Anda di halaman 1dari 5

Tubuh manusia mempunyai lebih dari 50 juta sel yang bekerja bersama-sama melaksanakan fungsi yang berbeda-beda.

Namun kebanyakan bentuk kehidupan hanya terdiri dari satu sel tunggal yang melasanakan ssegala fungsi untuk bertahan hidup. Dengan sedikit pengecualian organisme bersel tunggal begitu kecil dan hingga abad ke-17 tidak seoragpun berpikir bahwa organisme itu ada. (Burnie,David.1999) Pada abad ke-20 para ilmuwan menemukan bahwa berbagai bentuk kehidupan sel tunggal terbagi dalam dua kelompok berbeda, sebagian serupa dengan sel kita, masingmasing dengan nucleus dan serangkaian organel. Yang lainnya jauh lebih kecil dan sederhana, dengan sangat sedikit struktur internal. Orgaisme sederhana ini, yakni bakteri adalah bentuk kehidupan yang paling banyak di bumi ini. (Burnie, David.1999). Meskipun antara sel hewan dan sel tumbuhan berbeda namun terdapat persamaanpersamaan dasar tertentu mengenai sifat, bentuk, dan fungsi dari bagian sel tersebut. Secara umum bagian-bagian sel tersebut adalah membran sel, sitoplasma, mitokondria, retikulum endoplasma, ribosom, vakuola, inti sel, dan membran inti (Anshory, 1984). Pada teori lama menyatakan sel adalah suatu kesatuan struktural saja dan makhluk hidup tersusun atas sel sedangkan teori yang baru menyatakan sel adalah merupakan suatu satuan struktural maupun fungsional dan merupakan penentu sifat atau faktor genetika dari makhluk hidup, sel merupakan suatu yang berasal dari sel yang telah ada sebelumnya (Subowo, 1992) Perbedaan antara sel hewan dengan tumbuhan: Pada Sel Hewan tidak memiliki dinding sel, tidak memiliki plastid, memiliki lisosom, memiliki sentrosom, timbunan zat berupa lemak dan glikogen, bentuk tidak tetap, pada hewan tertentu memiliki vakuola, ukuran kecil, sedikit. Sedangkan pada sel tumbuhan memiliki dinding sel dan membran sel, umumnya memiliki plastid, tidak memiliki lisosom, tidak memiliki sentrosom, timbunan zat berupa pati, bentuk tetap, memiliki vakuola ukuran besar, banyak. Meskipun antara sel hewan dan sel tumbuhan berbeda namun terdapat persamaanpersamaan dasar tertentu mengenai sifat, bentuk, dan fungsi dari bagian sel tersebut. Secara umum bagian-bagian sel tersebut adalah membran sel, sitoplasma, mitokondria, retikulum endoplasma, aparatus golgi, lisosom, plastida, kloroplas, sentrosom, ribosom, vakuola, inti sel, membran inti, mikrofilamen, dan dinding sel. (Sanjaya,Ade.2009) Sitologi adalah ilmu yang mempelajari tentang sel, penemu pertama adalah Robert Hooke, ia menentukan sel gabus yang tidak mempunyai membrane atau tidak mempunyai protoplasma (sel mati). Sel terdiri dari sel tumbuhan dan sel hewan. Penemu sel tumbuhan adalah Sc Sel yang terdapat pada tumbuhan berbeda dengan sel yang terdapat pada hewan, salah satu

perbedaan khas yang dimiliki sel tumbuhan dibandingkan sel hewan adalah adanya dinding sel pada sel tumbuhan yang mengandung bahan selulosa. Dinding sel ini berfungsi untuk melindungi isi sel dan memberi bentuk pada sel. Apabila dalam sel terdapat protoplasma, maka sel itu dikatakan hidup karenma pada protoplasma sel tumbuhan terdapat plasma sel, inti sel, butir-butir plastida dan mitokondria (Gabriel 1988). Sel adalah bagian terkecil dari suatu organisme dan sebagai kesatuan struktural dan fungsional penyusun organisme, selain itu sel juga menentukan faktor sifat dari induk kepada keturunannya. Kesatuan yang ada mempunyai bentuk dan fungsi yang sama tergabung menbentuk jaringan, yang kemudian dari kumpulan jaringan ini membentuk suatu organisme (Azidin,1986). Sebagai suatu sistem terkecil sel mempunyai andil dalam menyusun tubuh suatu organisme yang sangat besar, juga dalam menyokong kehidupan suatu organisme, karena itulah kehidupan dapat ditunjang dengan keberadaan sel yang jumlahnya banyak sekali atau dapat juga dikatakan sebagai sel. Jaringan pada tumbuhan yang khususnya tumbuhan dikotil dan tumbuhan monokotil, perbedaan keduanya terlihat pada bijinya dan adanya kambium diantara keduanya dimana penyusun semua itu adalah sel (Loveles, 1991). Pada teori lama menyatakan sel adalah suatu kesatuan struktural saja dan makhluk hidup tersusun atas sel, sedangkan teori yang baru menyatakan sel adalah suatu kesatuan struktural maupun fungsional dan merupakan penentu sifat atau faktor genetika dari makhluk hidup, sel merupakan suatu yang berasal dari sel yang telah ada sebelumnya (Subowo, 1992).

1.1

Latar Belakang Pada umumnya organisme kehidupan yang ada di bumi ini terjadi atas banyak sel. Sel

merupakan satuan struktural dan fungsional penyusun organisme. Selain itu sel menentukan faktor sifat dari induk kepada keturunannya. Kesatuan sel yang ada mempunyai bentuk dan fungsi yang sama tergabung membentuk jaringan, yang kemudian dari jaringan ini membentuk organ, dan akan tergabung membentuk suatu organisme (Azidin,2000). Pengetahuan tentang sel dan struktur-struktur seni bermula dari terciptanya mikroskop.Pada tahun 1665, Robert Hooke telah berjaya menciptakan mikroskop.Penelitian yang pertama dilakukan oleh Robert adalah tentang gabus.Beliau melihat gabus yang sebenarnya bukanlah satu benda yang sekata.Sebaliknya terdiri daripada puluhan kotakkotak kecil. Dari itu tercetuslah sebutan sel untuk unit paling asas sesuatu organisme. Pada era yang sama Van Leuwenhoek pula menggunakan sampel air untuk diserap dibawah mikroskop. Beliau menyatakan terdapatnya kehidupan seni yang hidup dan boleh bergerak

dimana setengah organismenya ini adalah sel tunggal atau uniseluler.Sel-sel ini bukanlah statik malahan menjalani aktivitas dengan sempurna.Buat pertama kalinya manusia bisa menyadari tentang wujudnya makhluk hidup seni yang sebelum ini tidak pernah dapat dilihat oleh mata telanjang (Andrew, 2007). Dalam perkembangan selama 200 tahun tidak terdapat perkembangan mengenai sel. Pada tahun 1889, Theodore Schwann beliau menerapkan cerapan ke atas sel tulang rawan.Beliau merumuskan yang sel-sel hewan mirip tepat sel tumbuhan.Beliau menyatakan sel adalah unit terkecil untuk semua tumbuhan dan hewan.Perkembangan pada zaman itu makin pesat dengan mantapnya teori yang dikemukakan oleh Virchow yaitu setiap satu organisme adalah gabungan berbilang unit sel, dan semua sel datang dari pada sel sebelumnya (Darmawan, 2009). Sel adalah bagian struktural dan fungsional dari setiap organisme. Beberapa organisme, misalnya bakteri, merupakan uniseluler, yaitu terdiri dari hanya satu sel saja. Beragam organisme lainnya, misalnya manusia, adalah multiseluler (manusia diperkirakan memiliki 100.000 miliar sel dalam tubuhnya). Teori tentang sel yang pertama kali dikemukakan pada abad ke-19 menyatakan bahwa semua organisme tersusun atas satu atau lebih sel. Setiap sel berasal dari sebuah sel lainnya. Seluruh fungsi vital bagi organisme terjadi di dalam sel dan sel-sel tersebut mengandung informasi genetik yang dibutuhkan untuk mengatur fungsi sel dan memindahkan informasi kepada sel-sel generasi berikutnya (Hikmatul, 2005). Kulit pada hewan terdiri dari epidermis yang terletak di bagian luar dan dermis yang terletk di bagian dalamnya.Epidermis terdiri atas beberapa lapisan, yaitu stratum germinatifum, stratum transtional, dan stratum korneum.Pada lapisan stratum germinatifum merupakan bagian epidermis yang sel-selnya aktif membelah, membentuk sel baru. Sel-sel baru yang akan mendesak sel-sel lama ke arah permukaan kulit, sehingga semakin lama selsel tersebut jauh dari epidermis dan akhirnya mati (Krisdianto, 2000).

1.2

Tujuan Tujuan praktikum kali ini adalah :

1.

Untuk mengamati bentuk-bentuk sel mati dan bagian-bagian sel yang hidup pada tumbuhan dan hewan.

2.

Untuk mengenali perbedaan antara sel tumbuhan dan sel hewan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Sel adalah bagian terkecil dari suatu organisme dan sebagai kesatuan struktural dan fungsional penyusun organisme, selain itu sel juga menentukan faktor sifat dari induk kepada keturunannya. Kesatuan sel yang ada mempunyai bentuk dan fungsi yang sama tergabung membentuk jaringan, yang kemudian dari kumpulan jaringan ini membentuk organ, dan akan tergabung membentuk suatu organisme (Ambara,2007). Struktur yang membedakan sel tumbuhan dengan sel yang lain adalah keberadaan dinding sel yang merupakan lapisan terluar dari sel yang berbatasan dengan membran sel. Dinding sel akan memberikan bentuk sel tumbuhan. Terdapat berbagai macam sel dengan variasi dalam hal bentuk dan ukuran. Sel tumbuhan dalam hubungannya dengan fungsi dapat berbentuk oval, elips, silinder, tubular, prismatik, seperti serat atau bercabang. Ukuran sel juga sangat berhubungan dengan fungsinya. Sel dengan ukuran sangat kecil tidak bisa dijumpai pada tumbuhan. Sel-sel parenkim mempunyai ukuran antara 0,01 0,1 mm, serat kayu dan floem mempunyai ukuran lebih panjang dibandingkan parenkim, yaitu 1-3 mm pada Angiospermae dan 2-8 mm pada Gymnospermae. Sel serat dapat mencapai panjang 550 mm pada tumbuhan monokotil tertentu dan anggota suku Utaceae (Purnomo, 2006). Sel tumbuhan mempunyai bentuk yang bermacam-macam.Ada yang berbentuk peluru, prisma, dan memanjang seperti rambut atau seperti ular.Sel tumbuhan mempunyai dua bagian pokok yang berbeda dari hewan yaitu vakuola, plastida dan dinding sel. Vakuola dan plastida merupakan bagian hidup dari sel tumbuhan dan disebut protoplas.Sedangkan dinding sel yang berfungsi untuk melindungi isi sel atau lumen yang ada di protoplasma disebut bagian sel yang mati.Hal ini terlihat pada sel gabus tumbuhan yang tergolong sel mati karena hanya memiliki inti sel dan sitoplasma, sehingga ruang antar selnya kosong.Bentuk sel gabus heksagonal, tersusun rapat antara satu dan lainnya (Pramesti, 2000). Sel hewan adalah nama untuk sel eukariotik yang menyusun jaringan hewan. Sel hewan berbeda dari sel eukariotik lain, seperti sel tumbuhan, karena mereka tidak memiliki dinding sel, dan kloroplas, dan biasanya mereka memiliki vakuola yang lebih kecil, bahkan tidak ada. Karena tidak memiliki dinding sel yang keras, sel hewan bervariasi bentuknya. Sel manusia adalah salah satu jenis sel hewan (Kembangpras, 2009).

Sel gabus tumbuhan quercus suber termasuk sel mati karena sudah tidak memiliki inti sel dan sitoplasma, sehingga ruang selnya tampak kosong. Bentuk sel gabus heksagonal, tersusun rapat antara satu dengan yang lainnya (Ambara, 2007). Epidermis pada tumbuhan merupakan jaringan penyusun tubuh yang paling luar, umumnya terdiri dari selapis sel saja dengan dinding tebal berlapis kutikula menghadap ke udara. Untuk mencegah penguapan air yag terlalu besar kadang masih terdapat lapisan lilin atu rambut-rambut yang berfungsi untuk melindungi bagian dalam organ tumbuhan. Sehingga epidermis disebut sebagai jaringan pelindung. Diantara epidermis terdapat alat tambahan yang disebut derivat epidermis berupa rambut daun (trikoma), mulut daun (stomata), dan sel kipas (Darmawan, 2009). DAFTAR PUSTAKA Ambara,2007.Sel. http://www.lablink.or.id/Bio/Sel/sel-dinding.html Diakses tanggal 21 Oktober 2012. Anshory, I. 1984. Biologi Umum. Genesa Exact. Bandung. Ayu, riski. 2009. Sel hewan dan tumbuhan. \http://ayuriski.blogspot.com/2009/12/sel-hewan-dan-tumbuhan.html Azidin. 1986. Ringkasan Biologi. Ganeca Exact. Bandung. Loveles, R A. 1991. Prinsip-Prinsip Biologi Tumbuhan Buat Daerah Tropik. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Purnomo, M.S, dkk. 2006. Struktur dan Perkembangan Tumbuhan. Penatar Surabaya:Jakarta. Sanjaya, Ade.2009. Makalah Perbedaan Sel Hewan dan Tumbuhan http://aadesanjaya.blogspot.com/2009/12/bab-i-pendahuluan.html Diakses: 20 Oktober 2009 Subowo, 1992. Histologi Umum. Bumi Aksara. Jakarta. Syamsuri. 1997. Biologi Umum. Erlangga. Jakarta.
Yekti, S. 1994. Biologi Umum. Erlangga. Jakarta.

Formatted: Justified, Indent: Left: 0.5", Fir line: 0", Space After: 0 pt, Line spacing: Double Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold Formatted: Font: Not Italic Formatted: Space After: 10 pt

Formatted: List Paragraph, Justified

Formatted: List Paragraph, Justified, Inden Left: 0", Hanging: 0.49", Space Before: 6 p After: 6 pt, Line spacing: single

Formatted: Font: (Default) Times New Rom

Formatted: Justified, Indent: Left: 0.5", Lin spacing: Multiple 1.15 li, Tab stops: 1.81", Left Formatted: Font: Not Italic Formatted: Font: Not Italic Field Code Changed Formatted: Font color: Auto Formatted: No underline, Font color: Auto Formatted: No underline, Font color: Auto Formatted: Font: No underline, Font color: Auto

Anda mungkin juga menyukai