PEEM
MBBU
UKKA
AAAN
NPPE
ELLA
ATTIIH
HAAN
NSSU
URRV
VEEIIL
LAAN
NSSE
EPPIID
DEEM
MIIO
OLLO
OGGII D
DAAS
SAAR
R
K
KE
K EG
EGGIIIA
AAT TA
T AN
A NB
N Biiid
B d... K
d KA
K AARR...S
R SE
S E
E KKE
K EG
EGGIIIA AAT
TTAAAN
NNBBiiid
B d... P
d PR
P RRL LL K
KE
K EG
EGGIIIA AATTA
T AN
A NB
N Biiid
B dd... U
UK
U KP
K P
P
(((e
ek
e kttto
k op
o pa
p arrra
a asssiiittt)))
a (((p
pe
p en
enng
ga
g am
a mb
m biiillla
b an
a n sssa
n am
a mp
mppe elll a
e aiiirrr p
a pa
p an
annttta
aiii)))
a (((p
pe
p em
e me
meerrriiik
ksssa
k aa
a an
ann sssp
pe
p eesssiiim
me
m en
e n)))
n
P
PEER
RTTE
EMMU
UAAN
NJJE
EJJA
ARRIIN
NGGK
KEER
RJJA
A
NO PENULIS HAL. .
1 PELABUHAN TRADISIONAL DI INDONESIA RAISSEKKI, SKM, MM 4
2 INFO PROGRAM :
PENGENDALIAN RESIKO LINGKUNGAN RBA.WIDJONARKO,SKM,MKes 6
PERSIAPAN PENERAPAN SSCC dan SSCEC
PADA PERTENGAHAN JUNI 2007
3 DANAU TIGA WARNA “KELIMUTU” SUDARSONO, SKM, MKes 10
4 MYANA NAN AYU DAN TAK PERNAH LAYU BERTHA M. PASOLANG,S,Sos 11
5 PEMBOHONG ATAUKAH KORUPTOR ??? RBAW. 14
6 MIKROBA DAN PENGUASA RBA.WIDJONARKO,SKM,MKes 16
7 LAPORAN PROGRAM PENGAWASAN
PENCEGAHAN PENULARAN PENYAKIT PES DI SAFARI 17
PELABUHAN TANJUNG PRIOK - TAHUN 2006
8 PIGUR SEMAR N. MOELYANA 18
9 PENCEMAR PUSAT PERDAGANGAN, SENTRA RBAW 22
INDUSTRI DAN TEMPAT PLESIR
10 THE MILLENNIUM DEVELOPMENT GOAL FOR
FOR RBAW 25
HEALTH, BISAKAH TERCAPAI ???
11 POJOK SKRINING RBAW 26
12 PENANGGULANGAN IMS (INFEKSI MENULAR
SEKSUAL} DI LINGKUNGAN WILAYAH dr. KRIPTI HARTINI 31
PELABUHAN TANJUNGPRIOK
13 INFORMASI
PENGAWASAN KEDATANGAN DAN IKRON, SKM, MKM 32
KEBERANGKATAN KAPAL
DI PELABUHAN TANJUNG PRIOK - TAHUN
2006
14 PENGAWASAN PEMASANGAN RAT GUARD IKRON, SKM, MKM 42
TAHUN 2006
15 MENGENAL KOMPUTER SYAFLOVIDA 50
INFO KESEHATAN PELABUHAN
Pengantar Redaksi
Buletin Info Kesehatan Pelabuhan ini merupakan buletin Volume 1 nomor 4 yang
diterbitkan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok. Buletin ini merupakan
wahana informasi bagi insan pelabuhan dalam mengembangkan potensi diri guna mendukung
pelaksanaan program kesehatan, khususnya bagi para pegawai Kantor Kesehatan Pelabuhan
di seluruh Indonesia. Demi peningkatan SDM dan kemajuan buletin pada edisi berikut, Tim
buletin merencanakan reorganisasi sesuai Tupoksi yang telah ditetapkan.
Buletin Info Kesehatan Pelabuhan berisi informasi hasil pelaksanaan program, kajian –
kajian, pengembangan teknologi, peningkatan sumber daya manusia melalui pelatihan,
naskah – naskah ilmiah dan karya – karya seni serta peristiwa – peristiwa terkini lainya, bahkan
informasi pengobatan tradisional.
Redaksi menerima sumbangan artikel, laporan, reportase, saduran, karikatur, sajak –
sajak ataupun karya sastra lain dan foto – foto yang berkaitan dengan program kesehatan
pelabuhan. Walaupun sumbangan naskah dari KKP lain belum pernah muncul pada edisi
pertama sampai ketiga, namun Redaksi tetap menawarkan kesempatan ini pada para kolega
KKP di seluruh Indonesia untuk berpartisipasi dalam penulisan Buletin Info Kesehatan.
Dewan redaksi mengajak para pembaca buletin ini untuk melaju dengan kecepatan
optimal dalam meningkatkan jejaring informasi guna mencapai kinerja yang kita inginkan.
Selamat bekerja dan sukses selalu
Dewan Redaksi
Diterbitkan oleh :
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok
Ditjen PP & PL DEPARTEMEN KESEHATAN R.I.
Alamat Redaksi : Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok | Jl. Raya Pelabuhan No.
17 Tanjung Priok - Jakarta Utara | Telp. 021 – 43931045, 4373265 | Fax. 021 – 4373265
| E-Mail : kkpkls1tanjungpriok@yahoo.com | Desain grafis oleh N.M.(uyutjangkung@yahoo.co.id)
PELABUHAN TRADISIONAL DI INDONESIA
Oleh : RAISSEKKI, SKM, MM
Jumlah pelabuhan
Jumlah pelabuhan di Indonesia yag difasilitasi KKP induk sebanyak 45 pelabuhan sedangkan
yang difasilitasi Wilayah Kerja KKP sebanyak 365 pelabuhan. Nah . . . . jumlah pelabuhan
tradisional ??? Tidak terhitung jumlahnya. Yang berarti . . . . . tingkat resiko kemungkinan
terjadinya penularan penyakit secara otomatis sekian kali lebih tinggi pada pelabuhan
tradisional.
Identifikasi masalah
Secara garis besar, identifikasi masalah kesehatan secara logis, antara lain:
• Pada umumnya pengguna jasa pelabuhan tradisional berasal dari golongan menengah
ke bawah
• Terdapat unggas hidup dan fasilitas pemotongan unggas
• Kondisi higiene sanitasi buruk dan mempunyai potensi risiko tinggi terhadap kemungkinan
terjadinya penularan penyakit.
• Tampak adanya suasana campur aduk menjadi satu antara manusia dan hewan sehingga
kemungkinan terjadinya penularan penyakit melalui hewan akan sangat tinggi, seperti
penularan rabies, Avian influenza, dll
• Kondisi sanitasi kapal atau rakit juga buruk
• Dll masih banyak lagi
4
Bulletin Info Kesehatan Pelabuhan – Volume 1 No. 4 TAHUN 2006
Diskusi
Dalam menunjang kemajuan ekonomi saat ini, jasa transportasi akan
menyebabkan adanya mobilisasi penduduk semakin tinggi bahkan jasa transportasi rakit
bermotor pada pelabuhan domestik menjadi kebutuhan masyarakat yang berada di
deretan kepulauan kecil terutama di kawasan Indonesia timur. Apabila pelabuahan
tradisional dan alat angkutnya tidak dilakukan pengawasan secara optimal, terencana
dan berkelanjutan, maka kondisi ini akan berpotensi menghasilkan dampak yang
merugikan bagi pencapaian tujuan pembangunan kesehatan nasional.
Marilah kita lihat kenyataan pelabuhan nelayan tradisional di deretan pantai pulau
jawa yang begitu banyaknya. Siapa yang bertanggungjawab dalam pengawasan
kesehatan pelabuhan tradisional tersebut? Yang bertanggungjawab atas pengawasan
sanitasi kapal / rakit bermotor ataupun tanpa motor? Transportasi kapal / rakit bermotor
antar kepulauan melalui pelabuhan Namosain ke pelabuhan pulau Semau (Red : di Prop.
NTT), siapa yang bertanggungjawab atas pengawasan kesehatannya???
Yang paling unik adalah oleh banyaknya pelabuhan nelayan tradisional di deretan pantai
pulau Rote (Roti) yang tanpa pengawasan, rakit / kapal kecil mereka sering terdampar di
pantai ataupun pelabuhan diwilayah Australia Utara (NT/Northen Territory).
Kalau kita berandai – andai, salah satu kepulauan kecil tersebut terjadi kasus rabies, Avian
influenza pada unggas dan manusia maka kemungkinan besar akan menjalar ke
kepulauan lainnya secara cepat.
Pemberlakuan IHR pada tahu 2007 bukan hanya untuk pelabuhan utama ataupun
kota metropolitan saja, namun berlaku bagi seluruh pelabuhan dan seluruh komunitas di
Nusantara tercinta ini. Nah, . . . sudahkah kita melirik kearah pelabuhan tradisional
tersebut??? Sudahkah kita peduli terhadap rakit / kapal nelayan ataupun rakit / kapal
transportasi antar kepulauan kecil tersebut???
Angan – angan pengembangan program tersebut memang tidak mungkin terjadi
secara sekonyong – konyong, namun biarlah secara simultan dan bertahap. Langkah awal
yang perlu dilakukan yakni penunjukan kelas KKP induk dan wilayah kerja KKP harus
profesional dan sesuai kriteria yang tepat, selanjutnya penunjukan pimpinannyapun harus
selektif bahkan kalau perlu berdasarkan ”Fit and Property”. Langkah berikutnya yakni
perencanaan penganggaran yang benar tanpa adanya ”kongkalikong” dan ”bisikan” si
Manis
Diskusi tersebut diatas adalah sebuah angan – angan yang pasti akan menjadi
kenyataan apabila kita semua konsisten sesuai aturan permainan yang legal karena
Penulis yakin bahwa ”Bersama Kita Bisa”
5
Bulletin Info Kesehatan Pelabuhan – Volume 1 No. 4 TAHUN 2006
Info program :
PENGENDALIAN RESIKO LINGKUNGAN
Persiapan penerapan SSCC dan SSCEC pada pertengahan Juni 2007
8
Bulletin Info Kesehatan Pelabuhan – Volume 1 No. 4 TAHUN 2006
b. Dilakukan pengolahan air tangki ballast / Done a processing irrigate the tank ballast 5
(Sebelum air tangki ballast dibuang ke lingkungan, dilakukan pengolahan terlebih dahulu)
(Before water of tank ballast thrown to environment, done a processing beforehand)
Limbah
8 padat a. Dilakukan pemilahan sampah / done solid waste dissociation 4 10
Solid waste (Sampah basah dan kering dipisahkan sebelum ditampung)
(Wet garbage and dry dissociated before accomodated )
a. Sarana pembuangan limbah padat memenuhi syarat 4
(Solid waste Dismissal medium up to standard)
(Sarana penampung limbah padat terbuat dari bahan kedap air dan tertutup)
(Solid waste compiler medium is made the waterproof substance and closed)
c. Bebas serangga / Free insect 2
(Tidak ditemukan serangga atau binatang pengganggu lain)
(Not found by insect or other dissimilar intruder animal)
9 Ruang mesin a. Bersih / clean 2 5
Engine room (Tidak terlihat kotoran, tertata rapi dan sampah dibuang pada tempatnya)
(not seen a dirt, arranged natty and garbage thrown at its place)
b. Pertukaran udara bagus / Good air transfer 2
(Pertukaran udara mememakai AC atau ventilasi, kelembaban AC 40-60%/Ambient 70%)
(transfer of Air of wearer AC or ventilate, dampness AC 40-60% / Ambient 70%)
c. Tidak berdebu / Is not dusty 2
(Kadar debu < 0,15 mg/m³ udara atau usap jari pada beberapa permukaan tidak berdebu)
(total dirt rate < 0,15 mg / m³ air or stroke the finger at some surface is not dusty)
d. Pencahayaan bagus / Good illumination 2
(Pencahayaan lebih dari 10 fc atau bisa untuk membaca koran)
(Illumination more than 10 fc or can to read newspaper)
e. Bebas serangga / Free insect 2
(Tidak ditemukan serangga atau binatang pengganggu lain)
(Not found by insect or other dissimilar intruder animal)
Total nilai / Totalize value
Tingkat resiko membahayakan kesehatan masyarakat / Mount the risk endanger the public health is :
Tinggi, bila jumlah skor kurang dari 700 / High when score amount less than 700
Rendah, bila jumlah skor = 700 atau lebih / Low when score amount = 700 or more
Hasil pemeriksaan / result of inspection : Resiko tinggi (High Risk) / Resiko rendah (Low Risk)
Tindakan pengendalian yang harus diterapkan / Control action which must be applied : . . . . . . . . .
..........................................................................
..........................................................................
..........................................................................
Pejabat Kesehatan Pelabuhan/, Nahkoda / perwira jaga Pemeriksa /
Port Health Officer, Master / Officer, Inspector,
10
11
12
Bulletin Info Kesehatan Pelabuhan – Volume 1 No. 4 TAHUN 2006
Dalam keadaan hangat, daun myana • Bila daging babi : Dipotong – potong
tersebut ditempelkan pada bisul selama kecil sebesar ibu jari kaki, selanjutnya
lebih kurang 30 menit, selanjutnya dicampur dan diremas agak kuat –
lakukan hal ini pagi, siang, sore dan sama daun myana, bawang putih,
malam hari sebelum tidur. bawang merah, garam dan lombok
Selamat mencobanya dan semoga biji.
cepat sembuh - Pematangan :
• Bila dalam bambu (Pakpiong) :
Resep masakan daun myana Remasan daun myana dengan ikan
Dibawah ini, disajikan 1 macam resep mas atau daging babi tersebut
masakan daun myana yang merupakan dimasukkan dalam bambu basah
makanan khas daerah Tanah Toraja yang seruas; setelah bambu penuh,
disajikan pada setiap pesta apapun ditutup (dengan daun pisang).
namanya, sedang resep masakan yang lain Kemudian bambu berisi hasil
bisa konsultasi langsung dengan Penulis. remasan tersebut, dibakar diatas api
Bahan : kayu bakar. Selanjutnya ditunggu
- Daun myana sampai ikan mas dan daun myana
- Ikan Mas atau daging babi masak, siap dimakan.
- Bawang merah • Bila dalam tacu (wajan) : Remasan
- Bawang putih daun myana dengan ikan mas atau
- Lombok daging babi tersebut dimasukkan
- Garam dalam tacu atau wajan dan diaduk;
Cara memasak : Selanjutnya ditunggu sampai ikan
- Daun myana dan ikan mas atau daging mas dan daun myana masak, siap
babi dicuci bersih dimakan.
- Daun myana diremas sampai menjadi Gambar
padat
- Ikan mas atau daging babi
• Bila ikan mas : Dipotong – potong,
dibuang tulang – tulangnya;
selanjutnya dicampur dan diremas
pelan – pelan bersama – sama daun
myana, bawang putih, bawang
POHON MYANA DAUN MYANA
merah, garam dan lombok biji.
13
14
Bulletin Info Kesehatan Pelabuhan – Volume 1 No. 4 TAHUN 2006
mempunyai persyaratan yang sama manusia mampu berpikir secara logis,
terhadap apa yang dianggapnya benar, analitis dan sistimatis. Kemampuan berpikir
termasuk anak kecil tadi juga mempunyai ini dapat berkembang dari hasil intuisi,
kriteria kebenaran tersediri.. Bagi kita tidak perasaan dan lainnya sehingga manusia
sukar untuk menerima kebenaran dapat berkarya yang disalurkan melalui
perhitungan matematika tersebut karena bahasa yang dimilikinya.
secara deduktif dapat dibuktikan bahwa Sedangkan binatang meiliki
pernyataan ibu guru tesebut adalah benar. pengetahuan yang hanya terbatas untuk
Matematika adalah bentuk kelangsungan hidupnya. Seekor anak tikus
pengetahuan yang penyusunannya tahu mana petugas KKP yang garang
dilakukan berdasarkan pembuktian dan karena anak tikus ini diajari induknya
berdasarkan teori koherensi. Sistem tentang petugas KKP, namun hanya diajari
matematika disusun di atas beberapa dasar hal – hal yang menyangkut kelangsungan
pernyataan yang dianggap benar yakni hidupnya. Jalan pikiran yang analitis dan
aksioma, dan seterusnya. sistematis mengenai kasus tersebut, tidak
Paham lain adalah kebenaran yang pernah diajarkan oleh induknya. Kata
berdasarkan teori hubungani, yakni suatu Bertand Russel, tidak ada seekor anjing pun
pernyataan dianggap benar jika materi yang berkata kepada temannya:”Ayahku
pengetahuan yang di kandung pernyataan miskin namun jujur” (kalimat ini berasal dari
itu berhubungan dengan obyek yang dituju drama Shakespeare). Namun binatang
oleh pernyataan tersebut. Contohnya jika memiliki kelebihan tentang gejala alam
seorang mengatakan bahwa” KKP Kelas I di semesta yakni instink binatang jauh lebih
Jakarta adalah KKP Kelas I Tanjung Priok” peka dari pada naluri seorang professor
maka pernyataan itu adalah benar sebab giologi, binatang sudah jauh – jauh
pernyataan itu berhubungan dengan obyek berlindung ketempat yang lebih aman
bersifat faktual yakni KKP Kelas I Tanjung sebelum gunung Merapi meletus.
Priok memang letaknya di Jakarta. RINGKASAN
Sekiranya ada orang lain yang mengatakan Matematika merupakan bentuk
bahwa ” KKP Kelas I di Jakarta adalah KKP pengetahuan yang penyusunannya
terkorup” maka pernyataan itu adalah tidak dilakukan berdsarkan pembuktian dan
benar sebab tidak terdapat obyek yang disusun atas bebrapa dasar pernyataan
berhubungan dengan pernyataan tersebut. yang dianggap benar yakni aksioma.
MANUSIA DAN BINATANG Sedangkan kebenaran bukanlah
Manusia mempunyai daya nalar sehingga pembenaran diri sendiri. (RBAW)
15
16
LAPORAN PROGRAM
PENGAWASAN PENCEGAHAN PENULARAN PENYAKIT PES
DI PELABUHAN TANJUNG PRIOK - TAHUN 2006
Oleh : Sapari
17
Bulletin Info Kesehatan Pelabuhan – Volume 1 No. 4 TAHUN 2006
PIGUR SEMAR
Oleh : N.
N. Moelyana
Moelyana
Semar atau lengkapnya Semar Badranaya, salah satu tokoh dalam cerita Mahabarata, yaitu
salah satu mitra yang mengabdi kepada para Pandawa. Semar juga sering disebut Lurah
Semar Kudapawana. Menurut cerita (persi pewayangan di Jawa Barat), Semar yang
sebelumnya mempuyai bentuk badan dan wajah “ GANTENG “, titisan déwa yang sakti
tiada banding, namanya Batara Ismaya atau Sang Hyang Munget, putra Sang Hyang
Wenang, yang hidup di Kalampit Sireng, Kahyangan. Dalam suatu waktu , semar tertarik oleh
jimat Jamus Layang Kalimusada yang dimiliki oleh adiknya , Sang Hyang Rancasan. Karena
ingin memiliki oleh pusaka itu, Semar dan adik yang lain, Sang Hyang Antaga, menyerang
Sang Hyang Rancasan sampai tewasnya. Karena senangnya dimakan oleh berdua,
sedangkan pusakanya hilang tanpa bekasnya. Setelah itu semar dan adiknya tiba-tiba
berubah bentuk,menjadi bentuk yang hina.Karena bentuk yang lain dari pada yang lain
”aneh” mereka diusir oleh Orangtuannya, Sang Hyang Wenang, dibuang ke Marcapada:
Sang Hyang Ismaya jadi Semar, sedangkan Sang Hyang Antaga jadi Togog. Semar merasa
menyesal bukan hanya satu masalah, dari bentuk gagah dan ganteng , bentuknya
berubah menjadi buruk rupa: perut maju kedepan (buncit), wajah pucat pasi, warna kulit
hitam, kepala rambut berkuncung dan di usir dari Kahyangan. Walau begitu, semar sadar
sehingga bisa menerima dan berserah kepada sang pencipta, merasa semuanya
berdasarkan karena kesalah sendiri.
Untuk menebus kesalahannya, Semar mengabdi kepada manusia keturunan Batara Wisnu
Saka yang memiliki kesaktian atau yang memiliki jimat Jamus Layang Kalimusada, Untuk
menghilangkan rasa kesepian berkepanjang. Semar menciptakan tiga putra:
Astrajingga/Cépot, Udel/Dawala, dan Garéng. Tiga putranya juga mempuyai bentuk wajah
yang aneh, tetapi tingkah lakunya: membuat lucu. Ki Semar mempuyai istri Déwi Sutiragén,
putra raja Sekar Rumumbé, yang selalu setia dan berbakti padanya. Semar Badranaya
adalah tokoh punakawan yang dalam wayang Jawa /Sunda memiliki peran yang lebih
utama ketimbang wayang babon (wayang dengan tokoh asli India). Merupakan Jelmaan
dari Bambang Ismaya anak tertua dari Sang Hyang Tunggal. Kakak dari Batara Guru yang
menguasai Swargaloka. Berada di Bumi untuk memberikan nasihat atau petuah baik bagi
para Raja Pandawa dan Ksatria (juga untuk audiens tentunya, jika pagelaran wayang golek
diselenggaran). Semar Badranaya adalah tokoh Lurah dari desa (Karang) Tumaritis yang
18
Bulletin Info Kesehatan Pelabuhan – Volume 1 No. 4 TAHUN 2006
merupakan bagian dari Kerajaan Amarta Falsafah Hidup
dibawah pimpinan Yudistira. Meskipun
peranannya adalah Lurah namun sering Dengan penggambaran bentuk yang
dimintai bantuan oleh Pandawa dan Ksatria demikian, dimaksudkan bahwa Semar selain
anak-anaknya bahkan oleh Batara Kresna sosok yang sarat misteri, ia juga merupakan
19
20
Bulletin Info Kesehatan Pelabuhan – Volume 1 No. 4 TAHUN 2006
Falsafah Pemimpin kepemimpinan semar. Kenapa ??, karena
Sebagai pigur pemimpin walau semar didalamnya jika dilaksanakan maka
bukan sebagai pemimpin tetapi dalam pemimpin itu tidak pernah kaya, tidak akan
prilaku pemimpin banyak contoh yang punya harta yang berlimpah dan tidak
diidamkan oleh banyak pemimpin kita (mis : memiliki peralatan yang serba mewah. Bagi
presiden Soeharto) tidak menutup prinsip SEMAR harta bukan segalanya, yang
kemungkinan oleh pemimpin di instansi paling berharga, adalah : Jika melakukan
pemerintah ataupun swasta, apakah kesalahan, cepat menyadari dan
mereka melihat prilakunya yang rendah memperbaikinya, tidak egois dan tamak,
hati, tidak sombong dan lain-lain atau mengisi hidup ini dengan sesuatu yang
mereka melihat ” ilmunya ” yang begitu berarti untuk orang lain, berbuat baik tanpa
sakti apapun yang semar inginkan bisa harus dipublikasikan (samar), berkata jujur
diiwujudkan dengan cepat dan memiliki dan berperilaku sesuai norma agama,
kharisma yang ditakuti lawan disegani keluarga yang harmonis dan hidup
kawan. Walaupun tidak ada dasar teori sederhana.
yang mendukung pigur semar sebagai
pemimpin namun dalam falsafah DAFTAR PUSTAKA :
21
Pelabuhan tidak hanya berfungsi sebagai mereka – reka : Untuk menghindar dari
pintu keluar masuknya barang, jasa dan masalah sara dengan pribumi, pada awal
manusia, sejak jaman dahulu kala juga pelaksanaan barter ini dilakukan di
menjadi sentra – sentra industri yang pelabuhan dan barulah mereka mulai
menyerap banyak tenaga kerja, pusat masuk pelan – pelan ke pedalaman karena
perdagangan, tempat wisata yang mampu bangsa kita dahulu kala adalah bangsa
mendatangkan turis baik domestik maupun yang luhur budinya. Inilah kenyataannya
luar negeri. bahwa pelabuhan sejak dahulu kala juga
merupakan pusat perdagangan dan
Pusat perdagangan secara otomatis juga menyerap banyak
Sebelum Belanda menjajah bumi Nusantara tenaga, contoh sederhana adalah kuli – kuli
ini, mereka masuk melalui pelabuhan – angkat barang dagangan, dll.
pelabuhan kecil maupun besar di seantero
Nusantara ini, pada awalnya mereka Tempat wisata ataupun tempat plesir
hendak berdagang namun lama kelamaan Tidak perlu kita pungkiri, pada jaman dulu
karena keenakan, akhirnya mereka mulai sebelum era reformasi, tempat plesir yang
menjajah. Demikian juga bangsa – bangsa terkenal di Jakarta adalah Kramat Tunggak
lain seperti bangsa India, bangsa China, dll yang letaknya berbatasan dengan wilayah
masuk melalui pelabuhan – pelabuhan di pelabuhan Tanjung Priok, Karang Dempel
seantero Nusantara ini, tujuan mereka letaknya berbatasan dengan pelabuhan
berdagang atau barter barang – barang Tenau Kupang, dan banyak tempat –
dengan bahan baku makanan. Bukti tempat plesir justru letaknya berbatasan
adanya perdagangan ini, yakni sering kita alias berdekatan dengan pelabuhan.
temukan guci kuno jaman dynasty Ming di Tempat – tempat plesir di dekat wilayah
rumah – rumah penduduk, mas kawin (Belis) pelabuhan atau berbatasan dengan
suku Maumere & Larantuka adalah gading wilayah pelabuhan ini biasanya berupa
gajah, padahal di Flores tidak ada gajah, lokalisasi WTS, bahkan tempat plesir
mungkin pada saat itu . . . gading gajah ini semacam ini justru menyerap banyak
dibawa oleh orang India ke Flores untuk tenaga, mulai dari tukang cuci pakaian,
barter bahan baku makanan. Bila kita tukang parkir, tukang pijit, germo bahkan
22
23
24
Bulletin Info Kesehatan Pelabuhan – Volume 1 No. 4 TAHUN 2006
• Pintu gerbang kegiatan perekonomian Oleh banyaknya industri, padatnya
nasional dan internasional kunjungan pengguna jasa dan peminat
• Tempat kegiatan alih moda transportasi plesir serta melimpahnya komponen pusat
• Penunjang kegiatan industri dan perdagangan maka lingkungan pelabuhan
perdagangan harus diawasi secara intensif, terutama
• Tempat distribusi, konsolidasi dan pengawasan terhadap seluruh parameter
produksi pencemar tersebut diatas. (RBAW)
25
Bulletin Info Kesehatan Pelabuhan – Volume 1 No. 4 TAHUN 2006
penyakit lain, menjamin kesinambungan sektor lain yang menangani faktor resiko
lingkungan dan pengembangan Avian Influenza. Visi suatu sektor, bak lukisan
kemitraan??? indah yang terpajang dalam kamar tidur
Bisakah tujuan akhir ini kita capai ??? kita sehingga tetangga tidak akan tahu
Jawabannya juga ada pada anda sendiri. lukisan tersebut.
Pengembangan kemitraan ini seharusnya Baiklah kita tidak perlu mempertontonkan
dilakukan sejak awal penyusunan Renstra, visi kita, namun mampukah kita
mulai dari komponen penyusunan visi mempromosikan program kerja kita seperti
sampai penyusunan strategi untuk keberhasilan promosi program Keluarga
mencapai sasaran yang kita inginkan. Berencana yang telah lalu??? Marilah kita
Sudahkah kita melibatkan stakeholder tengok, seberapa besar proporsi dana yang
dalam penyusunan rencana strategis tersedia untuk promosi kesehatan???
tersebut??? Stakeholder dalam hal ini bukan Seberapa banyak tenaga pemasaran
hanya pihak akademisi saja tetapi seluruh (Marketing) yang menangan program
sektor terkait termasuk private sektor dan promosi kesehatan ???
daerah. Selanjutnya, marilah kita berfikir bersama
Kalau kita telah melibatkan seluruh dan naskah ini hanya sebagai pemicu olah
sektor terkait sejak awal penyusunan pikir ataupun olah kemarahan ataupun olah
rencana strategis maka kita tidak akan apa saja serta sebagai pembuka wacana
kesulitan dalam menggandeng tangan rembug bersama. (RBAW)
POJOK SKRINING
Pengertian skrining
Kita seringkali mendengar ucapan skrining yang telah dilakukan oleh
petugas kesehatan, bahkan saat jaman orde baru juga santer terdengar dimasyarakat
bahwa untuk memperoleh suatu pekerjaan diperlukan adanya bukti diri telah dilakukan
skrining oleh institusi yang berwenang. Skrining yang dimaksud dalam naskah ini adalah
salah satu kegiatan epidemiologis yang dikerjakan oleh sektor kesehatan.
Skrining merupakan suatu usaha untuk mendeteksi atau mencari penderita
penyakit tertentu yang tanpa gejala (tidak tampak) dalam suatu masyarakat atau
kelompok penduduk tertentu melalui suatu test atau pemeriksaan, yang secara singkat
dan sederhana dapat memisahkan mereka yang sehat terhadap mereka yang
kemungkinan besar menderita.
Menurut Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization), pengertian
skrining adalah identifikasi secara persumptif terhadap penyakit atau kelainan yang
belum diketahui, dengan melakukan pemeriksaan, pengujian ataupun prosedure lain
agar secara cepat dapat memilah diantara mereka yang tampak sehat, siapa yang
mempunyai kemungkinan sakit dan siapa yang mempunyai kemungkinan tidak sakit.
26
GOLD STANDARD
Sediaan Darah Sediaan Darah TOTAL
(+) (-)
GEJALA (+) a b a+ b
KLINIS (-) c d c +d
TOTAL a+c b+d a+b+c+d
Kesahihan / validitas alat test terutama dalam gold standard (standard emas) dapat diuji
dengan menganalisis sensitivitas, spesifisitas, nilai duga positip dan nilai duga negatif
dari masing-masing variable.
Nilai duga positif (PPV) yaitu besarnya kemungkinan individu yang benar- benar
menderita sakit dari semua hasil uji skrining positif, dengan rumus : a / a + b
Nilai duga negatif ( NPV ) yaitu besarnya kemungkinan indifidu yang benar – benar
tidak menderita sakit dari semua hasil uji skrining negatif dengan rumus d / c + d.
27
Bulletin Info Kesehatan Pelabuhan – Volume 1 No. 4 TAHUN 2006
Pengukuran uji kesepakatan oleh Kappa Cohen (1977) :
Marilah kita pikirkan masak – masak pertimbangan penerapan program skrining supaya
kita tidak malu terhadap diri sendiri ataupun orang lain.
300
250
200
40% 150
11% 100
3%
50
0
JAN FEB MAR APRIL MEI JUNI JULI AGUST SEPT OKT
KKP Induk 70 72 67 90 68 92 70 69 110 84
KKP Induk Sunda Kelapa Kali Baru Muara Baru Marunda Muara Angke Sunda Kelapa 24 32 25 33 20 27 25 22 31 18
Kali Baru 11 6 5 7 15 4 13 10 7 4
Muara Baru 90 116 111 92 86 92 101 74 102 66
28
16
14
10
Temuan 1 1 6 2 3 5 6 4 2 3
Muara Baru.
Berdasarkan grafik 5 di atas dapat
c. Jumlah pengawasan tindakan
diinformasikan bahwa proporsi terbesar hasil
karantina (fumigasi) dihitung
tindakan karantina (fumigasi) adalah spesies
berdasarkan penerbitan DC dengan
Ratus ratus sebesar 195 tikus (48,37%) dan
penerbitan tertinggi pada bulan Juli
terendah adalah tikus dengan spesies Ratus
dan terendah di bulan Februari dan
norwegicus sebesar 80 tikus (19,85%) dari
September.
total tikus 403 tikus.
d. Hasil tindakan karantina (fumigasi)
Grafik 6
berupa tikus mati yang terdiri dari
JUMLAH DAN JENIS TIKUS HASIL PENGAWASAN FUMIGASI
DI WILAYAH PELABUHAN TANJUNG PRIOK,
TAHUN 2006 tiga spesies tikus yaitu Ratus-ratus,
100
40
Maret.
20
30
Pengertian IMS
IMS adalah Infeksi menular seksual yang penularannya terutama terjadi melalui
hubungan seksual. Yang termasuk IMS antara lain Chancroid, klamidiosis, gonoroe,
trikomoniasis, herpes genetalis, sifilis, dll.
Penyebaran IMS
Sesuai dengan istilah yang digunakan cara penularan IMS terutama adalah melalui
hubungan seksual/sexual penetratif yang tidak terlindungi (unprotected penetrative sexual
intercourse) baik pervaginal, anal atau oral.
Disamping itu dapat juga menular dari ibu ke anak (selama periode kehamilan), pada saat
melahirkan atau sesudah lahir.
Kebanyakan penularan IMS terjadi karena perilaku manusia sendiri yang
menempatkan dirinya dalam situasi yang rentan terinfeksi. Perilaku yang beresiko tersebut
antara lain sering berganti-ganti pasangan seks, mempunyai lebih dari satu pasangan seks,
mempunyai pasangan yang juga punya pasangan seks lain, berhubungan seks dengan
orang yang tidak dikenal, PSK atau langganannya, masih terus berhubungan seks walaupun
dengan keluhan IMS, mengidap IMS tapi tidak menginformasikan kepada mitra seksnya
bahwa dia perlu pengobatan, tidak menggunakan kondom pada saat berhubungan seks
dengan pasangan beresiko tinggi.
Banyak alasan kenapa orang memilih cara hidup yang beresiko tersebut sehingga
rentan tertular IMS. Hal ini biasanya sering dihubungkan dengan faktor sosial yang
mempengaruhi perilakunya. Faktor-faktor sosial tersebut diantaranya......... ke halaman 38
31
Oleh karena itu, data-data yang disajikan TOTAL : 3049 KKP Induk Muara Baru Marunda
350
dilakukan di KKP induk dan 2 wilayah kerja 300
250
(Muara Baru, Marunda) di lingkungan 200
150
pelabuhan Tanjung Priok. 100
50
0
AGUS
Hasil pengawasan kedatangan kapal JAN FEB MAR APRIL MEI JUNI JULI
T
SEPT OKT
KKP Induk 244 296 309 290 313 291 320 304 319 300
Muara Baru 0 0 0 0 1 0 1 0 4 0
dalam karantina dapat dilihat pada grafik Marunda 0 2 1 0 0 3 1 0 0 4
TOTAL 244 298 310 290 314 294 322 304 323 304
32
Bulletin Info Kesehatan Pelabuhan – Volume 1 No. 4 TAHUN 2006
Pada grafik 2. di atas dapat diinformasikna Grafik 4.
bahwa pengawasan kedatangan kapal
PENGAWASAN KEDATANGAN KAPAL DARI PELABUHAN LUAR NEGERI TERJANGKIT
DI WILAYAH PELABUHAN TANJUNG PRIOK
dalam karantina terhadap kapal luar yang TAHUN 2006
30
datang dari pelabuhan Negara sehat yang
25
10
sebesar 244 kapal (8,01%) dengan rata-rata
5
PENGAWASAN KEDATANGAN KAPAL DARI PELABUHAN LUAR NEGERI TERJANGKIT Terjangkit tertinggi pada bulan Januari
(FREE PRATIQUE), DI WILAYAH PELABUHAN TANJUNG PRIOK, sebesar 24 kapal (12,44%) dan yang
BULAN 2006
terendah pada bulan Oktober 12 kapal
(6,22%) dengan rata-rata pengawasan
12%
33
kapal
Grafik 6.
KEDATANGAN KAPAL DARI PELABUHAN DALAM NEGERI
DI PELABUHAN TANJUNG PRIOK & WILAYAH KERJA, TAHUN 2006 81%
1600
1400
1200
1000
N. TERJANGKIT N. SEHAT DALAM NEGERI
800
600
400
Berdasarkan grafik 7. di atas tampak
200
KKP INDUK
0
JAN
962
FEB
774
MAR
909
APRIL
845
MEI
825
JUNI
849
JULI
848
AGUST
917
SEPT
887
OKT
774
Keberangkatan kapal tertinggi dengan
Sunda Kelapa 142 178 187 170 157 134 146 135 171 130
Kali Baru
Muara Baru
90
181
49
147
6
142
18
154
55
186
53
187
50
169 146
41 27
183
13
110
tujuan dalam negeri sebesar 9373 kapal
Marunda 118 158 150 126 139 99 88 128 105 144
Muara Angke 27 39 28 32 33 27 31 22 23 21
TOTAL 1520 1345 1422 1345 1395 1349 1332 1389 1396 1192 (81,41%) dan terendah tujuan Negara
TOTAL :12943
terjangkit sebesar 99 kapal (1,0%) dari total
Pada grafik 6. di atas dapat diinformasikan keberangkatan kapal sebesar 11513 kapal.
bahwa pengawasan kedatangan kapal
dalam negeri tampak tertinggi pada bulan Grafik 8.
Januari sebesar 1520 kapal (12,20%) dan
KEBERANGKATAN KAPAL DI WILAYAH PELABUHANTANJUNG PRIOK
terendah pada bulan Juli sebesar 1332 TAHUN 2006
500
kedatangan kapal dalam negeri setiap
0
bulannya sebesar 1368 kapal (9,99%) dari JANUARI
FEBRUA
RI
MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUST SEPT OKT
34
Bulletin Info Kesehatan Pelabuhan – Volume 1 No. 4 TAHUN 2006
dengan rata-rata keberangkatan kapal E. Pengawasan ABK dan Penumpang
setiap bulannya sebesar 1151 kapal (9,99%) Kapal
dari total keberangkatan kapal sebesar Pengamatan epidemiologi terhadap
11513 kapal penyakit karantina dan penyakit menular
potensial wabah bertujuan untuk dapat
D. Pengawasan Kedatangan Kapal di mendeteksi secara dini kemungkinan-
Lepas Pantai (Off Shore) kemungkinan timbulnya Kejadian Luar Biasa
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung di Wilayah Pelabuhan Tanjung Priok.
Priok selain membawahi 5 wilayah kerja Pengamatan dilakukan tidak hanya
yaitu Sunda Kelapa, Muara Baru, Marunda, terhadap kapal yang masuk, akan tetapi
Kali Baru, Muara Angke, juga memiliki pos ABK dan penumpang juga turut menjadi
pengawasan kedatangan kapal dalam objek sasaran pengamatan.
karantina di lepas pantai (Offshore) Laut
Kedatangan Anak Buah Kapal (ABK) dari
Jawa di 3 (tiga) lokasi yakni : Cinta Terminal,
kapal dalam karantina asal pelabuhan luar
Widuri Terminal dan Arjuna Terminal. Pada
negara sehat sepanjang tahun 2006 cukup
10 bulan terakhir, tampak adanya fluktuasi
bervariasi. Tertinggi terjadi pada bulan
terhadap kedatangan kapal di pos
Februari sebesar 11035 orang (16,93%)
pelayanan lepas pantai, tertinggi pada
terendah terjadi pada bulan Mei sebesar
bulan Juni sebesar 13 kapal (16,00%) dan
3555 orang (5,46%) dengan rata-rata
yang terendah datang di bulan Maret
kedatangan ABK dari pelabuhan negara
sebesar 5 kapal (6,17%) dengan rata-rata
sehat setiap bulannya sebesar 6516 orang
setiap bulannya 8 kapal (9,89%) dari total 81
(9,9%) dari total kedatangan ABK asal
kapal seperti pada tabel 1. dibawah ini
pelabuhan Negara sehat sebesar 65164
Tabel 1. orang.
Pengawasan terhadap ABK yang datang
Distribusi Pengawasan Kedatangan Kapal
dari negara terjangkit (penyakit pes, colera,
dan ABK di Lepas Pantai (Off Shore)
yellow fever, avian flu) secara terus-menerus
Bulan Januari – Oktober 2006
dilakukan. Tampak tertinggi pada bulan
NO BULAN Jumlah Januari sebesar 908 orang (21,32%).
Kapal ABK
1 Januari 7 135 Sedangkan terendah pada bulan april
2 Februari 11 275
3 Maret 5 122 sebesar 222 orang (5,22%) dengan rata-rata
4 April 8 209
5 Mei 8 196 425 orang (10%) dari total ABK dari Negara
6 Juni 13 341
7 Juli 8 130 terjangkit sebesar 4250 orang . Sebagian
8 Agustus 8 154
9 September 6 146 besar yang datang dari negara terjangkit
10 Oktober 7 173
TOTAL 81 1899 berasal dari China yang menurut World
35
KEDATANGAN ABK DI PELABUHAN TG. PRIOK Berdasarkan grafik 11. di atas dapat
TAHUN 2006
40000
35000
diinformasikan bahwa jumlah
30000
25000
keberangkatan ABK tertinggi pada ABK
20000
ABK NEGARA SEHAT 6415 11035 6643 5819 3555 6364 5815 6424 6647 6447 pelabuhan negeri terjangkit sebesar 7125
ABK NEGARA TERJANGKIT 906 460 333 362 270 574 515 347 222 261
ABK DALAM NEGERI
TOTAL
17484
24805
15375
26870
18430
25406
19165
25346
13175
17000
26136
33074
16867
23197
11398
18169
11768
18637
29657
36365
orang (3%) dari total ABK sebesar
TOTAL : * ABK NEGARA SEHAT : 65164
17455
*ABK NEGARA TERJANGKIT : 4250 *ABK DALAM NEGERI : 241691orang
36
Bulletin Info Kesehatan Pelabuhan – Volume 1 No. 4 TAHUN 2006
Grafik 12. Grafik 13. di atas dapat diinformasikan
bahwa kedatangan penumpang dari
KEBERANGKATAN ABK DI PELABUHAN TG. PRIOK
TAHUN 2006
pelabuhan dalam negeri di Terminal
35000
20874 13776 13203 20666 9026 33958 27973 17759 17571 29657
penumpang naik menurut bulan. Tampak
Turun
Lanjut 5437 4168 4945 9748 4853 11538 6058 8015 6593 13546
tertinggi terjadi di bulan Juni 31350 orang
Naik 16642 11744 13774 12320 8150 31350 20520 14450 12963 24421
TOTAL 42953 29688 31922 42734 22029 76846 54551 40224 37127 67624 (22,09%) terendah pada bulan Mei sebesar
37
Bulletin Info Kesehatan Pelabuhan – Volume 1 No. 4 TAHUN 2006
penumpang naik sebesar 1419 orang pelabuhan dalam negeri terjadi pada
(9,99%) setiap bulannya. bulan Oktober
7. Aktivitas penumpang yang turun di
III. KESIMPULAN
Terminal Penumpang Nusantara Pura II
1. Jumlah kedatangan kapal dalam
Pelabuhan Tanjung Priok tertinggi terjadi
karantina dari pelabuhan luar negeri
pada bulan Juni dan untuk penumpang
sehat di Wilayah Pelabuhan Tanjung
lanjut atau transit pada bulan Oktober,
Priok tertinggi pada bulan September.
sedangkan untuk penumpang naik
2. Jumlah kedatangan kapal dalam
tertinggi pada bulan Oktober.
karantina dari pelabuhan luar negeri
terjangkit di Wilayah Pelabuhan Tanjung
IV. REKOMENDASI
Priok tertinggi pada bulan Januari.
1. Pengawasan terhadap penumpang
3. Jumlah kedatangan kapal asal
kapal hendaknya ditingkatkan pada
pelabuhan dalam negeri yang tertinggi
bulan Juni / Juli dan Oktober,
pada bulan Januari
mengingat pada bulan-bulan tersebut
4. Jumlah keberangkatan kapal tertinggi
terjadi aktivitas penumpang yang tinggi
terjadi pada bulan September.
dikarenakan liburan sekolah.
5. Pada lepas pantai (Off shore) dilakukan
2. Pengawasan terhadap kapal asal
pula pengawasan terhadap kapal,
pelabuhan luar negeri sehat hendaknya
dengan kedatangan kapal tertinggi
ditingkatkan di bulan september.
bulan Juni.
Sedangkan pengawasan
6. Jumlah kedatangan ABK tertinggi dari
3. kedatangan kapal dalam karantina
pelabuhan luar negera sehat terjadi
terhadap kapal yang datang dari
pada bulan Maret dan ABK asal
Pelabuhan Terjangkit, pengawasannya
pelabuhan negara terjangkit tertinggi
perlu ditingkatkan pada bulan Januari
pada bulan Januari dan ABK asal
…….dari halaman 31
adalah pengetahuan yang rendah tentang perilaku seks yang aman, kesulitan memperoleh
kondom, tidak menyukai kondom serta berkaitan dengan faktor sosial budaya dimana
mereka tinggal. Faktor biologi juga dapat meningkatkan penyebaran IMS. Faktor bioligi
tersebut antara lain adalah :
- Faktor umur
Secara alamiah mukosa vagina dan jaringan leher rahim pada wanita usia muda
peka/mudah terinfeksi. Resiko terkena IMS akan meningkat pada perempuan muda
yang karena pengaruh budaya sudah kawin/aktif secara seksual pada usia muda atau
remaja.
38
Bulletin Info Kesehatan Pelabuhan – Volume 1 No. 4 TAHUN 2006
- Faktor jenis kelamin yang harus diperhatikan. Berdasarkan
Perempuan lebih mudah tertular IMS hasilzero survey pada tahun 2003 pada
daripada laki-laki dalam jenis hubungan beberapa kelompok resiko tinggi seperti
hetero sexual. Faktor ini disebabkan WPS, prevalensi sifilis berkisar antara 5-15 %.
secara biologis selama hubungan seks Hasil penelitian P2M-ASA ditujuh kota pada
permukaan yang kontak pada tahun 2003 menunjukkan prevalensi GO
perempuan (vagina) lebih uas daripada berkisar 16-43% (WPS lokalisasi), 9-31% (WPS
laki-laki. dalam tempat hiburan), 28-50% (WPS
- Pengaruh khitan (sircumsisi) jalanan). Clamidiosis berkisar antara 14-29%
Laki-laki yang dikhitan lebih jarang (WPS lokalisasi), 23-29% (WPS tempat
hiburan), 12-55% (WPS jalanan).
terinfeksi dibandingkan yang tidak
dikhitan.
Komplikasi IMS dan dampaknya di
Frekuensi dan distribusi
masyarakat
Berdasarkan perkiraan WHO tahun
Belakangan ini terbukti bahwa
2000 diseluruh dunia ada lebih dari 333 juta
adanya IMS akan mempengaruhi
kasus IMS yang perlu mendapatkan
penyebaran HIV/AIDS. Orang dengan
pengobatan. Sampai saat ini penyakit yang
penyakit IMS akan lebih mudah terinfeksi
ditularkan melalui hububgan seks masih
apabila terpapar dengan penderita
merupakan masalah utama baik di negara
HIV/AIDS dan juga sebaliknya orang yang
berkembang maupun negara maju. Namun
menderita IMS akan lebih mudah
gambaran kasus di negara berkembang
menularkan virus HIV/AIDS yang mereka
justru menunjukkan angka prevalensi yang
idap kepada pasangan seksnya.
lebih tinggi. Hal tersebut disebabkan
Disamping itu, seorang penderita IMS
jangkauan pengobatan terhadap kasus IMS
yang telah terinfeksi HIV akan lebih sulit
masih rendah. Pada kelompok perempuan
diobati. Infeksi HIV itu sendiri juga membuat
prevalens rate untuk sifilis di negara
seseorang menjadi lebih rentan terkena IMS.
berkembang rata-rata berkisar antara 10-
Komplikasi IMS dapat bersifat
100 kali lebih tinggi bila dibandingkan
merusak dan berakibat fatal. Komplikasi
dengan negara yang telah maju.
tersebut antara lain :
Sedangkan untuk GO (Gonorrhea)
- Kemandulan
prevalens rate rata-rata 10-15 kali lebih
- Pada bayi dapat berakibat kebutaan
tinggi, untuk infeksi Clamidia prevalens rate
akibat infeksi mata dan pneumonia
rata-rata 2-3 kali lebih tinggi dibandingkan
(radang paru)
negara maju.
- Dapat berakibat kematian akibat sepsis,
Di Indonesia IMS juga merupakan masalah
39
40
200
167
100
JUMLAH
150
50
ju m la h
100 75
0
Baru Lama (kontrol)
50
9 4 10 POSITIP IMS 119 54
0 NEGATIP 82 10
PSK langsung TKBM Tukang Ojek Ibu Rumah Tangga lain-lain
pekerjaan
Dari hasil anamnesa dengan PSK
Dari hasil kegiatan mulai Januari s/d penderita IMS diketahui bahwa
Oktober 2006 Klinik IMS berhasil menjaring penggunaan kondom pada para PSK masih
pasien IMS sebanyak 265 orang, terdiri dari rendah. Hal ini yang mengakibatkan tingkat
160 (60 %) perempuan, 91(34%) laki-laki kesembuhan para PSK yang sudah
dan 14 (5%) waria. Kebanyakkan pasien IMS JUMLAH PASIEN BERDASARKAN ORIENTASI SEKSUAL
KLINIK IMS KKP KELAS I TANJUNG PRIOK
yang datang berprofesi sebagai PSK (63%), BULAN JANUARI S/D OKTOBER 2006
160
TKBM (28 %) dan lain-lain (9%).
160
Dari 265 pasien IMS yang telah 140
120
JU M LA H
91
mendapatkan pengobatan, hanya 64 100
80 c
pasien yang rutin kontrol dan pada saat 60
40 14
kontrol didapatkan 10 pasien telah sembuh 20
0
PRIA WANITA WARIA
41
I. PENDAHULUAN
Diantara penyakit menular yang termasuk penyakit karantina berdasarkan UU No I Tahun
1962 tentang Karantina Laut adalah pes yang penyebarannya melalui alat angkut (kapal),
dengan vector penular pinjal dan hospes perantara (host intermediate) tikus. Untuk
mencegah penyebaran dan penularan penyakit pes tersebut diperlukan upaya
pencegahan terhadap penyebaran hospesnya melalui perantara yaitu tikus.
Salah satu cara penyebaran hospes perantara penyakit pes (tikus) adalah masuknya
tikus dari daratan pelabuhan dan ke dari kapal melalui tali (tambang) pengikat tambat
kapal saat kapal sandar di pelabuhan, atau sebaliknya. Fungsi tali tambat kapal adalah
agar kapal tidak menjauh dari dermaga atau berubah posisi dari dermaga pada saat kapal
bongkar muat barang atau memasukkan dan menaikan penumpang. Bila ternyata, tikus
yang masuk ke dan dari pelabuhan dari dan ke atas kapal merupakan tikus yang terinfestasi
pinjal yang terinfeksi baksil pes (Pasteurela pestis), maka merupakan ancaman dan menjadi
sumber penularan penyakit pes.
Pes Masuk pertama kali di Indonesia tahun 1910 melalui Pelabuhan Tanjung Perak
Surabaya, tahun 1916 masuk melalui Pelabuhan Tanjung Mas Semarang, tahun1923 melalui
Pelabuhan Cirebon dan tahun 1927 melalui Pelabuhan Tegal. Jumlah kasus penyakit pes
dari tahun 1910 s/d 1960 sebanyak 245.375 orang, dengan angka kematian tertinggi akibat
penyakit penyakit pes yaitu pada tahun 1934 sebanyak 23.275 orang. Pada Tahun 1987 di
Kabupaten Pasuruan, Propinsi Jawa Timur terjadi Wabah Pes yang menewaskan 21 orang
(Depkes, 2000).
42
43
250
Dalam
1 Negeri 105 1,22 8590 200
150
Luar
Negeri 100
Luar 0
BAIK TDK BAIK TDK PSG KAPAL
HALUAN DAN BURITAN JUMLAH
Negeri DALAM NEGERI 51 11 43 105
LUAR NEGERI SEHAT 115 3 3 121
B. Pemasangan rat guard berdasarkan Pada grafik 5.2. di atas dapat dijabarkan
bendera kapal bahwa hasil pengawasan pemasangan rat
Grafik 5.1. guard pada haluan dan buritan kapal
DISTRIBUSI PENGAWASAN PEMASANGAN RAT GUARD PADA KAPAL tertinggi dalam kondisi baik sebesar 174
MENURUT BENDERA KAPAL, DI PELABUHAN TANJUNG PRIOK,
BULAN JANUARI -OKT TAHUN 2006 kapal (74,04%) sedangkan terendah pada
kondisi tidak baik sebesar 15 kapal (6,38%)
dari total kapal 235 kapal.
Dalam Negeri
45%
Luar Negeri
D. Jumlah Pemasangan rat guard pada tali
55%
tambat haluan kapal menurut bendera
Total : 235
kapal
pengawasan pemasangan rat guard pada MENURUT BENDERA KAPAL , DI WILAYAH PELABUHAN TANJUNG PRIOK,
TAHUN 2006
250
kapal tertinggi adalah kapal bendera luar
200
0
pengawasan rat guard setiap bulannya F F F F
BAIK TDK BAIK TDK PSG
44
80
0
BAIK TDK BAITKDK PSGBAIK TDK BAIKTDK PSGBAIK TDK BAIKTDK PSGBAIK TDK BAITKDK PSGBAIK TDK BAIKTDK PSGBAIK TDK BAITKDK PSGBAIK TDK BAIKTDK PSGBAIK TDK BAIKTDK PSGBAIK TDK BAITKDK PSGBAIK TDK BAIKTDK PSG
JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AGUST SEP OKT
RI 20 0 35 24 0 0 12 0 15 17 0 5 15 0 15 31 0 23 3 1 5 11 2 13 13 0 7 25 17 3
50
0
F F F F
Berdasarkan grafik 5.5. di atas dapat
BAIK TDK BAIK TDK PSG
BURITAN TOTAL dijelaskan bahwa jumlah pemasangan rat
DALAM NEGERI 51 23 32 106
LUAR NEGERI SEHAT 113 3 5 121 guard pada tali tambat haluan pada kapal,
LUAR NEGERI TERJANGKIT 7 1 0 8
JUMLAH 171 27 37 235 tertinggi dengan kondisi pemasangan baik
TOTAL = 235 KAPAL
yaitu sebesar 667 rat guard (77,29%) dan
Berdasarkan grafik 5.4. di atas dapat terendah dengan kondisi pemasangan rat
diinformasikan bahwa kondisi pemasangan guard tidak baik sebesar 61 rat guard
rat guard pada tali tambat buritan kapal (7,61%) dari total seharusnya pemasangan
menurut bendera kapal, tertinggi dengan rat guard pada tali tambat haluan sebesar
kondisi pemasangan baik yaitu sebesar 171 863 pemasangan.
kapal (72,77%) dan terendah dengan Grafik 5.6.
kondisi pemasangan rat guard tidak baik DISTRIBUSI JUMLAH PEMASANGAN RAT GUARD DI TALI TAMBAT BURITAN PADA KAPAL ,
DI PELABUHAN TANJUNG PRIOK, TAHUN 2006
140
80
60
40
RI 31 0 30 24 0 0 12 0 14 15 0 9 12 0 10 35 0 22 4 0 5 10 2 8 13 0 7 19 2 4
ASING 97 0 0 48 0 0 31 0 3 39 0 0 28 0 4 72 0 0 57 2 2 25 0 6 58 1 0 37 0 0
JUMLA H 128 0 30 72 0 0 43 0 17 54 0 9 40 0 14 107 0 22 61 2 7 35 2 14 71 1 7 56 2 4
buritan
45
15 (Tdk Pasang) 30
15
10
150
Grafik 5.9.
100
DISTRIBUSI PENERANGAN TANGGA KAPAL YANG SANDAR MENURUT BENDERA ,
50 DI WILAYAH PELABUHAN TANJUNG PRIOK,
TAHUN 2006
0
<= 60 CM >60 CM 250
TOTAL
Dalam Negeri 97 7 104 200
Luar Negeri 130 1 131
TOTAL 227 8 235 150
100
0
bahwa tinggi pemasangan tangga antara MEMADAI
PENERANGAN
TDK MEMADAI
TOTAL
Dalam Negeri 100 4 104 44,25531915
ujung tangga dengan kade, tertinggi <= 60 Luar Negeri 130 1 131 55,74468085
TOTAL 230 5 235
G. Pengawasan Jalan barang pada kapal pada kondisi memadai sebesar 230 kapal
46
Bulletin Info Kesehatan Pelabuhan – Volume 1 No. 4 TAHUN 2006
penerangan tidak memadai sebesar 5 harus selalu mengetahui kondisi daerahnya
kapal (2,13%) dari total kapal sebesar 235 terutama setiap pelabuhan dan bandara,
kapal. apakah terjangkit atau tersangka terjangkit
oleh tikus pes, melalui penangkapan dan
IV. KESIMPULAN pemeriksaan tikus serta ektoparasitnya
A. Pemasangan Rat Guards Pada Haluan secara sistematis.” dan pasal 53 bahwa
dan Buritan “Setiap kapal harus secara permanent
Melihat dari data di atas tampak dijaga dalam keadaan bebas tikus dan
sebagian besar kapal (>80,0%) telah vector pes.” Hal ini sejalan dengan apa
memasang rat guard pada tali tambat baik yang ada dalam Surat Keputusan Direktur
haluan maupun buritan. Akan tetapi jika Jendral Pencegahan dan Pemberantasan
dibandingkan dengan total kedatangan Penyakit Menular Nomor : 423 Tahun1983
kapal baik luar negeri maupun dalam menerangkan pula tentang Kewajiban tiap
negeri di pelabuhan Tanjung Priok sampai kapal di pelabuhan dalam hal pencegahan
bulan September sebesar 11764 kapal, infestasi tikus . Pada pasal 1 tertulis; ”Pada
maka pengawasan yang telah dilakukan tali temali yang menghubungkan kapal
belum intensif, karena hanya mencapai dengan darat harus dipasang perisai-perisai
1,99% dari total kedatangan kapal yang tikus (rat guards).”
sandar di Pelabuhan Tanjung Priok.
Konsep dasar dari pengendalian vector dan B. Pengawasan Tangga pada Kapal
binatang penganggu adalah harus Pada data di atas tampak sebagian
menerapkan bermacam-macam cara besar (97,71%) tinggi tangga kapal dengan
pengendalian agar vector dan binatang kade dalam posisi ≤ 60 cm, hasil ini didapat
pengganggu tetap berada dibawah garis kemungkinan dari pengawasan tangga
batas yang tidak merugikan dan atau kapal yang dilakukan pada waktu siang
membahayakan. Pernasangan Rat Guard hari, dimana aktivitas mobilitas orang
pada kapal sangat bermanfaat sebagai kekapal masih tinggi sehingga tinggi tangga
alat yang bisa mencegah turun/nalknya kapal masih dibawah 60 cm.
tikus dari/ke atas kapal. Hal ini sejalan Tinggi tangga kapal perlu mendapat
dengan International Health Regulation perhatian, mengingat salah satu
(IHR) 1969, Revise 1983 pada pasal 52 kebiasaan yang dimiliki tikus adalah
,”Setiap negara harus dapat menggunakan kepandaiannya untuk memanjat dan
segala upaya untuk mengurangi bahaya melompat. Tikus pandai memanjat dan
penyebaran pes oleh tikus dan melompat setinggi 2 sampai 3 kaki (60 – 90
ektoparasitnya. Administrasi kesehatannya cm). Apabila mereka terpojok mereka
47
48
III. REKOMENDASI
1. Melihat pengawasan pemasangan rat
guard belum dilakukan secara insentif
atau masih sangat rendah jika
49
Komputer adalah alat yang dipakai untuk kapasitas penyimpanan dan kecepatan
mengolah informasi menurut prosedur yang yang berbeda), dan, memang dipercaya
telah dirumuskan. Kata computer semula bahwa mesin sekarang bisa meniru alat
dipergunakan untuk menggambarkan perkomputeran yang akan kita ciptakan di
orang yang perkerjaannya melakukan masa depan (meskipun niscaya lebih
perhitungan aritmatika, dengan atau tanpa lambat). Dalam suatu pengertian, batas
alat bantu, tetapi arti kata ini kemudian kemampuan ini adalah tes yang berguna
dipindahkan kepada mesin itu sendiri. Asal karena mengenali komputer "maksud
mulanya, pengolahan informasi hampir umum" dari alat maksud istimewa yang
eksklusif berhubungan dengan masalah lebih awal. Definisi dari "maksud umum" bisa
aritmatika, tetapi komputer modern dipakai diformulasikan ke dalam syarat bahwa
untuk banyak tugas yang tidak suatu mesin harus dapat meniru Mesin
berhubungan dengan matematika. Turing universal. Mesin yang mendapat
Dalam definisi seperti itu terdapat alat definisi ini dikenal sebagai Turing-lengkap,
seperti slide rule, jenis kalkulator mekanik dan yang pertama mereka muncul pada
mulai dari abakus dan seterusnya, sampai tahun 1940 di tengah kesibukan
semua komputer elektronik yang perkembangan di seluruh dunia.
kontemporer. Istilah lebih baik yang cocok
untuk arti luas seperti "komputer" adalah Pada sekitar 20 tahun terakhir, banyak alat
"pemroses informasi" atau "sistem pengolah rumahtangga, khususnya termasuk panel
informasi." dari permainan video tetapi juga
Sekalipun demikian, definisi di atas mencakup telepon genggam, perekam
mencakup banyak alat khusus yang hanya kaset video, PDA dan banyak sekali dalam
bisa memperhitungkan satu atau beberapa rumahtangga, industri, otomotif, dan alat
fungsi. Ketika mempertimbangkan komputer elektronik lain, semua berisi sirkuit elektronik
modern, sifat mereka yang paling penting yang seperti komputer yang memenuhi
yang membedakan mereka dari alat syarat Turing-lengkap di atas (dengan
menghitung yang lebih awal ialah bahwa, catatan bahwa program dari alat ini
dengan pemrograman yang benar, semua seringkali dibuat secara langsung di dalam
komputer dapat mengemulasi sifat apa pun chip ROM yang akan perlu diganti untuk
(meskipun barangkali dibatasi oleh mengubah program mesin). Komputer
50