Anda di halaman 1dari 52

P

PEEM
MBBU
UKKA
AAAN
NPPE
ELLA
ATTIIH
HAAN
NSSU
URRV
VEEIIL
LAAN
NSSE
EPPIID
DEEM
MIIO
OLLO
OGGII D
DAAS
SAAR
R

K
KE
K EG
EGGIIIA
AAT TA
T AN
A NB
N Biiid
B d... K
d KA
K AARR...S
R SE
S E
E KKE
K EG
EGGIIIA AAT
TTAAAN
NNBBiiid
B d... P
d PR
P RRL LL K
KE
K EG
EGGIIIA AATTA
T AN
A NB
N Biiid
B dd... U
UK
U KP
K P
P
(((e
ek
e kttto
k op
o pa
p arrra
a asssiiittt)))
a (((p
pe
p en
enng
ga
g am
a mb
m biiillla
b an
a n sssa
n am
a mp
mppe elll a
e aiiirrr p
a pa
p an
annttta
aiii)))
a (((p
pe
p em
e me
meerrriiik
ksssa
k aa
a an
ann sssp
pe
p eesssiiim
me
m en
e n)))
n

P
PEER
RTTE
EMMU
UAAN
NJJE
EJJA
ARRIIN
NGGK
KEER
RJJA
A
NO PENULIS HAL. .
1 PELABUHAN TRADISIONAL DI INDONESIA RAISSEKKI, SKM, MM 4
2 INFO PROGRAM :
PENGENDALIAN RESIKO LINGKUNGAN RBA.WIDJONARKO,SKM,MKes 6
PERSIAPAN PENERAPAN SSCC dan SSCEC
PADA PERTENGAHAN JUNI 2007
3 DANAU TIGA WARNA “KELIMUTU” SUDARSONO, SKM, MKes 10
4 MYANA NAN AYU DAN TAK PERNAH LAYU BERTHA M. PASOLANG,S,Sos 11
5 PEMBOHONG ATAUKAH KORUPTOR ??? RBAW. 14
6 MIKROBA DAN PENGUASA RBA.WIDJONARKO,SKM,MKes 16
7 LAPORAN PROGRAM PENGAWASAN
PENCEGAHAN PENULARAN PENYAKIT PES DI SAFARI 17
PELABUHAN TANJUNG PRIOK - TAHUN 2006
8 PIGUR SEMAR N. MOELYANA 18
9 PENCEMAR PUSAT PERDAGANGAN, SENTRA RBAW 22
INDUSTRI DAN TEMPAT PLESIR
10 THE MILLENNIUM DEVELOPMENT GOAL FOR
FOR RBAW 25
HEALTH, BISAKAH TERCAPAI ???
11 POJOK SKRINING RBAW 26
12 PENANGGULANGAN IMS (INFEKSI MENULAR
SEKSUAL} DI LINGKUNGAN WILAYAH dr. KRIPTI HARTINI 31
PELABUHAN TANJUNGPRIOK
13 INFORMASI
PENGAWASAN KEDATANGAN DAN IKRON, SKM, MKM 32
KEBERANGKATAN KAPAL
DI PELABUHAN TANJUNG PRIOK - TAHUN
2006
14 PENGAWASAN PEMASANGAN RAT GUARD IKRON, SKM, MKM 42
TAHUN 2006
15 MENGENAL KOMPUTER SYAFLOVIDA 50
INFO KESEHATAN PELABUHAN

Pengantar Redaksi
Buletin Info Kesehatan Pelabuhan ini merupakan buletin Volume 1 nomor 4 yang
diterbitkan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok. Buletin ini merupakan
wahana informasi bagi insan pelabuhan dalam mengembangkan potensi diri guna mendukung
pelaksanaan program kesehatan, khususnya bagi para pegawai Kantor Kesehatan Pelabuhan
di seluruh Indonesia. Demi peningkatan SDM dan kemajuan buletin pada edisi berikut, Tim
buletin merencanakan reorganisasi sesuai Tupoksi yang telah ditetapkan.
Buletin Info Kesehatan Pelabuhan berisi informasi hasil pelaksanaan program, kajian –
kajian, pengembangan teknologi, peningkatan sumber daya manusia melalui pelatihan,
naskah – naskah ilmiah dan karya – karya seni serta peristiwa – peristiwa terkini lainya, bahkan
informasi pengobatan tradisional.
Redaksi menerima sumbangan artikel, laporan, reportase, saduran, karikatur, sajak –
sajak ataupun karya sastra lain dan foto – foto yang berkaitan dengan program kesehatan
pelabuhan. Walaupun sumbangan naskah dari KKP lain belum pernah muncul pada edisi
pertama sampai ketiga, namun Redaksi tetap menawarkan kesempatan ini pada para kolega
KKP di seluruh Indonesia untuk berpartisipasi dalam penulisan Buletin Info Kesehatan.
Dewan redaksi mengajak para pembaca buletin ini untuk melaju dengan kecepatan
optimal dalam meningkatkan jejaring informasi guna mencapai kinerja yang kita inginkan.
Selamat bekerja dan sukses selalu

Dewan Redaksi

Diterbitkan oleh :
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok
Ditjen PP & PL DEPARTEMEN KESEHATAN R.I.

Pelindung / Penasehat: Anggota :


Rahmat Subekti, SKM, MHM
Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I
Agus Syah, SKM
Tanjung Priok
Sugeng Retyono, SKM
Raissekki, SKM, MM Dewi Dyah Palupi, SKM

Dewan Redaksi : Editor :


Nana Mulyana, SKM
Ketua,
Ani Budi Lestari
RBA. Widjonarko, SKM, MKes
Lussie Soraya

Sekretaris : Tata Usaha / Distribusi :


Rosyid Ridho P, SE Agus Sudarman, SKM
Sulastyono Wahyudi, SH

Alamat Redaksi : Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok | Jl. Raya Pelabuhan No.
17 Tanjung Priok - Jakarta Utara | Telp. 021 – 43931045, 4373265 | Fax. 021 – 4373265
| E-Mail : kkpkls1tanjungpriok@yahoo.com | Desain grafis oleh N.M.(uyutjangkung@yahoo.co.id)
PELABUHAN TRADISIONAL DI INDONESIA
Oleh : RAISSEKKI, SKM, MM

Pelabuhan tradisional di Indonesia tidak terhitung jumlahnya, baik pelabuhan nelayan


tradisional, pelabuhan transportasi rakit antar kepualuan kecil yang jaraknya tidak terlalu
jauh, sampai pelabuhan tradisional milik pribadi di depan rumahku. Kepadatan hilir mudik
rakit atau kapal kecil bermotor ataupun tanpa motor pada beberapa pelabuhan tradisional
ada yang melebihi kepadatan hilir mudik kapal di pelabuhan yang telah difasilitasi Wilayah
Kerja KKP. Tingginya tingkat kepadatan arus hilir mudik kapal atau rakit ini secara otomatis
memiliki konsekuensi resiko penularan yang tinggi pula. Demikian juga kenyataan
menunjukkan bahwa ada beberapa pelabuhan yang difasilitasi Wilayah Kerja KKP justru
tingkat kepadatan arus hilir mudik kapalnya lebih tinggi dibandingkan pelabuhan yang
difasilitasi KKP induk, dan seterusnya, dan seterusnya.

Jumlah pelabuhan
Jumlah pelabuhan di Indonesia yag difasilitasi KKP induk sebanyak 45 pelabuhan sedangkan
yang difasilitasi Wilayah Kerja KKP sebanyak 365 pelabuhan. Nah . . . . jumlah pelabuhan
tradisional ??? Tidak terhitung jumlahnya. Yang berarti . . . . . tingkat resiko kemungkinan
terjadinya penularan penyakit secara otomatis sekian kali lebih tinggi pada pelabuhan
tradisional.

Identifikasi masalah
Secara garis besar, identifikasi masalah kesehatan secara logis, antara lain:
• Pada umumnya pengguna jasa pelabuhan tradisional berasal dari golongan menengah
ke bawah
• Terdapat unggas hidup dan fasilitas pemotongan unggas
• Kondisi higiene sanitasi buruk dan mempunyai potensi risiko tinggi terhadap kemungkinan
terjadinya penularan penyakit.
• Tampak adanya suasana campur aduk menjadi satu antara manusia dan hewan sehingga
kemungkinan terjadinya penularan penyakit melalui hewan akan sangat tinggi, seperti
penularan rabies, Avian influenza, dll
• Kondisi sanitasi kapal atau rakit juga buruk
• Dll masih banyak lagi

4
Bulletin Info Kesehatan Pelabuhan – Volume 1 No. 4 TAHUN 2006
Diskusi
Dalam menunjang kemajuan ekonomi saat ini, jasa transportasi akan
menyebabkan adanya mobilisasi penduduk semakin tinggi bahkan jasa transportasi rakit
bermotor pada pelabuhan domestik menjadi kebutuhan masyarakat yang berada di
deretan kepulauan kecil terutama di kawasan Indonesia timur. Apabila pelabuahan
tradisional dan alat angkutnya tidak dilakukan pengawasan secara optimal, terencana
dan berkelanjutan, maka kondisi ini akan berpotensi menghasilkan dampak yang
merugikan bagi pencapaian tujuan pembangunan kesehatan nasional.
Marilah kita lihat kenyataan pelabuhan nelayan tradisional di deretan pantai pulau
jawa yang begitu banyaknya. Siapa yang bertanggungjawab dalam pengawasan
kesehatan pelabuhan tradisional tersebut? Yang bertanggungjawab atas pengawasan
sanitasi kapal / rakit bermotor ataupun tanpa motor? Transportasi kapal / rakit bermotor
antar kepulauan melalui pelabuhan Namosain ke pelabuhan pulau Semau (Red : di Prop.
NTT), siapa yang bertanggungjawab atas pengawasan kesehatannya???
Yang paling unik adalah oleh banyaknya pelabuhan nelayan tradisional di deretan pantai
pulau Rote (Roti) yang tanpa pengawasan, rakit / kapal kecil mereka sering terdampar di
pantai ataupun pelabuhan diwilayah Australia Utara (NT/Northen Territory).
Kalau kita berandai – andai, salah satu kepulauan kecil tersebut terjadi kasus rabies, Avian
influenza pada unggas dan manusia maka kemungkinan besar akan menjalar ke
kepulauan lainnya secara cepat.
Pemberlakuan IHR pada tahu 2007 bukan hanya untuk pelabuhan utama ataupun
kota metropolitan saja, namun berlaku bagi seluruh pelabuhan dan seluruh komunitas di
Nusantara tercinta ini. Nah, . . . sudahkah kita melirik kearah pelabuhan tradisional
tersebut??? Sudahkah kita peduli terhadap rakit / kapal nelayan ataupun rakit / kapal
transportasi antar kepulauan kecil tersebut???
Angan – angan pengembangan program tersebut memang tidak mungkin terjadi
secara sekonyong – konyong, namun biarlah secara simultan dan bertahap. Langkah awal
yang perlu dilakukan yakni penunjukan kelas KKP induk dan wilayah kerja KKP harus
profesional dan sesuai kriteria yang tepat, selanjutnya penunjukan pimpinannyapun harus
selektif bahkan kalau perlu berdasarkan ”Fit and Property”. Langkah berikutnya yakni
perencanaan penganggaran yang benar tanpa adanya ”kongkalikong” dan ”bisikan” si
Manis
Diskusi tersebut diatas adalah sebuah angan – angan yang pasti akan menjadi
kenyataan apabila kita semua konsisten sesuai aturan permainan yang legal karena
Penulis yakin bahwa ”Bersama Kita Bisa”

5
Bulletin Info Kesehatan Pelabuhan – Volume 1 No. 4 TAHUN 2006
Info program :
PENGENDALIAN RESIKO LINGKUNGAN
Persiapan penerapan SSCC dan SSCEC pada pertengahan Juni 2007

Sejalan dengan pembangunan mengidentifikasi segala faktor resiko yang


nasional, pembangunan kesehatan di berpotensi menimbulkan masalah
wilayah Pelabuhan diharapkan dapat kesehatan di wilayah pelabuhan.
dilaksanakan secara bertahap terpadu, Dalam rangka pemberlakuan
menyeluruh dan berkesinambungan. Dalam sertifikasi SSCC dan SSCEC (Ship Sanitation
menunjang kemajuan ekonomi saat ini, Control Certificate dan Ship Sanitation
kelancaran dan kualitas jasa kepelabuhan Control Exemption Certificate) pada
harus dilakukan pengawasan secara pertengahan Juni 2007, sektor kesehatan
optimal, terencana dan berkelanjutan, harus menyiapkan kebutuhan aspek teknis
dalam rangka pencapaian tujuan di lapangan, aspek administratif di kantor
pembangunan kesehatan. serta penyiapan sumberdaya manusianya.
Pada saat penerapan IHR baru Saat ini sudah menginjak akhir tahun 2006,
mendatang, ada dua hal yang perlu tidak bisa ditunda lagi, saat ini sektor
dicermati bersama, yakni : kesehatan harus sudah menyiapkan
Pertama : Perubahan iklim global pada kebutuhan tersebut. Harapan adanya
masa mendatang, secara langsung atau percepatan persiapan ini adalah seluruh
tidak langsung, akan berpengaruh operasionalisasi penerapan SSCC dan
terhadap munculnya faktor resiko yang SSCEC tepat dan sinkron untuk seluruh KKP
berpotensi menimbulkan masalah se Indonesia, daaan . . . . jangan lagi ada
kesehatan. variasi protap dan format yang
Kedua : Tuntutan para pengguna jasa membingungkan para pengguna jasa
terhadap percepatan dan mutu pelayanan terutama pengguna jasa kapal yang
yang sangat tinggi, dapat menyebabkan berasal dari luar negeri.
tidak optimalnya proses diteksi faktor resiko Sejak tahun 2005, pimpinan Kantor
yang berpotensi menimbulkan masalah Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok
kesehatan. berinisiatif agar Bidang Pengendalian Resiko
Berdasarkan kedua hal tersebut diatas, Lingkungan segera menyiapkan format
maka Kantor Kesehatan Pelabuhan harus pemeriksaan Hygiene Sanitasi Kapal
mampu memberikan pelayanan yang sebagai dasar penerbitan atau sertifikasi
prima terhadap para pengguna jasa sertifikasi SSCC dan SSCEC (Ship Sanitation
pelabuhan, namun juga mampu Control Certificate dan Ship Sanitation

Bulletin Info Kesehatan Pelabuhan – Volume 1 No. 4 TAHUN 2006


Control Exemption Certificate). Disamping Lingkungan
merancang penyiapan format pemeriksaan • Telah mengikuti pelatihan petugas
Hygiene Sanitasi Kapal tersebut, juga pemeriksa Hygiene Sanitasi Kapal, yang
merancang kriteria petugas pemeriksa terakreditasi dengan predikat sangat
Hygiene Sanitasi Kapal. memuaskan (Red : GBPP, struktur program
Adapun rancangan kriteria petugas dan modul telah tersusun)
pemeriksa Hygiene Sanitasi Kapal tersebut, Sedangkan rancangan format pemeriksaan
adalah sebagai berikut : Hygiene Sanitasi Kapal, adalah sebagai
• Pendidikan minimal D3 Kesehatan berikut : (RBAW)

DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL PPM & PL
KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I TANJUNG PRIOK

HASIL PEMERIKSAAN HYGIENE SANITASI KAPAL


NAMA KAPAL :
BENDERA :
BESAR KAPAL :
NAMA PEMILIK / AGEN :
DATANG DARI :
TANGGAL/JAM TIBA :
TANGGAL/JAM DIPERIKSA :
LOKASI SANDAR :
JENIS KAPAL : FORM : HSK
JUMLAH ABK/PENUMPANG :
VARIABEL Nilai/ Bobot/ Skor/
NO KOMPONEN YG DINILAI / COMPONENT WHICH ASSESS
Variable Value Wight Score
1 Dapur a. Bersih / clean 2 15
Galley (Tidak terlihat kotoran, tertata rapi dan sampah dibuang pada tempatnya)
(not seen a dirt, arranged natty and garbage thrown at its place)
b. Pertukaran udara bagus / Good air transfer 2
(Asap dapur dibuang melalui cerobong asap/exhauster/ventilasi biasa)
(Galley smoke thrown passing smokestack / exhauster / ventilation)
c. Pencahayaan bagus / Good illumination 2
(Pencahayaan lebih dari 10 fc atau bisa untuk membaca koran)
(Illumination more than 10 fc or can to read newspaper)
d. Cara pencucian bagus / Way of good wash 2
(Dilengkapi dengan saluran air panas dan bahan pembersih khusus)
(Provided with the hot aqueduct and special cleanser)
e. Bebas serangga / Free insect 2
(Tidak ditemukan serangga atau binatang pengganggu lain)
(Not found by insect or other dissimilar intruder animal)
2 Ruang tempat a. Bersih / clean 2 15
penyimpanan (Tidak terlihat kotoran, tertata rapi dan sampah dibuang pada tempatnya)
makanan / (not seen a dirt, arranged natty and garbage thrown at its place)
Pantry b. Pertukaran udara bagus / Good air transfer 2
(Pertukaran udara mememakai AC atau ventilasi, kelembaban AC 40-60%/Ambient 70%)
(transfer of Air of wearer AC or ventilate, dampness AC 40-60% / Ambient 70%)
c. Pencahayaan bagus / Good illumination 2
(Pencahayaan lebih dari 10 fc atau bisa untuk membaca koran)
(Illumination more than 10 fc or can to read newspaper)

Bulletin Info Kesehatan Pelabuhan – Volume 1 No. 4 TAHUN 2006


d. Cara penyimpanan bagus / Way of depository nicely 2
(Makanan kering dan basah disimpan tersendiri dalam lemari es / freezer / rak - rak)
(Wet and Dry food kept at separate place in refrigerator / freezer / rack - rack)
e. Bebas serangga / Free insect 2
(Tidak ditemukan serangga atau binatang pengganggu lain)
(Not found by insect or other dissimilar intruder animal)
3 Gudang a. Bersih / clean 2 10
Stores (Tidak terlihat kotoran, tertata rapi dan sampah dibuang pada tempatnya)
(not seen a dirt, arranged natty and garbage thrown at its place)
b. Pertukaran udara bagus / Good air transfer 2
(Pertukaran udara mememakai AC atau ventilasi, kelembaban AC 40-60%/Ambient 70%)
(transfer of Air of wearer AC or ventilate, dampness AC 40-60% / Ambient 70%)
c. Pencahayaan bagus / Good illumination 2
(Pencahayaan lebih dari 10 fc atau bisa untuk membaca koran)
(Illumination more than 10 fc or can to read newspaper)
d. Cara penyimpanan bagus / Way of depository nicely 2
(Barang disimpan sesuai spesifikasi kecelakaan )
(Goods kept by according to specification of accident.)
e. Bebas serangga / Free insect 2
(Tidak ditemukan serangga atau binatang pengganggu lain)
(Not found by insect or other dissimilar intruder animal)
4 Ruangan a. Bersih / clean 2 15
(kelasi, (Tidak terlihat kotoran, tertata rapi dan sampah dibuang pada tempatnya)
Perwira, (not seen a dirt, arranged natty and garbage thrown at its place)
Penumpang, b. Pertukaran udara bagus / Good air transfer 2
Geladak) (Pertukaran udara mememakai AC atau ventilasi, kelembaban AC 40-60%/Ambient 70%)
Quartes (transfer of Air of wearer AC or ventilate, dampness AC 40-60% / Ambient 70%)
(Crew, c. Tidak berdebu / Is not dusty 2
Officers, (Kadar debu < 0,15 mg/m³ udara atau usap jari pada beberapa permukaan tidak berdebu)
Passengers, (total dirt rate < 0,15 mg / m³ air or stroke the finger at some surface is not dusty)
Deck) d. Pencahayaan bagus / Good illumination 2
(Pencahayaan lebih dari 10 fc atau bisa untuk membaca koran)
(Illumination more than 10 fc or can to read newspaper)
e. Bebas serangga / Free insect 2
(Tidak ditemukan serangga atau binatang pengganggu lain)
(Not found by insect or other dissimilar intruder animal)
5 Air minum a. Tersedia air minum / Made available drinking water. 4 15
Potable
water (Tersedia air yang langsung dapat diminum melalui proses pengolahan terlebih dahulu)
(By a drinkable direct water passing processing beforehand)
b. Indikasi kualitas air memenuhi syarat / Up to standard water Quality indication 3
(Secara phisik jernih, pH = 6,5 - 8, dan sisa chlor 0,2 - 0,4 ppm)
(is Clear physically, pH = 6,5 - 8, and rest of chlor 0,2 - 0,4 ppm)
c. Sarana Penyediaan Air Minumnya tampak bersih / Drinking Water Supply is clean 3
(Tidak tampak kotoran pada kran pengambilan air dan disekitarnya)
(Do not see the dirt at kraan intake irrigate and the around)
6 Limbah a. Sarana pembuangan limbah cair memenuhi syarat / 4 10
Sewage Medium of liquid waste Dismissal up to standard
(Sarananya berupa saluran tertutup, tidak bocor dan dialirkan ke tempat khusus)
(Its medium in the form of channel closed, do not leak and poured into a special place)
b. Dilakukan pengolahan limbah cair / Done a liquid waste processing 4
(Sebelum limbah cair dibuang ke lingkungan, dilakukan pengolahan terlebih dahulu)
(Before liquid waste thrown to environment, done a processing beforehand)
c. Bebas serangga / Free insect 2
(Tidak ditemukan serangga atau binatang pengganggu lain)
(Not found by insect or other dissimilar intruder animal)
Tangki
7 ballast a. Indikasi kualitas air dalam tangki balllast memenuhi syarat / 5 5
Ballast tanks Quality indication irrigate in tank balllast up to standard
(Secara phisik jernih, pH = 6,5 - 8, dan sisa chlor 0,2 - 0,4 ppm)
(is Clear physically, pH = 6,5 - 8, and rest of chlor 0,2 - 0,4 ppm)

8
Bulletin Info Kesehatan Pelabuhan – Volume 1 No. 4 TAHUN 2006
b. Dilakukan pengolahan air tangki ballast / Done a processing irrigate the tank ballast 5
(Sebelum air tangki ballast dibuang ke lingkungan, dilakukan pengolahan terlebih dahulu)
(Before water of tank ballast thrown to environment, done a processing beforehand)
Limbah
8 padat a. Dilakukan pemilahan sampah / done solid waste dissociation 4 10
Solid waste (Sampah basah dan kering dipisahkan sebelum ditampung)
(Wet garbage and dry dissociated before accomodated )
a. Sarana pembuangan limbah padat memenuhi syarat 4
(Solid waste Dismissal medium up to standard)
(Sarana penampung limbah padat terbuat dari bahan kedap air dan tertutup)
(Solid waste compiler medium is made the waterproof substance and closed)
c. Bebas serangga / Free insect 2
(Tidak ditemukan serangga atau binatang pengganggu lain)
(Not found by insect or other dissimilar intruder animal)
9 Ruang mesin a. Bersih / clean 2 5
Engine room (Tidak terlihat kotoran, tertata rapi dan sampah dibuang pada tempatnya)
(not seen a dirt, arranged natty and garbage thrown at its place)
b. Pertukaran udara bagus / Good air transfer 2
(Pertukaran udara mememakai AC atau ventilasi, kelembaban AC 40-60%/Ambient 70%)
(transfer of Air of wearer AC or ventilate, dampness AC 40-60% / Ambient 70%)
c. Tidak berdebu / Is not dusty 2
(Kadar debu < 0,15 mg/m³ udara atau usap jari pada beberapa permukaan tidak berdebu)
(total dirt rate < 0,15 mg / m³ air or stroke the finger at some surface is not dusty)
d. Pencahayaan bagus / Good illumination 2
(Pencahayaan lebih dari 10 fc atau bisa untuk membaca koran)
(Illumination more than 10 fc or can to read newspaper)
e. Bebas serangga / Free insect 2
(Tidak ditemukan serangga atau binatang pengganggu lain)
(Not found by insect or other dissimilar intruder animal)
Total nilai / Totalize value

Tingkat resiko membahayakan kesehatan masyarakat / Mount the risk endanger the public health is :
Tinggi, bila jumlah skor kurang dari 700 / High when score amount less than 700
Rendah, bila jumlah skor = 700 atau lebih / Low when score amount = 700 or more

Hasil pemeriksaan / result of inspection : Resiko tinggi (High Risk) / Resiko rendah (Low Risk)

Tindakan pengendalian yang harus diterapkan / Control action which must be applied : . . . . . . . . .
..........................................................................
..........................................................................
..........................................................................
Pejabat Kesehatan Pelabuhan/, Nahkoda / perwira jaga Pemeriksa /
Port Health Officer, Master / Officer, Inspector,

( ………………………………………) (……………………………………….. ) ( ……………………… )

Bulletin Info Kesehatan Pelabuhan – Volume 1 No. 4 TAHUN 2006


1970 berwarna merah. Namun saat ini, air
Wisata
danau Kelimutu tersebut, berwarna hijau

DANAU TIGA WARNA “KELIMUTU” tua, coklat dan hitam.


Oleh : Sudarsono, SKM, MKes Perjalanan menuju gunung Kelimutu :
Dari Jakarta ke Ende, ada banyak pilihan :
bisa lewat udara (pesawat) ataupun laut
Sekiranya anda pernah mendengar
(kapal laut) ataupun lewat darat (Jawa –
nama danau tiga warna “Kelimutu”,
Bali – Lombok – Sumbawa – Flores)
pastilah anda membayangkan betapa
Kota Ende ke Kampung Moni (jalan menuju
menakjubkan danau tersebut.
kota Maumere), memakai kendaraan
Kenyataannya, memang menakjubkan dan
bermotor sekitar 90 Km
silakan membaca info singkat tentang
Dari pinggir jalan besar menuju ke puncak
danau Kelimutu tersebut.
gunung / danau Kelimutu sekitar 2 jam.
Gunung Kelimutu merupakan salah satu
Perjalanan menuju puncak ini ada tiga
daerah tujuan wisata terkenal di Kabupaten
tawaran menarik, yakni jalan kaki yang
Ende yang terletak di Pulau Flores. Bagi
melelahkan, naik kuda tanpa tali kekang
anda yang sempat berkunjung ke Pulau
dan naik sepeda motor dibonceng oleh
Flores, kunjungan anda ke Pulau Flores;
tukang ojeg yang tidak bisa naik sepeda
belumlah lengkap bila anda belum sempat
dayung.
singgah ke danau Kelimutu yang terletak di
puncak gunung Kelimutu tersebut. Perlu
Nah, selanjutnya anda dapat
diketahui oleh teman – teman sektor
memperkirakan lama waktu perjalanan
kesehatan bahwa anda bisa kontak teman
anda untu sampai ke Puncak Gunung
– teman Wilayah Kerja KKP Ende sebelum
Kelimutu. Sebagai iming – iming, dibawah ini
anda menuju kesana agar perjalanan anda
tampak foto Gunung / Danau Kelimutu.
dapat lebih menghemat waktu.
Selamat merencanakan perjalanan.
Danau ini menyuguhkan
pemandangan danau 3 (tiga) warna.
Gunung Kelimutu ini termasuk gunung
vulkanik dan warna danau pada puncak
gunung tersebut dapat berubah seiring
dengan perjalanan waktu. Awalnya Danau
Kelimutu dikenal memiliki tiga warna, yakni
merah, putih, dan biru; pada beberapa
dokumen yang ada, danau yang sekarang
berwarna hitam, dahulu sebelum tahun

10

Bulletin Info Kesehatan Pelabuhan – Volume 1 No. 4 TAHUN 2006


MYANA NAN AYU DAN TAK PERNAH LAYU
Oleh : Ny. Bertha M Pasolang, S. Sos
(Penulis : Anggota Dharma Wanita Sub Unit KKP Kelas I Tanjung Priok)

M yana memang tampak dapat di halaman, ladang, dll


cantik jelita bahkan setiap terutama pada daerah dengan
diselenggarakannya pesta ketinggian 1300 m diatas
apapun namanya, kehadiran permukaan laut.
Myana sangat diharapkan oleh para Sekilas tentang myana
pengunjungnya. Bahkan, membaca nama Nama latinnya adalah Coleus atropurpureus
Myana yang tertera pada judul naskah ini, Benth, sedang nama yang lazim di
pikiran kaum muda cenderung mengarah Indonesia adalah Myana (Tanah Toraja),
pada sosok wanita cantik rupawan yang Sigresing (Batak) Adong-adong
diidam – idamkan bakal menjadi calon istri (Palembang), Jawer kotok (Sunda), Her
tercinta. Lumrah dan manusiawi Nama atau kentangan (Jawa}, Ati-ati (Bugis),
Myana ini sangat dikenal di Tanah Toraja. Serewung (Minahasa)
Namun ternyata, . . . myana adalah sejenis
tanaman perdu yang sering dipakai Kandungan daun myana
sebagai obat tradisional untuk beberapa Daun myana mengandung minyak atsiri,
penyakit dan sebagai bahan makanan khas antara lain karvakrol yang bersifat antibiotik,
daerah Tanah Toraja. Beberapa penyakit Eugenol bersifat menghilangkan nyeri, Etyl
yang dapat disembuhkan oleh obat Salisilat menghambat iritasi, Emenagog anti
tradisional daun myana, antara lain adalah bengkak, disamping itu juga mengandung
ashma, ambeien, diabetes melitus, sakit zat – zat Alkaloida, Flavonoid, Saponin,
perut, cacingan, datang bulan terlambat, Mineral dan sedikit lendir.
bisul, demam dan sembelit.
Pohon Myana memiliki daun Resep obat tradisinionil daun myana
berbentuk segitiga atau bulat telur Dibawah ini, disajikan resep pengobatan
warnanya beraneka ragam, mulai hijau tradisional daun myana untuk 4 macam
sampai ungu tua; namun setelah daun penyakit, sedang penyakit – penyakit lain
tersebut menua akan berwarna pink seakan bisa konsultasi langsung dengan Penulis.
Tidak pernah layu sehingga pohon tersebut 1. Ashma
tampak ayu rupawan. Pohon myana Daun myana sebanyak 15 helai dicuci
adalah tanaman jenis perdu berbatang bersih dengan air hangat, selanjutnya
basah dengan tinggi sekitar 1 meter yang diremas – remas sampai keluar airnya.

11

Bulletin Info Kesehatan Pelabuhan – Volume 1 No. 4 TAHUN 2006


Air hasil remasan daun myana tersebut dan malam (3 kali saharí).
disaring dan airnya dimasukkan gelas, Hal ini dilakukan selama 3 bulan atau
siap diminum. selama 90 hari secara berturut - turut,
Aturan minumnya : sehingga dalam 3 bulan menghabiskan
Seluruh air hasil remasan 15 helai daun daun myana sebanyak : 15 helai X 3
myana tersebut diminum pagi, siang kali X 90 hari = 4.050 lembar daun
dan malam (3 kali saharí) selama 7 hari myana.
berturut – turut dalam sebulan. Selamat mencobanya dan semoga
Hal ini dilakukan selama 3 bulan, cepat sembuh
sehingga dalam 3 bulan menghabiskan
daun myana sebanyak : 15 helai X 3 3. Datang bulan terlambat
kali X 7 hari X 3 bulan = 945 lembar Daun myana sebanyak 7 helai dicuci
daun myana. bersih dengan air hangat, selanjutnya
Tampaknya secara matematis, tidak diremas – remas sampai keluar airnya.
mungkin bisa memperoleh daun myana Air hasil remasan daun myana tersebut
sebanyak itu. Namun jangan khawatir, disaring dan airnya dimasukkan gelas,
apabila kita menanam sendiri pohon siap diminum.
myana pada pot bunga sebanyak 15 Aturan minumnya :
pot dengan diameter minimal berukuran Seluruh air hasil remasan 7 helai daun
20 cm, pastilah kita bisa mulai memetik myana tersebut diminum pagi, siang
daun myana setelah 15 hari menanam dan malam (3 kali saharí).
pohon tersebut. Hal ini dilakukan selama beberapa hari
Selamat mencobanya dan semoga (sekitar 3 hari) menjelang masa
cepat sembuh menstruasi berikutnya, sehingga dalam
3 hari menghabiskan daun myana
2. Diabetes melitus sebanyak : 7 helai X 3 kali X 3 hari =
Daun myana sebanyak 15 helai dicuci 147 lembar daun myana.
bersih dengan air hangat, selanjutnya Selamat mencobanya dan semoga
diremas – remas sampai keluar airnya. sehat selalu
Air hasil remasan daun myana tersebut
disaring dan airnya dimasukkan gelas, 4. Bisul
siap diminum. Sehelai daun myana diolesi minyak
Aturan minumnya : kelapa, kemudian dipanggang diatas
Seluruh air hasil remasan 15 helai daun bara arang (tidak hangus)
myana tersebut diminum pagi, siang Aturan pemakaian :

12
Bulletin Info Kesehatan Pelabuhan – Volume 1 No. 4 TAHUN 2006
Dalam keadaan hangat, daun myana • Bila daging babi : Dipotong – potong
tersebut ditempelkan pada bisul selama kecil sebesar ibu jari kaki, selanjutnya
lebih kurang 30 menit, selanjutnya dicampur dan diremas agak kuat –
lakukan hal ini pagi, siang, sore dan sama daun myana, bawang putih,
malam hari sebelum tidur. bawang merah, garam dan lombok
Selamat mencobanya dan semoga biji.
cepat sembuh - Pematangan :
• Bila dalam bambu (Pakpiong) :
Resep masakan daun myana Remasan daun myana dengan ikan
Dibawah ini, disajikan 1 macam resep mas atau daging babi tersebut
masakan daun myana yang merupakan dimasukkan dalam bambu basah
makanan khas daerah Tanah Toraja yang seruas; setelah bambu penuh,
disajikan pada setiap pesta apapun ditutup (dengan daun pisang).
namanya, sedang resep masakan yang lain Kemudian bambu berisi hasil
bisa konsultasi langsung dengan Penulis. remasan tersebut, dibakar diatas api
Bahan : kayu bakar. Selanjutnya ditunggu
- Daun myana sampai ikan mas dan daun myana
- Ikan Mas atau daging babi masak, siap dimakan.
- Bawang merah • Bila dalam tacu (wajan) : Remasan
- Bawang putih daun myana dengan ikan mas atau
- Lombok daging babi tersebut dimasukkan
- Garam dalam tacu atau wajan dan diaduk;
Cara memasak : Selanjutnya ditunggu sampai ikan
- Daun myana dan ikan mas atau daging mas dan daun myana masak, siap
babi dicuci bersih dimakan.
- Daun myana diremas sampai menjadi Gambar
padat
- Ikan mas atau daging babi
• Bila ikan mas : Dipotong – potong,
dibuang tulang – tulangnya;
selanjutnya dicampur dan diremas
pelan – pelan bersama – sama daun
myana, bawang putih, bawang
POHON MYANA DAUN MYANA
merah, garam dan lombok biji.

13

Bulletin Info Kesehatan Pelabuhan – Volume 1 No. 4 TAHUN 2006


SEORANG SUAMI DAN ISTRINYA
Satu masalah ibu tersebut telah
terselesaikan, sisa masalah sang suami yang
PEMBOHONG ATAUKAH tidak mau masuk kantor. Senjata bujuk rayu
KORUPTOR ???
telah dilakukan oleh sang istri agar sang
suami bersedia berbagi masalah sehingga
sang suami sudi masuk kantor seperti
sediakala. Oleh kelihaian rayuan sang istri,
akhirnya sang suami tersebut berceritera
Seorang ibu tampak sedang bahwa pimpinannya pembohong dan
merenung sedih memikirkan ulah anaknya koroptor. Sang suami berceritera dengan
yang baru masuk sekolah Taman Kanak – penuh amarah terhadap pimpinannya : “
Kanak, mogok tidak mau pergi ke sekolah; Pimpinan saya berkata bahwa uang 20 juta
Sedangkan suaminya yang pegawai negeri rupiah hasil dari kegiatan kapal bulan yang
sipil juga tidak masuk ke kantor. lalu harus segera dibagi untuk 4 orang;
Nah, . . . setelah dibagi ternyata saya hanya
SEORANG SISWA TK DAN IBUNYA dapat bagian 1 juta rupiah; Wah, . . . ini
Ibu tersebut mencoba membujuk tidak benar, pimpinan kok korupsi uang
anaknya dengan berbagai macam daya anak buah “
sampai ancaman sapu lidi, namun Akhirnya, sang istri menjelaskan dengan
semuanya sia – sia. Setelah didesak dengan lemah lembut bahwa walaupun 20 juta
cara lemah lembut, akhirnya anaknya dibagi 4 adalah 5 juta, namun ayah dan
berterus – terang, bahwa anaknya malas pimpinan ayah itu sama – sama tidak
pergi ke sekolah, karena anaknya benar; ayah dan ketiga orang kolega ayah
beranggapan bahwa ibu gurunya adalah itu namanya sama yakni koruptor. Kini giliran
seorang pembohong besar. Dia bercerita sang ayah yang termenung menganga
dengan keluguannya : “ Dua hari yang lalu sambil mulutnya bergumam “ saya ini
ibu guru berkata bahwa 3 + 2 = 5, sedang koruptor “ .
kemaren ibu guru berkata bahwa 4 + 1 = 5 Mungkinkah saya bebas dari korupsi ??
“. Ibu guru setiap hari bohong dan tidak Mungkinkah saya bebas sebagai penarik
benar kan ?? pajak liar ??
Akhirnya, sang ibu menjelaskan matematika MATEMATIKA DAN KESEMESTAAN ALAM
tersebut secara runtut dan lemah lembut Permasalahan yang sederhana ini
bahwa ibu gurunya benar dan tidak membawa kita kepada apa yang disebut
berbohong. teori kebenaran. Tidak semua manusia

14
Bulletin Info Kesehatan Pelabuhan – Volume 1 No. 4 TAHUN 2006
mempunyai persyaratan yang sama manusia mampu berpikir secara logis,
terhadap apa yang dianggapnya benar, analitis dan sistimatis. Kemampuan berpikir
termasuk anak kecil tadi juga mempunyai ini dapat berkembang dari hasil intuisi,
kriteria kebenaran tersediri.. Bagi kita tidak perasaan dan lainnya sehingga manusia
sukar untuk menerima kebenaran dapat berkarya yang disalurkan melalui
perhitungan matematika tersebut karena bahasa yang dimilikinya.
secara deduktif dapat dibuktikan bahwa Sedangkan binatang meiliki
pernyataan ibu guru tesebut adalah benar. pengetahuan yang hanya terbatas untuk
Matematika adalah bentuk kelangsungan hidupnya. Seekor anak tikus
pengetahuan yang penyusunannya tahu mana petugas KKP yang garang
dilakukan berdasarkan pembuktian dan karena anak tikus ini diajari induknya
berdasarkan teori koherensi. Sistem tentang petugas KKP, namun hanya diajari
matematika disusun di atas beberapa dasar hal – hal yang menyangkut kelangsungan
pernyataan yang dianggap benar yakni hidupnya. Jalan pikiran yang analitis dan
aksioma, dan seterusnya. sistematis mengenai kasus tersebut, tidak
Paham lain adalah kebenaran yang pernah diajarkan oleh induknya. Kata
berdasarkan teori hubungani, yakni suatu Bertand Russel, tidak ada seekor anjing pun
pernyataan dianggap benar jika materi yang berkata kepada temannya:”Ayahku
pengetahuan yang di kandung pernyataan miskin namun jujur” (kalimat ini berasal dari
itu berhubungan dengan obyek yang dituju drama Shakespeare). Namun binatang
oleh pernyataan tersebut. Contohnya jika memiliki kelebihan tentang gejala alam
seorang mengatakan bahwa” KKP Kelas I di semesta yakni instink binatang jauh lebih
Jakarta adalah KKP Kelas I Tanjung Priok” peka dari pada naluri seorang professor
maka pernyataan itu adalah benar sebab giologi, binatang sudah jauh – jauh
pernyataan itu berhubungan dengan obyek berlindung ketempat yang lebih aman
bersifat faktual yakni KKP Kelas I Tanjung sebelum gunung Merapi meletus.
Priok memang letaknya di Jakarta. RINGKASAN
Sekiranya ada orang lain yang mengatakan Matematika merupakan bentuk
bahwa ” KKP Kelas I di Jakarta adalah KKP pengetahuan yang penyusunannya
terkorup” maka pernyataan itu adalah tidak dilakukan berdsarkan pembuktian dan
benar sebab tidak terdapat obyek yang disusun atas bebrapa dasar pernyataan
berhubungan dengan pernyataan tersebut. yang dianggap benar yakni aksioma.
MANUSIA DAN BINATANG Sedangkan kebenaran bukanlah
Manusia mempunyai daya nalar sehingga pembenaran diri sendiri. (RBAW)

15

Bulletin Info Kesehatan Pelabuhan – Volume 1 No. 4 TAHUN 2006


MIKROBA DAN PENGUASA

Mikroba lingkungan sekitar manusia. Jenis – jenis


Penulis ingat akan cerita mantan Kepala bakteri tertentu ditularkan dari orang ke
Bagian Tata Usaha KKP Kelas I Tanjung Priok orang, dll.
pada saat beliau mengikuti tugas belajar S2 Virus : Penyebab penyakit yang
pada Universitas Indonesia bahwa masih memepunyai ukuran paling kecil. Contoh
ada teman – teman sekelasnya yang penyakit yang disebabkan oleh virus
menyebutkan bahwa kuman TBC sebagai antara lain cacar, campak, rubella,
virus. Atas dasar hal tersebut, Penulis influenza, rabies, dll yang pada umumnya
menyampaikan perihal mikroba ini bagi ditularkan secara langsung.
kawan – kawan sesama KKP bahwa faktor Fungi ( jamur) : Tumbuhan yang bersifat
biologis sebagai penyebab penyakit pada uniseluler maupun multiseluler. Contoh yang
manusia, al : dapat menimbulkan penyakit seperti jamur
Protozoa : Binatang satu sel, contohnya di kulit, dll. Resevoir untuk jamur pada
yakni protozoa penyebab malaria, umumnya adalah tanah.
trypanosomiasis, leishmaniasis, disentri Rickettsia : Parasit yang sifatnya intraseluler
amuba, dan penyakit lainnya. Banyak dari dengan ukuran besarnya berada antara
penyakit – penyakit protozoa memerlukan bakteri dan virus. Sifatnya sama dengan
perkembangan di luar tubuh manusia yang virus, ia membutuhkan sel hidup untuk
biasanya ditularkan melalui vektor. pertumbuhan dan perkembangannya.
Metazoa : Jenis parasit binatang multiseluler, Contoh penyakit yang disebabkan oleh
contohnya yakni parasit yang rickettsia ialah scrub typhus yang ditularkan
menyebabkan penyakit trichinosis, cacing oleh pinjal.
tambang, schistosomiasis. Pada umumnya
memerlukan perkembangan di luar tubuh Penguasa Pelabuhan
manusia sehingga penularannya tidak Dahulu dikenal dengan sebutan Penguasa
langsung. Pelabuhan namun saat ini adalah
Bacteria : Tumbuh – tumbuhan bersel Administrator Pelabuhan. Salah satu tugas
tunggal, contohnya yakni bakteri penyebab pokok Kantor Kesehatan Pelabuhan adalah
bermacam – macam penyakit seperti : TBC, pelaksanaan jejaring kerja dan kemitraan
meningitis, salmonellosis, dll. Banyak jenis bidang kesehatan Pelabuhan, oleh karena
bakteri yang bisa berkembang biak di itu para pimpinan dan staf KKP harus

16

Bulletin Info Kesehatan Pelabuhan – Volume 1 No. 4 TAHUN 2006


mengetahui fungsi Administrator Pelabuhan pelayaran diperairan pelabuhan dan
guna menarik benang merah dalam perairan bandar guna menjamin
penyelenggaraan jejaring kerja di kelancaran operasional pelabuhan.
pelabuhan. • Pengawasan kelaikan dan keselamatan
Adminitrator Pelabuhan utama fasilitas dan peralatan pelabuhan, alur
penyelenggaraan fungsi : pelayaran dan kolam pelabuhan, serta
• Pengawasan kegiatan lalu lintas dan pengawasan pembangunan fasilitas
angkutan laut yang meliputi antara lain pelabuhan dan penilikan kinerja
kapal, penumpang, barang, hewan, operasional pelabuhan.
kontainer dan pemantauan • Pelaksanaan pemberian nautis, teknis,
pelaksanaan tarif. radio, peralatan pencegahan
• Pengawasan kegiatan penunjang pencemaran, pembangunan dan
angkutan laut dan pembinaan tenaga perombakan kapal, serta perifikasi
kerja bongkar muat. manajemen kapal dan penerbitan
• Penilikan terhadap pemenuhan sertifikasi, surat kebangsaan hipotek
persyaratan kelayaklautan kapal dan kapal.
pemberian SIB. • Pelaksanaan pengukuran dan status
• Pelaksanaan tindakan pencegahan hukum kapal, surat kebangsaan kapal,
dan penanggulangan pencemaran dan hipotek kapal serta pengurusan
serta pemadam kebakaran di perairan dokumen pelaut, penyijilan awak kapal,
pelabuhan dan bandar. dan perjanjian kerja laut.
• Pelaksanaan pengamanan, penertiban, • Pelaksanaan urusan administrasi dan
penegakan peraturan dibidang kerumahtanggaan. (RBAW)

LAPORAN PROGRAM
PENGAWASAN PENCEGAHAN PENULARAN PENYAKIT PES
DI PELABUHAN TANJUNG PRIOK - TAHUN 2006
Oleh : Sapari

Penyakit Pes merupakan salah satu penyakit karantina selain


Penyakit yellow fever dan penyakit kolera. Penyakit pes disebabkan oleh virus, dimana virus
ini memerlukan host/induk semang berupa tikus. Salah satu upaya pencegahan,
penanggulangan dan pengawasan penyakit pes yang dilakukan oleh Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok adalah dengan melakukan pengawasan terhadap
perpanjangan Derratting Examption Certificate (DEC), Pengawasan Tindakan Karantina
(Fumigasi), dan Pengawasan Pemasangan Rat Guard..
Bersambung.............. ke hal 28

17
Bulletin Info Kesehatan Pelabuhan – Volume 1 No. 4 TAHUN 2006
PIGUR SEMAR
Oleh : N.
N. Moelyana
Moelyana

Semar atau lengkapnya Semar Badranaya, salah satu tokoh dalam cerita Mahabarata, yaitu
salah satu mitra yang mengabdi kepada para Pandawa. Semar juga sering disebut Lurah
Semar Kudapawana. Menurut cerita (persi pewayangan di Jawa Barat), Semar yang
sebelumnya mempuyai bentuk badan dan wajah “ GANTENG “, titisan déwa yang sakti
tiada banding, namanya Batara Ismaya atau Sang Hyang Munget, putra Sang Hyang
Wenang, yang hidup di Kalampit Sireng, Kahyangan. Dalam suatu waktu , semar tertarik oleh
jimat Jamus Layang Kalimusada yang dimiliki oleh adiknya , Sang Hyang Rancasan. Karena
ingin memiliki oleh pusaka itu, Semar dan adik yang lain, Sang Hyang Antaga, menyerang
Sang Hyang Rancasan sampai tewasnya. Karena senangnya dimakan oleh berdua,
sedangkan pusakanya hilang tanpa bekasnya. Setelah itu semar dan adiknya tiba-tiba
berubah bentuk,menjadi bentuk yang hina.Karena bentuk yang lain dari pada yang lain
”aneh” mereka diusir oleh Orangtuannya, Sang Hyang Wenang, dibuang ke Marcapada:
Sang Hyang Ismaya jadi Semar, sedangkan Sang Hyang Antaga jadi Togog. Semar merasa
menyesal bukan hanya satu masalah, dari bentuk gagah dan ganteng , bentuknya
berubah menjadi buruk rupa: perut maju kedepan (buncit), wajah pucat pasi, warna kulit
hitam, kepala rambut berkuncung dan di usir dari Kahyangan. Walau begitu, semar sadar
sehingga bisa menerima dan berserah kepada sang pencipta, merasa semuanya
berdasarkan karena kesalah sendiri.

Untuk menebus kesalahannya, Semar mengabdi kepada manusia keturunan Batara Wisnu
Saka yang memiliki kesaktian atau yang memiliki jimat Jamus Layang Kalimusada, Untuk
menghilangkan rasa kesepian berkepanjang. Semar menciptakan tiga putra:
Astrajingga/Cépot, Udel/Dawala, dan Garéng. Tiga putranya juga mempuyai bentuk wajah
yang aneh, tetapi tingkah lakunya: membuat lucu. Ki Semar mempuyai istri Déwi Sutiragén,
putra raja Sekar Rumumbé, yang selalu setia dan berbakti padanya. Semar Badranaya
adalah tokoh punakawan yang dalam wayang Jawa /Sunda memiliki peran yang lebih
utama ketimbang wayang babon (wayang dengan tokoh asli India). Merupakan Jelmaan
dari Bambang Ismaya anak tertua dari Sang Hyang Tunggal. Kakak dari Batara Guru yang
menguasai Swargaloka. Berada di Bumi untuk memberikan nasihat atau petuah baik bagi
para Raja Pandawa dan Ksatria (juga untuk audiens tentunya, jika pagelaran wayang golek
diselenggaran). Semar Badranaya adalah tokoh Lurah dari desa (Karang) Tumaritis yang

18
Bulletin Info Kesehatan Pelabuhan – Volume 1 No. 4 TAHUN 2006
merupakan bagian dari Kerajaan Amarta Falsafah Hidup
dibawah pimpinan Yudistira. Meskipun
peranannya adalah Lurah namun sering Dengan penggambaran bentuk yang

dimintai bantuan oleh Pandawa dan Ksatria demikian, dimaksudkan bahwa Semar selain

anak-anaknya bahkan oleh Batara Kresna sosok yang sarat misteri, ia juga merupakan

sendiri bila terjadi kesulitan. simbol kesempurnaan hidup. Di dalam


Semar tersimpan karakter wanita, karakter
Falsafah Agama laki-laki, karakter anak-anak, karakter orang
dewasa atau orangtua, ekspresi gembira
Tokoh ini bersama tokoh punakawan dan ekspresi sedih bercampur menjadi satu.
lainnya dibuat oleh para wali diantaranya Kesempurnaan tokoh Semar semakin
Sunan Kalijaga dalam menebarkan Agama lengkap, ditambah dengan jimat Mustika
Islam di Jawa yang melalui akulturasi Manik Astagina pemberian Sang Hyang
budaya. Dengan adanya tokoh Wasesa, yang disimpan di kuncungnya.
punakawan, pagelaran cerita wayang Jimat tersebut mempunyai delapan daya
menjadi lebih hidup karena ada dialog dan yaitu; terhindar dari lapar, ngantuk, asmara,
interaksi antara dalang (wayang) dengan sedih, capek, sakit, panas dan dingin.
audiens serta merupakan sentral para Delapan macam kasiat Mustika Manik
dalang dalam menyampaikan nasihat Astagina tersebut dimaksudkan untuk
nasihat dalam lakon atau pertunjukkan menggambarkan bahwa, walaupun Semar
yang mungkin tidak dapat dicerna oleh hidup di alam kodrat, ia berada di atas
orang awam bila tidak menggunakan tokoh kodrat. Ia adalah simbol misteri kehidupan,
tokoh punakawan. SEMAR adalah sebuah dan sekaligus kehidupan itu sendiri.
misteri, rahasia Sang Pencipta. Rahasia
tersebut akan disembunyikan kepada Karena Batara Semar tidak diperbolehkan
orang-orang yang egois, tamak, iri dengki, menguasai langsung alam dunia, maka ia
congkak dan tinggi hati, namun dibuka memakai wadag Janggan Semarasanta
bagi orang-orang yang sabar, tulus, luhur sebagai media manitis (tinggal dan
budi dan rendah hati. Dan orang yang di menyatu), sehingga akhirnya nama
anugerahi Sang Rahasia, atau SEMAR, Semarasanta jarang disebut, ia lebih dikenal
hidupnya akan berhasil ke puncak dengan nama Semar.
kebahagiaan dan kemuliaan nan abadi. Seperti telah ditulis di atas, Semar atau
Istilah Pusaka Hyang Kalimusada Ismaya adalah penggambaran sesuatu
merupakan perlambang Dua Kalimat yang tidak jelas /tersamar.
Syahadat.

19

Bulletin Info Kesehatan Pelabuhan – Volume 1 No. 4 TAHUN 2006


Falsafah Politik Sebagai rakyat ia mengamanatkan
Abdi dalem Kerajaan Pandawa itu hidup kedaulatannya kepada raja. Hal itu
amat sederhana bersama istrinya, Dewi dilambangkan dengan Kalimasada, pusaka
Sutiragen (Sudiragen) seorang putri raja Semar yang dititipkan kepada
serta tiga anaknya. Ada perbedaan urutan Darmakusumah.
anak-anak Semar di dalam pewayangan Agar kedudukan Semar sebagai pemegang
Jawa dan Sunda. kedaulatan lebih tegas lagi, para wali yang
Semar “dimasukkan” pencipta lakon mengadaptasi cerita wayang, membekali
sebagai tokoh yang memiliki peran Semar dengan kesaktian dan asal-usul yang
multidimensi, antara lain, pembawa misi jauh lebih hebat daripada para Pandawa.
kerakyatan, penumpas kejahatan, Karena itu para dalang menyebut Semar
panakawan sekaligus guru, penghibur atau sebagai wayang agung, kelir miraga sukma.
pelipur lara. Di samping itu ia juga ternyata Bila perlu, dengan mudah Semar dapat
secara spiritual punya kedudukan tertinggi mengambil alih takhta kerajaan. Kesaktian
di antara tokoh wayang. Ia penjelmaan raja dan para putra Pandawa lainnya tidak
Dewa Ismaya, putra sulung Sanghiang ada apa-apanya dibandingkan dengan
Wenang. Semua dewa di Sawarga kesaktian Semar. Akan tetapi Semar tidak
Maniloka tunduk pada Ismaya. Batara Guru melakukan itu. Sebagai rakyat dan abdi
sebagai penguasa Indraloka itu tidak punya negara, ia taat dan tunduk kepada hukum
arti apa-apa di hadapan Semar Cipta atau aturan main yang berlaku.
Ismaya. Ia jadi penguasa hanya karena Bukankah tatanan seperti itu merupakan
Ismaya sebagai pewaris takhta sedang prinsip demokrasi? Kalau jawabannya ya,
menyamar sebagai Semar Lurah artinya karuhun bangsa kita sudah berpikir
Kudapawana. demokratis dan itu terjadi sekira abad ke-16
Di sawarga saja ia sebagai penguasa atau abad awal masuknya Islam ke
apalagi di bumi. Pandawa sangat nusantara. Lalu, mengapa lima abad
menghormati Semar karena Semarlah kemudian kita masih belum memahami
pemilik pusaka kerajaan Kalimasada. benar prinsip demokrasi? Sekarang sering
Pusaka itu dipegang oleh Raja kita baca dan sering kita dengar, bangsa
Darmakusumah alias Samiaji sebagai kita tengah berada pada era demokratisasi
barang titipan. Karena ada Semar, atau berada pada proses demokratisasi
Pandawa selalu terhindar dari malapetaka. bahkan kita masih belajar demokrasi. Itu
Karena ada Semar dan anak-anaknya, berarti kita tertinggal jauh bukan saja oleh
cerita dan pertunjukan wayang menjadi bangsa lain tetapi juga oleh karuhun kita
segar dan hidup. sendiri.

20
Bulletin Info Kesehatan Pelabuhan – Volume 1 No. 4 TAHUN 2006
Falsafah Pemimpin kepemimpinan semar. Kenapa ??, karena
Sebagai pigur pemimpin walau semar didalamnya jika dilaksanakan maka
bukan sebagai pemimpin tetapi dalam pemimpin itu tidak pernah kaya, tidak akan
prilaku pemimpin banyak contoh yang punya harta yang berlimpah dan tidak
diidamkan oleh banyak pemimpin kita (mis : memiliki peralatan yang serba mewah. Bagi
presiden Soeharto) tidak menutup prinsip SEMAR harta bukan segalanya, yang
kemungkinan oleh pemimpin di instansi paling berharga, adalah : Jika melakukan
pemerintah ataupun swasta, apakah kesalahan, cepat menyadari dan
mereka melihat prilakunya yang rendah memperbaikinya, tidak egois dan tamak,
hati, tidak sombong dan lain-lain atau mengisi hidup ini dengan sesuatu yang
mereka melihat ” ilmunya ” yang begitu berarti untuk orang lain, berbuat baik tanpa
sakti apapun yang semar inginkan bisa harus dipublikasikan (samar), berkata jujur
diiwujudkan dengan cepat dan memiliki dan berperilaku sesuai norma agama,
kharisma yang ditakuti lawan disegani keluarga yang harmonis dan hidup
kawan. Walaupun tidak ada dasar teori sederhana.
yang mendukung pigur semar sebagai
pemimpin namun dalam falsafah DAFTAR PUSTAKA :

kepemimpinan khususnya di pulau jawa


1. US, TIARSA R, ” Menarik sebagai bahan
mulai dari Raja, Adipati, Bupati, Camat , kajian ilmu poliitik ”, PWI Cabang Jawa
Barat,
Lurah sampai ketua RT/RW selalu dipakai. 2. Wikipédia, énsiklopédi bébas, ” Semar”
3. Herjaka,www.yahoo.co.id. ”pencarian
Namun kebanyakan dari mereka tidak bisa
web tentang semar”
secara total menerapkan prinsip

21

Bulletin Info Kesehatan Pelabuhan – Volume 1 No. 4 TAHUN 2006


PENCEMAR
PUSAT PERDAGANGAN, SENTRA INDUSTRI DAN TEMPAT PLESIR

Pelabuhan tidak hanya berfungsi sebagai mereka – reka : Untuk menghindar dari
pintu keluar masuknya barang, jasa dan masalah sara dengan pribumi, pada awal
manusia, sejak jaman dahulu kala juga pelaksanaan barter ini dilakukan di
menjadi sentra – sentra industri yang pelabuhan dan barulah mereka mulai
menyerap banyak tenaga kerja, pusat masuk pelan – pelan ke pedalaman karena
perdagangan, tempat wisata yang mampu bangsa kita dahulu kala adalah bangsa
mendatangkan turis baik domestik maupun yang luhur budinya. Inilah kenyataannya
luar negeri. bahwa pelabuhan sejak dahulu kala juga
merupakan pusat perdagangan dan
Pusat perdagangan secara otomatis juga menyerap banyak
Sebelum Belanda menjajah bumi Nusantara tenaga, contoh sederhana adalah kuli – kuli
ini, mereka masuk melalui pelabuhan – angkat barang dagangan, dll.
pelabuhan kecil maupun besar di seantero
Nusantara ini, pada awalnya mereka Tempat wisata ataupun tempat plesir
hendak berdagang namun lama kelamaan Tidak perlu kita pungkiri, pada jaman dulu
karena keenakan, akhirnya mereka mulai sebelum era reformasi, tempat plesir yang
menjajah. Demikian juga bangsa – bangsa terkenal di Jakarta adalah Kramat Tunggak
lain seperti bangsa India, bangsa China, dll yang letaknya berbatasan dengan wilayah
masuk melalui pelabuhan – pelabuhan di pelabuhan Tanjung Priok, Karang Dempel
seantero Nusantara ini, tujuan mereka letaknya berbatasan dengan pelabuhan
berdagang atau barter barang – barang Tenau Kupang, dan banyak tempat –
dengan bahan baku makanan. Bukti tempat plesir justru letaknya berbatasan
adanya perdagangan ini, yakni sering kita alias berdekatan dengan pelabuhan.
temukan guci kuno jaman dynasty Ming di Tempat – tempat plesir di dekat wilayah
rumah – rumah penduduk, mas kawin (Belis) pelabuhan atau berbatasan dengan
suku Maumere & Larantuka adalah gading wilayah pelabuhan ini biasanya berupa
gajah, padahal di Flores tidak ada gajah, lokalisasi WTS, bahkan tempat plesir
mungkin pada saat itu . . . gading gajah ini semacam ini justru menyerap banyak
dibawa oleh orang India ke Flores untuk tenaga, mulai dari tukang cuci pakaian,
barter bahan baku makanan. Bila kita tukang parkir, tukang pijit, germo bahkan

22

Bulletin Info Kesehatan Pelabuhan – Volume 1 No. 4 TAHUN 2006


WTS nya sendiri, dll. Pada saat ini sudah Kependudukan dan Lingkungan Hidup
banyak tempat – tempat plesir di sekitar tahun 1998, baku mutu udara ambien untuk
pelabuhan yang telah dipindahkan beberapa parameter pencemar, antara
sehingga tidak terlalu tampak bahwa lain :
pelabuhan sejak jaman dahulu kala juga • Sulfur Diogsida (SO2)
merupakan tempat plesir yang mampu SO2 terutama dihasilkan dari
mendatangkan tamu. pembakaran bahan bahan fosil seperti
batu bara atau minyak bumi. Sebagian
Sentra – sentra industri besar SO2 di udara dapat mengalami
Kenyataan tampak bahwa sejak jaman oksidasi lanjut dalam proses
dahulu disekitar pelabuhan telah tumbuh pembakaran, dan dapat
berbagai macam industri. Kita lihat industri menyebabkan Bronchitis, emphisema,
tepung Bogasari dan beberapa industri dll. Menurut WHO, SO2 sebagai salah
lainnya, mereka sudah lama berdiri di satu pencemar udara yang paling
pelabuhan Tanjung Priok; Industri – industri di berbahaya.
sekitar pelabuhan Tanjung Perak memang • Karbon Monoksida (CO)
sudah banyak yang dipindahkan ke sekitar Sumber utama gas CO dihasilkan dari
Sidoarjo, Pabrik Semen Kupang juga pembakaran tidak sempurna yang
bersebelahan dengan wilayah pelabuhan berasal dari kendaraan bemotor yang
Tenau Kupang. Nah. . . . sebenarnya menggunakan bensin ataupun dari
pelabuhan sejak jaman dahulu memang berbagai proses industri. Sumber lain
sudah menjadi sentra industri, justru pada yang cukup berarti akan tetapi sering
era akhir – akhir inilah industri – industri di dilupakan atau tidak dihiraukan orang
sekitar wilayah pelabuhan mulai adalah dari asap rokok. Gejala
dipindahkan ke luar kota. keracunan CO antara lain adalah sesak
Walaupun sebagaian industri di wilayah nafas karena kekurangan oksigen dan si
pelabuhan telah dipindahkan keluar kota, penderita akan terlihat pucat, dan
namun sektor kesehatan harus tetap apabila tidak segera mendapat udara
waspada terhadap kemungkinan terjadinya segar kembali dapat menyebabkan
pencemaran udara di wilayah pelabuhan kematian. Pada umumnya gejala
yang dapat mengakibatkan dampak buruk pembentukan Co-Hb akan lebih cepat
terhadap kesehatan para pengguna jasa terjadi pada perokok dibandingkan
pelabuhan. dengan yang tidak merokok (Red : tapi
Parameter pencemar udara ada hukum kesetimbangan Host, Agent
Berdasarkan Keputusan Menteri Negara & Environtment).

23

Bulletin Info Kesehatan Pelabuhan – Volume 1 No. 4 TAHUN 2006


• Nitrogen Oksida (NOX) menyebabkan iritasi pada mata dan
Nitrogen Monoksida (NO) dan nitrogen dapat menghalangi pandangan mata.
dioksida (NO2) dapat dihasilkan dari gas • Timah Hitam (Pb)
buangan kendaraan bermotor dan Sumber utama timah hitam di udara
pusat-pusat tenaga listrik. Nitrogen berasal dari pembakaran bahan bakar
monoksida (NO) dalam kadar yang minyak (bensin). Timah hitam dapat
cukup tinggi dapat bereaksi dengan menimbulkan gangguan seperti
haemoglobin dan mempunyai sifat anemia, keracunan pada susunan
yang serupa dengan CO syaraf, kerusakan otak, kelemahan
• Ozon (O3) mental dan encepalophaty.
Biasanya Ozon merupakan bagian • Hidrogen Sulfida (H2S)
terbanyak dari oksidan yang terukur dan Gas H2S bersifat tidak berwarna,
merupakan hasil awal dan menimbulkan bau yang merangsang
kesinambungan dari reaksi smog (busuk) yang dapat ditemukan pada
fitokimia, ozon tidak berwarna, tetapi gas vulkanik dan gas alam. Gas H2S ini
berbau tajam. Terhadap kesehatan dapat menimbulkan gangguan berupa
masyarakat dapat menyebabkan iritasi mata, kerongkongan, keracunan
batuk, pusing dan kelelahan yang dan mabuk.
sangat disamping dapat memperberat • Amonia (NH3)
penyakit jantung Gas amonia menimbulkan bau yang
• Debu (Suspended Particulate Matter) merangsang dan tidak berwarna. Gas
Secara alamiah partikel debu dapat ini selain dihasilkan dari bakteri
dihasilkan dari debu tanah kering yang pembusuk, juga dihasilkan dari kegiatan
terbawa oleh angin atau berasal dari industri kimia pupuk. Terhadap
muntahan letusen gunung berapi. kesehatan manusia menimbulkan bau
Pembakaran yang tidak sempurna dari yang merangsang dan iritasi mata.
bahan bakar yang mengandung • Hidrokarbon (HC)
senyawa karbonakan menimbulkan Sumber hidro karbon yang berasal dari
asap yang hampir seluruhnya terdiri dari aktivitas manusia merupakan jumlah
partikel karbon murni atau tercampur yang terbesar pada daerah perkotaan
dengan berbagai gas-gas organik, dan dapat mnyebabkan pembentukan
seperti halnya penggunaan mesin diesel ”smog” pemicu kanker.
yang tidak terpelihara dengan baik. Sari adukan
Partikel debu yang melayang dan Ringkasnya, pelabuhan memiliki fungsi
beterbangan dibawah angin akan • Simpul dalam jaringan transportasi

24
Bulletin Info Kesehatan Pelabuhan – Volume 1 No. 4 TAHUN 2006
• Pintu gerbang kegiatan perekonomian Oleh banyaknya industri, padatnya
nasional dan internasional kunjungan pengguna jasa dan peminat
• Tempat kegiatan alih moda transportasi plesir serta melimpahnya komponen pusat
• Penunjang kegiatan industri dan perdagangan maka lingkungan pelabuhan
perdagangan harus diawasi secara intensif, terutama
• Tempat distribusi, konsolidasi dan pengawasan terhadap seluruh parameter
produksi pencemar tersebut diatas. (RBAW)

The Millennium Development goals for health


Bisakah tercapai ???

Dinamika kependudukan di Indonesia Kenyataan selama ini menunjukkan


masih merupakan masalah yang perlu bahwa penduduk usia kerja banyak yang
mendapatkan perhatian extra oleh menganggur (angka pengangguran tinggi).
pemerintah kita. Coba kita bayangkan Kalaupun penduduk usia kerja telah memiliki
bahwa jumlah penduduk kita masih tetap pekerjaan, toh . . . sebagian besar bekerja
mendapat urutan terbesar di dunia setelah pada sector informal dan yang paling
China, India dan USA. Walaupun proporsi memprihatinkan adalah mereka memiliki
balita menurun tetapi jumlahnya masih gaji / upah yang relative rendah. Mengapa
tetap besar maka keberhasilan program hal ini bisa terjadi ??? Kualitas pendidikan
Keluarga Berencana pada akhir – akhir ini masih rendah. Ternyata sebagian besar usia
perlu dipertanyakan. Disisi lain umur tenaga kerja adalah lulusan Sekolah Dasar.
harapan hidup bangsa Indonesia Melihat kenyataan tersebut diatas,
cenderung meningkat sehingga proporsi bisakah kita mencapai target Millennium
penduduk tua semakin tinggi (Aged Development Goals (MDG) untuk Indonesia
population). Akibatnya ??? Proporsi sampai tahun 2015 yang antara lain
ketergantungan penduduk pasti tinggi. Bisa pengentasan kemiskinan dan kelaparan,
dibayangkan bahwa jumlah penduduk serta pendidikan dasar universal,dll.
yang nyata – nyata menggantungkan Jawabannya ada pada anda sendiri !
hidupnya pada anggota keluarganya Selanjutnya, bagaimanakah
adalah penduduk usila, anak – anak dan pencapaian target The Millennium
balita. Apabila seluruh penduduk usia kerja Development goals for health???,
telah memiliki pekerjaan, maka keluarga Mampukah kita menurunkan angka
tidak akan memiliki beban berat sehingga kematian anak secara signifikan,
secara otomatis tingginya proporsi meningkatkan kesehatan ibu,
ketergantungan tersebut dapat diatasi. menanggulangi HIV/AIDS, malaria dan

25
Bulletin Info Kesehatan Pelabuhan – Volume 1 No. 4 TAHUN 2006
penyakit lain, menjamin kesinambungan sektor lain yang menangani faktor resiko
lingkungan dan pengembangan Avian Influenza. Visi suatu sektor, bak lukisan
kemitraan??? indah yang terpajang dalam kamar tidur
Bisakah tujuan akhir ini kita capai ??? kita sehingga tetangga tidak akan tahu
Jawabannya juga ada pada anda sendiri. lukisan tersebut.
Pengembangan kemitraan ini seharusnya Baiklah kita tidak perlu mempertontonkan
dilakukan sejak awal penyusunan Renstra, visi kita, namun mampukah kita
mulai dari komponen penyusunan visi mempromosikan program kerja kita seperti
sampai penyusunan strategi untuk keberhasilan promosi program Keluarga
mencapai sasaran yang kita inginkan. Berencana yang telah lalu??? Marilah kita
Sudahkah kita melibatkan stakeholder tengok, seberapa besar proporsi dana yang
dalam penyusunan rencana strategis tersedia untuk promosi kesehatan???
tersebut??? Stakeholder dalam hal ini bukan Seberapa banyak tenaga pemasaran
hanya pihak akademisi saja tetapi seluruh (Marketing) yang menangan program
sektor terkait termasuk private sektor dan promosi kesehatan ???
daerah. Selanjutnya, marilah kita berfikir bersama
Kalau kita telah melibatkan seluruh dan naskah ini hanya sebagai pemicu olah
sektor terkait sejak awal penyusunan pikir ataupun olah kemarahan ataupun olah
rencana strategis maka kita tidak akan apa saja serta sebagai pembuka wacana
kesulitan dalam menggandeng tangan rembug bersama. (RBAW)

POJOK SKRINING

Pengertian skrining
Kita seringkali mendengar ucapan skrining yang telah dilakukan oleh
petugas kesehatan, bahkan saat jaman orde baru juga santer terdengar dimasyarakat
bahwa untuk memperoleh suatu pekerjaan diperlukan adanya bukti diri telah dilakukan
skrining oleh institusi yang berwenang. Skrining yang dimaksud dalam naskah ini adalah
salah satu kegiatan epidemiologis yang dikerjakan oleh sektor kesehatan.
Skrining merupakan suatu usaha untuk mendeteksi atau mencari penderita
penyakit tertentu yang tanpa gejala (tidak tampak) dalam suatu masyarakat atau
kelompok penduduk tertentu melalui suatu test atau pemeriksaan, yang secara singkat
dan sederhana dapat memisahkan mereka yang sehat terhadap mereka yang
kemungkinan besar menderita.
Menurut Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization), pengertian
skrining adalah identifikasi secara persumptif terhadap penyakit atau kelainan yang
belum diketahui, dengan melakukan pemeriksaan, pengujian ataupun prosedure lain
agar secara cepat dapat memilah diantara mereka yang tampak sehat, siapa yang
mempunyai kemungkinan sakit dan siapa yang mempunyai kemungkinan tidak sakit.

26

Bulletin Info Kesehatan Pelabuhan – Volume 1 No. 4 TAHUN 2006


Tujuan Skrining
a. Untuk penemuan dini penderita, dengan harapan agar penderita dapat segera
memperoleh pengobatan.
b. Mencegah meluasnya penyakit di masyarakat.
c. Meningkatkan kewaspadaan dini dari ancaman suatu penyakit atau ancaman
terhadap kesehatan yang serius.
d. Memperoleh informasi epidemiologis suatu penyakit.

Indikator keberhasilan skrining.


Indikator keberhasilan kegiatan skrining, antara lain :
a. Kualitas hidup yang lebih baik.
b. Tingkat kematian dan morbiditas rendah.
c. Uji sederhana.
d. Tidak menimbulkan rasa sakit atau malu sehingga dapat mendorong partisipasi
masyarakat secara luas.

Contoh analisis skrining

Kesahihan suatu uji skrining atau penapisan tergantung dari beberapa


kemampuan uji penapisan tersebut dalam membedakan antara individu yang
mempunyai kemungkinan sakit dari yang sehat.
Misalnya, uji diagnostik dilakukan berdasarkan gejala klinis dan pemeriksaan darah tepi.
Gold Standard yang ditetapkan adalah pemeriksaan sediaan darah tepi.
Contoh uji kesahihan dapat dilihat dalam tabel 2 x 2 sebagai berikut :

Tabel 3.1. Kesahihan uji skrining..

GOLD STANDARD
Sediaan Darah Sediaan Darah TOTAL
(+) (-)
GEJALA (+) a b a+ b
KLINIS (-) c d c +d
TOTAL a+c b+d a+b+c+d

Kesahihan / validitas alat test terutama dalam gold standard (standard emas) dapat diuji
dengan menganalisis sensitivitas, spesifisitas, nilai duga positip dan nilai duga negatif
dari masing-masing variable.

Sensitifitas ( Se ) adalah kemampuan alat test untuk mengidentifikasi secara benar


orang-orang yang berpenyakit, dengan rumus : a / a + c
Spesifitas {Sp} adalah kemampuan test untuk mengidentifikasi secara benar orang-orang
yang tidak berpenyakit, dengan rumus : d / b + d

Nilai duga positif (PPV) yaitu besarnya kemungkinan individu yang benar- benar
menderita sakit dari semua hasil uji skrining positif, dengan rumus : a / a + b
Nilai duga negatif ( NPV ) yaitu besarnya kemungkinan indifidu yang benar – benar
tidak menderita sakit dari semua hasil uji skrining negatif dengan rumus d / c + d.

Reliabilitas pembacaan sediaan darah malaria dilakukan dengan perhitungan


kesepakatan 2 orang Analist yakni Analist BBTKL dan BTKL, contoh sebagai berikut :

27
Bulletin Info Kesehatan Pelabuhan – Volume 1 No. 4 TAHUN 2006
Pengukuran uji kesepakatan oleh Kappa Cohen (1977) :

Nilai kesepakatan Kekuatan kesepakatan


K > 0,75 Sangat baik
0,4 ≤ K ≤ 0,75 Baik
0 ≤ K ≤ 0,4 Lemah

Usul bagi teman – teman KKP se Indonesia


Apabila kegiatan skrining atau penapisan dimasukkan kedalam rencana
penganggaran (RKAKL) maka pada saat pelaksanaan kegiatan skrining harus mengacu
pada metode skrining yang benar dan bukan sekedar akal – akalan pemeriksaan klinis
dan pengobatan gratis. Kita perlu banyak belajar supaya kita tidak ditertawakan kawan
yang paham tentang skrining.

Marilah kita pikirkan masak – masak pertimbangan penerapan program skrining supaya
kita tidak malu terhadap diri sendiri ataupun orang lain.

Beberapa pertimbangan penerapan program skrining tersebut, antara lain :


 Penyakit yang bersangkutan harus merupakan masalah kesehatan yang penting.
 Penyakit atau kondisi yang diidentifikasi melalui skrining harus dapat diobati.
 Fasilitas diagnosis dan pengobatan penyakit yang bersangkutan harus tersedia.
 Perjalanan penyakit harus melalui tahap laten atau simptomatik dini, sehingga
memungkinkan deteksi penyakit untuk mencegah keparahan atau komplikasi.
 Uji pemeriksaan untuk skrining harus sesuai dan dapat diterima oleh masyarakat.
 Riwayat alamiah penyakit atau kondisi mencakup perkembangan dari tahap laten
sampai penyakit memberi gejala yang jelas, harus dimengerti.
 Harus ada kebijakan yang jelas, siapa yang akan diperiksa dan diobati.
 Biaya penemuan kasus (termasuk diagnosis dan pengobatan) harus seimbang
dengan biaya pelayanan medis secara keseluruhan.
 Penemuan kasus harus merupakan proses berkelanjutan, dan bukan merupakan
proyek sekali jadi. (RBAW)

Sambungan dari hal 17

1. Penerbitan Dokumen DEC wilayah Muara Baru sebesar 930 kapal

PENGAWASAN KAPAL DALAM RANGKA PENULARAN PENYAKIT PES (PENERBITAN DEC),


(40,20%) dan terendah terdapat di wilayah
DI WILAYAH PELABUHAN TANJUNG PRIOK,
TAHUN 2006 Kali Baru sebesar 82 kapal (3,00%) dari total
Grafik 1 penerbitan DEC sebesar 2257 kapal.
5%
8%
33% PENEBITAN DEC
DI PELABUHAN TANJUNG PRIOK DAN WILAYAH KERJA,
TAHUN 2006

300

250

200

40% 150

11% 100
3%
50

0
JAN FEB MAR APRIL MEI JUNI JULI AGUST SEPT OKT
KKP Induk 70 72 67 90 68 92 70 69 110 84
KKP Induk Sunda Kelapa Kali Baru Muara Baru Marunda Muara Angke Sunda Kelapa 24 32 25 33 20 27 25 22 31 18
Kali Baru 11 6 5 7 15 4 13 10 7 4
Muara Baru 90 116 111 92 86 92 101 74 102 66

Berdasarkan grafik 1, dapat dijelaskan Marunda


Muara Angke
15
9
25
14
26
7
25
13
13
12
19
12
11
13
11
14
25
9
27
6
TOTAL 219 265 241 260 214 246 233 200 174 205

bahwa tertinggi perpanjangan DEC di TOTAL : *KKP Induk : 792


* Muara Baru : 930
* Sunda Kelapa : 257
* Maunda : 197
* Kali Baru : 82
* Muara Angke : 109

28

Bulletin Info Kesehatan Pelabuhan – Volume 1 No. 4 TAHUN 2006


Pada grafik 2 di atas dapat dilihat adanya Grafik 3
fluktuasi jumlah pengawasan kapal dalam PROPORSI PENERBITAN DC BERDASARKAN TINDAKAN,PERMOHONAN,DOK
DI KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I TANJUNG PRIOK
TAHUN 200
rangka penularan penyakit pes baik di KKP
induk maupun pada 5 wilayah kerja,
tertinggi pada bulan Februari sebesar 265 24%

kapal (11,70%) dan terendah terdapat 49%

dibulan September sebesar 174 kapal


(7,70%) dengan rata-rata setiap bulannya
27%
sebesar 225 kapal (10,0%) dari 2257 kapal.
TOTAL : 135

2. Pengawasan Tindakan karantina TEMUAN PERMOHONAN DOK

(Fumigasi) pada kapal


Berdasarkan grafik 3 di atas terlihat
Kegiatan pokok atau kekarantinaan di
proporsi terbesar penerbitan DC
KKP Kelas I Tanjung Priok antara lain
berdasarkan permohonan dari pemilik kapal
pengawasan tindakan karantina (fumigasi)
dan kapal berasal dari DOK sebesar 65
pada kapal. Pelaksanaan fumigasi di
kapal (48,15%) dan terendah berdasarkan
kapaldilakukan berdasarkan : permintaan
permohonan pemilik kapal dan temuan
pemilik kapal, permintaan pemilik kapal dan
petugas terhadap tanda-tanda kehidupan
temuan petugas KKP terhadap tanda-
tikus di kapal sebesar 33 kapal (24,4%) dari
tanda kehidupan tikus dikapal serta
total kegiatan 135.
berdasarkan permohonan pemilik kapal
yang dapat difasilitasi oleh agen pelayaran
Grafik 4
dan kapal yang habis dari DOK. PENERBITAN DC BERDASARKAN TINDAKAN,PERM OHONAN,DOK
DI KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I TANJUNG PRIOK TAHUN 2006

Pengawasan ini harus dilakukan, mengingat 18

16

14

bahan yang digunakan untuk melakukan 12

10

fumigasi adalah bahan kimia yang 6

berbahaya dan beracun sehingga 0


JANUARI
FEBRUAR
I
MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUST SEPT OKT

Temuan 1 1 6 2 3 5 6 4 2 3

diperlukan pengawasan setiap tahap Permohonan


DOK
6
8
2
5
5
5
4
10
5
8
3
6
2
9
4
7
2
4
4
3
Jml 15 8 16 16 16 14 17 15 8 10

pelaksanaannya. Dari hasil fumigasi kapal


yang telah dinyatakan bebas dari
Berdasarkan grafik 4 di atas dapat
tikus/tanda-tanda kehidupan tikus, maka
dijelaskan bahwa pengawasan tindakan
KKP Kelas I
karantina (fumigasi) tertinggi pada bulan
Tanjung Priok
Juli sebesar 17 kali (12,6%) dan terendah
menerbitkan
pada bulan Februari dan September
Dirratting
masing-masing sebesar 8 kali (5,93%)
Certificate (DC).
dengan rata-rata pengawasan setiap
29

Bulletin Info Kesehatan Pelabuhan – Volume 1 No. 4 TAHUN 2006


bulannya adalah 13 kali (9,62%) dari 135 3. Kesimpulan
kapal. a. Pengawasan kapal terhadap
Grafik 5 penyakit pes dilakukan dengan
JUMLAH DAN JENIS TIKUS HASIL FUMIGASI DI WILAYAH
PELABUHAN TANJUNG PRIOK,
diterbitkannya Deratting Examption
TAHUN 2006

Certificate (DEC) dengan jumlah


128 terbanyak di bulan Februari.
195

b. Penerbitam Deratting Examption


80
Certificate (DEC) di wilayah kerja
TOTAL : 403 TIKUS Rr Rn
tertinggi adalah di Wilayah Kerja
Mm

Muara Baru.
Berdasarkan grafik 5 di atas dapat
c. Jumlah pengawasan tindakan
diinformasikan bahwa proporsi terbesar hasil
karantina (fumigasi) dihitung
tindakan karantina (fumigasi) adalah spesies
berdasarkan penerbitan DC dengan
Ratus ratus sebesar 195 tikus (48,37%) dan
penerbitan tertinggi pada bulan Juli
terendah adalah tikus dengan spesies Ratus
dan terendah di bulan Februari dan
norwegicus sebesar 80 tikus (19,85%) dari
September.
total tikus 403 tikus.
d. Hasil tindakan karantina (fumigasi)
Grafik 6
berupa tikus mati yang terdiri dari
JUMLAH DAN JENIS TIKUS HASIL PENGAWASAN FUMIGASI
DI WILAYAH PELABUHAN TANJUNG PRIOK,
TAHUN 2006 tiga spesies tikus yaitu Ratus-ratus,
100

Ratus Norwegicus dan Mus Musculus.


80

60 Jumlah tertinggi didapatkan di bulan


JUMLAH

40
Maret.
20

e. Proporsi species tikus hasil fumigasi


0
FEBRUAR OKTOBE
JANUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUST SEPT
I R

Ratus Ratus 32 1 53 7 12 28 31 12 3 16 terbanyak adalah Rattus rattus dan


Ratus Norw egicus 0 0 24 0 54 0 2 0 0 0
Mus Musculus 5 22 11 0 0 55 2 27 0 6
TOTAL 37 23 88 7 66 83 35 39 3 22 terendah adalah Rattus Norvegicus.
TOTAL : Rr = 196 Rn=80 Mm=128

Grafik 6 di atas hasil pengawasan 4. Rekomendasi


fumigasi memberikan gambaran tikus yang a. Pembinaan terhadap kapten
didapat dari hasil tiga jenis tikus yaitu Ratus ataupun petugas jaga kapal harus
ratus (RR), Ratus Norwegicus (RN) dan Mus lebih intensif dilakukan bersamaan
Musculus (MM). Tertinggi pada bulan Maret sewaktu perpanjangan DEC,
sebesar sebesar 88 tikus (21,83%) dan dengan harapan dapat
terendah pada bulan September sebesar 3 meminimalisir infestasi tikus dari dan
tikus (0,74%) dengan rata-rata setiap ke kapal dalam upaya cegah
bulannya 40 tikus (10,4%) dari 403 tikus. tangkal karantina yaitu penyakit pes

30

Bulletin Info Kesehatan Pelabuhan – Volume 1 No. 4 TAHUN 2006


yang ditularkan melalui hewan meningkatkan kemampuan
perantara tikus. petugas dalam memeriksa tanda-
b. Tindakan karantina (fumigasi) tanda kehidupan tikus di kapal yang
merupakan salah satu upaya menentukan tindakan selanjutnya.
pencegahan penularan penyakit d. Perlu dilakukan jejaring kerja dan
pes yang cukup baik namun memiliki jejaring informasi antara KKP Kelas I
faktor resiko yang cukup tinggi Tanjung Priok dengan ADPEL Utama
dengan bahan racun yang Tanjung Priok, PT. PELINDO II Cabang
digunakannya, oleh karena itu Tanjung Priok, INSA, Agen Pelayaran,
pelaksanaan fumigasi harus diawasi Pemilik Kapal dan asosiasi instansi
dengan sangat baik.. terkait lainnya dengan harapan
c. Peningkatan kinerja petugas dalam upaya cegah tangkal infestasi tikus
melakukan pengawasan tindakan dari dan ke kapal dapat berhasil
karantina (fumigasi) dan dan berdaya guna.

PENANGGULANGAN IMS (INFEKSI MENULAR SEKSUAL}


DI LINGKUNGAN WILAYAH PELABUHAN TANJUNG PRIOK
Oleh : dr. KRIPTI HARTINI
(Penulis : Penanggungjawab Klinik IMS Bid.UKP)

Pengertian IMS
IMS adalah Infeksi menular seksual yang penularannya terutama terjadi melalui
hubungan seksual. Yang termasuk IMS antara lain Chancroid, klamidiosis, gonoroe,
trikomoniasis, herpes genetalis, sifilis, dll.

Penyebaran IMS
Sesuai dengan istilah yang digunakan cara penularan IMS terutama adalah melalui
hubungan seksual/sexual penetratif yang tidak terlindungi (unprotected penetrative sexual
intercourse) baik pervaginal, anal atau oral.
Disamping itu dapat juga menular dari ibu ke anak (selama periode kehamilan), pada saat
melahirkan atau sesudah lahir.
Kebanyakan penularan IMS terjadi karena perilaku manusia sendiri yang
menempatkan dirinya dalam situasi yang rentan terinfeksi. Perilaku yang beresiko tersebut
antara lain sering berganti-ganti pasangan seks, mempunyai lebih dari satu pasangan seks,
mempunyai pasangan yang juga punya pasangan seks lain, berhubungan seks dengan
orang yang tidak dikenal, PSK atau langganannya, masih terus berhubungan seks walaupun
dengan keluhan IMS, mengidap IMS tapi tidak menginformasikan kepada mitra seksnya
bahwa dia perlu pengobatan, tidak menggunakan kondom pada saat berhubungan seks
dengan pasangan beresiko tinggi.
Banyak alasan kenapa orang memilih cara hidup yang beresiko tersebut sehingga
rentan tertular IMS. Hal ini biasanya sering dihubungkan dengan faktor sosial yang
mempengaruhi perilakunya. Faktor-faktor sosial tersebut diantaranya......... ke halaman 38

31

Bulletin Info Kesehatan Pelabuhan – Volume 1 No. 4 TAHUN 2006


INFORMASI
PENGAWASAN KEDATANGAN DAN
KEBERANGKATAN KAPAL
DI PELABUHAN TANJUNG PRIOK - TAHUN 2006
Oleh : Ikron, SKM, MKM

5. Pengawasan Kedatangan Kapal Dalam


Dalam rangka mendukung cegah tangkal
penyakit yang masuk melalui pelabuhan Karantina Dari Pelabuhan Luar Negara
sebagai pintu gerbang utama, maka Sehat
pengawasan kedatangan (In-Clerance) dan
Keberangkatan (Out-Clerance) Kapal Grafik 1.
termasuk ABK dan Penumpangnya
merupakan salah satu tugas pokok bagi PENGAWASAN KEDATANGAN KAPAL DARI PELABUHAN LUAR NEGERI SEHAT
(PENERBITAN FREE PRATIQUE), DI WILAYAH PELABUHAN TANJUNG PRIOK,
TAHUN 2006
Kantor Kesehatan Pelabuhan. Disamping itu,
Sistem kewaspadaan Dini KLB dimulai dari 6
11

proses pengumpulan, pengolahan, analisis,


interprestasi sampai dengan penyusunan
laporan yang dilakukan secara terus
menerus sebagai tolak ukur dalam
pengambilan keputusan dan kebijakan. 3032

Oleh karena itu, data-data yang disajikan TOTAL : 3049 KKP Induk Muara Baru Marunda

harus akurat sesuai dengan kondisi di


sebenarnya.
Berdasarkan grafik 1. di atas dapat
diinformasikan bahwa terbesar kedatangan
A. Pengawasan Kedatangan Kapal Dari kapal dari pelabuhan luar negeri sehat
Luar Negeri adalah KKP Induk sebesar 3032 kapal
Salah satu kegiatan rutin yang dilakukan (99,4%) dan terendah pada wilayah kerja
oleh Bidang Karantina dan Surveilans Muara Baru sebesar 6 kapal (0,2%) dari
Epidemiologi Kantor Kesehatan Pelabuhan seluruh kedatangan kapal sebanyak 3049
Kelas I Tanjung Priok adalah melakukan kapal.
pengawasan kedatangan kapal dalam
Grafik 2.
karantina dari pelabuhan luar negera sehat
maupun terjangkit. Pengawasan ini TOTAL : 3049
PEMBERIAN FREE PRATIQUE (NEGARA SEHAT)
DI PELABUHAN TANJUNG PRIOK,
TAHUN 2006

350
dilakukan di KKP induk dan 2 wilayah kerja 300
250
(Muara Baru, Marunda) di lingkungan 200
150
pelabuhan Tanjung Priok. 100
50
0
AGUS
Hasil pengawasan kedatangan kapal JAN FEB MAR APRIL MEI JUNI JULI
T
SEPT OKT

KKP Induk 244 296 309 290 313 291 320 304 319 300
Muara Baru 0 0 0 0 1 0 1 0 4 0
dalam karantina dapat dilihat pada grafik Marunda 0 2 1 0 0 3 1 0 0 4
TOTAL 244 298 310 290 314 294 322 304 323 304

dibawah ini. Su m b e r : B i da n g Ka ra n t i n a & SE

32
Bulletin Info Kesehatan Pelabuhan – Volume 1 No. 4 TAHUN 2006
Pada grafik 2. di atas dapat diinformasikna Grafik 4.
bahwa pengawasan kedatangan kapal
PENGAWASAN KEDATANGAN KAPAL DARI PELABUHAN LUAR NEGERI TERJANGKIT
DI WILAYAH PELABUHAN TANJUNG PRIOK
dalam karantina terhadap kapal luar yang TAHUN 2006

30
datang dari pelabuhan Negara sehat yang
25

tertinggi pada bulan September sebesar 323 20

kapal (11,2%) terendah pada bulan januari 15

10
sebesar 244 kapal (8,01%) dengan rata-rata
5

pengawasan kapal setiap bulannya 304


0
JAN FEB MAR APRIL MEI JUNI JULI AGUST SEPT OKT

kapal (9,97%) dari 3049 kapal. KKP Induk 24


0
20
0
18
0
17
0
20
0
22
0
21
1
16
0
18
4
12
0
Muara Baru
TOTAL 24 20 18 17 20 22 22 16 22 12

6. Pengawasan Kedatangan Kapal Dalam TOTAL : 193 KAPAL

Karantina Dari Pelabuhan Luar Negara


Terjangkit Pada grafik 4. di atas terlihat bahwa

Grafik 3. pengawasan kedatangan kapal dalam


karantina terhadap kapal luar negri

PENGAWASAN KEDATANGAN KAPAL DARI PELABUHAN LUAR NEGERI TERJANGKIT Terjangkit tertinggi pada bulan Januari
(FREE PRATIQUE), DI WILAYAH PELABUHAN TANJUNG PRIOK, sebesar 24 kapal (12,44%) dan yang
BULAN 2006
terendah pada bulan Oktober 12 kapal
(6,22%) dengan rata-rata pengawasan

3% kapal setiap bulannya sebanyak 19 kapal


(9,85%) dari 193 kapal.

B. Pengawasan Kedatangan Kapal dari


Dalam Negeri
Grafik 5.

PENGAWASAN KEDATANGAN KAPAL DARI PELABUHAN DALAM NEGERI,


97% DI WILAYAH PELABUHAN TANJUNG PRIOK, TAHUN 2006

TOTAL :193 KAPAL KKP Induk Muara Baru


9% 2%

12%

Pada grafik 3. diatas menggambarkan 3%

bahwa kedatangan kapal dalam


karantina dari pelabuhan luar negeri
11% 63%
terjangkit dari pelabuhan luar negeri TOTAL :12943

terjangkit, sebagian besar di KKP induk


Pelabuhan Tanjung Priok sebesar 188 KKP Induk Sunda Kelapa Kali Baru Muara Baru Marunda Muara Angke
kapal (97%) dari 193 kapal.

33

Bulletin Info Kesehatan Pelabuhan – Volume 1 No. 4 TAHUN 2006


Berdasarkan grafik 5. di atas, terlihat bahwa C. Pengawasan Keberangkatan Kapal
terbesar kedatang kapal dari dalam negeri Grafik 7.
adalah wilayah KKP Induk sebesar 8590 KEBERANGKATAN KAPAL DI WILAYAH PELABUHANTANJUNG PRIOK
TAHUN 2006
kapal (63%) dan terendah di wilayah kerja
Muara Angke sebesar 283 kapal (3,0%) dari TOTAL : 11513

total kedatangan kapal sebesar 13685 1%


18%

kapal
Grafik 6.
KEDATANGAN KAPAL DARI PELABUHAN DALAM NEGERI
DI PELABUHAN TANJUNG PRIOK & WILAYAH KERJA, TAHUN 2006 81%
1600

1400

1200

1000
N. TERJANGKIT N. SEHAT DALAM NEGERI
800

600

400
Berdasarkan grafik 7. di atas tampak
200

KKP INDUK
0
JAN
962
FEB
774
MAR
909
APRIL
845
MEI
825
JUNI
849
JULI
848
AGUST
917
SEPT
887
OKT
774
Keberangkatan kapal tertinggi dengan
Sunda Kelapa 142 178 187 170 157 134 146 135 171 130
Kali Baru
Muara Baru
90
181
49
147
6
142
18
154
55
186
53
187
50
169 146
41 27
183
13
110
tujuan dalam negeri sebesar 9373 kapal
Marunda 118 158 150 126 139 99 88 128 105 144
Muara Angke 27 39 28 32 33 27 31 22 23 21
TOTAL 1520 1345 1422 1345 1395 1349 1332 1389 1396 1192 (81,41%) dan terendah tujuan Negara
TOTAL :12943
terjangkit sebesar 99 kapal (1,0%) dari total
Pada grafik 6. di atas dapat diinformasikan keberangkatan kapal sebesar 11513 kapal.
bahwa pengawasan kedatangan kapal
dalam negeri tampak tertinggi pada bulan Grafik 8.
Januari sebesar 1520 kapal (12,20%) dan
KEBERANGKATAN KAPAL DI WILAYAH PELABUHANTANJUNG PRIOK
terendah pada bulan Juli sebesar 1332 TAHUN 2006

kapal (10,66%) dengan rata-rata


pengawasan kapal setiap bulannya 1388 1500

kapal (11,11%) dengan rata-rata 1000

500
kedatangan kapal dalam negeri setiap
0
bulannya sebesar 1368 kapal (9,99%) dari JANUARI
FEBRUA
RI
MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUST SEPT OKT

total kapal 13685 kapal. N. TERJANGKIT 12 5 15 9 11 9 6 12 20 13


N. SEHAT 252 215 268 206 146 215 252 247 240 237
DALAM NEGERI 879 870 941 966 1041 956 940 952 991 837
JML 1143 1090 1224 1181 1198 1180 1198 1211 1251 1087

TOTAL : *N. Terjangkit : 99 *N. Sehat : 837


*Dalam Negeri : 9444

Pada grafik 8. di atas dapat dijelaskan


bahwa keberangkatan kapal tertinggi
terjadi pada bulan September sebesar 1251
kapal (10,87%) dan terendah terjadi pada
bulan Oktober sebesar 1087 kapal (9,47%)

34
Bulletin Info Kesehatan Pelabuhan – Volume 1 No. 4 TAHUN 2006
dengan rata-rata keberangkatan kapal E. Pengawasan ABK dan Penumpang
setiap bulannya sebesar 1151 kapal (9,99%) Kapal
dari total keberangkatan kapal sebesar Pengamatan epidemiologi terhadap
11513 kapal penyakit karantina dan penyakit menular
potensial wabah bertujuan untuk dapat
D. Pengawasan Kedatangan Kapal di mendeteksi secara dini kemungkinan-
Lepas Pantai (Off Shore) kemungkinan timbulnya Kejadian Luar Biasa
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung di Wilayah Pelabuhan Tanjung Priok.
Priok selain membawahi 5 wilayah kerja Pengamatan dilakukan tidak hanya
yaitu Sunda Kelapa, Muara Baru, Marunda, terhadap kapal yang masuk, akan tetapi
Kali Baru, Muara Angke, juga memiliki pos ABK dan penumpang juga turut menjadi
pengawasan kedatangan kapal dalam objek sasaran pengamatan.
karantina di lepas pantai (Offshore) Laut
Kedatangan Anak Buah Kapal (ABK) dari
Jawa di 3 (tiga) lokasi yakni : Cinta Terminal,
kapal dalam karantina asal pelabuhan luar
Widuri Terminal dan Arjuna Terminal. Pada
negara sehat sepanjang tahun 2006 cukup
10 bulan terakhir, tampak adanya fluktuasi
bervariasi. Tertinggi terjadi pada bulan
terhadap kedatangan kapal di pos
Februari sebesar 11035 orang (16,93%)
pelayanan lepas pantai, tertinggi pada
terendah terjadi pada bulan Mei sebesar
bulan Juni sebesar 13 kapal (16,00%) dan
3555 orang (5,46%) dengan rata-rata
yang terendah datang di bulan Maret
kedatangan ABK dari pelabuhan negara
sebesar 5 kapal (6,17%) dengan rata-rata
sehat setiap bulannya sebesar 6516 orang
setiap bulannya 8 kapal (9,89%) dari total 81
(9,9%) dari total kedatangan ABK asal
kapal seperti pada tabel 1. dibawah ini
pelabuhan Negara sehat sebesar 65164
Tabel 1. orang.
Pengawasan terhadap ABK yang datang
Distribusi Pengawasan Kedatangan Kapal
dari negara terjangkit (penyakit pes, colera,
dan ABK di Lepas Pantai (Off Shore)
yellow fever, avian flu) secara terus-menerus
Bulan Januari – Oktober 2006
dilakukan. Tampak tertinggi pada bulan
NO BULAN Jumlah Januari sebesar 908 orang (21,32%).
Kapal ABK
1 Januari 7 135 Sedangkan terendah pada bulan april
2 Februari 11 275
3 Maret 5 122 sebesar 222 orang (5,22%) dengan rata-rata
4 April 8 209
5 Mei 8 196 425 orang (10%) dari total ABK dari Negara
6 Juni 13 341
7 Juli 8 130 terjangkit sebesar 4250 orang . Sebagian
8 Agustus 8 154
9 September 6 146 besar yang datang dari negara terjangkit
10 Oktober 7 173
TOTAL 81 1899 berasal dari China yang menurut World

35

Bulletin Info Kesehatan Pelabuhan – Volume 1 No. 4 TAHUN 2006


Health Organization (WHO) negara tersebut Untuk kedatangan ABK asal pelabuhan
terjangkit penyakit cholera. Seluruh ABK dalam negeri, dapat diinformasikan bahwa
yang datang dari luar negeri (sehat dan tertinggi ABK asal pelabuhan dalam negeri
terjangkit) dalam keadaan sehat. Tidak terjadi pada bulan Oktober sebesar 29657
ditemukan adanya suspect atau carier orang (16,53%) terendah terjadi pada bulan
penyakit karantina Agustus sebesar 11398 orang (6,35%)
dengan rata-rata kedatangan asal
Grafik 9.
pelabuhan dalam negeri sebesar 248869
KEDATANGAN ABK DI WILAYAH PELABUHAN TANJUNG PRIOK,
TAHUN 2006
orang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada grafik 10 di atas.

ABK NEGARA SEHAT Grafik 11.


26%

KEBERANGKATAN JUMLAH ABK DI WILAYAH PELABUHAN TANJUNG PRIOK, TAHUN 2006


ABK NEGARA
TERJANGKIT
2%
ABK DALAM NEGERI
72%

TOTAL : 248869 ABK ABK NEGARA SEHAT


16% ABK NEGARA
TERJANGKIT
Pada grafik 9 dapat diinformasikan bahwa 3%

proporsi ABK tertinggi datang dari dalam


negeri sebesar 179455 orang (72%) dan
terendah dengan proporsi kedatangan ABK
dari pelabuhan luar negeri terjangkit ABK DALAM NEGERI
81%
sebesar 4259 orang (2%) dari total
kedatangan ABK sebesar 248869 ABK
TOTAL ABK : 241691
Grafik 10.

KEDATANGAN ABK DI PELABUHAN TG. PRIOK Berdasarkan grafik 11. di atas dapat
TAHUN 2006
40000

35000
diinformasikan bahwa jumlah
30000

25000
keberangkatan ABK tertinggi pada ABK
20000

15000 dalam negeri sebesar 195108 orang (81%)


10000

5000 dan terendah pada jumlah ABK tujuan


0
JAN FEB MAR APRIL MEI JUNI JULI AGUST SEPT OKT

ABK NEGARA SEHAT 6415 11035 6643 5819 3555 6364 5815 6424 6647 6447 pelabuhan negeri terjangkit sebesar 7125
ABK NEGARA TERJANGKIT 906 460 333 362 270 574 515 347 222 261
ABK DALAM NEGERI
TOTAL
17484
24805
15375
26870
18430
25406
19165
25346
13175
17000
26136
33074
16867
23197
11398
18169
11768
18637
29657
36365
orang (3%) dari total ABK sebesar
TOTAL : * ABK NEGARA SEHAT : 65164
17455
*ABK NEGARA TERJANGKIT : 4250 *ABK DALAM NEGERI : 241691orang

36
Bulletin Info Kesehatan Pelabuhan – Volume 1 No. 4 TAHUN 2006
Grafik 12. Grafik 13. di atas dapat diinformasikan
bahwa kedatangan penumpang dari
KEBERANGKATAN ABK DI PELABUHAN TG. PRIOK
TAHUN 2006
pelabuhan dalam negeri di Terminal
35000

30000 Penumpang Nusantara Pura II Pelabuhan


25000
Tanjung Priok menurut bulan cukup
20000

15000 bervariasi baik penumpang turun,


10000
penumpang lanjut dan penumpang naik.
5000

0 Untuk penumpang turun tampak yang


JAN FEB MAR APRIL MEI JUNI JULI AGUST SEPT OKT
ABK NEGARA SEHAT 4956 3229 5160 3701 3254 3762 4964 4946 5191 5072 tertinggi terjadi pada bulan Juni sebesar
ABK NEGARA TERJANGKIT 294 73 294 169 274 164 136 243 414 287
ABK DALAM NEGERI 27742 11713 18326 12650 20148 16000 20031 24666 19411 24421 33958 penumpang (16,61%) terendah terjadi
TOTAL 32992 15015 23780 16520 23676 19926 25131 29855 25016 29780

pada bulan Mei sebesar 9026 orang (4,41%)


TOTAL : * ABK NEGARA SEHAT : 39458 *ABK NEGARA TERJANGKIT : 7129 *ABK DALAM NEGERI : 195108

dengan rata-rata penumpang turun setiap


bulannya sebesar 20446 orang (9,99%) dari
Berdasarkan grafik 12 di atas, tampak
total kedatangan penumpang turun
tertinggi keberangkatan ABK di KKP induk
sebesar 204463 orang.
terjadi pada bulan Januari sebesar 32992
orang (13,65%) dan terendah terjadi pada Selain penumpang turun, terdapat pula
bulan Februari sebesar 15015 orang (9,26%) penumpang lanjut. Penumpang lanjut
dengan rata-rata keberangkatan ABK merupakan penumpang yang hanya
sebesar 24619 orang (9,99%) dari total melewati pelabuhan Tanjung Priok
keberangkatan ABK di KKP induk sebesar (transit) untuk menuju pelabuhan
241691 orang. berikutnya. Pada grafik 13. dapat
dijabarkan penumpang lanjut terbesar
Grafik 13.
terjadi pada bulan Oktober sebesar
JUMLAH PENUMPANG DI TERMINAL PENUMPANG NUSANTARA PURA II PELABUHAN TG. PRIOK 13458 orang (15,40%) terendah terjadi
TAHUN 2006

100000 pada bulan Februari sebesar 4168 orang


90000
80000 (5,56%) dengan rata-rata setiap
70000
60000 bulannya sebesar 7490 orang (9,99%) dari
50000
40000
total penumpang lanjut sebesar 74902
30000
20000
orang.
10000
0 Berdasarkan grafik 13 terlihat pula distribusi
JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUST SEPT OKT

20874 13776 13203 20666 9026 33958 27973 17759 17571 29657
penumpang naik menurut bulan. Tampak
Turun
Lanjut 5437 4168 4945 9748 4853 11538 6058 8015 6593 13546
tertinggi terjadi di bulan Juni 31350 orang
Naik 16642 11744 13774 12320 8150 31350 20520 14450 12963 24421
TOTAL 42953 29688 31922 42734 22029 76846 54551 40224 37127 67624 (22,09%) terendah pada bulan Mei sebesar

TOTAL : *P.Turun : 204463 *P. Lanjut : 74901 * P. Naik : 141913


8150 orang (5,7%) dan rata-rata

37
Bulletin Info Kesehatan Pelabuhan – Volume 1 No. 4 TAHUN 2006
penumpang naik sebesar 1419 orang pelabuhan dalam negeri terjadi pada
(9,99%) setiap bulannya. bulan Oktober
7. Aktivitas penumpang yang turun di
III. KESIMPULAN
Terminal Penumpang Nusantara Pura II
1. Jumlah kedatangan kapal dalam
Pelabuhan Tanjung Priok tertinggi terjadi
karantina dari pelabuhan luar negeri
pada bulan Juni dan untuk penumpang
sehat di Wilayah Pelabuhan Tanjung
lanjut atau transit pada bulan Oktober,
Priok tertinggi pada bulan September.
sedangkan untuk penumpang naik
2. Jumlah kedatangan kapal dalam
tertinggi pada bulan Oktober.
karantina dari pelabuhan luar negeri
terjangkit di Wilayah Pelabuhan Tanjung
IV. REKOMENDASI
Priok tertinggi pada bulan Januari.
1. Pengawasan terhadap penumpang
3. Jumlah kedatangan kapal asal
kapal hendaknya ditingkatkan pada
pelabuhan dalam negeri yang tertinggi
bulan Juni / Juli dan Oktober,
pada bulan Januari
mengingat pada bulan-bulan tersebut
4. Jumlah keberangkatan kapal tertinggi
terjadi aktivitas penumpang yang tinggi
terjadi pada bulan September.
dikarenakan liburan sekolah.
5. Pada lepas pantai (Off shore) dilakukan
2. Pengawasan terhadap kapal asal
pula pengawasan terhadap kapal,
pelabuhan luar negeri sehat hendaknya
dengan kedatangan kapal tertinggi
ditingkatkan di bulan september.
bulan Juni.
Sedangkan pengawasan
6. Jumlah kedatangan ABK tertinggi dari
3. kedatangan kapal dalam karantina
pelabuhan luar negera sehat terjadi
terhadap kapal yang datang dari
pada bulan Maret dan ABK asal
Pelabuhan Terjangkit, pengawasannya
pelabuhan negara terjangkit tertinggi
perlu ditingkatkan pada bulan Januari
pada bulan Januari dan ABK asal

…….dari halaman 31
adalah pengetahuan yang rendah tentang perilaku seks yang aman, kesulitan memperoleh
kondom, tidak menyukai kondom serta berkaitan dengan faktor sosial budaya dimana
mereka tinggal. Faktor biologi juga dapat meningkatkan penyebaran IMS. Faktor bioligi
tersebut antara lain adalah :
- Faktor umur
Secara alamiah mukosa vagina dan jaringan leher rahim pada wanita usia muda
peka/mudah terinfeksi. Resiko terkena IMS akan meningkat pada perempuan muda
yang karena pengaruh budaya sudah kawin/aktif secara seksual pada usia muda atau
remaja.

38
Bulletin Info Kesehatan Pelabuhan – Volume 1 No. 4 TAHUN 2006
- Faktor jenis kelamin yang harus diperhatikan. Berdasarkan
Perempuan lebih mudah tertular IMS hasilzero survey pada tahun 2003 pada
daripada laki-laki dalam jenis hubungan beberapa kelompok resiko tinggi seperti
hetero sexual. Faktor ini disebabkan WPS, prevalensi sifilis berkisar antara 5-15 %.
secara biologis selama hubungan seks Hasil penelitian P2M-ASA ditujuh kota pada
permukaan yang kontak pada tahun 2003 menunjukkan prevalensi GO
perempuan (vagina) lebih uas daripada berkisar 16-43% (WPS lokalisasi), 9-31% (WPS
laki-laki. dalam tempat hiburan), 28-50% (WPS
- Pengaruh khitan (sircumsisi) jalanan). Clamidiosis berkisar antara 14-29%

Laki-laki yang dikhitan lebih jarang (WPS lokalisasi), 23-29% (WPS tempat
hiburan), 12-55% (WPS jalanan).
terinfeksi dibandingkan yang tidak

dikhitan.
Komplikasi IMS dan dampaknya di
Frekuensi dan distribusi
masyarakat
Berdasarkan perkiraan WHO tahun
Belakangan ini terbukti bahwa
2000 diseluruh dunia ada lebih dari 333 juta
adanya IMS akan mempengaruhi
kasus IMS yang perlu mendapatkan
penyebaran HIV/AIDS. Orang dengan
pengobatan. Sampai saat ini penyakit yang
penyakit IMS akan lebih mudah terinfeksi
ditularkan melalui hububgan seks masih
apabila terpapar dengan penderita
merupakan masalah utama baik di negara
HIV/AIDS dan juga sebaliknya orang yang
berkembang maupun negara maju. Namun
menderita IMS akan lebih mudah
gambaran kasus di negara berkembang
menularkan virus HIV/AIDS yang mereka
justru menunjukkan angka prevalensi yang
idap kepada pasangan seksnya.
lebih tinggi. Hal tersebut disebabkan
Disamping itu, seorang penderita IMS
jangkauan pengobatan terhadap kasus IMS
yang telah terinfeksi HIV akan lebih sulit
masih rendah. Pada kelompok perempuan
diobati. Infeksi HIV itu sendiri juga membuat
prevalens rate untuk sifilis di negara
seseorang menjadi lebih rentan terkena IMS.
berkembang rata-rata berkisar antara 10-
Komplikasi IMS dapat bersifat
100 kali lebih tinggi bila dibandingkan
merusak dan berakibat fatal. Komplikasi
dengan negara yang telah maju.
tersebut antara lain :
Sedangkan untuk GO (Gonorrhea)
- Kemandulan
prevalens rate rata-rata 10-15 kali lebih
- Pada bayi dapat berakibat kebutaan
tinggi, untuk infeksi Clamidia prevalens rate
akibat infeksi mata dan pneumonia
rata-rata 2-3 kali lebih tinggi dibandingkan
(radang paru)
negara maju.
- Dapat berakibat kematian akibat sepsis,
Di Indonesia IMS juga merupakan masalah

39

Bulletin Info Kesehatan Pelabuhan – Volume 1 No. 4 TAHUN 2006


kehamilan di luar rahim dan kanker mereka yang masuk dalam kategori 3M
leher rahim. memiliki perilaku seks yang beresiko
- Keguguran spontan sehingga rentan tertular IMS dan HIV/AIDS.
- Penyempitan saluran kencing Hal ini berarti kawasan pelabuhan
Dampak sosial dan ekonomi yang merupakan kawasan yang rawan akan
harus ditanggung masyarakat akibat penyebaran IMS dan HIV/AIDS.
masalah IMS sangat berat. Masalah biaya KKP kelas I Tanjung Priok sebagai UPT
sangat mereka rasakan baik dilingkungan Depkes di wilayah Pelabuhan yang
keluarga, masyarakat sekitar maupun pada bertanggungjawab terhadap masalah
pelayanan kesehatan. Perlu perhatian, kesehatan di wilayah pelabuhan. Salah
curahan pikiran dan waktu yang cukup satunya adalah menekan penyebaran IMS
besar untuk mengatasi permasalahan IMS dan HIV/AIDS terutama di wilayah
tersebut. Di sebuah negara di Afrika pelabuhan dan sekitarnya, mengingat
misalnya, lebih dari 70% dari anggaran masalah IMS dan HIV/AIDS dewasa ini
negara digunakan untuk penyediaan bukan hanya merupakan masalah medik
antibiotik dalam rangka pengobatan IMS. dari penyakit menular semata tapi sudah
Masalah IMS juga menurunkan tingkat menjadi masalah kesehatan masyarakat
produktivitas kerja. yang menyangkut semua aspek kehidupan
manusia baik medik, psikologik maupun
Klinik IMS KKP Kelas I Tanjung Priok sosial budaya.
Dari gambaran diatas dapat Dalam rangka memutus rantai
diketahui bahwa dampak dari IMS sangat penularan IMS dan HIV/AIDS di pelabuhan
merugikan masyarakat. Apabila masalah ini itulah maka pada bulan januari 2006, KKP
tidak ditanggulangi secara serius maka bekerjasama dengan Sudinkes Jakarta
negara akan kehilangan pendapatan yang Utara mendirikan Klinik IMS di Pelabuhan
cukup besar hanya untuk pengobatan IMS. TanjungPriok.
Kawasan Pelabuhan merupakan Sasaran Klinik IMS ini adalah masyarakat
kawasan yang rawan akan penyebaran IMS wilayah pelabuhan dan sekitarnya yang
dan HIV/AIDS. Pelabuhan merupakan sentra masuk resiko tinggi (TKBM,Tukang Ojek, ABK,
perdagangan dimana di sana ramai akan PSK di sekitar pelabuhan) dan masyarakat
lalu lintas para pekerja yang melakukan di sekitar wilayah pelabuhan lainnya.
kegiatan bisnis. Disinyalir kebanyakkan Pelayanan yang diberikan pada Klinik IMS ini
pekerja-pekerja di pelabuhan masuk dalam adalah pengobatan penderita IMS,
kategori 3M (Man,Mobile with Money ). pengobatan mitra seksual, KIE dan
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa memonitor penggunaan kondom

40

Bulletin Info Kesehatan Pelabuhan – Volume 1 No. 4 TAHUN 2006


Pengalaman dari negara lain (16%) sedangkan 54 pasien (84%) masih
(terutama Thailand) menunjukkan bahwa positif IMS
cara yang paling efisien untuk menurunkan Berdasarkan pengalaman di Klinik
penyebaran HIV/AIDS dan IMS di IMS KKP TanjungPriok kejadian IMS pada
masyarakat adalah dengan mencari target penjaja seksual sangat tinggi (sekitar 80 %).
populasi yang beresiko tinggi, kemudian Hal tersebut merupakan masalah yang
memberikan pengobatan IMS dan serius mengingat banyaknya orang yang
memonitor penggunaan kondom (dengan berhubungan seks dengannya, sehingga
mendirikan klinik-klinik IMS). Thailand memungkinkan makin banyak orang yang
membuktikan efektivitas cara ini melalui tertular IMS darinya.
”100 % condom programe ” pada pekerja
seksual komersial dan pelanggannya.
TINGKAT KESEMBUHAN PASIEN KLINIK IMS KKP KELAS I
TANJUNG PRIOK BULAN JANUARI S/D OKTOBER 2006

JUMLAH PASIEN BERDASARKAN PEKERJAAN


KLINIK IMS KKP KELAS I TANJUNG PRIOK BULAN JANUARI S/D OKTOBER 2006 150

200
167
100
JUMLAH
150
50
ju m la h

100 75
0
Baru Lama (kontrol)
50
9 4 10 POSITIP IMS 119 54
0 NEGATIP 82 10
PSK langsung TKBM Tukang Ojek Ibu Rumah Tangga lain-lain

pekerjaan
Dari hasil anamnesa dengan PSK

Dari hasil kegiatan mulai Januari s/d penderita IMS diketahui bahwa

Oktober 2006 Klinik IMS berhasil menjaring penggunaan kondom pada para PSK masih

pasien IMS sebanyak 265 orang, terdiri dari rendah. Hal ini yang mengakibatkan tingkat

160 (60 %) perempuan, 91(34%) laki-laki kesembuhan para PSK yang sudah

dan 14 (5%) waria. Kebanyakkan pasien IMS JUMLAH PASIEN BERDASARKAN ORIENTASI SEKSUAL
KLINIK IMS KKP KELAS I TANJUNG PRIOK
yang datang berprofesi sebagai PSK (63%), BULAN JANUARI S/D OKTOBER 2006
160
TKBM (28 %) dan lain-lain (9%).
160
Dari 265 pasien IMS yang telah 140
120
JU M LA H

91
mendapatkan pengobatan, hanya 64 100
80 c
pasien yang rutin kontrol dan pada saat 60
40 14
kontrol didapatkan 10 pasien telah sembuh 20
0
PRIA WANITA WARIA

41

Bulletin Info Kesehatan Pelabuhan – Volume 1 No. 4 TAHUN 2006


mendapatkan pengobatan masih rendah karena berkaitan dengan pendapatan
(hanya 16 %), karena terjadi infeksi berulang yang mereka peroleh. Pada beberapa
saat mereka melakukan hubungan seks kasus, penjaja seks akan menerima
yang tidak aman. Para penjaja seks penghasilan yang lebih tinggi ketika ia
biasanya merasa diri tidak berdaya untuk melakukan hubungan seks dengan laki-laki
bernegosiasi dalam hal praktek seks aman tanpa kondom.

PENGAWASAN PEMASANGAN RAT GUARD TAHUN 2006


Oleh : Ikron, SKM, MKM

I. PENDAHULUAN
Diantara penyakit menular yang termasuk penyakit karantina berdasarkan UU No I Tahun
1962 tentang Karantina Laut adalah pes yang penyebarannya melalui alat angkut (kapal),
dengan vector penular pinjal dan hospes perantara (host intermediate) tikus. Untuk
mencegah penyebaran dan penularan penyakit pes tersebut diperlukan upaya
pencegahan terhadap penyebaran hospesnya melalui perantara yaitu tikus.

Salah satu cara penyebaran hospes perantara penyakit pes (tikus) adalah masuknya
tikus dari daratan pelabuhan dan ke dari kapal melalui tali (tambang) pengikat tambat
kapal saat kapal sandar di pelabuhan, atau sebaliknya. Fungsi tali tambat kapal adalah
agar kapal tidak menjauh dari dermaga atau berubah posisi dari dermaga pada saat kapal
bongkar muat barang atau memasukkan dan menaikan penumpang. Bila ternyata, tikus
yang masuk ke dan dari pelabuhan dari dan ke atas kapal merupakan tikus yang terinfestasi
pinjal yang terinfeksi baksil pes (Pasteurela pestis), maka merupakan ancaman dan menjadi
sumber penularan penyakit pes.

Pes Masuk pertama kali di Indonesia tahun 1910 melalui Pelabuhan Tanjung Perak
Surabaya, tahun 1916 masuk melalui Pelabuhan Tanjung Mas Semarang, tahun1923 melalui
Pelabuhan Cirebon dan tahun 1927 melalui Pelabuhan Tegal. Jumlah kasus penyakit pes
dari tahun 1910 s/d 1960 sebanyak 245.375 orang, dengan angka kematian tertinggi akibat
penyakit penyakit pes yaitu pada tahun 1934 sebanyak 23.275 orang. Pada Tahun 1987 di
Kabupaten Pasuruan, Propinsi Jawa Timur terjadi Wabah Pes yang menewaskan 21 orang
(Depkes, 2000).

42

Bulletin Info Kesehatan Pelabuhan – Volume 1 No. 4 TAHUN 2006


Pelabuhan Tanjung Priok sebagai pintu Wilayah Pelabuhan Tanjung Priok,
gerbang bagi keluar & masuknya arus Tahun 2006
penumpang maupun barang, juga 2) Diketahuinya jumlah pemasangan rat
merupakan pintu masuk yang strategis guard di haluan pada kapal yang
memungkinkan untuk terjadinya transmisi sandar di Wilayah Pelabuhan Tanjung
penularan penyakit dan faktor risiko Priok, Tahun 2006
kesehatan masyarakat, antara lain penyakit 3) Diketahuinya jumlah pemasangan rat
karantina, diantaranya penyakit pes. guard di buritan pada kapal yang
sandar di Wilayah Pelabuhan Tanjung
Salah satu cara untuk mencegah Priok, Tahun 2006
infeksi tikus di kapal adalah dengan 4) Diketahuinya kondisi tinggi tangga
pernasangan Rat Guard pada tali tambat kapal yang sandar di Wilayah
baik di haluan dan buritan yang merupakan Pelabuhan Tanjung Priok, Tahun 2006
alat yang bisa mencegah turun/nalknya 5) Diketahuinya kondisi jala barang kapal
tikus dari/ke atas kapal. Untuk itu maka yang sandar di Wilayah Pelabuhan
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas 1 Tanjung Priok, Tahun 2006
Tanjung Pniok akan melakukan 6) Diketahuinya kondisi penerangan pada
pengawasan terhadap pernasangan Rat tangga kapal yang sandar di Wilayah
Guard terhadap Kapal yang sandar di Pelabuhan Tanjung Priok, Tahun 2006
wilayah kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan II. METODOLOGI
Kelas 1 Tanjung Priok dalam rangka Disain
memperkecil potensi penyebaran tikus Disain yang digunakan dalam pengawasan
penular penyakit pes. rat guard di Pelabuhan Tanjung Priok
I. TUJUAN adalah survey terhadap kapal yang sandar
A. Tujuan Umum di Pelabuhan Tanjung Priok.
Kegiatan ini bertujuan untuk Variabel yang diambil adalah jumlah rat
mengetahui gambaran terhadap kapal guard yang terpasang pada haluan dan
yang sandar di Pelabuhan Tanjung Priok buritan, pemasangan jaring tangga,
tentang pemasangan rat guard dalam pemasangan jaring kargo dan penerangan
rangka cegah tangkal penyakit pes yang tangga kapal.
masuk/keluar dari Wilayah Indonesia melalui Waktu pengawasan rat guard adalah 8 hari
pelabuhan laut. setiap bulannya.
B. Tujuan Khusus Tempat pengawasan di Pelabuhan Tanjung
1) Diketahuinya jumlah pemasangan rat Priok.
guard berdasarkan bendera kapal di A. Pemasangan Rat Guard

43

Bulletin Info Kesehatan Pelabuhan – Volume 1 No. 4 TAHUN 2006


Tabel 5.1. C. Pemasangan rat guard pada kapal
berdasarkan jumlah kapal
JUMLAH KAPAL Grafik 5.2.
BENDERA
NO PENGAWASAN KEDATANGAN
KAPAL DISTRIBUSI KONDISI PEMASANGAN RAT GUARD PADA HALUAN DAN BURITAN MENURUT BENDERA KAPAL
DI WILAYAH PELABUHAN TANJUNG PRIOK,
F % F TAHUN 2006

250
Dalam
1 Negeri 105 1,22 8590 200

150
Luar
Negeri 100

2 Sehat 121 4,05 2986 50

Luar 0
BAIK TDK BAIK TDK PSG KAPAL
HALUAN DAN BURITAN JUMLAH
Negeri DALAM NEGERI 51 11 43 105
LUAR NEGERI SEHAT 115 3 3 121

3 Terjangkit 9 4,79 188 LUAR NEGERI TERJANGKIT 8 1 0 9


JUMLAH 174 15 46 235

JUMLAH 235 1,99 11764 TOTAL :

B. Pemasangan rat guard berdasarkan Pada grafik 5.2. di atas dapat dijabarkan
bendera kapal bahwa hasil pengawasan pemasangan rat
Grafik 5.1. guard pada haluan dan buritan kapal
DISTRIBUSI PENGAWASAN PEMASANGAN RAT GUARD PADA KAPAL tertinggi dalam kondisi baik sebesar 174
MENURUT BENDERA KAPAL, DI PELABUHAN TANJUNG PRIOK,
BULAN JANUARI -OKT TAHUN 2006 kapal (74,04%) sedangkan terendah pada
kondisi tidak baik sebesar 15 kapal (6,38%)
dari total kapal 235 kapal.
Dalam Negeri
45%

Luar Negeri
D. Jumlah Pemasangan rat guard pada tali
55%
tambat haluan kapal menurut bendera
Total : 235
kapal

Berdasarkan grafik 5.1. di atas dapat


Grafik 5.3.
diinformasikan bahwa dari hasil
DISTRIBUSI PEMASANGAN RAT GUARD PADA TALI TAMBAT HALUAN KAPAL

pengawasan pemasangan rat guard pada MENURUT BENDERA KAPAL , DI WILAYAH PELABUHAN TANJUNG PRIOK,
TAHUN 2006
250
kapal tertinggi adalah kapal bendera luar
200

negeri sebesar 129 kapal (55 %) sedangkan 150

terhadap kapal bendera dalam negeri 100

sebesar 106 kapal (45%) dengan rata-rata 50

0
pengawasan rat guard setiap bulannya F F F F
BAIK TDK BAIK TDK PSG

sebesar 26 kapal (10,2%) dari total kapal 235 50


HALUAN
16 40
JUMLAH
106
DALAM NEGERI
LUAR NEGERI SEHAT 114 4 3 121
kapal. LUAR NEGERI TERJANGKIT 7 1 0 8
JUMLAH 171 21 43 235

TOTAL = 235 KAPAL

44

Bulletin Info Kesehatan Pelabuhan – Volume 1 No. 4 TAHUN 2006


Berdasarkan grafik 5.3. di atas dapat
dijelaskan bahwa kondisi pemasangan rat Grafik 5.5.
guard pada tali tambat haluan kapal DISTRIBUSI JUMLAH PEMASANGAN RAT GUARD DI TALI TAMBAT HALUAN PADA KAPAL ,
DI PELABUHAN TANJUNG PRIOK, TAHUN 2006

menurut bendera kapal, tertinggi dengan


kondisi pemasangan baik yaitu sebesar 171 120

kapal (72,77%) dan terendah dengan 100

80

kondisi pemasangan rat guard tidak baik


60

sebesar 21 kapal (8,94%) dari total haluan 40

kapal sebesar 235 kapal. 20

0
BAIK TDK BAITKDK PSGBAIK TDK BAIKTDK PSGBAIK TDK BAIKTDK PSGBAIK TDK BAITKDK PSGBAIK TDK BAIKTDK PSGBAIK TDK BAITKDK PSGBAIK TDK BAIKTDK PSGBAIK TDK BAIKTDK PSGBAIK TDK BAITKDK PSGBAIK TDK BAIKTDK PSG
JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AGUST SEP OKT

RI 20 0 35 24 0 0 12 0 15 17 0 5 15 0 15 31 0 23 3 1 5 11 2 13 13 0 7 25 17 3

Grafik 5.4. ASING 97 0 0 48 0 0 31 0 9 39 0 0 31 0 3 75 0 0 59 2 2 26 0 0 58 3 0 32 36 0


JUMLAH 117 0 35 72 0 0 43 0 24 56 0 5 46 0 18 106 0 23 62 3 7 37 2 13 71 3 7 57 53 3

DISTRIBUSI PEMASANGAN RAT GUARD PADA TALI TAMBAT BURITAN KAPAL


MENURUT BENDERA KAPAL , DI WILAYAH PELABUHAN TANJUNG PRIOK,
TAHUN 2006
TOTAL :
* RI = 171 (Baik) 20 (Tdk Baik) 121 (Tdk Pasang)
250
* Asing = 496 (Baik) 41 (Tidak Baik) 14 (Tdk
200 Pasang)
150
*Jumlah = 667 (Baik) 61 (Tidak Baik) 135
(Tidak Pasang)
100

50

0
F F F F
Berdasarkan grafik 5.5. di atas dapat
BAIK TDK BAIK TDK PSG
BURITAN TOTAL dijelaskan bahwa jumlah pemasangan rat
DALAM NEGERI 51 23 32 106
LUAR NEGERI SEHAT 113 3 5 121 guard pada tali tambat haluan pada kapal,
LUAR NEGERI TERJANGKIT 7 1 0 8
JUMLAH 171 27 37 235 tertinggi dengan kondisi pemasangan baik
TOTAL = 235 KAPAL
yaitu sebesar 667 rat guard (77,29%) dan
Berdasarkan grafik 5.4. di atas dapat terendah dengan kondisi pemasangan rat
diinformasikan bahwa kondisi pemasangan guard tidak baik sebesar 61 rat guard
rat guard pada tali tambat buritan kapal (7,61%) dari total seharusnya pemasangan
menurut bendera kapal, tertinggi dengan rat guard pada tali tambat haluan sebesar
kondisi pemasangan baik yaitu sebesar 171 863 pemasangan.
kapal (72,77%) dan terendah dengan Grafik 5.6.
kondisi pemasangan rat guard tidak baik DISTRIBUSI JUMLAH PEMASANGAN RAT GUARD DI TALI TAMBAT BURITAN PADA KAPAL ,
DI PELABUHAN TANJUNG PRIOK, TAHUN 2006

140

sebesar 21 kapal (8,94%) dari total haluan 120

kapal sebesar 235 kapal. 100

80

60

40

E. Pemasangan rat guard pada kapal 20

menurut jumlah tali tambat haluan dan


0
BAIK TDK BAIK
TDK PSGBAIK TDK BAIK
TDK PSGBAIK TDK BAIK
TDK PSGBAIK TDK BAIK
TDK PSGBAIK TDK BAIK
TDK PSGBAIK TDK BAIK
TDK PSGBAIK TDK BAIK
TDK PSGBAIK TDK BAIK
TDK PSGBAIK TDK BAIK
TDK PSGBAIK TDK BAIK
TDK PSG
JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AGUST SEP OKT

RI 31 0 30 24 0 0 12 0 14 15 0 9 12 0 10 35 0 22 4 0 5 10 2 8 13 0 7 19 2 4
ASING 97 0 0 48 0 0 31 0 3 39 0 0 28 0 4 72 0 0 57 2 2 25 0 6 58 1 0 37 0 0
JUMLA H 128 0 30 72 0 0 43 0 17 54 0 9 40 0 14 107 0 22 61 2 7 35 2 14 71 1 7 56 2 4

buritan

45

Bulletin Info Kesehatan Pelabuhan – Volume 1 No. 4 TAHUN 2006


DISTRIBUSI PEMASANGAN JALA PENGAMAN BARANG PADA KAPAL YANG SANDAR
TOTAL : MENURUT BENDERA KAPAL, DI WILAYAH PELABUHAN TANJUNG PRIOK,
TAHUN 2006
* RI = 175 (Baik) 4 (Tdk Baik)
109 (Tdk Pasang) 40

* Asing = 492 (Baik) 3 (Tidak Baik) 35

15 (Tdk Pasang) 30

* Jumlah = 667 (Baik) 7 (Tidak Baik) 25

124 (Tidak Pasang) 20

15

10

Berdasarkan grafik 5.6. di atas dapat 0


BAIK TDK BAIK
TDK TERPASANG
BAIK TDK BAIK
TDK TERPASANG
BAIK TDK BAIK
TDK TERPASANG
BAIK TDK BAIK
TDK TERPASANG
BAIK TDK BAIK
TDK TERPASANG
BAIK TDK BAIK
TDK TERPASANG
BAIK TDK BAIK
TDK TERPASANG
BAIK TDK BAIK
TDK TERPASANG
BAIK TDK BAIK
TDK TERPASANG
BAIK TDK BAIK
TDK TERPASANG
JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AGUST SEP OKT

dijelaskan bahwa jumlah pemasangan rat DLM NEGERI


LUAR NEGERI 21
6 0
0
17
1
12
24
0
0
0
0
8
8
0
0
0
0
8
8
0
0
0
0
8
8
0
0
0
0
18
16
0
0
0
0
3
15
0
0
0
0
8
6
2
0
0
0
7
14
0
0
0
0
3
8
6
0
0
0
JUMLAH 27 0 18 36 0 0 16 0 0 16 0 0 16 0 0 34 0 0 18 0 0 14 2 0 21 0 0 11 6 0

guard pada tali tambat buritan pada kapal,


tertinggi pada kondisi pemasangan baik TOTAL :
yaitu sebesar 667 rat guard (83,59%) dan *Dalam Negeri : 81 (baik) 8 (Tdk Baik)
17 (Tdk pasang)
terendah pada kondisi pemasangan rat * Luar Negeri = 128 (Baik) 0 (Tdk Baik)
1 (Tdk Pasang)
guard tidak baik sebesar 7 rat guard (0,88%)
Berdasarkan grafik 5.8. di atas dapat
dari total seharusnya pemasangan rat
diinformasikan bahwa pengawasan jala
guard pada tali tambat buritan sebesar 798
barang tertinggi pada kondisi pemasangan
pemasangan.
baik sebesar 209 jala (88,94%) dan terendah
F. Pengawasan penggunaan tangga
pada kondisi jala tidak baik sebesar 8 jala
kapal
(3,40%) dari total jala sebesar 235 jala.
Grafik 5.7.
DISTRIBUSI PEMASANGAN TINGGI TANGGA PADA KAPAL YANG SANDAR
MENURUT BENDERA KAPAL, DI WILAYAH PELABUHAN TANJUNG PRIOK,
TAHUN 2006
H. Pengawasan penerangan tangga pada
250
kapal
200

150
Grafik 5.9.
100
DISTRIBUSI PENERANGAN TANGGA KAPAL YANG SANDAR MENURUT BENDERA ,
50 DI WILAYAH PELABUHAN TANJUNG PRIOK,
TAHUN 2006
0
<= 60 CM >60 CM 250
TOTAL
Dalam Negeri 97 7 104 200
Luar Negeri 130 1 131
TOTAL 227 8 235 150

100

Pada grafik 5.7. di atas dapat dijelaskan 50

0
bahwa tinggi pemasangan tangga antara MEMADAI
PENERANGAN
TDK MEMADAI
TOTAL
Dalam Negeri 100 4 104 44,25531915
ujung tangga dengan kade, tertinggi <= 60 Luar Negeri 130 1 131 55,74468085
TOTAL 230 5 235

cm sebesar 227 kapal (96,59%) dan


terendah pada pemasangan tangga > 60 Berdasarkan grafik 5.9. di atas dapat

cm sebesar 8 kapal (3,40%) dari total kapal dijabarkan bahwa pengawasan

sebesar235 kapal. penerangan pada tangga kapal, tertinggi

G. Pengawasan Jalan barang pada kapal pada kondisi memadai sebesar 230 kapal

Grafik 5.8. (97,87%) dan terendah pada kondisi

46
Bulletin Info Kesehatan Pelabuhan – Volume 1 No. 4 TAHUN 2006
penerangan tidak memadai sebesar 5 harus selalu mengetahui kondisi daerahnya
kapal (2,13%) dari total kapal sebesar 235 terutama setiap pelabuhan dan bandara,
kapal. apakah terjangkit atau tersangka terjangkit
oleh tikus pes, melalui penangkapan dan
IV. KESIMPULAN pemeriksaan tikus serta ektoparasitnya
A. Pemasangan Rat Guards Pada Haluan secara sistematis.” dan pasal 53 bahwa
dan Buritan “Setiap kapal harus secara permanent
Melihat dari data di atas tampak dijaga dalam keadaan bebas tikus dan
sebagian besar kapal (>80,0%) telah vector pes.” Hal ini sejalan dengan apa
memasang rat guard pada tali tambat baik yang ada dalam Surat Keputusan Direktur
haluan maupun buritan. Akan tetapi jika Jendral Pencegahan dan Pemberantasan
dibandingkan dengan total kedatangan Penyakit Menular Nomor : 423 Tahun1983
kapal baik luar negeri maupun dalam menerangkan pula tentang Kewajiban tiap
negeri di pelabuhan Tanjung Priok sampai kapal di pelabuhan dalam hal pencegahan
bulan September sebesar 11764 kapal, infestasi tikus . Pada pasal 1 tertulis; ”Pada
maka pengawasan yang telah dilakukan tali temali yang menghubungkan kapal
belum intensif, karena hanya mencapai dengan darat harus dipasang perisai-perisai
1,99% dari total kedatangan kapal yang tikus (rat guards).”
sandar di Pelabuhan Tanjung Priok.
Konsep dasar dari pengendalian vector dan B. Pengawasan Tangga pada Kapal
binatang penganggu adalah harus Pada data di atas tampak sebagian
menerapkan bermacam-macam cara besar (97,71%) tinggi tangga kapal dengan
pengendalian agar vector dan binatang kade dalam posisi ≤ 60 cm, hasil ini didapat
pengganggu tetap berada dibawah garis kemungkinan dari pengawasan tangga
batas yang tidak merugikan dan atau kapal yang dilakukan pada waktu siang
membahayakan. Pernasangan Rat Guard hari, dimana aktivitas mobilitas orang
pada kapal sangat bermanfaat sebagai kekapal masih tinggi sehingga tinggi tangga
alat yang bisa mencegah turun/nalknya kapal masih dibawah 60 cm.
tikus dari/ke atas kapal. Hal ini sejalan Tinggi tangga kapal perlu mendapat
dengan International Health Regulation perhatian, mengingat salah satu
(IHR) 1969, Revise 1983 pada pasal 52 kebiasaan yang dimiliki tikus adalah
,”Setiap negara harus dapat menggunakan kepandaiannya untuk memanjat dan
segala upaya untuk mengurangi bahaya melompat. Tikus pandai memanjat dan
penyebaran pes oleh tikus dan melompat setinggi 2 sampai 3 kaki (60 – 90
ektoparasitnya. Administrasi kesehatannya cm). Apabila mereka terpojok mereka

47

Bulletin Info Kesehatan Pelabuhan – Volume 1 No. 4 TAHUN 2006


dapat memanjat tembok, pipa, kabel, disini diartikan bahwa jala terpasang
kawat, batang besi, dan permukaan- dengan seharunya pada kapal, akan tetapi
permukaan kasar lainnya. Banyak cara jika kita melihat dari risiko kemungkinan
yang dapat dilakukan untuk membatasi masuknya tikus ke dan dari kapal maka
mobilitas tikus ke kapal, salah satunya kondisi ini berisiko tinggi. Mengingat karakter
dengan melakukan tindakan tikus yang mempunyai kemampuan untuk
Berdasarkan SK Direktur Jendral melompat dan memanjat. Akan tetapi hasil
Pemberantasan Penyakit Menular dan ini dapat disebabkan karena pengawasan
Penyehatan Lingkungan pemukiman Nomor jala kapal dilakukan pada siang hari,
: 423 Tahun 1983 tentang kewajiban tiap sehingga jala kapal tidak diangkat dan
kapal di pelabuhan dalam hal pencegahan dilipat karena tidak adanya aktivitas di
infestasi tikus pasal 2 menyatakan,”Pada kapal.
tangga kapal (gangway) diwaktu matahari Menurut SK Direktur Jendral
terbenam harus dipasang lampu yang Pemberantasan Penyakit Menular dan
cukup terang dan tangga tersebut Penyehatan Lingkungan pemukiman Nomor
dinaikkan sekurang-kurangny a setinggi 0,6 : 423 Tahun 1983 tentang kewajiban tiap
meter dari kade.” kapal di pelabuhan dalam hal pencegahan
Mengacu pada ketentuan- infestasi tikus pasal 3 menyatakan bahwa,
ketentuan di atas maka jarak dan tinggi ”Jala-jala pengaman barang harus
kapal harus diperhatikan pemakaiannya, diangkat jika tidak dipergunakan terutama
mengingat infestasi tikus pada kapal dapat pada malam hari.”
terjadi lewat perantara tangga kapal.
Pembinaan perlu dilakukan pada saat D. Penerangan Tangga Kapal
pengawasan rat guard dan proses Berdasarkan grafik 5.6. terlihat bahwa
perpanjangan DEC dengan melakukan sebagian besar kapal (97,71%) memiliki
sosialisasi terhadap crew kapal, pemilik penerangan yang memadai pada tangga
kapal, dan atau agen pelayaran dengan kapal. Hal ini sesuai dengan SK Direktur
tujuan untuk meningkatkan kewaspadaan Jendral Pemberantasan Penyakit Menular
dini terhadap penyebaran penyakit yang dan Penyehatan Lingkungan pemukiman
dibawa oleh hewan perantara tikus. Nomor : 423 Tahun 1983 tentang kewajiban
tiap kapal di pelabuhan dalam hal
C. Jala Barang di Kapal pencegahan infestasi tikus pasal 2
Pada grafik 5.5 dapat diinformasikan menyatakan,”Pada tangga kapal
bahwa sebagian besar (90,82%) jala barang (gangway) diwaktu matahari terbenam
pada kapal dalam kondisi baik. Kondisi baik harus dipasang lampu yang cukup terang

48

Bulletin Info Kesehatan Pelabuhan – Volume 1 No. 4 TAHUN 2006


dan tangga tersebut dinaikkan sekurang- dibandingkan dengan total
kurangny a setinggi 0,6 meter dari kade.” kedatangan kapal yang sandar di
Wilayah Pelabuhan Tanjung Priok yaitu
1. Proporsi pengawasan rat guard pada sebesar 1,96%, hendaknya pengawasan
kapal yang sandar di Pelabuhan ini perlu ditingkatkan atau diintensifkan
Tanjung Priok belum intensif untuk tahun 2007.
2. Hasil pengawasan pemasangan rat 2. Pembinaan terhadap kapten ataupun
guard pada kapal yang sandar petugas jaga kapal harus lebih intensif
berdasarkan bendera kapal di Wilayah dilakukan bersamaan sewaktu
pelabuhan Tanjung Priok sebagian besar perpanjangan DEC, dengan harapan
berbendera luar negeri. dapat meminimalisir infestasi tikus dari
3. Hasil pengawasan pemasangan rat dan ke kapal dalam upaya cegah
guard di tali tambat haluan dan buritan tangkal karantina yaitu penyakit pes
pada kapal di Wilayah Pelabuhan yang ditularkan melalui hewan
Tanjung priok sebagian besar telah perantara tikus.
memasang rat guard dalam kondisi 3. Pembinaan terhadap agen
yang baik kapal/pemilik kapal juga perlu
4. Hasil Pengawasan pemasangan tinggi dilakukan, mengingat pembelian
tangga kapal dengan kade yang barang dikapal seperti rat guard
sandar di Wilayah pelabuhan Tanjung biasanya diatur oleh agen/pemilik
Priok sebagian besar berisiko terhadap kapal.
infestasi tikus di kapal. 4. Peningkatan kinerja petugas dalam
5. Seluruh pengawasan terhadap jala melakukan pengawasan rat guards
barang pada kapal yang sandar di terhadap kapal-kapal yang bersandar
Wilayah Pelabuhan Tanjung Priok, di pelabuhan Tanjung Priok.
sebagian besar berisiko terhadap
infestasi tikus di kapal.
6. Hasil pengawasan penerangan pada
tangga kapal sebagian besar dalam
kondisi memadai

III. REKOMENDASI
1. Melihat pengawasan pemasangan rat
guard belum dilakukan secara insentif
atau masih sangat rendah jika

49

Bulletin Info Kesehatan Pelabuhan – Volume 1 No. 4 TAHUN 2006


MENGENAL KOMPUTER
Oleh : Syaflovida

Komputer adalah alat yang dipakai untuk kapasitas penyimpanan dan kecepatan
mengolah informasi menurut prosedur yang yang berbeda), dan, memang dipercaya
telah dirumuskan. Kata computer semula bahwa mesin sekarang bisa meniru alat
dipergunakan untuk menggambarkan perkomputeran yang akan kita ciptakan di
orang yang perkerjaannya melakukan masa depan (meskipun niscaya lebih
perhitungan aritmatika, dengan atau tanpa lambat). Dalam suatu pengertian, batas
alat bantu, tetapi arti kata ini kemudian kemampuan ini adalah tes yang berguna
dipindahkan kepada mesin itu sendiri. Asal karena mengenali komputer "maksud
mulanya, pengolahan informasi hampir umum" dari alat maksud istimewa yang
eksklusif berhubungan dengan masalah lebih awal. Definisi dari "maksud umum" bisa
aritmatika, tetapi komputer modern dipakai diformulasikan ke dalam syarat bahwa
untuk banyak tugas yang tidak suatu mesin harus dapat meniru Mesin
berhubungan dengan matematika. Turing universal. Mesin yang mendapat
Dalam definisi seperti itu terdapat alat definisi ini dikenal sebagai Turing-lengkap,
seperti slide rule, jenis kalkulator mekanik dan yang pertama mereka muncul pada
mulai dari abakus dan seterusnya, sampai tahun 1940 di tengah kesibukan
semua komputer elektronik yang perkembangan di seluruh dunia.
kontemporer. Istilah lebih baik yang cocok
untuk arti luas seperti "komputer" adalah Pada sekitar 20 tahun terakhir, banyak alat
"pemroses informasi" atau "sistem pengolah rumahtangga, khususnya termasuk panel
informasi." dari permainan video tetapi juga
Sekalipun demikian, definisi di atas mencakup telepon genggam, perekam
mencakup banyak alat khusus yang hanya kaset video, PDA dan banyak sekali dalam
bisa memperhitungkan satu atau beberapa rumahtangga, industri, otomotif, dan alat
fungsi. Ketika mempertimbangkan komputer elektronik lain, semua berisi sirkuit elektronik
modern, sifat mereka yang paling penting yang seperti komputer yang memenuhi
yang membedakan mereka dari alat syarat Turing-lengkap di atas (dengan
menghitung yang lebih awal ialah bahwa, catatan bahwa program dari alat ini
dengan pemrograman yang benar, semua seringkali dibuat secara langsung di dalam
komputer dapat mengemulasi sifat apa pun chip ROM yang akan perlu diganti untuk
(meskipun barangkali dibatasi oleh mengubah program mesin). Komputer

50

Bulletin Info Kesehatan Pelabuhan – Volume 1 No. 4 TAHUN 2006


maksud khusus lainnya secara umum tidak berarti bagi suatu pekerjaan yang
dikenal sebagai "mikrokontroler" atau kasar seperti mencangkul dan memang
"komputer benam" (embedded computer). komputer bukan untuk alat tersebut. Akan
Oleh karena itu, banyak yang membatasi tetapi digunakan untuk menulis,
definisi komputer kepada alat yang maksud memasukan kalimat, data dan
pokoknya adalah pengolahan informasi, menyimpananya yang kemudian
daripada menjadi bagian dari sistem yang mencetaknya. Sangatlah berpikiran sempit
lebih besar seperti telepon, oven jika Anda yang tidak mau belajar
mikrowave, atau pesawat terbang, dan menggunakan komputer, kini saatnya anda
bisa diubah untuk berbagai maksud oleh maju kedepan menyiapan masa depan
pemakai tanpa modifikasi fisik. Komputer putra – putri anda dengan sedikit tahu
kerangka utama, minikomputer, dan tentang komputer tapi bisa
komputer pribadi (PC) adalah macam menggunakannya. Buanglah rasa malu
utama komputer yang mendapat definisi ini. untuk belajar dan jagan takut merusak
Akhirnya, banyak orang yang tak akrab computer jika anda menggunakannya
dengan bentuk komputer lain memakai (terutama jika dikantor) karena komputer
istilah ini secara eksklusif untuk menunjuk anda tidak akan rusak secara fisik akan
kepada komputer pribadi (PC). tetapi yang terkena adalah programnya
overload.
KOMPUTER UNTUK PEKERJA Untuk belajar komputer untuk cepat bisa
Dalam pekerjaan pada dewasa ini yang harus diingat adalah :
penggunaan komputer sangat penting 1. Jangan malu untuk bertanya pada
artinya, bagaikan makan tanpa ikan dan orang telah bisa menggunakan
garam. Sesuatu pekerjaan tidak akan komputer
selesai pada waktunya semua berjalan 2. Jangan takut merusak komputer jika
mundur lagi ke jaman batu semua menggunakannya
mengunakan alat yang kasar. Namun 3. Belajar otodidak / coba-coba sendiri di
apakah semua pandangan ini akan komputer
diterima bagi yang tidak mengenalnya 4. Jika terjadi masalah teknis dengan
apalagi yang tidak bisa menggunakannya. computer anda panggil user/teknisi
Masih banyak orang yang beranggapan yang professional
bahwa komputer adalah alat yang sulit 5. Selalu mengikuti informasi tentang
digunakan dan merupakan barang mahal. komputer di media masa
Mari kita telusuri bahwa mungkin komputer Sumber :

Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas


berbahasa Indonesia
51

Bulletin Info Kesehatan Pelabuhan – Volume 1 No. 4 TAHUN 2006


Bulletin Info Kesehatan Pelabuhan – Volume 1 No. 4 TAHUN 2006

Anda mungkin juga menyukai