OHSAS 18001
Occupational Health & Safety Management System
ISO 14001
Environment Management System
OHSAS 18001
Continual Improvement OHS Policy Management Review OHS Planning Management Review
ISO 14001
Continual Improvement Environment Policy Environment Planning
Implementation And Operation Continual Improvement OHSE Policy Management Review OHSE Planning
Management Review
Documentation
Control of Document
Control of Record
Requirements
Based on
Environment (Lingkungan) :
adalah keadaan sekeliling dimana organisasi beroperasi termasuk udara, air, tanah, sumberdaya alam, flora, fauna, manusia dan interaksinya. (3.6)
Environment / Lingkungan
Hazard (Bahaya):
Sumber, situasi, atau tindakan dengan potensial bahaya yang menyebabkan cidera atau gangguan kesehatan atau kombinasi keduanya. (3.6)
Aspek Lingkungan :
Unsur kegiatan atau produk atau jasa organisasi yang dapat berinteraksi dengan lingkungan. (3.7)
Risk (Resiko) : Kombinasi kemungkinan terjadinya bahaya atau paparan dan keparahan cidera atau gangguan kesehatan yang dapat disebabkan oleh kejadian atau paparan. (3.22)
Dampak Lingkungan :
Setiap perubahan pada lingkungan baik yang merugikan atau bermanfaat yang keseluruhannya atau sebagian disebabkan oleh aspek lingkungan organisasi. (3.8)
Organisasi harus menetapkan, mendokumentasikan, menerapkan, memelihara dan memperbaiki sistem manajemen keselamatan kesehatan kerja dan lingkungan secara berkelanjutan sesuai dengan persyaratan standar OHSAS 18001 dan ISO 14001 dan menentukan bagaimana organisasi akan memenuhi persyaratan tersebut. Organisasi harus menetapkan dan mendokumentasikan lingkup sistem manajemen keselamatan kesehatan kerja dan lingkungannya.
10
KEBIJAKAN KESELAMATAN KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN PT. BSC sebagai perusahaan terkemuka teknologi lingkungan yang mempunyai core bisnis teknologi rekayasa proses, pengolahan limbah, konsultasi sistem manajemen dan laboratorium rekayasa, mengutamakan kepuasan pelanggan dengan kualitas produk unggul melalui peningkatkan kinerja manajemen berkelanjutan. Dalam mencapai dan merefleksikan visi serta misi perusahaan pada setiap kegiatan, produk & jasa, Jajaran Manajemen PT.BSC berkomitmen untuk : 1. Memenuhi peraturan perundangan keselamatan kesehatan kerja dan lingkungan serta persyaratan pelanggan yang berlaku terkait bahaya dan aspek penting lingkungan 2. Mencegah kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja dan pencemaran lingkungan Kebijakan Manajemen ini dikaji secara berkala, disampaikan kepada seluruh karyawan dan pihak ketiga yang terkait untuk ditindaklanjuti dan diterapkan secara konsisten
11
4.3. Perencanaan
4.3.1. Identifikasi Bahaya-Aspek Lingkungan Penilaian dan Pengendalian Resiko-Dampak Lingkungan F Organisasi harus menetapkan, menerapkan, memelihara prosedur untuk :
a. Mengidentifikasi bahaya-aspek lingkungan pada kegiatan, produk dan jasa dalam lingkup sistem manajemen keselamatan kesehatan kerja dan lingkungan yang dapat dikendalikan dan dapat dipengaruhi dengan memperhitungkan pembangunan yang direncanakan atau baru maupun perubahan Menentukan bahaya-aspek lingkungan yang mempunyai atau dapat mempunyai resiko keselamatan kesehatan kerja dan dampak penting bagi lingkungan (yaitu bahaya-aspek lingkungan penting)
b.
FOrganisasi harus memastikan bahwa bahaya-aspek lingkungan penting diperhitungkan dalam penetapan, penerapan dan pemeliharaan sistem manajemen keselamatan kesehatan kerja dan lingkungannya.
12
Based on Process
14
1C 2C
Menghilangkan Sumber bahaya/aspek lingkungan (Investasi Peralatan Baru, ReDesign) Mengganti Sumber bahaya/aspek lingkungan dengan yg aman/ramah lingkungan (Mengganti B3 dilarang dengan B3 ramah lingkungan-Perubahan Proses) Melakukan rekayasa terhadap sumber bahaya/aspek lingkungan (Modifikasi proses/peralatan, overhoul, dll) Melakukan rekayasa terhadap resiko/dampak lingkungan (pengendalian dampak mis : recycle, reuse, recovery, waste water treatment, Air Pollution Control Devices, Treatment lainnya, Safe Guarding)
3C
4C
5C
ADMINISTRATION CONTROL
Menerapkan pengendalian administrasi, Safety Siging, Instruksi Kerja, Prosedur, Simboling & Label Memberikan perlindungan diri kepada manusia (Penerapan APD Safety Helmet, Gas Mask, Goggle, Gloves, dll)
6C
15
No
PERENCANAAN / IDENTIFIKASI Aktivitas / Kondisi Bahaya / Resiko / Produk / Aspek Dampak (N/AN/E) Jasa
PENGENDALIAN
STATUS PENTIN G (P/TP)
PENGENDALIA N OPERASIONAL PENGENDALIA N RESIKO / DAMPAK KET .
Frekuensi (Occurence )
RESIKO DAMPAK LINGKUNGAN (Sumber Daya Manusia Infrastruktur Lingkungan) TINGKAT KERUSAKAN & SEBARAN BIAYA LAMA RESIKO & PERSYARATAN PEMULIHAN PEMULIHAN DAMPAK PERUNDANGAN
Resiko dan atau Dampak minimal, tidak terkait peraturan perundangan dan persyaratan K3L Resiko dan atau Dampak tidak mempengaruhi keselamatan kesehatan, infrastruktur, lingkungan namun mengganggu, tidak melanggar peraturan perundangan & persyaratan K3L Resiko / Dampak mempengaruhi K3, infrastruktur, lingkungan jangka panjang, tidak konsisten pd peraturan perundangan & persyaratan K3L Resiko dan atau Dampak berakibat kritis pd keselamatan kesehatan, infrastruktur, lingkungan, tidak menerapkan peraturan perundangan K3L Resiko dan atau Dampak menyebabkan bencana atau kematian dan melanggar peraturan perundangan K3L Didalam Area Kerja
< Rp.500.000 CITRA PERUSAHAA N Tidak Menurunkan citra perusahaan Menurunkan citra perusahaan dalam kawasan industri Menurunkan citra perusahaan dalam propinsi Menurunkan citra perusahaan nasional Menurunkan citra perusahaan internasional
1
JARANG SEKALI 1
DIABAIKAN
2
JARANG
2
DIABAIKAN
3
SERING
3
DIABAIKAN
4
SERING SEKALI 2
DIABAIKAN
5
TERUS MENERU S 6 LOW 10
< 1 Hari
2
DIABAIKAN
4
DIABAIKAN
6 LOW
8 LOW
Sampai Batas Pagar Perusahaan Keluar Area Perusahaan sampai 3 km / Sekitar Perusahaan Keluar Area Perusahaan /Dalam Kawasan Industri Keluar Area Kawasan Industry lebih 10 km
Rp.500.000,- sd Rp.5.000.000,-
1 sd 7 Hari
MEDIUM
3 LOW
6 LOW
9
MEDIUM
15 MEDIUM
15
Rp.5.000.000,sd Rp.50.000.000
7 sd 30 Hari
HIGH
4 MEDIUM
8 MEDIUM
12
16
20
Rp.50.000.000,sd Rp.100.000.000
1 Bulan sd 1 Tahun
HIGH
15
HIGH
20
HIGH
25
10
> 1 Tahun
HIGH
HIGH
HIGH
HIGH
HIGH
Identifikasi peraturan perundangan & persyaratan K3L yang berlaku serta analisa keterkaitan bahaya-aspek & resiko-dampak lingkungan
Menganalisa skala bahayaaspek & resiko-dampak lingkungan terhadap pemenuhan peraturan terkait
Memantau pencapaian action plan terhadap pemenuhan peraturan terkait secara berkala
Menetapkan action plan pemenuhan peraturan perundangan dan persyaratan K3L terkait bahayaaspek lingkungan signifikan
Peraturan Terpenuhi ?
Mengevaluasi efektivitas pemenuhan peraturan terkait terhadap bahaya-aspek & pengendalian resiko dampak lingkungan
Mengakses keterbaruan peraturan perundangan dan persyaratan K3L kepada instansi terkait secara periodik setahun sekali sesuai tingkatan kewenangan dan legalitasnya
Mengkaji/Review kinerja pencapaian pemenuhan peraturan perundangan dan persyaratan K3L serta peluang peningkatan berkesinambungan
19
Perbaikan Berkelanjutan
Evaluasi Pengukuran
Pengukuran Kebisingan mesin produksi 65 dB
Upaya Pemenuhan
Rekayasan Peredam Kebisingan-Action Plan
20
4.3. Perencanaan
Saat menetapkan dan mengkaji tujuan dan sasaran, organisasi harus memperhitungkan peraturan perundangan dan persyaratan keselamatan kesehatan kerja & lingkungan, mempertimbangkan bahaya-aspek lingkungan penting, pilihan teknologi, keuangan, persyaratan operasi dan bisnis serta pandangan pihak yang berkepentingan
Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara program untuk mencapai tujuan dan sasarannya.
b.
21
Date : Revision :
No
Target
Program
Management Representative : Department Head : IMPLEMENTATION EVALUATION Evaluation Progress Performanc Operationa Monitoring & of PIC Achievemen Measurement Achievemen e Indicator l Control t t
Re vie w
Action Plan
Frame Work vs Time Frame
SMART
22
Specific
Fokus pada masalah yang akan ditetapkan
Measureable
Terukur secara kuantitatif atau kualitatif
Achieveable
Tercapai secara kuantitatif atau kualitatif
Realistic
Dapat diperoleh secara kuantitatif/kualitatif
Time Frame
Ditentukan batas waktu pencapaian program
23
Luka Bakar
Tujuan :
Mencegah Gangguan Kesehatan
Sasaran :
S : Paparan Panas Radiasi M : Suhu paparan < 28oC pada pekerja A : Membuat Safe Guarding System R : Pertimbangan memadai T : Akhir November 2013
24
Kebijakan K3L
Identifikasi Bahaya-Aspek Penilaian & Pengendalian Resiko-Dampak
Perlindungan Lingkungan
Pengembangan Pemberdayaan Komunitas Pencegahan Pencemaran Eksternal Perusahaan Lingkungan Meningkatkan Kinerja Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan 25
4.4.1. Sumber Daya, Peran, Tanggung Jawab dan Wewenang 4.4.2. Kompetensi, Pelatihan dan Kesadaran 4.4.3. Komunikasi, Partisipasi, Konsultasi 4.4.4. Dokumentasi 4.4.5. Pengendalian Dokumen
26
Manager Marketing
Ketua
(Management Representative)
Sekretaris
(Ahli K3)
Komite-1
Perencanaan Manajemen K3L
Komite-2
Peraturan Perundangan & Persyaratan K3L
Komite-4 Komite-3
Sumber Daya Manusia Komunikasi & Pengendalian Operasional
Komite-5
Pengendalian Data, Dokumen & Rekaman
Komite-6
Kesiagaan & Tanggap Darurat
Komite-7
Pemantauan & Penguluran Kinerja
Komite-8
Internal Audit & Manajemen Review
29
No. 08884444
No. 08885555
No. 08886666
No. 08887777
b.
Peran dan Tanggung Jawab mereka dan pentingnya kesesuaian dalam mencapai pemenuhan Kebijakan K3L, prosedur, persyaratan sistem manajemen K3L serta sistem tanggap darurat.
Akibat yang mungkin terjadi bila prosedur tidak dilaksanakan 31
c.
1. 2. 3. 4.
Job Roles / Description Business Process Mapping Resiko/Damapak Penting Standar Mutu
Identifikasi Standar Kompetensi Karyawan Analisa Pemenuhan Karyawan Pada Fungsi & Tingkatan Proses Manajemen
Pelaksanaan Pelatihan
a.
b. c.
Komunikasi internal antara tingkatan dan fungsi yang beragam di organisasi tersebut
Menerima, mendokumentasi dan menanggapi komunikasi yang terkait dari pihak eksternal yang berkepentingan Komunikasi dengan kontraktor dan tamu lainnya terhadap area kerja
Organisasi harus memutuskan mengkomunikasikan / konsultasi terkait bahaya atau aspek lingkungan signifikan kepada eksternal dengan metoda yang ditetapkan
33
Perusahaaan menetapkan, menerapkan dan menjaga prosedur untuk : a. Partisipasi karyawan terhadap identifikasi bahaya, penilaian dan penentuan pengendalian resiko. b. Keterlibatan karyawan dalam investigasi kejadian. c. Keterlibatan karyawan dalam pengembangan dan kajian Kebijakan K3L serta tujuan K3L. d. Keterlibatan karyawan dalam konsultasi terkait perubahan resiko K3 dan dampak lingkungan. e. Partisipasi karyawan mewakili masalah K3L.
f. Konsultasi dengan kontraktor terkait perubahan resiko K3 dan dampak lingkungan pada aktivitasnya.
34
Kebijakan K3L Bahaya/Aspek Lingkungan Signifikan Peraturan K3L Terkait Peran, Tanggung Jawab & Wewenang Pengendalian Operasional Emergency Sistem Kinerja K3L Perbaikan Berkelanjutan
Tingkat Awareness K3L Temuan audit internal & eksternal Tingkat Pencemaran Lingkungan Laju Kecelakaan Kerja Jumlah Penyakit Akibat Kerja Tingkat Pemenuhan Peraturan Tingkat Perbaikan Berkesinambungan
Internal : Sosialisasi Lisan Papan Informasi Lingkungan Buletin, WebSite, Elektronic Simbol, Label, Poster,Signing HSE Meeting, HSE Talk Eksternal : Accident Report, PAK, UKL/UPL Pelaporan Pengelolaan B3
35
4.4.4. Dokumentasi Organisasi harus mendokumentasikan Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja & Lingkungan mencakup :
Kebijakan, Tujuan dan Sasaran K3L Penjelasan lingkup sistem manajemen K3L Penjelasan unsur-unsur utama sistem manajemen K3L dan keterkaitannya serta rujukan kepada dokumen terkait Dokumen, termasuk rekaman yang dipersyaratkan standar OHSAS 18001 & ISO 14001
Dokumen, termasuk rekaman yang ditentukan oleh organisasi sebagai dokumen penting untuk memastikan perencanaan, operasi dan pengendalian proses secara efektif yang terkait dengan resiko K3 dan aspek lingkungan penting
36
Elemen inti SMK3L dan Interaksinya Definisi aktivitas harian berkaitan dengan area, departemen, dll Penjelasan Operasi Teknis pada kondisi tertentu Data Pemantauan, dll
Instruksi Kerja
Rekaman
QMS
SMS
37
c. Menetapkan, menerapkan dan memelihara prosedur yang terkait dengan bahaya-aspek lingkungan penting yang telah diidentifikasi pada barang dan jasa yang digunakan oleh organisasi serta mengkomunikasikan prosedur dan persyaratan yang berlaku kepada pemasok, termasuk kontraktor.
39
Input
Bahan Baku Energi (Bahan
Bakar, Listrik, Air)
Output
PROSES OPERASI
Produk
Produk Samping
Limbah Cair Limbah Padat Limbah Udara
ManPower
Input
Output
Perbaikan Berkesinambungan 41
Pengendalian Operasional :
Standar Ketentuan yang diterapkan untuk menghindari penyimpangan atau potensi inkonsistensi terhadap Kebijakan Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan serta pencapaian tujuan & sasaran K3L.
Implementasi lapangan : Pembatasan jam kerja normal, istirahat, jam keja lembur Pembatasan penggunaan operasional forklift (Khusus pemegang SIO) Pembatasan akses area kerja tertentu (Authorized Person Only) Sistem Ijin Kerja (Work Permit System : Hot Work Permit, Confined Space Work Permit, Special Work Permit) Sistem Lock Out Tag Out (LOTO System) Segregasi Proses Operasi (Peralatan Proses, Penempatan Bahan Kimia, Peralatan Kerja, Lokalisasi Proses berbahaya, dll) Pemeriksaan Kesehatan Karyawan Berkala Contractor Safety Management System (CSMS) Safe Product Oriented Work Instruction Start Up, Shut Down, Emergency Shut Down Job Safety Analysis (JSA) System for Interested Parties
42
Organisasi juga harus menguji prosedur tersebut secara berkala apabila dapat dilaksanakan mencakup pihak ketiga terkait.
43
Ketersediaan Fasilitas Penanggulangan Keadaan Darurat sesuai Skala Resiko Dampak Inspeksi Kelayakan Siap Operasional
Tanggap Darurat
Melakukan Tanggap/Respon untuk berkoordinasi, evakuasi dan siap menanggulangi keadaan darurat
Melakukan tindakan pengendalian, penanggulangan keadaan darurat untuk minimalisasi resiko dan dampak hingga pada tahap menghilangkan potensi darurat
44
1. 2. 3.
Emergency Response Review
4.
Identifikasi Potensi Keadaan Darurat Identifikasi Infrastruktur Tanggap Darurat Identifikasi Sumber Daya (Manusia, Asset Perusahaan) Program Pengelolaan Tanggap Darurat
1.
2. 3. 4. 5.
Tugas Tanggung Jawab dan Wewenang Tanggap Darurat Kompetensi Pelatihan dan Kepedulian Komunikasi Tanggap Darurat Pengendalian Data & Dokumen Tanggap Darurat Pengendalian Operasional Tanggap Darurat
1. 2.
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Uji Inspeksi Fasilitas Tanggap Darurat Uji Simulasi Tanggap Darurat Investigasi Kejadian dan Kecelakaan Tindakan Perbaikan dan Pencegahan Pengelolaan Rekaman Tanggap Darurat Audit Kesiagaan dan Tanggap Darurat
45
Pengembangan Sistem
1. Prosedur Identifikasi potensi keadaan darurat dan kejadian yang beresiko dan dampak lingkungan serta pengendaliannya 2. Daftar Identifikasi Potensi Keadaan Darurat pada masing-masing proses/bagian/departemen
Emergency Response Evaluation Emergency Response Operation
3. Struktur Organisasi Tanggap Darurat 4. Pengendalian Tanggap Darurat 5. Uji Simulasi Tanggap Darurat
Infrastruktur :
1. Jalur/Rute Evakuasi Tanggap Darurat 2. Jalur Kominukasi Tanggap Darurat 3. Infrastruktur Fasilitas Pemadam Kebakaran 4. Kompetensi Tim Penanggulangan Tanggap Darurat
46
47
Parameter
Nafas
Kesehatan karyawan staf Penerangan General Check-up tipe B Kuat Penerangan Lab Produksi Kantor Ambient Temperatur 1000 Lux 200 Lux 200 Lux
Kelembaban
49
Pemantauan pro-aktif
Frekuensi inspeksi Efektifitas inspeksi
Pemantauan reaktif
Jumlah temuan inspeksi Jumlah kecelakaan Tingkat keparahan kecelakaan Jumlah insiden Pencatatan Hasil Pengukuran Kecenderungan, analisis dan tindak lanjut
51
Sesuai dengan komitmen terhadap penaatan, organisasi harus menetapkan, menerapkan, dan memelihara prosedur untuk secara berkala mengevaluasi penaatan terhadap persyaratan peraturan perundangan yang berlaku.
Organisasi harus mengevaluasi penaatan terhadap ketentuan lain yang diikuti organisasi. Organisasi dapat menggabungkan evaluasi tersebut dengan evaluasi terhadap penaatan peraturan perundangan atau menetapkan prosedur terpisah. Organisasi harus menyimpan rekaman hasil evaluasi berkala tersebut.
52
Undesired event that had the potential to lead to accident Suatu kejadian yang tidak diinginkan berpotensi terjadinya kecelakaan
ACCIDENT
Undesired event giving rise to death, ill-health, injury, damage or other loss Suatu kejadian yang tidak diinginkan menyebabkan kematian, sakit, cedera, kerusakan atau kehilangan lainnya
INVESTIGASI KEJADIAN Proses penyelidikan suatu kejadian dan kecelakaan yang memerlukan kecakapan khusus, dengan waktu terbatas dalam pengumpulan data dan fakta, mencakup berbagai isu sensitif dan diperlukan adanya kerja sama antar anggota tim investigasi. INVESTIGASI KECELAKAAN Proses penyelidikan suatu kejadian dan kecelakaan yang memerlukan kecakapan khusus, dengan waktu terbatas dalam pengumpulan data dan fakta, mencakup berbagai isu sensitif dan diperlukan adanya kerja sama antar anggota tim investigasi. 53
4.5.4. Pengendalian Rekaman Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara prosedur untuk pengidentifikasian, penyimpanan, perlindungan, pengambilan, penahanan (retention), dan pembuangan rekaman. Rekaman harus tetap terbaca, teridentifikasi dan terlacak
54
Prosedur Audit mencakup ruang lingkup, frekuensi, metodologi dan kompetensi terhadap pelaksanaan audit dan persyaratan melaksanakan audit serta pelaporan hasil audit.
55
Audit Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan adalah proses dimana perusahaan mengkaji dan evaluasi secara kontinyu terhadap efektivitas SMK3L.
Umumnya audit SMK3L mempertimbangkan kebijakan dan prosedur K3L serta kondisi dan situasi di tempat kerja
Program audit internal SMK3L ditetapkan untuk mengkaji kesesuaian terhadap persyaratan OHSAS 18001 & ISO 14001 Audit SMK3L dilakukan oleh karyawan perusahaan dan atau pihak eksternal yang dipilih perusahaan untuk menetapkan tingkat kesesuaian terhadap prosedur SMK3L dan efektifitas sistem terhadap tujuan K3L perusahaan
Audit internal SMK3L fokus terhadap kinerja SMK3L. Audit internal tidak fokus pada inspeksi keselamatan atau lainnya.
56
Perencanaan
Review
Implementasi
Pemeriksaan
Aktivitas Audit
57
Plan
Act
Do
Aktivitas Audit
Pemantauan dan Review Identifikasi kebutuhan untuk Tindakan Perbaikan dan Pencegahan Identifikasi Peluang Perbaikan
Check
58
Penunjukkan Leader Tim Audit Definisi tujuan, ruang lingkup dan kriteria audit Penentuan kelayakan audit Pemilihan Tim Audit Penetapan kontak awal dengan Auditee
Persiapan Audit
Melakukan review dokumen sistem manajemen yang relevan termasuk catatan dan menentukan kriteria audit yang sesuai
Pelaksanaan Opening Meeting Komunikasi selama audit Petunjuk tugas dan tanggung jawab dan Pengamat Pengumpulan dan Pengujian Informasi Mengemukakan temuan audit Persiapan kesimpulan audit Pelaksanaan Closing Meeting
Persiapan rencana audit Penugasan kerja pada Tim Audit Persiapan dokumen kerja
Manajemen puncak harus meninjau sistem manajemen keselamatan kesehatan kerja & lingkungan organisasi, pada jangka waktu tertentu untuk memelihara kesesuaian, kecukupan dan efektivitas sistem yang berkelanjutan. Tinjauan harus mengkaji kesempatan untuk perbaikan dan keperluan untuk melakukan perubahan pada sistem manajemen K3L, termasuk kebijakan K3L, tujuan dan sasaran K3L. Rekaman tinjauan manajemen harus disimpan. Masukan kepada tinjauan manajemen harus termasuk : a. b. c. d. e. f. g. h. Hasil audit internal dan evaluasi penaatan terhadap persyaratan peraturan perundangan keselamatan kesehatan kerja & lingkungan Komunikasi dari pihak eksternal yang berkepentingan termasuk keluhan Kinerja K3L organisasi Tingkat pencapaian tujuan dan sasaran Status tindakan perbaikan dan pencegahan Tindak lanjut tinjauan manajemen sebelumnya Situasi yang berubah, termasuk perkembangan pada persyaratan peraturan perundangan dan persyaratan lain yang terkait bahaya K3 dan aspek lingkungan Rekomendasi perbaikan Keluaran tinjauan manajemen harus termasuk setiap keputusan dan tindakan terkait dengan perubahan pada kebijakan, tujuan dan sasaran K3L serta unsur lain sistem manajemen K3L, sesuai dengan komitmen pada perbaikan berkelanjutan.
60
MANAGEMENT REVIEW
Evaluasi Penaatan Peraturan Perundangan Tingkat Pencapaian Tujuan dan Sasaran Hasil Audit Internal Status Tindakan Perbaikan & Pencegahan Perubahan Situasi Bahaya / Aspek Lingkungan Kinerja K3l Perusahaan
Rekomendasi Perbaikan
61
2. 3. 4.
5. 6. 7. 8. 9.