ,2!00 dan 1:!11. "abel berikut menun ukkan rasio antara murid dengan sekolah dan rasio antara murid dengan guru untuk setiap en ang pendidikan.

Laporan Akhir

2010

Ta"el 5.14 Banyaknya Taman Kanak.Kanak2 3uru2 ;urid dan $asio ;urid ;enurut Ka"upaten@Kota di Provinsi Papua Barat Tahun %%5
#o 1 2 1 ( : ; < 8 , Ka"upaten TK 3uru ,8 8 1 28 ,8 ( ;( P. 101 4% 11( ka, +,,-. ;urid 108< (<2 1: (02 1,81 P. 1(<0 11 21<0 54&% 54&% $asio ;urid terhadap Sekolah 3uru 1; 11 :, :, 1: 1: ;< 1( ;2 20 P. P. 11 21 < P. ;2 < 15 !& 15 !5

Fak.ak 10 +aimana 8 "eluk Iondama 1 "eluk Bintuni ; 3ano&ari 12 *orong *elatan P. *orong (< 5a a /mpat 2 +ota *orong 1: %%5 !4! %%4 !4! %um&er! 'ro(insi 'apua )arat dalam *n

Ta"el 5.15 Banyaknya Sekolah2 3uru dan ;urid Sekolah Dasar dan $asio ;urid ;enurut Ka"upaten@Kota di Provinsi Papua Barat Tahun %%5
#o 1 2 1 ( : ; < 8 , Ka"upaten Sekolah 3uru 8(; 28( 11, 2:1 1 01: <81 <,: 211 ,(, 5 (5 5 (5 ka, +,,-. ;urid 10 8,0 ; 18: 1 ,<: ; 81; 2; 2<: 1( 28: 11 ,2: 8 (1: 22 ,1: !!& (%! !!& 6!5 $asio ;urid terhadap Sekolah 3uru 120 11 ,( 22 ,: 11 10< 2< 1:8 2: 110 18 121 18 10: 1; 12< 2( !1! !1! !

Fak.ak ,1 +aimana ;8 "eluk Iondama (2 "eluk Bintuni ;( 3ano&ari 1;; *orong *elatan 110 *orong 11: 5a a /mpat 80 +ota *orong <0 %%5 6%4 %%4 6!% %um&er! 'ro(insi 'apua )arat dalam *n

Ta"el 5.16 Banyaknya Sekolah ;enengah Pertama2 3uru2 ;urid dan $asio ;urid ;enurut Ka"upaten@Kota di Provinsi Papua Barat Tahun %%5
No 1 2 1 ( : ; < 8 +abupaten Fak.ak +aimana "eluk Iondama "eluk Bintuni 3ano&ari *orong *elatan *orong 5a a /mpat *ekolah 1; 10 ( 1( 28 1; 21 1< 4uru 2<: 12< 18 1<: 12: (, :,: ;: 3urid 1 1<: 1 (80 ;:0 1 81; < ,8: 2 1<: ( 1,; 1 :<0 5asio 3urid terhadap *ekolah 4uru 211 12 1(8 12 1;1 1< 111 10 28: 2: 11; (( 20, < ,2 2(

Laporan Akhir

2010
No , +abupaten *ekolah 4uru 3urid 5asio 3urid terhadap *ekolah 4uru (08 ; !% % !5

+ota *orong 2( 1;1: , <8; %%5 !5% &. 61 && 5& %%4 !5! .!65 && !(1 %um&er! 'ro(insi 'apua )arat dalam *n ka, +,,-.

Ta"el 5.1( Banyaknya Sekolah ;enengah Atas2 3uru2 ;urid dan $asio ;urid ;enurut Ka"upaten@Kota di Provinsi Papua Barat Tahun %%5
No 1 2 1 ( : ; < 8 , +abupaten *ekolah 4uru 3urid 2.200 :10 1:0 :;0 (.:,0 1.::0 1.010 1:0 ;2<0 !5.&(% !4.( & 5asio 3urid terhadap Sekolah 3uru 1;< 2: 128 1< 1:0 18 1(0 < 1:1 12 188 :1 202 12 1<: 11 8 8 &!4 &&6 ! !1

Fak.ak ; 88 +aimana ( 10 "eluk Iondama 1 20 "eluk Bintuni ( <; 3ano&ari 11 18< *orong *elatan ( 2, *orong : 81 5a a /mpat 2 12 +ota *orong 1; <(: 8umlah %%5 55 !.1(% %%4 5% !.!4( %um&er! 'ro(insi 'apua )arat dalam *n ka, +,,-.

Ta"el 5.5% Banyaknya Sekolah ;enengah Ke*uruan Umum2 3uru2 ;urid dan $asio ;urid ;enurut Ka"upaten@Kota di Provinsi Papua Barat Tahun %%5
No 1 2 1 ( : ; < 8 , +abupaten *ekolah 4uru 3urid 5asio 3urid terhadap Sekolah 3uru 2<: 1( ,, ; 1<0 11 ;:: 11 (0 1 :; 1 :8, 1, &41 &4( ! !&

Fak.ak 1 ;0 82: +aimana ( ;: 1,: "eluk Iondama "eluk Bintuni 1 1: 1<0 3ano&ari 2 11: 1.110 *orong *elatan 1 1: (0 *orong 1 8: :; 5a a /mpat +ota *orong < 21: (.12: 8umlah %%5 !( 55% 4( ! %%4 !6 1(4 44&1 %um&er! 'ro(insi 'apua )arat dalam *n ka, +,,-.

-. $endahnya Kualitas Kesehatan Penduduk

Laporan Akhir

2010
"ingkat kesehatan masyarakat di &ilayah ini tergolong terendah dibandingkan dengan &ilayah lainnya di Indonesia. "ingginya angka kemiskinan merupakan .aktor penyebab rendahnya tingkat kesehatan masyarakat. Paling serius dari risiko kesehatan tersebut adalah angka kesakitan yang tinggi! seperti penyakit menular dan penyakit yang berhubungan dengan sanitasi! seperti malaria! tuberkulosis! dan diare. 0isamping malaria dan tuberkulosis yang ditemukan se#ara luas di banyak &ilayah! an#aman 2I7G/I0* menyebar di seluruh bagian &ilayah ini. Perkiraan umlah tingkat in.eksi di Papua pada umumnya mungkin merupakan yang tertinggi di Indonesia! akibat kombinasi .aktor-.aktor yang terkait dengan rendahnya tingkat kesehatan dan pendidikan! prevalensi norma dan praktek sosial serta umlah peker a yang berpindah-pindah. Indikator kesehatan yang paling sederhana yang digunakan dalam melihat kualitas kesehatan penduduk adalah keluhan kesehatan! karena keluhan kesehatan merupakan ukuran tentang dera at kesehatan di suatu &ilayah dari tingkat keluhan kesehatan dari masyarakat. Indikator ini pun yang menun ukkan sehatnya suatu masyarakat dari sedikitnya angka sakit! sedangkan angka sakit itu sendiri tergantung dari ada tidaknya keluhan. Pada tahun 200< terdapat 12!0,> penduduk di Provinsi Papua Barat yang mengalami keluhan kesehatan. 0ari angka ini dapat disimpulkan bah&a dera at kesehatan di Provinsi Papua Barat tergolong rendah. 2al ini terbukti dari persentase orang yang mengalami keluhan kesehatan dan hampir menyeluruh di seluruh +abG+ota persentase penduduk yang mengalami keluhan kesehatan di atas 20 persen ke#uali +abupaten Fak-Fak yang hanya men#apai ;!11> +ondisi kesehatan masyarakat di Provinsi Papua Barat apabila dilihat enis penyakit penduduk menderita penyakit yang beragam. Batuk merupakan penyakit yang persentasenya tertinggi yaitu 1(!1<>. *edangkan persentase terendah adalah diare hanya sebesar 1!2;>. Persentase penduduk yang mengalami panasGdemam di Provinsi Papua Barat sebesar 12!,,>. /ngka ini #ukup tingi karena disebabkan oleh penyakit malaria yang biasanya ditandai dengan demamGpanas. 0i kabupaten *orong *elatan terdapat penduduk yang mengalami penyakit pilek hingga 11!1(>. /ngka ini merupakan angka tertinggi dibandingkan kabupatenG kota lainnya. Indikator selan utnya yang merupakan gambaran kesehatan di Provinsi Papua Barat adalah umlah hari sakit. Berdasarkan data diperoleh bah&a persentase umlah yang sakit dengan umlah hari sakit kurang dari 1 hari sebesar (,!,8 persen. +emudian untuk kategori ( sampai < hari! persentase umlah hari sakit ada sebesar 18!02 persen. *edangkan untuk

Laporan Akhir

2010
kategori 8 = 1( hari! 1: = 21 hari dan 22 = 10 hari persentase umlah hari sakit masih diba&ah 10 persen. Bisa dikatakan bah&a penduduk Papua Barat arang yang mengalami keluhan kesehatan yang lebih dari seminggu atau lebih dari < hari. 0alam penyusunan IP3 yang merupakan indeks komposit terbentuk melalui beberapa komponen untuk mengukur pembangunan manusia. *alah satu parameter dalam mengukur dera at kesehatan adalah dengan menggunakan indikator angka harapan hidup &aktu lahir. Perkembangan /ngka harapan hidup &aktu lahir adalah rata-rata lamanya harapan hidup seorang anak yang baru lahir ika keseluruhan pola mortalitas yang ter adi pada tahun tersebut se#ara tetap dipertahankan sepan ang kehidupan anak tersebut. Berdasarkan data yang diperoleh menyatakan bah&a angka harapan hidup Provinsi Papua Barat dari tahun 200: sampai 200< #enderung mengalami peningkatan. Ini berarti tingkat kesehatan di Provinsi Papua Barat dari tahun 200: mengalami perbaikan. Pada tahun 200: ter#atat angka harapan hidup Provinsi Papua Barat sebesar ;;!, tahunE mengalami kenaikan sebesar 0!( poin pada tahun 200; atau sebesar ;<!1 tahunE sedangkan pada tahun 200< hanya mengalami peningkatan sebesar 0!1 poin atau sebesar ;<!( tahun. 'ayanan kesehatan di Papua Barat masih sangat kurang! baik dari segi umlah maupun dari segi distribusi. Untuk rumah sakit bahkan hanya terdapat di kabupaten atau kota induk yaitu *orong! +ota *orong! 3anok&ari dan Fak.ak. 5umah sakit belum tersedia di kabupaten bentukan baru. *alah satu tu uan pembentukan kabupaten baru agar distribusi layanan dapat lebih adil dan merata. Pembentukan kabupaten baru mestinya segera diikuti oleh pemenuhan layanan primer seperti rumah sakit pada tingkat kabupaten. -umlah sarana kesehatan di Provinsi Papua Barat! seperti yang disa ikan pada tabel di ba&ah! masih sangat minim sekali. Fasilitas kesehatan yang memadai hanya puskesmas. 5umah sakit baru terdapat di Fak.ak! 3anok&ari! +abupaten *orong! dan +ota *orong. -umlah prasarana puskesmas! balai pengobatan! dan rumah sakit di Provinsi Papua Barat dapat dilihat pada "abel 7.; berikut ini.

Laporan Akhir

2010
Ta"el 5.5! 8umlah Puskesmas2 Puskesmas Keliling2 dan Balai Pengo"atan ;enurut Ka"upaten di Provinsi Papua Barat Tahun %%6
#o 1 2 1 ( : ; < 8 , Ka"upaten Puskesmas Balai Pengo"atan $umah Sakit 1 : 1 : !% !% !% Puskesmas Keliling Darat /aut 8umlah 1 2 : ; 1 , ; ( 10 1 < 10 1< 2 1, 8 1 , 2 2 8 11 21 : 1 8 56 &5 (& &5 &1 4( &5 11 4(

Fak.ak , +aimana < "eluk Iondama ; "eluk Bintuni 1: 3ano&ari 1, 1 *orong *elatan 8 *orong 12 5a a /mpat 11 +ota *orong : 8umlah (1 & %%6 54 !5 %%4 54 !5 %um&er! $inas Kesehatan 'ro(insi 'apua )arat, +,,-

Untuk lebih memberikan pelayanan kepada masyarakat terutama di &ilayah yang masih kurang ter angkau! Pemerintah Provinsi Papua Barat telah menyediakan sarana puskesmas keliling. *ampai tahun 200,! puskesmas keliling tersebut tersedia sebanyak ,1 unit yang terdiri dari puskesmas darat dan laut. "er adi penambahan signi.ikan dari tahun 2008 ke 200, yaitu sebanyak 2( unit. *ampai dengan tahun 200,! kabupatenGkota yang memiliki rumah sakit baru empat. 2al ini sangat memprihatinkan karena akses kesehatan masyarakat sangat rendah. +ondisi ini dirasa sangat mengkha&atirkan karena dapat mengganggu pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Ta"el 5.5 Banyaknya $umah Sakit dan Kapasitas Tempat Tidur di Provinsi Papua Barat Tahun %%6
#o 1 2 1 ( : ; < 8 , $S Umum $umah Tempat Sakit Tidur Fak.ak 1 100 +aimana "eluk Iondama "eluk Bintuni 3ano&ari 1 2;; *orong *elatan *orong 1 1;( 5a a /mpat +ota *orong : 102 8umlah !% 6& %um&er! $inas Kesehatan 'ro(insi 'apua )arat, +,,8umlah $umah Sakit di Tiap Ka"upaten $S T#I $umah Tempat Sakit Tidur 4 4 4 4 4 4 4 4 2 *. 4 4 4 4 4 4 4 4 5(

Laporan Akhir

2010
*enada dengan pemenuhan layanan pendidikan! pemenuhan layanan kesehatan di Papua Barat akan lebih tepat dalam umlah banyak dan tersebar dengan tingkat kapasitas lebih ke#il. 2al ini dapat dilakukan melalui pembangunan puskesmas dan puskesmas pembantu di pelosok &ilayah Papua Barat. Pemenuhan sarana dengan strategi layanan keliling uga patut dipertimbangkan. Hang tak kalah penting dengan pemenuhan umlah sarana adalah uga peningkatan umlah dan kualitas dari tenaga sumberdaya kesehatan. *arana kesehatan di &ilayah studi meliputi rumah sakit umum! B+I/! balai pengobatan! puskesmas! puskesmas pembantu! serta apotik. +eberadaan .asilitas kesehatan merupakan hal yang mendasar mengingat kesehatan merupakan salah satu komponen yang menun ang pembangunan. *ama dengan perhitungan analisis .asilitas yang lainnya! untuk menghitung ketersediaanGkebutuhan sarana kesehatan tetap menga#u kepada Pedoman Penentuan *tandar Pelayanan 3inimal +epmen 3enteri Permukiman dan Prasarana Iilayah No. :1(G+P"*G3G2001 dengan membandingkan pada umlah penduduk pendukungnya. -umlah penduduk pendukung untuk masing-masing sarana kesehatan adalah sebagai berikut ) 1. 2. 1. (. :. 5umah *akit memiliki standar penduduk pendukung sebanyak 2(0.000 i&aGunit. B+I/ dengan standar penduduk sebesar 10.000 i&aGunit. Balai Pengobatan dengan standar penduduk sebesar 1000 i&aGunit. Puskesmas memiliki standar penduduk pendukung sebesar 120.000 i&aGunit. Puskesmas Pembantu memiliki standar penduduk pendukung sebesar 10.000 i&aGunit. Ta"el 5.5& ,asil analisis ke"utuhan sarana kesehatan di Ka"upaten@Kota di Provinsi Papua Barat dapat dilihat pada Ta"el di "a7ah ini.
*u,ke,m a, *embant u 2 1 1 2 + 2 ) 1 + 24

Kota/Kabup aten
Aak Aak !aimana Te/uk Condama Te/uk Bintuni &anok3ari Sorong Se/atan Sorong $a5a Am(at !ota Sorong Pa(ua Barat

%# 0 0 0 0 1 0 0 0 1 )

BK+ ' , 4 2 * 1, + 10 4 1, ,)

B* 22 14 1*20 )) 14 *+ 24

*u,ke, ma, 1 0 0 0 1 1 1 0 1 +

Laporan Akhir

2010
) %um&er! /asil *nalisis, +,,-

>. Tenaga Kesehatan Untuk menun ang pelayanan kesehatan kepada masyarakat! Provinsi Papua Barat baru memiliki tenaga medis dengan umlah dokter sebanyak :; orang dengan dokter spesialis sebanyak 2; orang dan dokter umum 2: orang. "enaga medis yang ada pada tahun 200, terbanyak berada di +abupaten 3anok&ari dengan umlah tenaga medis men#apai 10 orang. -umlah tenaga medis saat ini sangat minim dibandingkan kebutuhan dan luas &ilayah. *ehingga di masa akan dating perlu terus ditingkatkan umlahnya. Ta"el 5.51 8umlah Tenaga ;edis ;enurut Ka"upaten@ Kota di Provinsi Papua Barat Tahun %%6
0okter -umlah Ahli Umum 3igi 1 Fak.ak 2 2 2 +aimana 1 "eluk Iondama < < ( "eluk Bintuni : 3ano&ari < 20 1 10 ; *orong *elatan < *orong ( ( 8 5a a /mpat , *orong 11 11 8umlah 4 5 & 54 %um&er! $inas Kesehatan 'ro(insi 'apua )arat, +,,0. No +abupaten

3. Tingginya Angka Kemiskinan dan $endahnya Kese*ahteraan Penduduk *elain tingkat kese ahteraan keluarga! indi#ator lain untuk melihat kemampuan ekonomi masyarakat adalah umlah rumah tangga miskin. 0ari tabel di ba&ah ini terlihat bah&a lebih dari :0> rumah tangga di Provinsi Papua Barat termasuk ke dalam rumah tangga miskin. Persentase rumah tangga miskin terbanyak terdapat di +abupaten "eluk bintuni sedangkan persentase terendah terdapat di +ota *orong. 0apat dilihat pula bah&a lebih dari ,0> rumah tangga di +abupaten "eluk Iondama! +abupaten "eluk Bintuni! +abupaten *orong *elatan! dan +abupaten 5a a /mpat termasuk ke dalam rumah tangga miskin.

Laporan Akhir

2010
-umlah penduduk miskin di Provinsi Papua Barat tahun 200, mengalami peningkatan ika dibandingkan dengan tahun 2008 yaitu sebesar 2(;!: ribu i&a $1:!12>% men adi 2:;!8( ribu i&a $1:!<1 >%. "ingginya angka kemiskinan di Provinsi Papua Barat ini terkonsentrasi terutama di daerah pedesaan yang men#apai 2(8!2, ribu i&a $,;!;< >% dibandingkan dengan umlah penduduk miskin yang tinggal di daerah perkotaan sebesar 8!:: ribu i&a $1!11 >%. "ingkat kese ahteraan keluarga berdasarkan kategori dari BP* di Provinsi Papua Barat masih #ukup rendah. +eluarga yang masih ada pada tahap Pra *e ahtera hampir men#apai separuh keluarga yang ada di Provinsi Papua Barat yaitu 1,!1,> atau sebanyak (;.180 ++. *edangkan untuk +eluarga *e ahtera III dan III plus hanya <!;;>. /ngka yang sungguh sangat memprihatinkan.

Ta"el 5.55 Tingkat Kese*ahteraan Keluarga di Provinsi Papua Barat Tahun %%6 DirinBi per Ka"upaten@Kota
Tahapan Keluarga Se*ahtera Prase*ahtera KS I KS II KS III 1 Fak-Fak (.<2, (.,,8 2.<;< 1.1;0 2 +aimana 1,.<:; 11.,0< ;.<00 ;.0;: 1 "eluk Iondama (.02, 1.;,, (,8 1(; ( "eluk Bintuni 1.0;0 1.(<; 1.(<( (1< : 3anok&ari 1:.;0< 10.2,1 <.(1: 2.;,8 ; *orong *elatan (.012 :.0;< 1.2:: 112 < *orong 11.0<: 1.2:( 1.:0: 1.1:0 8 5a a /mpat (2; :.1,0 2.,80 ;1; , +ota *orong ,.8,1 ,.(<: 8.:11 (.1(( Papua Barat <2.:8: ::.1:, 1:.10< 1;.,28 %%5 5&.%( 1%.5 % 6.4%% (.& 5 %%4 14.&6% &1.65% &.5 ! 6.5&& %%5 14.&6% &1.65% &.5 ! 6.5&& %%1 5%.56( 1 .6&& !5.&1! 5.666 %um&er ! 'ro(insi 'apua )arat dalam *n ka +,,#C Ka"upaten@Kota KS III F 1<8 :.1(0 18 ,< :;1 8; <11 2<1 2.:80 ,.;;( &.445 5.%& 5.%& !.4!! 8umlah 11.812 (,.:;8 8.1,0 8.:2( 1;.:<; 10.:12 1<.,1: ,.:01 1(.801 18,.;(1 !&5. % !!6.&&4 !!6.&&4 !!6.14

*alah satu indikator dalam penyusunan IP3 melalui indeks komposit yang digunakan untuk mengukur pen#apaian rataHrata suatu daerah dalam tiga hal mendasar pembangunan manusia adalah standar hidup yang diukur dengan pengeluaran per kapita yang telah disesuaikan men adi paritas daya beli. +emampuan daya beli memberikan gambaran tentang kemampuan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidup agar dapat dikatakan

Laporan Akhir

2010
memenuhi standar hidup layak. 0engan meningkatnya pendapatan seseorang diharapkan kemampuan daya beli akan meningkat pula! dengan prasyarat kenaikan pendapatan tidak dibarengi dengan kenaikan harga barang dan asa yang auh lebih tinggi dari kenaikan pendapatan tersebut. Paritas daya beli Provinsi Papua Barat tahun 200< adalah sebesar 5p. :,2.100! H meningkat seiring dengan semakin tingginya kebutuhan hidup dibandingkan tahun 200; yang men#atat paritas daya beli sebesar 5p. :88.000!H. +ondisi tersebut uga meningkat dibandingkan dengan situasi pada tahun 200: yang mempunyai paritas daya beli masyarakat sebesar 5p. :8(.000!H. +enaikan paritas daya beli ini diperkirakan dipengaruhi oleh semakin membaiknya kondisi ekonomi penduduk sehingga dengan adanya kenaikan pendapatan tersebut mengakibatkan kemampuan masyarakat untuk mengakses pendidikan untuk melan utkan sekolah dan mengakses .asilitas kesehatan men adi semakin baik. +enaikan paritas daya beli Provinsi Papua Barat ternyata uga diikuti oleh kenaikan indeks paritas daya beli. Indeks paritas daya beli pada tahun 200< Provinsi Papua Barat sebesar :1!; atau kondisi ini lebih baik bila dibandingkan dengan indeks paritas daya beli tahun 200: dan 200; yang masingHmasing mempunyai nilai indeks sebesar :1!8 dan :2!<. *e alan dengan peningkatan umlah penduduk! pen#apaian IP3 Provinsi Papua Barat menun ukkan pertumbuhan yang positi. pada setiap tahunnya. Pada tahun 200:! IP3 Provinsi Papua Barat men#apai ;(!8 dan tumbuh se#ara signi.ikan men adi ;;!1 atau meningkat 1!1 poin pada tahun 200;. +emudian pada tahun 200< IP3 Papua Barat uga mengalami pertumbuhan 1!0 poin dari setahun sebelumnya yaitu men adi sebesar ;<!1. 0alam kurun &aktu dua tahun terakhir! Provinsi Papua Barat telah mengalami peningkatan IP3 sebesar 2!1 poin. 2al ini merupakan salah satu peningkatan yang #ukup signi.ikan untuk selang &aktu yang #ukup singkat. 0engan sasaran pembangunan manusia yang dikembangkan oleh pemerintah daerah dan uga peran serta penduduk Papua Barat selama ini akan dapat lebih mema#u lagi pertumbuhan IP3 Papua Barat pada beberapa tahun ke depan. +esen angan pen#apaian IP3 antar +abupaten pada tahun 200: #ukup besar. 5ata-rata IP3 200: adalah ;1!1. IP3 terendah ;0!1 untuk +abupaten "eluk Iondama dan +abupaten "eluk Bintuni. IP3 tertinggi di#apai +ota *orong. *eiring dengan pemekaran Provinsi Papua Barat tahun 200;! kesen angan #apaian IP3 antar kabupaten dapat diperke#il. 5ata-rata IP3 meningkat men adi ;1!, pada tahun 200; dan ;: pada tahun

Laporan Akhir

2010
200<. IP3 terendah masih di +abupaten "eluk Iondama dan +abupaten Bintuni. +ota *orong tetap men adi +ota dengan #apaian IP3 tertinggi di Provinsi Papua Barat. Ta"el 5.54 Perkem"angan IP; Provinsi Papua Barat Tahun %%5
%%5 1 Fak-.ak ;<!< 2 +aimana ;;!, 1 "eluk Iondama ;0!1 ( "eluk Bintuni ;0!1 : 3anok&ari ;0!, ; *orong *elatan ;1!1 < *orong ;:!: 8 5a a /mpat ;0!, , +ota *orong <(!1 Papua Barat ;(!8 %um&er! 1'2 'ro(insi 'apua )arat +,,3 No. +abupatenG+ota IP3 %%4 ;8.1 ;<!1 ;2!: ;2!, ;1!0 ;1!, ;;!2 ;2!1 <(!, ;;!1 %%5 ;,!1 ;8!1 ;1!( ;1!8 ;(!1 ;:!0 ;<!2 ;2!( <:!: ;<!1

-ika dirin#i berdasarkan kabupatenGkota! maka terlihat bah&a besaran IP3 masing-masing kabupatenGkota uga mengalami pertumbuhan yang positi. pada setiap tahunnya. Beberapa kabupaten yang mengalami pertumbuhan IP3 yang #ukup signi.ikan pada tahun 200; yaitu IP3 +abupaten "eluk Bintuni meningkat 2!8 poin! IP3 +abupaten "eluk Iondama meningkat 2!( poin! IP3 +abupaten 3anok&ari meningkat 2!1 poin dan IP3 +abupaten 5a a /mpat tumbuh 1!( poin dari tahun sebelumnya. *edangkan lima kabupatenGkota lainnya hanya mengalami pertumbuhan di ba&ah 1!0 poin terhadap tahun 200:. Ialaupun IP3 kabupatenGkota pada tahun 200< tetap mengalami pertumbuhan yang positi. terhadap tahun sebelumnya! tetapi terdapat beberapa kabupaten yang mengalami perlambatan pertumbuhan. IP3 kabupaten yang mengalami perlambatan pertumbuhan pada tahun 200< yaitu IP3 +abupaten 3anok&ari hanya tumbuh 1!1 poin! IP3 +abupaten "eluk Iondama hanya tumbuh 0!, poin! IP3 +abupaten "eluk Bintuni tumbuh 0!, poin dan IP3 +abupaten 5a a /mpat tumbuh 0!1 poin terhadap tahun sebelumnya. 'ima kabupatenGkota lainnya mengalami per#epatan pertumbuhan pada tahun 200< dibandingkan dengan tahun sebelumnya! yang tumbuh antara 0!8 = 1!1 poin. -ika selama periode tahun 200:-200< besaran IP3 kabupatenGkota dibandingkan dengan besaran IP3 provinsi! maka terdapat empat kabupatenGkota yang besarannya relati. lebih tinggi terhadap IP3 provinsi. 9mpat kabupatenGkota tersebut antara lain +abupaten Fak.ak! ika

Laporan Akhir

2010
+abupaten +aimana! +abupaten *orong dan +ota *orong. *ehingga empat kabupatenGkota tersebut yang #ukup mengangkat besaran IP3 Provinsi Papua Barat. *elain perlu melihat keterbandingan pen#apaian IP3 pada tingkat regional! maka diperlukan uga melihat keterbandingan pen#apaian IP3 pada tingkat nasional. 2al ini berguna untuk melihat posisi relati. pen#apaian IP3 kabupatenGkota ataupun IP3 provinsi terhadap pen#apaian IP3 daerahHdaerah lain baik pada 0aerah "ingkat II maupun pada 0aerah "ingkat I. Japaian IP3 kabupatenGkota di Papua Barat dilihat dari IP3 kabupatenGkota se HIndonesia belum menggembirakan. +e#uali +ota *orong! peringkat IP3 kabupatenGkota di Provinsi Papua Barat di atas peringkat 2:0 dari (18 dan (:, kabupatenGkota di Indonesia pada tahun 200: dan 200;. Provinsi Papua Barat sendiri menempati peringkat ke-10 dari 11 Provinsi di Indonesia pada tahun 200;. 0engan penambahan 21 kabupatenGkota baru di Indonesia pada tahun 200;! peringkat IP3 kabupatenGkota di Papua Barat mengalami penurunan ke#uali +ota *orong. Peringkat IP3 +ota *orong (1 dari (18 kabupatenGkota tahun 200: dan (1 dari (:, kabupatenGkota pada tahun 200;. ,. ;inimnya Ketersediaan Tenaga Ker*a /okal -ika ditin au dari komposisi penduduknya! dari segi umlah angkatan ker a Provinsi Papua Barat memiliki umlah penduduk siap ker a yang #ukup besar! namun karena tingkat pendidikan! keterampilan! etos ker a! dan penguasaan teknologi yang rendah! besarnya umlah ini tidak dapat diandalkan. "enaga ker a yang berasal di penduduk lokal tergeser oleh tenaga ker a pendatang yang memiliki tingkat pendidikan dan keterampilan yang auh lebih baik. 2al ini uga ditun ukkan oleh tingginya tingkat pengangguran di Provinsi Papua Barat yang didominasi oleh penduduk di pedesaan yang sangat auh dari akses pendidikan! kesehatan! dan pasar. Permasalahan ini uga disebabkan oleh budaya masyarakat yang masih bertahan hidup dengan pola orientasi subsisten yang tertumpu pada se#tor pertanian dan perkebunan. I. $endahnya Keterampilan@Skill dan -tos Ker*a Tenaga Ker*a /okal

Penduduk asli memiliki keterampilan dan penguasaan teknologi yang sangat minim. Penduduk lokal sangat arang yang beker a pada suatu perusahaan maupun mempunyai usaha sendiri. *ebagian besar penduduk asli masih beker a dan bertahan di bidang pertanian dengan meman.aatkan hasil alam di lahan yang mereka miliki. Penduduk asli tidak dapat bersaing dengan etnis pendatang yang memiliki keterampilan dan penguasaan

Laporan Akhir

2010
teknologi yang auh diatas penduduk asli. 9tos ker a bagi penduduk asli yang beker a pun masih sangat memprihatinkan. Produktivitas ker*a "agi penduduk loBal yang "eker*a pun masih sangat rendah. 2al ini yang menyebabkan tingginya tingkat pengangguran di Provinsi Papua Barat. -umlah pengangguran di Provinsi Papua Barat pada bulan /gustus 200, meningkat ika dibandingkan dengan bulan /gustus 2008 yaitu meningkat dari 2;.18, i&a men adi 2;.;2; i&a. 9tos ker a yang rendah dari masyarakat lokal merupakan salah satu penghambat dalam proses pembangunan di Provinsi Papua Barat pada umumnya maupun pengembangan kapasitas penduduk lokal. 5.4.& Budaya

A. Penduduk /okal masih "erorientasi Pada Kegiatan Su"sisten Penduduk lokal di Provinsi Papua barat masih sangat bertumpu pada hasil alam dengan teknik pertanian yang tradisional! ekstensi. dan menggunakan teknologi yang sangat sederhana. 9tnis Papua masih berorientasi pada kegiatan subsisten $land-to-mouth agri#ulture%! dengan motovasi ekonomi yang rendah! budaya bertani yang bersi.at komunal yang dikontrol oleh norma dan adat setempat! dan keterkaitan yang kuat antara individu dengan lahan dan lembaga adat $%uradisastra, +,,4%. *ebagian besar penduduk lo#al melakukan usaha pertanian hanya untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga $su&sistence farmin % dan hanya sebagian ke#il yang memiliki akses ke pasar. Penduduk lokal bertani dan berkebun dengan pola perladangan berpindah $shiftin culti(ation%. 9tnis papua dapat bertani dan berkebun menganut budaya lumbung! yaitu menanam tanaman pangan se#ara bertahap. "anaman baru akan ditaman kembali sesudah panen sehingga panen dapat dilalukan sepan ang &aktu sesuai dengan kebutuhan. "eknik ini sudah dilakukan selama berabad abad karena tata #ara pengaturan dan pelaksanaannya diatur oleh norma dan adat setempat. *elain bertani penduduk lokal biasa berternak babi! sebagai komoditas yang memiliki status so#ial yang tinggi bagi pemiliknya. "ernak babi dapat meningkatkan pendapatan keluarga dimana permintaan pasar masih #ukup tinggi. Pemeliharaan dilakukan dengan system diumbar sehingga tidak memerlukan &aktu yang banyak untuk mengurus ternak. Arientasi kegiatan hidup ini yang membuat masyarakat lo#al papua sulit untuk berkembang dan meningkatkan tara. hidupnya karena penghasilan yang diperoleh hanya #ukup untuk bertahan hidup. 5endahnya kese ahteraan membuat akses masyarakat terhadap pendidikan dan kesehatan pun semakin tertutup dan auh dari standar hidup yang &a ar.

Laporan Akhir

2010
B. Polarisasi -ntis Papua dan -tnis Pendatang 2ampir setiap di segi perikehidupan di Provinsi Papua Barat ter adi polarisasi antara kaum pendatang dengan penduduk asli dan sebagian besar dominasi oleh kaum pendatang. 9tnis pendatang yang biasanya berasal dari transmigran dan perantau dari luar pulau papua memiliki tingkat pendidikan! keterampilan! penguasaan teknik modern! penguasaan teknologi! dan telah memiliki orientasi ekonomi dan bisnis. Pada sisi lain pendidikan! keterampilan! pengetahuan! penguasaan teknik dan teknologi masyarakat lo#al masih belum dapat mengakomodir pola pikir! teknik! serta budaya modern yang sarat dengan pengiuasaan teknologi. +ondisi ini menyebabkan masyarakat asli semakin terpinggirkan. A. $endahnya Kepastian Status Tanah@/ahan Pola penguasaan dan pengalihan hak masyarakat adat atas tanah belum sepenuhnya menun ang upaya-upaya pengembangan &ilayah. Beberapa kondisi di lapangan yang menyebabkan rendahnya kepastian status kepemilikan tanah di Provinsi Papua Barat adalah sebagai berikut) "anah atau lahan lokasi pembangunan masih sering digugat oleh penduduk asli &alaupun tanah telah dibebaskan dan i in telah dikeluarkan oleh pemerintah. Penduduk lokal meminta kompensasi yang tidak rasional atas tanah lahan adat yang akan digunakan sebagai lokasi pembangunan atau pengembangan. 5.4.1 -konomi

A. $endahnya Kontri"usi Sektor Terhadap PD$B Besaran nilai P05B Provinsi Papua Barat selama tiga periode yaitu periode 200< s.d 200, menun ukkan peningkatan yang #ukup signi.ikan! dimana pada tahun 200< nilai P05B atas dasar harga berlaku sebesar 5p 8!, triliun. Pada tahun 2008! P05B Provinsi Papua Barat mengalami peningkatan sebesar 1:> dengan nilai total sebesar 5p 10!1 triliun. +emudian pada tahun 200, kembali mengalami peningkatan sebesar 20> dengan nilai total 5p 12!( triliun. Besaran nilai P05B Provinsi Papua Barat selama tiga periode yaitu periode 200<-200, mengalami la u pertumbuhan yang progresi.. 0ari tahun ke tahun nilai P05B terus meningkat. 0alam dua tahun $200< ke 200,% peningkatannya men#apai 1!: triliun. 0itin au dari la u pertumbuhan P05B! Provinsi Papua Barat men#atat tren positi.. Pada tahun 2008

Laporan Akhir

2010
la u pertumbuhan sebesar 1:>. 0i tahun berikutnya! tahun 200,! la u pertumbuhan melon ak :> men adi 20>. "entu ini adalah prestasi yang perlu dipertahankan dan ditingkatkan di tahun-tahun selan utnya. Pada halaman selan utnya disa ikan data P05B atas dasar harga berlaku Provinsi Papua Barat tahun 200<-200,.

Ta"el 5.55 Produk Domestik $egional Bruto Atas Dasar ,arga Berlaku menurut /apangan Usaha Provinsi Papua Barat
#o 1 1.1 1.2 1.1 1.( 1.: 2 1 ( : ; < 8 /apangan Usaha Pertanian "anaman Bahan 3akanan "anaman Perkebunan Peternakan +ehutanan Perikanan Pertam"angan dan Penggalian Industri Pengolahan /istrik dan air Bersih Bangunan Perdagangan2 ,otel dan $estoran Pengangkutan dan Komunikasi Keuangan2 Perse7aan dan 8asa Perusahaan , 8asa.*asa 5&1 61&25 Produk Domestik $egional Bruto 6 (15 5&(25% %um&er! 'ro(insi 'apua )arat $alam *n ka, +,,%%5 1 6 6!%255 1<2 1;<!<( 2:; 01(!1, 111 (;1!1, <08 0<0!18 ,;0 8<(!8< ! 55 6(!21( ! 51! (512!5 16 %&6256 5!5 41125( ( 5 6%125& 414 ! !21 !5! 1&%2 5 %%6 54 1 1251 (12 110!02 28, ,:2!22 1:; 8:8!<( 802 :(;!18 1 100 <:<!1, ! 454 64421& %61 14526% 55 5152(% 6(& 5%2%5 ! %(5 %% 2&6 55! %(621 !1 515256 6& &125( !% &4( 6&42!! %%( & !%5 !!(2!& :01 1;8!81 110 021!0( 1<< 1,:!01 ,10 21,!1; 1 1;; 2,1!0, ! 614 5(&25% 6&5 ((12&6 44 %&%2&1 ! !5% 6&1245 ! (% 1 !2& 644 655254 &% & 52%( ! %%5 1%(256 ! 15! 4%5254

"entang kontribusi sektor terhadap P05B! hingga tahun 200, sektor pertanian merupakan sektor yang memberi nilai terbesar dalam P05B. P05B dari sektor pertanian sebesar 5p. 1!1 triliun! dengan pembagian terbesar yaitu pada sub sektor perikanan dengan nilai 5p. 1!1 triliun. +ondisi ini menun ukkan bah&a sektor pertanian merupakan sektor utama dalam menggerakan roda perekonomian Provinsi Papua Barat. *ektor yang memberi kontribusi terbesar kedua adalah industri dan pengolahan. Nilai P05B dari sektor ini men#apai 5p 2!8 triliun. Bila ditilik dari sektor teratas! merupakan kegiatan yang bersi.at ekstrakti. atau mengambil dari alam. 2al ini bisa berarti baik atau buruk. Baiknya! hal ini mengindikasikan melimpahnya potensi alam Papua Barat yang dapat diman.aatkan untuk kese ahteraan rakyat. Namun di sisi lain hal ini uga menun ukkan kreativitas sumber daya manusia Papua Barat yang terbatas sehingga belum mampu memperoleh pendapatan besar dari sektor yang padat modal dan teknologi.

Laporan Akhir

2010
*edangkan sektor listrik dan air bersih merupakan sektor yang memberi nilai paling ke#il! yaitu sebesar 5p ;; miliar. 2al ini mengindikasikan masih rendahnya sambungan dan penggunaan listrik dan air bersih di Provinsi Papua Barat. 0apat pula disimpulkan kuantitas in.rastruktur Papua Barat masih rendah. *edikitnya &arga yang dapat di angkau oleh in.rastruktur yang memadai uga berpengaruh pada kualitas hidupnya. 2al ini tentu harus men adi perhatian pemerintah nantinya. B. Struktur Perekonomian ;asih Bertumpu Pada Sektor Pertanian *truktur perekonomian suatu daerah sangat dipengaruhi oleh besarnya sumbangan masingmasing sektor ekonomi dalam membentuk nilai tambah di suatu daerah. *ektor ekonomi yang dominan men#erminkan #orak perekonomian daerah tersebut. Provinsi Papua Barat adalah salah satu daerah yang ber#orak agraris! hal ini ditun ukkan dari sumbangan sektor pertanian yang sangat dominan. Berdasarkan data tahun 200<200,! sumbangan sektor pertanian terhadap pembentukan P05B Provinsi Papua Barat atas dasar harga konstan rata-rata sebesar 28> per tahun. *edangkan sumbangan sektor pertanian terhadap pembentukan P05B Provinsi Papua Barat atas dasar harga berlaku rata-rata sebesar 2:> per tahun. Berdasarkan sumbangan masing-masing sektor perekonomian terhadap pembentukan P05B dari tahun 200<-200,! dapat dikatakan tidak mengalami perubahan. *ektor pertanian! sektor ini sangat mendominasi perekonomian Provinsi Papua Barat atau dapat dikatakan perekonomian di &ilayah ini ditopang oleh sektor pertanian. *ektor ini mempunyai kontribusi terhadap pembentukan P05B rata-rata di atas 2:> per tahun. *ektor pertambangan dan penggalian! dimana sektor ini merupakan urutan kedua penyumbang terbesar dalam pembentukan P05B Provinsi Papua Barat. 5ata-rata kontribusi sektor ini terhadap pembentukan P05B adalah sebesar 18!:> per tahun. *ektor industri dan pengolahan! sektor ini merupakan urutan ketiga terbesar penyumbang dalam pembentukan P05B Provinsi Papua Barat. 5ata-rata kontribusi sektor ini terhadap pembentukan P05B adalah sebesar 18> per tahun. A. $ealisasi Anggaran Belan*a ;ele"ihi $ealisasi Anggaran Pendapatan Daerah

Laporan Akhir

2010
0alam melaksanakan proses pembangunan daerah! maka sangat dibutuhkan adanya penganggaran keuangan darah dalam bentuk pendapatan dan belan a daerah. 0engan melakukan penganggaran tersebut! maka dapat diketahui dengan elas berapa besar pemasukan daerah dari sumber-sumber pemasukan yang ada dan berapa besar pengeluaran daerah yang telah dipergunakan berdasarkan keperluan daerah. 0engan demikian akan ter#ipta sistem keuangan daerah yang rapi dan transparan serta dapat dipertanggung a&abkan. Untuk men alankan roda pemerintahan! maka sangat nyata dibutuhkan sumber pemasukan. *umber pemasukan bagi kas daerah dapat berupa pendapatan asli daerah! dana perimbangan antara pusat daerah atau dana lainnya. 3elalui sumber pendanan inilah daerah akan dapat melakukan .ungsinya se#ara nyata. Pada tahun 200,! realisasi pendapatan Provinsi Papua Barat sebesar 5p. 1 triliun lebih. +ondisi tersebut meningkat 1(!8;> bila dibandingkan dengan kondisi tahun 200<. 0aerah tingkat II yang memberikan kontribusi paling besar dalam pembentukan pendapatan Provinsi Papua Barat adalah +abupaten 3anok&ari. "otal penerimaan yang dihasilkan +abupaten 3anok&ari men#apai 5p <:1 miliar. Urutan kedua dan ketiga daerah penghasil penerimaan terbanyak adalah +abupaten "eluk Bintuni dan +abupaten Fak.ak. +abupaten "eluk Bintuni memperoleh pendapatan sebesar 5p. <08 miliar pada tahun 200, sedangkan +abupaten Fak.ak sebesar 5p ;,8 miliar. Untuk men alankan roda pemerintahan! maka sumber penghasilan yang telah diperoleh akhirnya digunakan untuk berbagai ma#am keperluan pembangunan daerah. 5ealisasi pengeluaran daerah Provinsi Papua Barat pada tahun 200, adalah sebesar 5p. 11 triliun lebih. 0aerah yang mengeluarkan dana paling banyak adalah +abupaten *orong *elatan. 3ereka men#atat pengeluaran sebesar 5p 1!1 triliun. Ialaupun penerimaan +abupaten *orong *elatan hanya 5p ;<( miliar. +abupaten 3anok&ari menempati tempat kedua daerah dengan pengeluaran tertinggi. 3ereka menggunakan dana sebesar 5p <10 milyar. Berikut adalah Ta"el IG.& yang menun ukkan realisasi pendapatan dan pengeluaran daerah Provinsi Papua Barat pada tahun 200,. Ta"el 5.56 $ealisasi Penerimaan dan Pengeluaran Daerah Provinsi Papua Barat Tahun %%( )$p+
#o 1 2 1 Ka"upaten@Kota Fak.ak +aimana "eluk Iondama Penerimaan ;,8 ;<< 28< <<2 ;00 1<2 ;2: 81; pengeluaran <02 ,<1 :<0 ;2 ;1: 228 111 2<1 -

Laporan Akhir

2010
"eluk Bintuni <08 81( :(0 2,( <10 (;; 188 111 3anok&ari <:1 212 1(1 :,8 <10 ,12 20; ;<0 *orong *elatan ;<( 811 ;<8 20: 1 111 <28 1,1 ,0, *orong ;08 1,8 (:; 000 ;00 :0( :8: 0000 5a a /mpat ;2; <<8 <11 ;:0 ;28 :80 <11 <28 +ota *orong (;( ::1 18< 282 (88 :8, 18: ,,1 Total 5 !&& 456 6& 4&5 !! 5& 511 1&6 5 6 %um&er! 'ro(insi 'apua )arat $alam *n ka, +,,( : ; < 8 ,

D. ;inimnya Peran Per"ankan Dalam Pengem"angan U;K; 'embaga perbankkan mempunyai peran yang penting bagi setiap perusahaan baik untuk memenuhi kebutuhan modal atau dana untuk menun ang kegiatan usaha! uga mempunyai peranan penting bagi perusahaan khususnya bagi perusahaan ke#il atau usaha ke#il. Perbankan seharusnya dapat memberikan pin aman atau kredit khususnya bagi perusahaan maupun individu yang membutuhkan modal dalam rangka mengembangkan usaha. Peran bank dalam pengembangan U3+3 di Provinsi Papua Barat dirasakan masih sangat minim baik dalam hal pemberian pin aman atau kredit maupun pembinaan dan pelatihan. *aat ini masih banyak para pelaku dunia usaha di Provinsi Papua Barat khususnya pelaku usaha mikro! ke#il! dan menengah yang masih auh dari akses perbankan. 3asih rendahnya peran perbankan di Provinsi Papua Barat dapat disebabkan karena belum tersosialisasikan dengan baiknya in.ormasi mengenai .asilitas kredit atau pin aman kepada masyarakat! proses peri8inan yang tergolong rumit! dan masih rendahnya kemampuan mene erial pelaku usaha U3+3 karena pada umumnya usaha skala ke#il dalam men alankan usaha tanpa adanya peren#anaan! pengendalian maupun uga evalusi kegiatan usaha. -. $endahnya Daya Saing Produk Unggulan 5endahnya daya saing produk unggulan yang dihasilkan di Provinsi Papua Barat pada dasarnya disebabkan oleh tingginya harga ual barang dan asa dan rendahnya kualitas barang dan asa yang dihasilkan. Beberapa .aktor internal &ilayah yang menyebabkan permasalahan ini adalah) 3ahalnya harga barang dan asa yang diakibatkan oleh membengkaknya biaya produksi! serta biaya koleksi dan distribusi barang dan asa. "eknologi pengolahan yang masih sederhana menyebabkan kualitas barang dan asa yang dihasilkan sulit untuk bersaing. 5endahnya akses ke pasar. +urangnya promosi dari pemerintah daerah.

Laporan Akhir

2010

5.4.5

Keuangan

A. $endahnya pendapatan Asli Daerah 0alam pelaksanaan roda pembangunan! sangat dibutuhkan dukungan keuangan daerah. 0alam rangka memenuhi kebutuhan keuangan daerah tersebut! maka setiap daerah harus memiliki Pendapatan /sli 0aerah! antara lain yang berasal dari pa ak dan bagi hasil bukan pa ak. Berikut ini adalah tabel Pendapatan /sli 0aerah Provinsi Papua Barat. Ta"el 5.5( $ealisasi Pendapatan dan Pengeluaran Daerah Ka"upaten@Kota di Provinsi Papua Barat %%5
Ka"upaten@Kota Fak.ak +aimana "eluk Iondama "eluk Bintuni 3anok&ari *orong *elatan *orong 5a a /mpat +ota *orong 8umlah %%5 %%4 Penerimaan :;(.0,0.(;;.;80 :8(.:;<.<2(.1<( 18;.01:.1<8 :0:.;02.1:1.12< ;02.,<0.181.000 (<1.:,0.81<.<:1 1;1.82,.000.80: &.%(5.%&4.55(.&!5 5%!.14%. 1&.6!! !.&66.5%4.44!.15! Pengeluaran 2,1.21,.;(8

;08.01;.(,0.000 (:1.:<;.1,8.,,0 120.(<<.,11.::: !.&6%.&61.%1 .!(& 5(5.(55.&(4.(65 !.!&5.%1(.4% .44

%um&er! $inas 'erekonomian dan 'endapatan $aerah Ka&upaten5Kota di 'ro(insi 'apua )arat, +,,0.

B. $endahnya $asio PAD terhadap APBD J. Pada tahun 200: pertumbuhan ekonomi Provinsi Papua Barat sebesar 20!11>. "ahun 200; pertumbuhannya melambat <> men adi 11!0(>. 'alu pada tahun 200< ter adi peningkatan pertumbuhan ekonomi sehingga la unya berada pada persentase 1:!,2>. 4ambaran selengkapnya seperti terlihat pada Ta"el 5.5%. Ta"el 5.4% Pertum"uhan PD$B dan PAD Provinsi Papua Barat Tahun %%5' %%5
PD$B PAD Per"andingan PAD@PD$B #ilai Konstan Pertum"uhan #ilai Pertum"uhan Tahun )1+@) + )8uta $p+ )D+ )8uta $p+ )D+ 200: < ,11 <<;!80 20!11 1 188 :0; 0!1<: 200; 8 ,(: :1,!:0 11!0(L <01 (;0 -(, 0!0<8( 200< 10 1;, 81;!11 1:!,2L 1 0,: 01; 1(1 0!2,8 %um&er! 'ro(insi 'apua )arat $alam *n ka, +,,0 6keteran an! " 7 an ka prediksi

Laporan Akhir

2010
P05B yang terus menun ukkan bah&a dengan adanya otonomi daerah! sentra-sentra kegiatan ekonomi sekarang men#apai hingga ke pelosok daerah! aktivitas ekonomi men adi semakin #epat dan mobilitas penduduk uga men adi semakin tinggi. +ondisi ini tentunya sangat menggembirakan namun prestasi di bidang ekonomi makro tersebut harus diimbangi dengan semakin meningkatnya sumber-sumber pendapatan yang men adi sumber Pendapatan /sli 0aerah $P/0% dari Provinsi Papua Barat. Pemerintah daerah harus dapat melakukan pembangunan daerah se#ara otonom

membutuhkan penerimaan-penerimaan daerah yang merupakan sumber P/0. Pendapatan /sli 0aerah sesuai dengan pasal : Undang-Undang Nomor 11 "ahun 200(! tentang Perimbangan +euangan antara Pemerintah Pusat dan 0aerah! bah&a sumber-sumber pendapatan asli daerah terdiri dari 1% hasil pa ak daerah! 2% hasil retribusi daerah! 1% hasil kantor 0ispenda milik daerah! (% hasil pengelolaan kekayaan daerah lainnya yang dipisahkan dan :% lain-lain Pendapatan /sli 0aerah yang sah. Perbandingan P/0 dan P05B Provinsi Papua Barat selama 1 tahun belakangan $200:200<% bernilai diba&ah 0!1. Pada tahun 200: nilainya 0!1<:. Pada tahun 200; nilainya berkurang men adi 0!0<8(. 'alu pada tahun 200< ter adi peningkatan sehingga rasionya men adi 0!2,8. D. ;asih Bertumpu Pada Dana Bantuan Dari Pemerintah Pusat Papua dan Papua Barat sudah lama termasuk di antara &ilayah-&ilayah dengan trans.er .iskal pusat ke pemerintah-pemerintah daerah yang paling besar. Pada tahun 200,! Papua dan Papua Barat $beserta 1; kabupatenGkota di dalamnya% diharapkan menerima 5p <!: dan 5p 8!, uta masing-masing per kapita! auh melebihi provinsi lain manapun. *e#ara keseluruhan! dari tahun 2000 ke 2008! se#ara nominal! trans.er .iskal ini meningkat 1.1(0>. Ini menambah tekanan yang luar biasa besar pada daya serap pemerintah provinsi! terlebih lagi pada pemerintah kabupatenGkota yang pada tahun 2008 menerima <8> dari seluruh umlah trans.er pemerintah pusat ke &ilayah tersebut. Berdasarkan UU No. 11 "ahun 200(! maka dana perimbangan terdiri dari) Bagian 0aerah dari penerimaan Pa ak Bumi dan Bangunan! Bea Perolehan 2ak atas "anah dan Bangunan! dan penerimaan dari sumberdaya alamE 0ana /lokasi UmumE 0ana /lokasi +husus.

Laporan Akhir

2010
0ukungan keuangan pemerintah daerah merupakan salah satu aspek penting dalam melaksanakan roda pemerintahan. *alah satu sumber pembiayaan daerah yang bukan dari daerah yang bersangkutan adalah dengan adanya dana perimbangan. 0alam hal ini! dana perimbangan Provinsi Papua Barat berupa dana alokasi umum dan khusus. 0ana /lokasi Umum ditetapkan sekurang-kurangnya 2:> $dua puluh lima persen% dari Penerimaan 0alam Negeri yang ditetapkan dalam /PBN. 0ana /lokasi Umum untuk daerah provinsi dan untuk daerah kabupatenGkota ditetapkan masing-masing 10> $sepuluh persen% dan ,0> $sembilan puluh persen% dari 0ana /lokasi Umum sebagaimana yang ditetapkan sebesar 2:>. 0alam hal ter adi perubahan ke&enangan diantara daerah provinsi dan daerah kabupatenGkota! persentase 0ana /lokasi Umum untuk daerah provinsi dan daerah kabupatenGkota disesuaikan dengan perubahan tersebut. 0ana /lokasi Umum untuk suatu daerah provinsi tertentu ditetapkan berdasarkan perkalian umlah 0ana /lokasi Umum untuk seluruh daerah provinsi yang ditetapkan dalam /PBN! dengan porsi daerah provinsi yang bersangkutan. 0ana /lokasi Umum untuk suatu daerah kabupatenGkota tertentu ditetapkan berdasarkan perkalian umlah 0ana /lokasi Umum untuk seluruh daerah kabupatenGkota yang ditetapkan dalam /PBN dengan porsi daerah kabupatenGkota yang bersangkutan. Porsi daerah kabupatenGkota merupakan proporsi bobot daerah kabupatenGkota yang bersangkutan terhadap umlah bobot semua daerah kabupatenGkota di seluruh Indonesia. Bobot daerah ditetapkan berdasarkan ) +ebutuhan &ilayah otonomi daerahE Potensi ekonomi daerah.

0ana /lokasi +husus dapat dialokasikan dari /PBN kepada daerah tertentu untuk membantu membiayai kebutuhan khusus! dengan memperhatikan tersedianya dana dalam /PBN. +ebutuhan khusus adalah ) +ebutuhan yang tidak dapat diperkirakan dengan menggunakan rumus alokasi umumE danGatau! +ebutuhan yang merupakan komitmen atau prioritas nasional.

0ana /lokasi +husus termasuk yang berasal dari dana reboisasi. 0ana reboisasi dibagi dengan imbangan ) (0> $empat puluh persen% dibagikan kepada daerah penghasil sebagaimana 0ana /lokasi +husus.

Laporan Akhir

2010
5.4.4 ;0> $enam puluh persen% untuk pemerintah pusat. In:rastruktur Wilayah

Pada dasarnya permasalahan di bidang investasi dan penanaman modal terkait in.rastruktur &ilayah dapat dibagi men adi 2 bagian besar yaitu !+ Permasalahan ketersediaan in:rastruktur 7ilayah dan + Kualitas pelayanan in:rastruktur 7ilayah. +edua permasalahan ini masih ter adi di Provinsi Papua Barat. Berikut masalah yang ada terkait in.rastruktur &ilayah di Provinsi Papua Barat A. $endahnya Kuantitas dan Kualitas Pelayanan Transportasi Darat 0i Provinsi Papua Barat! prasarana alan yang menghubungkan ibukota provinsi dengan ibukota kabupaten dan antar ibukota kabupaten belum memadai atau dengan kata lain! aksesibilitas merupakan permasalahan transportasi se#ara umum yang ter adi di provinsi ini. 2al ini dikarenakan letak geogra.is kota-kotaGdesa-desa yang berkembang berada di pesisir laut yang dikelilingi oleh hutan-hutan! ra&a-ra&a! sungai-sungai! serta pergunungan dan sulit ditembus oleh kendaraan bermotor biasa. *aat ini hanya beberapa kabupaten atau pusat-pusat perkotaan yang telah terhubungkan antara satu dengan lainnya melalui alur darat dan masih banyak pusat-pusat pengembangan dan daerah-daerah terpen#il yang belum terbuka akses daratnya. /dapun yang telah terhubung atau terbuka aksesnya! kondisi dan pelayanan alan masih sangat buruk seperti rusaknya perkerasan alan! kondisi alan masih berupa kerikil ataupun tanah! dan masih berupa hutan atau belum terbuka aksesnya. +ondisi alan pada semua kabupaten yang ada di Provinsi Papua Barat masih dalam tahap pembangunan. Berikut ditampilkan +ondisi! *tatus dan 2ierarki -alan Utama di Provinsi Papua Barat. Ta"el 5.4! Kondisi2 Status dan ,ierarki 8alan Utama di Provinsi Papua Barat
=o . =ama %ua, &anok3ari4 &aruni4 PraBi4!ebar Sno(y4 Aya3asi4 !ambuaya4 !/amono4 Sorong &anok3ari4 &aruni4 ?ransbari4 $ansiki4 #tat u, %ua, ?ie"a" ki 0alan *an&an $ %ua, 8Km9 ',pal 8Km9 Ke"ik il 8Km9 Tana 8Km9 ?uta n 8Km9 Kete"an$an

"

AP

*4+,00

144,0 0

))2,0 0

,0,00

Trans Irian %aya Barat &eng0ubungkan !abu(aten &anok3ari 4 !ota Sorong Trans Irian %aya Barat &eng0ubungkan !abu(aten &anok3ari !abu(aten Bintuni

"DP

AP

2*),40

140,0 0

11),4 0

Laporan Akhir

2010
&ame04 Bintuni &ame04 Cindesi4 Ambaruni4 $asie4 Casior Cindesi4 BouruB4 Condama4 Tangguni4 !aimana BouruB4 BuBer4 Bomberay4 AakBak !ambuaya4 Teminabuan Sorong4 &akbon4 &ega4 Sausa(or Aimas4Seget )12,0 0 Trans Irian %aya Barat &eng0ubungkan !abu(aten &anok3ari !ab# Te/uk Condama Trans Irian %aya Barat &eng0ubungkan !abu(aten Te/uk Condama !ab# !aimana Trans Irian %aya Barat &eng0ubungkan !abu(aten !aimana !abu(aten AakBak %aringan %a/an Strategis di !abu(eten Sorong Se/atan %aringan %a/an Strategis di Pantai :tara di !abu(eten Sorong %aringan %a/an daera0 Transmigrasi dan &igas di !abu(aten Sorong Trans Irian %aya Barat &eng0ubungkan !abu(aten Sorong Se/atan !abu(aten Bintuni %arinagan %a/an Strategis da/am !ota AakBak %aringan %a/an Strategis da/am !abu(aten AakBak

"DP

!P

)4+,00

14,00

20,00

"DP

AP

1-1,00

1,,+0

2),40

20,00

120,0 0

"DP

AP

)11,00

*2,*0

-,,*0

21,00

1*0,0 0 4

AP

*4,00

)),00

21,00

!P

1)-,00

)+,00

4*,00

*,,00

!P

11+,00

-+,00

1+,00

14,00

Susumuk4 !amundan4 Bintuni AakBak4 Siboru AakBak4 !okas 03 .'? T<T'.

AP

22*,00

20,00

20*,0 0

10 11

P P =/*

!P !P

)-,-0 44,00 2.253, 00

2*,00 44,00 492, 10

4 4 628, 90

1),-0 4 204, 2

4 4 928, 00

%um&er! #ata #ransportasi 'apua )arat, $inas '8 dan 'erhu&un an 'ro(insi 'apua )arat

B. $endahnya Kuantitas dan Kualitas Pelayanan Sarana Prasarana Transportasi /aut "ransportasi laut mempunyai peranan sangat penting pada perekonomian Papua Barat. 2al ini terlihat dari sebagian besar mobilitas orang dan barang! baik yang masuk maupun yang keluar dari &ilayah Papua Barat masih menggunakan transportasi laut. *elain itu sebagian besar mobilitas orang dan barang di &ilayah Papua Barat! baik antar kabupaten maupun antar distrik masih menggunakan moda transportasi laut. -enis alat angkutan yang sangat penting bagi masyarakat di Papua Barat adalah kapal laut. 2al ini disebabkan karena kondisi .isik &ilayah yang belum memungkinkan dibukanya alan darat sehingga kota tersebut lebih mengandalkan transportasi air sebagai sarana perhubungan antar kotaGkabupaten. Beberapa hal yang menyebabkan masih rendahnya kualitas pelayanan transportasi laut di Provinsi Papua Barat adalah) "erbatasnya pelabuhan dan dermaga yang disinggahi oleh moda angkutan laut 5endahnya kualitas pelabuhanGdermaga dan moda angkutan. "erbatasnya alur pelayanan. 3inimya ad&al atau intensitas pelayanan! 3inimnya moda angkutan laut.

A. $endahnya Kuantitas dan Kualitas Pelayanan Sarana Prasarana Transportasi Udara "ransportasi Udara merupakan salah satu moda transportasi andalan di Provinsi Papua Barat mengingat kondisi geogra.isnya yang masih sulit ditembus oleh kendaraan bermotor. "ransportasi udara men adi penting di Provinsi Papua Barat karena karakteristik &ilayah yang #ukup bergunung! #uram dan diliputi hutan sehingga akses alan darat men adi sulit. Prasarana perhubungan udara utama di Provinsi Papua Barat adalah 'apangan "erbang 5endani di 3anok&ari! 0omine 9d&ard Asok dan -e.man di *orong! "orea di Fak Fak dan Utarum di +aimana! Bandara +abupaten "eluk Iondama bernama Bandara Iasior

Penyusunan Strategi Pengembangan Penanaman Modal dan Roadmap Investasi di Provinsi Papua Barat

121

Laporan Akhir

2010
sedangkan bandara +abupaten "eluk Bintuni bernama sama yaitu Bandara Bintuni. +etu uh lapangan terbang ini selain didarati oleh pesa&at penerbangan perintis enis "&in Atter uga dapat didarati pesa&at enis Fokker dan Boing. *edangkan di +abupaten "eluk Bintuni! "eluk Iondama dan *orong *elatan hanya bisa di darati oleh pesa&at enis tertentu seperti "&in Atter. 3asyarakat di Provinsi Papua Barat tidak terlayani oleh transportasi udara setiap hari di setiap kota! pesa&at hanya melayani kota tertentu pada hari-hari tertentu. +abupaten yang telah terlayani oleh penerbangan komersial antara lain adalah +abupaten 3anok&ari! +ota *orong! +abupaten Fak.ak! dan +abupaten +aimana. D. Tingginya Biaya Transportasi2 Koleksi dan Distri"usi Barang dan 8asa *aat ini biaya transportasi baik menu u ke Provinsi Papua Barat maupun di dalam Provinsi Papua Barat sangat mahal ika dibandingkan dengan &ilayah barat Indonesia. Beberapa penyebab mahalnya biaya transportasi do Provinsi Papua Barat adalah) 5intangan bersi.at .isik yaitu arak yang sangat auh! pegunungan yang #uram! dataran rendah bera&a-ra&a! tanah yang rapuh! #urah hu an musiman yang tinggi. Buruknya kualitas pelayanan transportasi darat seperti alan yang rusak! masih banyak alan yang terputus atau belum terbukanya akses transportasi darat! buruknya sarana prasarana transportasi darat seperti terminal! embatan! dam moda angkutannya. Buruknya kualitas pelayanan transportasi laut seperti minimnya alur dan &aktu pelayaran! rendahnya tingkat keselamatan penumpang! serta buruknya sarana prasarana transportasi laut seperti pelabuhan! dermaga! dan moda angkutannya. Buruknya kualitas pelayanan transportasi udara seperti minimnya alur dan &aktu penerbangan! rendahnya tingkat keselamatan penumpang! serta buruknya sarana prasarana transportasi udara seperti bandara. 3ahalnya harga bahan bakar di Provinsi Papua Barat

Penyusunan Strategi Pengembangan Penanaman Modal dan Roadmap Investasi di Provinsi Papua Barat

122

Laporan Akhir

2010

-. $endahnya Kuantitas dan Kualitas Pelayanan Sarana Prasarana /istrik )-nergy+ 0alam lingkup &ilayah! energi merupakan aspek yang sangat krusial. *e alan dengan meningkatnya kebutuhan akan energi! maka pembangunan sarana dan prasarana energi uga men adi kebutuhan vital dan mendesak di Provinsi Papua Barat. Pembangkit listrik tenaga diesel sangat ini merupakan sumber energi yang paling utama. "ingkat layanan tersebut masih sangat auh dari rata-rata yanng ada. 5asio elektri.ikasi di Indonesia rata-rata berkisar pada angka :0 persen. Pemenuhan energi di Papua Barat masih sangat kurang baik dari segi umlah maupun distribusi! yang terkendala oleh kondisi topogra.i &ilayah Papua Barat. 'istrik sering padam sehingga pengusaha terpaksa menyediakan generator sendiri! pengeluaran s&asta maupun pengeluaran pemerintah akan meningkat sebagai akibat dari pemeliharaan in.rastruktur yang tidak memadai. "enaga listrik di Papua dan Papua Barat saat ini mahal dan tidak dapat diandalkan. Namun hampir semua daya listrik yang ada saat ini dihasilkan dengan menggunakan generator diesel tua! yang beroperasi pada kapasitas ;0>. Pertumbuhan kapasitas = tidak sampai (> per tahun dari 2002 sampai 200< = hanya men#apai separuh dari ke#epatan pertumbuhan permintaan. -elas! terlalu lambat untuk memperbaiki masalah kronis yakni tidak memadainya suplai listrik. >. $endahnya Kuantitas dan Kualitas Pelayanan Sarana Prasarana Telekomunikasi In.rastruktur pos dan komunikasi pada tingkat provinsi lebih menitikberatkan pada persebaran dan tingkat layanan. +ondisi in.rastruktur konumikasi dan perhubungan di Papau Barat tergolong masih sangat minim. +antor pos hanya terdapat di dua &ilayah yaitu +ota *orong dan 3anok&ari sementara kantor pos pembantu terdapat di semua &ilayah ke#uali +abupaten 5a a /mpat. +ebutuhan

Penyusunan Strategi Pengembangan Penanaman Modal dan Roadmap Investasi di Provinsi Papua Barat

12)

Laporan Akhir

2010
pos di 5a a /mpat dipenuhi oleh rumah pos dan kantor pos desa. Iilayah 5a a /mpat yang berupa kepulauan mungkin men adi .aktor kenapa kantor pos dalam skala ke#il lebih berperan. 'ayanan telepon dari "elkom saat ini baru terkonsentrasi di kabupaten dan kota terutama seperti *orong dan 3anok&ari. 'ayanan telepon belum terdapat di "eluk Iondama! "eluk Bintuni! *orong *elatan! dan 5a a /mpat. +ondisi &ilayah Papua Barat lebih memungkinkan pengembangan aringan komunikasi nirkabel seperti telepon seluler dan telepon satelit. "elah ada operator seluler yang men angkau Papua Barat namun uga masih terkonsntrasi di &ilayah seperti +ota *orong. 3. $endahnya Kuantitas dan Kualitas Pelayanan Sarana Prasarana Air Bersih Pemeliharaan in.rastruktur air bersih merupakan permasalahan yang kronis. -aringan sistem air bersih di Provinsi Papua Barat kurang terpelihara dengan baik. *istem aringan air bersih beroperasi auh di ba&ah kapasitas karena konstruksi a&al yang kurang baik dan pemeliharaan yang tidak memadai. Banyak sistem aringan air yang tidak dapat beroperasi hanya dalam beberapa tahun setelah dibangun! sehingga membutuhkan rehabilitasi yang mahal. Padahal! ika konstruksi dibuat sesuai standar yang baik dan pemeliharaan dilakukan se#ara rutin! in.rastruktur tersebut dapat tetap beroperasi dengan total biaya auh lebih rendah. *umber air bersih yang digunakan berasal dari air sungai dan mata air pegunungan. "otal produksi air sebanyak ;.10<.1(: m1! yang bersumber dari sungai sebanyak :.;2;.;<1 m1 dan dari mata air pegunungan sebanyak ;:.1;1 m1 dan dari danau sebanyak 12.:12 m1. Persentase sumber air bersih berasal dari sungai men#apai :(!;>! mata air (:!1> dan sumber lainnya 0!1>. Pada tahun 200( umlah air minum yang disalurkan sebanyak (.1(,.:0< 31. Non niaga merupakan pelanggan terbesar yakni 2.1<0.0(< dan niaga sebesar 1.(28.0;;! sedangkan sosial 1<<.;,0 dan industri 28.00: dan yang khusus adalah 1(:.;,, /rtinya non niaga merupakan pengguna air terbanyak di susul

Penyusunan Strategi Pengembangan Penanaman Modal dan Roadmap Investasi di Provinsi Papua Barat

124

Laporan Akhir

2010
oleh niaga! sedangkan dari kategori sosial! industri dan khusus relati. lebih ke#il. Penggunaan air bersih yang terbanyak di Papua Barat adalah +ota *orong dari semua enis pelanggan yang di salurkan! disusul +abupaten *orong! +abupaten Fak Fak! dan +abupaten 3anok&ari. 5.4.5 ,ukum dan Kelem"agaan

Permasalahan utama bidang investasi dan penanaman modal dalam bidang hukum dan kelembagaan adalah) 5endahnya kepastian hukum. Buruknya kualitas pelayanan birokrasi.

Permasalahan diatas disebabkan oleh beberapa .aktor! yaitu) A. Tidak Ada Peraturan dan Ke"i*akan Investasi Daerah Peraturan 0aerah dan kebi akan daerah memegang peranan yang penting bagi para stakeholder di dibidang investasi dan penanaman modal. Peraturan 0aerah dan kebi akan daerah berperan sebagai payung hukum dan mengatur tata #ara dalam berinvestasi di daerah selain peraturan perundang-undangan dan kebi akan pada tingkat nasional. *aat ini di Provinsi Papua Barat tidak tersedia peraturan daerah maupun kebi akan daerah yang mengatur se#ara khusus mengenai investasi dan penanaman modal serta tata #ara atau petun uk pelaksanan dan *AP yang sistematis tentang pelaksanaan dan pelayanan terhadap investasi dan penanaman modal. 2al ini menyebabkan ketidakpastian hukum dan tata #ara bagi para investor yang ingin menanamkan modal di Provinsi Papua Barat. +etidakadaan aspek legal di tingkat daerah ini menyebabkan aspek legal yang dia#u kebi akan di tingkat nasional. Beberapa peraturan perundang-undangan serta kebi akan pemerintah terkait investasi yang seharusnya Pemerintah Provinsi dapat terapkan atau dituangkan dalam peraturan dan kebi akan daerah dapat dilihat pada tabel di ba&ah ini) adalah peraturan perundangan dan

Penyusunan Strategi Pengembangan Penanaman Modal dan Roadmap Investasi di Provinsi Papua Barat

12*

Laporan Akhir

2010
Ta"el 5.4 Ta"el Aspek ,ukum Investasi yang Belum diterapkan di Provinsi Papua Barat
#o. 1 2 1 8enis Peraturan atau Ke"i*akan Daerah Penerapan Pelayanan "erpadu *atu Pintu $P"*P% Pengembangan *istem Pelayanan In.ormasi dan Peri8inan Investasi *e#ara 9lektronik $*PIPI*9% Pembentukan dan Pengoperasian Badan +oordinasi Penanaman 3odal 0aerah $B+P30% Pemberian Insenti. dan +emudahan Investasi dan Penanaman 3odal di 0aerah Pengembangan +a&asan 9konomi +husus di Provinsi Papua Barat Pengaturan +er asama Pemerintah 0engan Badan Usaha 0alam Penyediaan In.rastruktur Fasilitas Pa ak Penghasilan untuk Penanaman 3odal di Bidang-Bidang Usaha "ertentu danGatau di 0aerah0aerah "ertentu Pelibatan 3asyarakat 'okal sebagai *ebagai "enaga +er a. Aspek ,ukum Undang-Undang No. 2: "ahun 200< "entang Penanaman 3odal. +eputusan Presiden Nomor 2< "ahun 200, "entang Pelayanan "erpadu *atu Pintu di Bidang Penanaman 3odal. Undang-Undang No. 2: "ahun 200< "entang Penanaman 3odal. Peraturan Pemerintah No. (: "ahun 2008 "entang Pemberian Insenti. dan +emudahan Penanaman 3odal di 0aerah. Undang-Undang No. 2: "ahun 200< "entang Penanaman 3odal. Peraturan Presiden No.11 "ahun 2010 +er asama Pemerintah 0engan Badan Usaha 0alam Penyediaan In.rastruktur. Peraturan Pemerintah Nomor ;2 "ahun 2008 "entang Fasilitas Pa ak Penghasilan untuk Penanaman 3odal di Bidang-Bidang Usaha "ertentu danGatau di 0aerah-0aerah "ertentu. Undang-Undang No. 2: "ahun 200< "entang Penanaman 3odal.

: ;

<

B. Tumpang Tindih Peraturan dan Ke"i*akan. +ebi akan usaha dan investasi di Indonesia hingga saat ini masih sarat dengan tumpang tindih sehingga iklim berusaha di dalam negeri tidak kun ung kondusi.. 3enurut 0irektur 9ksekuti. Inde. /hmad 9rani Hustika! persoalan tumpang tindih kebi akan di Indonesia saat ini sudah sangat serius bahkan program antardepartemen pun saling tumpang tindih sehingga e.ektivitas peman.aatan /PBN diragukan. 3enurut +etua 0e&an Pertimbangan +adin Indonesia! *uryo Bambang *ulisto! selama ini banyak kebi akan pemerintah yang tumpang-tindih dan kontraprodukti. seperti Undang-Undang +etenagaker aan yang menyebabkan investor hengkang karena ada pasal yang krusial yaitu pengusaha tetap &a ib membayar

Penyusunan Strategi Pengembangan Penanaman Modal dan Roadmap Investasi di Provinsi Papua Barat

12+

Laporan Akhir

2010
pesangon terhadap peker a yang diputus hubungan ker anya! akibat melakukan pelanggaran berat! termasuk kriminal! kebi akan kenaikan #ukai minuman keras sampai 200 persen yang memukul industri pari&isata! hotel! dan restoran. Penghapusan Pa ak Pen ualan Barang 3e&ah $PPnB3% minuman beralkohol pada 1 /pril 2010 seiring diberlakukannya UU No (2 "ahun 200, tentang Pa ak Pertambahan Nilai $PPN% dan PPnB3 dan dalam &aktu bersamaan pemerintah memberlakukan kenaikan tari. #ukai baru minuman beralkohol hingga 200 persen 0i Provinsi Papua Barat sendiri! tumpang tindih peraturan dan kebi akan lebih sering ter adi pada peman.aatan lahan. +etidaksinkronan pemberian i8in peman.aatan lahan ter adi antara pemerintah pusat dan daerah maupun antar departemen. "umpang tindih tata ruang berpotensi menurunkan potensi investasi Indonesia terutama di sektor pertambangan! pertanian dan perkebunan! serta kehutanan. Permasalahan tumpang tindih peman.aatan lahan dalam ka&asan hutan akan membuat operasional beberapa usaha di sektor pertambangan! pertanian dan perkebunan maupun kehutanan men adi terhenti. Jontohnya adalah pemberian i8in hak guna usaha $24U% yang bisa dikeluarkan oleh Badan Pertanahan Nasional $BPN% namun tanpa ada i8in pelepasan dari +ementerian +ehutanan hak tersebut tidak bisa digunakan. A. Ketidak*elasan 8alur Birokrasi Permasalahan terkait alur birokrasi sudah men adi permasalahan umum yang ter adi di hampir semua lembaga pemerintahan di Indonesia termasuk di Provisi Papua barat. Pada umumnya ada permasalahan umum yang mun#ul terkait alur birokrasi yang harus dilalui oleh masyarakat dalam pengurusan administrasi yaitu birokrasi yang pan ang dan berbelit-belit yang menyebabkan &aktu pelayanan administrasi yang lama! membengkaknya biaya yang harus ditanggung dalam pengurusan adminitrasi! dan ditambah dengan adanya pungutan-pungutan liar sepan ang alur birokrasi yang dilalui. 2al ini tampak dari banyaknya atap maupun pintu yang harus dilalui oleh pengguna asa dalam merampungkan urusan administrasinya.

Penyusunan Strategi Pengembangan Penanaman Modal dan Roadmap Investasi di Provinsi Papua Barat

12,

Laporan Akhir

2010
Beberapa penyebab permasalahan investasi dan penanaman modal ada diatas adalah) +urangnya berinvestasi +apasitas sumberdaya manusia $aparatur pemerintahan% Investasi belum men adi prioritas terlihat dari perbedaan peran! .ungsi dan posisi +urangnya .asilitas dan kualitas in.rastruktur investasi Permasalahan pendanaaan in.ormasi mengenai potensi! peluang dan tata #ara

D. $endahnya Kuantitas dan Kualitas Aparatur Pemerintah yang ;em"idangi ,ukum dan Kelem"agaan *umber 0aya 3anusia khususnya dalam bidang aparatur pemerintahan daerah sebagai sub ek dan ob ek dari pelayanan dan pembangunan daerah merupakan .aktor terpenting dalam proses pembangunan daerah. +uantitas dan kualitas sumber daya manusia yang beker a sebagai aparatur pemerintahan di Provinsi Papua barat masih auh di ba&ah standar. 2al ini yang menun ukkan kurangnya kesiapan daerah dalam mengahadapi era globalisasi dan masih sangat rendahnya kualitas pelayanan publik! kiner a! produktivitas! serta motivasi aparatur pemerintah di Provinsi Papua Barat khususnya dalam bidang investasi dan penanaman modal. permasalahan ini timbul karena tenaga-tenaga aparatur pemerintah daerah khususnya di daerah yang baru dimekarkan dan aksesibiltasnya masih sangat rendah! hanya direkrut untuk mengisi kekosongan di lingkungan pemerintahan. 5endahnya tingkat pendidikan dan kesadaran masyarakat akan pendidikan! rendahnya tingkat kese ahteraan dan kesehatan masyarakat! serta akses daerah yang minim menyebabkan permasalah rendahnya kualitas *03 di Provinsi Papua Barat termasuk aparatur pemerintahnya. -. Kurangnya Kapasitas /em"aga Adat Se"agai >asilitator ;asyarakat Dalam ;endukung Program Pemerintah

Penyusunan Strategi Pengembangan Penanaman Modal dan Roadmap Investasi di Provinsi Papua Barat

12-

Laporan Akhir

2010
*aat ini kapasitas 'embaga 3asyarakat /dat di Provinsi Papua Barat masih sangat rendah baik 0e&an 3asyarakat /dat Papua di tingkat provinsi maupun 'embaga 0e&an /dat di tingkat +abupatenG+ota. 2al ini terlihat dari .ungsi.ungsi yang diemban oleh lembaga masyarakat adat tidak ber alan dengan baik. *e#ara umum 'embaga 3asyarakat /dat $'3/% ber.ungsi sebagai pengontrol yakni dengan melakukan penga&asan dan pengendalian terhadap kebi akan pemerintah! memberikan perlindungan terhadap hak-hak dasar masyarakat adat! melestarikan nilai-nilai budaya masyarakat adat! men amin kelangsungan kehidupan yang damai melalui hidup kebersamaan! kerukunan antar umat beragama! suku! ras adat istiadat dan budaya! dan mendorong ter#iptanya kese ahtraan dan penghidupan yang layak bagi masyarakat asli melalui pemberian kesempatan berpendidikan! mendapatkan pelayanan kesehatan! serta memperoleh peker aan. Namun dalam men alankan .ungsinya! keputusan dan kebi akan yang diambil dan dilakukan oleh 'embaga 3asyarakat /dat masih sering bertentangan dengan .ungsi-.ungsi organisasi pemerintahan! bahkan lembaga ini terkesan sangat berkuasa dan kebal terhadap hukum mengingat lembaga ini memiliki legitimasi massa dan ke&enangan yang kuat sebagai lembaga yang didirikan oleh masyarakat lokal untuk mengekpresikan kepentingannya. 5endahnya kapasitas 'embaga 3asyarakat /dat terlihat dari rendahnya kualitas *03 yang menyebabkan minimnya tingkat pemahaman elit budaya terhadap tata pemerintahan serta peran! .ungsi! dan posisi lembaga tersebut dalam tata kelola pemerintahan. 'embaga ini uga belum dapat menengahi pertikaian antar suku yang disebabkan permasalahan sengketa lahan maupun perebutan abatan di struktur birokrasi pemerintah. >. Tidak Ada Badan Koordinasi Penanaman ;odal Daerah Pelaksanaan Penanaman 3odal di tingkat pusat dikoordinasi oleh Badan +oordinasi Penanaman 3odal! sedangkan di tingkat provinsi koordinasi penanaman modal dilaksanakan oleh Perangkat 0aerah Provinsi bidang Penanaman 3odal. P0PP3 adalah unsur pembantu kepala daerah dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah provinsi! dengan bentuk sesuai

Penyusunan Strategi Pengembangan Penanaman Modal dan Roadmap Investasi di Provinsi Papua Barat

12.

Laporan Akhir

2010
dengan kebutuhan masing-masing pemerintah provinsi! yang menyelenggarakan .ungsi utama koordinasi di bidang Penanaman 3odal di pemerintah provinsi. 0alam Pasal 11 dikatakan bah&a Penyelenggaraan Pelayanan "erpadu *atu Pintu di bidang Penanaman 3odal oleh pemerintah provinsi dilaksanakan oleh P0PP3. 0alam menyelenggarakan P"*P di bidang Penanaman 3odal di tingkat provinsi! 4ubernur memberikan Pendelegasian Ie&enang pemberian Peri8inan dan Nonperi8inan di bidang Penanaman 3odal yang men adi urusan pemerintah provinsi kepada kepala P0PP3. Urusan pemerintah provinsi dalam penanaman modal yang dilakukan oleh P0PP3 meliputi) urusan pemerintah provinsi di bidang Penanaman 3odal yang ruang lingkupnya lintas kabupatenGkota berdasarkan peraturan perundangundangan mengenai pembagian urusan pemerintahan antara Pemerintah dan pemerintah daerah provinsiE dan Urusan Pemerintah pusat di bidang Penanaman 3odal yang diberikan pelimpahan Ie&enang kepada 4ubernur. Urusan pemerintah pusat yang dapat diberikan pelimpahan &e&enang kepada gubernur adalah) Penanaman 3odal terkait dengan sumber daya alam yang tidak terbarukan dengan tingkat risiko kerusakan lingkungan yang tinggiE Penanaman 3odal pada bidang industri yang merupakan prioritas tinggi pada skala nasionalE Penanaman 3odal yang terkait pada .ungsi pemersatu dan penghubung antar &ilayah atau ruang lingkupnya lintas provinsiE Penanaman 3odal yang terkait pada pelaksanaan strategi pertahanan dan keamanan nasionalE Penanaman 3odal /sing dan Penanam 3odal yang menggunakan modal asing! yang berasal dari pemerintah negara lain! yang didasarkan per an ian yang dibuat oleh Pemerintah dan pemerintah negara lainE dan Bidang Penanaman 3odal lain yang men adi urusan Pemerintah menurut undang-undang. Pelimpahan Ie&enang adalah penyerahan tugas! hak! ke&a iban! dan pertanggung a&aban Peri8inan dan Nonperi8inan! termasuk penandatanganannya atas nama penerima &e&enang! oleh +epala B+P3
Penyusunan Strategi Pengembangan Penanaman Modal dan Roadmap Investasi di Provinsi Papua Barat

1)0

Laporan Akhir

2010
kepada 4ubernur sebagaimana diatur dalam Pasal 10 ayat $8%Undang-Undang Nomor 2: "ahun 200< tentang Penanaman 3odal. 4ubernur dapat memberikan Pendelegasian Ie&enang pemberian Peri8inan dan Nonperi8inan di bidang Penanaman 3odal yang men adi urusan pemerintah provinsi kepada kepala P0PP3. "erkait hubungan antara P0PP3 dan B+P3! 4ubernur atau BupatiGIalikota yang ber&enang dapat mengeluarkan Peri8inan dan Nonperi8inan di bidang Penanaman 3odal dengan menun uk Penghubung dengan B+P3. Pelimpahan Ie&enang ditetapkan melalui Peraturan 3enteri "eknisG+epala 'PN0. Undang-Undang Nomor 12 "ahun 200( tentang Pemerintahan 0aerah mengamanatkan pemerintahan daerah menyelenggarakan urusan pemerintahan yang men adi ke&enangannya! ke#uali urusan pemerintahan yang men adi urusan pemerintah pusat. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No 18 "ahun 200< tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah! Pemerintahan 0aerah Provinsi! dan Pemerintahan 0aerah +abupatenG+ota! urusan yang men adi ke&enangan daerah terdiri dari urusan &a ib dan urusan pilihan. Penanaman 3odal merupakan urusan &a ib bagi pemerintahan provinsi! termasuk pemerinah Provinsi Papua Barat. Untuk lebih elasnya pembagian urusan pemerintahan bidang penanaman modal pada masing masing ke&enangan $pemerintah pusat! propinsi! dan kabupatenGkota% dapat dilihat pada ka ian analisis kebi akan di Bab I7. Badan +oordinasi Penanaman 3odal 0aerah seharusnya memegang peranan yang sangat penting dalam melaksanakan kebi akan dan peren#anaan pengembangan penanaman modal! promosi dan ker a sama! pelayanan persetu uan dan peri8inan! serta pengendalian pelaksanaan penanaman modal dan pengelolaan in.ormasi. Namun sampai saat ini badan ini belum dibentuk oleh pemerintah daerah Provinsi Papua Barat.

Penyusunan Strategi Pengembangan Penanaman Modal dan Roadmap Investasi di Provinsi Papua Barat

1)1

Laporan Akhir

2010

Penyusunan Strategi Pengembangan Penanaman Modal dan Roadmap Investasi di Provinsi Papua Barat

1)2

Laporan Akhir

2010

3. Belum Ada 8aminan pemakaian Tenaga Ker*a /okal Dalam Investasi Investasi dan penanaman modal seharusnya dapat memberikan man.aat bagi pengembangan sumber daya manusia termasuk mendorong penyerapan tenaga ker a nasional dan lokal. 0alam memberikan proteksi terhadap tenaga ker a nasional dan lo#al! dalam Undang-Undang Penanaman 3odal di elaskan dalam Pasal 10 beberapa point tentang pemakaian tenaga ker a Indonesia dan lo#al pada perusahaan penanaman modal) Perusahaan penanaman modal dalam memenuhi kebutuhan tenaga ker a harus mengutamakan tenaga ker a &arga negara Indonesia. Perusahaan penanaman modal berhak menggunakan tenaga ahli &arga negara asing untuk abatan dan keahlian tertentu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Perusahaan penanaman modal &a ib meningkatkan kompetensi tenaga ker a &arga negara Indonesia melalui pelatihan ker a sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Perusahaan penanaman modal yang mempeker akan tenaga ker a asing di&a ibkan menyelenggarakan pelatihan dan melakukan alih teknologi kepada tenaga ker a &arga negara Indonesia sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. *aat ini penggunaan tenaga ker a lo#al di perusahaan penanaman modal masih sangat minim. +ondisi yang ter adi tenaga ker a yang dipakai sebagian besar adalah tenaga ker a Indonesia yang berasal dari luar Provinsi Papua Barat dan tenaga ker a asing. Pemakaian tenaga ker a asing biasanya ter adi pada perusahaan penanaman modal asing. 3inimnya tenaga ker a lo#al ini disebabkan oleh rendahnya kualitas sumber daya manusia lokal baik dari kualitas pendidikan! keterampilan dan penguasaan teknologi. 5.4.6 Keamanan

A. Tingginya Tingkat 3angguan Keamanan 4angguan keamanan yang ter adi biasanya berasal dari pertikaian antar suku! pertikaian antara masyarakat lo#al dengan pendatang! serta demo kepada pihak

Laporan Akhir

2010

pemerintah. 4angguan keamanan yang berasal dari masyarakat lo#al biasanya merupakan akibat dari kebiasaan buruk penduduk yang gemar mabuk-mabukan. 0emo terhadap pemerintah biasanya ter adi karena adanya kepentigan masyarakat yang tidak diakomodir oleh pemerintah. 4angguan keamanan yang kerap ter adi ini yang membuat investor enggang berinvestasi atau berusaha di Provinsi Papua Barat. B. /am"atnya Aparatur Pemerintah dalam Penyelesaian 3angguan Keamanan Dan Keterti"an. 3asih tingginya tingkat gangguan kemanan di Provinsi Papua Barat menuntut adanya tanggapan yang #epat dalam penyelesaian gangguan kemanan yang ter adi. 0apat dikatakan kiner a aparatur kemanan di Provinsi Papua Barat dalam penyelesaian permasalahn keamanan masih rendah. 2al ini yang membuat semakin tingginya ketidakpastian atau aminan kemanan dalam berusaha di Provinsi Papua Barat.

Anda mungkin juga menyukai