Anda di halaman 1dari 15

TUGAS AGAMA ISLAM PENGERTIAN,SEJARAH, PERKEMBANGAN, DAN KARAKTERISTIK MASYARAKAT MADANI

Oleh : DWI OKTIARINI 26020210110010 26020210110014 LUSI SWASTIKA DEWI

EGI EBRIYANSAH

PROGRAM STUDI OSEANOGRA I JURUSAN ILMU KELAUTAN AKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNI!ERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 201"

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Adanya fenomena penindasan rakyat yang dilakukan oleh pemerintah yang sedang berkuasa merupakan realitas yang sering kita lihat dan kita dengar dalam setiap pemberitaan pers, baik melalui media elektronik maupun media cetak. Sebut saja kasus penindasan yang terjadi di Indonesia yang ketika Orba masih berkuasa, yakni penindasan terhadap keberadaan hak tanah rakyat yang diambil penguasa dengan alas an pembangunan. Atau jagu realitas pengekangan dan pembungkaman kebebasan pers dengan adanya pemberedalan beberapa media masssa oleh penguasa, serta pembantaian para ulama kiaya! dengan dalil dukun santet sekitar tahun 1""" yang dilakukan oleh kelompok oknum yang tidak bertanggung ja#ab. $al ini merupakan bagian kecil dari fenomeba kehidupan yang sangat tidak menghargai terhadap posisi rakyat ci%il! di hadapan penguasa dan bagian dari fenomena kehidupan yang tidak menghargai kebebasan berserikat dan berpendapat. &elihat bagian kecil dari realitas tersebut, apa yang saudara pikirkan ketika saudara mendengar atu melihat fenomena pembantaian missal' Apa yang saudara pikirkan ketika mendengar dan mengetahui penculikan pra akti%is demokrasi diberbagai (egara , termasuk Indonesia' Apa yang saudara lakuan ketika menyaksikan pembatasan ruang public untuk mengemukakan pendapat di muka umum'. )ertanyaan*pertantaan tersebut pada akhirnya akan bermuara pada perlunya dikaji kembali kekuatan rakyat + masyarakat da,lam konteks interaksi-relationship, baik antara rakyat dengan (egara, maupun antara rakyat dengan rakyat. -edua pola hubungan interaksi tersebut akan memposisikan rakyat sebagai bagian integral dalam komunitas (egara yang memiliki kekuatan bargaining dan menjadi komunitas masyarakat sipil yang memiliki kecerdasan, analisi kritis yang tajam serta mampu berinteraksi di lingkungannya secara demokratis dan berkeadaban. -emungkinan akan adanya kekuatan masyarakat sebagai dari komunitas bangsa ini akan menghantarkan pada sebuah #acana yang saat ini sedang berkembangan, yakni &asyarakat madani. &asyarakat madani muncul bersamaan dengan proses modernisasi, terutama pada saat terjadi transformasi dari masyarakat feudal menuju masyarakat barat modern, yang saat itu lebih dikenal dengan istilah civil society. .alam tradisi /ropa sekitar pertengahan abad 01III!, pengertian civil

society

diangggap

sama

dengan

pengertian

negara

state!

yakni

suatu

kelompok+kekuatan yang mendominasi seluruh kelompok masyarakat lain. Akan tetapi pada paruh abad 01III, terminology ini mengalami pergeseran makna. State dan civil society dipahami sebagai dua buah entitas yang berbeda, sejalan dengan proses pembentukan social social formation! dan perubahan*perubahan struktur politik di eropa sebagai pencerahan enlightenment! dan modernisasi dalam menghadapi persoalan dunia#i AS $ikam, 1"""!. 1.2 3ujuan Adapun materi tentang civil society ini akan memberikan penjelasan kepada saudara tentang apa yang disebut dengan masyarakat madani, sejarah perkembangannya, pilar*pilar penegak masyarakat madani, keterkaitan masyarakat madani dengan demokrasi serta kemungkinan masyarakat madani di Indonesia.

BAB II DASAR#DASAR TEORI 2.1 )engertian &asyarakat &adani Beberapa definisi masyarakat madani dari berbagai pakar di berbagai (egara yang menganalisa dan mengkaji fenomena masyarakat madani. 1. 4bignie# 5au Latar belakang kajiannya adalah pada ka#asan eropa timur dan uni so%iet. Ia mengatakan bah#a yang dimaksud dengan masyarakat madani merupakan suatu masyarakat yang berkembangdari sejarah, yang mengendalikan ruang dimana indi%idu dan perkumpulan tempat mereka bergabung, bersaing satu sama lain guna mencapai nilai*nilai yang mereka yakini. 5uang ini timbul diantara hubungan*hubungan yang menyangkut ke#ajiban mereka terhadap negara. Oleh karenanya, maka yang dimaksud masyarakat madani adalah sebuah ruang yang bebas dari pengaruh keluarga dan kekekuasaan (egara. 2. $an Sung*joo .engan latar belakang kasus korea selatan, ia mengatakan bah#a masyarakat madani merupakan sebuah kerangka hukum yang melindungi dan menjamin hak*hak dasar indi%idu, perkumpulan sukarela yang terbatas dari (egara, suatu ruang publik yang mampu mengartikulasikan isu*isu polotik, gerakan #arga negara yang mampu mengendalikan diri dan independent, yang secara bersam*sama mengakui norma* norma dan budaya yang menjadi identitas dan solidaritas yang terbentuk serta pada akhirnya akan terdapat kelompok inti dalam civil society ini. 6. -im Sunhyuk 7uga dalam konteks korea selatan, ia mengatakan bah#a yang dimaksud dengan masyarakat madani adalah suatu satuan yang terdiri dari kelompok*kelompok yang secara mandiri menghimpun dirinya dan gerakan*gerakan dalam masyarakatyang secara relati%e otonom dari negara, yang merupakan satuan*satuan dasar dari re! produksi dan masyarakat politik yang mampu melakukan kegiatan politik dalam suatu ruang publik, guna menyatakan kepedulian mereka dan kemajukan kepentingan mereka menurut prinsip*prinsip pluralisme dan pengelolaan yang mandiri.

Berbagai batasan dalam memahami terma masyarakat madani di atas, jelas merupakan suatu analisa dari kajian kontekstual terhadap performa yang diinginkan dalam me#ujudkan masyarakat madani. Akan tetapi secara global dari ketiga batasan diatas dapat ditarik benang emas, bah#a yang dimaksud dengan masyarakat madani adalah esebuah kelompok atau tatanan masyarakat yang berdiri secara mandiri di hadapan penguasa dan negara, memiliki ruang publik public sphere) dalam mengemukakan pendapat, adanya lembaga*lembaga yang mandiri yang dapat menyalurkan aspirasi dan kepentingan publik. 2.2 Sejarah )erkembangan &asyarakat &adani Sebagai sebuah gagasan, masyarakat madani adalah produk pengalaman sejarah, yakni sejarah masyarakat barat. Sepanjang sejarahnya, masyarakat madani mengalami berbagai model pemaknaan. )ertama, masyarakat dipahami sebagai sisitem kenegaraan. )emahaman dikembnagkan oleh Arisoteles 689*622&! &arcus 3alius :icedro 1;<* 96&!,3homas $obbes 1=88*1<>"! dan 7ohn Locke 1<62*1>;9!. Arisoteles tidak memakai istilah civil society, tetapi koinoniepolitike, yakni sebuah komunitas politik tempat #arga dapat terlibat langsung dalam pengambilan keputusan. )ada paruh kedua abad ke 8, Adam ?erguson 1><>! memakai masyarakat madani sebagai %isi etis dalam kehidupan bermasyarakat untuk memelihara untuk tanggung ja#ab social yang bercirikan solidaritas social dan yang terilhami oleh sentiment moral serta sikap saling menyayangi antar #arga secara alamiah. -etiga, 3homas paine 1">2! milai memakai masyarakat madani dalam diametral dengan negara, bahkan masyarakat madani dinilai sebagai antitesis negara. -eempat, menurut $egel, struktur social terbagi atas tiga entitas, yaitu keluarga, masyarakat madani, dan negara. -eluarga adalah ruang sosialisasi pribadi sebagai anggota masyarakat yang bercirikan keharmonisan. &asyarakat madani merupakan tempat berlangsungnya konflik pemenuhan kepentingan pribadi atau kelompok, terutama kepentingan ekonomi. Ia bukanlah #ilayah praksis politik. )raksis politik hanya monopoli negara. Sementara negara adalah resresentasi ide uni%ersal yang bertugas melindungi kepentingan politik #arganya dan berhak penuh untuk in%er%ensi ke dalam masyarakat madani. -arl &ar@ 1818*1886! memehami masyarakat madani sebagai A &asyarakat borjuisB dalam hubungan produksi kapitalis, keberadaanya merupakan kendala bagi

pembebasan manusia dari penindasan, karena itu, ia harus dilenyapkan untuk me#ujudkan masyarakat tanpa kelas. Sedangkan Antonio Cramsci menempatkan masyarakat madani pada superstruktur, berdampingan dengan negara yang ia sebut sebagai political society. &asyarakat madani adalah tempat perebutan posisi hegemonic diluar kekuatan negara. -elima, Ale@is D.e 3ocEue%illeF mengembangkan teori masyarakat madani yang dimaknai sebagai entitas penyeimbang kekuatan negara. 2.6 -arakteristik &asyarakat &adani )enyebutan karakteristik masyarakat madani dimaksudkan utuk menjelaskan bah#a dalam merealisasikan #acana masyarakat madani diperlukan prasyarat* prasyarat yang menjadi nilai uni%ersal dalam penegakan masyarakat madani. )rasyarat ini merupakan satu kesatuan yang intergral menjadi dasar dan nilai bagi ekstensi masyarakat madani. 1. ?ree )ublic Sphere Gang dimaksud dengan Free punlic sphere adalah adanya ruang publik yang bebas sebagai sarana dalam mengemukakan pendapat. )ada ruang publik yang bebaslah indi%idu dalam posisinya yang setara mampu melakukan transaksi*transaksi #acana dan praksis politik tanpa mengalami distorsi dan kekha#atiran. Aksentuasi prasyarat ini dikemukakan oleh Arendt dan $abermas. Lebih lanjut dikatakan bah#a ruang publik secara teoritis bias diartikan sebagai #arga negara memiliki akses penuh terhadap setiap kegiatan publik. Sebagai sebuah prasyarat, maka untuk mengembangkan dan me#ujudkan masyarakat madani dalam sebuah tatanan masyarakat, maka free public sphere menjadi salah satu bagian yang harus diperhatikan. -arena dengan madani, maka akan memungkinkan terjadinya pembungkaman kebebasan #arga negara dalam menyalurkan aspirasinya yang berkenaan dengan kepentingan umum oleh penguasa yang tiranik dan otoriter. 2. .emokratis .emokratis merupakan satu entitas yang menjadi penegak #acana masyarakat madani, dimana dalam menjalani kehidupan, #arga (egara memiliki kehidupan penuh untuk menjalankan akti%itas kesehariannya, termasuk dalam berinteraksi dengan lingkungannya. .emokrasi berati masyarakat dapat berlaku santun dalam pola hubungan interaksi dengan masyarakat sekitarnya dengan tidak mempertimbangkan

suku,ras,dan agama. )rasyart demokratis ini banyak dikemukakan oleh banyak pakar yang mengkaji fenomena masyarakat madani. Bahkan demokrasi merupakan salah satu syarat mutlak bagi penegakan masyarakat madani. )enekanan demokrasi demokratis! disini dapat mencakup sebagai bentuk aspek kehidupan seperti politik, sosisl, budaya, pendidikan, ekonomi dan sebagainya. 6. 3oleran 3oleran merupakan sikap yang dikembangkan dalam masyarakat madani untuk menunjukan sikap saling menghargai dan menghormati akti%itas yang dilakukan oleh orang lain. 3oleransi ini memungkinkan adanya kesadaran masing*masing indi%idu untuk menghargai dan menghormati pendapat serta akti%itas yang dilakukan oleh kelompok masyarakat lain yang berbeda. 3oleransi menurut (urcholish &adjid yaitu merupakan persoalan ajaran dan ke#ajiban melaksanakan ajaran itu. 7ika toleransi menghasilkan adanya tata cara pergaulan yang AenakB antara berbagai kelompok yang berbeda*beda, maka hasil itu harus dipahami sebagai AhikmahB atau AmamfaatB dari pelaksanaan ajaran yang benar. AHyumardi ArHa pun meyebutkan bah#a masyarakat madani civil society! lebih dari sekedar gerakan*gerakan pro demokrasi. &asyarakat madani juga mengacu ke kehidupan yang berkualitas dan tamaddun ci%ility!. :i%ilitas meniscayakan toleransi, yakni kesediaan indi%idu*indi%idu untuk menerima pandangan*pandangan politik dan sikap sosial yang berbeda. 9. )luralisme Sebagai sebuah prasyarat penegakan masyarakat madani, maka pluralisme harus dipahami secara mengakar dengan menciptakan sebuah tatanan kehidupan yang menghargai dan menerima kemajemukan dalam konteks kehidupan sehari*hari. )luralisme tidak bisa dipahami hanya dengan sikap mengakui dan menerima kenyataan masyarakat yang majemuk, tetapi harus disertai dengan sikap yang tulus untuk menerima kenyataan pluralisme itu dengan bernilai positif, merupakan rahmat tuhan. &enurut (urcholis &adjid, konsep pluralisme ini merupakan prasyarat bagi tegaknya masyarakat madani. )luralisme menurutya adalah pertalian sejati kebhinekaan dalam ikatan*ikatan keadaban genuine engagement of diversities within the bonds of civility !.Bahkan )luralisme adalah juga suatu keharusan bagi

keselamatan umat manusia antara lain melalui mekanisme penga#asan dan pengimbangan check and balance!. Lebih lanjut (urcholish mengatakan bah#a sikap penuh pengertian kepada orang lain itu diperlukan dalam masyarakat yang majemuk, yakni masyarakat yang tidak monolitik. Apalagi sesungguhnya kemajemukan masyarakat itu sudah merupakan dekrit Allah dan desigh*(ya untuk ummat manusia. 7adi tidak ada masyarakat yang tunggal, monolitik, sama dengan sebangun dalam segala segi. =. -eadilan Sosial Sosial Justice! -eadilan yang dimaksud untuk menyebutkan keseimbangan dan pembagian yang proporsional terhadap hak dan ke#ajiban setiap #arga negara yang mencakup seluruh aspek kehidupan. $al ini memungkinkan tidak adanya monopoli dan pemusatan salah satu aspek kehidupan padasatu kelompok masyarakat. Seara esensial, masyarakat memiliki hak yang sama dalam memperoleh kebijakan*kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah penguasa!. <. )ilar )enegak &asyarakat &adani )ilar penegak masyarakat madani adalah institusi*institusi yang menjadi bagian dari social control yang berfungsi mengkritisi kebijakan*kebijakan penguasa yang diskriminatif serta mampu memperjuangkan aspirasi masyarakat yang tertindas. .alam penegakan masyarakat madani, pilar*pilar tersebut menjadi prasyarat mutlak bagi ter#ujudnya kekuatan masyarakat madani. )ilar*pilar tersebut yaitu Lembaga S#adaya &asyarakat LS&!, )ers, Supremasi $ukum, )erguruan 3inggi dan )artai )olitik. Lembaga swadaya masyarakat , adalah institusi social yang dibentuk oleh s#adaya masyarakat yang tugas esensinya adalah membantu memperjuangkan aspirasi dan kepentingan masyarakat yang tertindas. Selain itu, LS& dalam konteks masyarakat madani juga bertugas mengadakan empowering pemberdayaan! kepada masyarakat mengenai hal*hal yang signifikan dalam kehidupan sehari*hari, seperti ad%okasi, pelatihan dan sosialisasi program*program pembangunan masyarakat. Pers, merupakan institusi yang penting dalam penegakan masyarakat madani, karena memungkinkannya dapat mengkritisi dan menjadi bagian dari social control yang dapat menganalisa serta mempublikasikan berbagai kebijakan pemerintah yang

berkenaan dengan #arganegaranya. $al tersebut pada akhirnya mengarah pada adanya independensi pers serta mampu menyajikan berita secara objektif dan transparan. Supremasi ukum, setiap #arga (egara baik yang duduk di formasi kepemerintahan maupun sebagai rakyat, harus tunduk kepada aturan! hukum. $al tersebut berarti bah#a perjuangan untuk me#ujudkan hak dan kebebasan antar #arga (egara dan antara #arga (egara dengan pemerintah haruslah dilakukan dengan cara* cara yang damai dan sesuai dengan hokum yang berlaku. Selain itu, supremasi hokum juga memberikan jaminan dan perlindungan terhadap segala bentuk penindasan indi%idu dan kelompok yang melanggar hak asasi manusia, sehingga terpola bentuk kehidupan yang civil!ed" Perguruan #inggi, yakni dimana tempat ci%itas akademiknya dosen dan mahasis#a! merupakan bagian dari kekuatan social dan masyarakat madani yang bergerak pada bidang jalur modal force untuk menyalirkan aspirasi masyarakat dan mengkritisi berbagai kebijakan*kebijakan pemerintah, dengan catatan gerakan yang dilancarkan oleh mahasis#a tersebyt masih pada jalur yang benar dan memposisikan diri pada rel dan realitas yang betul*betul objektif, menyeurakan kepentingan masyarakat publik!. Sebagai bagian dari pilar penegak masyarakat madani, maka )erguruan 3inggi memiliki tugas utama mencari dan menciptakan ide*ide altenatif dan konsuktif untuk dapat menja#ab problematika yang dihadapkan oleh masyarakat. .i sisi lain )erguruan 3inggi memiliki A3ri .harma )erguruan 3inggiB yang harus dapat diimplementasikan berdasarkan kebutuhan masyarakat publik!. &enurut 5is#anda Imma#an, )erguruan 3inggi memiliki tiga peran yang stategis dalam me#ujudkan masyarakat madani, yakni pertama, pemihakan yang tegas pada prinsip egalitarianisme yang menjadi kehidupan dasar politik yang demokratis. $edua, membangun political safety net, yakni dengan mengembangkan dan mempublikasikan informasi secara objektif dan tidak manipulatif. Political net ini setidaknya dapat mencerahkan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan mereka terhadap informasi. $etiga, melakukan tekanan terhadap ketidakadilan dengan cara yang santun, saling menghormati. .emokrasi serta meninggalkan cara*cara yang agitatif dan anarkis. Partai Politik, merupakan #ahana bagi masyarakat untuk dapat menyalurkan aspirasi politiknya. Sekalipun memiliki tendensi politis dan ra#an akan hemegomi,

tetapi bagaimanapun sebagai sebuah tempat ekspresi #arga (egara, maka partai politik ini menjadi prasyarat bagi tegaknya masyarakat madani. . 2.9 &asyarakat &adani dan .emokrasi .alam masyarakat madani, #arga negara berkerjasama menbangun ikatan social, jaringan produktif dan solidaritas kemanusiaan yang bersifat non*go%ermental unruk mencapai kebaikan bersama public good!. -arena itu, tekanan sentral masyarakat madani adalah terletak pada independensinya terhadap negara vis a vis the state!.disinilah kemudian masyarakat madani dipahami sebagai akar dan a#al keterkaitannya dengan demokrasi dan demokratisasi. )emerintah tetap merupakan factor yang krusial bagi demokratisasi dan pembaruan reformasi! politik, yang merupakan agenda bagi berbagai gerakan dan kelompok dalam masyarakat. Seperti ditambahkan oleh (orton, reformasi politik itu penting untuk menjamin stabilitas yang statis, tapi stabilitas yang dinamis. Intuk menciptakan masyarakat madani yang kuat dalam konteks pertumbuhan dan perkembangan demokrasi diperlukan strategi penguatan ci%il society lebih ditujukan kea rah pembentukan negara secara gradual dengan suatu masyarakat politik yang demokratis*partisipatoris, relektif dan de#asa yang mampu menjadi penyimbang dan contral atas kecenderungan eksesif negara. .alam masyarakat madani, #arga (egara disadarkan posisinya sebagai pemilik kedaulatan dan haknya untuk mengontrol pelaksanaan kekuasaan yang mengatasnamakan rakyat. 7adi membicarakan hubungan demokrasi hubungan demokrasi dengan masyarakat madani merupakan discourse yang memiliki hubungan korelatif dan berkaitan erat.dalam hal nin arief budiman mengatakan bah#a berbicara tentang interaksi antara masyarkat madani. Asumsinya adalah, jika masyarakat madani vis a vis negara relati%e kuat maka dan masyarakat madani lemah maka demokrasi tidak berjalan. .engan demikian, demokrasi, demokratisasi dipahami sebagai proses pemberdayaan masyarakat madani. Lebih lanjut Arief mengatakan bah#a pross pemberdayaan tersebut akan terjadi jika pertama apabila berbagai kelompok masyarakat dalam masyarakat madani mendapat peluang untuk lebih banyak berperan, baik pada tingkat negara maupun masyarakat. kedua, jika posisi kelas tertindas berhadapan dengan kelas yang dominan menjadi menjadi lebih kuat yang berati juga terjadinya proses pembebasan rakyat dari kemiskinan dan ketidakadilan.

2.=

&asyarakat &adani Indonesia Berbicara mengenai kemungkinan berkembangnya masyarakat madani di Indonesia dia#ali dengan kasusu*kasus pelangaran $A& dan pengekangan kebebasan berpendapat, bersikat dan kebebasan untuk mengemukakan pendapat dimuka umum kemudian dilanjutkan dengan munculnya berbagai lembaga*lembaga non pemerintah yang mempunyai kekuatan dan bagian dari social control" Secara esensial Indonesia membutuhkan peberdayaan dan penguatan masyarakat secara komprehensif agar memiliki #a#asan dan kesadaran demokrasi yang baik serta mampu menjunjung tinggi nilai hak*hak asasi manusia. Intuk itu maka diperlukan pengembangan masyarakat madani dengan menerapkan strategi pemberdayaan sekaligus agar proses pembinaan dan pemberdayaan itu mencapai hasilnya secara optimal. &enurut .a#an ada tiga strategi yang salah satunya dapat digunakan sebagai strategi dalam memberdayakan masyarakat madani Indonesia. 1. Strategi yang lebih mementingkan integrasi nasional dan politik. Strategi ini berpandangan bah#a system demokrasi tidak mungkin berlangsung dalam masyarakat yang belum memiliki kesadaran berbangsa dan bernegara yang kuat. 2. Strategi yanglebih mengutamakan reformasi sisitem politik demokrasi. Strategi ini berpandangan bah#a untuk membangun demokrasi tidak usah menunggu rampungnya tahap pembangunan ekonomi. 6. Strategi yang memilih membangun masyarakat madani sebagai basis yang kuat kea rah demokrastisasi. Strategi ini lebih mengutamakan pendidikan dan penyadaran politik, terutama pada golongan menengah yang makin luas. .alam penerapkan strategi tersebut diperlukan keterlibatan kaum cendikia#an, LS&, ormas social dan keagamaan dan mahasis#a adalah mutlak adanya, karena mereklah yang memiliki kemampuan dan sekaligus actor pemberdayaan tersebut.

BAB III KESIMPULAN .ari kesekian banyak definisi tentang masyarakat madani namun dari garis besar dapat ditarik benang emas, bah#a yang dimaksud dengan masyarakat madani adalah sebuah kelompok atau tatanan masyarakat yang terdiri secara mandiri dihadapan penguasa dan negara, memiliki ruang publik dalam mengemukakan pendapat, adanya lembaga*lembaga yang mandiri yang dapat menyalurkan aspirasi dan kepentingan publik. 3ujuan dari masyarakat madani adalah untuk memelihara tanggung ja#ab kita dengan yang lain, berdasarkan rasa solidaritas sosial. :iri*ciri masyarakat madani J 1. 2. 6. &enghargai #aktu Sumber daya manusia S.&! yang handal -ebebasan dan kemandirian

.A?3A5 )IS3A-A AHra, AHyumardi, %enu&u %asyarakat %adani, Bandung J )3. 5emaja 5osdakarya, 1""" Budiman, Arief, State and civil society, :layton J &onash )aper Southeast Asia (o. 22 tahun 1""; Celner, /rnest, %embangun %asyarakat Sipil, Prasyarat %enu&u $ebebasan , Bandung J &iHan 1""= $ikam, &uhammad AS., 'emokrasi dan (ivil Society, 7akarta J L)6/S, 1""" &adjid, (urcholish, %akalah )!as-a!as Pluralisme dan #oleransi dalam %asyarakat %adani &ahfudH, &oh. &., 1""" 5uhardjo, &. .a#an, &asyarakat &adani J Agama, $elas %enengah dan Perubahan Sosial, 7akarta J L)6/S 1""" 5iHal, Sukma dan 7. -ristiadi, ubungan sipil-militer dan #ransisi 'emokrasi di *ndonesia + Persepsi Sipil dan %iliter, 7akarta J :SIS, 1""; ukum dan Pilar-pilar 'emokrasi, Gogjakarta J Camma &edia,

Anda mungkin juga menyukai