Anda di halaman 1dari 4

Penyadapan yang dilakukan Oleh Amerika Serikat dan Australia kepada Bangsa Indonesia

Penyadapan yang dilakukan oleh USA dan Australia menganut aliran kaum realisme, masyarakat internasional dan ekonomi politik. Dimana kaum realis memiliki pandangan yang pesimis tentang sifat manusia. Kaum realis berpendapat bahwa kemajuan dalam poloitik Internasional yang sama serperti dalam kehidupan politik domestik, yang bergerak dengan asumsi dasar bahwa politik dunia terdiri dari anarki internasional negara-negara yang berdaulat. Kaum realis juga melihat hubungan internasional pada dasarnya konfliktual dan diselesaikan dengan perang. Tetapi penyadapan yang di lakukan oleh kedua negara tersebut kepada bangsa Indonesia tidak sampai terjadi konflik yang besar yang menimbulkan perang. Negara adalah faktor utama dalam politik dunia. Hubungan internasional merupakan hubungan negara-negara yang terdiri dari individu-individu,organisasi militer, LSM,dan lain sebagainya. Inti terpengtingnya yaitu untuk membentuk dan memepertahankan kepentingan negara dalam politik dunia. Hubungan internasional dianggap falid bukan hanya pada waktu tertentu saja tetapi sepanjang waktu, sebab faktanya bahwa politik dunia terdahulu tidak pernah berubah dibandngkan ppada perkembangan yang mencirikan kehidupan politik domestik. Hal tersebut menjadi masalah yang diperdebatkan dan diyakini secara terangterangan oleh sebagian kaum realis. Sejarahnya Australia sudah menyadap indonesia sejak tahun 2007 , ketika saat itu RI menjadi tuan rumah konferensi perubahan iklim PBB di Nusa Dua, Bali. Dalam kasus penyadapan ini ketua wakil DPR RI berencana mengundang duta besar Amerika Serikat ke DPR. Selain itu juga berencana memanggil Mentri Luar Negeri. Kasus penyadapan pemerintah Amerika serikat dan Australia terhadap indonesia, Indonesia harus mengembangkan sistem pertanahan dan keamanan nasional dalam bidang Cyber Security. Selain itu kedua menteri pertahanan sepakat untuk meningkatkan kerja sama dalam tekhnis Cyber defenie dan pertukaran informasi tentang komponen cadangan. Mengingatkan bahwa tantangan yang besar dibidang pertahanan dan keamanan adalah di bidang Cyber Security tersebut, karena cyber security kita masih lemah padahal Cyber security tersebut merupakan tantangan terbesar mengenai militer masa ini. Kerjasama bilateral Amerika dan Australia kepada bangsa indonesia , pemerintah harus memberikan perhatian dan mengembangkan kemampunan SDM(Sumber Daya Manusia)

dalam bidang teknologi terutama dalam bidang pertahanan dan keamanan nasional yaitu Cyber Security . Australia dan Australia bisa menyadap Indonesia karena mungkin teknologi Indonesia lebih jelek dibandingkan yang dimiliki Australia. Sehingga Amerika dan Australia mudah di intersepsi. Disamping itu juga mungkin ada faktor lain yaitu tidak cermatnya pejabat dalam menggunakan alat anti sadap atau tidak rajinnya mengganti kode-kode rahasia dalam alat anti sadap. Sebaiknya kode tersebut diganti kalau perlu setiap 2 jam per hari. Indonesia juga perlu membutuhkan antisadap yang lebih canggih agar indonesia tidak mudah dimata matain oleh negara lain, termasuk negara Amerika dan Australia. Tetapi kenapa tidak ada tekhnologi antisadap, seharusnya tekhnologi antisadap itu ada karena tekhnologi tersebut sangat membantu dalam hubungan bilateral, tetapi yang ada hanya tekhnologi mengamankan jalur komunikasi saja. Setelah penyadapan yang dilakukan oleh Australia terhadap Indonesia, justru hubungan Indonesia dan Australia semakin erat. Isu penyadapan Indonesia oleh Badan Intellegen Australia sudah memasuki ranah makro yang tidak lagi sebatas hubungan bilateral antara kementrian pertanahan,namun semua itu akan diselesaikan melalui jalur politik luar negeri oleh kementrian luar negeri kedua negara. Tetapi semua keputusan itu ada ditangan kementrian luar negeri,dan sejauh ini masalah tersebut masih berada dalam kondisi yang aman, karena direduksi dengan aloragitma yang kuat. Indonesia telah memasang sistem hubungan dengan Australia yang bersifat tertutup, karena sistem ini menggunakan sistem pertahanan berlapis. PM Australia juga Tony Abbot mengatakan bahwa ia tidak akan membuat komentar publik tentang masalah masalah intelijen sesuai dengan aturan yang telah lama berlaku. Tetapi abbott mengatakan setiap kegiatan yang dilakukan oleh lembaga Australia atau pejabat itu sepenuhnya sah. Kasus pengumpulan bahan keterangan di indonesia, ASD mendapat tugas memonitor aspek masalah politik, diplomatik, dan ekonomi serta pertahanan ( TNI AL, TNI AU dan komunikasi militer). Menteri luar negeri mengatakan Australia tidak seharusnya melakukan Operasi Spionase, karena masyarakat sudah menyampaikan keberatannya kepada Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop . Penyadapan NSA melibatkan Amerika dan Australia terus memonitor perkembangan teroris yang dapat mengancam negarannya, mengingat serangan mengerikan ke WTC di tahun 2001 dan serangan bom Bali 1 di tahun 2002 dimana warga Amerika dan Australia menjadi korban.

Negara yang katanya sahabat dan tetangga, tetapi mereka melakukan aksi spionase. Menyadap segala aspek kehidupan bangsa indonesia dan bukan hanya sadap menyadap tetpi sudah menyangkut martabat bangsa. Sebaiknya Amerika dan Australia menyadari betapa upayanya indonesia atas ancaman teror terhadap mereka. Mengingat hubungan kedua negara tersebut berlangsung hampir tiga dasawarsa. Sejak pemerintahan buruh Goth Whit Lam, Bob Hawk dan Paull Keating, Australia mampu memelihara hubungan baik dengan Indonesia. Meskipun kasus david Jen Kin di tahun 1985 dan kasus Dilli di tahun 1991 yang sempat membuat hubungn kedua negara tersebut menjadi tegang. Berbagai kepentingan politik,ekonomi dan kebudayaan kedua negara dapat tercapai, sangat tergantung pada kemampuan wakil-wakil diplomatik dalam melaksanankan transaksi internasional dengan negara-negara penerimanya. Adanya hubungan ketergantungan ekonomi dan politik antara negara yang satu dengan yang lain sehinnga membuat keretakan hubungan antara pemerintah Republik Indonesia dan Australia dewasa ini sebenarnya bukan sekedar disebabkan tidak berperannya hukum internasional tetapi juga disebabkan oleh fenomena konspirasi politik internasioanl. Hubungan pemerintah Republik Indonesia dengan Australia tidak sekedar terletak pada ada atau tidaknya pelanggaran yang pernah dilakukan oleh pemerintah Indonesia dan Australia melainkan justru bagaimana pemerintah Indonesia memahami kedudukan Australia sebagai negara yang memiliki hak istimewa sehinnga keterlibtannya dalam konspirasi gelobal tidak akan tersentuh oleh ancaman sanksi hukum internasional. Pada dasarnya hubungan bertetanggaan antara kedua negara harus mempunyai dasar yuridis. Yang pertama, bahwa setiap negara yang berdaulat dan diakui eksistensinya oleh masyarakat internaional memiliki hak-hak dan kewajiban yang mengikat. Yang kedua, prinsip hubungan bersahabat dan kerjasama antar negara yaitu adanya prinsip kesederajatan negara yang berdaulat. Yang ketiga, adalah prinsip kehormatan yaitu suatu tindakan yang dilakukan oleh negara harus berdasarkan kepada asas kehormatan dan untuk saling menghargai. Yang keempat perlakuan timbal balik yaitu bukan saja secara hukum dan politik berfungsi dalam memberikan sanksi yang seimbang ketika terjadi pelanggaran oleh suatu negara terhadap negara lain. Melainkan juga penting untuk menentukan sikap dan pelayanan hubungan antara kedua negara tersebut menuju pada hubungan yang lebih harmonis. Yang kelima sanksi membela diri yaitu suatu negara memiliki hak untuk melakukan pembelaan diri yang dilakukan oleh negara-negara ketika ada negara lain melakukan tindakan atau

pelanggaran yang dianggap menyalahi aturan hukum atau menyalahi kode etik. Yang keenam, beberapa macam tingkatan hubungan antara negara yaitu bersahabat,tengang,tidak bersahabat,dan bermusuahan. Dalam beberapa aspek, pemerintah Indonesia dan Australia memiliki kesamaan dalam kaitannya dengan hal HAM (Hak Asasi Manusia), sejak kedatangan pemerintah Indonesia ke Australia juga terlibat dalam tindakan kekerasan terhadap suku aborigin pada saat kaum imigran pertama membangun Australia dua abad silam.Pemerintah Indonesia terlibat beberapa kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia, termasuk di Aceh,Tanjung Priok dan Timot Timur. Namun ironisnya bangsa Indonesia terlalu cepat melupakn sejarah pelan penindatasan kolonialisme Inggris terhadap Aborigin ketimbang perang pemerintah Australia dalam pelanggaran Hak Asasi Manusia terhadap Indonesia,sehingga Indonesia seakan-aakan tidak mempersoalkan pelanggaran Hak Asasi Manusia pemerintah Austalia masa lalu. Pemerintah Indonesia dan Australia memiliki kesamaan sebagai subyek hukum internasional yang bisa dibebani hak-hak dan kewajiban yang sejajar. Kesadaran masyarakat terhadap hukum dan politik di australia dan penerapannnya jauh lebih demokratis bila dibandingkan dengan Indonesia. Australia jauh lebih mudah untuk ditingkatkan pendidikannya sehingga tingkat buta huruf relatif kecil, kecuali masyarakt pribumi Aborigin.

Anda mungkin juga menyukai